orang tua

15 Cara Membiasakan Anak Bangun Pagi

15 Cara Membiasakan Anak Bangun Pagi

Membangunkan anak pada pagi hari biasanya menjadi kegiatan yang melelahkan bagi para orang tua, terutama yang memiliki anak yang sudah akan memasuki usia sekolah. Ketika belum waktunya bersekolah, kebanyakan anak diberi kebebasan untuk tidur dan bangun kapan saja mereka mau, sehingga bangun pagi menjadi satu rutinitas yang agak sulit diikuti oleh anak – anak. Ini akan menjadi masalah ketika sudah tiba saatnya mereka memasuki jenjang sekolah, karena tentu saja mereka harus terbiasa bangun pagi agar tidak terlambat. Membangunkan anak yng sedang tidur nyenyak akan menjadi perkara susah  susah gampang bagi para orangtua terutama ibu, karena itu banyak orang tua yang mengeluhkan betapa sulitnya membangunkan sang anak di pagi hari.

Saat pagi menjelang, saat itu akan menjadi satu rutinitas yang panjang dan melelahkan untuk membangunkan anak. Jika hal ini berlangsung setiap hari, tentunya ritual membangunkan anak ini perlahan akan mengacaukan jadwal sekolah anak jika tidak ditepati dengan baik, dan juga akan menjadi momen yang menguras kesabaran orang tua. Karena itulah, orang tua perlu mengatur suatu strategi untuk memudahkan sang anak bangun pagi dengan ceria dan tidak terlambat untuk pergi ke sekolah.

Manfaat Bangun Pagi

Bangun pagi memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita, terutama untuk anak – anak. Banyak orang tua yang ragu membiarkan anak untuk bangun lebih pagi karena takut anak kekurangan waktu tidur, namun sebenarnya yang perlu dilakukan hanya mengatur pola tidur agar anak tetap mendapatkan cukup tidur dan tetap bisa bangun pagi. Manfaat yang akan didapatkan jika bangun pagi yaitu:

  • Mendapatkan udara segar – Bangun pagi memungkinkan kita menghirup udara segar dan sangat penting bagi anak karena udara pagi dapat membantu mengembangkan fungsi tubuhnya. Selain itu, anak juga dapat merasakan sinar matahari pagi yang baik untuk pertumbuhan tulang, itulah manfaat menjemur bayi dan anak yang dilakukan setiap pagi.
  • Mendukung perkembangan kecerdasan anak – Menghirup udara pagi yang masih segar juga dapat mempengaruhi kecepatan aliran darah menuju otak menjadi lebih cepat, yang juga akan menyebabkan otak bekerja lebih cepat. Hal ini tentu jug akan mempengaruhi kecepatan berpikir anak.
  • Mengurangi resiko penyakit jantung – Jika seseorang dibiasakan sejak bayi untuk menghirup udara pagi yang bersih, kecenderungan untuk menderita penyakit yang berhubungan dengan gangguan pembuluh darah pada jantung bisa berkurang. Bangun pagi juga bisa menjadi cara meningkatkan kekebalan tubuh anak dan mencegahnya terkena berbagai macam penyakit.
  • Memberi rutinitas – Terbiasa bangun pagi sejak bayi juga akan membentuk suatu rutinitas pada kegiatan sehari – hari anak. Hal ini juga akan turut membantu menumbuhkan pemahaman tentang disiplin dan membuat anak menjadi bersemangat memulai harinya. Berlatih bangun pagi akan menjadi cara mengajarkan disiplin pada anak sejak dini.
  •  Melatih penglihatan –  Jika sejak bayi sudah dibiasakan untuk bangun pagi dan melihat pemandangan pada pagi hari, organ penglihatan anak yaitu mata juga akan terlatih. Persepsi anak terhadap lingkungan sekitarnya juga bisa terlatih dengan bangun pagi dan berjalan – jalan dengan melihat berbagai pemandangan. Bisa jadi jika terbiasa maka Anda tidak perlu mencari cara mengatasi mata minus pada anak.

Melatih Anak Untuk Bangun Pagi

Agar anak dapat membiasakan diri bangun pagi dengan sendirinya, tentu saja diperlukan beberapa tips yang berguna untuk membangun kebiasaan tersebut.

1. Mengatur Jadwal Tidur

Waktu tidur yang tepat untuk anak -anak sangatlah penting. Anda tidak dapat membebaskan anak untuk bangun dan tidur kapan saja mereka mau, karena kelak akan sangat sulit untuk merubah kebiasaan tersebut, terlebih lagi ketika anak sudah memasuki usia sekolah. Latihlah anak secara perlahan sejak bayi untuk tidur dan bangun di waktu – waktu tertentu yang sama sehingga menjadi rutinitas yang membuatnya terbiasa setiap harinya. Usahakan agar anak cukup tidur dengan mengatur waktu tidur yang baik untuk anak, paling tidak selama delapan jam saat tidur malam.

2. Beri Pijakan Sebelum Tidur

Memberi pijakan sebelum tidur tentang jam berapa anak harus bangun keesokan harinya sangat berguna untuk melatih mereka bangun pagi dan membentuk kebiasaan yang akan dijalaninya seumur hidup. Anda bisa memberikan informasi kepada anak mengenai jam berapa seharusnya waktu mereka bangun pagi dan hal itu dapat diutarakan secara berulang setiap malamnya.

3. Mengatur Alarm

Mengatur alarm pada jam yang sesuai ketika anak harus bangun tidur akan sangat membantu jika anak sulit untuk bangun dengan sendirinya. Anda dapat menyetelnya pada jam weker yang khusus diberikan kepada anak untuk membantunya bangun. Pada awalnya mungkin saja anak masih akan mengalami kesulitan untuk bangun dan mematikan alarmnya sendiri, namun lama kelamaan ia akan terbiasa.

4. Coba Biarkan Anak Bangun Sendiri

Selain itu Anda bisa memancing anak untuk bangun dengan sendirinya. Cobalah buka tirai kamar anak dan biarkan sinar matahari atau cahaya pagi masuk ke kamar, sekitar beberapa saat sebelum jadwal bangun tidurnya. Jangan ragu untuk membuat suara -suara ketika Anda sedang melakukan aktivitas pagi, karena hal tersebut dapat memancing anak untuk tergugah dari tidurnya.

5. Bangunkan Dengan Lembut

Ada  kemungkinan bahwa si kecil akan tetap sulit terbangun walaupun Anda sudah melakukan berbagai langkah agar dia bisa terbangun sendiri. Jika terjadi seperti ini, Anda dapat membantunya untuk bangun. Namun janganlah membangunkan anak dengan suara keras atau bahkan menggunakan tindakan fisik seperti mengguncangnya keras agar anak banguna. Hal itu jusstru akan membuat anak merasa bahwa bangun pagi merupakan kegiatan yang tidak menyenangkan, sehingga ia tidak akan termotivasi. Usahakanlah untuk membangunkan anak dengan lembut sa,bil memmanggilnya agar bangun dengan bisikan atau kata – kata lembut.

6. Rencanakan Kegiatan Pagi Harinya

Merencanakan kegiatan yang akan dilakukan setelah anak bangun sangat berguna untuk memotivasi anak agar ia selalu menantikan pagi hari dengan bersemangat. Apabila anak belum waktunya bersekolah, Anda dapat membuat rencana bersama anak mengenai kegiatan yang ingin dilakukannya keesokan hari.

7. Menyiapkan Keperluan Anak

Salah satu cara untuk memotivasi anak agar bisa bangun pagi adalah dengan mengajaknya untuk melibatkan diri dalam menyiapkan keperluannya untuk esok harinya. Anda dapat melibatkan anak untuk menyiapkan keperljan sekolahnya, menentukan menu sarapan atau menu untuk bekal sekolah dengan jenis makanan sehat untuk tumbuh kembang anak, dan juga pakaian yang akan dikenakannya esok . Libatkan anak untuk mempersiapkan keperluannya sebelum tidur malam.

8. Beri Contoh Pada Anak

Anda tidak bisa menginginkan anak untuk terbiasa bangun pagi jika Anda sendiri bukan orang yang mudah bangun pada malam hari. Suka atau tidak, orang tua harus dapat memberi contoh baik pada anak dalam segala hal, termasuk dalam hal kebiasaan bangun pagi. Jika Anda juga termasuk orang yang sulit bangun pagi, maka saatnya untuk ikut mengubah kebiasaan tersebut.

9. Konsisten

Ketika sedang membiasakan diri untuk melatih suatu kebiasaan baik untuk anak, hal penting yang harus dilakukan adalah bersikap konsisten. Artinya jika Anda ingin anak terbiasa bangun pagi, maka pembiasaan untuk itu haruslah berlangsung secara konstan dan teratur. Dengan kekonsistenan orang tua, perlahan anak akan menyadari pentingnya bangun pagi dan dapat menyesuaikan diri. Namun jika orsng tua selalu bersikap permisif dan tidak memberi dorongan pada anak dengan konsisten, misalnya selalu menyerah ketika anak sulit tidur pada jam yang telah ditentukan, maka akan sulit membentuk kebiasaan bangun tidur anak.

10. Persiapkan Diri Anda Juga

Karena terkadang kegiatan membiasakan anak untuk bangun pagi dapat menjadi aktivitas yang melelahkan para orang tua, maka seyogyanya para orang tua juga mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai hal tidak terduga yang bisa timbul saat sedang melatih anak bangun pagi. Misalnya, dengan bangun lebih pagi dan melakukan aktivitas pribadi lebih awal.

11. Bawa Suasana Ceria

Agar anak mau sukarela bangun pagi dengan sendirinya, perlu diciptakan suasana yang ceria ketika pagi hari. Jangan membuat kesan bahwa kegiatan bangun pagi adalah suatu hal yang menyebalkan bagi anak, usahakan agar suasana pagi hari selalu menyenangkan dan ceria untuk membuat anak bersemangat meneruskan kebiasaan bangun paginya. Bangunkan anak dengan senyum dan wajah ceria Anda, agar ia pun bakan bangun dengan perasaan senang.

12. Beri Reward Kepada Anak

Pemberian reward kepada anak juga merupakan bagian dari cara membiasakan anak untuk bangun pagi. Dengan memberikan reward tertentu atas usahanya bangun pagi, Anda akan memberikan motivasi kepada anak untuk terus membiasakan diri bangun pagi sendiri. Contohnya, jika anak berhasil bangun pagi sendiri pada waktunya, berikan penghargaan kepada anak dengan menambah waktu bermainnya untuk satu hari selama yang Anda izinkan tanpa merusak jadwal tetap harian anak.

13. Perhatikan Pola Tidur Anak

Ada pula kemungkinan anak sulit bangun pagi yang disebabkan karena pola tidurnya bermasalah. Karena itu peting sekali untuk menetapkan pola tidur yang teratur untuk membiasakan tubuh anak dengan ritme kegiatannya sehari – harri. Jika anak masih sulit bangun pagi, cobalah amati apakah pada malam hari anak bisa tidur nyenyak atau tidak, dan bagaimana kebiasaannya sewaktu tidur, apakah ia gelisah atau bisa tidur nyenyak.

14. Atur Kebiasaan Sebelum Tidur

Rutinitas dan aktivitas yang dijalani anak sebelum tidur juga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk membiasakan diri bangun pagi. Contohnya, kalau anak terbiasa bermain gadget atau menonton televisi sesaat sebelum tidur, hal itu juga dapat memberi pengaruh kepada pola tidurnya. Karena asyik menonton televisi atau bermain, biasanya anak akan sulit untuk mematuhi jadwal tidurnya dan akibatnya akan sulit bangun pagi. Sebaiknya perkenalkan anak kepada manfaat mendongeng bagi pertumbuhan anak sebelum tidur.

15. Jangan Beri Makanan Sebelum Tidur

Memberi makan kepada anak diwaktu yang berdekatan dengan jam tidurnya adalah suatu hal yang sangat tidak dianjurkan, karena makanan memerlukan waktu untuk dicerna. Tentu saja jika anak tidur, maka proses pencernaan tidak dapat berlangsung sempurna dan bisa saja menyebabkan anak menjadi sulit tidur dengan lambung yang terisi penuh. Ketahuilah juga apa saja jenis makanan yang berbahaya untuk anak dan makanan terbaik untuk bayi dan anak.

Mengapa Anak Sulit Tidur

Ada beberapa penyebab anak menjadi sulit tidur di malam hari yang perlu Anda ketahui, yaitu:

  • Bayi baru lahir – Untuk bayi yang baru lahir, tentunya sudah tidak mengherankan lagi apabila mreka sulit tidur sepanjang malam dengan nyenyak. Situasi ini biasanya akan berlangsung selama dua bulan pertama dan akan membaik seiring degan pertambahan usia bayi.
  • Tidak terbiasa tidur sendiri  –  Bayi yang selalu mendapatkan bantuan untuk tidur lama kelamaan tidak akan belajat untuk dapat tertidur dengan sendirinya. Contohnya, jika Anda selalu mnggenongnya hingga tertidur setiap malam, maka ia akan sulit untuk dapat tidur sendiri.
  • Terlalu lelah  – Sekitar 11 – 14 jam sehari dibutuhkan anak usia dini dan usia pra sekolah untuk tidur setiap harinya, termasuk tidur siang dan malam. Apabila anak terlalu lelah bermain pada siang harinya, bisa saja ia akan mengalami sulit tidur pada malam hari.
  • Takut Berpisah  – Pada sebagian anak akan ada ketakutan untuk berpisah semacam ini dengan orang tuanya. Akan ada fase ini yang biasanya dialami oleh sebagian besar anak. Jika ini terjadi orangtua dapat menunjukkan kasih sayang kepada anak seperti biasa, jangan sampai bersikap berlebihan.
  • Tidak ada rutinitas sebelum tidur – Melakukan hal yang sama setiap malam sebelum tidur akan membantu anak utuk mengetahui kapan waktu tidurnya. Siapkan rutinitas untuk bersantai dan menenangkan diri sebelum tidur. Misalnya, membacakan cerita, mendongeng, menggosok gigi, dan sebagainya.
  • Menunda waktu tidur – Beberapa anak senang menunda waktu tidur mereka dengan berbagai alasan. Anda dapat menegaskan waktu tidur mereka dengan bersikap lembut dan usahakan untuk bersikap sabar. Tetaplah bersikap tegas pada aturan yang dibuat bahwa saat itu adalah waktu tidur anak.
  • Kurang tidur siang –  Manfaat tidur siang untuk tumbuh kembang anak sebenarnya cukup signifikan. Waktu tidur siang yang kurang juga dapat menjadi penyebab mengapa anak sulit tidur di malam hari. Bila anak terlihat gelisah dan mengantuk, biarkan dia tidur sejenak, tapi jangan terlalu dekat waktunya dengan jadwal tidur malam.
  • Sleep Apnea – Ini adalah gangguan tidur yang langka, ketika saluran napas terhalang oleh amandel yang membesar atau oleh kelenjar adenoid. Anak – anak yang mengalami sleep apnea biasanya mengorok, bernapas berat dan gelisah dalam tidur. Sekitar satu dari seratus anak mengalaminya, dan dalam rentang usia 3 hingga 7 tahun ketika amandel dan kelenjar adenoid dalam tahap yang besar.
  • Mimpi Buruk –  Anak – anak biasanya juga mengalami mimpi buruk. Ini merupakan suatu hal yang normal, dan kebanyakan mimpi buruk tiak membahayakan. Tenangkan anak yang baru saja bermimpi buruk, pastikan anak cukup tidur dan mempunyai rutinitas sebelum tidur yang menenangkan.
  • Tidur Berjalan –  Sebagian anak mengalami tidur sambil berjalan. Walaupun tidak terbangun sepenuhnya, mereka mungkin saja berjalan, bicara, duduk di tempat tidur atau melakukan hal lainnya. Jangan bangunkan anak yang sedang berjalan dalam tidur, karena kemungkinan besar dia akan merasa terkejut dan takut. Bimbing anak perlahan ke tempat tidur, kunci pintu, dan amankan area sekitar tangga. Kebanyakan anak yang berjalan dalam tidur akan mengatasi masalah ini saat remaja.
  • Alergi atau Penyakit – Beberapa masalah kesehatan dapat membuat anak menjadi sulit tidur. Misalnya flu, asma, dan alergi yang semuanya dapat menyebabkan anak kesulitan bernapas. Ketahuilah cara mudah mengatasi alergi pada anak dan apa saja manfaat madu untuk anak dan balita.
  • Suasana kamar – Untuk memudahkan anak tertidur, suasana kamarnya tentu juga harus mendukung. Misalnya, jauh dari keramaian dan suara – suara gaduh yang akan menyebabkan sulit tidur. Pastikan kamar nyaman bebas nyamuk, dengan suhu udara yang tepat serta bersih. Penerangan kamar juga sebaiknya dibuat redup, jangan memasang televisi di dalam kamar anak, atau juga menyalakan radio saat anak akan tidur. Ketahuilah efek positif dan negatif televisi bagi pertumbuhan anak untuk menjadi bahan pertimbangan Anda.
  • Stress – Bukan hanya orang dewasa yang bisa merasakan stres namun anak kecil juga bisa mengalaminya. Bisa jadi anak stres karena jenuh, tekanan yang dialaminya di sekolah, dan berbagai sebab lainnya. Perlu perhatian dari orang tua yang intensif apabila kejadiannya seperti ini agar anak dapat mengatasi stresnya dan kembali seperti biasa.

Tidur bukan hanya berguna agar si kecil tidak menjadi gelisah dan uring-uringan, namun juga sebagai suatu kegiatan yang penting dalam pertumbuhannya, karena saat tidur perkembangan otak dan fisik anak terus berjalan. Satu hal yang pasti ketika si kecil sulit berlatih bangun pagi atau memerlukan waktu yang lama untuk melatih kebiasaan bangun paginya, maka orang tua harus dpat bersikap sangat sabar dan tidak memaksa. Sebab, hal-hal yang dilakukan anak dengan terpaksa pada akhirnya tidak akan membuahan hasil yang baik atau permanen.

Pentingnya Mengajari Anak Berdoa Sejak Usia Dini

Pentingnya Mengajari Anak Berdoa Sejak Usia Dini

Semua orang tua tentunya menginginkan anaknya tumbuh menjadi pribadi yang positif dalam segala hal dan juga memiliki kecerdasan mental, intelektual serta spiritual yang seimbang. Kedua kecerdasan dan kemampuan yang dimiliki seseorang seringkali tidak akan terasa lengkap dan akan terasa kehilangan arah sebelum ada kecerdasan spiritual sebagai petunjuk jalannya. Agama adalah pegangan bagi setiap orang, tanpa keyakinan akan agama maka hidup seorang manusia  akan menjadi kurang berarti dan tidak bertujuan.

Mengajarkan doa kepada anak yang masih dalam masa pertumbuhan sangat efektif sebagai salah satu cara meningkatkan kecerdasan spiritual anak. Namun tugas orang tua untuk mengajarkan anak berdoa pada usia yang masih dini mungkin akan menjadi tugas yang menantang, sebab rentang perhatian dan fokus anak usia dini tentunya masih pendek serta mudah bosan. Walaupun demikian, ingatan anak – anak biasanya sangat baik apabila mereka mendengar hal yang sama terus menerus. Jika terbiasa, kemungkinan besar anak akan mudah menghafal doa – doa yang diperlukan untuk dipelajarinya.

Pengertian Berdoa

Secara bahasa, arti doa adalah panggilan atau seruan. Secara istilah artinya doa adalah permohonan seseorang kepada Tuhannya, untuk kepentingan manusia tersebut di dunia dan akhirat. Doa adalah salah satu cara manusia untuk berkomunikasi dengan Sang Pencipta. Ucapan dari dalam hati kepada Tuhan yang berisi segala sesuatu yang diinginkan manusia, dengan berbicara melalui suara hatinya. Berdoa berarti berbicara kepada Tuhan sebagai diri sendiri dengan jujur dan tulus hati.

Manfaat Berdoa

Doa merupakan bagian yang penting dalam setiap usaha yang dilakukan manusia. Memanjatkan doa juga berarti bahwa manusia mengakui bahwa segala permintaan dan keinginannya tidak akan terlaksana kecuali dengan persetujuan Tuhan. Secara garis besar, doa dapat disebut sebagai suatu permohonan dan pujian kepada Tuhan yang dilakukan oleh manusia sebagai hambaNya. Berdoa dapat menghindarkan seseorang dari kesombongan dan rasa tinggi hati. Anak yang terbiasa berdoa sejak kecil kelak juga akan tumbuh sebagai anak soleh yang dapat mendoakan orang tuanya. Manfaat lainnya dari berdoa yaitu:

  • Menjalankan ibadah serta menunjukkan bentuk kesetiaan kepada Tuhan yang dianut.
  • Dengan berdoa dapat mencegah bencana.
  • Mempertebal iman seseorang.
  • Mendekatkan diri kepada Tuhan.
  • Doa dapat menjadi benteng untuk perbuatan atau niat buruk
  • Melepaskan emosi terpendam
  • Mengurangi rasa stres mental dan fisik.
  • Membantu untuk mengendalikan diri.
  • Menjauhkan diri dari semua penyakit yang berhubungan dengan stress.
  • Membuat orang menjadi pribadi yang lebih baik
  • Membuat orang bahagia
  • Memudahkan segala urusan
  • Terhindar dari kemurkaan Tuhan serta kealpaan beribadah
  • Mendapatkan jalan keluar untuk pemecahan masalah
  • Menjalani hidup dengan lebih optimis dengan keyakinan bahwa doa akan dikabulkan
  • Menjaga diri dari tindakan yang tidak baik.
  • Menentramkan hati yang gelisah
  • Menjalin hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa

Cara Mengajarkan Anak Berdoa

Mengajarkan anak berdoa berarti melakukan langkah awal untuk mengenalkannya dengan Tuhan. Jika orang tua ingin anak dapat berdoa dengan benar, berikut adalah langkah – langkah yang dapat dilakukan untuk mengajarkan berdoa kepada anak:

  • Berikan pengertian mengenai pentingnya berdoa dengan bahasa yang dapat dimengerti anak – anak.
  • Tunjukkan sikap tubuh dan suara yang pantas untuk berdoa.
  • Mulailah dari doa singkat lebih dulu seperti berdoa sebelum makan atau sebelum tidur.
  • Bacakan terlebih dulu doa – doa singkat tersebut oer kalimat lalu minta anak untuk mengulanginya
  • Terus ulangi membacakan satu doa sampai anak dapat menghafalnya sendiri
  • Ajarkan juga arti atau makna dari setiap doa tersebut kepada anak
  • Tambahkan doa lain setelah anak dapat mengingat satu macam doa.
  • Jangan memaksa apabila anak tidak mau diajak belajar berdoa, karena dapat membuatnya semakin enggan berdoa.
  • Bantu anak untuk mengingat orang yang ingin dia doakan secara khusus.
  • Buatlah anak memahami bahwa berdoa bisa dilakukan kapan saja dan dalam suasana hati apapun
  • Jelaskan kepada anak bahwa doa yang pantas adalah doa yang mengandung kata – kata baik
  • Ajarkan juga untuk bersyukur dalam doa selain meminta.
  • Sering – sering mengajak anak untuk berdoa sebelum memulai suatu kegiatan.
  • Jika anak sudah dapat membaca, berikan buku tata cara berdoa khusus untuk anak – anak, atau melalui aplikasi doa yang ada di gadget Anda.
  • Ajak anak untuk berdoa bersama – sama sesekali
  • Mengajarkan anak berdoa juga bisa dilakukan melalui berbagai manfaat mendongeng bagi pertumbuhan anak atau cerita keagamaan.

 

Manfaat Belajar Berdoa

 

Tentunya setiap orang tua menginginkan anak memiliki karakter positif agar bisa menjadi orang yang beragama dalam perkembangannya dan menjadi manusia yang berguna. Belajar berdoa tentunya mempunyai segudang manfaat yang dapat mempengaruhi perkembangan karakter anak kelak. Apa saja manfaat tersebut, simaklah pembahasan berikut ini:

1. Mempelajari Pengendalian Diri

Berdoa membutuhkan saat yang tenang dan waktu khusus untuk dapat berfokus pada apa yang akan diminta kepada Tuhan. Dengan demikian, anak pun akan belajar untuk mengendalikan dirinya karena harus bersikap tenang saat berdoa, tidak boleh tertawa, bermain – main, ataupun sambil berlari – lari. Berdoa juga sekaligus dapat menjadi cara mengajarkan disiplin pada anak dan cara membuat anak lebih terbuka kepada orang tua, karena terbiasa mengungkapkan isi hatinya ketika belajar berdoa dengan bimbingan orang tua. Belajar mengendalikan diri juga menjadi cara bijak mengatasi anak yang suka memukul dan cara mudah mendidik anak untuk minta maaf.

2. Mengasah Kemampuan Berbahasa

Kalimat yang baik dan benar haruslah digunakan saat berdoa, karena itulah anak akan mempelajari cara merangkai kalimat dan kata – kata yang enak didengar melalui kegiatan berdoa. Hal ini sekaligus akan memperkaya koleksi kosa kata anak dan menggunakan kata – kata yang mudah dipahami untuk merangkai doanya. Mungkin juga bahkan dapat menjadi solusi untuk anak terlambat bicara, ciri, penyebab dan cara mengatasinya serta cara jitu mengatasi cadel pada anak dengan sering berlatih bicara saat berdoa.

3. Mengajarkan Empati

Mengajarkan anak berdoa tentunya juga mengajarkan agar anak selalu mendoakan hal – hal yang baik untuk dirinya sendiri serta orang – orang dekatnya. Secara perlahan anak akan mulai dapat mengembangkan rasa empati terhadap keadaan orang lain, dan ini akan membantu dirinya untuk menjadi orang yang lebih peka terhadap lingkungan serta situasi. Mengajarkan empati juga diperlukan sebagai bagian dari cara mendidik anak yang suka membantah dan cara mengatasi anak yang suka mencuri.

4. Membangun Kecerdasan Spiritual

Anak kecil tentu masih mempunyai keterbatasan dalam kemampuan mengenal Tuhan beserta konsep agama, namun memperkenalkan konsep tersebut sejak anak berusia dini sangat diperlukan. Jika sejak dini telah diperkenalkan dengan hal tersebut, paling tidak anak sudah terbiasa dengan konsepnya. Ketahuilah juga mengenai serba serbi perkembangan anak lainnya, seperti anak terlambat bicara, efek positif dan negatif televisi bagi pertumbuhan anak, serta gejala autis pada anak.

5. Mengajarkan Bersyukur

Salah satu tujuan dari berdoa adalah untuk memanjatkan rasa syukur kita sebagai manusia yang telah mendapat banyak karunia dari Tuhan. Dengan belajar berdoa, anak akan terbiasa untuk mengucapkan syukur dan mengetahui apa saja karunia yang telah dia rasakan selama hidupnya. Anda juga dapat mencoba cara mengajarkan anak tentang uang.

6. Mengajarkan Kerendahan Hati

Segala sesuatu yang didapatkan semuanya melalui kerja keras dan imbalannya adalah kemudahan hidup yang kita dapatkan. Kerja keras kita untuk hidup tentunya akan menentukan kondisi kehidupan kita juga, namun manusia tetap harus menyadari bahwa jika Tuhan berkehendak maka rencana manusia bisa bubar begitu saja. Hal itulah yang akan menunjukkan betapa kecilnya kekuasaan manusia bila dibandingkan dengan kekuasaan Tuhan. Mengajari anak berdoa juga dapat menjadi cara mengenali karakter anak dan cara meningkatkan daya ingat anak karena ia akan terbiasa mengingat bermacam – macam doa.

7. Membuat Anak Percaya Diri

Anda sebagai orang tua tentunya sering ikut bangga dan senang ketika anak melakukan sesuatu yang membanggakan. Begitu pula jika anak telah lancar mengucapkan doanya sendiri. Jika diberi respons positif atau apresiasi atas usahanya berdoa, maka itu akan menjadi suatu hal yang akan mendorong anak termotivasi untuk lebih giat berdoa  dan menjadi cara meningkatkan rasa percaya diri anak .

8. Belajar Menghargai

Segala sesuatu yang dimiliki merupakan karunia yang tidak terhingga. Anda dapat mengajarkan anak untuk menghargai apa saja yang dia miliki, misalnya mainan, kesempatan bersekolah, keluarga, teman – teman dan segala hal yang telah didapatkannya. Dengan berdoa anak akan belajar menghargai apa yang dia miliki baik itu benda ataupun hal – hal yang lebih abstrak.

9. Mempelajari Etika

Secara langsung anak akan mempelajari salah satu bentuk etika saat ia berdoa, sebab adab atau aturan berdoa adalah untuk berdoa dengan sikap tubuh, suara atau intonasi yang baik. Anak juga akan mempelajari nilai – nilai kebaikan dengan berdoa, karena kejujuran dan kerendahan hati sangat diperlukan ketika sedang berdoa kepada Tuhan.

10. Mengenal Tuhan

Konsep mengenai Tuhan tentunya masih sangat abstrak dan sulit dibayangkan oleh anak kecil, akan tetapi jika anak telah dibiasakan untuk berdoa sejak usia dini maka perlahan ia akan mulai dapat menerima konsep tersebut. Dengan berdoa orang tua akan mengajarkan bahwa dunia dan segala isinya ini bisa ada berkat ciptaan Tuhan yang harus disyukuri dan diterima apa adanya.

11. Mengenalkan Kejujuran

Jika kita berdoa tentunya tidak dapat dilakukan dengan berbohong. Tuhan Maha mengetahui jika sebuah doa diucapkan dengan kebohongan, maka bukan saja doa tidak akan dikabulkan, namun juga itu berarti meremehkan kekuasaan Tuhan. Dengan rajin berdoa, anak akan terlatih kejujurannya dan terbiasa mengungkapkan kebenaran dalam setiap ucapannya, dan menjadi cara mengatasi anak yang suka berbohong.

12. Mengenalkan Agama Pada Anak Sejak Dini

Konsep keagamaan sangatlah penting sebagai dasar kehidupan setiap orang, maka dari itu perlu dikenalkan sejak dini. Mengenalkan kebiasaan berdoa kepada anak akan membuat anak menjadi terbuka terhadap konsep keagamaan dan memupuk keimanannya sejak awal, sehingga akan menjadi dasar yang baik bagi jiwa anak.

Tata Cara Berdoa

Agar doa dikabulkan, kita harus mengikuti adab dan tata cara tertentu yang pantas dilakukan ketika sedang memanjatkan doa. Adab – adab mengenai tata cara berdoa yang pantas dan sesuai aturan inilah yang harus diajarkan oleh orang tua kepada anak, yaitu:

  • Mencari waktu yang tepat agar bisa berkonsentrasi dalam berdoa
  • Mengangkat tangan dengan telapak menghadap ke arah atas
  • Pandangan mata diarahkan ke bawah
  • Berdoa dengan suara yang lirih dan perlahan
  • Isi doa tidak dibuat berpanjang – panjang atau dibuat seperti nyanyian atau sajak
  • Berkonsentrasi dan merendahkan hati ketika memanjatkan doa
  • Memantapkan hati agar yakin bahwa doanya pasti dikabulkan
  • Mengulang doa selama belum terkabulkan
  • Tidak tergesa – gesa dalam berdoa.
  • Memohon ampunan kepada Tuhan dan memujiNya sambil berdoa
  • Jangan mendoakan keburukan untuk siapapun, namun berdoalah untuk kebaikan.

Apa Saja Yang Perlu Didoakan?

Dalam tata cara berdoa tentunya ada adab – adab tertentu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, karena berdoa pun harus dengan sikap tubuh yang khidmat. Selain itu, isi doa juga tidak kalah pentingnya. Kita tidak dapat mendoakan hal – hal yang buruk kepada orang lain, melainkan hanya pantas untuk memanjatkan doa yang baik, seperti:

  1. Meminta Perlindungan – Isi doa untuk meminta perlindungan adalah untuk dijauhkan dari hal – hal yang dapat mencelakakan diri kita dan agar selalu diberi perlindungan dari hal yang buruk. Terkadang ketika menyaksikan atau mendengar terjadinya hal yang buruk menimpa orang lain, akan ada ketakutan di dalam diri bahwa kita dapat mengalami hal yang serupa. Memanjatkan doa untuk meminta perlindungan juga dapat dilakukan lebih terperinci tentang suatu peristiwa khusus yang ingin dihindari, dan menjaga keselamatan diri sendiri serta keluarga dan orang lain yang kita kenal.
  2. Berdoa Untuk yang Membutuhkan – Ajarkan kepada anak bahwa kita juga dapat memanjatkan doa kepada orang lain yang sedang mengalami kesusahan untuk membantu mendukung orang tersebut bangkit dari cobaan yang sedang diterimanya. Hal ini sekaligus akan mengajarkan anak untuk memiliki rasa empati dan belas kasih terhadap sesama. Anda dapat mengajarkan kepada anak bahwa kita dapat berdoa untuk membantu orang lain walaupun tidak bisa melakukan sesuatu yang nyata untuk orang tersebut.
  3. Menahan Godaan – Anak juga dapat mempelajari cara menahan dorongan hati yang mengarah kepada perbuatan yang tidak benar atau merugikan dirinya dengan berdoa. Ketika ia berdoa untuk mendapatkan keputusan yang benar, maka doa tersebut bertujuan untuk menemukan kejernihan pikiran untuk memutuskan suatu masalah yang sedang dihadapi. Membiasakan diri anak untuk selalu mendoakan hal yang benar bagi dirinya sendiri sejak kecil akan membuatnya terbiasa meminta bimbingan agama dan Tuhan untuk membuat keputusan yang besar. Berdoa juga akan membantu dalam cara mengatasi rasa takut pada anak.
  4. Mengucapkan Syukur – Berdoa juga dapat menjadi jalan untuk menyatakan rasa terima kasih atas semua karunia dan berkat yang telah kita peroleh dalam hidup. Bersyukur tidak hanya berlaku untuk nikmat besar yang didapatkan, namun juga untuk setiap nikmat sekecil apapun. Dengan demikian anak akan terbiasa untuk mensyukuri segala hal yang dialaminya walaupun hal itu sangat kecil artinya, dan kelak ia dapat menjadi orang yang mudah bersyukur pula, dan selalu merasa cukup akan apa yang diperolehnya.
  5. Mendoakan Keluarga yang Telah Tiada – Berdoa tidak hanya ditujukan untuk orang yang masih hidup saja, namun juga berguna kepada orang – orang yang telah meninggalkan kita terutama keluarga. Kita dapat mengajarkan kepada anak bahwa orang yang sudah tiada pun memerlukan doa yang tulus dari keluarganya agar semua dosanya diampuni dan semua kebaikannya diterima ketika berada di alam kubur.
  6. Berdoa Untuk Mencari Jalan Keluar – Doa adalah hal yang sangat berguna ketika kita sedang dilanda kesusahan, atau ketika kita tidak bisa berpikir dengan jernih untuk mengatasi masalah yang sedang dialami untuk mencari jalan keluarnya. Dengan berdoa kita meminta pertolongan kepada Tuhan agar diberikan pikiran yang terbuka untuk dapat mengatasi masalah dengan baik.
  7. Memohon Ampun Dari Dosa – Kita bisa mengajarkan kepada anak bahwa manusia itu selama hidupnya tidak akan akan lepas dari dosa, karena itu berdoa adalah salah satu bentuk untuk meminta ampunan kepada Tuhan agar menghapus dosa – dosa yang telah dilakukan manusia.

Ketika orang tua mengajarkan anak untuk berdoa, itu artinya bahwa orang tua sedang memberi dasar – dasar ilmu spiritualisme kepada anak, dan hal ini akan menjadi landasan bagi aspek keagamaan anak seumur hidupnya. Doa dan agama merupakan salah satu cara untuk bertahan hidup dengan menjadikan keduanya sebagai pegangan hidup dan panduan hidup seseorang. Memahami konsep doa dan agama juga berarti menyadarkan seseorang atau anak sejak dini bahwa masih ada hal yang lebih besar dan lebih berkuasa daripada diri manusia dalam kehidupannya, karena itulah dia harus menjalani hidupnya dengan baik dan bermanfaat, serta menjadi manusia yang beragama dengan taat.

25 Tips Nyaman Bepergian dengan si Kecil

25 Tips Nyaman Bepergian dengan si Kecil

Bagi keluarga yang masih mempunyai anak kecil, tentunya tidak dapat menghindarkan untuk membawa anak  jika akan bepergian kemanapun, termasuk juga jika bepergian untuk berlibur. Bepergian dengan anak-anak memang bisa menjadi suatu hal yang rumit dan menguras tenaga para orang tua. Banyak sekali faktor yang terlibat jika Anda akan mengajak anak-anak bepergian dalam jarak jauh. Tidak penting apakah ini adalah pertama kali atau kesekian kalinya Anda bepergian dengan membawa anak, bepergian dengan anak akan selalu menjadi hal yang menantang.

Mulai dari awal persiapan hingga kembali pulang, perjalanan akan selalu penuh dengan resiko tidak terduga. Karena itulah tanpa persiapan yang matang, bisa jadi perjalanan Anda akan menjadi hal yang tidak diharapkan alias tidak lancar. Perencanaan adalah kunci utama untuk mensukseskan rencana Anda jika membawa anak-anak. Hal ini sangat penting untuk mengurangi kecemasan dan resiko kacaunya rencana perjalanan Anda sekeluarga.

Merencanakan Perjalanan dengan Si Kecil

Anda perlu mempersiapkan rencana yang matang hingga kepada hal-hal yang mendetil apabila akan membawa anak-anak dalam perjalanan. Beberapa hal yang perlu direncanakan dengan seksama yaitu:

1. Menentukan Rute Perjalanan

Hal yang paling utama adalah kenyamanan anak-anak, oleh karena itu apabila tempat tujuan Anda cukup jauh, sebaiknya pilihlah rute yang paling singkat. Kalau pun terpaksa memilih rute yang memakan waktu lebih lama, usahakan untuk memberi jeda pada setiap waktu keberangkatan agar anak-anak bisa beristirahat sejenak. Sesuaikan rute yang akan ditempuh dengan daya tahan anak. Jika Anda merasa bahwa anak dapat bertahan, maka jangan ragu untuk memilih rute tertentu.

2. Santai

Bepergian bersama anak kecil tidak akan menjadi suatu hal yang bisa diburu-buru, karena mereka belum terbiasa dengan ritme perjalanan tersebut. Anda harus melakukan perjalanan dalam tempo yang lambat. Karena itulah sangat penting untuk merencanakan perjalanan yang agak lama dari biasanya agar anak-anak memiliki waktu untuk memulihkan diri dan menyesuaikan diri dengan perjalanan. Bepergian dengan waktu yang sempit akan sangat melelahkan bagi anak kecil yang kondisi tubuhnya belum terbiasa.

3. Kemas Barang Secukupnya

Ketika bepergian dengan anak-anak, barang bawaan yang minimal adalah suatu keharusan. Penting untuk membawa barang secukupnya agar Anda tidak terlalu disibukkan dengan urusan bagasi dan lalai mengawasi anak. Tidak perlu khawatir kekurangan pakaian ganti, karena Anda dapat mencari laundry di tempat tujuan untuk memudahkan. Bawalah barang secukupnya disesuaikan dengan jumlah hari Anda menginap dan sesuai dengan kebutuhan anak-anak.

4. Utamakan Kebutuhan Anak

Anak-anak tidak sefleksibel orang dewasa, karena itu kebutuhan mereka selama liburan haruslah terpenuhi semuanya. Pastikan Anda membawa baju ganti yang lebih dari cukup untuk anak sebagai persiapan untuk keadaan yang tidak terduga. Siapkan beberapa mainan atau buku kesukaannya dalam tas khusus untuk digunakan selama perjalanan, juga obat-obatan dan keperluan anak lainnya. Jika anak sudah cukup besar, ia bisa membawa sendiri tas tersebut.

5. Siapkan Akomodasi

Sudah barang tentu, bepergian dengan anak-anak menuntut kita untuk lebih sigap dan terencana. Untuk itu, sangat penting agar Anda menyiapkan segala sesuatunya dengan baik, termasuk penginapan dan transportasi. Bila perlu, Anda dapat menggunakan internet dan aplikasi-aplikasi yang beragam untuk mencari harga yang paling sesuai untuk akomodasi Anda serta tujuan yang ramah anak. Pilihlah perusahaan transportasi atau penginapan yang telah mendapatkan nama baik sejak lama sehingga akan menjamin pelayanan yang prima untuk Anda serta anak.

6. Rencanakan Jauh Hari

Untuk keperluan tertentu seperti liburan, agar anak-anak dapat menikmatinya tentu kita harus memastikan bahwa kesulitan yang dihadapi saat berlibur adalah minimal, agar mendapatkan harga tiket transportasi atau penginapan yang murah Anda perlu merencanakannya jauh-jauh hari. Sebab, transportasi dan penginapan yang dipesan mendadak bisa jadi akan memakan biaya yang mahal.

7. Sesuaikan Cuaca di Tempat Tujuan

Mencari informasi di tempat tujuan juga sangat penting untuk dilakukan, apakah Anda akan bepergian ke iklim tropis atau ke iklim yang dingin. Mempersiapkan bawaan dan baju ganti yang sesuai dengan kondisi tempat yang akan kita datangi akan menambah kenyamanan anak-anak dalam bepergian. Siapkanlah baju hangat jika tempat tujuan berhawa dingin, atau baju yang berbahan nyaman dan menyerap keringat jika akan mengunjungi tempat berhawa panas.

8.  Cek Jadwal Keberangkatan

Mengatur ulang perjalanan jika terdapat kesalahan pada perencanaannya tentu saja akan sangat merepotkan.  Pastikan jadwal keberangkatan Anda tidak ada yang salah atau terlewat, jika perlu lakukan cek ulang berkali-kali untuk memastikannya. Cek juga jadwal  dengan maskapai penerbangan jika akan menggunakan pesawat terbang sehari sebelum berangkat agar Anda mengetahui info perubahan jadwal, jika ada. Tinggalkan alamat email dan nomor telepon yang jelas yang dapat dihubungi jika ada perubahan pada menit terakhir.

9. Sediakan Biaya yang Cukup

Seperti telah disinggung diatas, bepergian bersama anak merupakan suatu kegiatan yang penuh dengan kemungkinan tidak terduga. Dalam beberapa aspek mungkin biaya perjalanan bisa ditekan hingga hemat, namun akan ada pos pengeluaran yang memerlukan dana lebih, biasanya untuk kenyamanan anak-anak maupun kejadian tidak terduga lain. Sebaiknya tidak bepergian dengan anak-anak dengan biaya yang terlalu minim untuk menghindari kerepotan di kemudian hari.

10. Periksa Peraturan Perjalanan

Tidak kalah pentingnya untuk memeriksa dengan teliti panduan perjalanan serta peraturan yang berlaku mengenai bepergian dengan anak kecil di maskapai penerbangan ataupun moda transportasi lainnya. Hal yang sama juga berlaku di tempat tujuan menginap Anda. Ini berguna agar Anda dan anak tidak mengalami kendala akibat ketidak tahuan mengenai peraturan perjalanan yang ada.

11. Lakukan Riset Mengenai Tempat Tujuan

Akan sulit merencanakan kegiatan berlibur secara spontan jika bepergian bersama anak, karena itu persiapan yang lebih matang pun diperlukan. Misalnya, untuk mengecek tujuan wisata yang akan dikunjungi, juga adat kebiasaan tempat tujuan serta kondisi keamanannya. Anda bisa mengecek apakah di tempat tujuan mudah didapatkan transportasi umum, tempat makan, keamanan yang terjamin, dan sebagainya. Jangan lupa pula untuk mencari tempat atau fasilitas kesehatan darurat yang mudah dijangkau, juga adat kebiasaan setempat.

12. Temui Dokter

Jika akan bepergian ke luar negeri, usahakan untuk membawa anak ke dokter langganan terlebih dulu. Mintalah saran kepada dokter mengenai bagaimana kondisi kesehatan anak, apakah memungkinkan untuk dibawa bepergian jauh dan sebagainya. Anda bisa meminta saran bagaimana cara menjaga kondisi anak agar ketika waktunya berangkat ia tetap sehat dan berada dalam kondisi tubuh yang fit. Dokter dapat memberi multivitamin untuk anak atau memberinya vaksin tertentu yang diperlukan, misalnya untuk malaria jika Anda akan mengunjungi tempat yang masih berpotensi. Ketahuilah tips memilih dokter anak yang tepat untuk kesehatan anak . Dengan berkonsultasi kepada dokter yang tepat juga Anda dapat mengetahui jenis-jenis imunisasi dan manfaatnya yang mungkin dibutuhkan oleh anak jika akan bepergian ke suatu tempat.

13. Mencari Promo Wisata

Dengan semakin meningkatnya minat orang untuk berlibur dan juga banyaknya aplikasi yang memudahkan Anda untuk merencanakan perjalanan, memesan penginapan serta tiket dengan mudah maka pastinya juga banyak terdapat promosi potongan harga yang akan dapat membantu menekan biaya perjalanan. Rajin-rajinlah mengecek promo yang tersedia terutama lewat aplikasi di internet yang mungkin bisa Anda gunakan.

14. Siapkan Surat-surat Penting

Melakukan perjalanan tanpa membawa surat – surat penting yang berisi data pribadi seperti KTP, SIM, dan lain sebagainya termasuk paspor jika Anda bepergian keluar negeri sangatlah beresiko. Memang tidak seorang pun ingin berpikiran akan terjadi hal yang buruk selama berlibur, akan tetapi semua identitas dan surat-surat penting ini berguna untuk perlindungan diri Anda dan anak-anak jika terjadi hal yang tidak diharapkan.

15. Siapkan Fisik Anak

Melakukan perjalanan membutuhkan kondisi fisik yang prima, terlebih lagi untuk anak – anak. Anda dapat mengusahakan agar fisik anak kuat menempuh jarak yang akan ditempuh dengan memastikan anak memiliki jadwal tidur dan waktu tidur yang cukup sebelum bepergian. Cukup tidur akan membuat anak tidak mudah lelah dan tetap dalam kondisi yang fit ketika akan memulai dan selama melakukan perjalanan. Anda bisa mencoba manfaat mendongeng bagi pertumbuhan anak agar mereka dapat tidur nyenyak sebelum bepergian. Manfaat madu untuk anak dan balita juga dapat Anda coba sebagai cara meningkatkan kekebalan tubuh anak. Jangan lupakan juga manfaat pentingnya sarapan untuk anak sebelm memulai perjalanan.

Tips Ketika Dalam Perjalanan

Tidak hanya setumpuk hal yang harus diperhatikan selama persiapan keberangkatan Anda dan anak-anak namun ketika sedang berada dalam suatu perjalanan juga diperlukan berbagai tips tertentu agar anak tidak mudah menjadi bosan dan tetap aman. Hal-hal yang perlu dilakukan selama perjalanan yaitu:

  • Berbagi Tugas

Jika Anda bepergian bersama suami atau anggota keluarga lainnya, sebaiknya diskusikan dan buat kesepakatan lebih dulu apa tugas masing-masing selama perjalanan, dan bagaimana mengenai giliran untuk menjaga anak-anak. Kesepakatan di awal sangat diperlukan untuk mencegah perbedaan pendapat di jalan yang akan membuang waktu Anda, karena harus berdebat mengenai giliran siapa yang dapat menjaga anak. Kerjasama antar orang dewasa yang bergabung dalam suatu perjalanan sangat penting untuk tetap menjaga agar perjalanan tetap menjadi saat yang menyenangkan bagi semua orang.

  • Sibukkan Anak

Kerewelan anak selama perjalanan biasanya sulit dihindari, suasana yang monoton dan membatasi gerak mereka biasanya memang akan membuat jenuh anak-anak. Untuk tetap menyibukkan anak-anak dan juga mengajarkan nilai-nilai kerjasama kepada mereka, Anda dapat memberi tugas kepada anak yang sudah lebih besar. Misalnya untuk mengawasi anak yang lebih kecil, membantu membawakan barang, dan lain-lain yang tentunya disesuaikan dengan kemampuan anak. Selain itu, Anda juga dapat membawakan buku serta mainan yang biasanya dapat menarik perhatian anak, sehingga dapat mengalihkan mereka dari kebosanan selama perjalanan. Berikan jenis mainan yang merangsang otak anak, dan bukannya sekedar mainan yang akan membuatnya sibuk tapi membuatnya kecanduan seperti gadget.

  • Bawa Bekal yang Cukup

Apabila Anda melakukan perjalanan yang cukup jauh tentunya akan sulit mencari tempat yang menjual minuman dan makanan yang cocok untuk anak-anak, karena itulah sebaiknya Anda menyediakan cemilan atau kudapan yang biasanya dimakan oleh anak sebagai pengganjal perut jika mereka lapar dan belum memasuki waktu makan atau sedang berada di atas kendaraan yang menuju destinasi Anda, dan tidak memungkinkan untuk mencari tempat makan. Bawalah juga air putih yang mencukupi agar tidak mudah mengalami dehidrasi dalam perjalanan. Jangan lupa juga untuk mengawasi jenis makanan yang berbahaya untuk anak. Siapkan makanan terbaik untuk bayi dan anak, dan juga berikan makanan sehat untuk tumbuh kembang anak misalnya manfaat oatmeal untuk bayi dan anak. Bisa jadi melakukan perjalanan dapat menjadi cara mengatasi anak yang susah makan, karena ia mengalami suasana baru yang membuatnya berselera untuk mulai makan dengan benar.

  • Bawa Obat-obatan

Jika membawa anak kecil, orang tua memang harus selalu siap dengan pertolongan pertama untuk kecelakaan seperti plester dan sebagainya. Juga sangat penting untuk membawa obat apabila si kecil mempunyai penyakit yang memerlukan obat khusus. Siapkan juga plester kompres demam, obat penurun panas, obat gosok, termometer, dan alat-alat dasar lainnya jika kelak diperlukan. Jangan lupakan pula lotion anti nyamuk untuk aktivitas di tempat yang beresiko. Obat dapat menjadi solusi untuk cara mengatasi sakit perut pada anak, cara mengatasi batuk pada anak, cara mengatasi demam, dan cara mengatasi diare pada anak dalam perjalanan.

  • Beri Anak waktu Istirahat

Kondisi tubuh anak kecil tentunya tidak seperti orang dewasa yang mampu melalui berjam – jam perjalanan tanpa istirahat sebelum mencapai tempat tujuan. Dalam hal inilah orang tua harus peka akan kebutuhan anak. Jika perjalanan jauh dan memakan waktu lama membuat anak lelah, maka beri mereka kesempatan untuk memulihkan diri dengan beristirahat sejenak.

  • Tentukan Peraturan Untuk Anak

Bepergian bukan berarti menghilangkan semua aturan yang harus dipatuhi oleh anak. Sebelum dan ketika bepergian, sebaiknya Anda menegaskan lagi kepada anak mengenai apa saja aturan yang harus mereka patuhi, beserta alasannya. Misalnya, tetap menentukan waktu tidur yang baik untuk anak selama perjalanan, agar ritme tidur mereka tidak menjadi kacau. Buatlah anak mengerti bahwa dalam perjalanan yang akan dilakukannya ia tetap harus menampilkan tingkah laku yang baik. Kesepakatan mengenai peraturan selama perjalanan dengan anak akan mempermudah Anda untuk melakukan perjalanan tersebut dengan lancar. Hal ini juga sekaligus dapat menjadi cara mengajarkan disiplin pada anak. Jika perlu, ciptakan kode – kode tertentu untuk keamanan anak yang mudah dimengerti.

  • Beri Anak Reward

Untuk memotivasi anak agar ia terus dapat mengikuti peraturan, Anda dapat memberinya reward, atau semacam tanda yang menunjukkan penghargaan atas perjuangannya. Misalnya, jika ia berhasil untuk melewati beberapa jam perjalanan tanpa mengeluh atau melaksanakan tugasnya selama perjalanan dengan baik, berikan anak stiker untuk menghargai setiap usahanya. Anda juga dapat memberikan reward dalam bentuk lain yang sederhana. Hal ini akan menjadi cara meningkatkan rasa percaya diri anak, karena ia akan merasa bahwa usaha kerasnya dihargai oleh orang tuaya.

  • Periksa Rute Perjalanan

Pada masa sekarang ini, kegunaan GPS sangat besar ketika Anda melakukan perjalanan. Terutama jika bepergian ke tempat tujuan yang asing bagi Anda, kegunaan GPS dapat dipakai untuk mencari arah yang benar pada setiap tujuan dan juga sebagai pegangan agar Anda tidak mengalami penipuan tarif atau rute dari transportasi umum yang digunakan. Sebab sudah menjadi pengetahuan umum bahwa di beberapa tempat memang akan selalu ada oknum nakal yang memanfaatkan ketidak tahuan para pendatang untuk kentungannya sendiri.

  • Jangan Menyuap Anak

Seringkali ketika orang tua ingin anak berkelakuan baik maka tanpa sadar mereka menawarkan cara untuk menyuap sang anak dengan beragam makanan manis seperti coklat, kembang gula atau permen. Sebaiknya hindari memberikan anak makanan semacam ini, karena bisa jadi asupan gula akan membuat anak semakin bersemangat dan Anda akan semakin kerepotan mengimbangi antusiasme mereka.

  • Libatkan Anak

Anda bisa mengajak anak berdiskusi setiap kali mengunjungi atau melewati suatu tempat yang baru. Jelaskan  kepada anak mengenai tempat tersebut dan dorong anak untuk berdiskusi aktif dan memancing rasa ingin tahunya. Anda bisa mencari informasi mengenai tempat – tempat tersebut di internet jika Anda sendiri tidak banyak mengetahuinya.

Pada intinya, melakukan perjalanan dengan anak – anak memerlukan kesabaran dan kerjasama yang baik antara kedua orang tua. Karena itulah, pastikan juga agar kondisi mental dan fisik orang tua berada dalam keadaan yang prima ketika akan melakukan perjalanan agar dapat menangani situasi yang timbul selama perjalanan dengan baik. Kondisi fisik dan mental yang prima juga diperlukan agar Anda dan pasangan dapat menciptakan suasana berlibur yang menyenangkan untuk Anda sekeluarga, dan bukannya mengisi perjalanan dengan ketegangan serta pertengkaran yang akan disaksikan oleh anak – anak.

15 Manfaat Mendongeng bagi Pertumbuhan Anak

15 Manfaat Mendongeng bagi Pertumbuhan Anak

 

Dunia anak selalu lekat dengan imajinasi dan fantasi yang hebat. Kemampuan anak-anak untuk berkhayal dan mengembangkan cerita yang ada di dalam kepalanya sangat hebat, terkadang bahkan di luar nalar para orang tua. Karena itulah, anak sangat menyukai apabila mendengar suatu cerita dongeng. Mendongeng biasanya menjadi bagian dari kegiatan yang dilakukan oleh anak dan orang tuanya sebelum tidur. Cerita pengantar tidur yang dikisahkan oleh orang tua mampu membawa imajinasi anak yang seakan tanpa batas tersebut.

 

Anak-anak selalu menyukai cerita yang bagus, sehingga mampu membawa mereka ke dunia yang penuh keajaiban. Mendongeng, bisa menjadi kegiatan yang penting untuk menunjang tumbuh kembang anak. Namun, kegiatan mendongeng sebelum tidur yang dilakukan orang tua pada masa kini sudah jauh berkurang, disebabkan oleh gaya hidup modern dan kesibukan orang tua. Kebiasaan mendongeng sebelum tidur digantikan dengan kebiasaan anak untuk menghibur diri melalui benda elektronik yaitu gadget atau menonton televisi.

Kegunaan Mendongeng Bagi Tumbuh Kembang Anak

Orang tua pada masa ini mendapatkan bahwa lebih mudah untuk membiarkan anak tidur dengan sebelumnya menonton film kartun atau bermain gadget, karena mereka sendiri menjadi punya lebih banyak waktu untuk melakukan hal-hal lain. Padahal, kegiatan mendongeng mempunyai sejumlah manfaat yang sangat baik untuk perkembangan anak-anak. Apa saja manfaat mendongeng bagi anak-anak, simaklah pembahasan berikut ini:

  1. Dongeng Menghidupkan Imajinasi Anak

Hampir semua anak sangat suka mendengarkan cerita, mereka terkadang hidup di dalam dunia hasil imajinasinya sendiri. Mereka senang mendengarkan cerita tentang tokoh favoritnya dan berusaha menghidupkan sang tokoh dalam imajinasinya. Melalui dongeng, anak belajar memberikan gambaran visual mengenai tokoh-tokoh dan latar belakang dari dongeng tersebut. Dengan demikian, kemampuannya berimajinasi pun akan semakin terasah.

  1. Mengajarkan Nilai Kehidupan

Dengan menceritakan kepada anak sebuah dongeng yang memiliki makna dan nilai-nilai positif, Anda juga dapat mengajarkan berbagai nilai dalam kehidupan kepada anak, seperti kejujuran, keberanian, kemandirian, kebaikan hati, belas kasih, empati, kebijaksanaan, dan lain sebagainya. Tidak hanya mengajarkan mengenai kebaikan, dongeng juga dapat menjadi cara untuk mengajarkan kepada anak mengenai beberapa sikap buruk yang tidak boleh ditiru. Bahkan, dongeng juga dapat menjadi cara mengajarkan anak tentang uang dan menjadi cara mengatasi anak yang suka mencuri dengan menyisipkan beberapa pelajaran moral dan etika di dalam cerita.

  1. Menanamkan Akar Budaya Kepada Anak

Seringkali orang tua menceritakan dongeng yang berasal dari daerah asal mereka sendiri, karena cerita itulah yang paling dikenalnya. Selain itu, telah banyak cerita dongeng dari tiap daerah yang kisahnya telah dibukukan. Melalui cerita tersebut, anak akan belajar bahwa ada kebudayaan yang berbeda dengan budaya keluarganya, dan juga mulai mengenal berbagai adat dan kebiasaan budaya lain melalui cerita dongeng yang ia dengar.

  1. Meningkatkan Kemampuan Verbal Anak

Membacakan cerita kepada anak juga membuat mereka dapat mengenal bahasa dan mempelajari kata-kata serta frasa yang baru. Melalui dongeng, anak akan belajar bagaimana caranya mengucapkan suatu kata, mempelajari intonasi suara ketika ayah atau ibu sedang bercerita, dan dengan begitu dapat belajar caranya mengekspresikan sesuatu lewat kata-kata dan suara. Anak juga akan memiliki banyak kosa kata baru yang ia dapat dari mendengarkan dongeng tersebut.

  1. Mengembangkan Kemampuan Mendengar

Kebanyakan anak karena sifatnya yang aktif sukar untuk memusatkan perhatian dengan cara mendengarkan. Ketika sedang dibacakan cerita atau didongengkan, seorang anak akan belajar untuk fokus mendengarkan apa yang diucapkan oleh ayah atau ibunya. Anak akan belajar berkonsentrasi untuk menyerap apa yang dia dengar, memahaminya, dan mencerna cerita tersebut di dalam pikirannya.

  1. Meningkatkan Kreativitas

Mendengarkan suatu cerita membuat anak mudah membayangkan tokoh – tokohnya, lokasinya, alur cerita dan makna yang terkandung di dalam cerita tersebut. Hal ini akan membantu anak meningkatkan daya imajinasi serta kreativitasnya, dan mudah menerima berbagai hal baru sebagai seseorang yang berpikiran terbuka. Orang tua juga mendapatkan cara mengenali karakter anak dengan baik melalui interaksi yang terjalin.

  1. Menajamkan Pikiran

Dengan mendongeng, orang tua dapat menjadikannya sebagai sarana untuk memperkuat kapasitas pikiran si kecil. Anak akan belajar untuk mengenali berbagai tokoh dan alur cerita yang beragam serta membedakan berbagai kisah yang didengarnya. serta menarik makna positif dari dongeng yang diceritakan orang tua. Anak akan belajar menganalisis berbagai karakter yang berbeda dari mendengarkan dongeng tersebut, dengan demikian ia akan terbiasa melatih pikirannya untuk bersikap kritis.

  1. Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak

Anak-anak tidak dapat mempelajari nilai moral dalam kehidupannya seorang diri. Anak akan belajar mengenai hal tersebut melalui berbagai kesempatan, salah satunya adalah melalui dongeng. Dalam cerita dongeng terkandung banyak sekali pelajaran moral dan juga berbagai ekspresi emosional para tokohnya, seperti marah, sedih, kecewa, senang, dan banyak lagi. Melalui bimbingan orang tua, anak akan dapat membedakan berbagai macam emosi yang ia rasakan dengan dongeng sebagai contohnya, dan juga belajar untuk mengelola atau mengendalikan emosi yang dirasakannya. Misalnya, dongeng akan menjadi cara mengatasi rasa takut pada anak yang berlebihan terhadap sesuatu hal, cara bijak mengatasi anak yang suka memukul, dan cara mengajarkan disiplin pada anak.

  1. Memperkenalkan Anak Pada Rasa Empati

Anak akan mulai merasakan kepekaan terhadap berbagai situasi sosial di sekitar mereka melalui berbagai kisah dongeng yang didengarnya. Dengan demikian ia akan belajar merasakan kesulitan orang lain dan juga kesusahan yang dialami orang lain. Dalam cerita dongeng banyak mengajarkan tentang pentingnya membantu sesama dan bersikap penuh belas kasih serta kemurahan hati, yang akan mengajarkan kepada anak caranya berempati kepada sesama. Dongeng juga dapat menjadi cara mendidik anak yang suka membantah agar merasakan empati kepada orang tuanya, dengan demikian anak akan sedikit mengerti perasaan orang lain.

  1. Membangun Minat Baca Anak

Untuk anak yang belum dapat membaca, ia akan mengetahui berbagai dongeng dari penuturan orang tua. Hal ini lama kelamaan dapat menimbulkan minat membaca pada anak karena ia pasti ingin dapat membaca sendiri dongeng – dongeng yang menarik minatnya, dan bersikap lebih aktif untuk dapat membaca cerita yang dia inginkan kapan saja tanpa perlu menunggu untuk dibacakan.

  1. Mempererat Ikatan Dengan Orang Tua

Ketika sedang mendongeng tentunya posisi anak berada dekat dengan orang tua, hal ini akan membuat ikatan dengan orang tua menjadi lebih erat. Selain itu, mendongeng berarti menyisihkan waktu untuk bersama dengan anak sambil bermanja-manja, berpelukan, dan tertawa bersama. Ikatan yang erat dengan orang tua melalui kegiatan mendongeng dapat menjadi cara meningkatkan rasa percaya diri anak dan cara membuat anak lebih terbuka kepada orang tua.

  1. Melatih Daya Ingat Anak

Ketika selesai bercerita, orang tua dapat menanyakan kepada anak mengenai dongeng yang baru saja didengarnya. Hal ini berguna untuk melatih daya ingat anak agar terbiasa untuk mengevaluasi sesuatu hal, dan mengingat hal-hal yang penting dari cerita tersebut sehingga dongeng dapat menjadi cara meningkatkan daya ingat anak. Anda juga bisa menanyakan kepada anak nama-nama tokoh atau alur cerita yang baru saja ia dengar.

  1. Mempermudah Pendidikan Anak

Dalam cerita dongeng tidak hanya ada kisah saja namun juga dalam buku dongeng yang bagus seringkali cerita dongeng itu menjadi pengantar untuk memperkenalkan anak dengan kata-kata baru, gambar-gambar, dan huruf serta angka yang dapat menjadi penambah pengetahuan anak mengenai berbagai hal baru dan menjadi cara mengasah bakat anak. Bisa jadi melalui dongeng anak akan dapat segera mengenali nama benda dan bentuknya melalui gambar yang ia lihat di buku cerita.

  1. Memperbaiki Kemampuan Berkomunikasi

Terkadang karena keterbatasan kemampuan anak dalam berkomunikasi, ia akan merasa ragu untuk menanyakan berbagai hal kepada orang lain. Padahal pikiran anak sejatinya sangat dipenuhi oleh keingin tahuan yang besar. Melalui dongeng, anak akan belajar bagaimana caranya untuk bertanya dengan cara yang benar, dan menyampaikan maksudnya dengan cara yang lebih dipahami. Bahkan, dongeng dapat membawa anak teralihkan perhatiannya sehingga menjadi cara mengatasi anak yang susah makan dengan efektif. Anda dapat mengajak si kecil makan sambil mendongengkan cerita yang menarik untuknya.

  1. Mengajarkan Anak Menghadapi Berbagai Situasi

Situasi yang sulit atau canggung dapat membuat anak merasa bingung. Melalui cerita tentang berbagai karakter yang berhasil melewati berbagai situasi yang sulit dapat membantu anak untuk mengerti berbagai konsep ini dengan lebih baik. Bahwa di dalam hidup, kesulitan dan kesusahan juga ada sebanyak kebahagiaan dan kesenangan yang dirasakan. Anak dapat menjadi lebih siap untuk menghadapi kehidupan dan berbagai situasi. Melalui dongeng pula, akan menjadi cara mudah mendidik anak untuk minta maaf apabila melakukan kesalahan dan menjadi cara mengatasi anak yang suka berbohong, juga cara mendidik anak yang cengeng dan manja dengan nilai-nilai keberanian yang ada di dalam cerita dongeng.

Cara Mendongeng Yang Tepat

Hal yang tidak kalah penting dari kegiatan mendongeng itu sendiri adalah kemampuan untuk menceritakan semuanya dengan baik. Penceritaan yang baik dapat membawa anak masuk semakin jauh ke dalam cerita dan membuatnya mudah membayangkan cerita tersebut. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mendongeng yaitu:

Pilih Cerita yang Tepat – Beberapa dongeng yang dimaksudkan untuk anak – anak sebenarnya mengandung pesan yang tidak cocok atau tidak dapat dimengerti oleh anak usia dini, contohnya sangkuriang yang menyukai ibunya sendiri, bahkan tidak semua dongeng fabel dapat memberikan pesan moral yang sesuai untuk anak. Sebelum menutuskan suatu cerita yang akan dibacakan untuk anak, Anda perlu memilahnya terlebih dulu dengan mengetahui isi ceritanya.

  • Durasi Cerita  – Sebuah dongeng harus memiliki durasi yang cukup, tidak terlalu panjang sehingga membuat anak bosan ataupun juga tidak terlalu singkat sehingga anak – anak kesulitan menangkap pesan moral yang ada. Tentukanlah durasi cerita yang pas agar tidak membuat anak menjadi bosan.
  • Tempat yang Nyaman – Pilihlah tempat yang cukup nyaman untuk kegiatan mendongeng, yaitu tempat yang cukup dapat menyediakan suasana yang membangun untuk dongeng yang akan dibacakan. Bila mungkin pilih tempat yang minim gangguan agar Anda dapat membangun suasana yang sesuai bagi dongeng tersebut, matikan televisi, telepon genggam, dan sumber bunyi lainnya.
  • Pembukaan – Bukalah kegiatan mendongeng dengan kalimat yang dapat menarik minat anak untuk mendengarkan dan mengikuti kisahnya lebih lanjut. Terangkan di awal kalimat latar belakang Anda menceritakan kisah tersebut dan dari mana Anda mengetahuinya, dan mengapa cerita ini akan menjadii menarik.
  • Ekspresif – Seorang pendongeng harus dapat bersikap ekspresif agar para pendengar atau penontonnya dapat tertarik kepada kisah yang dibawakan. Ekspresi tidak hanya melalui wajah saja, namun juga melalui nada dan intonasi suara, serta gerakan tubuh dan tangan yang dapat menggambarkan dengan tepat suasana dan cerita dalam dongeng tersebut.
  • Improvisasi – Untuk membuat cerita menjadi lebih menarik, Anda bisa melakukan improvisasi dengan bebas namun tidak melenceng dari jalan cerita. Tidak perlu mengikuti persis seperti kata – kata yang di buku, Anda dapat menggunakan kalimat sendiri agar cerita semakin menarik dan mudah dipahami anak.
  • Intonasi – Jagalah intonasi suara Anda cukup keras untuk didengar anak namun dengan pengucapan yang perlahan dan jelas. Suara Anda haruslah dapat memberikan nuansa yang cocok dengan cerita yang dibawakan serta dapat menggiring imajinasi anak untuk mengikuti cerita tersebut.
  • Interaksi – Mendongeng adalah kegiatan yang bersifat dua arah, karena itu penting untuk melibatkan si kecil dalam kegiatan tanya jawab selagi membacakan dongeng. Kegunaan sesi tanya jawab ini untuk melatihnya bersikap kritis dan membantu anak memahami isi dongeng tersebut, dan juga merangsang otak anak untuk berpikir.
  • Buku yang Tepat – Anak suka dengan gambar dan ilustrasi yang berwarna warni, karena itu pastikan buku Anda mempunyai gambar-gambar yang dapat menunjukkan dengan jelas kepada anak mengenai apa yang terjadi di dalam cerita untuk mendukung perkembangan imajinasinya. Pastikan juga gambar yang dimuat cocok untuk dilihat oleh anak-anak.
  • Fokus – Anda tidak perlu menambahkan kegiatan lain atau pelajaran apapun selagi mendongeng untuk anak, misalnya sambil mengajari anak membaca atau mengenal berbagai huruf. Fokuslah pada kegiatan mendongeng itu saja agar anak dapat menikmati waktunya bersama orang tua.

Mendongeng Tanpa Buku

Dongeng adalah salah satu bentuk atau cara berkomunikasi yang telah ada sejak zaman dahulu. Tradisi, legenda, sejarah dan cerita kuno telah diwariskan secara turun temurun melalui sebuah dongeng. Banyak orang yang bisa mendongeng tanpa menggunakan buku sebagai panduannya berdasarkan cerita-cerita lama tersebut. Jika Anda lebih tertarik untuk memperkenalkan dongeng kuno kepada anak tanpa menggunakan buku, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut untuk memulainya:

  1. Lakukan Riset

Riset perlu dilakukan untuk memperdalam pengetahuan Anda mengenai cerita-cerita kuno yang pernah Anda dengar sewaktu kecil. Banyak dari cerita-cerita ini telah diceritakan ulang melalui beberapa generasi yang kemudian menurunkan ceritanya kembali kepada keturunan berikutnya. Walaupun demikian, cerita-cerita ini masih saja banyak yang menyukainya. Apabila Anda tidak yakin mengenai benang merah cerita tersebut, Anda dapat memperoleh cerita yang lengkap melalui riset yang dilakukan.

  1. Tanyakan Kepada Keluarga

Sebuah keluarga biasanya menyimpan cerita-cerita kuno yang dapat Anda teruskan kepada si kecil. Mungkin Anda bahkan telah mendengar sendiri cerita tersebut sewaktu kecil dan telah melupakan beberapa bagian dari cerita tersebut. Anda bisa bertanya kepada anggota keluarga lain mengenai kisah tersebut agar dapat meneruskannya kepada si kecil.

  1. Menciptakan Kisah Sendiri

Anda pun dapat menciptakan kisah sendiri berdasarkan pengalaman hidup yang telah dilalui untuk diceritakan kembali kepada anak. Misalnya kisah-kisah lucu yang Anda alami, dan juga beberapa pelajaran hidup yang telah Anda dapatkan. Kisah yang dikarang sendiri biasanya akan menjadi lebih orisinil dan juga dapat merangsang kreativitas Anda dalam meramu cerita yang dapat memberikan pengaru baik kepada anak.

  1. Mempelajari Tekniknya

Mendongeng juga memerlukan keterampilan khusus. Anda dapat mengasah kemampuan mendongeng agar anak semakin tertarik dengan mencari informasi mengenai para pendongeng profesional. Anda dapat melihat video atau pertunjukan di televisi, bergabung dengan komunitas pendongeng, dan mengamati ketika para pendongeng tersebut sedang beraksi, bahkan bertanya langsung kepada ahlinya untuk mempelajari kemahiran mendongeng dari mereka.

Mungkin bagi beberapa orang tua, kegiatan mendongeng akan menjadi sesuatu yang kurang menarik karena menghabiskan waktu mereka yang sedikit. Terutama bagi para orang tua yang sangat sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas sehari-hari. Namun jika Anda mengetahui manfaat mendongeng yang sangat positif untuk tumbuh kembang anak, Anda pasti akan ingin mencobanya untuk si kecil. Anda bisa memulai  selama sepuluh sampai lima belas menit sebelum anak tidur siang atau malam. Pastikan kegiatan mendongeng ini dilakukan dengan suasana hati yang baik sehingga prosesnya akan menyenangkan bagi anak dan orang tua.

20 Efek Positif dan Negatif Televisi bagi Pertumbuhan Anak

20 Efek Positif dan Negatif Televisi bagi Pertumbuhan Anak

Televisi adalah salah satu media yang paling awal mempengaruhi kehidupan anak. Untuk sebagian orang, televisi sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan mereka. Sehingga ketika memiliki anak, sang anak pun juga akan mengenal televisi lebih dini. Bagi seorang anak, sulit untuk menghindari televisi sementara para orang dewasa di sekelilingnya justru sering terhubung dengan alat elektronik tersebut. Sebenarnya tidak hanya televisi, anak-anak pada masa kini telah terekspos pada banyak alat-alat elektronik yang canggih seperti hp, tablet, dan komputer. Akan tetapi televisi telah eksis dan dikenal anak bahkan sebelum mereka bisa bicara, berguling, tumbuh gigi, atau belajar mengendarai sepeda. Sebabnya, karena di sebagian rumah tangga, televisi tetap menyala bahkan ketika tidak ada seorangpun yang menonton.

Teknologi sebenarnya dapat menjadi bagian dari masa perkembangan anak, selama penggunaannya tepat guna dan menjadi suatu hal yang memberikan pengaruh positif. Misalnya, anak usia sekolah mendapatkan informasi yang berkaitan dengan pelajaran melalui internet. Namun jika penggunaannya berlebihan, hal itu akan menjadi suatu yang negatif, memberikan pengaruh buruk pada perkembangan anak. Terlebih lagi, orang tua sering menggunakan televisi sebagai pengganti pengasuh, karena menginginkan anaknya untuk tenang sehingga kerap menyuguhi anak dengan tayangan televisi tanpa batasan waktu, juga tanpa pengawasan yang diperlukan.

Faktor yang Mempengaruhi 

Untuk mengerti apa saja efek yang didapatkan anak dari menonton televisi, Anda harus memahami bagaimana televisi mempengaruhi perilaku anak terlebih dulu. Seberapa banyak televisi mempengaruhi anak, perlu dilihat dari berbagai aspek antara lain:

  • Berapa lama anak menonton televisi setiap harinya.
  • Usia anak saat pertama kali mengenal televisi
  • Perkembangan kepribadian anak atau tipe kepribadian anak
  • Apakah anak mendapatkan pendampingan dari orang tua ketika menonton
  • Konten apa yang ditonton anak
  • Apakah ada penjelasan dari orang tua mengenai apa yang ditonton anak.

Efek Negatif Televisi

Tidak dapat dipungkiri, konten-konten yang ada di televisi tidak selamanya memberikan pengaruh baik bagi penontonnya, terutama anak-anak. Beberapa efek negatif yang dapat dialami anak karena menonton televisi yaitu:

1. Mengekspos Anak Terhadap Kekerasan

Televisi seringkali menampilkan tayangan mengandung kekerasan yang jauh lebih parah daripada kenyataan sesungguhnya. Anak yang telah menyaksikan tayangan semacam ini dengan cukup sering bisa jadi merasa bahwa dunia yang dia tinggali adalah tempat yang menakutkan. Selain itu, jika anak sering menyaksikan kekerasan maka ia akan memiliki pola pikir bahwa kekerasan adalah suatu hal biasa yang dapat diterima.

2. Meningkatkan Sikap Agresif

Ada hubungan antara media yang penuh kekerasan dan agresivitas, namun masih belum jelas apakah media yang membuat anak dapat berperilaku agresif ataukah anak yang sudah memiliki kecenderungan melakukan kekerasan menjadi tertarik terhadap tayangan kekerasan di televisi. Ada pula kemungkinan bahwa anak yang cenderung agresif lebih memilih tayangan yang mendorong sifat agresifnya.

3. Obesitas

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa anak yang menonton televisi melebihi empat jam sehari menjadi beresiko tinggi untuk mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Hal ini tentu erat hubungannya dengan kekurangan gerak atau aktivitas yang dilakukan anak, sebab menonton televisi adalah suatu kegiatan yang minim gerakan. Selain itu, anak biasanya terpengaruh oleh iklan makanan yang tidak sehat yang tampak lezat di televisi, padahal sebagian besar merupakan jenis makanan berbahaya untuk anak. Akan sulit mengenalkan makanan sehat untuk tumbuh kembang anak jika ia sudah terbiasa melihat makanan yang tidak sehat.

4. Perilaku Buruk 

Anak dapat mengadopsi perilaku beberapa karakter di televisi yang mendorong kehidupan seks bebas, konsumsi alkohol, merokok, memakai obat  obatan terlarang, bersikap rasis, sering mengeluarkan kata-kata kasar, tidak santun, hubungan sesama jenis, pembullyan terhadap temannya, dan masih banyak lagi.

5. Mempengaruhi Pendidikan Anak

Menonton televisi dapat mempengaruhi proses belajar dan performa anak di sekolah apabila mengambil waktu yang seharusnya dipergunakan untuk aktivitas yang penting bagi perkembangan fisik dan mental anak. Akibatnya anak dapat mengalami penurunan konsentrasi belajar yang berefek pada pencapaiannya di sekolah. Pentingnya bermain untuk pertumbuhan anak daripada menonton televisi terus menerus perlu disadari para orang tua sehingga seharusnya diberikan jenis mainan yang merangsang otak anak daripada menonton televisi. Sebagian besar waktu luang anak seharusnya dihabiskan untuk melakukan aktivitas seperti bermain, membaca, berolah raga, dan lainnya.

6. Mempengaruhi Proses Perkembangan Anak 

Sementara televisi yang menayangkan konten berpendidikan belum akan dapat mempengaruhi anak yang berusia di bawah dua tahun, kebiasaan menonton televisi pada usia tersebut akan merampas waktu yang seharusnya digunakan untuk perkembangan fisiknya, terutama perkembangan otak dengan bermain dan berinteraksi dengan orang lain. Menonton televisi juga dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk mengembangkan motorik, bahasa, kreativitas dan kemampuan sosialnya. Terlalu banyak menonton televisi dapat membuat kemampuan inteligensi anak menjadi tumpul, membuatnya menjadi orang yang pasif, apatis, dan kemampuan untuk berimajinasi serta berpikir logis, bahkan dapaat membuat anak terlambat bicara menjadi semakin sulit mengatasi hambatan tersebut.

7. Konsumtif

Satu lagi efek negatif televisi adalah tumbuhnya sifat konsumtif pada anak. Jumlah iklan yang anak lihat di televisi telah mengekspos mereka kepada banyak merk atau produk yang tidak mereka butuhkan. Iklan-iklan tersebut dapat mendorong anak untuk tertarik kepada makanan atau minuman yang tidak menyehatkan, dan mulai menganggap bahwa semua itu adalah makanan dan minuman yang baik dan wajar disantap kapan saja. Orang tua juga dapat menerima paksaan dari anak untuk membelikan sesuatu barang yang mereka lihat di televisi.

8. Meningkatkan Resiko Penyakit

Para peneliti dari Universitas Sydney melaporkan bahwa ada hubungan dengan jumlah total waktu anak menonton televisi dengan pembuluh retina pada anak. Anak-anak yang menonton televisi dalam waktu lama dilaporkan memiliki pembuluh yang lebih sempit, yang dapat meningkatkan resiko sakit jantung. Sedangkan pada tahun 2014 dipublikasikan penelitian yang menyebutkan bahwa anak berusia diantara 2-10 tahun yang menonton televisi lebih dari dua jam sehari lebih berpotensi memiliki penyakit tekanan darah. Kekurangan gerak juga dapat memperburuk kondisi tersebut.

9. Menjauhkan Anak dari Anggota Keluarga

Menonton televisi adalah kegiatan yang bersifat satu arah saja sehingga tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk berinteraksi dengan orang lain. Apabila kegiatan anak dan anggota keluarga yang lain sehari-hari hanya terfokus kepada menonton televisi, hal tersebut akan mengurangi waktu yang seharusnya dimiliki untuk menjalin ikatan antara satu sama lain sebagai sebuah keluarga. Kurangnya ikatan emosional dengan anggota keluarga lain bisa memberi pengeruh negatif pada tahap perkembangan karakter anak. Padahal cara mendidik anak yang suka membantah, cara mendidik anak yang suka mencuri, atau cara membuat anak lebih terbuka kepada orang tua akan bergantung pada kedekatan yang terjalin dengan anggota keluarga lainnya.

10. Matang Secara Seksual Sebelum Waktunya

Konten bermuatan seksual sekarang bisa disebut ditayangkan secara bebas di media massa, termasuk televisi. Apabila anak sering dibiarkan menonton tayangan apa saja tanpa ada pendampingan orang tua, kemungkinan sangat besar ia akan terekspos pada tayangan bermuatan seksual. Akibatnya, anak dapat menjadi lebih cepat matang secara seksual berkat tayangan yang ia tonton. Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, bisa saja ia akan mencoba mempraktekkan apa yang diketahuinya dengan cara yang salah. Pemahaman tentang seksualitas yang salah dapat tertanam di otak anak, terlebih lagi jika ia tidak mendapatkan informasi yang benar secara seimbang. Inilah yang mendasari banyaknya kasus perkosaan yang dilakukan oleh anak kecil kepada teman sebayanya, anak-anak yang kecanduan konten porno, terjerumus ke dalam pergaulan bebas, dan banyak kasus lainnya.

11. Merusak Mata

Menonton televisi dalam waktu lama dapat membuat anak mengalami kelelahan otot mata atau juga bisa disebut sebagai Asthenopia. Hal ini terutama dapat dialami oleh anak yang berusia kurang dari satu tahun, karena sebenarnya pada usia ini anak mengalami rabun dekat, yaitu kondisi dimana bayangan suatu benda jatuh di belakang retina. Anak pada usia tersebut masih menyesuaikan jarak pandangnya yang sedang berkembang. Terlalu fokus menonton akan membuat mata anak lelah karena terus menerus berusaha menempatkan bayangan pada titik yang benar. Apabila anak yang lebih besar sering menonton televisi dalam jarak dekat, bukan tidak mungkin orang tua akan harus mencari cara mengatasi mata minus pada anak.

12. Tidak Dapat Membedakan Kenyataan

Ekspos tayangan televisi yang bertubi-tubi pada seorang anak akan membuatnya kehilangan sense of reality atau pemahaman terhadap kenyataan. Anak akan sulit membedakan antara hal yang dapat dilakukan di dunia nyata dengan imajinasi yang dilihaatnya pada acara televisi. Akibatnya, ia akan kesulitan juga untuk membedakan hal yang benar dan salah, serta memahami berbagai nilai moral yang berlaku.

13. Malas

Anak-anak yang kecanduan dengan tontonan televisi dapat membuat anak menjadi malas. Mereka lebih mengutamakan menonton acara-acara kesayangan mereka ketimbang belajar, mengerjakan PR maupun melaksanakan tugas-tugasnya seperti membantu orangtua.

Efek Positif Televisi

Kendati banyak efek negatif yang dapat dialami oleh anak akibat menonton televisi, namun apabila dilakukan dengan sejumlah peraturan tertentu, televisi dapat menjadi suatu hal yang positif bagi anak. Manfaat positif yang bisa didapatkan dari menonton televisi yaitu:

1. Televisi Sebagai Sarana Pendidikan

Beberapa stasiun televisi memfokuskan diri pada produksi tayangan yang mendidik dan memberi informasi kepada penontonnya, terutama anak-anak. Contohnya, tayangan Sesame Street, Hi Five, Mr. Maker, dan banyak lagi. Lalu ada saluran lain yang mengkhususkan diri kepada konten ilmiah, sejarah, dokumenter, geografi, dunia hewan, lingkungan dan matematika, serta banyak lagi informasi yang berguna. Anak juga dapat mengetahui berbagai bahasa yang berbeda dari seluruh dunia. Memberi izin kepada anak untuk menonton saluran-saluran pendidikan ini dengan pengawasan akan memberi mereka pengetahuan akan apa yang terjadi di dunia pada saat ini.

2. Sarana Hiburan

Televisi adalah salah satu sumber hiburan utama bagi anak-anak. Suara dan imaji yang beragam serta penuh warna akan menarik minat anak dan membuat mereka memperhatikannya. Mulai dari film hingga pada film kartun, ada beberapa program yang dapat membuat anak terpikat. Pastikan bahwa isi tayangan tersebut memang layak untuk anak, berdasarkan tingkat pemahaman dan usianya.

3. Olahraga

Manfaat olahraga untuk anak usia dini sangat besar, karena dapat mendukung perkembangan kemampuan motorik anak. Cara yang paling baik untuk memperkenalkan anak pada kegiatan berolah raga adalah melalui televisi. Dorong mereka untuk menonton berbagai tayangan olah raga yang berbeda seperti sepak bola, renang, senam, tenis, bola basket dan sebagainya dengan pendampingan orang tua. Jelaskan kepada anak mengenai aturan permainan, cara bermain, dan berbagai fakta menarik seputar cabang olahraga tertentu. Jika anak mulai tertarik kepada salah satu jenis olahraga, ajak mereka untuk mencobanya.

4. Membuka Wawasan Anak

Televisi memungkinkan kita menjelajah bagian dunia lain yang tidak mungkin didatangi sendiri, tanpa harus melangkahkan kaki keluar rumah atau mengeluarkan biaya perjalanan. Tayangan yang tepat dapat membawa anak ke ebrbagai negara dan mempelajari tentang beragam budaya di dunia. Anak dapat mempelajari berbagai tradisi, sifat dan tingkah laku orang – orang di belahan dunia lain, selain itu juga dapat menjadi cara meningkatkan daya ingat anak dengan menghafal berbagai pengetahuan positif yang diserapnya melalui televisi.

5. Memberi Inspirasi

Program televisi yang bagus tidak hanya bisa mendidik pemirsanya saja, akan tetapi juga memberi inspirasi. Progtam pendidikan akan memberi anak ide untuk melakukan sesuatu berdasarkan apa yang dia tonton. Contohnya, acara televisi yang berisi tentang praktek kerajinan tangan dapat memberi anak ide untuk mencoba sesuatu yang baru dengan menggunakan clay, cat atau kertas. Selain itu, acara dokumenter mengenai beragam profesi juga dapat mendorong anak untuk menentukan minatnya kelak, dan dorongan untuk berbuat suatu kreativitas bisa menjadi cara mengasah bakat anak sejak dini.

6. Hiburan

Menonton televisi merupakan salah satu kegiatan yang dapat memberikan hiburan murah pada anak-anak. Ketika mereka sedang jenuh atau lelah dengan tugas sekolah, menonton televisi dapat menjadi hiburan untuk menyegarkan pikiran anak. Sehingga dengan demikian anak akan kembali bersemangat dan merasa terhibur.

7. Mendukung Kemampuan Visual Anak

Melalui tontonan televisi, anak dapat mulai mengenali bentuk-bentuk visual dari berbagai kosa kata yang diketahuinya. Misalnya, bagaimana bentuk huruf, penampilan dan karekteristik hewan-hewan, bentuk-bentuk geometri, dan lain sebagainya. Kemampuan visual anak yang meningkat akan membantunya untuk memahami sesuatu hal dengan lebih baik.

Tips Menonton Televisi

Untuk mengurangi efek negatif yang akan timbul pada saat anak menonton televisi, diperlukan sejumlah pembatasan dan aturan tertentu yang harus dipatuhi oleh anak. Pihak yang dapat memberikan peraturan dan pembatasan seperti ini tentu saja adalah orang tua sebagai pihak yang terdekat dengan anak. Hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh para orang tua yaitu:

  • Jangan membiarkan anak berusia dua tahun untuk menonton televisi, karena pada usia semuda itu mereka tidak dapat merasakan manfaatnya.
  • Batasi waktu menonton hanya maksimal selama dua jam sehari untuk anak.
  • Dampingi anak ketika menonton televisi dan berikan penjelasan kepadanya untuk beberapa adegan yang diperlukan.
  • Perlakukan televisi sebagai suatu reward bagi anak, sehingga kesempatan menonton televisi akan menjadi hal yang bermanfaat dan bisa mendorong anak untuk berperilaku positif. Anda juga bisa menjadikannya sebagai suatu konsekuensi jika anak tidak mengikuti  peraturan maka ia akan kehilangan hak istimewa nya untuk menonton selama beberapa waktu.
  • Orang tua juga harus rela mengurangi atau bahkan meniadakan acara menonton televisi untuk memberikan contoh baik kepada anak.
  • Pilihkan acara yang layak ditonton anak, jika perlu orang tua dapat memasang parental control untuk mencegah anak menonton acara yang tidak layak untuknya.
  • Matikan televisi ketika tidak ditonton.
  • Ajak anak untuk bersikap aktif ketika menonton televisi, misalnya dengan mengikuti alunan lagu atau tarian yang dilihatnya, juga mengajak anak berdiskusi tentang tayangan yang ditontonnya.
  • Beri anak kegiatan untuk mengalihkan pikirannya dari televisi seperti mainan – mainan edukatif dan kegiatan yang merangsang kreativitas.
  • Matikan televisi saat anak sedang konsentrasi belajar, dan jangan biarkan anak belajar di ruangan dengan televisi menyala.
  • Tidak perlu menaruh televisi di kamar tidur anak, karena hal itu akan memberinya akses tanpa batas untuk menonton sendirian berbagai acara yang tidak layak untuk anak.

Besarnya pengaruh negatif televisi pada perkembangan anak harus disadari oleh para orang tua. Masih banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa dampak menonton televisi tanpa pendampingan yang layak bisa sangat merusak mental anak. Kita tidak dapat menyamakan anak yang masih mengembangkan kemampuan perseptifnya dengan orang dewasa yang memang sudah memiliki kemampuan untuk menyaring mana saja hal-hal yang baik serta yang buruk. Terlebih lagi jika anak diberi kebebasan menonton apa saja yang ada di televisi tanpa dipilihkan orang tua. Karena itulah sebaiknya tidak memanfaatkan televisi sebagai alat untuk menenangkan anak sementara orang tua melakukan kesibukannya sendiri. Akan jauh lebih baik jika memberikan anak permainan yang mendidik untuk membuatnya tenang ketika orang tua perlu melakukan hal lain.