17 Gejala Sinusitis pada Anak dan Cara Pengobatannya
Sinus adalah ruangan – ruangan kecil yang saling berhubungan melalui saluran udara di dalam tulang tengkorak. Ketika terinfeksi dan menjadi bengkak atau menjadi iritasi, maka disebut sinusitis atau infeksi sinus. Anak – anak yang lebih kecil rentan terhadap infeksi terutama pada masa beberapa tahun pertama kehidupannya. Umumnya penyakit sinus berasal dari flu yang diderita anak namun lama kelamaan diperparah oleh alergi. Jadi jika anak masih saja sakit setelah melewati beberapa minggu kemungkinan ada resiko alergi yang bisa mengarah ke sinusitis.
Macam Sinus dan Letaknya
Sinus tidak hanya ada satu macam saja. Pada area rongga hidung tersebut dan sekitarnya terdapat beberapa macam sinus yang letaknya berdekatan:
- Sinus Frontalis – Yaitu sinus yang terletak di dahi.
- Sinus Maksilaris – Letak sinus ini di dalam tulang pipi.
- Sinus Etmoid – Letaknya di belakang hidung, dan di dekat sudut mata.
- Sinus Sfenoid – Terletak di belakang sinus etmoid.
Semua sinus saling berhubungan dengan hidung, gunanya untuk pertukaran udara dan sekresi berupa ingus. Hidung dan juga sinus memiliki lapisan selaput lendir yang berhubungan satu sama lain. Sinus pada anak sebenarnya tidak akan berkembang sebelum ia berusia 20 tahun, namun tetap beresiko untuk mengalami infeksi sinus karena sinus maksilaris dan sinus etmoid telah ada sejak anak masih kecil.
Penyebab Sinusitis Pada Anak
Anak – anak yang sedang menderita sinusitis biasanya akan menjadi mudah kesal, tidak berselera makan, dan tampak bernapas melalui mulut, suaranya akan terdengar sengau seolah sedang mengalami pilek berat. Banyak hal yang dapat menyebabkan sinus mengalami peradangan dan lalu tersumbat, seperti penyakit flu yang merupakan infeksi virus pada sinusitis akut, atau juga infeksi bakteri. Adapun penyebab sinustis kronis adalah :
- Polip – Polip yang ada di dalam hidung adalah jaringan yang tumbuh yang dapat menghalangi saluran hidung.
- Kondisi Medis Lain – Adanya komplikasi dari penyakit lain yang menyebabkan sinusitis karena kondisi tubuh menurun seperti fibrosis kistik, infeksi gigi, HIV, dan lainnya.
- Alergi – Anak dengan bakat alergi juga dapat mengalami sinusitis karena saluran sinusnya terhalang. Contoh, hay fever, asma, dan rinitis alergi.
- Deviasi Septum Hidung – Septum adalah dinding yang ada diantara lubang hidung. Penyimpangan dalam pembentukan septum bisa menghalangi saluran sinus.
- Bakteri – Sinusitis juga dapat terjadi karena infeksi bakteri. Bakteri yang paling sering menyebabkan sinusitis adalah Streptococcus Pneumonia, Haemophilus Influenzae, dan Moraxella Catarhallis.
Gejala Umum Sinusitis
Sinusitis menunjukkan gejala – gejala secara umum seperti berikut:
- Sakit kepala, biasanya pada anak berusia enam tahun keatas. Tekanan tinggi akibat pembengkakan pada sinus bisa terjadi di seluruh bagian tengkorak sehingga menyebabkan sakit kepala.
- Mengalami demam diatas 38 derajat celcius
- Hidung tersumbat dan keluar cairan berwarna kuning kehijauan yang kental. Tersumbatnya hidung disebabkan karena peradangan atau infeksi yang menyebabkan bengkaknya sinus atau hidung bagian dalam.
- Terasa nyeri pada bagian wajah dan sakit ketika ditekan, rasa sakit ini terjadi karena jaringan yang meradang di bagian ujung saraf di dinding sinus.
- Kehilangan fungsi indera penciuman sementara karena pembengkakan area selaput di dalam hidung, sehingga menghambat bau yang dihirup.
- Daya perasa atau pengecap yang berkurang karena terpengaruh daya penciuman yang menurun.
- Nafas berbau atau halitosis
- Sakit tenggorokan, batuk, mual dan muntah.
- Area sekitar mata mengalami pembengkakan atau sembab.
- Pilek yang lama, sekitar 10 sampai 15 hari juga menandakan bahwa bisa jadi ini adalah gejala sinusitis.
- Waspadailah bila anak mengalami bersin terus menerus, karena ini juga bisa menjadi tanda dari sinusitis.
Sinusitis pada anak berbeda dengan sinusitis pada orang dewasa. Pada anak – anak, lebih sering mengalami napas berbau, batuk, gelisah, lesu, dan terlihat sembab pada area mata, disertai ingus yang berwarna kuning kehijauan.
Gejala dan Jenis Sinusitis Menurut Masa Berlangsungnya
Menurut waktu berlangsungnya penyakit sinusitis, ada beberapa macam penyakit sinusitis dan gejalanya yang bisa diuraikan yaitu:
- Sinusitis Akut – Gejala sinusitis akut ini dapat timbul mendadak dan bertahan selama 14 hari sampai satu bulan. Beberapa gejala yang muncul yaitu timbulnya mukus atau cairan hidung berwarna kuning kehijauan dari hidung, sakit kepala, dan merasa nyeri pada wajah terutama pada area sekitar mata, pipi, hidung, dan dahi. Rasa sakit itu akan lebih terasa ketika sedang dalam posisi membungkuk, indera penciuman yang terganggu, batuk, hidung beringus, demam, napas bau, mengalami kelelahan dan sakit gigi. Biasanya muncul setelah mengalami flu atau gangguan pernapasan saluran atas.
- Sinusitis Sub Akut – Yaitu sinusitis yang bisa berlangsung selama satu sampai tiga bulan, atau antara empat sampai delapan minggu. Gejalanya hampir mirip dengan sinusitis akut, biasanya terjadi jika pengobatan tidak terlalu berhasil pada sinusitis akut.
- Sinusitis Kronis – Gejala yang biasa tampak pada sinusitis kronis yaitu jika hidung terasa tersumbat, ada nanah di rongga hidung dan cairan hidung berubah warna, demam, rasa penuh di wajah. Kondisi sinusitis dapat dikatakan memburuk apabila terdapat bengkak, nyeri dan kemerahan di sekitar mata dan dahi, sakit kepala hebat, demam yang tinggi, penglihatan ganda, rasa kaku pada leher, dan penderita sering merasa kebingungan. Gejala yang timbul bisa bertahan sampai tiga bulan atau lebih.
- Sinusitis Berulang – Sinusitis berulang yaitu apabila seseorang mengalami beberapa kali serangan penyakit ini dalam jangka waktu satu tahun.
Gejala Sinusitis Menurut Penyebabnya
Berdasarkan penyebabnya, sinusitis memiliki beberapa jenis yang perlu Anda ketahui:
- Sinusitis Rhinogenik – Yaitu sinusitis yang terjadi karena ada kelainan atau masalah di hidung. Segala sesuatu yang menyumbat hidung dapat menjadi penyebab dari sinusitis, seperti flu biasa, rinitis alergi atau terjadinya pembengkakan pada lapisan hidung, polip, atau penyimpangan septum.
- Sinusitis Dentogenik / Odontogenik – Yaitu sinusitis yang terjadi karena kelainan gigi, yang sering menyebabkan terjadinya sinusitis infeksi pada gigi geraham bagian atas.
Penyakit Akibat Komplikasi Sinusitis
Apabila penyakit sinusitis akut tidak mendapatkan pengobatan dengan benar, penyakit tersebut bisa menjadi sinusitis kronis. Dan apabila sinusitis kronis tidak juga mendapatkan pengobatan yang layak, bisa terjadi komplikasi – komplikasi seperti berikut:
- Infeksi yang menyebar ke dinding otak bisa menyebabkan meningitis.
- Mengalami kerusakan sebagian atau seluruh indera penciuman.
- Mengalami masalah dalam penglihatan, misalnya kehilangan sebagian penglihatan atau mengalami kebutaan.
- Munculnya infeksi pada kulit atau pada tulang.
Anak Dengan Resiko Sinusitis
Pada beberapa anak, resiko menderita sinusitis lebih besar daripada anak lainnya. Hal itu disebabkan karena:
- Ketika terkena flu biasa, membran mukosa hidungnya membengkak.
- Saluran drainase hidung tersumbat.
- Ada perbedaan struktur yang mempersempit saluran hidung, bisa disebabkan karena kelainan struktur tulang hidung sejak lahir atau karena trauma luar yang menyebabkan luka di wajah.
- Adanya polip di hidung.
- Kekurangan kekebalan tubuh atau sedang mengonsumsi obat yang menekan kekebalan tubuh.
- Anak memiliki bakat alergi.
Mendiagnosis Sinusitis
Seperti penyakit lain yaitu gejala diabetes pada anak dan gejala hipertensi pada anak, sinusitis jugs membutuhkan diagnosa yang tepat. Untuk mendiagnosis sinusitis tentu saja diperlukan konsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan gejala dan melakukan pemeriksaan fisik. Tes yang dilakukan untuk pemeriksaan sinusitis seperti meraba atau menekan sinus untuk memastikan keras atau lembutnya, memeriksa gigi untuk melihat adanya peradangan sinus paranasal, tes kultir lendir, endoskopi hidung, x ray, tes alergi, CT scan sinus, tes darah. Beberapa tes yang umum dilakukan adalah:
- Sinar X Pada Sinus – Yaitu suatu tes diagnostik yang menggunakan energi elektromagnetik untuk membuat gambar dari jaringan internal tubuh seperti tulang dan lainnya.
- Computed Tomography Scan (CT Scan) – Yaitu pencitraan diagnostik yang menggunakan kombinasi sinar X dan teknologi komputer terkini untuk menunjukkan gambar dengan posisi horizontal atau aksial dari tubuh. Prosedur ini dapat menunjukkan secara detil gambaran dari bagian tubuh seperti tulang, otot, lemak dan organ.
- Kultur Sinus – Yaitu tes yang dilakukan di laboratorium dengan mengambil sampel dari bagian dalam hidung dan menggunakannya untuk menumbuhkan bakteri dan mikroorganisme untuk membantu menegakkan diagnosis.
Pengobatan Penyakit Sinusitis
Pengobatan yang ada saat ini tujuannya hanya untuk meringankan gejala dari penyakit sinussitis, karena pada umumnya penyakit ini tidak akan berkembang lebih parah jika faktor- faktro pemicunya tidak terjadi. Ada beberapa cara pengobatan yang bisa dilakukan untuk meringankan gejala sinusitis yaitu:
Semprotan Hidung – Berbahan dasar saline, yaitu campuran air matang, garam, dan soda bikarbonat. Saline ini yang disemprotkan penderita beberapa kali sehari ke dalam hidung mereka. Gunanya untuk membersihkan saluran hidung.
- Saline Nasal Irrigation – Untuk mengurangi kumpulan cairan dan membersihkan zat yang menyebabkan iritasi serta alergi.
- Kompres – Biasanya berupa kompres hangat untuk membantu mengurangi rasa nyeri di hidung.
- Pereda Sakit – Untuk meringankan sakit dan nyeri yang biasa dirasakan para penderita sinusitis.
- Dekongestan – Untuk menggunakan obat ini sebaiknya lakukan konsultasi lebih dulu dengan dokter, obat ini juga tidak bisa digunakan jika melebihi tiga hari pemakaian. Dengan kata lain, penggunaan yang diizinkan hanya selama satu minggu.
- Kortikosteroid Hidung – Fungsinya untuk mencegah dan mengatasi peradangan pada hidung.
- Imunoterapi – Pengobatan dengan cara ini biasanya digunakan untuk penderita yang mempunyai resiko alergi untuk meringankan reaksi tubuh terhadap alergen.
- Antibiotik – Dokter akan memberikan pengobatan dengan menggunakan antibiotik apabila sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri.
Prosedur Operasi Sinusitis
Apabila dengan metode – metode pengobatan yang ada, gejala sinusitis tidak juga membaik, maka bisa jadi penyebabnya adalah kelainan pada struktur sinus yang menyumbat saluran keluar sinus. Dokter akan mengambil jalan untuk mengoperasi atau membedah sinus. Prosedur yang harus dilalui saat membedah sinus yaitu:
- Bius
Sebelum pembedahan, hidung akan dibuat mati rasa terlebih dulu, bisa menggunakan bius lokal atau bius umum sesuai hasil konsultasi pasien dan dokter.
- Endoskopi
Pada tahap pertama, dokter akan melakukan endoskopi, yaitu memasukkan selang kecil yang dilengkapi kamera di bagian ujungnya untuk melihat dan memperbesar keadaan bagian dalam hidung. Dengan teknik ini, dokter akan dapat melihat bagian dalam hidung berupa saluran drainase dari sinus.
- Tindakan
Setelahnya, dokter akan melakukan tindakan yang diperlukan seperti pengangkatan jaringan atau dilatasi kateter balon, yaitu pemompaan balon kecil yang fungsinya untuk membuka saluran drainase dan sinus. Selain itu, dokter juga akan memasukkan implan yang bisa larut dengan sendirinya dan berisi steroid mometasone, yang bertujuan untuk membuat saluran drainase sinus tetap terbuka. Tindakan ini tentunya bertujuan untuk membuat sinus berfungsi dengan normal kembali.
Mencegah Sinusitis Pada Anak
Jika Anda khawatir si kecil mampunyai resiko terkena sinusitis, Anda bisa mencegahnya dengan beberapa cara tertentu. Ada beberapa cara untuk mencegah sinusitis pada anak yaitu:
1. Menjaga Kebersihan
Kebanyakan penyebaran penyakit dimulai dari kontak dengan orang yang terinfeksi dan kuman tersebut akan langsung masuk ke mulut, hidung dan mata ketika tangan digunakan untuk mengusap bagian – bagian tersebut. Untuk mencegahnya, Anda harus membiasakan diri untuk membersihkan dan mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah makan, dan jangan gunakan cairan pembersih tangan secara berlebihan karena justru akan memancing timbulnya mikroorganisme kekebalan anti bakteri.
2. Menjaga Cairan Tubuh
Agar tubuh berfungsi normal dan menjaga mikroorganisme tetap menjauh dari tubuh maka kondisi mulut dan hidung harus selalu dalam keadaan lembab dan terhidrasi. Sebab, jika kondisinya terlalu kering maka akan rentan terhadap iritasi, infeksi dan inflamasi. Jaga cairan tubuh dengan minum delapan gelas air putih setiap harinya. Hindari soda dan minuman berenergi.
3. Mengontrol Alergi
Hindari pemicu alergi atau alergen seperti debu, makanan, suhu dingin, polusi dan lainnya adalah cara mudah mengatasi alergi pada anak. Memang ada pengobatan untuk alergi seperti antihistamin, namun Anda tidak dapat menggunakannya secara berlebihan, karena dapat menyebabkan membran mucus menjadi kering. Anak-anak adalah perokok pasif yang mempunyai resiko lebih besar untuk mengalami infeksi sinus dan paru-paru. Memang tidak mungkin untuk menghindari semua faktor tersebut secara utuh, namun menggunakan masker bisa menjadi cara yang efektif untuk menangkalnya.
4. Menghindari Ekspos Terhadap Faktor Iritan
Selain alergen, ada banyak bahan kimia penyebab iritasi yang dapat memicu iritasi dan inflamasi di dalam saluran hidung, yang membuat resiko terinfeksi meningkat. Faktor iritan tersebut antara lain bahan pembersih kimia, asap rokok, partikel asbes, polutan, debu, cairan pemutih dan lain – lain.
5. Menggunakan Suhu Hangat
Udara dingin bisa memancing penderita sinus untuk kambuh. Anda bisa membantu anak untuk:
- Menghirup udara hangat atau uap untuk menghindarkan berkembangnya sinusitis pada saat anak sedang alergi atau flu.
- Keluarkan lendir hidung secara perlahan, dengan menutup satu lubang dan mengeluarkan lendir dari lubang hidung yang lain.
- Minum banyak air putih untuk mencairkan dan mencegah lendir mengental.
- Mengonsumsi makanan atau minuman yang hangat, dan juga menghirup uap air hangat . Bisa juga mengompres wajah dengan air hangat.
6. Memperkuat Kekebalan Tubuh
Untuk tipe infeksi apapun, semua bentuk pencegahan bergantung kepada respon dan ketahanan imun tubuh yang sehat. Cara meningkatkan kekebalan tubuh anak dan mempertahankan sistem kekebalan tubuh yang prima untuk anak – anak adalah:
- Pastikan Anda mengatur waktu tidur yang baik untuk anak agar anak mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap malamnya, juga memberikan manfaat tidur siang untuk tumbuh kembang anak ketika anak membutuhkan tambahan waktu istirahat.
- Banyak makan buah-buahan dan sayuran, kurangi makanan manis dan instan. Beri anak makanan yang sehat seperti manfaat madu untuk anak dan balita, manfaat oatmeal untuk bayi dan anak, juga jauhkan dari beberapa jenis makanan berbahaya untuk anak.
- Menjaga kebersihan dan asupan cairan ke dalam tubuh. Menjaga kebersihan diri sendiri seperti tangan juga merupakan salah satu cara mengatasi diare pada anak.
- Pastikan anak melakukan aktivitas fisik yang cukup. Beri waktu agar dapat merasakan manfaat olah raga untuk anak yang dapat memperkuat sistem tubuhnya.
Untuk mencegah sebelum anak mengalami sinusitis yang semakin parah, orang tua perlu waspada dan mengenali tanda-tanda yang ada sebelum terlambat. Artinya, jika flu anak sudah menunjukkan gejala yang tidak biasa maka janganlah meremehkan hal tersebut. Segeralah konsultasikan anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan terbaik, seperti halnya mendiagnosa penyakit lainnya misalkan anemia pada anak, cacar air pada anak, atau bronkitis akut dan kronis pada bayi dan anak. Dengan demikian, anak akan mendapatkan penanganan yang tepat saat ia membutuhkan dan bisa pulih dengan cepat.