15 Manfaat Mendongeng bagi Pertumbuhan Anak
Kegunaan Mendongeng Bagi Tumbuh Kembang Anak
Orang tua pada masa ini mendapatkan bahwa lebih mudah untuk membiarkan anak tidur dengan sebelumnya menonton film kartun atau bermain gadget, karena mereka sendiri menjadi punya lebih banyak waktu untuk melakukan hal-hal lain. Padahal, kegiatan mendongeng mempunyai sejumlah manfaat yang sangat baik untuk perkembangan anak-anak. Apa saja manfaat mendongeng bagi anak-anak, simaklah pembahasan berikut ini:
- Dongeng Menghidupkan Imajinasi Anak
Hampir semua anak sangat suka mendengarkan cerita, mereka terkadang hidup di dalam dunia hasil imajinasinya sendiri. Mereka senang mendengarkan cerita tentang tokoh favoritnya dan berusaha menghidupkan sang tokoh dalam imajinasinya. Melalui dongeng, anak belajar memberikan gambaran visual mengenai tokoh-tokoh dan latar belakang dari dongeng tersebut. Dengan demikian, kemampuannya berimajinasi pun akan semakin terasah.
- Mengajarkan Nilai Kehidupan
Dengan menceritakan kepada anak sebuah dongeng yang memiliki makna dan nilai-nilai positif, Anda juga dapat mengajarkan berbagai nilai dalam kehidupan kepada anak, seperti kejujuran, keberanian, kemandirian, kebaikan hati, belas kasih, empati, kebijaksanaan, dan lain sebagainya. Tidak hanya mengajarkan mengenai kebaikan, dongeng juga dapat menjadi cara untuk mengajarkan kepada anak mengenai beberapa sikap buruk yang tidak boleh ditiru. Bahkan, dongeng juga dapat menjadi cara mengajarkan anak tentang uang dan menjadi cara mengatasi anak yang suka mencuri dengan menyisipkan beberapa pelajaran moral dan etika di dalam cerita.
- Menanamkan Akar Budaya Kepada Anak
Seringkali orang tua menceritakan dongeng yang berasal dari daerah asal mereka sendiri, karena cerita itulah yang paling dikenalnya. Selain itu, telah banyak cerita dongeng dari tiap daerah yang kisahnya telah dibukukan. Melalui cerita tersebut, anak akan belajar bahwa ada kebudayaan yang berbeda dengan budaya keluarganya, dan juga mulai mengenal berbagai adat dan kebiasaan budaya lain melalui cerita dongeng yang ia dengar.
- Meningkatkan Kemampuan Verbal Anak
Membacakan cerita kepada anak juga membuat mereka dapat mengenal bahasa dan mempelajari kata-kata serta frasa yang baru. Melalui dongeng, anak akan belajar bagaimana caranya mengucapkan suatu kata, mempelajari intonasi suara ketika ayah atau ibu sedang bercerita, dan dengan begitu dapat belajar caranya mengekspresikan sesuatu lewat kata-kata dan suara. Anak juga akan memiliki banyak kosa kata baru yang ia dapat dari mendengarkan dongeng tersebut.
- Mengembangkan Kemampuan Mendengar
Kebanyakan anak karena sifatnya yang aktif sukar untuk memusatkan perhatian dengan cara mendengarkan. Ketika sedang dibacakan cerita atau didongengkan, seorang anak akan belajar untuk fokus mendengarkan apa yang diucapkan oleh ayah atau ibunya. Anak akan belajar berkonsentrasi untuk menyerap apa yang dia dengar, memahaminya, dan mencerna cerita tersebut di dalam pikirannya.
- Meningkatkan Kreativitas
Mendengarkan suatu cerita membuat anak mudah membayangkan tokoh – tokohnya, lokasinya, alur cerita dan makna yang terkandung di dalam cerita tersebut. Hal ini akan membantu anak meningkatkan daya imajinasi serta kreativitasnya, dan mudah menerima berbagai hal baru sebagai seseorang yang berpikiran terbuka. Orang tua juga mendapatkan cara mengenali karakter anak dengan baik melalui interaksi yang terjalin.
- Menajamkan Pikiran
Dengan mendongeng, orang tua dapat menjadikannya sebagai sarana untuk memperkuat kapasitas pikiran si kecil. Anak akan belajar untuk mengenali berbagai tokoh dan alur cerita yang beragam serta membedakan berbagai kisah yang didengarnya. serta menarik makna positif dari dongeng yang diceritakan orang tua. Anak akan belajar menganalisis berbagai karakter yang berbeda dari mendengarkan dongeng tersebut, dengan demikian ia akan terbiasa melatih pikirannya untuk bersikap kritis.
- Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak
Anak-anak tidak dapat mempelajari nilai moral dalam kehidupannya seorang diri. Anak akan belajar mengenai hal tersebut melalui berbagai kesempatan, salah satunya adalah melalui dongeng. Dalam cerita dongeng terkandung banyak sekali pelajaran moral dan juga berbagai ekspresi emosional para tokohnya, seperti marah, sedih, kecewa, senang, dan banyak lagi. Melalui bimbingan orang tua, anak akan dapat membedakan berbagai macam emosi yang ia rasakan dengan dongeng sebagai contohnya, dan juga belajar untuk mengelola atau mengendalikan emosi yang dirasakannya. Misalnya, dongeng akan menjadi cara mengatasi rasa takut pada anak yang berlebihan terhadap sesuatu hal, cara bijak mengatasi anak yang suka memukul, dan cara mengajarkan disiplin pada anak.
- Memperkenalkan Anak Pada Rasa Empati
Anak akan mulai merasakan kepekaan terhadap berbagai situasi sosial di sekitar mereka melalui berbagai kisah dongeng yang didengarnya. Dengan demikian ia akan belajar merasakan kesulitan orang lain dan juga kesusahan yang dialami orang lain. Dalam cerita dongeng banyak mengajarkan tentang pentingnya membantu sesama dan bersikap penuh belas kasih serta kemurahan hati, yang akan mengajarkan kepada anak caranya berempati kepada sesama. Dongeng juga dapat menjadi cara mendidik anak yang suka membantah agar merasakan empati kepada orang tuanya, dengan demikian anak akan sedikit mengerti perasaan orang lain.
- Membangun Minat Baca Anak
Untuk anak yang belum dapat membaca, ia akan mengetahui berbagai dongeng dari penuturan orang tua. Hal ini lama kelamaan dapat menimbulkan minat membaca pada anak karena ia pasti ingin dapat membaca sendiri dongeng – dongeng yang menarik minatnya, dan bersikap lebih aktif untuk dapat membaca cerita yang dia inginkan kapan saja tanpa perlu menunggu untuk dibacakan.
- Mempererat Ikatan Dengan Orang Tua
Ketika sedang mendongeng tentunya posisi anak berada dekat dengan orang tua, hal ini akan membuat ikatan dengan orang tua menjadi lebih erat. Selain itu, mendongeng berarti menyisihkan waktu untuk bersama dengan anak sambil bermanja-manja, berpelukan, dan tertawa bersama. Ikatan yang erat dengan orang tua melalui kegiatan mendongeng dapat menjadi cara meningkatkan rasa percaya diri anak dan cara membuat anak lebih terbuka kepada orang tua.
- Melatih Daya Ingat Anak
Ketika selesai bercerita, orang tua dapat menanyakan kepada anak mengenai dongeng yang baru saja didengarnya. Hal ini berguna untuk melatih daya ingat anak agar terbiasa untuk mengevaluasi sesuatu hal, dan mengingat hal-hal yang penting dari cerita tersebut sehingga dongeng dapat menjadi cara meningkatkan daya ingat anak. Anda juga bisa menanyakan kepada anak nama-nama tokoh atau alur cerita yang baru saja ia dengar.
- Mempermudah Pendidikan Anak
Dalam cerita dongeng tidak hanya ada kisah saja namun juga dalam buku dongeng yang bagus seringkali cerita dongeng itu menjadi pengantar untuk memperkenalkan anak dengan kata-kata baru, gambar-gambar, dan huruf serta angka yang dapat menjadi penambah pengetahuan anak mengenai berbagai hal baru dan menjadi cara mengasah bakat anak. Bisa jadi melalui dongeng anak akan dapat segera mengenali nama benda dan bentuknya melalui gambar yang ia lihat di buku cerita.
- Memperbaiki Kemampuan Berkomunikasi
Terkadang karena keterbatasan kemampuan anak dalam berkomunikasi, ia akan merasa ragu untuk menanyakan berbagai hal kepada orang lain. Padahal pikiran anak sejatinya sangat dipenuhi oleh keingin tahuan yang besar. Melalui dongeng, anak akan belajar bagaimana caranya untuk bertanya dengan cara yang benar, dan menyampaikan maksudnya dengan cara yang lebih dipahami. Bahkan, dongeng dapat membawa anak teralihkan perhatiannya sehingga menjadi cara mengatasi anak yang susah makan dengan efektif. Anda dapat mengajak si kecil makan sambil mendongengkan cerita yang menarik untuknya.
- Mengajarkan Anak Menghadapi Berbagai Situasi
Situasi yang sulit atau canggung dapat membuat anak merasa bingung. Melalui cerita tentang berbagai karakter yang berhasil melewati berbagai situasi yang sulit dapat membantu anak untuk mengerti berbagai konsep ini dengan lebih baik. Bahwa di dalam hidup, kesulitan dan kesusahan juga ada sebanyak kebahagiaan dan kesenangan yang dirasakan. Anak dapat menjadi lebih siap untuk menghadapi kehidupan dan berbagai situasi. Melalui dongeng pula, akan menjadi cara mudah mendidik anak untuk minta maaf apabila melakukan kesalahan dan menjadi cara mengatasi anak yang suka berbohong, juga cara mendidik anak yang cengeng dan manja dengan nilai-nilai keberanian yang ada di dalam cerita dongeng.
Cara Mendongeng Yang Tepat
Hal yang tidak kalah penting dari kegiatan mendongeng itu sendiri adalah kemampuan untuk menceritakan semuanya dengan baik. Penceritaan yang baik dapat membawa anak masuk semakin jauh ke dalam cerita dan membuatnya mudah membayangkan cerita tersebut. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mendongeng yaitu:
Pilih Cerita yang Tepat – Beberapa dongeng yang dimaksudkan untuk anak – anak sebenarnya mengandung pesan yang tidak cocok atau tidak dapat dimengerti oleh anak usia dini, contohnya sangkuriang yang menyukai ibunya sendiri, bahkan tidak semua dongeng fabel dapat memberikan pesan moral yang sesuai untuk anak. Sebelum menutuskan suatu cerita yang akan dibacakan untuk anak, Anda perlu memilahnya terlebih dulu dengan mengetahui isi ceritanya.
- Durasi Cerita – Sebuah dongeng harus memiliki durasi yang cukup, tidak terlalu panjang sehingga membuat anak bosan ataupun juga tidak terlalu singkat sehingga anak – anak kesulitan menangkap pesan moral yang ada. Tentukanlah durasi cerita yang pas agar tidak membuat anak menjadi bosan.
- Tempat yang Nyaman – Pilihlah tempat yang cukup nyaman untuk kegiatan mendongeng, yaitu tempat yang cukup dapat menyediakan suasana yang membangun untuk dongeng yang akan dibacakan. Bila mungkin pilih tempat yang minim gangguan agar Anda dapat membangun suasana yang sesuai bagi dongeng tersebut, matikan televisi, telepon genggam, dan sumber bunyi lainnya.
- Pembukaan – Bukalah kegiatan mendongeng dengan kalimat yang dapat menarik minat anak untuk mendengarkan dan mengikuti kisahnya lebih lanjut. Terangkan di awal kalimat latar belakang Anda menceritakan kisah tersebut dan dari mana Anda mengetahuinya, dan mengapa cerita ini akan menjadii menarik.
- Ekspresif – Seorang pendongeng harus dapat bersikap ekspresif agar para pendengar atau penontonnya dapat tertarik kepada kisah yang dibawakan. Ekspresi tidak hanya melalui wajah saja, namun juga melalui nada dan intonasi suara, serta gerakan tubuh dan tangan yang dapat menggambarkan dengan tepat suasana dan cerita dalam dongeng tersebut.
- Improvisasi – Untuk membuat cerita menjadi lebih menarik, Anda bisa melakukan improvisasi dengan bebas namun tidak melenceng dari jalan cerita. Tidak perlu mengikuti persis seperti kata – kata yang di buku, Anda dapat menggunakan kalimat sendiri agar cerita semakin menarik dan mudah dipahami anak.
- Intonasi – Jagalah intonasi suara Anda cukup keras untuk didengar anak namun dengan pengucapan yang perlahan dan jelas. Suara Anda haruslah dapat memberikan nuansa yang cocok dengan cerita yang dibawakan serta dapat menggiring imajinasi anak untuk mengikuti cerita tersebut.
- Interaksi – Mendongeng adalah kegiatan yang bersifat dua arah, karena itu penting untuk melibatkan si kecil dalam kegiatan tanya jawab selagi membacakan dongeng. Kegunaan sesi tanya jawab ini untuk melatihnya bersikap kritis dan membantu anak memahami isi dongeng tersebut, dan juga merangsang otak anak untuk berpikir.
- Buku yang Tepat – Anak suka dengan gambar dan ilustrasi yang berwarna warni, karena itu pastikan buku Anda mempunyai gambar-gambar yang dapat menunjukkan dengan jelas kepada anak mengenai apa yang terjadi di dalam cerita untuk mendukung perkembangan imajinasinya. Pastikan juga gambar yang dimuat cocok untuk dilihat oleh anak-anak.
- Fokus – Anda tidak perlu menambahkan kegiatan lain atau pelajaran apapun selagi mendongeng untuk anak, misalnya sambil mengajari anak membaca atau mengenal berbagai huruf. Fokuslah pada kegiatan mendongeng itu saja agar anak dapat menikmati waktunya bersama orang tua.
Mendongeng Tanpa Buku
Dongeng adalah salah satu bentuk atau cara berkomunikasi yang telah ada sejak zaman dahulu. Tradisi, legenda, sejarah dan cerita kuno telah diwariskan secara turun temurun melalui sebuah dongeng. Banyak orang yang bisa mendongeng tanpa menggunakan buku sebagai panduannya berdasarkan cerita-cerita lama tersebut. Jika Anda lebih tertarik untuk memperkenalkan dongeng kuno kepada anak tanpa menggunakan buku, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut untuk memulainya:
- Lakukan Riset
Riset perlu dilakukan untuk memperdalam pengetahuan Anda mengenai cerita-cerita kuno yang pernah Anda dengar sewaktu kecil. Banyak dari cerita-cerita ini telah diceritakan ulang melalui beberapa generasi yang kemudian menurunkan ceritanya kembali kepada keturunan berikutnya. Walaupun demikian, cerita-cerita ini masih saja banyak yang menyukainya. Apabila Anda tidak yakin mengenai benang merah cerita tersebut, Anda dapat memperoleh cerita yang lengkap melalui riset yang dilakukan.
- Tanyakan Kepada Keluarga
Sebuah keluarga biasanya menyimpan cerita-cerita kuno yang dapat Anda teruskan kepada si kecil. Mungkin Anda bahkan telah mendengar sendiri cerita tersebut sewaktu kecil dan telah melupakan beberapa bagian dari cerita tersebut. Anda bisa bertanya kepada anggota keluarga lain mengenai kisah tersebut agar dapat meneruskannya kepada si kecil.
- Menciptakan Kisah Sendiri
Anda pun dapat menciptakan kisah sendiri berdasarkan pengalaman hidup yang telah dilalui untuk diceritakan kembali kepada anak. Misalnya kisah-kisah lucu yang Anda alami, dan juga beberapa pelajaran hidup yang telah Anda dapatkan. Kisah yang dikarang sendiri biasanya akan menjadi lebih orisinil dan juga dapat merangsang kreativitas Anda dalam meramu cerita yang dapat memberikan pengaru baik kepada anak.
- Mempelajari Tekniknya
Mendongeng juga memerlukan keterampilan khusus. Anda dapat mengasah kemampuan mendongeng agar anak semakin tertarik dengan mencari informasi mengenai para pendongeng profesional. Anda dapat melihat video atau pertunjukan di televisi, bergabung dengan komunitas pendongeng, dan mengamati ketika para pendongeng tersebut sedang beraksi, bahkan bertanya langsung kepada ahlinya untuk mempelajari kemahiran mendongeng dari mereka.
Mungkin bagi beberapa orang tua, kegiatan mendongeng akan menjadi sesuatu yang kurang menarik karena menghabiskan waktu mereka yang sedikit. Terutama bagi para orang tua yang sangat sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas sehari-hari. Namun jika Anda mengetahui manfaat mendongeng yang sangat positif untuk tumbuh kembang anak, Anda pasti akan ingin mencobanya untuk si kecil. Anda bisa memulai selama sepuluh sampai lima belas menit sebelum anak tidur siang atau malam. Pastikan kegiatan mendongeng ini dilakukan dengan suasana hati yang baik sehingga prosesnya akan menyenangkan bagi anak dan orang tua.