9 Ciri Ciri Anemia pada Anak yang Harus di Waspadai Orang Tua
Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sangat berbahaya. Anemia juga tidak mengenal gender maupun usia dalam penyerangannya. Oleh karena itu, tentunya kita harus tetap wasapada dengan segala kemungkinan yang ada. Karena anemia dapat menyerang segala usia, hal ini berarti bahwa anak-anak pun memiliki peluang besar untuk terkena anemia. Penyakit akibat kekurangan sel darah ini juga kerap sekali menyerang wanita. Hal ini terkait dengan menstruasi yang dialami oleh setiap wanita di setiap bulannya. Saat seorang wanita mengalami menstruasi, sudah sepatutnya dia memperhatikan pola makannya termasuk asupan zat besi.
Kekurangan zat besi menjadi salah satu penyebab kuat seseorang terkena anemia. Zat besi bisa didapat dari berbagai makanan seperti kuning telur dan daging merah. Pada bayi, sumber zat besi yang dapat diperolehnya adalah yang berasal dari Air Susu Ibu. Inilah yang menyebabkan mengapa seorang ibu yang sedang berada di masa menyusui juga harus memperhatikan asupan gizi dan kesehatan dirinya juga, untuk menjaga kesehatan anaknya. Selain kekurangan zat besi, ada juga beberapa alasan mengapa seorang anak terkena anemia. Seorang anak yang terinfeksi cacing maupun malaria juga memiliki potensi besar untuk terjangkit anemia. Agar Anda dapat mengenali apakah anak Anda terkena anemia atau tidak, dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai ciri-ciri anemia pada anak.
1. Merasa Lemah dan Lesu
Sebagai orang tua, Anda tentunya sadar bahwa anak-anak sedang berada pada masa pertumbuhannya. Dia akan bergerak sangat cepat untuk sebuah kemajuan pada dirinya. Dia juga akan belajar dari sekelilingnya mengenai banyak hal, termasuk ketika mereka sedang bermain. Sebagai seorang ibu, untuk mengimbangi keinginan belajarnya, Anda mungkin harus menyediakan mainan yang mampu merangsang otak anak Anda. Akan tetapi, apa jadinya ketika anak Anda malah lesu seperti kekurangan semangat? Semangat tertinggi dalam melakukan sesuatu tentunya adalah semangat yang dimiliki oleh anak-anak sehingga kondisi kesehatannya juga harus terjamin aman.
Ketika seorang anak terkena anemia, maka dia akan sering terlihat lesu di antara teman-temannya yang sedang asyik bermain sambal tertawa. Anehnya, walaupun kinerja yang dilakukan oleh anak tersebut tidak tergolong berat, dia juga terlihat sangat lemas. Tentunya hal ini berdampak buruk akan perkembangan kemampuan sosialnya di kemudian hari karena sudah banyak waktu yang dia lewatkan karena kelesuan tersebut. Kelesuan pada anak yang terkena anemia juga dapat disebabkan karena aliran oksigen yang tidak lancar sehingga otak dan otot tidak memiliki oksigen yang cukup untuk melakukan pembakaran dalam menghasilkan energi.
2. Mata Pucat
Sebagai seorang ibu, tentunya Anda ingin anak Anda menjadi seseorang yang disiplin di kemudian hari. Salah satu caranya adalah mengajarinya untuk bangun pagi sehingga Anda memerlukan cara membiasakan anak bangun pagi. Selain itu, tentunya Anda juga membiasakan anak Anda untuk tidur yang cukup. Pada orang-orang yang tidak tidur dengan cukup, konsentrasinya di keesokan harinya tentu akan bermasalah dan inilah yang harus dihindari pada anak-anak. Mata pucat biasanya juga terjadi pada anak-anak yang kurang tidur. Akan tetapi, ketika anak Anda memiliki jadwal tidur yang teratur namun tetap masih terlihat lesu, Anda patut mencurigai bahwa anak Anda sedang terkena anemia.
Anemia pada anak diketahui membuat matanya terlihat lesu yang didukung oleh kelopak mata yang terlihat kelelahan juga. Oleh karena itu, segeralah membawa anak Anda ke dokter anak terdekat dimana sebelumnya sudah Anda ketahui bagaimana tips memilih dokter anak yang tepat untuk buah hati Anda.
3. Telapak Tangan Terlihat Pucat
Seorang anak yang memiliki kesehatan yang baik, tentunya tidak akan memiliki masalah pada warna telapak tangannya. Warna pada telapak tangan sendiri tentunya dipengaruhi oleh kondisi kesehatan tubuh bagian dalam. Oksigen adalah salah satu penentu warna dari telapak tangan Anda. Seseorang yang kekurangan oksigen akan memberikan sinyal pada telapak tangannya dimana ditemukan warna yang pucat pada kedua telapak tangannya. Anemia pada anak juga memberikan sinyal yang sama karena memang oksigen dan zat besi saling bekerja sama pada system di dalam tubuh.
4. Wajah Pucat
Selain tidak terlihat semangat sewaktu bermain dan didukung dengan mata yang lesu, anak yang terka anemia juga memiliki wajah yang pucat. Kepucatan tersebut diakibatkan oleh adanya kesalahan pada darah yakni kurangnya darah pada anak Anda. Anda mungkin telah memberikannya makan, namun tetap saja terlihat pucat dan tidak bersemangat. Hal ini dapat dicurigai karena bisa saja itu adalah suatu pertanda bahwa anak Anda sedang menderita kelainan darah, yakni anemia. Darah sendiri sangat dibutuhkan tubuh untuk menyebarkan sari-sari makanan sehingga ketika seseorang memiliki masalah dengan darah, tentu tenaga yang dimilikinya juga tidak sefit yang dimiliki oleh orang normal.
5. Sulit Konsentrasi
Konsentrasi sangat dibutuhkan oleh semua anak karena pada masa tersebutlah daya tangkapnya terbilang tinggi sehingga lebih mudah untuknya untuk mempelajari sesuatu. Akan tetapi, ketika seorang anak mengalami masalah konsentrasi, tentunya dia akan menyerap pelajaran lebih sedikit dari teman-temannya. Kesulitan dalam konsentrasi ini juga tentunya sangat berdampak pada prestasi akademis yang dimilikinya. Oleh karena itu, Anda perlu segera mengajaknya ke dokter agar dokter dapat menanganinya lebih dini.
6. Mudah Mengantuk
Anemia pada anak juga memberikan ciri ke 6 pada anak yakni mudah mengantuk. Ketika anak Anda sangat mudah untuk mengantuk bahkan setelah dia bangun pun dia masih meraa mengantuk, bisa jadi karena anemia. Perlu untuk Anda ketahui bahwa kadar zat besi dalam tubuh yang kurang juga akan mempengaruhi oksigen di dalam tubuhnya. Ketika seorang anak tidak mendapatkan asupan oksigen yang dialirkan ke otak dengan cukup, bukan hanya mengurangi konsentrasinya, namun juga membuatnya dengan sangat mudah untuk merasa ngantuk. Selain harus memperhatikan waktu tidur yang baik untuk anak, Anda juga harus mengetahui bagaimana tanda-tanda anak kurang gizi.
7. Menurunnya Sistem Imun
Sistem imun menjadi salah satu pendukung pencegahan anak terhadap infeksi penyakit di lingkungannya. Ketika seorang anak mengalami penurunan pada system imunnya, maka dikhawatirkan dia akan dengan mudah terkena penyakit. Padahal teman-temannya yang lain tidak terserang bahkan masih sangat aktif dengan kegiatan belajarnya. Sebagai orang tua, tentunya kita mengetahui dengan pasti bahwa pentingnya bermain untuk pertumbuhan anak serta manfaatnya untuk tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, kita juga harus memperhatikan bagaimana cara meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak. Perlu untuk Anda ketahui, anemia dapat menurunkan kekebalan tubuhnya dan setelah itu, tubuhnya akan sangat mudah untuk terjangkit penyakit lainnya sehingga dikhawatirkan dapat memperparah keadaannya.
8. Sering Pingsan
Ketika anak Anda sudah masuk dalam tahap sekolah, dia tentunya akan mengadakan Upacara Bendera setiap Seninnya dengan teman dan gurunya di sekolah. Saat upacara, tentunya dia akan berdiri dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, diperlukan stamina yang cukup pada anak Anda. Akan tetapi, pada anak yang terkena anemia, dia akan kerap pingsan pada saat upacara tersebut. Hal ini disebabkan karena oksigen yang ditujukan ke otak tidak cukup sehingga tenaganya berkurang. Bukan hanya itu. Anak yang mengalami anemia juga tidak boleh melakukan kerja yang sangat berat. Pekerjaan yang berat dapat membuatnya sangat kelelahan. Oleh karena itu, banyak anak yang terkena anemia tidak dianjurkan untuk mengikuti olahraga yang berat ketika sedang dalam pelajaran olahraga.
9. Kekurangan Nafsu Makan
Sebagai seorang ibu, nutrisi anak tentunya sangat penting bagi Anda. Oleh karena itu, Anda selalu mengusahakan anak Anda untuk makan tepat waktu yakni 3 kali dalam sehari. Akan tetapi, hal ini tentunya akan sangat sulit dilakukan pada anak yang terkena anemia. Anemia pada anak menyebabkan menurunnya nafsu makan yang dimilikinya sehingga dia tidak begitu menikmati hidangan lezat dan bergizi yang Anda sajikan. Anak tersebut justru lebih memilih untuk tidur sepanjang hari. Tentu, sangat membahayakan kesehatannya.
Demikian informasi mengenai ciri-ciri anemia pada anak. Dengan artikel ini, diharapkan mampu memberikan pengetahuan pada Anda agar bisa lebih dini mengatasi permasalahan anemia pada anak tersebut. Semoga bermanfaat.