dokter

11 Tips Memilih Dokter Anak yang Tepat

11 Tips Memilih Dokter Anak yang Tepat

Memilih dokter yang cocok bagi anak adalah suatu keputusan yang sangat penting. Sebagian besar masa-masa ketika anak baru saja lahir akan dihabiskan di ruang praktek dokter anak, entah itu untuk kegiatan pemeriksaan rutin, imunisasi, atau ketika si kecil sakit. Bagi para orang tua baru, memilih dokter diantara sekian banyak pilihan adalah suatu kegiatan yang memusingkan, mungkin bahkan merasa seperti memilih kucing di dalam karung apabila benar-benar tidak mempunyai bayangan atau gambaran yang jelas tentang seorang dokter anak yang baik.

Penentuan dokter yang cocok untuk anak Anda kelak menjadi suatu hal yang perlu dilakukan sebelum melahirkan, karena setelah si bayi lahir, Anda akan memiliki terlalu banyak hal untuk dikerjakan sehingga mustahil mempunyai waktu untuk mempertimbangkan pilihan dokter anak dengan seksama. Selain itu, memiliki pilihan dokter anak yang telah mantap sebelum melahirkan juga akan membawa manfaat positif bagi anak, karena ia akan ditangani secara medis oleh dokter yang Anda pilih ketika proses kelahiran, sehingga dokter tersebut akan mengetahui riwayat kesehatan si kecil sejak ia lahir.

Pemilihan Dokter yang Tepat

Waktu yang baik untuk menentukan dokter mana yang akan Anda percaya untuk menangani sang anak yaitu ketika usia kehamilan berada pada usia 28 sampai 34 minggu. Pada usia kandungan seperti ini, biasanya orang tua telah dapat menentukan kriteria apa yang dicari dan diinginkan dari seorang dokter anak. Anda bisa melakukan beberapa hal untuk mulai menentukan dokter anak yang tepat, yaitu:

1. Melakukan Riset

Pilihan seseorang mengenai dokter anak seringkali merupakan hasil rekomendasi dari orang lain, karena itu Anda perlu mencari setidaknya beberapa nama dokter yang menurut teman-teman serta kerabat Anda dapat menjadi kandidat yang cocok. Anda juga dapat mencari referensi kepada perusahaan asuransi mengenai nama-nama dokter yang direkomendasikan, menyimak forum-forum mengenai ibu dan anak di internet, bahkan membaca artikel mengenai dokter anak di majalah atau sumber terpercaya manapun.

2. Tentukan Lokasi Praktek Dokter

Menemukan dokter anak yang memiliki lokasi praktek tidak jauh dari tempat tinggal adalah suatu keharusan, karena ketika berurusan dengan anak kecil, perkara yang sering muncul adalah sebuah urgensi. Anda harus mempertimbangkan kemudahan mencapai lokasi praktek dokter jika sewaktu-waktu terjadi keadaan darurat pada si kecil. Mulai dari akses kendaraan, rute kendaraan umum, lokasi parkir, dan tingkat keamanan pada lokasi tersebut.

3. Tentukan Tipe Dokter yang Diinginkan

Setiap orang mempunyai kebutuhan yang berbeda, karena itu pula dapat mempunyai keinginan dan harapan yang berbeda mengenai sosok dokter yang mereka butuhkan. Ada yang memilih dokter wanita karena lebih lembut dan keibuan, ada pula yang menyukai dokter muda yang masih mudah diajak berdiskusi dan berpikiran terbuka, namun ada juga yang memilih dokter yang sudah senior dengan alasan sudah berpengalaman yang banyak. Untuk mendapatkan tipe dokter yang cocok bagi anak, Anda perlu menjumpai dokter secara langsung dan menentukan kriteria apa saja yang dicari.

4. Temui Dokter Secara Langsung

Jika memungkinkan, jadwalkan untuk pertemuan secara langsung dengan dokter-dokter yang telah menjadi pilihan Anda, katakanlah minimal tiga orang kandidat yang telah dipilih untuk menjadi dokter bagi anak Anda. Pastikan terlebih dulu apakah para dokter ini menetapkan tarif untuk kunjungan pre natal tersebut. Saat berhasil membuat janji temu, Anda bisa mendiskusikan apa saja yang ingin Anda tanyakan kepada dokter dan melihat bagaimana ia menanggapi pembicaraan Anda, juga bagaimana cara dokter tersebut berkomunikasi dengan para orang tua.

5. Tanyakan Hal yang Relevan

Siapkan pertanyaan yang relevan dengan maksud dan tujuan Anda ketika bertemu dengan dokter anak tersebut, yaitu pertanyaan yang dapat memberikan gambaran mengenai cara kerja dokter dan bukan pertanyaan yang ditujukan untuk menyelidiki sang dokter. Bertanyalah sehingga Anda dapat melihat bagaimana reaksi dokter terhadap setiap pertanyaan, dan Anda dapat menentukan apakah ia adalah orang yang Anda cari dengan tanya jawab tersebut.

6. Cek Reputasi Dokter

Seorang dokter yang telah banyak berpengalaman akan memiliki berbagai hal baik terkait dengan namanya. Anda dapat mencari berbagai hal yang telah menjadi pencapaian sang dokter yang akan membuktikan bahwa ia adalah seorang tenaga medis yang kompeten. Anda juga dapat menyelidiki latar belakang pendidikannya dan keanggotaan sang dokter dalam asosiasi kedokteran resmi.

Siapkan pertanyaan yang penting yang akan memberi jawaban dan gambaran untuk Anda mengenai apakah ia adalah dokter yang dapat selalu hadir ketika terjadi keadaan darurat, bagaimana caranya berkomunikasi, apakah ia peduli kepada pasien, bagaimana kecenderungannya terhadap pemberian obat, imunisasi, ASI, apakah ia orang yang adil atau suka menghakimi para pasien, tingkat keramahan, kemudahan dihubungi, dan banyak hal lainnya sesuai kriteria Anda.

7. Cari Tahu Apakah Dokter Tersebut Berkeluarga

Bagi beberapa orang mungkin pertanyaan ini akan terdengar usil dan tidak perlu, namun Anda perlu menanyakannya karena dalam beberapa kasus, dokter yang telah berkeluarga dan memiliki anak akan menjadi suatu nilai tambah bagi para orang tua karena biasanya akan memiliki lebih banyak empati kepada pasiennya. Namun, hal ini tidak selalu dapat dijadikan patokan karena beberapa dokter yang belum berkeluarga atau memiliki anakpun tetap dapat merasakan empati kepada pasiennya.

8. Minta Pendapat Pasien Lainnya

Ketika berkunjung untuk sesi pra natal ke kantor dokter anak, Anda dapat berbincang dengan pasien lainnya mengenai dokter tersebut. Tanyakan kesan-kesan mereka selama anak mereka menjadi pasiennya, apa kelebihan dan kekurangan dari praktek dokter tersebut. Perhatikan, apakah ruangan tunggu dan ruang prakteknya adalah tempat yang nyaman dan cocok untuk anak-anak, setidaknya memiliki beberapa benda yang dapat menarik perhatian anak dan membuat anak tidak rewel selama menunggu giliran berkonsultasi. Perhatikan juga keadaan tempat praktek dokter, apakah kebersihannya terjaga.

9. Dokter yang Mendukung ASI

Menemukan dokter anak yang mendukung pemberian air susu ibu dan mengerti manfaat ASI eksklusif untuk bayi tentunya sangat penting, karena melalui dokterlah Anda akan mendapatkan penjelasan dan dukungan yang tepat untuk mengetahui seluk beluk tentang menyusui sebagai orang tua baru yang belum berpengalaman. Carilah dokter yang dapat memberi penjelasan dan bantuan medis secara modern, namun juga dapat menyesuaikan dengan situasi ibu dan bayi.

10. Menyamakan Pandangan

Salah satu hal yang penting lainnya yaitu untuk menyamakan persepsi Anda dengan sang dokter. Anda dapat mencari tahu bagaimana pandangan dokter mengenai tumbuh kembang bayi, pola pengasuhan, pemberian imunisasi, ASI, sunat, pengobatan alternatif. Dan jika tidak, apakah sang dokter terlihat dapat menerima pendapat atau masukan dari pihak lain? Hal ini penting, karena Anda tidak dapat memercayakan kondisi medis anak kepada orang yang tidak mempunyai pandangan sama dengan Anda, atau terhadap orang yang tidak terbuka dan bersedia berdiskusi bersama.

11. Kenali Tipe Dokter

Ada tipe dokter yang akan memberikan banyak pilihan kepada Anda beserta nilai-nilai positif dan negatif mengenai sesuatu hal dan membiarkan orang tualah yang memutuskan, ada pula yang lebih suka memberikan arahan mengenai apa yang dia pikir merupakan pilihan terbaik, ada yang merasa dirinya mampu memutuskan tanpa mengetahui pendapat orang tua. Karena hal-hal inilah Anda perlu menyamakan pandangan dengan dokter tersebut.

Pertanyaan yang Perlu Diajukan

Seringkali kita merasa terintimidasi oleh sikap seorang dokter sehingga urung mengajukan berbagai pertanyaan yang seharusnya diajukan. Namun tetaplah mengingat, bahwa Anda sedang mencari seseorang untuk mengurus berbagai hal terkait dengan kondisi medis sang buah hati, karena itu tetapkanlah hati untuk mencari tahu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Anda dapat mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

  • Rumah sakit mana saja yang bekerja sama dengan sang dokter? Hal ini penting, pastikan bahwa rumah sakit pilihan Anda untuk bersalin nanti telah menjalin kerja sama dengan dokter yang dipiih.
  • Biaya, seperti asuransi yang ditanggung dan berapa tarif untuk konsultasi serta berbagai tindakan medis.
  • Apakah dokter akan menyertai saat kelahiran anak ataukah hanya bertemu saat kunjungan pertama setelah lahir?
  • Apakah jam praktek dokter dapat disesuaikan dengan jadwal Anda, misalnya jadwal pada hari kerja atau akhir pekan.
  • Bagaimana cara para staf dokter bekerja, apakah ada nomor darurat yang bisa dihubungi, apakah akan ada waktu untuk Anda sekedar bertanya tanpa perlu menemui dokter secara langsung kelak, bagaimana cara stafnya berkomunikasi dengan pasien, apakah ramah dan sangat membantu, dan lain-lain.
  • Apakah sang dokter dapat dihubungi diluar praktek, misalnya melalui telepon, sms, email atau sarana media sosial lainnya.
  • Berapa lama waktu yang diperlukan untuk menunggu agar mendapatkan janji temu dengan dokter.
  • Bagaimana penanganan anak yang sakit, apakah ada ruang terpisah untuk anak yang sakit dan yang tidak.
  • Apa yang harus dilakukan ketika dokter tidak dapat dihubungi dalam keadaan darurat.
  • Apakah ia memiliki dokter cadangan yang dapat menggantikan jika sewaktu-waktu berhalangan untuk memenuhi tanggung jawabnya?
  • Apakah para staf dokter memiliki kualitas yang dibutuhkan untuk mengurus seorang anak dalam kriteria medis?
  • Apakah peralatan yang dimiliki lengkap, paling tidak untuk memberikan pertolongan pertama?

Menguji Kecocokan

Ketika telah memilih seorang dokter yang menurut Anda paling memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya, Anda juga tetap harus melihat seberapa jauh pilihan tersebut benar-benar dapat memenuhi kebutuhan anak. Caranya dengan mengamati hal-hal berikut ini:

  1. Interaksi – Jika si kecil sudah lahir, Anda dapat melihat interaksi yang dilakukan dokter dengan anak ketika sedang dilakukan pemeriksaan. Cermati apakah dokter benar – benar tulus memberikan perhatian sepenuhnya terhadap keadaan kesehatan anak dan bagaimana caranya membuat anak merasa nyaman, dengan melihat respon anak terhadap dokter. Misalnya, bagaimana sikap dokter ketika memeriksa gejala diabetes pada anak, anak terlambat bicara, atau masalah anemia pada anak dan lainnya.
  2. Ketelitian – Seorang dokter yang berkualitas dan kompeten akan bisa langsung Anda lihat pada kesempatan awal. Dokter yang teliti dan mau menyimak keluhan pasien dengan seksama sangat dibutuhkan saat ini, karena posisi Anda sebagai orang tua yang tentunya ingin mengetahui detail mengenai kesehatan anak. Pastikan sang dokter memeriksa semua yang dibutuhkan dan tidak menganjurkan pemeriksaan yang tidak perlu atau berlebihan, misalnya apa saja jenis jenis imunisasi dan manfaatnya bagi anak.
  3. Tarif – Tidak dapat dibantah bahwa biaya akan menjadi salah satu ukuran dalam memilih dokter anak. Biasanya, kita akan sulit mengetahui tarif pasti dari sebuah sesi konsultasi dengan dokter sebelum benar-benar bertemu dengan dokter tersebut. Dengan sekali kunjungan, biasanya langsung tergambar berapa kira-kira biaya yang dibutuhkan untuk setiap kali kita memerlukan jasa sang dokter. Ketahuilah bahwa tidak selamanya tarif yang tinggi itu adalah dokter terbaik, demikian juga tidak selalu tarif murah menyatakan kemampuan dokter yang kurang baik.

Kapan Saatnya Membutuhkan Dokter Anak

Memiliki dokter anak yang telah terpercaya bukan berarti Anda dapat menyerahkan begitu saja semua masalah yang terjadi pada anak. Anda perlu jeli untuk menentukan kondisi yang penting dan yang masih dapat ditangani sendiri, atau melalui konsultasi telepon dengan waktu genting ketika anak benar-benar perlu dibawa untuk mendapatkan pertolongan dokter. Misalnya dalam beberapa situasi seperti berikut:

  • Anak mengalami masalah pencernaan

Masalah pencernaan tidak hanya bisa diderita oleh orang tua, tetapi juga anak-anak. Gangguan pencernaan adalah penyebab perut kembung pada bayi. Gejala lainnya seperti muntah, batuk, flu dan diare. Anak wajib dibawa ke dokter apabila terdapat darah pada feses atau muntahnya. Sakit perut di titik tertentu, diare berat hingga dehidrasi, juga merupakan kondisi yang wajib dibawa ke dokter.

  • Anak mengalami demam

Pada anak yang masih berusia di bawah tiga bulan, Anda perlu membawanya ke dokter walaupun demamnya masih berada di bawah suhu 38 derajat celcius. Jika anak sudah berusia diatas tiga bulan, Anda dapat membawanya ke dokter apabila telah mengalami demam lebih dari tiga hari dan tampak lemah serta lesu, dan cara mengatasi demam yang dilakukan tidak berhasil. Dan dalam usia berapapun jika demam anak mencapai suhu 40 derajat celcius, Anda perlu membawa anak ke dokter secepatnya, terutama jika demam disertai gejala lain seperti lesu, muntah, sulit makan, dehidrasi, kejang, susah bernapas, sulit terjaga, dan menangis terus menerus. Demam dapat menjadi salah satu gejala tetanus pada anak. Jangan meremehkan demam pada anak Anda, karena banyak kasus anak yang fatal terjadi hanya karena orangtua menyepelekan demam pada anak mereka.

  • Anak mengalami konstipasi

Pada bayi yang mendapatkan ASI, akan ada saat-saat dimana si kecil tidak buang air besar namun hal itu tidak akan berlangsung lama. Bila anak mengalami kesulitan buang air besar yang disertai dengan gejala lain seperti perut membengkak, muntah, lesu, tidak ada nafsu makan. Adapun konstipasi yang perlu diwaspadai adalah pada bayi yang berusia empat bulan kebawah jika tidak buang air besar setiap hari, dan pada bayi usia empat minggu keatas yang tidak buang air besar dalam seminggu. Anda juga dapat untuk mengecek gejala kolik pada anak yang baru lahir.

  • Kekurangan Cairan

Ketika anak mengalami diare atau muntah-muntah ada kemungkinan besar ia akan mengalami dehidrasi. Jika anak telah mengalami buang air besar sebanyak melebihi delapan kali sehari dan muntah darah atau feses mengandung darah dan berlendir, maka itu adalah waktunya anak dibawa ke dokter, dan juga jika anak mengalami muntah yang tidak berhenti selama kurun waktu 24 jam.

  • Flu dan Batuk

Anak-anak sangat sering mengalami flu dan batuk, seperti diketahui oleh Anda yang telah memiliki anak. Biasanya dalam tingkat yang ringan, dengan istirahan yang cukup dan obat tradisional maka anak dapat segera sehat kembali. Namun jika disertai gejala lain seperti sesak napas, batuk berbunyi, muntah, sulit tidur, demam yang melebihi tiga hari, dan tampak dehidrasi, maka anak perlu dibawa ke dokter. Anda juga dapat mengecek gejala sinusitis pada anak jika anak sering mengalami batuk dan pilek. Penyakit flu yang lama  juga dapat mengarah kepada bronkitis akut pada bayi dan anak.

  • Ruam

Penyebab ruam dapat terjadi karena berbagai hal, antara lain karena reaksi alergi, iritasi akibat sabun atau produk  perawatan bayi lainnya, ataupun infeksi. Bila ruam tidak menunjukkan tanda-tanda membaik selama tiga hari, disertai demam dan muntah, tidak berubah warna saat ditekan, Anda wajib membawa anak ke dokter. Ruam yang tampak  berisi cairan juga dapat menjadi tanda gejala cacar air pada anak.

Satu hal yang paling penting, ketika Anda telah memutuskan untuk membawa anak berkonsultasi dengan seorang dokter, jangan biarkan pendapat orang lain menggoyahkan keyakinan Anda. Selama Anda tetap bersikap objektif dan yakin bahwa dokter tersebut adalah yang paling tepat untuk si kecil, maka tidak ada alasan untuk merasa ragu akan pilihan tersebut. Anda bisa merasa yakin terhadap seorang dokter apabila anak tetap terlihat nyaman dan terjaga kesehatannya selama ditangani oleh sang dokter.