22 Ciri dan Penyebab Mata Minus pada Anak yang Harus Diwaspadai
Semakin maraknya era digital, menjadikan anak sedari kecil sudah akrab dengan gadget. Radiasi cahaya berlebihan yang berlangsung setiap hari dan terus menerus dengan jarak pandang yang terlalu dekat, menjadikan anak rentan akan bahaya miopi atau mata minus. Sebagai orang tua, Anda harus mengenal betul ciri dan penyebab mata minus pada anak.
Kondisi mata minus pada anak sebelum usia 18 tahun namun sudah berkacamata peluang untuk pulih ke mata normal atau kondisi minusnya mengecil semakin besar. Sebab pada kondisi di bawah 18 tahun, masalah mata minus ini masih belum stabil, lain hal bila sudah memasuki usia 18 – 25 tahun, kondisi minusnya stabil dan susah diturunkan.
Taraf kerusakan mata minus atau rabun jauh ini berbeda pada tiap anak. Sehingga penanganan yang diberikan pun sangat berbeda. Bila kondisi mata minus masih kecil, maka dengan terapi penggunaan kacamata saja yang tidak terlalu sering sudah cukup dan bisa menyembuhkan mata sang anak kembali ke kondisi normal.
Ciri mata minus pada anak yang harus Anda perhatikan dan waspadai :
- Mengalami kesulitan melihat benda berjarak jauh dan harus memicingkan mata terlebih dulu supaya terlihat.
- Ketika menonton tv, membaca buku, bermain gadget selalu dalam jarak dekat.
- Mata sering berair dan pedih.
- Sering mengalami sakit kepala.
- Ketika melihat benda dengan jarak jauh sellau mengedipkan matanya berkali – kali supaya terlihat jelas.
- Mata selalu merah setiap kali diajak fokus membaca, menonton televisi atau melihat benda berjarak jauh.
- Pandangan untuk melihat benda jarak jauh semakin kabur ketika malam hari menjelang.
- Lebih suka duduk di bangku paling depan ketika jam pelajaran di kelas berlangsung.
- Sering menabrak ketika hanya berjalan saja.
- Sering memiringkan kepala ketika membaca atau bermain gadget.
- Terlalu sering menggosok mata karena kondisi mata yang pedih, perih, gatal dan terus berair.
Ketika anak Anda sudah mengalami ketiga atau semua ciri – ciri mata minus ini, Anda harus dengan sigap membawa anak Anda ke dokter mata untuk diperiksa lebih lanjut. Penanganan masalah mata lebih dini akan meminimalisir bertambahnya ukuran lensa kacamata.
Setelah dokter memberikan kacamata yang tepat untuk anak Anda. Jangan lupa berkunjung ke dokter mata atau ke optik kacamata tiap 3 bulan sekali untuk memeriksa kondisi mata sang anak. Apakah minusnya berkurang atau bertambah. Supaya dokter bisa langsung mengganti lensa kacamata yang tepat sesuai dengan kondisi mata sang anak. Tentunya agar anak merasa nyaman ketika membaca, bermain atau melihat benda jarak jauh.
Penyebab mata minus pada anak, diantaranya :
- Karena keturunan dari orang tua baik ayah maupun ibu. Bila kondisi mata minus orang tua lebih dari 20 diopter, tentu sang anak akan mengalami masalah minus juga dan kemampuan untuk pulih dari mata minus sangatlah susah meski mengikuti terapi sekalipun.
- Ukuran pada mata terlalu panjang.
- Bentuk kornea mata terlalu melengkung.
- Pernah mengalami cedera mata sebelumnya.
- Mengalami kelainan mata sejak bayi.
- Kurang mengkonsumsi zat karoten seperti yang terdapat pada bayam, wortel, tomat dan sayuran berwarna lainnya.
- Tidur dalam kamar dengan kondisi lampu menyala.
- Melihat bacaan yang berhuruf kecil, sehingga mata dipaksa untuk fokus dan bekerja keras.
- Mata terlalu sering kelelahan dan kurang diistirahatkan.
- Kebiasaan membaca, menulis atau bermain gadget dalam jarak terlalu dekat.
- Terlalu sering menonton televisi, bermain gadget atau membaca dalam kondisi pencahayaan yang kurang sehingga mata bekerja terlalu keras.
Faktor penyebab mata minus pada anak ini jika terdeteksi lebih dini, akan memudahkan pengobatan dan penanganan yang tepat dengan memberikan lensa kacamata sesuai dengan kondisi mata minus sang anak. Sehingga kondisi mata minus bertambah bisa dihindari. Juga Anda bisa mengajak sang anak untuk mengikuti terapi mata, sehingga sang anak terhindar dari memakai kacamata untuk aktifitas sehari – hari, tentu akan membuat anak semakin tidak nyaman.
Jika Anda tidak ingin buah hati semakin bertambah ketebalan kacamatanya atau Anda ingin mencegah supaya sang anak terhindar dari mata minus, berikut cara mencegah mata minus pada anak :
- Ajarkan anak sedari dini untuk duduk dalam postur tubuh yang benar. Seperti jarak baca buku minimal 30 cm dari mata dan harus membacanya dalam kondisi duduk bukan sembari rebahan
- Ajarkan anak untuk menonton televisi atau bermain di depan computer dalam jarak minimal 2 meter supaya radiasinya tidak langsung menyakitkan kornea mata
- Pastikan kamar tidur anak dalam kondisi penerangan yang baik yakni tidur tidak dalam kondisi lampu menyala atau kondisi kamar yang terlalu gelap
- Batasi waktu anak untuk menonton televisi atau bermain gadget
- Ajarkan anak untuk mengistirahatkan mata selama 30 menit setelah lama menonton televisi atau bermain gadget
- Ajak anak untuk berlama – lama beraktifitas di luar ruangan supaya mata sang anak tidak terlalu lelah karena terlalu lama terkena radiasi televisi atau gadget
- Ketika mengajak anak bermain di luar rungan dalam waktu lama atau mengajak berkendara, ajarkan pada anak untuk menggunakan kacamata hitam guna meminimalisir radiasi sinar UV
- Kenalkan pada anak sejak usia dini untuk mengkonsumsi segala macam sayur dan buah tanpa terkecuali, supaya anak terbiasa menjalani pola makan sehat dan tidak pilih – pilih makanan dan terhindar dari kurangnya zat karoten yang bisa memicu terjadinya masalah mata minus
- Anda sebagai orang tua minimal setahun sekali memeriksakan mata sang anak untuk mencegah kondisi mata minus anak semakin memburuk. Namun bila sang anak sudah aktif bersekolah, minimal tiap 6 bulan sekali periksakan kondisi mata sang anak. Supaya pencegahan bertambahnya mata minus yang semakin parah bisa terhindar
- Jika ternyata anak menderita masalah mata minus, berikan kacamata yang tepat berdasar resep dari dokter mata atau optik kacamata, supaya anak merasa nyaman ketika membaca, melihat benda jauh, menonton televisi atau bermain gadget
Kondisi rabun jauh atau minus memang tidak bisa disembuhkan seutuhnya, namun untuk mencegahnya Anda bisa menerapkan beberapa langkah di atas supaya sang anak terhindar dari mata minus atau jika sudah memiliki mata minus, kondisinya tidak semakin parah.
Banyak yang berpikiran mata minus pada sang anak tidak bisa disembuhkan seutuhnya, itu adalah pendapat yang salah. Yang benar, ketika anak belum memasuki usia 18 tahun, kondisi mata minusnya belum stabil sehingga peluang untuk sembuh sangat besar.
Berikut 3 langkah mengobati mata minus pada anak :
1. Mengobati mata minus menggunakan air rebusan daun sirih
Manfaat daun sirih untuk kesehatan tak diragukan lagi. Salah satunya daun sirih dapat meminimalisir kondisi mata minus, yakni dengan cara :
- Merebus 3 lembar daun sirih yang masih segar lalu diamkan air rebusan daun sirih hingga kondisi hangat. Setelah hangat, kedipkan mata berulang kali dalam wadah air rebusan daun sirih tadi. Lakukan pengobatan ini seminggu 3 kali supaya kotoran dalam mata anak Anda bersih juga kondisi minusnya berkurang.
- Cara berikutnya yakni dengan menempelkan daun sirih segar yang berwarna hijau muda pada kedua mata ketika berangkat tidur. Lakukan pengobatan ini setiap hari ketika menjelang tidur malam saja selama dua bulan penuh. Agak sedikit merepotkan, tapi banyak orang yang bercerita diluaran sana, bila cara merepotkan ini sangat manjur untuk mengurangi mata minus bahkan dapat menyembuhkan mata minus yang tidak lebih dari 20 diopter kembali ke kondisi mata normal seperti semula.
2. Mengobati mata minus dengan melatih pandangan mata sang anak
Terapi selanjutnya dapat Anda coba terapkan pada sang anak yang terlalu sering terkena radiasi seperti terlalu lama bermain di depan komputer, gadget, main playstation ataupun menonton televisi.
Cara kerja terapi melatih pandangan ini yakni :
- Rubah pola pandang anak Anda dengan cara, setelah 15-20 menit terpaku di depan layar komputer, gadget, ataupun telivisi, suruh sang anak berkedip perlahan – lahan sembari mengalihkan pandanganya dengan melihat objek yang berjarak pandang jauh 10 – 20 meter, sampai betul – betul sang anak mengerti objek berjarak pandang jauh tersebut apa.
- Selain cara itu, ajarkan pada anak, setelah 15 – 20 menit, untuk pergi sebentar meninggalkan cahaya radiasi, entah pergi ke kamar mandi, ambil cemilan, minum atau ditinggal sholat. Supaya mata tidak terlalu tegang dan lelah karena terus menerus terkena radiasi.
Kedua cara ini sangat ampuh untuk mengobati mata lelah karena radiasi dan menghindari kondisi mata buram karena terlalu lama terpaku radiasi.
3. Mengobati mata minus dengan tidak memakai kacamata terus menerus
Cara yang satu ini selalu diajarkan oleh dokter mata atau ahli pembuat lensa di optik kacamata. Dimana, penderita mata minus tidak boleh terus menerus memakai kacamata tanpa melepasnya sama sekali. Sebab, jika terlalu lama berkacamata dan tanpa melepasnya hingga bertahun – tahun, kondisi mata minusnya akan semakin bertambah, karena sudah ketergantungan kacamata.
Berikut perilaku berkacamata yang Anda ataupun anak Anda bisa terapkan :
- Memakai kacamata hanya ketika membutuhkannya saja, jangan dipakai terus menerus meski tidak sedang membutuhkan sekalipun
- Ketika tidur atau rebahan, ajarkan anak untuk tidak membaca atau bermain gadget. Waktunya tidur ya tidur. Waktunya untuk mengisitirahatkan otot – otot mata yang tegang dan kelelahan.
- Jika cara ini diterapkan setiap hari, dalam jangka waktu 2 hingga 3 bulan, kondisi mata minus akan benar – benar berkurang hingga berangsur sembuh normal.
Untuk benar – benar mendapatkan kondisi mata minus berkurang hingga berangsur sembuh, komitmen untuk menjaga dan menjalankan terapi ini harus benar – benar dilakukan. Disiplin sangat penting untuk diajarkan kepada sang anak supaya benar – benar bisa lepas kacamata dan tidak ketergantungan kacamata hingga dewasa. Dengan begitu, kondisi mata minusnya tidak semakin parah dan memburuk.