keluarga

Pentingnya Sopan Santun pada Anak Usia Dini

Pentingnya Sopan Santun pada Anak Usia Dini

Kita seringkali melihat anak kecil berbicara kasar, bahkan sampai membentak orang tuanya. Jika ini terjadi, orang tua perlu mengetahui cara mendidik anak yang suka membantah. Hal ini terjadi karena pengaruh zaman yang semakin modern, dimana orang tua jarang sekali mendidik anak-anaknya perihal sopan santun.

Sebagai orang tua, kita pasti sangat senang apabila melihat anak kita bersikap santun dan hormat. Ditambah lagi dengan tata krama dan nada suara yang halus, dunia ini rasanya seperti surga. Sebelum terlambat, ajarlah anak Anda perihal sopan santun sejak dia masih kecil.

Berikut adalah contoh sopan santun yang harus diajarkan kepada anak sejak dini.

  1. Mengucapkan Terima Kasih

Hal pertama yang perlu diajarkan kepada anak adalah mengucapkan terima kasih ketika dirinya menerima sesuatu. Apapun bentuk pemberian tersebut, baik benda maupun bantuan, usahakan untuk berterima kasih. Karena terima kasih termasuk bentuk penghargaan yang akan membuat si pemberi merasa dihargai.

  1. Meminta Maaf Ketika Melakukan Kesalahan

Ajarkan kepada anak cara mudah mendidik anak untuk minta maaf setiap kali melakukan kesalahan. Apapun bentuk kesalahannya dan kepada siapapun itu, ucapkan kata maaf tanpa pandang bulu. Minta maaf sama artinya dengan mengakui kesalahan. Jika hal ini diterapkan sejak kecil, maka anak akan terbiasa untuk meminta maaf ketika dirinya dewasa tanpa harus diperingatkan lagi.

  1. Meminta Tolong Ketika Butuh Bantuan

Kepada siapapun itu, ucapkan kata “tolong” setiap kali butuh bantuan. Saat meminta bantuan, posisi anak juga harus berada di bawah. Artinya hormat kepada orang yang akan dimintai tolong. Ini merupakan salah satu bentuk tata kesopanan dan cara mengajarkan disiplin pada anak untuk mengatakan “tolong” saat meminta bantuan.

  1. Tersenyum Pada Orang yang Dikenalnya

Jadi orang jangan terlalu jutek. Ajarkan kepada anak Anda untuk selalu tersenyum dan menyapa orang lain yang dikenalnya. Mengucapkan salam dan tersenyum merupakan bukti kalau anak Anda ramah, bukan orang yang angkuh.

Baca: Cara meningkatkan rasa percaya diri anak – Cara mengenali karakter anak – Cara jitu mengenali bakat anak – Cara mengatasi anak yang suka berbohong – Cara membuat anak lebih terbuka kepada orang tua

  1. Tidak Memotong Pembicaraan

Karena rasa ingin tahu dan egois yang tinggi, banyak anak yang suka memotong pembicaraan orang tuanya. Mulai dari sekarang, ajarlah anak Anda untuk bersabar ketika orang lain berbicara. Setelah orang tersebut selesai berbicara, barulah si anak boleh berkomentar. Kalaupun si anak ingin memotong pembicaraan, sebaiknya acungkan tangan sebagai bukti dari interupsi. Ini jauh lebih sopan dibandingkan langsung berkomentar tanpa aba-aba.

  1. Menghormati Orang yang Lebih Tua

Kadang-kadang anak tidak tahu kepada siapa dirinya berbicara. Bahkan banyak anak-anak yang menganggap lawan bicaranya masih seumuran dengannya. Sebagai orang tua, perkenalkan kepada anak dengan orang-orang di sekitarnya dan sebutan apa yang harus ia gunakan ketika berbicara dengan lawan bicaranya. Dengan demikian, si anak juga lebih tahu memposisikan dirinya setiap kali ia berbicara dengan orang lain.

  1. Berbicara dengan Nada Suara yang Lembut

Anak-anak memiliki tingkat emosional yang tinggi. Ketika ia tidak menyukai sesuatu, ia lebih suka berontak dan berbicara dengan suara yang keras. Untuk itu, ajarilah anak Anda untuk berbicara dengan suara yang lembut. Apalagi ketika si anak berbicara dengan orang-orang yang lebih tua dari dirinya.

  1. Memberi dan Menerima Menggunakan Tangan Kanan

Tangan kanan dan kiri memiliki fungsi yang berbeda. Ketika si anak memberi atau menerima sesuatu dari orang, ajarkan dia untuk selalu menggunakan tangan kanan. Ajaran ini sederhana, tapi akan sangat berpengaruh hingga ia dewasa nanti. Hal simpel seperti ini juga lebih mengajarkan sopan santun kepada si anak.

Baca: Cara bijak mengatasi anak yang suka memukul – efek pada mental anak yang sering dibentak – efek negatif sering menakut-nakuti balita – pentingnya mengajari anak berdoa

Walaupun budaya sopan santun mulai terkikis, jangan pernah berhenti untuk mengajarkan si anak tentang sopan santun ini. Adanya sopan santun juga akan membuat si anak lebih menghargai orang lain. Ketika ia berbuat tidak sopan, ingatkan lagi dan lagi akan sopan santun dan hindari kata-kata yang tidak boleh diucapkan orang tua kepada anak.

6 Manfaat Makan Bersama Keluarga bagi Anak

6 Manfaat Makan Bersama Keluarga bagi Anak

Makan bersama menjadi momen yang sering dilewatkan mengingat banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh setiap anggota keluarga. Kondisi ini mengakibatkan anggota keluarga lebih suka makan sendiri-sendiri. Misalnya, makan di depan televisi atau makan di kamar. Bahkan di era sekarang, tradisi makan malam sudah hilang dari peredaran. Hal inilah yang menyebabkan renggangnya hubungan silaturahmi antara anggota keluarga.

Baca : efek positif dan negatif televisi bagi pertumbuhan anak – dampak negatif bermain game untuk anak – cara mengatasi anak yang susah makan – cara mengajarkan disiplin pada anak

Untuk membangun kembali hubungan silaturahmi dan kekeluargaan, mulailah untuk menjadikan makan malam sebagai tradisi keluarga. Ini dia manfaat makan malam bersama keluarga yang perlu Anda ketahui:

  1. Meningkatkan Komunikasi

Berkumpul sambil melahap makanan yang disajikan di meja makan tentu dapat meningkatkan komunikasi antara yang satu dengan yang lainnya. Selama berada di meja makan, ada saja topik yang akan dibicarakan. Mulai dari pelajaran anak di sekolah, rapat kerja, bahkan rencana untuk pergi liburan.

Adanya komunikasi yang baik akan merupakan cara membuat anak lebih terbuka kepada orang tua. Mereka juga tidak enggan untuk menceritakan kejadian buruk yang dialaminya pada hari ini maupun pada hari yang sudah lewat. Sehingga anggota keluarga, terlebih orang tua dapat memberikan masukan atas masalah yang dihadapi. Komunikasi juga termasuk salah satu cara mengenali karakter anak.

  1. Mengajarkan Sopan Santun Kepada Anak

Pentingnya sopan santun pada anak bukan hanya tentang menghormati orang yang lebih tua. Namun, juga sopan santun selama berada di meja makan. Mulai dari cara mengunyah makanan, cara memasukkan makanan, hingga larangan berbicara saat sedang makan. Anak-anak yang diajari sopan santun tentu akan bertumbuh menjadi anak dengan tata krama yang bagus.

Selain mengajarkan tata krama ketika makan, makan bersama juga  merupakan cara mudah mendidik anak untuk minta maaf ketika melakukan kesalahan. Hal ini berguna demi keberhasilan si anak di masa yang akan datang.

  1. Asupan Nutrisi yang Lebih Baik

Orang tua senantiasa memperhatikan apa yang dimakan oleh anaknya. Hal ini juga berlaku di meja makan, dimana orang tua akan selalu menyajikan makanan sehat untuk tumbuh kembang anak. Anak dengan gizi yang baik adalah anak yang tumbuhnya sehat dan terhindar dari obesitas.

  1. Meningkatkan Keterampilan Sosial

Keterampilan sosial yang diajarkan di meja makan dapat berupa keterampilan mendengar dan kesabaran. Contohnya, ketika orang tua sedang berbicara, si anak akan mendengar apa yang dikatakan orang tuanya dengan teliti. Anak juga tidak akan meyela atau memotong pembicaraan orang tua.

  1. Meningkatkan Performa Anak-Anak di Sekolah

Makan bersama anggota keluarga menunjukkan adanya hubungan harmonis di dalam keluarga. Sadar atau tidak, situasi ini akan membuat si anak lebih berprestasi di sekolah. Anak juga akan lebih bersemangat untuk belajar dan menjalani hari-harinya selama di sekolah.

  1. Lebih Hemat

Poin yang satu ini tidak perlu dipertanyakan lagi. Makan bersama anggota keluarga tentu akan menghemat pengeluaran. Bagaimana tidak, orang tua menyajikan makanan lezat di meja makan tanpa perlu dibayar sepeser pun. Bandingkan jika anak makan di restoran, apalagi restoran mahal. Berapa biaya yang akan dikeluarkan oleh anak? Selain menambah pengeluaran, bahaya makanan cepat saji untuk kesehatan anak juga patut diwaspadai.

Mempererat hubungan kekeluargaan harus dimulai dari kita selaku orang tua. Karena orang tua adalah panutan di dalam keluarga. Jika orang tua menunjukkan sifat jelek, otomatis si anak juga akan melakukan yang sama. Bahkan apa yang dilakukan si anak jauh lebih buruk dari yang dibayangkan orang tua. Oleh sebab itu, aturlah jadwal makan malam sebaik-baiknya. Selain mempererat kekeluargaan, anak juga terhindar dari jenis makanan yang berbahaya untuk anak.