macam

12 Macam-Macam Penyakit Mata pada Anak

12 Macam-Macam Penyakit Mata pada Anak

Salah satu organ yang vital dan sangat penting bagi manusia adalah mata. Tanpa mata, kita tidak akan dapat melihat berbagai hal yang ada di sekeliling kita. Kondisi mata harus selalu dijaga untuk selalu sehat karena banyak masalah yang bisa terjadi pada mata manusia. Tidak hanya orang dewasa yang bisa terkena penyakit mata, anak – anak pun juga bisa, malahan anak – anak lebih rentan untuk terkena penyakit mata karena mereka belum selalu ingat untuk mencuci tangan sebelum menyentuh mata. Kebanyakan orang menganggap penyakit mata adalah suatu kondisi yang sepele dan dapat diobati hanya dengan obat tetes biasa, namun pada anak – anak tidaklah demikian.

Pada anak usia dini, penyakit atau kelainan pada matanya sering kali tidak terlihat dengan jelas, karena itu penyakit mata yang dialami anak harus dicermati dengan lebih serius oleh orang tua karena bisa jadi hal itu merupakan tanda dari kelainan mata yang lebih kompleks. Penyakit mata yang dialami anak bisa jadi disebabkan karena penyakit bawaan ataupun hanya karena terkena virus, namun jika tidak ditangani dengan baik dan diketahui sejak awal akan dapat mengganggu perkembangan pada penglihatan anak.

Penyakit dan Kelainan Mata Pada Anak

Kelainan mata dapat juga terjadi sebagai hasil dari bahaya benturan pada kepala bayi dan anak. Orang tua perlu mengetahui apa saja yang termasuk penyakit mata serta kelainan mata yang bisa terjadi pada anak agar dapat melakukan tindakan preventif atau pengobatan sejak awal demi menghindarinya kerusakan penglihatan anak, serta dapat menyebabkan hambatan pada tumbuh kembang anak. Beberapa penyakit dan kelainan mata yang umumnya dijumpai, adalah sebagai berikut :

1. Buta Warna

Kondisi ini merupakan suatu penyakit keturunan pada umumnya dijumpai pada anak laki – laki daripada anak perempuan karena gen buta warna dibawa oleh kromosom Y. Pada anak yang buta warna, sel kerucut di mata yang berfungsi untuk membedakan warna dalam kondisi abnormal sehingga sulit membedakan warna merah biru atau hijau dengan tingkat spektrum warna yang berbeda. Sehingga sejak lahir anak tidak mengenali ketiga warna tersebut dengan baik.

Buta warna ringan masih dapat melihat ketiga warna tersebut dalam spektrum tertentu, namun pada kasus buta warna berat yang terlihat hanyalah warna hitam putih saja. Pengobatan untuk buta warna belum ditemukan sampai sekarang. Diagnosa buta warna dilakukan dengan melakukan tes membaca Ishihara, yaitu ted yang berisi gambar yang bertuliskan angka yang disusun sedemikian rupa sehingga orang yang buta warna tidak akan dapat membacanya dengan tepat.

2. Juling atau Strabismus

Kelainan pada mata ini juga bersifat bawaan lahir. Jenisnya mulai dari ringan hingga berat. Penyebab umumnya yaitu karena terdapat kelainan pada saraf bola mata, yang menyebabkan sumbu bola mata menjadi tidak normal dan perlu dilaukan koreksi. Adapun mata juling bisa juga terjadi setelah kelahiran, misalnya karena menderita katarak berat atau menderita tumor di dalam bola mata. Mata juling perlu dilakukan tindakan koreksi agar tidak mengganggu ketajaman penglihatan anak dan menjaga perkembangannya tetap normal. Jika tidak dilakukan, anak akan sulit melihat engan normal, dan perkembangan mata anak bisa menjadi abnormal. Beberapa gejala mata juling yaitu :

  • Esotropia –  Kondisi dimana satu atau kedua mata mengarah ke hidung seseorang.
  • Eksotropia –  Yaitu kondisi ketika satu atau kedua bola mata mengarah ke luar.
  • Hipertropia –  Yaitu kondisi dimana satu atau kedua mata menghadap atau menatap ke arah atas.
  • Hipotropia – Kondisi mata yang berkebalika dengan hipertropia, yaitu mata menghadap ke bawah.

3. Glaukoma

Glaukoma adalah penyakit mata yang disebabkan oleh tekanan yang meninggi pada bola mata sehingga membuat saraf dan retina mata menjadi rusak. Glaukoma juga bisa didapat sejak lahir atau berdasarkan keturunan, dan biasanya terjadi pada penderita diabetes menahun. Jika demikian, orang tua juga perlu mewaspadai gejala diabetes pada anak.

Tingginya tekanan pada bola mata disebabkan karena ada gangguan pada sistem aliran cairan di dalam bola mata sehingga terbendung dan menekan bola mata. Tekanan ini membuat bola mata dan kepala mengalami nyeri hebat, mata tampak merah, timbulnya gangguan penglihatan pada kasus glaukoma berat seperti penglihatan mengabur dan jangkauan pandangan menyempit. Obat – obatan dapat digunakan untuk mengatasi ini, namun jika tidak berhasil maka bisa dilakukan operasi pembedahan untuk menormalkan cairan pada bola mata.

4. Bufthalmus

Ini juga merupakan penyakit mata yang disebabkan tekanan tinggi pada bola mata sejak lahir. Akibat tekanan tinggi pada bola mata, ukuran mata bayi atau anak bisa menjadi sangat besar dan mengganggu korna mata sehingga anak menjadi takut melihat cahaya, gangguan pada kelopak, bengkaknya kornea, dan warna kornea yang mengeruh. Untuk mengurangi penumpukan cairan dan juga mengurangi tekanan bola mata, dilakukan operasi sayatan atau goniotomy dalam waktu yang sesegera mungkin agar tidak mengganggu perkembangan serta ketajaman penglihatan anak. TAnda – tanda bufthalmus adalah pembesaran bola mata, juga adanya bercak putih pada kornea. Akibatnya anak dapat mengalami kerusakan mata, atau bahkan kehilangan penglihatannya.

5. Katarak

Kita sudah umum mendengar penyakit katarak pada orang tua, namun ternyata katarak juga bisa dialami oleh bayi dan anak – anak. Katarak pada bayi dan anak merupakan kelainan bawaan, terjadi akibat ibu terkena infeks campak jerman, toksoplasmosis, atau penyakit kencing manis ketika sedang mengandung. Faktor keturunan juga bisa menyebabkan hal ini. Jika refleks fundus mata bayi tidak ada atau jika katarak bersifat total, operasi perlu dilakukan agar perkembangan indera penglihatan anak tidak terhambat, seperti menjadi juling atau kondisi bola mata yang abnormal.

6. Ptosis

Penderita penyakit mata ini tampak seperti orang yang mengantuk terus, disebabkan kelopak mata bagian atas tidak dapat terbuka dengan sempurna karena otot yang mengungkit kelopak matanya lemah, sehingga kelopak mata cenderung rendah atau turun. Kelainan ini juga bisa disebabkan oleh pennyakit keturunan yang bernama myastenia gravis. Pengobatannya dilakuka pembedahan sebelum anak mencapai usia setahun.

7. Infeksi Mata

Banyak jenis infeksi pada mata, yang paling sering dialami anak adalah infksi pada selaput lendir putih dan kelopak mata atau juga sering disebut sebagai conjunctivitis atau mata merah. Penyebabnya bisa saja semua jenis virus, kuman, jamur atau parasit, juga alergi, penyakit tb, atau kelenjar getah bening. Jika mata bayi merah sejak lahir bisa juga disebabkan oleh chlamydia yang ada pada kemaluan ibu, atau kuman kencing nanah yang juga berasal dari ibu.

Penyakit mata ini bisa menular jika menggunakan barang yang sama seperti kaca mata, handuk, lensa kontak dan lainnya, kontak mata dengan jari yang terkotaminasi. Penularan dapat terjadi selama mata masih mengeluarkan cairan yang berbentuk seperti kotoran mata atau belek. Belekan pada anak yang berbahaya bahkan bisa terjadi jika tidak ditangani dengan benar. Gejala infeksi mata pada anak yaitu :

  • Terlihat kemerahan di balik kelopak mata yang menyebar hingga sampai ke bagian putih mata.
  • Mata bengkak dan keluar air mata yang berlebihan tidak seperti biasanya.
  • Adanya cairan yang berlebihan yang mengering seperti belek
  • Tidak nyaman melihat cahaya terang.

Ada dua macam konjungtivitis mata yaitu:

  • Konjungtivitis Virus – Konjungtivitis yang disebabkan virus biasanya menyebabkan mata yang sangat merah, cairan mata yang encer, dan mungkin saja ada perdarahan kecil.  Pengobatan khusus untuk sakit mata ini tidak ada, karena pada umumnya mata akan membaik dengan sendirinya. Yang bisa Anda lakukan hanya membersihkan bola mata dengan lembut menggunakan kapas yang dibasahi air hangat untuk membuat anak merasa lebih nyaman. Gunakan satu kapas untuk setiap mata, jangan mencampurnya dengan bekas mata yang lain. Bersihkan mata dengan satu arah yaitu dari bagian dalam ke luar, dan jangan membersihkan bagian dalam kelopak mata. Namun, ada juga kemungkinan pemberian resep obat tetes mata oleh dokter jika dirasa perlu.
  • Konjungtivitis Bakteri – Konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri ditandai dengan belekan yang tebal, cairan mata kekuningan yang menyebabkan kelopak maata atas dan bawah lengket hingga tertutup. Bakteri penyebabnya yang tersering pada anak – anak adalah streptococcus pneumoniaehaemophilus influenzae, dan moraxella catarhalis. kemungkinan memerlukan pengobatan dari dokter berupa salep atau obat tetes mata. Walaupun tampaknya hanya satu mata yang terinfeksi, pengobatan harus dilakukan pada kedua mata.

8. Retinoblastoma

Ini adalah penyakit mata yang penyebabnya adalah neoplasma yang terdapat pada sel batang dan sel kerucut. Penyakit ini adalah tumor ganas yang merupakan salah satu penyakit keturunan dan sering dialami anak – anak, bahkan sejak lahir. Akan tetapi selain itu penyakit mata ini juga bisa terjadi pada anak sebagai akibat dari proses persalinan. Gejalanya sering tidak terlihat dan luput dari pemeriksaan, baru terlihat ketika sudah membesar. Gejala retinoblastoma biasanya berupa mata mendadak juling, sering merah, dan ketajaman pengglihatan anak menurun sehingga harus sering mengganti kaca mata.

9. Rabun Senja

Sesuai dengan namanya, rabun senja ini biasanya akan terlihat atau dirasakan ketika menjelang senja hari. Salah satu penyebabnya aalah kekurangan asupan vitamin A, yang menyebabkan sel – sel batang di retina mata terganggu fungsinya karena tidak mendapatkan vitamin A yang cukup. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, kelainan ini akan menyebabkan timbulnya bercak pada bagian putih mata. Kelainan mata yang dibiarkan akan membuat mata kering dan kornea rusak, mengeriput dan kisut sebelum pecah.

10. Rabun Jauh

Biasanya rabun jauh didapati pada orang dewasa atau dewasa muda, namun zaman sekarang banyak juga anak – anak yang terkena rabun jauh sejak kecil. Ciri dan penyebab mata minus pada anak atau rabun jauh ini biasanya disebabkan oleh terlalu banyak membaca, namun dengan cara yang kurang tepat seperti tiduran, kurang pencahayaan, membaca di dalam kendaraan yang bergerak, dan juga banyak nya frekuensi bermain gadget atau game di telepon genggam dan komputer atau tablet, menonton televisi dalam jarak yang terlalu dekat.

Efek positif dan negatif televisi bagi pertumbuhan anak bisa beragam, salah satu dampak negatifnya adalah mata yang menjadi minus.  Jika tingkat rabun jauh masih ringan, pemakaian kacamata masih mungkin memulihkan kondisi mata, akan tetapi jika tingkatnya sudah tinggi maka kemungkinan setiap tahun perlu menganti kaca mata. Waspadalah jika tingkat rabun jauh bertambah dengan cepat, bisa jadi ini merupakan gejala penyakit lain yang lebih berbahaya.

11. Bintitan

Penyakit mata ini sering kita kenali dengan timbulnya benjolan seperti bisul di kelopak mata dan biasanya sangat mengganggu karena terasa sakit atau gatal, namun biasanya tidak berlangsung lama. Bintitan bisa terjadi karena sering menggosok mata ketika kelilipan atau terkena debu dan benda asing, terkena infeksi dari kuman atau bakteri staphilokokus aureus, atau adanya peradangan atau infeksi dari muara kelenjar yang terdapat di lapisan kelopak mata. Anda dapat mengobati bintitan pada anak dengan cara berikut:

  • Kompres mata yang terkena bintitan dengan air hangat selama sepuluh sampai lima belas menit sebanyak tiga sampai empat kali sehari.
  • Perhatikan jika bintitan tidak membaik dalam kurun waktu 48 jam dan justru memburuk , maka Anda perlu membawa anak ke dokter.
  • Dokter biasanya dapat merekomendasikan antibiotik topikal untuk membantu mencegah kuman menyebar ke bagian mata lainnya.

Adapun upaya yang dapat kita lakukan untuk mencegah bintitan yaitu dengan menggunakan pelindung mata ketika sedang bekerja di tempat yang penuh dengan debu atau polutan, jangan menggosok mata dengan tangan kotor, cuci tangan sebelum memegang area mata, dan selalu mengonsumsi makanan yang mengandung banyak vitamin A.

12. Blepharitis

Ini adalah penyakit mata anak yang terjadi karena infeksi yang lebih kronis daripada konjunctivitis dan mempengaruhi kedua kelopak mata, penyebabnya umumnya adalah bakteri stapylococcus epidermidis. Gejalanya yaitu kelopak mata yang membengkak secara merata, kemerahan dan adanya ketombe di sekitar bulu mata, iritasi, rasa terbakar, dan gatal – gatal pada batas kelopak mata. Dokter biasanya akan meresepkan salep antibiotik seperti bacitrasin atau eritromisin.

Kapan Perlu ke Dokter

Penyakit mata tidak dapat dianggap sepele jika sudah menunjukkan berbagai gejala yang tidak normal, saat itulah Anda perlu membawa anak untuk berkonsultasi dengan dokter agar penyakit dapat cepat ditangani sebelum kondisi mata anak menjadi semakin parah. Perhatikanlah tips memilih dokter anak yang tepat jika hendak membawa anak ke dokter. Gejala yang perlu diwaspadai adalah:

  • Mata anak terasa sakit atau sangat pedih
  • Penglihatan anak mulai bermasalah seperti mengalami pandangan kabur, buram dan sebagainya.
  • Mata semakin bengkak, terasa nyeri dan kemerahan
  • Anak mengalami demam diatas 38 derajat celcius.

Mencegah Penyakit Mata Pada Anak

Melakukan tindakan pencegahan secara teliti pada umumnya akan membantu menghindarkan penyakit mata pada anak. Hal ini akan menghindarkan penyebaran infeksi dan memperburuk penyakit mata yang sedang diderita anak:

  • Hindarilah kebiasaan menyentuh mata terlebih jika tangan tidak bersih.
  • Jika melakukan kontak dengan mata yang terinfeksi, segeralah mencuci tangan.
  • Gunakan kompres baru pada mata yang sakit
  • Cuci handuk atau seprai yang bekas digunakan oleh orang yang sedang sakit mata dengan air panas.
  • Jangan sampai ujung botol tetes mata menyentuh mata atau bulu mata ketika menggunakannya, untuk menjaga kondisi ujung tabung tetap steril..
  • Jangan berbagi obat tetes mata dengan orang yang sedang sakit mata.
  • Pastikan untuk memberikan makanan terbaik untuk bayi sejak awal agar kesehatan mata anak terjaga.

Tips dan Trik Memberi Obat Mata Pada Anak

Memberi obat mata sebagai cara mengatasi sakit mata pada anak tentunya tidak bisa disamakan dengan pengobatan pada orang dewasa yang telah dapat mengendalikan diri dan mengetahui pentingnya pemberian obat tersebut. Diperlukan berbagai tips dan trik tertentu untuk memberikan obat mata pada anak, misalnya sebagai berikut:

  • Salep – Memberikan obat salep kepada anak kemungkinan akan lebih mudah. Anda cukup menarik kelopak mata anak ke bawah an mengoleskan salep tersebut. Salep akan masuk ke dalam mata saat anak mengedipkan mata.
  • Tetes Mata – Mintalah anak untuk berbaring dan mendongakkan kepalanya ke atas. Buka kelopak mata anak lebar – lebar dengan tangan Anda dan gunakan tangan yang satu lagi untuk meneteskan obat ke kelopak mata bagian dalam.

Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah memberikan obat mata kepada anak dan bersihkan mata anak dari kotoran terlebih dulu dengan air hangat.

Penggunaan obat tetes mata tidak bisa digunakan secara sembarangan, terlebih lagi jika obat tetes tersebut dikhususkan untuk satu orang anggota keluarga saja berdasarkan resep dokter. Pada bayi, balita dan anak – anak, penggunaan obat tetes mata juga benar- benar harus berdasarkan resep dokter dan tidak dapat digunakan secara acak atau menggunakan obat tetes mata untuk orang dewasa.

Pengobatan penyakit mata harus dilakukan secara tuntas untuk mencegah terjadinya kerusakan kornea lebih lanjut terutama pada anak – anak. Karena itu, berhati – hatilah untuk memberikan sembarang obat kepada anak saat mereka mengalami penyakit mata, sebaiknya minta petunjuk dokter.

6 Macam-Macam Infeksi Kulit pada Anak yang Sering Terjadi

6 Macam-Macam Infeksi Kulit pada Anak yang Sering Terjadi

Selain batuk pilek, penyakit yang sering menyerang anak adalah penyakit kulit. Hal ini disebabkan oleh sifat anak yang masih suka bermain dalam lingkungan apa pun, baik di dalam atau di luar rumah. Selain itu, daya tahan tubuh anak masih tergolong rentan terhadap penyakit, belum sekuat orang dewasa. Hal ini menyebabkan paparan jamur, virus, dan/atau bakteri dapat dengan mudah menyerang pertahanan tubuhnya. Perubahan cuaca atau alergi juga dapat menjadi penyebab lain dari terjadinya infeksi kulit. Untuk alergi, ada beberapa cara mudah mengatasi alergi pada anak.

Gejala awal yang umum terjadi jika ada masalah pada kulit adalah kulit menjadi gatal atau muncul ruam merah pada kulit. Jika sudah muncul gejala seperti ini, para orang tua harus segera dapat mengatasinya dengan cepat dan tepat. Karena jika tidak dilakukan dapat berlanjut ke arah yang lebih parah. Infeksi sendiri diartikan sebagai gangguan tubuh yang disebabkan oleh masuknya kuman. Infeksi biasanya menular dari satu orang ke orang lain.

Baca : manfaat asi eksklusif untuk bayi, manfaat madu untuk anak dan balita, makanan terbaik untuk bayi, manfaat oatmeal untuk bayi dan anak

Berikut adalah beberapa macam infeksi kulit yang sering menyerang anak:

1. Impetigo

Apakah istilah impetigo sudah familiar di telinga para orang tua? Impetigo adalah penyakit kulit berupa bintik-bintik kecil berwarna merah dan biasanya melepuh. Bintil-bintil ini biasanya berisi nanah hingga nanti ketika sudah kering berubah menjadi koreng. Penyebab impetigo ini akibat kurang terjaganya kebersihan dan daya tahan tubuh anak sedang tidak bagus. Misalnya ketika selesai bermain, anak tidak mencuci tangan menggunakan sabun sehingga masih ada kuman yang tertinggal pada kulit. Pada kondisi yang sama, tubuh anak sedang tidak fit. Hal ini memungkinkan bakteri Streptococcus Pyogenes dapat dengan mudah menyerang tubuh anak. Impetigo biasanya muncul di lengan, wajah, atau tungkai.

2.Biang Keringat

Istilah biang keringat tentunya sudah tidak asing lagi di telinga para orang tua kan? Dalam istilah Jawa, biang keringat sering disebut sebagai kringet buntet. Pada bayi dan anak-anak, biang keringat sangat sering terjadi. Biang keringat berupa bintik-bintik kecil pada kulit dan berwarna merah. Bayi atau anak-anak yang mengalami biang keringat akan merasa sangat gatal di kulitnya. Jika biang keringat ini dibiarkan akan berubah menjadi bintik kecil berisi air. Penyebab biang keringat pada umumnya diketahui karena cuaca yang panas. Saat cuaca panas inilah saluran keringat menjadi tersumbat oleh sel-sel kulit mati dan menyebabkan keringat tidak dapat keluar dari tubuh.

Ada beragam cara mengatasi biang keringat pada anak. Untuk mengurangi biang keringat, biasanya dokter akan menyarankan memberikan bedak tabur khusus dan meminta agar anak dipakaikan pakaian yang longgar dan nyaman dipakai. Namun jika biang keringat sudah parah, dokter akan memberikan salep khusus untuk biang keringat. Untuk bayi, pemberian bedak tabur harus hati-hati karena ada beberapa bahaya bedak tabur bagi bayi.

3. Cacar Air

Para orang tua hendaknya mewaspadai jika anak mengalami demam selama 1 sampai 2 hari dengan suhu yang tinggi, dan kemudian timbul gelembung air di kulit. Selain itu anak akan merasa sangat gatal pada area tersebut. Bisa jadi anak sedang terserang cacar air pada anak. Area gelembung air di kulit akan terasa sangat gatal saat masih basah, dan saat gelembung itu pecah bekas lukanya akan menjadi koreng. Penyakit cacar air disebabkan oleh virus herpes varcella zoster. Pada anak yang telah mendapat vaksin khusus untuk cacar biasanya akan terhindar dari penyakit ini.

4. Eksim

Eksim ditandai dengan adanya ruam di kulit, terasa gatal, kulit terasa bersisik, dan muncul gelembung kecil. Penyebab utama eksim adalah alergi, asma, dan daya tahan tubuh anak yang sedang melemah. Pada kasus ini, dokter akan memberikan krim pelembab khusus untuk mengurangi efek gatal dan kulit bersisik. Orang tua sebaiknya selalu memantau anak agar tidak menggaruk pada area yang terdapat gelembung kecil. Karena jika gelembung ini pecah maka akan menyebar ke area kulit yang lain.

5. Kutil

Kutil disebabkan oleh virus human papilloma virus. Wah seperti virus pada penyakit kanker ya. Tapi tenang, untuk kasus ini kutil yang dimaksud bukanlah kanker. Kutil dapat menular dari satu anak (penderita) ke anak yang lain (bukan penderita). Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menutup bagian kutil dengan perban bersih. Dan juga jangan khawatir karena kutil ini akan sembuh dan menghilang dengan sendirinya. Pada anak dengan daya tahan tubuh yang bagus dan pola hidup sehat, kutil akan sembuh dan menghilang paling lama dalam waktu 8 minggu.

Baca : macam-macam penyakit mata pada anak, ciri-ciri flu singapura pada anak, bronkitis akut dan kronis pada bayi dan anak, cara mengatasi diare pada anak

6. Jamur Kepala

Bukan hanya kulit di badan, tangan, kaki, atau wajah saja yang dapat terkena infeksi kulit. Kepala juga dapat terkena infeksi kulit akibat jamur. Jamur kepala ada yang seperti ketombe, dan ada pula yang dapat menyebabkan kebotakan sebagian. Untuk kasus ini harus diberikan obat khusus untuk anti jamur. Selain itu orang tua harus selalu memperhatikan kebersihan kulit kepala dan rambut. Perhatikan juga jika ada kutu rambut. Orang tua harus paham benar mengenai cara menghilangkan kutu rambut pada anak.

Infeksi pada kulit dapat disembuhkan dengan cepat jika dideteksi dini dan diberikan pengobatan yang tepat pula. Oleh karena itu, setiap orang tua harus selalu cermat dalam mengamati apa pun yang terjadi pada anak. Daya tahan tubuh anak yang baik bisa didapat dari manfaat sayuran untuk anak, kebersihan terjaga, makanan sehat untuk tumbuh kembang anak juga diperhatikan, sehingga segala jenis penyakit termasuk infeksi kulit dapat dihindarkan dengan mudah dari anak.

7 Manfaat Buah untuk Anak agar Asupan Gizinya Terpenuhi

7 Manfaat Buah untuk Anak agar Asupan Gizinya Terpenuhi

Selain manfaat sayuran untuk anak, buah juga menjadi sumber gizi terbaik bagi anak-anak. Rasa buah yang manis dan lezat menjadi daya tarik utama. Namun, ada beberapa anak yang tidak suka makan buah. Hal ini tidak boleh dibiarkan ya Bunda. Pasalnya buah ini juga berfungsi sebagai sumber vitamin, serat, dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Apabila anak tidak suka makan buah, lebih baik dipaksa walaupun yang dimakannya sedikit. Berikut adalah manfaat buah-buahan untuk anak, antara lain:

  1. Mengurangi Obesitas

Indonesia bukanlah negara dengan tingkat obesitas tertinggi. Namun, beberapa masyarakat mengalami obesitas karena pola makannya yang tidak teratur. Agar anak terhindar dari obesitas, mulailah memperkenalkannya dengan buah. Pilihlah buah dengan warna yang terang dan rasa yang manis agar si anak tertarik untuk mengonsumsinya.

Buah juga bisa dijadikan sebagai pengganti cemilan, yang tentunya akan jauh lebih sehat untuk tubuh. Buah juga dapat digunakan sebagai pengganti sarapan, begitu juga dengan manfaat oatmeal untuk bayi dan anak sebagai pengganti nasi. Mengonsumsi buah setiap hari sangat disarankan agar kebutuhan vitamin dan mineral tercukupi.

  1. Memenuhi Asupan Gizi dalam Tubuh

Buah-buahan mengandung serat, vitamin, dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Dengan mengonsumsi buah, asupan gizi dalam tubuh akan terpenuhi sehingga anak terhindar dari tanda-tanda anak kurang gizi. Selain itu, buah-buahan juga membuat anak terhindari dari penyakit, seperti anemia pada anak dan sakit mata.

  1. Melancarkan Sistem Pencernaan

Serat yang terkandung dalam buah-buahan sangat baik untuk melancarkan sistem pencernaan. Apabila terjadi gangguan pencernaan pada anak, berikan buah yang mengandung banyak serat, seperti pepaya dan pisang. Mengonsumsi buah-buahan juga lebih baik untuk mengatasi masalah pencernaan dibandingkan mengonsumsi obat-obatan dari dokter. Dimana obat-obatan tersebut banyak mengandung zat kimia.

  1. Meningkatkan Kinerja Otak

Anak-anak yang mengkonsumsi makanan sehat akan memiliki kinerja otak yang baik dan lancar. Anak juga akan lebih aktif dan bersemangat untuk menjalani hari-harinya. Beberapa penelitian juga membuktikan kalau anak yang sering mengonsumsi buah-buahan memiliki sistem nalar yang bagus. Seperti, mudah menghitung, menangkap materi pelajaran, dan mudah membaca. Walaupun buah-buahan bukanlah faktor utama yang mendukung kinerja otak, namun buah-buahan merupakan makanan sehat untuk tumbuh kembang anak.

  1. Mengurangi Rasa Lapar

Buah-buahan bisa dijadikan sebagai makanan pengganti cemilan yang tentunya lebih sehat dibandingkan mengonsumsi makanan cepat saji. Banyak bahaya makanan cepat saji untuk kesehatan anak. Oleh sebab itu, selalu sediakan buah di meja makan. Apabila perut si anak keroncongan, ia dapat mengonsumsi buah-buahan untuk mengatasi rasa laparnya.

  1. Menjaga Kesehatan Mata

Beberapa buah-buahan mengandung vitamin A yang sangat baik untuk kesehatan mata. Sebut saja wortel dan tomat cara mengatasi mata minus pada anak yang sangat ampuh. Dengan mengonsumsi wortel dan tomat secara teratur, dipercaya dapat menjernihkan penglihatan. Namun, proses penyembuhan dengan buah ini membutuhkan proses yang cukup panjang. Apalagi jika kondisi mata si anak sudah parah.

  1. Mempercantik Kulit

Selain menjadi salah satu makanan terbaik untuk bayi, vitamin yang terkandung dalam buah-buahan juga bagus untuk menjaga kondisi kulit. Anak yang suka mengonsumsi buah-buahan memiliki kulit yang kenyal, putih, dan mulus. Bandingkan dengan anak-anak yang tidak suka makan buah, kondisi kulitnya kusam dan kering.

Baca : cara mengatasi anak yang susah makan – jenis makanan yang berbahaya untuk anak – makanan terbaik untuk bayi – bahaya susu formula pada bayi – manfaat madu untuk anak dan balita

Selain rasanya yang enak, buah-buahan juga memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Apabila anak Anda tidak suka makan buah, Anda bisa menyulap buah tersebut menjadi olahan lezat. Misalnya, jus, smoothie, atau bahkan salad buah. Campurkan olahan ini dengan susu atau coklat untuk menambah cita rasa dari buah tersebut.