terapi

13 Cara Jitu Mengatasi Cadel pada Anak

13 Cara Jitu Mengatasi Cadel pada Anak

Cadel adalah istilah yang biasa disematkan untuk balita yang kesulitan menyebutkan lafal beberapa huruf, seperti huruf R,L,S,V,F dan lainnya saat sedang belajar bicara. Hal ini sebenarnya wajar terjadi, karena anatomi lidah anak yang belum sempurna. Sebab itulah para balita sering terdengar tidak jelas ketika mengucapkan sesuatu. Dalam pengucapan kata-kata yang digunakan untuk berkomunikasi, artikulasi yang tepat sangat diperlukan. Sebabnya karena jika melafalkan suatu kata yang tidak sempurna, bunyi yang keluar tentu akan berbeda dengan arti sebenarnya.

Jika cadel terjadi pada anak balita, kasus seperti ini masih dianggap normal dan akan membaik seiring dengan pertambahan usianya. Namun kebanyakan anak biasanya sudah bisa berbicara dengan jelas pada usia 7 tahun keatas. Kalau si kecil masih juga terdengar cadel walaupun usianya sudah bukan balita lagi, maka hal tersebut perlu diselidiki lebih lanjut. Ketahuilah, bahwa masalah cadel yang tidak ditangani dengan tepat bisa terbawa hingga anak dewasa nanti.

Penyebab Anak Cadel

Masalah cadel pada anak cukup sulit untuk dideteksi apakah akan berlanjut setelah mencapai usia lima tahun atau lebih, karena menyangkut sistem otak yang mengatur fungsi bahasa, yaitu Area Broca. Area ini mengatur koordinasi pada area vokal dan area wernicke untuk bagian pemahaman terhadap kata-kata. Anak yang masih menemui kesulitan mengucapkan kata-kata dengan jelas bisa saja merupakan akibat dari beberapa hal berikut ini:

  1. Penggunaan dot atau empeng – Menggunakan dot terlalu lama bisa membuat anak mengalami cadel karena lidah anak terdorong ke depan dan berada di antara giginya. Kondisi demikian bisa membuat anak tidak jelas ketika mengucapkan huruf S dan Z.
  2. Tongue Tied – Kondisi yang juga disebut Ankyloglossia ini merupakan suatu keadaan dimana ketika Frenulum Lingue,  jaringan yang menempel di bawah lidah sampai ke bagian bawah mulut terlalu pendek. Keadaan ini akan membatasi pergerakan lidah ketika berbicara, dan hal ini biasanya terjadi sejak bayi lahir atau merupakan bawaan lahir.
  3. Kelainan Fisiologis lain – Cadel juga bisa disebabkan oleh kelainan fisiologis lain seperti kelainan pendengaran dan gangguan pada otak, atau kelainan pembentukan langit – langit mulut.
  4. Lingkungan – Dalam kondisi ini, anak menjadi cadel bukan karena masalah perkembangan fisiknya, melainkan karena orang tuanya membiasakan berbicara dengan logat cadel dengan sang anak. Sehingga si kecil menganggap bahwa hal itu adalah cara berbicara yang normal untuk dilakukan.
  5. Psikologis – Banyak faktor psikologis yang menyebabkan anak menjadi cadel, misalnya terlalu dimanja, mencari perhatian orang-orang di sekelilingnya, atau mengikuti tontonan di televisi yang dia lihat dan banyak lagi.

Gangguan Fonologis

Masalah cadel pada anak merupakan salah satu gangguan fonologis atau phonological disorder. Gangguan ini berarti anak tidak mampu memproduksi bunyi atau suara dari kata-kata sesuai dengan tahapan usianya, sementara ia sebenarnya memiliki perbendaharaan kata yang cukup banyak. Kendalanya adalah si anak tidak bisa mengucapkannya dengan jelas. Biasanya,anak tidak menguasai artikulasi dari huruf R, S, T, F, Z, L dan C. Gangguan fonologis dapat dibagi menjadi dua macam yaitu:

  • Ringan

Gangguan fonologis dikatakan termasuk ringan apabila pada anak usia 3 tahun yang belum dapat mengucapkan huruf L, R atau S. Misalnya, mengucapkan ‘es krim’ menjadi ‘es klim’, ‘rumah’ menjadi ‘lumah’ dan sebagainya. Gangguan ringan ini akan hilang sejalan dengan pertambahan usia anak dan jika orang tua juga terbiasa melatih anak berbicara dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

  • Berat

Gangguan fonologis berat terjadi ketika anak mengucapkan beberapa huruf dengan bunyi yang sama, sebagian atau semua huruf, menghilangkan sebagian atau semua huruf, atau menggantikan beberapa huruf dalam pengucapannya dengan lafal yang tidak jelas sehingga sulit dimengerti. Misalnya, ‘pulang’ menjadi ‘puang’.

Beberapa Macam Cadel

Cadel bisa dibedakan menjadi beberapa macam sesuai dengan kondisi lidah anak yaitu:

  1. Interdental – Yaitu cadel yang disebabkan oleh lidah yang menonjol pada antara dua gigi depan.
  2. Dental – Penyebabnya adala posisi lidah yang menyentuh kedua gigi depan anak, sehingga anak sulit melafalkan huruf S, T atau Z.
  3. Lateral – Cadel ini terjadi ketika udara yang masuk ke rongga mulut justru mengarah ke lidah bagian bawah, sehingga jika melafalkan huruf S tidak terdengar mendesis.
  4. Palatal – Disebabkan karena lidah menyentuh langit – langit mulut yang lunak saat berbicara sehingga anak melafalkan kata – kata secara berbeda.

Apa yang harus dilakukan?

Ketika melihat bahwa buah hati Anda misalnya cenderung cadel dalam pengucapan dan artikulasi walaupun usianya sudah melewati balita, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut terlebih dulu:

  • Mengamati

Jika anak cadel, orang tua dapat melakukan pengamatan terlebih dulu terhadap kondisi cadel anak. Amatilah bagaimana anak meletakkan lidahnya terhadap gigi saat berbicara. Sebaiknya hal ini dilakukan di depan cermin agar anak bisa melihat bagaimana caranya sendiri ketika mengucapkan berbagai kata atau huruf yang belum dia kuasai. Dengan mengamati, Anda bisa mengetahui pada bagian mana masalah cadel anak yang harus diperbaiki.

  • Bantuan Ahli

Masalah cadel dapat diatasi dengan bantuan terapi bicara yang dilakukan oleh seorang ahli. Pada awalnya, seorang ahli terapi akan melihat terlebih dulu bagaimana cara si kecil mengucapkan berbagai huruf lainnya. Tes dengan berbagai pengucapan kata dan huruf akan diberikan kepada anak untuk menentukan terapi yang tepat.

Mengatasi Cadel Pada Anak di Rumah

Bagi orang tua yang memiliki anak cadel, tidak perlu cemas karena masalah ini bisa diatasi dengan beberapa terapi yang cocok untuk melatih kemampuan artikulasi anak. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melatih anak cadel di rumah yaitu:

  1. Untuk mengatasi masalah cadel dari rumah yang sekiranya disebabkan oleh faktor psikologis, maka diperlukan kerjasama seluruh anggota keluarga. Orang tua bisa meminta anggota keluarga lain untuk tidak mengajak anak berbicara dengan logat cadel lagi, melainkan berusaha mengajaknya bicara menggunakan pengucapan dan bahasa yang benar.
  2. Bantu anak mengucapkan kata yang benar ketika ia berbicara cadel. Gunakan kata – kata yang bijak agar anak tidak merasa malu ketika dikoreksi atau malah menjadi mogok mengucapkan kata – kata. Ingatlah jangan mengucapkan kata kata yang tidak boleh diucapkan orang tua kepada anak.
  3. Sering mengajak anak berbicara dengan menggunakan kata – kata yang benar setiap hari, sebagai cara meningkatkan rasa percaya diri anak bahwa ia bisa berbicara dengan tepat dan jelas.
  4. Pujilah anak ketika ia berhasil mengucapkan kata dengan benar sehingga ia termotivasi untuk terus berusaha memperbaiki artikulasinya sendiri. Jangan memarahi anak ketika ia tidak bisa mengucapkan satu kata dengan benar, ingatlah bahwa ada efek pada mental anak yang sering dibentak dalam jangka panjang kelak.
  5. Biasakan anak untuk menggunakan sedotan. Gerakan mengisap dengan menggunakan sedotan ini bisa melatih anak untuk memperbaiki kekuatan motorik mulutnya yang penting untuk mengembangkan kemampuannya berbicara.
  6. Latih anak di depan cermin untuk merapatkan giginya saat mengucapkan huruf S.
  7. Pentingnya bermain untuk pertumbuhan anak bisa mendorongnya untuk bersmangat berlatih berbicara. dengan jelas. Ajak anak bermain meniup gelembung sabun atau meniup terompet mainan untuk melatih kekuatan motorik mulutnya. Bisa juga memberikan jenis mainan yang merangsang otak anak sekaligus. Berhati – hatilah agar anak tidak sampai jatuh terpeleset sabun karena ada bahaya anak terjatuh telentang.
  8. Jangan biasakan anak mengisap ibu jarinya karena dapat memicu cadel. Mengisap ibu jari biasa dilakukan bayi  ketika bayi tidur tengkurap dan akan berlanjut sampai anak besar jika dibiarkan saja.

Mengatasi Cadel Pada Anak dengan Terapi

Selain dengan latihan sendiri di rumah, Anda dapat meminta bantuan ahli terapi bicara untuk mengatasi masalah cadel pada anak.

  1. Terapi Gerakan Lidah  – Terapi untuk lidah cadel bisa dilakukan dengan cara menggetarkan lidah yaitu dengan cara melafalkan vokal secara konsisten mulai dari huruf A sampai Z menggunakan titik artikulasi yang tepat dan jelas. Atau juga dengan berlatih mengucapkan huruf vokal seperti AIUEO dengan cepat dan jelas.
  2. Terapi Hipnotis – Metode hipnotis termasuk berlatih mengucapkan kata  yang benar secara bertahap sampai membentuk suatu rangkaian kalimat yang benar dengan intonasi yang benar pula.
  3. Terapi Psikologis – Terapi ini dilakukan dengan meyakinkan keluarga untuk mendukung latihan anak dengan tidak mengucapkan kata – kata dengan lafal cadel, melainkan membantu memberi contoh bagaimana cara pengucapan yang benar.
  4. Latihan Otot Lidah – Latihan ini berguna untuk kekuatan otot lidah. Caranya dengan menjulurkan lidah keluar sepanjang mungkin lalu menarik lidah ke dalam sambil memutarnya di dalam rongga mulut berulang kali. Latihan ini dapat dilakukan sebelum tidur atau pada pagi hari setelah bangun tidur agar otot lidah dapat terbiasa mengucapkan kata – kata dengan lafal dan intonasi yang benar.
  5. Mengunyah permen karet – Walaupun kedengarannya lucu, mengunyah permen karet sambil berlatih mengucapkan kata – kata yang sulit diucapkan karena dapat mengendurkan ketegangan pada rongga mulut yang kaku dan merangsang syaraf di sekitar mulut.

Sambil melatih anak untuk memperbaiki artikulasinya, Anda juga bisa mendukungnya dengan makanan sehat untuk tumbuh kembang anak, manfaat pentingnya sarapan untuk anak dan menetapkan manfaat tidur siang untuk tumbuh kembang anak setiap hari.

Berlatih mengucapkan huruf R

Sebagian besar orang yang cadel kesulitan mengucapkan huruf R dengan benar. Anda bisa melatih si kecil sendiri atau menggunakan bantuan ahli terapi bicara dengan menggunakan beberapa metode latihan untuk mengucapkan huruf R berikut:

  • Membuat gerakan yang benar dengan mulut dan lidah

Huruf R dihasilkan dari gerakan bibir bawah dan gigi bagian atas atau menggetarkan lidah dengan gigi atas bagian belakang, hampir sama dengan gerakan mulut saat melakukan cara pengucapan huruf T dan D. Cobalah untuk mengucapkan huruf R dengan lafal seperti mengucapkan R dalam bahasa Inggris yaitu ‘errrr’ . Perhatikan gerakan lidah yang tidak menyentuh gigi bagian dalam. melainkan hanya sampai di tengah bagian dalam mulut saja. Saat mengucapkan R, lidah harus digetarkan untuk mendapatkan bunyi yang tepat. Anda juga bisa memperkenalkan kata – kata yang memiliki huruf R kepada anak untuk belajar diucapkan.

  • Menggetarkan lidah

Pertama – tama, jaga agar lidah rileks di dalam mulut dan hembuskan napas. Menghembuskan napas akan membantu aliran udara ke mulut dari paru – paru yang dapat mendorong lidah bervibrasi. Posisikan lidah sedikit menempel pada bagian belakang gigi depan, lalutarik napas dan hembuskan keluar dengan tidak mengubah posisi lidah.

  • Latih anak dengan frasa khusus

Frasa ‘Ular melingkar-lingkar di atas pagar’ bukan hanya berguna untuk permainan saja, namun sebenarnya frasa ini baik untuk melatih artikulasi sehingga sering digunakan untuk melatih orang yang sulit mengucapkan huruf R. Anda bisa membantu melatih anak untuk sering mengucapkannya. Bantu anak untuk mengulangi frasa ini hingga lidahnya terbiasa dengan frasa tersebut dan bisa mengucapkannya tanpa kesulitan.

  • Ulangi terus menerus

Untuk dapat mengucapkan huruf R dengan sempurna mungkin saja akan membutuhkan waktu lama bagi seorang anak. Anda dapat memberinya motivasi agar tidak mudah jenuh berusaha berlatih mengucapkan huruf R. Dorong si kecil untuk lebih sering mengucapkan berbagai kata yang mengandung huruf R ketika dia sudah bisa mengucapkannya dengan benar.

Pentingnya untuk dapat mengucapkan huruf R tunggal dengan benar disebabkan karena lafal huruf R yang biasanya sama dalam sebagian besar bahasa. Jadi, jika anak sudah menguasai artikulasi huruf R yang tepat, ia tidak akan kesulitan untuk mengucapkan huruf  R dalam bahasa – bahasa yang berbeda.

Akibat dari Cadel

Masalah cadel pada anak seharusnya memang ditangani dan ditindaklanjuti dengan serius, karena jika tidak bisa saja anak kelak akan mengalami berbagai masalah. Mulai dari masalah sosial, karena ia sulit berkomunikasi dengan lafal yang benar untuk membuat orang lain mengerti kata – kata yang dia ucapkan. Lambat laun karena kesulitan menyampaikan maksudnya dengan jelas, hal itu akan mempengaruhi kepercayaan diri anak dan kemampuannya bersosialisasi. Selain itu juga dapat mempengaruhi kemampuan belajarnya di sekolah, terutama menulis. Karena terbiasa mengucapkan beberapa kata – kata yang tidak jelas, anak akan sulit mengeja kata tersebut dengan benar. Ia akan cenderung mengeja kata – kata sesuai dengan yang biasa ia ucapkan, bukan sesuai dengan susunan huruf yang benar.

Mitos Seputar Cadel

Sayangnya, orang yang cadel biasanya mendapat banyak mitos negatif yang sebenarnya tidak berhubungan sema sekali dengan masalah cadelnya tersebut. Terutama dari lingkungan sekitarnya. Beberapa mitos seputar orang cadel yaitu:

  1. Orang cadel berlidah pendek – Memang benar ada hubungannya berlidah pendek dengan cadel. Setidaknya, anatomi lidah yang kurang sempurna membuat seseorang kesulitan mengucapkan beberapa huruf tertentu, sehingga ia menjadi cadel. Namun letak mitosnya adalah bahwa banyak orang yang mengatakan kalau orang cadel harus sering menjulurkan lidah agar lidahnya menjadi lebih panjang. Sebenarnya, latihan menjulurkan lidah tersebut gunanya untuk merilekskan otot lidah yang tegang agar lebih luwes dalam mengucapkan huruf – huruf tertentu, dan sama sekali bukan untuk memanjangkan lidah.
  2. Orang cadel pintar berbahasa asing – Mitos ini berasal dari kebiasaan mengamati orang asing yang berusaha mengucapkan bahasa kita. Karena lafal yang sangat jauh berbeda, ucapan mereka pun terdengar aneh dan membuat mereka dijuluki cadel. Dari hal inilah maka berkembang mitos jika orang cadel itu adalah orang yang akan mudah mempelajari bahasa asing seperti bahasa Inggris dan lainnya, karena cara pengucapan mereka sudah mirip dengan orang – orang asing tersebut.
  3. Orang cadel kurang makan pedas – Bila dilihat dari sisi logika, sama sekali tidak ada hubungannya antara makan pedas dan kemampuan seseorang untuk berartikulasi dengan baik. Karena itulah hal ini termasuk suatu mitos yang sulit dibuktikan kebenarannya.
  4. Dikira berasal dari suku tertentu – Beberapa orang bisa jadi langsung mencap orang cadel sebagai keturunan suku tertentu, padahal dalam kenyataannya tidak begitu. Karena cara mereka berbicara yang berbeda, orang lain biasanya langsung menganggap kalau orang cadel mempunyai logat tertentu.
  5. Orang cadel mencari perhatian – Mungkin saja memang ada orang yang ingin mencari perhatian dengan berbicara cadel, karena ia menganggap hal itu lucu dan membuat orang lain memperhatikannya. Namun kebiasaan itu akan berimbas kepada orang yang benar – benar cadel, karena orang lain mengira mereka hanya berpura – pura dan dianggap menjengkelkan.

Terlepas dari semua mitos tersebut, orang cadel seringkali menjadi sasaran ejekan orang lain karena mereka berbeda. Begitu jugalah yang akan dialami oleh anak kecil yang cadel seumur hidupnya, ia pasti akan selalu bertemu dengan orang yang mempermainkan kondisi cadelnya tersebut. Sama kondisinya dengan anak kidal atau saat ada anak yang menampakkan ciri ciri anak hiperaktif.  Saat inilah orang tua harus menanamkan kepada anak bahwa cadel bukanlah kondisi yang membutuhkan ejekan dan membuat anak menjadi tidak percaya diri. Tanamkan kepada anak bahwa cadel merupakan suatu keunikan dan menjadi ciri khas dirinya dibandingkan dengan orang lain.

(lebih…)