cacar air

Cacar Air pada Anak – Gejala dan Cara mengatasinya

Cacar Air pada Anak – Gejala dan Cara mengatasinya

Sebagai orang tua, tentunya kita ingin agar anak selalu sehat dan ceria. Untuk itu, sejak lahir para orang tua sudah membekali anak dengan berbagai macam tindakan yang berguna untuk membuat anak selalu sehat dan memiliki kekebalan tubuh yang baik. Seperti mengusahakan untuk memberi ASI selama enam bulan agar mendapatkan manfaat ASI eksklusif untuk bayi, memberi makanan terbaik untuk bayi dan makanan sehat untuk tumbuh kembang anak sebagai cara meningkatkan kekebalan tubuh anak,  dan memberikan beberapa jenis jenis imunisasi dan manfaatnya sehingga diharapkan dapat memberikan kekebalan pada tubuh anak akan serangan penyakit tertentu.

ads

Sayangnya, walau bagaimanapun kita tidak dapat sepenuhnya mencegah anak agar tidak terkena penyakit. Jenis – jenis penyakit yang dapat menyerang anak – anak masih ada banyak sekali, diantaranya adalah bronkitis akut dan kronis pada bayi dan anak, gejala diabetes pada anak, gejala hipertensi pada anak, flu, campak dan penyakit cacar. Pada penyakit cacar, virus menyerang kulit dan menyebabkan timbulnya bintil – bintil yang berwarna merah dan melepuh. Umumnya penyakit cacar ini diderita anak yang berusia dibawah sepuluh tahun. Anak kecil masih rentan terkena cacar air karena kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna.

Proses Penularan

Cacar air umumnya disebabkan oleh virus Varicella Zoster yang termasuk ke dalam kelompok virus herpes. Ini merupakan penyakit yang sangat menular dan penularannya sangat cepat. Bisa melalui kontak langsung dengan penderita, melalui barang – barang yang digunakan penderita seperti handuk, seprai, dan selimut dari pecahan vesikel atau bintil, atau lewat percikan air liur saat bersin atau batuk. Virus masuk ke saluran pernapasan atas dan memperbanyak diri, kemudian menyebar ke peredaran darah dan akan menimbulkan gejala klinis.

Bahkan, seseorang dapat dikatakan sudah terkena virus cacar air jika telah melakukan kontak atau berada di ruangan yang sama dengan penderita cacar air. Saat – saat yang harus dihindari untuk berdekatan dengan penderita adalah satu atau dua hari sebelum timbulnya ruam dan sekitar seminggu setelah ruam muncul atau sebelum ruam mengering. Namun, apabila seseorang telah terkena infeksi pertama dari virus ini maka tubuhnya akan membentuk semacam kekebalan, sehingga sangat jarang ada seseorang yang terkena penyakit cacar hingga melebihi satu kali seumur hidupnya.

Gejala Cacar Air

Gejala utama berupa ruam akan timbul pada kulit, tampak merah – merah dan akan berubah menjadi berupa bintil yang melepuh. Bintil yang berisi cairan terasa sangat gata akan mengering dalam kurun waktu tujuh sampai empat belas hari. Biasanya bintil terdapat di wajah, telinga, kepala, dada, perut, lengan, dan kaki, bahkan di dalam mulut atau di sekitar alat kelamin anak. Gejala lainnya adalah:

  • Demam
  • Merasa mual
  • Tidak ada nafsu makan
  • Sakit kepala
  • Mengalami kelelahan
  • Otot terasa nyeri atau sakit.

Setelah mengalami semua gejala tersebut dan juga terjadi pembesaran kelenjar getah bening, lalu dalam waktu dua puluh empat sampai tiga puluh enam jam kemudian muncul bintik – bintik merah yang mendatar atau makula, biasanya dimulai dari badan meyebar ke wajah, lengan dan kaki. Bintik tersebut kemudian menonjol atau yang biasa disebut dengan papula, berisi cairan atau vesikel yang terasa gatal. Selama tiga atau empat hari, bintik ini akan muncul secara bertahap hingga dapat ditemui dalam semua bentuk tahapan mulai dari bintik biasa, bintik berisi cairan, dan bintik yang mengering.

Pengobatan Cacar Air

Tujuan dari pengobatan yang dilakukan terhadap penyakit cacar air adalah untuk mengurangi tingkat keparahan gejala yang dialami. Beberapa hal yang dapat dilakukan ketika anak terkena cacar air adalah:

  • Pemberian obat seperti paracetamol atau obat antihistamin biasanya juga bukan untuk mengobati cacar air, melainkan untuk menghilangkan demam dan rasa tidak nyaman yang diderita anak.
  • Khusus untuk bayi baru lahir, dapat diberikan suntikan immunoglobulin untuk mencegah cacarnya menjadi semakin parah.
  • Anda bisa mengoleskan losion kalamin ke tubuh anak untuk mengurangi gatal – gatal di tubuhnya.
  • Jangan berikan anak yang sedang menderita cacar obat aspirin karena bisa menyebabkan anak menderita sindrom Reye, yaitu suatu penyakit yang dapat mengakibatkan kerusakan yang serius kepada organ hati dan otak.
  • Ada juga pemberian obat virus Acyclovir yang tujuannya bukan untuk menyembuhkan cacar air namun untuk meringankan saja gejala yang dirasakan oleh penderita. Anti virus ini harus diberikan dalam jangka waktu 48 jam setelah pertama kali muncul ruam.
  • Banyak memberi anak cairan seperti ASI, susu atau air  minum untuk menghindari kemungkinan dehidrasi.
  • Jangan menggaruk bintil yang ada karena dapat menimbulkan luka dan infeksi, sebab virus berdiam di dalam bintil – bintil atau gelembung tersebut. Anda dapat membungkus tangan anak dengan sarung tangan saat ia tidur untuk mencegah garukan. Jaga kebersihan kuku anak dan juga agar kukunya tetap pendek.
  • Pilihkan pakaian yang nyaman untuk dipakai seperti pakaian yang menyerap keringat, berbahan katun dan longgar. Ketika mencuci seprai atau pakaiannya, pastikan untuk menggunakan larutan antiseptik.
  • Mandikan anak seperti biasa jika memungkinkan. Jika tidak, anak cukup diseka menggunakan air hangat yang sudah dibubuhi cairan antiseptik.
  • Waspadai apabila anak mengalami bintil yang terinfeksi, demam yang meninggi, bengkak, bernanah, sakit kepala dan juga gatal yang tidak kunjung hilang.
  • Usahakan agar anak cukup beristirahat untuk pemulihan tubuhnya dan jangan dulu membiarkan anak bermain di luar rumah.
  • Beri anak makanan yang bergizi untuk memperkuat ketahanan tubuhnya terhadap penyakit cacar tersebut, misalnya makanan yang mengandung vitamin K.
  • Hindari pemakaian bedak tabur untuk mengurangi gatal yang dapat memperluas penyebaran cairan berisi virus.
ads

Komplikasi Penyakit Cacar Air

Cacar air termasuk penyakit ringan yang jarang berkembang menjadi suatu kasus yang lebih serius, walaupun kelihatannya semua bintil yang melepuh itu merupakan penyakit yang berat. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa masih ada beberapa resiko akan efek samping dan komplikasi berkaitan dengan penyakit cacar air yaitu:

  1. Infeksi Bakteri – Infeksi akibat bakteri adalah komplikasi yang paling umum terjadi pada area kulit, terutama disebabkan oleh bakteri Strepcococcus Pyogenes dan Staphylococcus Aureus. Keduanya termasuk tipe bakteri yang kebal terhadap pengobatan dengan methicillin. Infeksi terjadi akibat garukan pada bintil – bintil sehingga kulit terluka dan bakteri menjadi mudah masuk ke luka tersebut. Bahayanya, infeksi ini dapat menjadi kasus yang berat dan menyebar ke seluruh tubuh.
  2. Komplikasi Saraf – Komplikasi yang melibatkan sistem saraf pusat yang terjadi dalam bentuk radang di seluruh otak dengan gejala kejang – kejang, rasa kaku di area tengkuk, dan penurunan kesadaran. Selain itu juga bisa berupa gangguan berjalan dan bicara.
  3. Radang Paru – Komplikasi yang paling serius adalah terjadinya radang paru akibat cacar air tersebut, atau juga disebut varicella pneumonia. Muncul kurang lebih tiga sampai lima hari setelah cacar air gejala awal timbul. Sesak napas, napas yang cepat, batuk, demam, batuk darah, nyeri dada, dan tubuh membiru karena kekurangan oksigen. Lebih umum terjadi pada orang dewasa, wanita hamil, dan perokok.
  4. Komplikasi Lainnya – Walaupun sangat jarang, penyakit cacar air juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi lainnya seperti peradangan jantung, peradangan ginjal, peradangan hati, peradangan kornea mata, peradangan pada telinga, peradangan pembuluh darah arteri, dan kelainan darah.

Cara Pencegahan

Anda dapat melakukan beberapa hal berikut ini untuk mencegah atau meminimalisasi kemungkinan penularan cacar air kepada anak atau juga kemungkinan anak yang terkena cacar menularkannya kepada orang lain:

  • Bila salah satu anggota keluarga atau anak terkena cacar air, buatlah suatu tempat isolasi untuk mereka agar terpisah untuk sementara dari anggota keluarga lainnya yang belum pernah terkena penyakit cacar air.
  • Usahakan untuk tinggal di dalam rumah selama masa inkubasi penyakit, yaitu mulai dari timbulnya gejala, terbentuknya lesi atau bintil sampai mengering.
  • Memberi anak vaksin cacar air. Apabila anak tetap terkena cacar setelah divaksin, setidaknya vaksin tersebut dapat mengurangi tingkat keparahan penyakit. Anak dapat diberikan vaksin jika telah berusia diatas satu tahun.
  • Jangan memecah bintil atau lesi yang timbul saat menderita cacar air, karena disitulah tempat virus berdiam. Jika dipecah, virus dapat berpindah ke tempat lain menyebabkan bintil semakin banyak atau dapat menulari orang lain.

Pantangan Makanan

Penderita cacar harus menjaga asupan makanannya untuk sementara agar kondisi ruam atau lesi tidak bertambah parah, karena ternyata jenis makanan tertentu dapat membuat kondisi tersebut memburuk. Sebabnya, karena kondisi daya tahan tubuh yang sedang menurun membuat tubuh rentan terhadap alergi yang dapat memperburuk gatal karena lesi atau gelembung cacar tersebut. Apa saja makanan yang harus dihindari, simaklah beberapa macam makanan tersebut berikut ini:

  • Makanan berminyak atau gorengan yang bisa menambah kadar minyak di wajah.
  • Produk susu seperti keju, susu sapi cair, dan lainnya.
  • Makanan yang amis seperti ikan, makanan laut, telur dan lainnya.
  • Buah – buahan asam seperti jeruk dan sejenisnya.
  • Makanan asin
  • Makanan pedas
  • Junk food atau fast food

Pada intinya, untuk mempercepat pemulihan penyakit cacar dan membuat gelembung – gelembung cacar cepat mengering diperlukan kondisi tubuh yang memiliki daya tahan kuat, serta kondisi kulit yang bagus agar bekas luka akibat lesi juga cepat menghilang. Rata – rata jenis makanan diatas dapat membuat kulit menjadi iritasi dan menyulitkan penyembuhan bekas cacar. Karena itulah, sebaiknya menghindari makanan – makanan yang seperti diatas dan mengonsumsi makanan sehat untuk memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit cacar.

Obat Tradisional Untuk Cacar

Bahan – bahan berikut ini akan sangat berguna untuk membantu penyembuhan penyakit cacar. Apa saja bahan alami yang bagus untuk mengobati cacar? Kita bisa menyimak ulasannya berikut:

1. Jagung

Parutan jagung bisa mengecilkan gelembung cacar dan mengurangi gatal yang sangat mengganggu. Caranya dengan membalurkan parutan jagung ke kulit yang mengalami cacar tersebut.

2. Kunyit

Sama dengan jagung, kunyit juga berfungsi untuk mengurangi gatal dan gelembung cacar. Kunyit dapat diminum ataupun dioleskan ke kulit.

3. Kacang hijau

Anda dapat merendam kacang hijau hingga melunak, setelah itu tumbuklah sampai halus dan balurkan hati – hati kepada kulit yang terkena cacar.

4. Mengkudu

Buah ini memiliki ciri khas dengan baunya yang menyengat serta rasanya yang pahit. Jarang orang yang menyukai buah ini, namun khasiatnya untuk kesehatan sangat besar. Terutama untuk membantu mengatasi penyakit seperti cacar air. Cara membuatnya yaitu dengan membersihkan dan memotong buah mengkudu secukupnya. Lalu hancurkan dengan blender untuk dibuat jus. Dapat dikonsumsi setiap hari untuk menyembuhkan cacar air.

5. Temulawak

Menggunakan temulawak untuk mempercepat penyembuhan penyakit cacar air dapat dilakukan dengan mencampurkannya bersama kencur. Siapkan 15 gr kencur dan 15 gr temulawak, lalu rebus dalam air sebanyak 600ml, biarkan mendidih dan tersisa setengahnya. Campuran ini bisa diminum dua atau tiga kali sehari. Temulawak juga bisa dibuat sebagai penambah nafsu makan bagi anak yang sulit makan.

6. Daun Jarak

Cara menggunakan daun jarak untuk cacar air adalah, ambil daun jarak sebanyak 5 hingga 7 lembar lalu rebus kurang lebih selama sepuluh hingga lima belas menit. Kemudian campurkan dengan air dan gunakan untuk mandi dua kali sehari hingga sembuh.

7. Cendana 

Bekas hitam dari lesi cacar dapat diatasi menggunakan cendana. Cara menggunakan cendana yaitu dengan menghancurkan beberapa potong sampai halus lalu dicampurkan dengan sedikit air. Perhatikan warna campuran, jika berwarna coklat setelah diaduk, maka ramuan tersebut bisa digunakan untuk dioleskan ke bekas luka.

8. Bengkoang

Salah satu khasiat bengkoang adalah untuk memulihkan bekas luka cacar yang ada di wajah. Cara menggunakannya adalah dengan menghaluskan bengkoang dan gunakan menjadi masker di wajah untuk memudarkan bekas – bekas cacar yang menghitam.

9. Kulit Pisang

Khasiat kulit pisang diantaranya adalah untuk menghilangkan kulit mati. Anda dapat menggosokkan kulit pisang pada bekas cacar air yang menghitam, lakukan dua kali sehari selama sepuluh menit.

10. Madu

Manfaat antiseptik dari madu berfungsi mencegah bekas luka menjadi terinfeksi. Anda bisa mengoleskan madu pada bekas cacar air anak.

11. Daun Pegagan

Proses peremajaan kulit dari dalam bisa dibantu dengan menggunakan manfaat dari daun pegagan. Daun ini dapat dibuat menjadi jus dan ditambahkan madu sehingga ada rasa enak yang membuat anak tidak enggan mengonsumsinya.

12. Air Kelapa Muda

Penderita cacar air umumnya merasa panas dan gerah, hal itu bisa dikurangi dengan konsumsi air kelapa. Selain diminum, air kelapa juga dapat digunakan sebagai obat luar untuk mempercepat pengeringan bintil cacar.

13. Lidah Buaya

Tumbuhan yang sangat mudah didapat ini banyak sekali manfaatnya untuk kulit. Salah satunya adalah untuk menghilangkan noda hitam di kulit, baik itu bekas jerawat atau termasuk juga untuk bekas cacar. Lidah buaya atau aloe vera juga dapat menghaluskan bekas luka yang ada di kulit. Caranya cukup dengan mengoleskan gel lidah buaya, biarkan mengering kemudian dibersihkan, lakukan secara teratur.

14. Lemon

Buah asam yang satu ini memiliki khasiat memutihkan yang alami, karena itu sangat cocok digunakan untuk menghilangkan bekas luka akibat cacar. Hana dibutuhkan sedikit olesan lemon pada kulit yang bernoda, namun usahakan agar jangan sampai terkena sinar matahari pada saat sedang menggunakan lemon di kulit. Cara menggunakannya juga sama, oleskan sedikit air lemon tersebut pada bekas luka, biarkan mengering lalu bilas.

Menghilangkan Bekas Cacar Air Secara Medis

Selain menggunakan bahan alami, kecanggihan teknologi masa sekarang tidak harus berangkat sendiri, bekas cacar air pada anak pun bisa dihilangkan dengan menggunakan prosedur medis. Jadi Anda tidak perlu khawatir apabila kulit si kecil yang tadinya mulus tidak bisa kembali seperti semula. Cara medis yang dapat dilakukan untuk menghilangkan bekas cacar yaitu:

  • Mikrodermabrasi – Jenis perawatan ini akan membantu proses regenerasi sel kulit yang telah rusak, begitu juga dengan kulit yang pernah terkena cacar. Dokter akan menghapus lapisan kulit yang rusak sehingga jaringan di bawahnya tidak terganggu. Perawatan ini banyak dilakukan untuk modern.
  • Laser – Penggunaan sinar laser berguna untuk memecah pigmen hitam pada kulit yang terdapat bekas cacar sehingga pertumbuhan kolagen dalam lapisan kulit dibawahnya dapat dirangsang untuk membantu penghilangan bekas luka yang didapat dari penyakit cacar.
  • Eksisi – Teknik ini adalah ideal untuk bekas cacar yang membandel, yang sulit diatasi dengan cara lainnya. Jaringan parut akan diihapus oleh ahlinya atau dokter dengan cara dibedah. Memang akan meninggalkan bekas, akan tetapi teknik ini dapat membuat bekas cacar menjadi jauh lebih kecil.
Artikel Lainnya
  • anemia pada anak
  • cara jitu mengatasi cadel pada anak
  • cara mengajarkan anak tentang uang
  • cara mengatasi sakit perut pada anak
  • bayi tidur tengkurap
  • cara mengenali karakter anak
  • anak kidal
  • anak tersedak
  • bahaya benturan pada kepala bayi dan anak
  • cara mengatasi mata minus pada anak
  • bahaya bedak tabur bagi bayi
  • manfaat menjemur bayi dan anak
  • jenis mainan yang merangsang otak anak
  • manfaat oatmeal untuk bayi dan anak
  • cara mendidik anak yang suka membantah

Jika ingin mencobanya pada anak-anak, sebaiknya tidak menggunakan perawatan tercanggih lebih dulu. Hal ini karena kulit anak masih bisa beregenerasi dengan cepat sekali. Bahan alami akan jauh lebih baik bagi anak karena tidak terlalu beresiko, namun sebelum menggunakannya Anda tetap harus mengujinya lebih dulu untuk keamanan. Gunakan bahan-bahan alami itu hanya setelah bekas cacar tidak lagi terisi virus, melainkan sudah kering dan tinggal bekasnya saja. Juga jangan sampai menggunakan terlalu banyak agar tidak menimbulkan reaksi alergi.