mata

12 Macam-Macam Penyakit Mata pada Anak

12 Macam-Macam Penyakit Mata pada Anak

Salah satu organ yang vital dan sangat penting bagi manusia adalah mata. Tanpa mata, kita tidak akan dapat melihat berbagai hal yang ada di sekeliling kita. Kondisi mata harus selalu dijaga untuk selalu sehat karena banyak masalah yang bisa terjadi pada mata manusia. Tidak hanya orang dewasa yang bisa terkena penyakit mata, anak – anak pun juga bisa, malahan anak – anak lebih rentan untuk terkena penyakit mata karena mereka belum selalu ingat untuk mencuci tangan sebelum menyentuh mata. Kebanyakan orang menganggap penyakit mata adalah suatu kondisi yang sepele dan dapat diobati hanya dengan obat tetes biasa, namun pada anak – anak tidaklah demikian.

Pada anak usia dini, penyakit atau kelainan pada matanya sering kali tidak terlihat dengan jelas, karena itu penyakit mata yang dialami anak harus dicermati dengan lebih serius oleh orang tua karena bisa jadi hal itu merupakan tanda dari kelainan mata yang lebih kompleks. Penyakit mata yang dialami anak bisa jadi disebabkan karena penyakit bawaan ataupun hanya karena terkena virus, namun jika tidak ditangani dengan baik dan diketahui sejak awal akan dapat mengganggu perkembangan pada penglihatan anak.

Penyakit dan Kelainan Mata Pada Anak

Kelainan mata dapat juga terjadi sebagai hasil dari bahaya benturan pada kepala bayi dan anak. Orang tua perlu mengetahui apa saja yang termasuk penyakit mata serta kelainan mata yang bisa terjadi pada anak agar dapat melakukan tindakan preventif atau pengobatan sejak awal demi menghindarinya kerusakan penglihatan anak, serta dapat menyebabkan hambatan pada tumbuh kembang anak. Beberapa penyakit dan kelainan mata yang umumnya dijumpai, adalah sebagai berikut :

1. Buta Warna

Kondisi ini merupakan suatu penyakit keturunan pada umumnya dijumpai pada anak laki – laki daripada anak perempuan karena gen buta warna dibawa oleh kromosom Y. Pada anak yang buta warna, sel kerucut di mata yang berfungsi untuk membedakan warna dalam kondisi abnormal sehingga sulit membedakan warna merah biru atau hijau dengan tingkat spektrum warna yang berbeda. Sehingga sejak lahir anak tidak mengenali ketiga warna tersebut dengan baik.

Buta warna ringan masih dapat melihat ketiga warna tersebut dalam spektrum tertentu, namun pada kasus buta warna berat yang terlihat hanyalah warna hitam putih saja. Pengobatan untuk buta warna belum ditemukan sampai sekarang. Diagnosa buta warna dilakukan dengan melakukan tes membaca Ishihara, yaitu ted yang berisi gambar yang bertuliskan angka yang disusun sedemikian rupa sehingga orang yang buta warna tidak akan dapat membacanya dengan tepat.

2. Juling atau Strabismus

Kelainan pada mata ini juga bersifat bawaan lahir. Jenisnya mulai dari ringan hingga berat. Penyebab umumnya yaitu karena terdapat kelainan pada saraf bola mata, yang menyebabkan sumbu bola mata menjadi tidak normal dan perlu dilaukan koreksi. Adapun mata juling bisa juga terjadi setelah kelahiran, misalnya karena menderita katarak berat atau menderita tumor di dalam bola mata. Mata juling perlu dilakukan tindakan koreksi agar tidak mengganggu ketajaman penglihatan anak dan menjaga perkembangannya tetap normal. Jika tidak dilakukan, anak akan sulit melihat engan normal, dan perkembangan mata anak bisa menjadi abnormal. Beberapa gejala mata juling yaitu :

  • Esotropia –  Kondisi dimana satu atau kedua mata mengarah ke hidung seseorang.
  • Eksotropia –  Yaitu kondisi ketika satu atau kedua bola mata mengarah ke luar.
  • Hipertropia –  Yaitu kondisi dimana satu atau kedua mata menghadap atau menatap ke arah atas.
  • Hipotropia – Kondisi mata yang berkebalika dengan hipertropia, yaitu mata menghadap ke bawah.

3. Glaukoma

Glaukoma adalah penyakit mata yang disebabkan oleh tekanan yang meninggi pada bola mata sehingga membuat saraf dan retina mata menjadi rusak. Glaukoma juga bisa didapat sejak lahir atau berdasarkan keturunan, dan biasanya terjadi pada penderita diabetes menahun. Jika demikian, orang tua juga perlu mewaspadai gejala diabetes pada anak.

Tingginya tekanan pada bola mata disebabkan karena ada gangguan pada sistem aliran cairan di dalam bola mata sehingga terbendung dan menekan bola mata. Tekanan ini membuat bola mata dan kepala mengalami nyeri hebat, mata tampak merah, timbulnya gangguan penglihatan pada kasus glaukoma berat seperti penglihatan mengabur dan jangkauan pandangan menyempit. Obat – obatan dapat digunakan untuk mengatasi ini, namun jika tidak berhasil maka bisa dilakukan operasi pembedahan untuk menormalkan cairan pada bola mata.

4. Bufthalmus

Ini juga merupakan penyakit mata yang disebabkan tekanan tinggi pada bola mata sejak lahir. Akibat tekanan tinggi pada bola mata, ukuran mata bayi atau anak bisa menjadi sangat besar dan mengganggu korna mata sehingga anak menjadi takut melihat cahaya, gangguan pada kelopak, bengkaknya kornea, dan warna kornea yang mengeruh. Untuk mengurangi penumpukan cairan dan juga mengurangi tekanan bola mata, dilakukan operasi sayatan atau goniotomy dalam waktu yang sesegera mungkin agar tidak mengganggu perkembangan serta ketajaman penglihatan anak. TAnda – tanda bufthalmus adalah pembesaran bola mata, juga adanya bercak putih pada kornea. Akibatnya anak dapat mengalami kerusakan mata, atau bahkan kehilangan penglihatannya.

5. Katarak

Kita sudah umum mendengar penyakit katarak pada orang tua, namun ternyata katarak juga bisa dialami oleh bayi dan anak – anak. Katarak pada bayi dan anak merupakan kelainan bawaan, terjadi akibat ibu terkena infeks campak jerman, toksoplasmosis, atau penyakit kencing manis ketika sedang mengandung. Faktor keturunan juga bisa menyebabkan hal ini. Jika refleks fundus mata bayi tidak ada atau jika katarak bersifat total, operasi perlu dilakukan agar perkembangan indera penglihatan anak tidak terhambat, seperti menjadi juling atau kondisi bola mata yang abnormal.

6. Ptosis

Penderita penyakit mata ini tampak seperti orang yang mengantuk terus, disebabkan kelopak mata bagian atas tidak dapat terbuka dengan sempurna karena otot yang mengungkit kelopak matanya lemah, sehingga kelopak mata cenderung rendah atau turun. Kelainan ini juga bisa disebabkan oleh pennyakit keturunan yang bernama myastenia gravis. Pengobatannya dilakuka pembedahan sebelum anak mencapai usia setahun.

7. Infeksi Mata

Banyak jenis infeksi pada mata, yang paling sering dialami anak adalah infksi pada selaput lendir putih dan kelopak mata atau juga sering disebut sebagai conjunctivitis atau mata merah. Penyebabnya bisa saja semua jenis virus, kuman, jamur atau parasit, juga alergi, penyakit tb, atau kelenjar getah bening. Jika mata bayi merah sejak lahir bisa juga disebabkan oleh chlamydia yang ada pada kemaluan ibu, atau kuman kencing nanah yang juga berasal dari ibu.

Penyakit mata ini bisa menular jika menggunakan barang yang sama seperti kaca mata, handuk, lensa kontak dan lainnya, kontak mata dengan jari yang terkotaminasi. Penularan dapat terjadi selama mata masih mengeluarkan cairan yang berbentuk seperti kotoran mata atau belek. Belekan pada anak yang berbahaya bahkan bisa terjadi jika tidak ditangani dengan benar. Gejala infeksi mata pada anak yaitu :

  • Terlihat kemerahan di balik kelopak mata yang menyebar hingga sampai ke bagian putih mata.
  • Mata bengkak dan keluar air mata yang berlebihan tidak seperti biasanya.
  • Adanya cairan yang berlebihan yang mengering seperti belek
  • Tidak nyaman melihat cahaya terang.

Ada dua macam konjungtivitis mata yaitu:

  • Konjungtivitis Virus – Konjungtivitis yang disebabkan virus biasanya menyebabkan mata yang sangat merah, cairan mata yang encer, dan mungkin saja ada perdarahan kecil.  Pengobatan khusus untuk sakit mata ini tidak ada, karena pada umumnya mata akan membaik dengan sendirinya. Yang bisa Anda lakukan hanya membersihkan bola mata dengan lembut menggunakan kapas yang dibasahi air hangat untuk membuat anak merasa lebih nyaman. Gunakan satu kapas untuk setiap mata, jangan mencampurnya dengan bekas mata yang lain. Bersihkan mata dengan satu arah yaitu dari bagian dalam ke luar, dan jangan membersihkan bagian dalam kelopak mata. Namun, ada juga kemungkinan pemberian resep obat tetes mata oleh dokter jika dirasa perlu.
  • Konjungtivitis Bakteri – Konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri ditandai dengan belekan yang tebal, cairan mata kekuningan yang menyebabkan kelopak maata atas dan bawah lengket hingga tertutup. Bakteri penyebabnya yang tersering pada anak – anak adalah streptococcus pneumoniaehaemophilus influenzae, dan moraxella catarhalis. kemungkinan memerlukan pengobatan dari dokter berupa salep atau obat tetes mata. Walaupun tampaknya hanya satu mata yang terinfeksi, pengobatan harus dilakukan pada kedua mata.

8. Retinoblastoma

Ini adalah penyakit mata yang penyebabnya adalah neoplasma yang terdapat pada sel batang dan sel kerucut. Penyakit ini adalah tumor ganas yang merupakan salah satu penyakit keturunan dan sering dialami anak – anak, bahkan sejak lahir. Akan tetapi selain itu penyakit mata ini juga bisa terjadi pada anak sebagai akibat dari proses persalinan. Gejalanya sering tidak terlihat dan luput dari pemeriksaan, baru terlihat ketika sudah membesar. Gejala retinoblastoma biasanya berupa mata mendadak juling, sering merah, dan ketajaman pengglihatan anak menurun sehingga harus sering mengganti kaca mata.

9. Rabun Senja

Sesuai dengan namanya, rabun senja ini biasanya akan terlihat atau dirasakan ketika menjelang senja hari. Salah satu penyebabnya aalah kekurangan asupan vitamin A, yang menyebabkan sel – sel batang di retina mata terganggu fungsinya karena tidak mendapatkan vitamin A yang cukup. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, kelainan ini akan menyebabkan timbulnya bercak pada bagian putih mata. Kelainan mata yang dibiarkan akan membuat mata kering dan kornea rusak, mengeriput dan kisut sebelum pecah.

10. Rabun Jauh

Biasanya rabun jauh didapati pada orang dewasa atau dewasa muda, namun zaman sekarang banyak juga anak – anak yang terkena rabun jauh sejak kecil. Ciri dan penyebab mata minus pada anak atau rabun jauh ini biasanya disebabkan oleh terlalu banyak membaca, namun dengan cara yang kurang tepat seperti tiduran, kurang pencahayaan, membaca di dalam kendaraan yang bergerak, dan juga banyak nya frekuensi bermain gadget atau game di telepon genggam dan komputer atau tablet, menonton televisi dalam jarak yang terlalu dekat.

Efek positif dan negatif televisi bagi pertumbuhan anak bisa beragam, salah satu dampak negatifnya adalah mata yang menjadi minus.  Jika tingkat rabun jauh masih ringan, pemakaian kacamata masih mungkin memulihkan kondisi mata, akan tetapi jika tingkatnya sudah tinggi maka kemungkinan setiap tahun perlu menganti kaca mata. Waspadalah jika tingkat rabun jauh bertambah dengan cepat, bisa jadi ini merupakan gejala penyakit lain yang lebih berbahaya.

11. Bintitan

Penyakit mata ini sering kita kenali dengan timbulnya benjolan seperti bisul di kelopak mata dan biasanya sangat mengganggu karena terasa sakit atau gatal, namun biasanya tidak berlangsung lama. Bintitan bisa terjadi karena sering menggosok mata ketika kelilipan atau terkena debu dan benda asing, terkena infeksi dari kuman atau bakteri staphilokokus aureus, atau adanya peradangan atau infeksi dari muara kelenjar yang terdapat di lapisan kelopak mata. Anda dapat mengobati bintitan pada anak dengan cara berikut:

  • Kompres mata yang terkena bintitan dengan air hangat selama sepuluh sampai lima belas menit sebanyak tiga sampai empat kali sehari.
  • Perhatikan jika bintitan tidak membaik dalam kurun waktu 48 jam dan justru memburuk , maka Anda perlu membawa anak ke dokter.
  • Dokter biasanya dapat merekomendasikan antibiotik topikal untuk membantu mencegah kuman menyebar ke bagian mata lainnya.

Adapun upaya yang dapat kita lakukan untuk mencegah bintitan yaitu dengan menggunakan pelindung mata ketika sedang bekerja di tempat yang penuh dengan debu atau polutan, jangan menggosok mata dengan tangan kotor, cuci tangan sebelum memegang area mata, dan selalu mengonsumsi makanan yang mengandung banyak vitamin A.

12. Blepharitis

Ini adalah penyakit mata anak yang terjadi karena infeksi yang lebih kronis daripada konjunctivitis dan mempengaruhi kedua kelopak mata, penyebabnya umumnya adalah bakteri stapylococcus epidermidis. Gejalanya yaitu kelopak mata yang membengkak secara merata, kemerahan dan adanya ketombe di sekitar bulu mata, iritasi, rasa terbakar, dan gatal – gatal pada batas kelopak mata. Dokter biasanya akan meresepkan salep antibiotik seperti bacitrasin atau eritromisin.

Kapan Perlu ke Dokter

Penyakit mata tidak dapat dianggap sepele jika sudah menunjukkan berbagai gejala yang tidak normal, saat itulah Anda perlu membawa anak untuk berkonsultasi dengan dokter agar penyakit dapat cepat ditangani sebelum kondisi mata anak menjadi semakin parah. Perhatikanlah tips memilih dokter anak yang tepat jika hendak membawa anak ke dokter. Gejala yang perlu diwaspadai adalah:

  • Mata anak terasa sakit atau sangat pedih
  • Penglihatan anak mulai bermasalah seperti mengalami pandangan kabur, buram dan sebagainya.
  • Mata semakin bengkak, terasa nyeri dan kemerahan
  • Anak mengalami demam diatas 38 derajat celcius.

Mencegah Penyakit Mata Pada Anak

Melakukan tindakan pencegahan secara teliti pada umumnya akan membantu menghindarkan penyakit mata pada anak. Hal ini akan menghindarkan penyebaran infeksi dan memperburuk penyakit mata yang sedang diderita anak:

  • Hindarilah kebiasaan menyentuh mata terlebih jika tangan tidak bersih.
  • Jika melakukan kontak dengan mata yang terinfeksi, segeralah mencuci tangan.
  • Gunakan kompres baru pada mata yang sakit
  • Cuci handuk atau seprai yang bekas digunakan oleh orang yang sedang sakit mata dengan air panas.
  • Jangan sampai ujung botol tetes mata menyentuh mata atau bulu mata ketika menggunakannya, untuk menjaga kondisi ujung tabung tetap steril..
  • Jangan berbagi obat tetes mata dengan orang yang sedang sakit mata.
  • Pastikan untuk memberikan makanan terbaik untuk bayi sejak awal agar kesehatan mata anak terjaga.

Tips dan Trik Memberi Obat Mata Pada Anak

Memberi obat mata sebagai cara mengatasi sakit mata pada anak tentunya tidak bisa disamakan dengan pengobatan pada orang dewasa yang telah dapat mengendalikan diri dan mengetahui pentingnya pemberian obat tersebut. Diperlukan berbagai tips dan trik tertentu untuk memberikan obat mata pada anak, misalnya sebagai berikut:

  • Salep – Memberikan obat salep kepada anak kemungkinan akan lebih mudah. Anda cukup menarik kelopak mata anak ke bawah an mengoleskan salep tersebut. Salep akan masuk ke dalam mata saat anak mengedipkan mata.
  • Tetes Mata – Mintalah anak untuk berbaring dan mendongakkan kepalanya ke atas. Buka kelopak mata anak lebar – lebar dengan tangan Anda dan gunakan tangan yang satu lagi untuk meneteskan obat ke kelopak mata bagian dalam.

Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah memberikan obat mata kepada anak dan bersihkan mata anak dari kotoran terlebih dulu dengan air hangat.

Penggunaan obat tetes mata tidak bisa digunakan secara sembarangan, terlebih lagi jika obat tetes tersebut dikhususkan untuk satu orang anggota keluarga saja berdasarkan resep dokter. Pada bayi, balita dan anak – anak, penggunaan obat tetes mata juga benar- benar harus berdasarkan resep dokter dan tidak dapat digunakan secara acak atau menggunakan obat tetes mata untuk orang dewasa.

Pengobatan penyakit mata harus dilakukan secara tuntas untuk mencegah terjadinya kerusakan kornea lebih lanjut terutama pada anak – anak. Karena itu, berhati – hatilah untuk memberikan sembarang obat kepada anak saat mereka mengalami penyakit mata, sebaiknya minta petunjuk dokter.

Belekan pada Anak yang Berbahaya

Belekan pada Anak yang Berbahaya

Belekan pada mata disebabkan karena lendir kotoran mata bercampur dengan air mata yang mengering. Lendir kotoran mata ini sendiri berasal dari debu, polusi udara, sel kulit mati, dan benda asing yang masuk ke dalam mata dan berpotensial belekan pada anak yang berbahaya.

Mengalami mata belekan sangat normal untuk terjadi. Namun jika kondisi mata belekan ini sudah disertai mata berair terus menerus dengan kantong mata yang berasa lengket dan susah untuk dibuka, Anda sebagai orang tua harus mewaspadai hal ini. Sebab, reaksi mata berair menunjukkan adanya respon alami tubuh terhadap benda asing yang mengganggu kerja mata.

Oleh sebab itu jangan abaikan mata belekan pada anak, perhatikan dan kenali belekan yang biasa atau yang butuh penangan yang lebih serius pada anak Anda.

Beberapa jenis-jenis mata belekan pada anak yang harus Anda waspadai, diantaranya :

  1. Adanya kotoran mata berupa lendir berwarna hijau atau abu yang kental

Kondisi ini pertanda adanya infeksi mata karena bakteri piogenik yang memproduksi nanah, atau bahasa ilmiahnya konjungtivitas bacterial. Dimana kondisi ini disebabkan oleh bakteri Streptococcus, Haemophilus atau Staphylococcus yang berasal dari kulit diri sendiri atau saluran napas bagian atas, juga karena ketularan orang lain yang sedang mengalami masalah yang sama.

Kondisi peradangan karena bakteri ini ditandai dengan korena mata berwarna merah, kotoran mata berasa seperti berpasir, mata berasa perih dan gatal sekali juga ketika bangun tidur terasa mata susah sekali untuk dibuka karena lengket dengan belek dan harus dilap basah dulu jika ingin melek.

  1. Munculnya lendir mata kekuningan yang disertai rasa sakit

Kondisi ini timbul biasanya disertai dengan sensasi sakit dan nyeri ketika sedang berkedip dan muncul benjolan kecil di ujung kelopak mata, mirip seperti bintitan tapi bukan yang disebabkan oleh hordoleum atau bintitan. Hordoleum ini muncul lantaran ada bakteri Stafilokokus. Jadi, lendir yang keluar pada mata ketika bangun tidur ini bewarna kuning dan diikuti rasa sakit pada sekitar mata.

  1. Munculnya rasa sakit seperti lebam pada bagian wajah, rahang pipi, sekitar hidung atau pojok mata bagian dalam

Hal ini lumrah terjadi jika mata mengalami dakriosistitis, yakni kondisi infeksi pada saluran air mata di dekat hidung atau bahasa mudahnya infeksi saluran air mata yang disebabkan oleh bakteri S. Aureus, S. Pneumoniae dan Pseudomonas. Jika Anda sebgaai orang tua menemukan kondisi seperti ini kepada anak Anda, sebaiknya langsung diberikan penanganan oleh dokter mata berupa obat antibiotik, supaya keadaannya tidak semakin memburuk.

  1. Adanya kotoran mata yang tebal dan kasar di seluruh kelopak mata dan bulu mata

Kondisi kotoran mata yang tebal dan kasar ini bisa disebabkan oleh bakteri kulit yang bernama Blepharitis. Dimana bakteri ini tumbuh untuk menginfeksi kelopak mata dan bulu mata yang disertai dengan tanda mata mengalami kemerahan dan diikuti peradangan di sekitar area mata. Juga akan timbul sisik kulit seperti ketombe pada bagian kelopak mata ketika bangun tidur.

  1. Kondisi lendir kotoran mata yang berbusa

Ini terjadi lantaran ada masalah dengan kelenjar meibom (MGD) yang tidak bisa bekerja maksimal dan menyebabkan munculnya kotoran mata yang berlendir kehijauan seperti ada nanah, diikuti lendir mata yang berbusa dan peradangan di sekitar mata.

  1. Timbul sensasi kelilipan terus menerus

Kondisi mata yang seperti kelilipan terus menerus ini bisa menular. Hal ini disebabkan oleh adanya virus kongjungtivitis yang mengganggu bagian pernapasan atas hingga menimbulkan sensasi pembengkakan pada bagian kelopak mata, pandangan mata menjadi kabur dan mata akan terus berair tanpa henti.

  1. Munculnya lendir kotoran mata berwarna putih, lengket, tebal dan kasar

Penyebab dari kondisi abnormal ini bisa dibilang banyak sekali, di antaranya karena alergi konjungtivitis yang disebabkan oleh serbuk sari tanaman, debu polusi, make up, alergi terhadap cairan lensa mata ataupun obat tetes mata. Selain itu juga disebabkan oleh pemakaian lensa kontak yang terus menerus dan tidak pernah dilepas termasuk berenang dan tidur sekalipun, terjadi karena herpes mata (infeksi karena virus yang terjadi berulang), peradangan pada kornea mata, atau juga infeksi pada mata karena parasit.

Jika anak Anda mengalami salah satu dari masalah tersebut, sebaiknya segera bergegas memberikan pertolongan pada dokter mata, terlebih bila mendadak mata belekannya berupa nanah atau terjadi pendarahan pada cedera mata. Jika Anda mengabaikan begitu saja salah satu dari semua masalah ini, jangan salahkan diri sendiri bila sampai mata sang anak mengalami kebutaan permanen.

Kondisi mata belekan pada anak ini memang tidak boleh dibiarkan begitu saja. Harus segera dilakukan penanganan pertama ketika sang anak sudah menunjukkan gejala sakit mata seperti mata terus menerus berair hingga sang anak tidak berhenti menguvek mata. Guna mendapat pertolongan yang cepat dan pencegahan untuk masalah mata serius nantinya.

Tindakan pertama kali yang harus diberikan kepada anak ketika mengalami belekan pada anak yang berbahaya :

  • Untuk sementara, jangan ijinkan anak bermain ke luar rumah, supaya debu dan udara kotor tidak masuk mata. Misalkan anak masih ingin keluar rumah, berikan anak kacamata guna meminimalisir sakit mata belekan yang lebih parah
  • Kurangi waktu bermain bersama teman atau bertemu keluarga yang lain guna pencegahan penularan kepada yang lain
  • Berikan obat tetes mata untuk pertama kali ketika anak sedang mengucek mata terus menerus. Namun ketika sudah memasuki hari ketiga tidak kunjung sembuh juga malah timbul rasa nyeri dan bengkak di sekitaran mata, hidung, pipi, atau semua area wajah diikuti rasa sakit ketika menelan makanan, segeralah bawa ke dokter mata untuk penanganan obat yang lebih lanjut.

Selain tiga langkah tindakan pertama tersebut, ada beberapa bahan alami yang bisa dibuat sendiri untuk pengobatan awal mata belekan pada anak yang berbahaya :

1. Daun sirih

Siapkan daun sirih muda beberapa lembar, lantas cuci bersih dan rebus dengan garam hingga mendidih. Jika sudah mendidih peras air daun sirih tersebut. Nah, perasan air daun sirih inilah yang akan menjadi obat mata belekan pada anak Anda. Caranya minta anak Anda cuci muka menggunakan air perasan daun sirih ini dengan cara menenggelamkan seluruh wadah ke baskom air yang berisi perasan daun sirih sembari anak mengedipkan mata berulang kali guna membersihkan kotoran atau mensterilkan virus di dalam mata. Lakukan pengobatan ini setiap hari dengan tiga kali dalam sehari. Jika tidak kunjung sembuh, segera periksakan ke dokter mata.

2. Bawang putih

Bawang putih yang terkenal akan banyak khasiatnya ini, bisa Anda gunakan sebagai obat mata menjelang anak tidur siang atau tidur malam. Caranya yakni, cuci muka anak Anda hingga bersih dan lap kering dengan handuk. Lalu ambil 1 ruas bawang putih, kupas dan cuci bersih. Setelah itu, potong bagian ujung bawang putih yang lancip tersebut. Gunakan bawang putih yang sudah dipotong tadi sebagai obat oles mata untuk kelopak mata bagian bawah saja. Sensasi pedih dan gatal yang timbul karena bawang putih untuk sementara harus ditahan hingga sembuh. Namun bila tak kunjung sembuh, periksakan sang anak ke dokter mata.

3. Madu

Madu yang merupakan bahan alami untuk mengatasi beragam penyakit ini, ternyata juga bisa dijadikan alternatif pertolongan herbal ketika anak mengalami mata belekan. Caranya, minta sang anak untuk cuci muka terlebih dahulu hingga bersih dan lap menggunakan handuk kering. Setelah itu, bersihkan area mata dengan mengusapnya menggunakan kapas yang sudah dibasahi air hangat. Gunakan kapas hanya untuk satu kali pemakaian saja. Setelah itu, teteskan setetes madu murni pada area bawah kelopak mata sang anak. Nanti akan muncul sensasi dingin menjalar di kornea mata. Lakukan pengobatan ini setiap hari. Namun jika sudah lebih dari tiga hari tidak menunjukkan kesembuhan, segera periksakan anak ke dokter mata.

Artikel Lainnya
  • Ciri dan Penyebab Mata Minus pada Anak
  • Cara Mengatasi Sakit Mata pada Anak
  • Cara Membiasakan Anak Bangun Pagi
  • Tips Nyaman Bepergian dengan si Kecil
  • Efek Positif dan Negatif Televisi bagi Pertumbuhan Anak
  • Tips Memilih Dokter Anak yang Tepat
  • Manfaat Mendongeng bagi Pertumbuhan Anak
  • Cara Menghilangkan Kutu Rambut pada Anak
  • Gejala Kolik pada Anak
  • Autis pada Anak
  • tetanus pada anak
  • cacar air pada anak
  • anemia pada anak
  • cara jitu mengatasi cadel pada anak
  • cara mengajarkan anak tentang uang

Itulah tadi beberapa langkah pertolongan pertama juga alternatif obat herbal yang bisa Anda berikan kepada sang anak untuk antisipasi kondisi mata belekan yang lebih parah. Langkah pertolongan pertama tadi memang harus disegerakan, supaya peradangan karena mengucek mata terus menerus, tidak mengakibatkan mata rabun pada anak. Dan sebagai orang tua, jangan pernah abaikan kesehatan mata untuk anak Anda. Karena mata adalah aset yang sangat berharga, jangan lupa untuk memberinya kacamata ketika bepergian menggunakan kendaraan bermotor. Juga rajinlah meneteskan obat tetes mata minimal satu minggu dua kali, guna mengatasi mata kering karena terlalu lama kena radiasi layar televisi atau gadget juga untuk membersihkan kornea mata dari debu polusi.