Tumbuh Kembang

10 Daftar Susu Bayi Paling Mahal di Dunia, Orangtua Harus Tahu!

10 Daftar Susu Bayi Paling Mahal di Dunia, Orangtua Harus Tahu!

10 Daftar Susu Bayi Paling Mahal di Dunia, Orangtua Harus Tahu! – Susu formula bayi relatif lebih mahal di banding jenis susu lainnya. Susu formula bayi di buat secara khusus agar mudah di cerna sekaligus mendukung perkembangan bayi. Apalagi, susu formula kerap di jadikan susu pengganti ASI.

Banyak merek susu formula dengan bermacam-macam harga. Keunggulannya pun berbeda. Satu hal yang pasti, biasanya harga susu formula bayi semakin mahal seiring makin banyaknya nutrisi di dalamnya.

Daftar Nama Susu Bayi Paling Mahal

Nah, harga susu bayi paling mahal bisa mencapai jutaan rupiah lho. Berikut daftar susu bayi paling mahal dan bagus yang telah di rangkum dokter anak. Kira-kira apa merek susu yang memegang predikat susu bayi paling mahal di dunia? Simak ulasan ini, ya.

1. Babynat Organic Optima Follow-On Milk

Susu bayi paling mahal yang pertama adalah merek Babynat Organic Optima Follow-On Milk. Kandungan susu ini mencakup vitamin A dan kalsium dengan kombinasi skimmed milk yang terbuat dari susu sapi Perancis berkualitas. Susu ini dapat meningkatkan perkembangan mata dan menguatkan tulang bayi. Harga susu Babynat Organic Optima Follow-On Milk sekitar Rp400.000 – Rp600.000.

2. Enfamil Infant Formula, Concentrate Liquid

Membahas susu bayi paling mahal, maka tak lengkap tanpa menyebutkan Enfamil Infant Formula, Concentrate Liquid. Berbeda dengan susu formula bayi pada umumnya, susu bayi paling mahal dan bagus di dunia ini berbentuk cair. Susu ini memiliki daya tahan yang lebih singkat atau gampang basi. Meski bentuknya cair, susu ini harus di minum dengan tambahan sedikit air, ya.Nah, harga susu ini sekitar 55,95 dolar AS atau setara Rp789.566. Namun, harganya bisa mencapai Rp1.500.000 tergantung volume kaleng dan jumlah pembelian.

3. Enfamil Nutramigen

Enfamil termasuk merek susu bayi paling mahal di dunia. Bahkan, merek ini mengeluarkan banyak varian susu formula bayi dengan keunggulan berbeda-beda.Kisaran harganya pun beragam, mulai dari Rp500.000 sampai jutaan.

Enfamil Nutramigen di buat khusus untuk bayi yang alergi susu sapi. Di bandingkan harga susu Enfamil lainnya, jenis susu ini cenderung lebih murah lho. Susu kaleng dengan berat 357 gram di jual dengan Rp380.318. Sedangkan kaleng berukuran 561 gram di jual sekitar Rp563.774.

4. Enfagrow Premium Toddler Transitions

Satu lagi susu bayi paling mahal adalah Enfagrow Premium Toddler Transitions.Merek ini di klaim mengandung 30 nutrisi, omega 3, vitamin, dan mineral. Dengan semua kandungan tersebut, susu formula Enfagrow dapat meningkatkan perkembangan otak dan menjaga sistem kekebalan tubuh. Susu ini cocok untuk masa peralihan bayi menuju anak-anak. Harga Enfagrow Premium Toddler Transitions berkisar antara Rp500.000 – Rp1.500.000.

5. Hipp Organic 3

Hipp Organic 3 merupakan susu bayi paling mahal selanjutnya. Susu ini mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin D, dan mineral. Kandungan asam laktatnya juga dapat meningkatkan sistem pencernaan bayi.Kandungan lainnya dapat mendukung pertumbuhan otak dan mata bayi. Hipp Organic 3 di klaim cocok untuk anak yang mulai berhenti minum ASI dan memasuki masa MPASI.Harganya sekitar Rp350.000 – Rp880.000.

6. Holle Organic Infant Follow-On Formula 2

Susu bayi paling mahal untuk bayi 6 bulan adalah Holle Organic. Merek susu ini mengandung bahan nabati seperti soya dan gandum. Vitamin dan mineral di dalamnya juga dapat mendukung pertumbuhan bayi. Keunggulan lainnya, susu ini di klaim bebas dari gluten dan gula tambahan sehingga aman untuk bayi. Harganya Holle Organic sekitar Rp350.00 – Rp640.000.

7. Similac Advance Ready to Feed Formula

Berikutnya, susu bayi paling mahal merek Similac Advance Ready to Feed Formula. Merek susu ini mengutamakan kepraktisan. Tanpa perlu di tambahkan air, susu ini sudah bisa di konsumsi. Namun, jangan lupa kocok botol susu sebelum di konsumsi bayi. Harga susu bayi mahal ini sekitar Rp600.000 – Rp900.000.

8. Similac AlimentumInilah

Susu bayi paling mahal di dunia. Harga per kalengnya sekitar Rp1.300.00 – Rp1.800.000. Similac Alimentum di klaim memiliki kandungan nutrisi yang tinggi di bandingkan susu formula lain. Susu ini cocok untuk bayi yang alergi susu sapi. Tidak ada kandungan laktosa di dalamnya. Similac Alimentum juga memiliki DHA dan ARA yang bagus untuk perkembangan otak dan mata.

9. Similac Expert Care Neosure Powdered Milk

Similac Expert Care di buat untuk bayi yang lahir prematur. Susu ini bisa di konsumsi bayi berumur kurang dari 12 bulan. Kandungan DHA dan ARA dapat mendukung perkembangan otak dan meningkatkan daya tahan tubuh. Harganya sekitar Rp450.000 – Rp1.420.000.

10. Similac Pro Advance

Similac Pro Advance bisa di konsumsi bayi baru lahir sampai umur 12 bulan. Susu ini berbentuk bubuk. Kandungannya mineral mirip ASI. Sehingga, Similac Pro Advance dapat meningkatkan perkembangan otak, mata, dan imunitas.Harganya sekitar Rp350.000 – Rp1.300.000. Dengan harga jual tersebut, Similac Pro Advance termasuk susu paling mahal dan bagus di dunia.

Itulah 10 susu bayi paling mahal. Meski harganya mahal, tapi sebanding dengan kualitas dan nutrisi di dalamnya. Menurutmu, apakah ada lagi merek susu bayi paling mahal?

7 Bahaya Susu Formula pada Bayi yang Harus Bunda Ketahui

7 Bahaya Susu Formula pada Bayi yang Harus Bunda Ketahui

Banyak ibu-ibu gaul zaman sekarang yang lebih pro memberikan susu formula kepada bayinya. Alasannya karena lebih praktis dibandingkan memberikan ASI. Padahal ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi. Asupan gizi si bayi juga lebih tercukupi dengan ASI dibandingkan dengan susu formula.

Walaupun lebih praktis, susu formula sebenarnya memiliki efek samping yang berbahaya bagi kesehatan bayi itu sendiri. menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ini dia bahaya susu formula yang harus diketahui oleh sang bunda.
  1. Tidak Cocok untuk Bayi

Susu formula terutama yang sudah berbentuk bubuk tidak baik untuk dikonsumsi oleh bayi. Susu formula yang biasanya berasal dari susu sapi hanya diperuntukkan untuk anak sapi, bukan anak manusia. Apabila kebutuhan ASI tidak dipenuhi hingga bayi berumur enam bulan penuh, yang ada bayi lebih mudah terserang berbagai macam penyakit. Misalnya, alergi, eksim, dan gangguan pernapasan.

Baca : manfaat oatmeal untuk bayi – manfaat madu untuk anak dan balita – manfaat pentingnya sarapan untuk anak

  1. Perkembangan Bayi Terganggu

Susu formula juga berbahaya bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Apabila bayi telah diberikan susu formula dua bulan setelah ia dilahirkan, dapat dipastikan ia tidak akan bertumbuh dengan sehat. Bahkan ini akan berpengaruh bagi pertumbuhan otaknya sendiri. Kondisi ini tentu sangat berbeda apabila si bayi diberikan asupan ASI selama enam bulan penuh. Dimana bayi memiliki pertumbuhan fisik dan kognitif yang jauh lebih baik. Pemberian ASI juga dapat menghindarkan anemia pada anak.

Baca : ciri-ciri anemia pada anak – anak tersedak – anak kidal – ciri-ciri anak hiperaktif – autis pada anak

  1. Susu Formula Diperuntukkan untuk Anak Sapi

Kebanyakan susu formula terbuat dari susu sapi. Oleh sebab itu, Prof. Dr. Hiromi Shinya mengatakan kalau susu formula hanya diperuntukkan untuk anak sapi, bukan untuk anak manusia. Ia mengatakan demikian karena kondisi bayi yang masih terbilang cukup lemah. Dimana bayi tersebut membutuhkan nutrisi yang cukup agar ia mampu berkembang lebih baik lagi di kemudian hari.

  1. Susu Formula Mengandung Bahan Kimia

Walaupun pada komposisi dikatakan bahwa susu formula mengandung 90% susu sapi, tetap saja susu formula mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan bayi. Tanpa adanya campuran bahan kimia, tidak mungkin susu formula dapat tahan satu hingga dua tahun kemudian. Semahal apapun susu formula tersebut, tetap saja akan ada campuran bahan pengawet agar komposisi susu masih bagus sampai jangka waktu yang ditetapkan.

  1. Memiliki Kadar Aluminium Tinggi

Susu formula memiliki kadar aluminium yang tinggi. Walaupun kadarnya masih berada di bawah kadar kalsium dan vitamin, akan tetapi, kadar aluminium ini sendiri sangatlah berbahaya bagi kesehatan bayi. Apabila susu formula mengandung kadar aluminium terlalu tinggi, maka akan berdampak bagi perkembangan saraf bayi. Hal ini akan menyebabkan kerusakan pada saraf bayi dan mudah terserang penyakit demensia.

  1. Mudah Terserang Penyakit

Kualitas dan asupan gizi yang terkandung dalam ASI dan susu formula tentu saja berbeda. Padahal bayi membutuhkan asupan gizi yang tinggi untuk menunjang pertumbuhannya. Tentu salah satu cara meningkatkan kekebalan tubuh pada anak adalah dengan memberikan ASI eksklusif. Sedangkan mengonsumsi susu formula terlalu banyak menyebabkan daya tahan tubuh bayi melemah. Hal ini akan berakibat si bayi mudah terserang penyakit.

  1. Susu Formula Mengandung Kasein

Kasein adalah zat yang sering dicampurkan dalam susu formula. Zat ini sendiri memiliki tekstur yang sedikit sulit untuk dicerna oleh pencernaan si bayi. Sehingga seringkali terjadi gangguan pencernaan pada anak, bahkan mencret setelah minum susu formula.

Itulah bahaya susu formula bagi bayi. Apapun kandungan susu formula, tidak ada yang dapat mengalahkan asupan gizi dalam ASI dan manfaat ASI eksklusif untuk bayi . Karena ASI merupakan makanan sehat untuk tumbuh kembang anak. Semahal apapun susu formula yang Bunda berikan, tetap saja akan berbahaya bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Jika Anda ingin anak tumbuh sehat, begitu juga dengan fisiknya, lebih baik kurangi pemberian susu formula kepada bayi.

7 Manfaat Bermain Untuk Anak Usia Dini bagi Tumbuh Kembangnya

7 Manfaat Bermain Untuk Anak Usia Dini bagi Tumbuh Kembangnya

 

Bagi anak usia dini, bermain adalah segalanya karena pada dasarnya dunia yang diinginkannya hanyalah dunia yang menyenangkan, penuh warna, dan bebas dari lika-liku kehidupan. Namun, tidak semua orang tua mengizinkan anaknya untuk bermain karena faktor kesehatan, kulit kusam, dan cuaca yang tidak baik. Menurut penelitian pakar kesehatan, ada beberapa tahapan perkembangan bermain anak yang dapat meningkatkan kemampuan motorik, fisik, sosial, kognitif, dan emosional si anak. Sehingga ia lebih berbaur dan mengenal dunia luar, serta merangsang tumbuh dan kembang anak tersebut. judi baccarat online

 

Berikut adalah manfaat pentingnya bermain untuk pertumbuhan anak di usia dini yang perlu diketahui:
  1. Meningkatkan Ketangkasan Anak

Dengan bermain, anak cenderung lebih tangkas dibandingkan membiarkannya berdiam diri di rumah. Ketangkasan ini meliputi: berjalan, melompat, menendang bola, merangkak, jongkok, dan melempar. Dengan menggerakkan anggota tubuhnya membuat anak aktif bergerak sehingga membuat otot-otot tubuhnya pun menjadi lebih kuat. Dengan kegiatan tersebut, kesehatan tubuh anak juga optimal karena bergerak membuat tubuh anak berolahraga.

Baca: Dampak negatif bermain game untuk anak – Bahaya bermain game untuk anak – Ciri-ciri anak hiperaktif – manfaat liburan untuk anak – manfaat makan bersama keluarga

  1. Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi

Banyak orang tua yang menuntut prestasi akademik dibandingkan kemampuan bersosialisasi. Padahal, kedua komponen ini sama pentingnya bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, biarkan anak Anda untuk berbaur dengan teman-temannya. Biarkan anak menjalin hubungan pertemanan dengan caranya sendiri. Secara otomatis, sosialisasi antara anak dan orang tua juga akan meningkat karena saling membangun komunikasi.

  1. Meningkatkan Kecerdasan Berbahasa

Bahasa sangat membantu anak untuk mengungkapkan apa yang ada di pikirannya. Selain itu, bahasa juga mampu meningkatkan daya ingat si anak sehingga ia lebih mudah mengenali dunia di sekitarnya. Semakin banyak anak bermain, semakin tinggi pula sosialisasi yang dibangunnya. Sehingga kemampuannya untuk mengolah bahasa dan memahami kalimat baru juga akan semakin bertambah.

  1. Mengembangkan Kreativitas Anak

Jika selama ini Anda mengira kalau bermain itu wasting time atau buang-buang waktu, Anda salah besar. Faktanya ada beberapa jenis mainan yang merangsang otak anak, juga mengembangkan kreativitasnya. Kemampuan antara otak kanan dan kiri juga akan semakin meningkat bahkan berjalan dengan seimbang. Sehingga anak dapat tumbuh menjadi anak yang cerdas dan membanggakan di masa depan.

  1. Kemampuan Mengenal Diri Sendiri

Anak usia dini juga perlu diajak untuk mengenal dirinya sendiri. Mulai dari mengetahui nama, hobi, cita-cita, dan lain sebagainya. Semakin banyak anak diizinkan untuk bermain, semakin tinggi pula kemampuannya untuk mengenal dirinya sendiri. Sehingga anak lebih tahu apa yang ia sukai, apa yang tidak dia sukai. Ia juga lebih paham tentang mana yang baik dan mana yang tidak baik.

  1. Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Percaya atau tidak, bermain dapat meningkatkan rasa percaya diri anak secara otomatis. Oleh sebab itu, jangan terlalu sering melarang anak untuk melakukan ini dan itu. Biarkan dia melakukan apapun yang diinginkannya. Selagi hal itu tidak berbahaya, mengapa orang tua melarangnya? Ingat, semakin Anda melarang si anak, semakin rendah pula tingkat kepercayaan dirinya. Ini tentu akan sangat berpengaruh ketika ia tumbuh dewasa nanti.

  1. Mengembangkan Karakter dan Kepribadian Anak

Karakter harus mulai dibangun sejak dini. Hal ini berguna agar anak mengenali siapa dirinya ketika ia tumbuh besar nanti. Selama bermain, anak tentu akan mengalami perselisihan dengan teman seusianya. Sebagai orang tua, jangan terlalu melindungi anak. Biarkan ia menyelesaikan masalahnya sendiri dan biarkan Anda yang menilainya. Karakter dan kepribadian si anak akan terlihat ketika ia menyelesaikan sebuah permasalahan. Apabila anak termasuk orang yang emosional, mulailah untuk mengajarkannya meredam emosi agar sifat ini dapat berubah.

Baca: Bahaya bayi tidak diimunisasi – Efek positif dan negatif televisi bagi pertumbuhan anak – Tanda-tanda anak kurang gizi – Manfaat tidur siang untuk tumbuh kembang anak

Mulai dari sekarang, jangan pernah melarang anak apabila ia ingin bermain. Biarkan dia bermain bersama teman-temannya karena bermain akan memberikan banyak manfaat kepada si anak.

5 Bahaya Anak tidak Diimunisasi Sejak Dini

5 Bahaya Anak tidak Diimunisasi Sejak Dini

Jangankan bayi, kita orang dewasa saja kesakitan jika dikenakan dengan jarum suntik. Sebagian dari orang tua tidak ingin anaknya disuntik karena takut anaknya menangis terus-menerus. Namun, suntik itu diharuskan, apalagi suntik imunisasi. Tujuan suntik ini untuk melawan bakteri dan kuman yang masuk ke tubuh si anak. Cairan yang disuntikkan ke tubuh dianggap salah satu cara meningkatkan kekebalan tubuh anak sehingga anak tidak mudah terserang penyakit.

Ada beberapa jenis-jenis imunisasi dan manfaatnya. Jika imunisasi tidak diberikan, maka anak akan mudah terserang penyakit demam, nafsu makannya berkurang, dan lain-lain. Namun, hal ini sangatlah wajar karena cairan yang disuntikkan sebenarnya lagi bekerja di dalam tubuh si anak. Lalu, apa jadinya ketika si anak tidak diberikan imunisasi?
  1. Mudah Terserang Penyakit Folio

Anak yang tidak diimunisasi memang akan lebih mudah diserang polio karena tulangnya tidak kuat untuk bertumbuh. Inilah yang menjadi penyebab terjadinya kelumpuhan. Maka tak heran sebelum imunisasi polio digalakkan, banyak anak-anak yang menderita lumpuh. Namun, saat ini penyakit polio sudah berkurang karena pemerintah mewajibkan anak-anak untuk suntik polio sewaktu masih balita.

Baca : ciri-ciri anemia pada anak – gejala sinusitis pada anak – gejala hipertensi pada anak – gejala diabetes pada anak

  1. Mudah Terkena Campak

Campak merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kulit menjadi merah-merah. Apabila tidak dilakukan pengobatan, maka campak akan menyebar ke seluruh bagian tubuh dan sulit untuk dihilangkan. Penyakit campak juga sangat mudah menyerang anak-anak, apalagi yang usianya sekitar 1 tahun. Oleh sebab itu, pastikan anak Anda diberi suntik imunisasi untuk mencegah penyakit campak ketika anak masih balita.

Baca : ciri-ciri flu singapura pada anak – gejala kolik pada anak – autis pada anak

  1. Murah Terkena Cacar Air

Cacar air pada anak adalah penyakit yang mudah diobati dengan memberikan suntik imunisasi kepada anak. Apabila tidak, penyakit menular ini akan tersebar ke seluruh tubuh, juga akan membahayakan orang lain yang ada di sekitar si anak.

Cacar air sendiri adalah penyakit kulit yang mirip seperti terkena luka bakar. Dimana kulit akan mengembung dan ada air di dalamnya. Nah, ketika cacar ini sudah masak, maka cacar akan melepuh dan menyisakan luka hitam di tubuh anak. Jika Anda tidak menginginkan tubuh si anak memiliki bekas hitam-hitam, segera bawa anak untuk diimunisasi.

Baca : cara mengatasi keracunan pada anak – cara mengatasi sakit perut pada anak

  1. Mudah Terkena Hepatitis

Hepatitis adalah salah satu penyakit yang mematikan di dunia. Penyakit ini sangat mudah menyerang tubuh seseorang yang lemah. Apabila tidak segera diobati, maka virus hepatitis akan menyebabkan si penderitanya terkena kanker hati.

Penyakit ini banyak terjadi pada ibu hamil. Ketika usia kandungan sudah memasuki 7 bulanan, kondisi fisik si ibu akan melemah, sehingga virus-virus mudah masuk ke dalam tubuhnnya. Ibu yang terkena penyakit hepatitis dikabarkan juga akan menularkan penyakit ini kepada si anak di dalam kandungan. Agar di kemudian hari tidak terjadi bahaya kepada si anak, ibu harus segera membawanya untuk suntik imunisasi. Ibu yang mengandung juga harus selalu menjaga kesehatan dan stamina tubuh agar virus tidak mudah masuk ke dalam tubuh.

Baca : bronkitis akut dan kronis pada bayi dan anak – gejala cacingan pada anak

  1. Mudah Terserang penyakit TBC

Imunisasi BCG adalah jenis imunisasi yang diharuskan untuk mencegah penyakit TBC. Anak yang tidak diberikan imunisasi ini cenderung mudah terkena TBC, apalagi jika si anak merokok ketika beranjak dewasa nanti. Penyakit TBC juga merupakan salah satu penyakit mematikan di Indonesia.

Itulah dampak atau bahaya apabila anak tidak diimunisasi. Selain beberapa penyakit di atas, anak juga lebih mudah diserang penyakit difteri, rubella, radang selaput otak, dan tetanus pada anak. Jika Anda ingin si anak tumbuh sehat ketika ia beranjak dewasa, jangan lupa memberi imunisasi kepadanya. Ingat, lebih baik mencegah daripada mengobati.

6 Tahapan Perkembangan Bermain Anak Usia Dini

6 Tahapan Perkembangan Bermain Anak Usia Dini

Dunia anak adalah dunia bermain. Tiada hari tanpa bermain. Bahkan semua proses untuk belajar dan bersosialisasi juga mereka peroleh dari kegiatan bermain. Itulah salah satu pentingnya bermain untuk pertumbuhan anak. Sejak bayi akan ada gerakan bermain yang mereka pelajari. Bahkan saat mereka hanya menggerak-gerakkan tangan atau kaki mereka, itu adalah cara mereka bermain. Hingga ketika anak beranjak ke usia balita dan batita pun tahapan permainan mereka akan berbeda. Tahapan perkembangan bermain pada anak sesuai dengan perkembangan usianya. Beberapa ahli juga mengungkapkan tahapan perkembangan bermain anak pada usia dini, seperti Mildred Parten.
Baca : efek negatif sering menakut nakuti balita, efek positif dan negatif televisi bagi pertumbuhan anak, manfaat mendongeng bagi pertumbuhan anak, cara jitu mengenali bakat anak, efek pada mental anak yang sering dibentak, kata-kata yang tidak boleh diucapkan orang tua kepada anak Menurut Mildred Parten, ada 6 tahap perkembangan bermain pada anak usia dini, yaitu:

1. Gerakan Kosong (Unoccupied Behavior)

Tahapan yang pertama dari proses bermain anak adalah tahapan yang paling sederhana yang dinamakan gerakan kosong. Dinamakan gerakan kosong karena tahapan permainan anak hanya berupa gerakan yang tidak berarti jika dilihat. Gerakan kosong adalah tahapan dimana anak hanya mengamati sesuatu dan menggerakkan anggota tubuhnya tanpa tujuan tertentu. Biasanya mereka akan menggerakkan tangan dan kakinya.

2. Tingkah Laku Pengamat (Onlocker Behaviour)

Tahapan bermain selanjutnya adalah tingkah laku pengamat, dengan kata lain anak berperan sebagai pengamat. Tingkah laku pengamat adalah tahapan bermain dimana anak memperhatikan anak-anak lain yang sedang bermain. Hanya dengan mengamati ini mereka pun akan merasa senang. Secara tidak langsung, mereka akan merekam apa yang mereka amati dalam memori mereka. Hingga nanti suatu saat mereka akan mencoba untuk mempraktekkan apa saja yang pernah mereka amati. Daya ingat anak mulai berperan dalam tahap ini. Untuk mempertajam daya ingat ada beberapa cara meningkatkan daya ingat anak yang dapat dilakukan oleh orang tua.

3. Bermain Soliter (Solitary Play)

Tahapan bermain soliter adalah tahapan yang mana sudah ada kegiatan permainan yang dilakukan oleh sang anak. Pada tahapan ini anak sibuk bermain sendiri tanpa memperhatikan orang disekelilingnya. Mereka merasa asyik dan nyaman dengan permainan mereka sendiri walaupun ada teman-teman yang berada di sekitar mereka. Inilah tahapan awal mereka bersentuhan langsung dengan jenis permainan tertentu.

4. Bermain Paralel (Parralel Play)

Bermain paralel adalah proses anak bermain bersama teman-teman yang lain tetapi dalam permainan mereka masing-masing. Anak-anak mulai perhatian dengan kehadiran teman-teman di sekitarnya, sehingga akan ada ketertarikan untuk bermain bersama. Akan tetapi mereka tidak melakukan permainan yang sama. Mereka akan tetap memainkan permainan mereka sendiri. Dalam tahap ini mereka belum mau berbagi permainan mereka ke anak-anak yang lain, ataupun mereka belum tertarik untuk memainkan permainan anak-anak lain. Dan dalam proses inilah anak juga mulai belajar berkomunikasi secara langsung dengan anak-anak yang lain.

5. Bermain Asosiatif (Associative Play)

Tahapan perkembangan bermain anak selanjutnya adalah bermain asosiatif. Bermain asosiatif adalah proses bermain dimana anak bermain dengan anak-anak lain dalam kegiatan permainan yang serupa. Anak mulai punya keinginan untuk bermain bersama dalam satu permainan dengan yang lain. Proses komunikasi yang terjalin dengan teman-temannya pun akan lebih intensif. Kegiatan ini juga dapat mempercepat proses anak berlatih bicara. Jika anak kurang bersosialisasi ia dapat terlambat bicara, dan orang tua harus mengetahui dengan benar mengenai anak terlambat bicara, ciri, penyebab dan cara mengatasinya. Permainan yang dilakukan anak dalam tahapan ini adalah permainan sederhana tanpa ada tujuan tertentu yang harus dicapai.

6. Bermain Kooperatif (Cooperative Play)

Pada tahapan ini, anak-anak bermain bersama teman-teman dalam permainan yang sama. Jenis permainan yang dimainkan sudah memiliki tujuan tertentu. Ada juga jenis mainan yang merangsang otak anak. Misalnya ketika anak bermain bola secara beregu. Tujuan dari permainan yang mereka lakukan adalah mereka harus bisa memasukkan bola ke gawang lawan. Permainan mereka akan lebih terorganisir sehingga dalam prosesnya akan ada kerja sama dari setiap anak. Anak akan mulai merasakan perasaan senang ketika bersama teman-temannya dapat meraih tujuan dari permainan tersebut.

Berbeda dengan Mildred Parten, Jean Piaget mengelompokkan tahapan perkembangan bermain anak ke dalam 4 proses yaitu sensori motor play, symbolic/make believe play, social play games with rules, dan games with rules and sports. Proses bermain anak mempunyai banyak manfaat untuk anak. Melalui bermain, perkembangan bahasa, moral, dan sosial akan bertambah.

Dan melalui bermain ini jugalah anak mulai berlatih untuk menghargai, tolong-menolong, dan bersosialisasi dengan anak-anak lain. Untuk itu jangan batasi permainan anak, yang terpenting adalah selalu mengawasi apa yang dilakukan anak. Misalnya mengenai dampak negatif bermain game untuk anak dan bahaya bermain game untuk anak. Dan pastikan mereka bermain dengan benar dan terarah. Sekian informasi mengenai tahapan perkembangan bermain anak pada usia dini. Semoga bermanfaat.

5 Manfaat Liburan Untuk Anak

5 Manfaat Liburan Untuk Anak

 

Siapa bilang liburan itu hanya berguna untuk orang dewasa? Fakta membuktikan kalau liburan juga penting bagi anak-anak. Selain sebagai momen untuk bersenang-senang, liburan juga menjadi salah satu tahapan perkembangan bermain anak. Ada banyak manfaat yang didapatkan dari liburan, baik liburan indoor maupun outdoor. Akan tetapi, liburan yang benar-benar berkesan itu ketika anak-anak diajak untuk melakukan kegiatan di luar ruangan atau outdoor. Berikut adalah manfaat liburan bagi anak-anak, antara lain:

 

  1. Menumbuhkan Kreativitas

Kreativitas anak akan bertumbuh dan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan anak, kreativitasnya akan berkembang secara signifikan. Ada banyak kegiatan yang dapat memancing kreativitas anak, misalnya mengajak liburan ke pantai, memancing, bermain teka-teki, dan membawanya ke kebun binatang. Agar pertumbuhan kreativitas anak semakin cepat, ajaklah anak Anda untuk melakukan hal-hal yang disukainya. Tanyakan kepadanya hobi yang menjadi kegemarannya agar ia juga semangat untuk melakukannya.

Baca: Pentingnya bermain untuk pertumbuhan anak – cara jitu mengenali bakat anak – cara mengasah bakat anak – cara meningkatkan daya ingat anak

  1. Mempelajari Hal-Hal Baru

Liburan yang baik tidak hanya liburan di lingkungan indoor saja, melainkan juga outdoor. Liburan disini juga tidak hanya mengajak anak berenang, pergi ke mall, atau menonton TV. Melainkan juga mengajaknya untuk mengenal alam sekitar, misalnya membawanya ke taman nasional atau kebun binatang. Ada banyak hal baru yang dapat dipelajari anak sewaktu dirinya berada di taman nasional atau kebun binatang. Contohnya, mengetahui nama-nama tumbuhan dan hewan. Selain itu, anak juga lebih dapat bersatu dengan alam sehingga ada keinginan untuk merawat alam sebaik-baiknya. Nexus slot

Baca: Dampak negatif bermain game untuk anak – Bahaya bermain game untuk anak

  1. Meningkatkan Perkembangan Otak

Ketika mengajak anak untuk berlibur, ada dua jenis sistem yang dilatih di dalam otak. Antara lain Play System dan Seeking System. Keduanya merupakan faktor penting yang akan meningkatkan daya berpikir anak. Latihan dua sistem ini tentu tidak akan didapatkan jika anak terus-menerus berada di rumah. Adanya kesinambungan antara dua sistem ini akan membuat anak juga lebih mampu mengontrol emosionalnya. Anak juga tidak akan mudah stres bahkan selalu bahagia, meskipun ia berada dalam situasi yang sulit sekalipun. Hal ini tentu sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak ketika ia beranjak dewasa.

Baca: Jenis mainan yang merangsang otak anak – manfaat mendongeng bagi pertumbuhan anak

  1. Menghilangkan Stres

Anak juga bisa mengalami stres apabila ia terus-menerus dipaksa untuk belajar dan belajar. Ketika anak sudah stres, Anda perlu mengajaknya ke luar rumah. Misalnya, berenang, memancing, dan bermain di pantai. Kegiatan seperti ini otomatis akan membuat otak si anak lebih fresh, sehingga ia mampu melaksanakan rutinitas di hari berikutnya dengan hasil yang maksimal. Sebagai orang tua, Anda perlu mengatur jadwal berlibur. Apakah itu sekali dalam seminggu atau sekali dalam dua minggu. Penjadwalan waktu untuk liburan penting, agar Anda bisa mempersiapkan liburan dengan sebaik-baiknya. Liburan yang dimaksud tidak harus ke luar kota, namun juga bisa di sekitar tempat tinggal Anda.

Baca: Ciri-ciri anak hiperaktif – cara mengatasi rasa takut pada anak – cara meningkatkan rasa percaya  diri anak – cara mengajarkan disiplin pada anak

  1. Lebih Dekat dengan Anggota Keluarga

Waktu liburan adalah momen yang penting untuk mempererat tali persaudaraan di dalam keluarga. Mengapa? Karena aktivitas yang dilakukan saat liburan dikerjakan bersama-sama. Sehingga anggota keluarga dapat semakin dekat antara yang satu dengan yang lainnya. Termasuk meningkatnya hubungan harmonis antara orang tua dan anak.

Baca : manfaat makan bersama keluarga – cara membuat anak lebih terbuka kepada orang tua

Setelah mengetahui manfaat liburan, apakah Anda masih ragu untuk membawa anak pergi liburan? Agar liburan semakin seru, ketahui tips nyaman bepergian dengan si kecil. Pastikan anak mendapatkan liburan yang cukup, agar ia tidak mengalami stres dan lebih semangat menjalani hari-harinya.

Anak Kidal – Fakta dan Keunikkannya

Anak Kidal – Fakta dan Keunikkannya

Kebanyakan orang melakukan kegiatan sehari-hari dengan tangan kanan secara otomatis. Gerakan dengan tangan kanan ini dilakukan sejak seseorang lahir, bahkan tanpa berpikir terlebih dulu. Hal ini tidak memerlukan banyak penyesuaian, hanya perlu latihan untuk memperkuat motorik agar tangan terbiasa melakukan berbagai macam gerakan.

Namun, ada juga orang yang tangan kirinya lebih dominan alias kidal. Di dunia barat, orang yang kidal merupakan hal yang biasa. Tetapi di Indonesia yang masih menganut budaya ketimuran, semua hal yang dianggap sopan harus dilakukan dengan tangan kanan. Sedangkan menggunakan tangan kiri dianggap sebagai gerakan yang kurang sopan.

Karakteristik otak anak yang kidal

Kidal berhubungan erat dengan perkembangan otak. Kemampuan anak menggunakan tangannya sangat berkaitan dengan fungsi otak. Otak besar kita terdiri dari dua bagian yaitu kiri dan kanan. Otak kanan berfungsi mengatur bagian tubuh sebelah kiri, sedangkan otak kiri bertugas mengatur bagian otak sebelah kanan. Pada anak kidal, fungsi otak kanannya lebih dominan daripada otak kiri, dan mengalami perkembangan yang lebih baik. Otak kiri berfungsi sebagai pengatur kemampuan berbahasa, bicara, menulis, dan segala hal yang berkaitan dengan tata bahasa. Sementara otak kanan fungsinya sebagai pengatur kemampuan kreativitas dan persepsi, pengenalan dimensi ruang, situasi, kewaspadaan, dan konsentrasi.

Tanda jika anak kidal

Kidal merupakan sesuatu yang didapatkan melalui keturunan. Anak yang kidal dapat kita kenali sejak kecil. Hal ini dapat kita kenali dari tingkah laku anak yang aktif. Semakin mudah mengenali anak kidal dari seberapa aktif tangannya bereksplorasi. Segera setelah anak mengembangkan kemampuan motoriknya, anak akan menunjukkan tangan mana yang dominan. Sekitar usia 2 sampai 3 tahun paling tidak akan terlihat bila anak kidal, dan akan semakin jelas ketika usianya mencapai 5 tahun.

Menentukan anak kidal atau tidak

Sebelum menarik kesimpulan apakah si kecil termasuk orang yang bertangan kidal atau bukan, sebaiknya Anda usahakan bersikap tenang agar dapat bersikap obyektif. Tidak semua anak yang kerap menggunakan tangan kirinya adalah anak yang kidal. Kebanyakan batita dan balita akan tampak menggunakan tangan kanan dan kirinya secara bergantian ketika sedang beraktivitas sehari – harinya. Namun pada akhirnya sang anak memang akan memilih tangan mana yang dirasakan lebih nyaman untuk beraktivitas, dan Anda bisa melihat dengan jelas apakah ia kidal atau tidak. Tanda – tanda yang harus diperhatikan adalah:

  • Tangan mana yang digunakan ketika ia akan mengambil suatu benda
  • Tangan mana yang digunakan ketika akan makan
  • Tangan yang dipakai untuk menggosok gigi
  • Tangan yang dipakai untuk menyisir rambut
  • Tangan yang dipakai untuk mengaduk. Perhatikan arah adukannya, anak kidal biasanya akan mengaduk berlawanan dengan arah jarum jam.
  • Perhatikan dari arah mana anak mulai menggambar atau menulis. Jika ia kidal, anak akan mulai dari arah kanan.
  • Ketika diminta berdiri di atas satu kaki, perhatikan apakah ia lebih suka berdiri di atas kaki kiri.

Tantangan dengan anak kidal

Ketika Anda sudah mengetahui bahwa si kecil kidal, itu pertanda bahwa Anda harus lebih kreatif dalam mendidik dan mendukungnya. Menjadi orang bertangan kidal bukanlah sesuatu yang buruk atau negatif, akan tetapi dunia memang lebih mudah bagi orang yang bertangan kanan. Sebagian besar barang atau benda dibuat untuk orang yang bertangan kanan. Ada beberapa barang yang tidak bisa digunakan oleh orang bertangan kiri, misalnya gunting. Juga beragam tantangan lain seperti mengikat tali sepatu, pengaturan tenpat duduk, mengancingkan pakaian, dan membaca, sebab si kidal akan membaca dari kiri ke kanan.

Refleks anak kidal

Bertangan kidal artinya refleks tangan kiri lebih baik daripada tangan kanan. Anak yang kidal akan merasakan kecenderungan untuk melakukan berbagai aktivitas dengan tangan kiri. Karena sering digunakan dengan kecenderungan tangan kiri maka otot – otot nya juga lebih kuat, sehingga tangan kananlah yang menjadi tangan yang lebih lemah refleksnya.

Fakta – fakta tentang orang kidal

Berikut ini ada beberapa fakta tentang kidal yang perlu diketahuiterutama oleh para orang tua dan keluarga anak yang kidal agar dapat lebih memahami sang anak:

  1. Kidal dapat terjadi karena faktor keturunan. Pada tahun 2007 seorang peneliti bernama Clyde Francks menemukan bahwa seseorang yang kidal dapat didukung oleh faktor keturunan. Ketika melakukan studi terhadap penderita disleksia, ia menemukan gen yang berkaitan dengan kelainan kesimetrisan otak. Gen ini diturunkan dari pihak ayah. Namun bukan berarti hal ini menyatakan bahwa kidal adalah suatu kelainan otak.
  2. Kidal bukan selalu bawaan lahir. Sekitar 10% lebih orang di dunia adalah orang yang kidal. Artinya mungkin saja diantara setiap satu dari sepuluh orang mungkin saja lahir dengan bawaan kidal. Namun kidal tidak hanya terjadi karena bawaan lahir saja, tapi juga bisa karena tangan kanan tidak bisa melakukan fungsinya dengan benar, misalnya ada kelemahan otot yang membuat tangan kanan tidak bisa berfungsi dengan semestinya.
  3. Anak kidal membutuhkan peralatan khusus. Seperti telah disebutkan di atas, anak yang kidal memerlukan beberapa benda khusus yang bisa digunakannya dalam keseharian. Pada benda – benda tertentu, anak kidal tidak bisa menggunakan benda yang dibuat untuk orang bertangan kanan. Begitu juga ketika anak melakukan aktivitas, diperlukan teknik yang berbeda dari orang bertangan kanan.
  4. Orang kidal lebih pemalu. Pada tes perilaku yang dilakukan di Skotlandia menunjukkan bahwa orang kidal lebih pemalu. Rata – rata menyatakan bahwa mereka lebih takut membuat kesalahan dan menerima kritikan. Karena itu pula mereka biasanya bersikap lebih ragu – ragu.
  5. Orang kidal lebih sensitif. Ditemukan juga bahwa beberapa orang yang kidal memiliki ketidakseimbangan ketika memproses emosi di bagian otak kanan dan kiri mereka. Hal ini ternyata dipengaruhi oleh pemakaian tangan kiri dan kanan . Bisa jadi ini menjadi penyebab orang kidal yang mudah bad mood dan labil, sehingga orang yang kidal terkesan lebih sensitif daripada orang lainnya.
  6. Orang yang kidal lebih artistik. Sebuah penelitian juga mengungkapkan bahwa orang kidal lebih berbakat dalam bidang seni. Sebuah survei yang melibatkan lebih dari dua ribu orang kidal menunjukkan bahwa hasilnya sebagian besar orang kidal lebih berbakat dalam seni dan bidang artistik.
  7. Ada hari spesial bagi orang kidal. Komunitas orang kidal yang bernama Left Handler’s Club di Inggris mulai memperingati hari orang kidal sejak tahun 1900. Sejak itu setiap tanggal 13 Agustus diperingati sebagai hari untuk orang kidal.
  8. Orang kidal ber IQ tinggi. Otak orang yang kidal lebih terstruktur sehingga kerap memiliki kemampuan intelektual di atas rata – rata dalam berbagai bidang. Mensa, organisasi yang beranggotakan para pemilik IQ tertinggi di dunia menyatakan setidaknya 20 % dari anggotanya adalah para pengguna tangan kiri.
  9. Punya resiko gangguan mental lebih tinggi. Schizophrenia adalah salah satu bentuk gangguan mental yang diartikan sebagai gangguan biokimia komplek yang membuat seseorang sulit membedakan kenyataan dengankhaan. Sebuah penelitian menyatakan bahwa walaupun orang kidal hanya menempati sejumlah 10% dari populasi, sebanyak 40% orang yang menderita skizoprenia adalah orang kidal. Penelitian lainnya lagi menyatakan bahwa satu gen tertentu dapat meningkatkan resiko seseorang untuk menjadi kidal namun sekaligus juga mengalami skizoprenia. Daripada orang bertangan kanan, orang kidal lebih beresiko mengalaminya atau juga mengalami gangguan bipolar.
  10. Anak kidal berpikir secara berbeda. Sisi otak sebelah kiri yang mengontrol sisi tubuh bagian kanan termasuk tangan kanan mengatur kemampuan bicara, bahasa, logika, matematika dan sains. Sedangkan sisi otak kanan yang mengontrol bagian tubuh sebelah kiri temasuk tangan kiri, mengatur kemampuan bermusik, seni, persepsi, dan emosi. Sisi otak kanan mengatur pemikiran abstrak dan imajinasi, sedangkan sisi kiri berpikir secara logis. Fungsi otak anak yang bertangan kanan biasanya cenderung kaku. Sisi kanan hanya mengatur bahasa dan logika, sedangkan sisi kiri hanya mengatur emosi dan persepsi. Namun otak anak kidal biasanya lebih fleksibel.

Keuntungan dari Menjadi Kidal

Kidal bukanlah suatu cacat atau kerugian besar bagi seseorang, hal itu hanya menunjukkan bahwa otaknya bekerja dengan cara yang berbeda. Bahkan ada beberapa keuntungan yang didapatkan dari menjadi seorang yang kidal, diantaranya:

  • Anak yang kidal lebih kreatif dan memiliki peluang besar untuk mengembangkan bakatnya di dunia seni. Namun, banyak juga orang kidal yang frustasi dan menyerah karena keterbatasan sarana yang cocok bagi mereka. Karena itu, untuk menjamin keberhasilan mereka dalam bidang seni diperlukan peralatan yang tepat.
  • Dalam dunia olah raga dimana kedua lawan harus saling berhadapan, pitcher baseball yang bertangan kiri selalu dicari, begitu juga dengan pemain tenis, petinju, pemain anggar, dan banyak lagi. Hal ini disebabkan tak lain karena lawannya yang bertangan kanan akan mengalami kesulitan saat menyesuaikan diri dengan lawan bertangan kiri.
  • Mata orang yang kidal lebih mudah menyesuaikan dari pandangan ketika berada di bawah air.
  • Orang bertangan kiri tercatat lebih mudah lulus tes mengemudi.
  • Orang kidal bisa mengetik sekitar 3400 kata pada keyboard QWERTY standar, dibandingkan dengan orang bertangan kanan yang hanya bisa mengetik 450 kata saja.
  • Memiliki kemampuan memecahkan masalah yang lebih baik adalah juga salah satu kelebihan orang bertangan kiri. Mereka bisa dengan cepat memproses informasi yang didapatkannya.
  • Orang yang bertangan kiri juga lebih baik dalam melakukan multi tasking, karena terbiasa berpikir cepat untuk mengatasi tantangan yang mereka hadapi di dunia orang bertangan kanan.

Cara Mengatasi Anak Kidal

Orang tua dapat membantu anak yang kidal untuk tetap mengembangkan potensi dirinya seperti anak lainnya yang bertangan kanan, sehingga anak dapat mandiri dan tidak merasaa tersisih dalam kehidupan sosisal atau pergaulannya.

1. Jangan memaksa

Beberapa anggapan menyatakan bahwa jika anak terlihat lebih cenderung menggunakan tangan kiri, maka ia harus dilaatih untuk menggunakan tangan kanannya. Hal itu bisa jadi benar namun dalam melatih tangan kanan anak diperlukan kesabaran. Orang tua tidak bisa memaksa anak untuk mempelajari gerakan tubuh atau tangan sebelah kanan, karena secara alamiah anak bergerak dengan tangan kiri. Itu berarti perlu waktu yang panjang dan usaha yang telaten untuk melatih tangan kanan anak.

2. Latih tangan anak

Ketika berhubungan dengan aspek sosial, sebaiknya orang tua melatih tangan anak yang sebelah kanan agar terbiasa. terkadang, tangan kanan dianggap lebih baik untuk digunakan. Misalnya untuk berjabat tangan, memberikan sesuatu kepada orang lain, atau menerima pemberian orang lain. Anak yang kidal pasti akan merasa canggung untuk menggunakan benda yang dibuat untuk orang bertangan kanan. Karena itulah sebaiknya tangan kanan anak juga dilatih agar ia dapat menggunakan kedua tangannya dengan leluasa dan menyeimbangkan antara aktivitas otak kanan serta otak kirinya.

3. Gunakan trik

Mendidik anak yang kidal tidak bisa menggunakan metode yang terlalu kaku. Orang tua harus pandai berimprovisasi agar ia tidak merasa semakin rendah diri dan sensitif karena merasa dirinya berbeda dengan teman – temannya yang lain. Sesuaikan cara pendekatan orang tua terhadap anak yang kidal dengan karakter anak, sehingga orang tua juga dapat mengetahui celah yang bisa digunakan untuk dapat berkomunikasi dan memahami karakter anak.

4. Bekerja sama dengan sekolah anak

Sebagai orang tua dari anak yang kidal, sangat penting untuk menjalin kerjasama atau hubungan yang baik dengan sekolah anak. Usahakan agar semua pihak yang bertanggung jawab terhadap anak saat ia berada di sekolah mengetahui kondisi anak dan bisa memberi dukungan kepada anak yang kidal dengan cara yang sepatutnya. Orang tua terutama harus menyampaikan kondisi ini kepada guru yang mengajar anak sehari – hari. Pentingnya menemukan sekolah dan guru yang tepat juga harus diperhatikan oleh orang tua. Jangan memaksakan anak untuk bersekolah di tempat yang tidak dapat memahami dirinya.

5. Puji anak ketika dia berhasil

Melebihi anak lainnya, pujian sangat berpengaruh kepada anak yang kidal. Ketika anak kerap kali merasa tidak percaya diri karena berbeda dengan anak lainnya, sebuah pujian yang diberikan karena ia telah melakukan suatu keberhasilan akan meningkatkan rasa percaya dirinya dengan sangat efektif.

6. Bersabarlah

Anak yang kidal terkadang dianggap kurang sopan karena ia sering lupa menggunakan tangan kanannya untuk kegiatan yang membutuhkan tata krama seperti makan, bersalaman, atau memberikan barang kepada orang lain. Sebaiknya orang tua tidak langsung menegur atau memarahi anak karena ia lupa menggunakan tangan kanannya, sebab hal itu akan menghambat aktivitas otak kanannya. Ketika anak kidal banyak melakukan aktivitas dengan tangan kirinya, banyak orang yang akan menganggapnya kurang sopan. Orang tua biasanya akan bereaksi dengan memberikan teguran keras, memarahi, bahkan tidak jarang membentaknya karena merasa malu dengan periaku anak. Yang terpenting harus diingat bahwa anak tidak melakukan semua itu dengan sengaja, akan tetapi karena hal itu dikendalikan oleh otaknya.

Masalah yang Sering Dialami Anak Kidal

Dalam dunia yang dihuni oleh mayoritas orang bertangan kanan, seorang anak yang kidal tentu menjadi minoritas. Masalah yang dihadapi orang kidal biasanya berkisar tentang masalah teknis, seperti :

  • Sulit menggunakan komputer jika menggunakan mouse yang khusus dibuat oleh orang yang bertangan kanan, karena fungsi mouse dengan kebiasaan tangan akan tertukar.
  • Peralatan olahraga yang dibuat untuk orang bertangan kanan sehingga menyulitkan mereka untuk mahir dalam olahraga.
  • Alat tulis yang tidak sesuai yang mempengaruhi kemampuan menulis mereka, sehingga hasil tulisan seringkali menjadi kotor atau berantakan.
  • Sulit mempelajari alat musik yang tidak dibuat khusus untuk pemakaian tangan kiri.
  • Terhambat kreativitasnya dalam seni melukis juga karena peralatan yang tidak sesuai.
  • Penataan meja makan yang khusus dibuat untuk orang bertangan kanan ketika sedang berada di restoran yang menyajikan fine dining.
  • Mengalami ejekan dan sikap yang merendahkan dari orang lain yang tidak mengerti kondisi anak yang bertangan kiri.
  • Menggunting memakai gunting biasa juga akan menjadi kesulitan bagi anak yang bertangan kiri dan akan berakibat kepada hasil guntingan tidak rapi dan banyak kertas yang terbuang.
  • Menjadi objek keingintahuan dan keheranan orang lain yang tidak begitu sensitif dengan kondisi mereka yang bertangan kiri.
  • Makan bersama juga dapat menjadi kesulitan tersendiri karena siku orang yang kidal biasanya akan berbenturan dengan orang yang makan menggunakan tangan kanan, kecuali jika orang kidal ditempatkan di ujung meja sehingga ia bisa makan dengan nyaman.

Diatas semua hal yang perlu Anda lakukan bagi anak yang kidal, hal yang terutama harus dilakukan adalah memberikan dukungan kepadanya. Sekarang ini telah banyak benda – benda yang dibuat khusus untuk orang yang kidal, jadi dengan benda – benda tersebut akan memudahkan anak untuk melakukan berbagai aktivitasnya sehari – hari.

Artikel lainnya
  • anak tersedak penyebab bahaya dan cara mengatasinya
  • bahaya benturan pada kepala bayi dan anak
  • cara mengatasi mata minus pada anak
  • bahaya bedak tabur bagi bayi
  • gejala hipertensi pada anak
  • jenis mainan yang merangsang otak anak
  • manfaat oatmeal untuk bayi dan anak
  • cara mendidik anak yang suka membantah
  • manfaat menjemur bayi dan anak
  • cara mengatasi cegukan pada bayi
  • ciri ciri anak hiperaktif
  • gejala diabetes pada anak
  • jenis makanan yang berbahaya untuk anak
  • cara mengatasi bayi yang mudah terkejut ketika tidur
  • tanda tanda anak kurang gizi

Mungkin benda – benda khusus tersebut masih sulit ditemukan di negara kita, karena itu juga sangat penting untuk membiasakan anak menggunakan kedua tangannya agar hidupnya lebih mudah. Selain itu, usahakanlah untuk tidak selalu mengkhawatirkan kondisi anak. Kidal bukanlah suatu situasi yang buruk, namun anak akan dapat mengatasinya dengan dukungan dan kasih sayang orang tua.

5 Bahaya Anak Terjatuh Terlentang – Penyebab, Penanganan dan Pencegahan

5 Bahaya Anak Terjatuh Terlentang – Penyebab, Penanganan dan Pencegahan

Memiliki anak yang aktif adalah suatu kebahagiaan tersendiri bagi orangtua. Dengan aktifnya anak bergerak, kadangkala orangtua juga merasa was-was dengan bahaya anak terjatuh atau terluka. anak dapat terjatuh atau terluka pada saat bermain, atau bayi terjatuh saat mulai belajar berjalan, terjatuh dari gendongan dan sebagainya.

Terjatuh adalah hal yang wajar terjadi pada anak-anak, terutama pada batita yang masih belajar berjalan. Selain pada batita yang belajar berjalan, biasanya anak juga akan terjatuh ketika mereka bermain atau berlari-lari. Namun yang berbahaya ketika anak terjatuh dengan posisi terlentang.

Penyebab Anak Terjatuh

Banyak faktor atau penyebab yang membuat anak terjatuh, entah hal tersebut terjadi secara sengaja ataupun tak disengaja. Beberapa diantaranya adalah :

  1. Anak Tersandung – Saat anak-anak bermain, ada baiknya kita menyingkirkan barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan. letakkan barang tersebut di tempat yang tidak dapat dijangkau anak -anak, di gudang misalnya. Menyingkirkan barang-barang yang tidak terpakai untuk menghindari anak tersandung ketika bermain saat mereka berlari ataupun berjalan.
  2. Jatuh dari Tangga – Jika memiliki anak tangga dirumah, maka orangtua perlu memperhatikan keamanan anak. Yang dapat orangtua lakukan adalah pertama berikan pintu pada tangga agar anak tidak bisa melewati atau turun naik tangga sendiri. Dengan memberikan pintu tangga, maka anak akan lebih aman dan terhindar dari kemungkinan jatuh dari tangga. Karena hal ini dapat menyebabkan berbagai risiko seperti gegar otak, kelumpuhan dan bahkan kematian pada anak.
  3. Tempat Tidur Terlalu Tinggi – Dalam memilih tempat tidur anak, pertimbangkan beberapa hal untuk keamanan anak. Apalagi jika memilih tempat tidur bertingkat, resiko terjatuh lebih besar karena turun naik ke tempat tidur lebih sering anak lakukan.
  4. Lantai Licin – Ketika lantai sedang di pel, pastikan anak berada di tempat yang aman dan tidak sedang berjalan, bermain atau berlari di area tersebut. pada lantai licin, saat terpeleset jatuh dengan posisi terlentang sangatlah mungkin. hal ini sangat berbahayakarena dapat mengakibatkan anak mengalami gegar otak atau patah tulang.
  5. Terpeleset Sandal – Memilih sandal yang tepat untuk anak juga penting. Pilihlah sandal dengan sol yang sesuai dengan ukuran kaki anak. Sandal yang aman atau memiliki bahan anti selip walaupun digunakan di tempat yang basah. Orangtua seringkali membeli sepatu atau sandal yang ukurannya lebih besar dari ukuran kaki anak agar awet dan tidak sering membeli sandal. Sebaiknya lebih mengutamakan kenyamanan dan keselamatan anak. Karena jika kita memberikan anak sandal yang lebih besar dari ukuran kakinya, anak bisa terpeleset atau tersandung dalam beberapa posisi. Seperti lutut yang terjatuh duluan, muka yang terjatuh ke bawah dan bahkan jatuh dengan posisi terlentang.
  6. Susah Menjangkau Mainan – Masa anak-anak memang indentik dengan masa dimana aktivitas mereka dihabiskan untuk bermain. Hal inilah yang membuat orang tua lebih sering membelikan anak mainan baru. Tentu setiap anak memiliki mainan kesayangan, yang selalu mereka gunakan ketika bermain. Banyaknya mainan terkadang membuat orangtua lebih suka meletakkannya di atas meja, lemari atau tempat yang lainnya. Namun harus diingat, jika ingin menyimpan mainan anak, sebaiknya ditempat yang mudah di jangkau oleh mereka. karena meletakkan mainan pada tempat yang sulit di jangkau anak, seperti di atas meja akan membuat anak kesulitan untuk menjangkaunya. Mungkin saja mereka akan berpikir untuk memanjat dengan kursi atau yang lainnya, dan ini berbahaya bagi anak. Mereka dapat terpeleset dan jatuh terlentang saat akan mengambil mainan tersebut. Oleh sebab itu sebaiknya menyiapkan box mainan agar anak mudah menyimpan, meletakkan atau mengambil mainannya.
  7. Anak Memanjat Kursi – Anak-anak seringkali mencoba untuk menirukan orang dewasa di sekitar mereka. Seperti duduk di kursi atau naik ke tempat tidur. Jika tempat tersebut tidak tinggi mungkin tidak bermasalah untuk anak-anak. namun jika tempat tersebut tinggi dan anak-anak memanjat untuk menaikinya, tentu saja resiko terjatuh akan dialami oleh anak. Karena itu orangtua perlu ekstra mengawasi apa yang anak lakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
  8. Lantai Kamar Mandi Licin – Kasus kematian akibat terpeleset di kamar mandi adalah yang paling sering terjadi. Membersihkan dan menyikat lantai kamar mandi agar tidak licin sudah pasti harus dilakukan. Jika anak terpeleset di kamar mandi, akibatnya sangat fatal sekali seperti gegar otak, patah tulang, kejang, dan bahkan kematian. Oleh sebab itu selalu perhatikan lantai kamar mandi agar tidak licin, sehingga anak tidak terpeleset.
  9. Jatuh dari Sepeda – Bermain sepeda adalah hal yang sangat disukai anak-anak. Dalam bermain sepeda, anak-anak perlu pengawasan orang dewasa. karena bisa sajahal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
  10. Bertengkar dengan Teman – Sekarang ini, tayangan di televisi seringkali mempertontonkan hal yang tidak seharusnya dilihat anak-anak. Atau permainan games di ipad, handphone, komputer dan lainnya. Seperti acara boxing, perkelahian atau kekerasan yang lainnya, karena anak akan meniru gaya atau tingkah laku tersebut ketika bertengkar dengan teman atau saudaranya.

Penyebab Bayi Terjatuh

Bukan saja anak-anak yang sudah aktif berjalan, berlarian dan melompat yang memiliki resiko terjatuh, namun bayi mungil pun memiliki resiko yang sama. Bahkan saat tidur pun bayi bisa terjatuh, jika bayi tersebut sudah bisa berguling. Selain itu ada beberapa hal lainnya yang menjadi penyebab bayi terjatuh, yaitu :

  • Belajar membalikkan badan – Pada tahap bayi sudah dapat membolak balikkan tubuhnya ke kanan dan kiri, maka saat ini bayi sudah harus penjagaan ektra dari orangtua. Jika di letakkan di tempat tidur tanpa ada pembatas mungkin saja bayi terjatuh, karena bayi sudah mampu bergerak ke sana kemari. Sebagai pengamanan ada baiknya meletakkan kasur di bawah ranjang atau meletakkan bayi di kasur bawah (tanpa ranjang).
  • Belajar Berdiri – Pada bayi dalam masa belajar berdiri, sering kali mereka terjatuh dan bangun lagi. Hal ini wajar karena anak terus mencoba untuk menyeimbangkan berat badannya. Tidak meninggalkan bayi sendiri tentunya pilihan yang baik untuk orangtua. Atau mengalasi lantai dengan kasur tipis, matras atau media lainnya yang relatif aman untuk si kecil. Sehingga jika si kecil terbentur atau terjatuh tidak berakibat fatal.
  • Belajar Berjalan – Setelah melewati tahap belajar berdiri, anak pastinya akan mencoba untuk belajar berjalan. Pastikan anak berjalan di tempat yang aman dan tidak licin, jauhkan benda-benda yang bisa mengganggu proses berjalan anak.
Sebagai orangtua memberikan keamanan dan kenyamanan untuk anak sangatlah penting untuk mengatisipasi resiko-resiko yang tidak diharapkan dan mereka bisa menjalani aktivitasnya dengan ceria.

Bahaya Anak Jatuh Dengan Posisi Terlentang

Dari segala posisi saat anak terjatuh, pada saat anak jatuh terlentanglah yang paling berbahaya, karena posisi terjatuh ini berhubungan dengan otak anak. Beberapa hal yang dapat terjadi pada anak ketika anak jatuh terlentang adalah :

  1. Gegar Otak

Pada saat anak terjatuh dengan bagian kepala belakangnya membentur lantai, bisa saja anak mengalami gegar otak. Dalam masa pertumbuhan bayi dan anak, hal ini dapat menghambat fungsi kognitif anak, mengakibatkan gangguan syaraf bahkan dapat mengalami amnesia.

  1. Patah Tulang

Terjatuh dari tempat tinggi atau tertimpa suatu benda/barang juga dapat mengakibatkan tulang anak patah. Jika terjadi pada tulang belakang anak sangat berbahaya. Selain menganggu pertumbuhan tulang juga dapat mengakibatkan kelainan pada struktur tulang anak.

  1. Pendarahan Bagian Dalam Tubuh

Terjatuh juga dapat membuat organ-organ dalam tubuh anak mengalami pendarahan. Bukan hanya pendarahan akibat luka di kulit atau tubuh bagian luar, pendarahan atau luka didalam tubuh juga dapat terjadi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, jika anak terjatuh dan orangtua menemukan hal-hal yang tidak semestinya atau perilaku anak tidak seperti biasanya, ada baiknya orangtua segera membawa anak ke rumah sakit untuk memeriksakannya lebih lanjut.

  1. Syaraf Terjepit

Kejadian syarat terjepit bukan hanya di derita oleh orangtua saja, anak-anak pun dapat mengalaminya apabila anak terjatuh dengan posisi punggung membentur lantai. Selain dapat mengakibatkan keseleo pada tulang, retak, mengganggu struktur tulangnya, dapat juga mengakibatkan kelumpuhan pada saraf. Banyak hal yang dapat terjadi pada kondisi anak terjatuh, maka dari itu waspadalah terhadap segala aktivitas anak Anda. Terutama anak-anak yang masih belum mengerti apakah sesuatu itu berbahaya atau tidak.

  1. Kematian

Hal terburuk dan paling fatal yang tidak diharapkan semua orangtua adalah resiko kematian. Karena itu, orangtua diharapkan tidak lalai menjaga anak-anaknya dalam setiap kesempatan.

Yang Harus diLakukan jika Anak Jatuh Terlentang

  • Perhatikan posisi ketika anak jatuh
  • Perhatikan bagian tubuh anak manakah yang terbentur
  • Jika anak jatuh dari ketinggian, perkirakan berapa meter tingginya
  • Perhatikan reaksi anak saat terjatuh
  • Carilah apakah ada bagian tubuh anak yang memar atau benjol ( kepala, paha, lengan dan punggung ).
  • Jika ada bagian yang memar atau benjol berikan minyak tawon, minyak Sumbawa atau minyak kelapa, cara ini dilakukan untuk mengurangi memar pada bagian tubuh anak.
  • Jika menemukan benjol dan memar berlebihan hingga berdarah, bawalah ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan observasi medis.
  • Jika anak masih bayi, coba gerakkan tangan , kaki dan lihatlah kepala anak ke kanan, ke kiri.
  • Jika setelah jatuh anak merasa pusing bawalah ia ke dokter.
  • Jika setelah jatuh anak mual dan muntah bawalah anak ke rumah sakit .
  • Jika anak lebih diam setelah jatuh, bawalah anak ke dokter atau rumah sakit sesegara mungkin.
  • Catatlah urutan kejadian terjatuhnya anak jika dirasa perlu.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menangani anak terjatuh. Lakukan observasi sederhana di rumah, catatlah apa saja yang di alami anak dan dikeluhkan anak. Jika tiba-tiba menemukan anak terjatuh, tanpa melihat bagaimana kejadiannya, berikut beberapa tips yang bisa orangtua lakukan :

  • Perhatikan posisi anak saat menemukannya dalam keadaan jatuh
  • Perhatikan tingkat kesadaran anak, perhatikan apakah anak menangis atau tidak.
  • Jika menemukan anak hanya diam saja, sebaiknya segera bawa ke dokter atau rumah sakit.
  • Jika menemukan anak jatuh dalam keadaan terlentang, sebaiknya segera lakukan observasi dasar.
  • Gerakkan kaki dan tangan anak ( hal ini untuk mengetahui bagian mana yang sakit dan jika anak merasa sakit berlebihan, sebaiknya bawalah anak ke dokter)
  • Jika menemukan anak dalam keadaan tidak sadar, cepat bawa anak ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan tim medis untuk meminimalisir kemungkinan terburuk yaitu kematian.

Cara Menghindari Anak Jatuh Terlentang

  1. Letakkan barang yang tidak terlalu penting digudang.
  2. Pilihlah tempat tidur yang nyaman dan aman untuk anak, terutama pada bayi.
  3. Berikan pintu pada tangga, agar anak tidak naik turun tangga dan terpeleset.
  4. Letakkan mainan anak dalam box khusus tempat mainannya, agar anak mudah menjangkau mainannya.
  5. Bersihkan kamar mandi, dan sikat lantai kamar mandi secara teratur.
  6. Jangan biarkan anak main di dalam kamar mandi.
  7. Jika keluar dari kamar mandi biasakan mengeringkan telapak kaki dengan keset, dan jangan lupa ajarkan anak untuk berkeset ketika keluar dari kamar mandi.
  8. Jika lantai sedang di pel, sebaiknya jangan perbolehkan anak berjalan.
  9. Ajarkan anak cara duduk atau naik ke tempat tidur dengan benar.
  10. Berikan anak sandal yang sesuai dengan ukuran kakinya, dan pilihlah sandal anti selip untuk anak
Artikel Lainnya
  • cara mengatasi anak kidal
  • anak tersedak
  • bahaya benturan pada kepala bayi dan anak
  • cara mengatasi mata minus pada anak
  • bahaya bedak tabur bagi bayi
  • gejala hipertensi pada anak
  • jenis mainan yang merangsang otak anak
  • manfaat oatmeal untuk bayi dan anak
  • cara mendidik anak yang suka membantah
  • manfaat menjemur bayi dan anak
  • cara mengatasi cegukan pada bayi
  • ciri ciri anak hiperaktif
  • gejala diabetes pada anak
  • jenis makanan yang berbahaya untuk anak
  • cara mengatasi bayi yang mudah terkejut ketika tidur

Walaupun orangtua sudah melakukan pencegahan, pengawasan dan penjagaan semaksimal mungkin, tetap ada kemungkinan bayi atau anak terjatuh. Jika sudah terjadi, lakukan observasi untuk mencegah hal-hal buruk yang lebih fatal.

Bayi Tidur Tengkurap – Resiko dan Manfaatnya

Bayi Tidur Tengkurap – Resiko dan Manfaatnya

Tidur yang nyenyak sangat penting bagi  bayi terutama yang baru lahir. Hal – hal yang menentukan apakah seorang bayi mendapatkan cukup tidur dipengaruhi banyak faktor, seperti keadaan lingkungan sekitar, rutinitas sebelum tidur, cukup makan atau mendapatkan susu, dan juga pemilihan waktu tidur yang tepat serta posisi tidur yang tepat juga. Setiap bayi biasanya memiliki posisi tidur favoritnya sendiri. Ketika mulai tertidur, posisi tubuh bayi secara otomatis akan menyesuaikan dengan posisi yang dia sukai.

Bayi – bayi diketahui senang tengkurap. Sekilas posisi tidur tengkurap memang membuat bayi terlihat lucu dan menggemaskan. Namun dibalik itu semua ternyata ada beberapa kekurangan yang terdapat pada posisi tidur bayi yang tengkurap tersebut. Banyak orang tua yang merasa khawatir untuk membiarkan bayi tidur tengkurap terlalu lama atau tanpa pengawasan, karena itu mereka lebih suka menidurkan bayi dengan posisi telentang. Sebenarnya tidak hanya telentang atau tengkurap saja, pada dasarnya ada beberapa posisi tidur bayi yang bisa diamati oleh para orang tua.

Posisi Tidur Bayi

Pada umumnya para bayi biasa tidur dalam tiga posisi berikut yaitu:

  • Telentang – Biasanya bayi yang berusia antara nol sampai tiga bulan tidur dalam posisi telentang karena belum banyak bergerak dan berguling. Posisi tidur telentang dianggap oleh para ahli sebagai posisi yang paling aman karena dapat menurunkan tingkat resiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) sampai 50%.
  • Miring – Posisi ini lebih sering terlihat pada bayi yang lahir secara prematur, terutama pada bayi prematur yang masih menggunakan alat bantu untuk pernafasannya. Biasanya posisi tidur untuk bayi prematur ini dimiringkan tubuhnya ke kanan agar proses dalam pengosongan lambungnya dapat berjalan optimal.
  • Tengkurap – Posisi tidur ini seringkali menjadi perdebatan di kalangan para ahli, karena dianggap bisa menjadi penyebab utama sindrom kematian bayi mendadak atau SIDS. Para orang tua pun terbagi antara menyetujui bayi tidur tengkurap dan yang lebih cemas jika bayinya terbiasa tidur tengkurap.

Resiko Tidur Tengkurap Bagi Bayi

Untuk bayi yang belum bisa mengendalikan anggota tubuhnya sendiri dan yang sistem motoriknya belum matang, tidur tengkurap memang bisa menimbulkan banyak bahaya. Bahaya untuk bayi jika tidur tengkurap yaitu:

  1. Mengganggu pernafasan bayi

Tidur tengkurap dengan wajah menghadap ke alas tidur akan membuat bayi sulit bernafas karena hidung dan mulutnya akan terhalang oleh alas tidur tersebut. Jika hidung tersumbat, maka pertukaran udara untuk bernafas akan sulit. Karbondioksida yang keluar akan dihirup lagi oleh bayi. Tengkurap juga akan membuat dada bayi tertekan karena menopang tubuhnya dan sulit untuk mengembang ketika bernapas, membuat bayi rentan akan mengalami sesak napas. Anda juga perlu mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan pernafasan bayi, yaitu bahaya bedak tabur bagi bayi, cara mengatasi cegukan pada bayi, dan serba serbi mengenai anak tersedak.

  1. Menghambat kinerja otak bayi

Ketika bayi dalam posisi tengkurap, organ tubuhnya mulai dari kepala hingga kaki akan tertekan oleh berat badannya. Hal itu juga akan mempengaruhi peredaran darah di tubuh bayi, dan juga mempengaruhi peredaran darah ke otak bayi yang akan berakibat mengganggu fungsi otak bayi. Perkembangan otak bayi juga dapat terganggu ketika terjatuh, ada bahaya benturan pada kepala bayi dan anak, bahaya anak terjatuh terlentang, dan namun ada pula faktor yang dapat mengoptimalkan perkembangan otak bayi dengan beberapa jenis mainan yang merangsang otak anak.

  1. Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)

Sindrom kematian bayi mendadak adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi dimana seorang bayi yang tampak sehat bisa meninggal secara tiba-tiba. Biasanya hal ini rentan terjadi pada bayi berusia satu bulan hingga satu tahun. Walaupun telah dilakukan berbagai penelitian akan tetapi masih belum diketahui faktor penyebab yang pasti, namun posisi tidur tengkurap bayi ditenggarai sebagai salah satu penyebabnya.

Penyebab SIDS

Kombinasi antara faktor fisik dan lingkungan tidur bayi bisa menjadikannya lebih rentan terhadap SIDS. Faktor penyebab ini bisa bervariasi dari satu anak dengan anak lainnya.

  1. Faktor Fisik

Faktor fisik yang biasa dihubungkan dengan SIDS termasuk beberapa hal berikut ini:

  • Abnormalitas otak – Beberapa bayi yang lahir dengan bermasalah, membuat mereka lebih rentan mengalami kematian dengan SIDS. Pada banyak bayi yang mengalami SIDS, bagian otak yang mengatur pernapasan serta kegiatan tubuh saat tidur belum berkembang dengan baik sepenuhnya.
  • Berat Badan Lahir yang Rendah – Bayi yang lahir prematur atau merupakan bagian dari kelahiran multiple seperti anak kembar, meningkatkan kemungkinan bahwa otak bayi belum berkembang sepenuhnya, jadi tubuh bayi belum mengembangkan kontrol yang baik terhadap pernapasan dan detak jantungnya sendiri.
  • Infeksi pernapasan – Banyak dari bayi yang mengalami SIDS baru saja sembuh dari penyakit flu, yang juga bisa berperan dalam masalah pernapasan.
  1. Faktor Lingkungan Tidur Bayi

Benda – benda yang ada di boks bayi atau posisi tidurnya dikombinasikan dengan masalah fisik pada bayi dapat meningkatkan resiko SIDS. Contohnya seperti berikut ini:

  • Tidur pada perut atau sisi tubuh – Bayi yang ditempatkan pada perutnya atau pada posisi miring lebih mudah mengalami kesulitan bernapas ketimbang yang diletakkan pada posisi telentang.
  • Tidur pada permukaan yang terlalu lembut – Berbaring dengan wajah menghadap ke bawah pada kasur berbulu atau pada kasur air dapat menghalangi jalur pernapasan bayi. Menyelimuti bayi hingga ke kepala juga sangat beresiko.
  • Tidur dengan orang tua – Sementara resiko SIDS menurun ketika bayi tidur di satu ruangan yang sama dengan orang tuanya, resiko yang sama justru meningkat apabila bayi tidur satu tempat tidur dengan orang tua.

Sebagaimana diuraikan pada point diatas, posisi tengkurap memang sangat rawan untuk bayi dengan faktor – faktor fisik tertentu untuk mengalami SIDS, namun bukan berarti bayi yang tidak memiliki faktor fisik tertentu bisa bebas dari resiko mengalami SIDS pula ketika sedang tidur dalam posisi tengkurap.

Faktor Resiko SIDS

SIDS bisa menyerang bayi manapun, namun para peneliti telah mendapatkan beberapa faktor resiko yang mungkin menyebabkan seorang bayi lebih rentan mengalami SIDS yaitu:

  • Bayi laki – laki lebih mungkin terkena SIDS daripada bayi perempuan.
  • Bayi lebih rapuh pada usia sekitar dua sampai tiga bulan pertama hidupnya, sehingga pada usia itu lebih mungkin terserang SIDS.
  • Untuk alasan yang kurang dimengerti dan belum ditemukan penyebabnya, bayi berkulit hitam dan Indian Amerika serta penduduk asli Alaska lebih mungkin mengalami SIDS.
  • Bayi yang mempunyai sepupu atau kerabat yang meninggal akibat SIDS juga mempunyai resiko lebih besar terhadap SIDS.
  • Bayi yang hidup bersama perokok lebih mempunyai resiko tinggi terhadap SIDS, karena menjadi perokok yang pasif dengan menghirup asap rokok setiap harinya. Sayangnya, tidak semua orang menyadari bahayanya merokok di dekat bayi dan anak – anak sehingga masih banyak orang tua atau keluarga perokok yang mengekspos bayi dan anak terhadap racun dari asap rokok.

Lahir terlalu awal atau memiliki berat badan lahir yang rendah juga meningkatkan resiko bayi mengalami SIDS, begitu juga dengan saat kehamilan jika ibu berusia lebih muda dari dua puluh tahun, seorang perokok, menggunakan obat – obatan dan alkohol, serta tidak mendapatkan perawatan yang layak setelah melahirkan. Untuk menambah pengetahuan Anda tentang seluk beluk membesarkan seorang anak, perlu diketahui ciri – ciri anak hiperaktif , cara mengatasi mata minus untuk anak, dan apa saja manfaat oatmeal untuk bayi dan anak.

Posisi Tidur yang Tepat Untuk Bayi

Para ahli masih menganggap bahwa resiko bayi mengalami SIDS masih tinggi sampai bayi berusia 12 bulan. Karena itulah disarankan untuk menidurkan bayi dalam posisi telentang sampai usianya setidaknya satu tahun. Ada kekhawatiran para orang tua bahwa bayi yang tidur telentang dapat tersedak atau menelan muntahnya sendiri, namun sejauh ini tidak ada bukti bahwa hal tersebut beresiko terjadi karena bayi memiliki perlindungan pada sistem pernapasannya. Walaupun bayi yang tidur telentang mungkin saja akan mengalami kurang tidur karena ia lebih mudah terkejut atau sering terbangun, akan tetapi secara keseluruhan posisi terlentang sangat lebih aman dibandingkan tidur tengkurap.

Kapan Bayi Boleh Tidur Tengkurap?

Ketika bayi berusia satu sampai empat bulan, sangat tidak disarankan untuk membiarkannya tidur tengkurap. Pada umumnya bayi yang berusia tiga sampai enam bulan bisa tengkurap sendiri, akan tetapi usia yang paling tepat untuk menidurkan bayi dengan posisi tengkurap adalah pada usia empat bulan. Sebab, pada usia ini bayi telah mampu menopang kepala dan lehernya dengan sadar. Bayi juga sudah mampu mendorong badannya dengan menggunakan sikunya, karena otot – otot dan kemampuan motoriknya sudah mulai berkembang dengan baik. Sementara itu, Anda dapat melatih bayi untuk tidur lebih teratur di waktu yang tepat sehingga ia cepat memperoleh pola tidur yang benar. Dan juga ketahuilah beberapa hal yang berhubungan dengan kesehatan serta tumbuh kembang anak, seperti gejala hipertensi pada anak, gejala diabetes pada anak, dan apa saja manfaat menjemur bayi dan anak secara teratur di pagi hari.

Cara lain Membuat Bayi Tengkurap

Bila Anda masih ingin mendapatkan manfaat tengkurap untuk bayi namun masih khawatir membiarkannya tidur tengkurap terlalu lama, ada cara lain untuk membuat bayi tengkurap tanpa harus tidur nyenyak yaitu:

  • Bila Anda sedang berbaring, letakkan bayi tengkurap di perut Anda.
  • Anda bisa menengkurapkan bayi pada alas yang padat dan aman bagi bayi, seperti diatas selimut di lantai.
  • Gendong si bayi di lengan Anda dengan posisi tengkurap.

Hal yang harus diingat adalah jangan pernah membuat bayi tengkurap di saat ia baru saja minum ASI, makan atau minum susu karena dapat membuatnya muntah. Tunggu ketika bayi tampak rileks dan senang serta tidak terlalu mengantuk, baru Anda bisa memancingnya untuk tengkurap.

Cara Melatih Bayi Tengkurap

Untuk mendapatkan manfaat tengkurap bagi bayi, Anda bisa juga mulai melatih bayi tengkurap sejak usianya menginjak empat bulan. Hal – hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan saat melatih bayi tengkurap adalah:

  • Bagi waktu tengkurap – Bayi seringkali rewel jika ditengkurapkan terlalu lama, hal ini tentu saja karena ia merasa bosan. Untuk mensiasati hal tersebut, Anda bisa membagi waktu bayi tengkurap menjadi beberapa kali. Perhatikan ketika bayi mulai merasa tidak nyaman, Anda bisa menggendongnya sebentar dan kembali meletakkan bayi dalam posisi tengkurap setelah ia kelihatan tidak rewel lagi. Hal ni juga berarti Anda bisa memberi kesempatan kepada bayi untuk beristirahat sehingga ia tidak merasa bosan.
  • Sediakan mainan kesukaannya – Agar bayi tidak mudah bosan ketika sedang tengkurap, Anda bisa menyediakan mainan kesukaan si bayi di sekelilingnya tempat ia tengkurap. Hal ini juga sekaligus berguna untuk mengalihkan perhatian bayi dan melatih motoriknya karena ia akan berusaha sendiri untuk meraih benda tersebut. Anda juga bisa menyediakan cermin di hadapan si bayi. Ia tidak akan mudah bosan karena tertarik dengan bayangannya sendiri di cermin.
  • Sabar – Melatih bayi untuk terbiasa melakukan sesuatu pastinya membutuhkan kesabaran yang besar. Tak jarang bayi akan menangis untuk menunjukkan bahwa ia bosan, tidak suka dan tidak ingin ditengkurapkan. Jika ini terjadi, janganlah memaksa bayi untuk tengkurap. Kesabaran Anda akan diuji untuk dapat menunggu sampai bayi memiliki mood yang baik. Sabar juga menjadi kunci dari cara mendidik anak yang suka membantah, cara mengatasi anak yang suka mencuri, dan cara mengatasi rasa takut pada anak.

Keuntungan Tengkurap Untuk Bayi

Tidur tengkurap tidak selamanya berakibat buruk pada bayi. Ada juga beberapa keuntungan atau manfaat yang didapatkan bayi dari aktivitas tengkurap tersebut, seperti berikut ini :

  1. Tengkurap dapat membantu pembentukan tengkorak bayi

Bayi memiliki tulang tengkorak yang masih belum sempurna pembentukannya, sehingga bentuk kepalanya dapat berubah. Karena itu tidur tengkurap diyakini dapat memberikan keseimbangan bagi bentuk kepala bayi agar tidak peyang. Kepala bayi yang peyang atau gepeng bisa terjadi karena terlalu lama telentang atau miring ke satu sisi.

  1. Tengkurap dapat melatih otot leher bayi

Bayi yang dalam posisi tengkurap dapat melatih kekuatan otot lehernya. Hal ini disebabkan karena ketika bayi tengkurap, ia akan terdorong untuk mengangkat kepalanya sendiri. Kemampuan mengangkat lehernya ini akan mulai tampak ketika bayi berusia mulai empat bulan. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa bayi yang lebih banyak tidur telentang sulit menggunakan lehernya dan sulit menggerakkan anggota tubuhnya, sebalinya bayi yang sering ditengkurapkan akan lebih mudah untuk belajar menggerakkan tangan, kaki dan lehernya untuk bergerak maju dan mundur.

  1. Tengkurap dapat membantu melatih kemampuan motorik bayi

Bayi yang sudah bisa mengangkat kepalanya sendiri dan menggerakkan tangan serta kakinya maju dan mundur akan lebih mudah untuk mengembangkan kemampuan motoriknya yang lain seperti berguling, merangkak, berdiri lalu berjalan.

  1. Kualitas tidur bayi bisa lebih baik

Bayi bisa tidur lebih nyenyak saat berada dalam posisi tengkurap. Hal ini disebabkan posisi tengkurap dapat lebih meredam refleks bayi yang kerap terkejut saat sedang tidur. Bayi yang baru lahir seringkali menunjukkan refleks moro, yaitu refleks yang tampak seperti gerak terkejut. Dengan begitu tidur tengkurap bisa menjadi cara mengatasi bayi yang mudah terkejut saat tidur dan juga akan mempengaruhi kualitas tidurnya sehingga bayi bisa tidur lebih nyenyak dan tidak rewel.

  1. Tengkurap dapat menguatkan paru – paru

Ketika tidur tengkurap, posisi paru – paru yang berhadapan dengan kasur akan menopang tubuh bayi sehingga akan membentuk tulang paru – paru yang lebih kuat. Tulang paru – paru yang kuat akan mendukung juga pada pembentukan paru – paru yang bekerja lebih baik.

Tips Ketika Bayi Tidur Tengkurap

Bagi para orang tua yang ingin mendapatkan manfaat tidur tengkurap bagi bayi, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan untuk keamanan dan keselamatan di bayi sendiri.

  • Selalu awasi bayi ketika ia sedang tidur tengkurap. Carilah tanda – tanda bayi mulai tidak nyaman. Ketika bayi mulai terlihat sulit bernafas, segera ubah posisi tidurnya.
  • Batasi waktu bayi tidur tengkurap, jangan terlalu lama. Bayi cukup tidur tengkurap sekitar 30 menit saja.
  • Biarkan bayi tengkurap sendiri, jangan sekali – sekali memaksanya untuk tengkurap.
  • Walaupun alas tidur bayi merupakan bagian yang tak kalah penting, hindari untuk menggunakan alas tidur yang terlalu empuk karena dapat mengganggu pernafasan bayi.
  • Pastikan sprei terpasang dengan pas pada tempat tidur bayi.
  • Pastikan pernafasan bayi tidak terganggu dan hidung serta mulutnya tidak tertutup apapun.
  • Pakaikan bayi busana yang nyaman, menyerap keringat dan sesuai dengan suhu udara saat bayi tidur.
  • Usahakan untuk tidak menaruh terlalu banyak aksesoris atau mainan seperti boneka, bantal ekstra, selimut yang besar atau bantalan di boks bayi.
  • Jika bisa, jangan tengkurapkan bayi untuk tidur pada malam hari, karena bisa jadi Anda tidur nyenyak dan tidak bisa mengawasinya atau memindahkan posisi tidurnya semalaman.

Walaupun terbukti bahwa tidur dengan posisi tengkurap bisa memberikan banyak manfaat bagi bayi, namun tetap diperlukan adanya suatu tindakan preventif untuk mencegah bahaya yang bisa dialaminya. Untuk itu para orang tua terutama ibu sebaiknya memperhatikan keamanan bayi dengan menerapkan berbagai tips yang mengarah kepada keamanan si bayi, dan jangan sampai lengah ketika sedang menengkurapkan bayi.

13 Cara Jitu Mengatasi Cadel pada Anak

13 Cara Jitu Mengatasi Cadel pada Anak

Cadel adalah istilah yang biasa disematkan untuk balita yang kesulitan menyebutkan lafal beberapa huruf, seperti huruf R,L,S,V,F dan lainnya saat sedang belajar bicara. Hal ini sebenarnya wajar terjadi, karena anatomi lidah anak yang belum sempurna. Sebab itulah para balita sering terdengar tidak jelas ketika mengucapkan sesuatu. Dalam pengucapan kata-kata yang digunakan untuk berkomunikasi, artikulasi yang tepat sangat diperlukan. Sebabnya karena jika melafalkan suatu kata yang tidak sempurna, bunyi yang keluar tentu akan berbeda dengan arti sebenarnya.

Jika cadel terjadi pada anak balita, kasus seperti ini masih dianggap normal dan akan membaik seiring dengan pertambahan usianya. Namun kebanyakan anak biasanya sudah bisa berbicara dengan jelas pada usia 7 tahun keatas. Kalau si kecil masih juga terdengar cadel walaupun usianya sudah bukan balita lagi, maka hal tersebut perlu diselidiki lebih lanjut. Ketahuilah, bahwa masalah cadel yang tidak ditangani dengan tepat bisa terbawa hingga anak dewasa nanti.

Penyebab Anak Cadel

Masalah cadel pada anak cukup sulit untuk dideteksi apakah akan berlanjut setelah mencapai usia lima tahun atau lebih, karena menyangkut sistem otak yang mengatur fungsi bahasa, yaitu Area Broca. Area ini mengatur koordinasi pada area vokal dan area wernicke untuk bagian pemahaman terhadap kata-kata. Anak yang masih menemui kesulitan mengucapkan kata-kata dengan jelas bisa saja merupakan akibat dari beberapa hal berikut ini:

  1. Penggunaan dot atau empeng – Menggunakan dot terlalu lama bisa membuat anak mengalami cadel karena lidah anak terdorong ke depan dan berada di antara giginya. Kondisi demikian bisa membuat anak tidak jelas ketika mengucapkan huruf S dan Z.
  2. Tongue Tied – Kondisi yang juga disebut Ankyloglossia ini merupakan suatu keadaan dimana ketika Frenulum Lingue,  jaringan yang menempel di bawah lidah sampai ke bagian bawah mulut terlalu pendek. Keadaan ini akan membatasi pergerakan lidah ketika berbicara, dan hal ini biasanya terjadi sejak bayi lahir atau merupakan bawaan lahir.
  3. Kelainan Fisiologis lain – Cadel juga bisa disebabkan oleh kelainan fisiologis lain seperti kelainan pendengaran dan gangguan pada otak, atau kelainan pembentukan langit – langit mulut.
  4. Lingkungan – Dalam kondisi ini, anak menjadi cadel bukan karena masalah perkembangan fisiknya, melainkan karena orang tuanya membiasakan berbicara dengan logat cadel dengan sang anak. Sehingga si kecil menganggap bahwa hal itu adalah cara berbicara yang normal untuk dilakukan.
  5. Psikologis – Banyak faktor psikologis yang menyebabkan anak menjadi cadel, misalnya terlalu dimanja, mencari perhatian orang-orang di sekelilingnya, atau mengikuti tontonan di televisi yang dia lihat dan banyak lagi.

Gangguan Fonologis

Masalah cadel pada anak merupakan salah satu gangguan fonologis atau phonological disorder. Gangguan ini berarti anak tidak mampu memproduksi bunyi atau suara dari kata-kata sesuai dengan tahapan usianya, sementara ia sebenarnya memiliki perbendaharaan kata yang cukup banyak. Kendalanya adalah si anak tidak bisa mengucapkannya dengan jelas. Biasanya,anak tidak menguasai artikulasi dari huruf R, S, T, F, Z, L dan C. Gangguan fonologis dapat dibagi menjadi dua macam yaitu:

  • Ringan

Gangguan fonologis dikatakan termasuk ringan apabila pada anak usia 3 tahun yang belum dapat mengucapkan huruf L, R atau S. Misalnya, mengucapkan ‘es krim’ menjadi ‘es klim’, ‘rumah’ menjadi ‘lumah’ dan sebagainya. Gangguan ringan ini akan hilang sejalan dengan pertambahan usia anak dan jika orang tua juga terbiasa melatih anak berbicara dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

  • Berat

Gangguan fonologis berat terjadi ketika anak mengucapkan beberapa huruf dengan bunyi yang sama, sebagian atau semua huruf, menghilangkan sebagian atau semua huruf, atau menggantikan beberapa huruf dalam pengucapannya dengan lafal yang tidak jelas sehingga sulit dimengerti. Misalnya, ‘pulang’ menjadi ‘puang’.

Beberapa Macam Cadel

Cadel bisa dibedakan menjadi beberapa macam sesuai dengan kondisi lidah anak yaitu:

  1. Interdental – Yaitu cadel yang disebabkan oleh lidah yang menonjol pada antara dua gigi depan.
  2. Dental – Penyebabnya adala posisi lidah yang menyentuh kedua gigi depan anak, sehingga anak sulit melafalkan huruf S, T atau Z.
  3. Lateral – Cadel ini terjadi ketika udara yang masuk ke rongga mulut justru mengarah ke lidah bagian bawah, sehingga jika melafalkan huruf S tidak terdengar mendesis.
  4. Palatal – Disebabkan karena lidah menyentuh langit – langit mulut yang lunak saat berbicara sehingga anak melafalkan kata – kata secara berbeda.

Apa yang harus dilakukan?

Ketika melihat bahwa buah hati Anda misalnya cenderung cadel dalam pengucapan dan artikulasi walaupun usianya sudah melewati balita, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut terlebih dulu:

  • Mengamati

Jika anak cadel, orang tua dapat melakukan pengamatan terlebih dulu terhadap kondisi cadel anak. Amatilah bagaimana anak meletakkan lidahnya terhadap gigi saat berbicara. Sebaiknya hal ini dilakukan di depan cermin agar anak bisa melihat bagaimana caranya sendiri ketika mengucapkan berbagai kata atau huruf yang belum dia kuasai. Dengan mengamati, Anda bisa mengetahui pada bagian mana masalah cadel anak yang harus diperbaiki.

  • Bantuan Ahli

Masalah cadel dapat diatasi dengan bantuan terapi bicara yang dilakukan oleh seorang ahli. Pada awalnya, seorang ahli terapi akan melihat terlebih dulu bagaimana cara si kecil mengucapkan berbagai huruf lainnya. Tes dengan berbagai pengucapan kata dan huruf akan diberikan kepada anak untuk menentukan terapi yang tepat.

Mengatasi Cadel Pada Anak di Rumah

Bagi orang tua yang memiliki anak cadel, tidak perlu cemas karena masalah ini bisa diatasi dengan beberapa terapi yang cocok untuk melatih kemampuan artikulasi anak. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melatih anak cadel di rumah yaitu:

  1. Untuk mengatasi masalah cadel dari rumah yang sekiranya disebabkan oleh faktor psikologis, maka diperlukan kerjasama seluruh anggota keluarga. Orang tua bisa meminta anggota keluarga lain untuk tidak mengajak anak berbicara dengan logat cadel lagi, melainkan berusaha mengajaknya bicara menggunakan pengucapan dan bahasa yang benar.
  2. Bantu anak mengucapkan kata yang benar ketika ia berbicara cadel. Gunakan kata – kata yang bijak agar anak tidak merasa malu ketika dikoreksi atau malah menjadi mogok mengucapkan kata – kata. Ingatlah jangan mengucapkan kata kata yang tidak boleh diucapkan orang tua kepada anak.
  3. Sering mengajak anak berbicara dengan menggunakan kata – kata yang benar setiap hari, sebagai cara meningkatkan rasa percaya diri anak bahwa ia bisa berbicara dengan tepat dan jelas.
  4. Pujilah anak ketika ia berhasil mengucapkan kata dengan benar sehingga ia termotivasi untuk terus berusaha memperbaiki artikulasinya sendiri. Jangan memarahi anak ketika ia tidak bisa mengucapkan satu kata dengan benar, ingatlah bahwa ada efek pada mental anak yang sering dibentak dalam jangka panjang kelak.
  5. Biasakan anak untuk menggunakan sedotan. Gerakan mengisap dengan menggunakan sedotan ini bisa melatih anak untuk memperbaiki kekuatan motorik mulutnya yang penting untuk mengembangkan kemampuannya berbicara.
  6. Latih anak di depan cermin untuk merapatkan giginya saat mengucapkan huruf S.
  7. Pentingnya bermain untuk pertumbuhan anak bisa mendorongnya untuk bersmangat berlatih berbicara. dengan jelas. Ajak anak bermain meniup gelembung sabun atau meniup terompet mainan untuk melatih kekuatan motorik mulutnya. Bisa juga memberikan jenis mainan yang merangsang otak anak sekaligus. Berhati – hatilah agar anak tidak sampai jatuh terpeleset sabun karena ada bahaya anak terjatuh telentang.
  8. Jangan biasakan anak mengisap ibu jarinya karena dapat memicu cadel. Mengisap ibu jari biasa dilakukan bayi  ketika bayi tidur tengkurap dan akan berlanjut sampai anak besar jika dibiarkan saja.

Mengatasi Cadel Pada Anak dengan Terapi

Selain dengan latihan sendiri di rumah, Anda dapat meminta bantuan ahli terapi bicara untuk mengatasi masalah cadel pada anak.

  1. Terapi Gerakan Lidah  – Terapi untuk lidah cadel bisa dilakukan dengan cara menggetarkan lidah yaitu dengan cara melafalkan vokal secara konsisten mulai dari huruf A sampai Z menggunakan titik artikulasi yang tepat dan jelas. Atau juga dengan berlatih mengucapkan huruf vokal seperti AIUEO dengan cepat dan jelas.
  2. Terapi Hipnotis – Metode hipnotis termasuk berlatih mengucapkan kata  yang benar secara bertahap sampai membentuk suatu rangkaian kalimat yang benar dengan intonasi yang benar pula.
  3. Terapi Psikologis – Terapi ini dilakukan dengan meyakinkan keluarga untuk mendukung latihan anak dengan tidak mengucapkan kata – kata dengan lafal cadel, melainkan membantu memberi contoh bagaimana cara pengucapan yang benar.
  4. Latihan Otot Lidah – Latihan ini berguna untuk kekuatan otot lidah. Caranya dengan menjulurkan lidah keluar sepanjang mungkin lalu menarik lidah ke dalam sambil memutarnya di dalam rongga mulut berulang kali. Latihan ini dapat dilakukan sebelum tidur atau pada pagi hari setelah bangun tidur agar otot lidah dapat terbiasa mengucapkan kata – kata dengan lafal dan intonasi yang benar.
  5. Mengunyah permen karet – Walaupun kedengarannya lucu, mengunyah permen karet sambil berlatih mengucapkan kata – kata yang sulit diucapkan karena dapat mengendurkan ketegangan pada rongga mulut yang kaku dan merangsang syaraf di sekitar mulut.

Sambil melatih anak untuk memperbaiki artikulasinya, Anda juga bisa mendukungnya dengan makanan sehat untuk tumbuh kembang anak, manfaat pentingnya sarapan untuk anak dan menetapkan manfaat tidur siang untuk tumbuh kembang anak setiap hari.

Berlatih mengucapkan huruf R

Sebagian besar orang yang cadel kesulitan mengucapkan huruf R dengan benar. Anda bisa melatih si kecil sendiri atau menggunakan bantuan ahli terapi bicara dengan menggunakan beberapa metode latihan untuk mengucapkan huruf R berikut:

  • Membuat gerakan yang benar dengan mulut dan lidah

Huruf R dihasilkan dari gerakan bibir bawah dan gigi bagian atas atau menggetarkan lidah dengan gigi atas bagian belakang, hampir sama dengan gerakan mulut saat melakukan cara pengucapan huruf T dan D. Cobalah untuk mengucapkan huruf R dengan lafal seperti mengucapkan R dalam bahasa Inggris yaitu ‘errrr’ . Perhatikan gerakan lidah yang tidak menyentuh gigi bagian dalam. melainkan hanya sampai di tengah bagian dalam mulut saja. Saat mengucapkan R, lidah harus digetarkan untuk mendapatkan bunyi yang tepat. Anda juga bisa memperkenalkan kata – kata yang memiliki huruf R kepada anak untuk belajar diucapkan.

  • Menggetarkan lidah

Pertama – tama, jaga agar lidah rileks di dalam mulut dan hembuskan napas. Menghembuskan napas akan membantu aliran udara ke mulut dari paru – paru yang dapat mendorong lidah bervibrasi. Posisikan lidah sedikit menempel pada bagian belakang gigi depan, lalutarik napas dan hembuskan keluar dengan tidak mengubah posisi lidah.

  • Latih anak dengan frasa khusus

Frasa ‘Ular melingkar-lingkar di atas pagar’ bukan hanya berguna untuk permainan saja, namun sebenarnya frasa ini baik untuk melatih artikulasi sehingga sering digunakan untuk melatih orang yang sulit mengucapkan huruf R. Anda bisa membantu melatih anak untuk sering mengucapkannya. Bantu anak untuk mengulangi frasa ini hingga lidahnya terbiasa dengan frasa tersebut dan bisa mengucapkannya tanpa kesulitan.

  • Ulangi terus menerus

Untuk dapat mengucapkan huruf R dengan sempurna mungkin saja akan membutuhkan waktu lama bagi seorang anak. Anda dapat memberinya motivasi agar tidak mudah jenuh berusaha berlatih mengucapkan huruf R. Dorong si kecil untuk lebih sering mengucapkan berbagai kata yang mengandung huruf R ketika dia sudah bisa mengucapkannya dengan benar.

Pentingnya untuk dapat mengucapkan huruf R tunggal dengan benar disebabkan karena lafal huruf R yang biasanya sama dalam sebagian besar bahasa. Jadi, jika anak sudah menguasai artikulasi huruf R yang tepat, ia tidak akan kesulitan untuk mengucapkan huruf  R dalam bahasa – bahasa yang berbeda.

Akibat dari Cadel

Masalah cadel pada anak seharusnya memang ditangani dan ditindaklanjuti dengan serius, karena jika tidak bisa saja anak kelak akan mengalami berbagai masalah. Mulai dari masalah sosial, karena ia sulit berkomunikasi dengan lafal yang benar untuk membuat orang lain mengerti kata – kata yang dia ucapkan. Lambat laun karena kesulitan menyampaikan maksudnya dengan jelas, hal itu akan mempengaruhi kepercayaan diri anak dan kemampuannya bersosialisasi. Selain itu juga dapat mempengaruhi kemampuan belajarnya di sekolah, terutama menulis. Karena terbiasa mengucapkan beberapa kata – kata yang tidak jelas, anak akan sulit mengeja kata tersebut dengan benar. Ia akan cenderung mengeja kata – kata sesuai dengan yang biasa ia ucapkan, bukan sesuai dengan susunan huruf yang benar.

Mitos Seputar Cadel

Sayangnya, orang yang cadel biasanya mendapat banyak mitos negatif yang sebenarnya tidak berhubungan sema sekali dengan masalah cadelnya tersebut. Terutama dari lingkungan sekitarnya. Beberapa mitos seputar orang cadel yaitu:

  1. Orang cadel berlidah pendek – Memang benar ada hubungannya berlidah pendek dengan cadel. Setidaknya, anatomi lidah yang kurang sempurna membuat seseorang kesulitan mengucapkan beberapa huruf tertentu, sehingga ia menjadi cadel. Namun letak mitosnya adalah bahwa banyak orang yang mengatakan kalau orang cadel harus sering menjulurkan lidah agar lidahnya menjadi lebih panjang. Sebenarnya, latihan menjulurkan lidah tersebut gunanya untuk merilekskan otot lidah yang tegang agar lebih luwes dalam mengucapkan huruf – huruf tertentu, dan sama sekali bukan untuk memanjangkan lidah.
  2. Orang cadel pintar berbahasa asing – Mitos ini berasal dari kebiasaan mengamati orang asing yang berusaha mengucapkan bahasa kita. Karena lafal yang sangat jauh berbeda, ucapan mereka pun terdengar aneh dan membuat mereka dijuluki cadel. Dari hal inilah maka berkembang mitos jika orang cadel itu adalah orang yang akan mudah mempelajari bahasa asing seperti bahasa Inggris dan lainnya, karena cara pengucapan mereka sudah mirip dengan orang – orang asing tersebut.
  3. Orang cadel kurang makan pedas – Bila dilihat dari sisi logika, sama sekali tidak ada hubungannya antara makan pedas dan kemampuan seseorang untuk berartikulasi dengan baik. Karena itulah hal ini termasuk suatu mitos yang sulit dibuktikan kebenarannya.
  4. Dikira berasal dari suku tertentu – Beberapa orang bisa jadi langsung mencap orang cadel sebagai keturunan suku tertentu, padahal dalam kenyataannya tidak begitu. Karena cara mereka berbicara yang berbeda, orang lain biasanya langsung menganggap kalau orang cadel mempunyai logat tertentu.
  5. Orang cadel mencari perhatian – Mungkin saja memang ada orang yang ingin mencari perhatian dengan berbicara cadel, karena ia menganggap hal itu lucu dan membuat orang lain memperhatikannya. Namun kebiasaan itu akan berimbas kepada orang yang benar – benar cadel, karena orang lain mengira mereka hanya berpura – pura dan dianggap menjengkelkan.

Terlepas dari semua mitos tersebut, orang cadel seringkali menjadi sasaran ejekan orang lain karena mereka berbeda. Begitu jugalah yang akan dialami oleh anak kecil yang cadel seumur hidupnya, ia pasti akan selalu bertemu dengan orang yang mempermainkan kondisi cadelnya tersebut. Sama kondisinya dengan anak kidal atau saat ada anak yang menampakkan ciri ciri anak hiperaktif.  Saat inilah orang tua harus menanamkan kepada anak bahwa cadel bukanlah kondisi yang membutuhkan ejekan dan membuat anak menjadi tidak percaya diri. Tanamkan kepada anak bahwa cadel merupakan suatu keunikan dan menjadi ciri khas dirinya dibandingkan dengan orang lain.

(lebih…)

Anak Terlambat Bicara – Ciri, Penyebab dan Cara mengatasinya

Anak Terlambat Bicara – Ciri, Penyebab dan Cara mengatasinya

Perkembangan sang buah hati sekecil apapun itu akan menjadi hal yang ditunggu dan menggembirakan orang tua. Termasuk juga jika si kecil sudah mulai terdengar mengoceh dan bergumam, walaupun belum jelas apa yang dia gumamkan. Kata-kata pertama yang keluar dari mulut seorang anak akan menjadi suatu keajaiban tersendiri bagi orang tuanya. Pada umumnya ketika anak menginjak usia dua tahun, ia akan mulai bisa mengucapkan lebih dari satu atau dua patah kata. Anak seusia itu biasanya sudah belajar untuk menggabungkan beberapa kata menjadi sebuah kalimat yang sudah dapat dimengerti oleh orang tuanya atau pengasuhnya.

Anak dapat dikatakan mengalami keterlambatan bicara bila pada usia dua tahun belum dapat mengatakan lebih dari satu atau dua patah kata saja. Setiap anak memang memiliki tingkat kecepatan yang berbeda dalam setiap masa perkembangannya. Misalnya, ada anak yang sudah pintar bicara pada usia dua tahun, tetapi ada juga yang masih berjuang untuk merangkai kata – kata menjadi sebuah kalimat. Namun walaupun begitu, anak tetap akan berkembang sesuai dengan masa tahapan perkembangan yang normal. Jika anak terlihat tidak mengalami perkembangan sesuai tahapan yang normal, maka bisa jadi anak memang mengalami keterlambatan.

Tahapan Perkembangan Bicara Anak

Perkembangan bicara anak sama pentingnya dengan tahapan perkembangannya yang lain. Hal ini seharusnya menjadi topik yang dapat dibicarakan serta didiskusikan dengan dokter anak setiap kali waktu konsultasi rutin tiba, karena terkadang bisa menjadi sulit untuk melihat apakah anak sekadar belum berkembang atau mempunyai masalah yang harus diatasi dengan bantuan profesional, seperti cara jitu mengatasi cadel pada anak yang juga membutuhkan bantuan terapi bicara.

  • Sebelum 12 bulan

Pada usia ini, penting untuk memperhatikan tanda – tanda apakah anak menggunakan suaranya untuk berkomunikasi dengan lingkungannya. Mengoceh dan menggumam adalah beberapa tanda perkembangan awal. Ketika anak mulai berusia sekitar sembilan bulan, mereka mulai menggabungkan beberapa suara dan nada yang berbeda secara bersamaan, mungkin bahkan membentuk kata ‘mama’ atau ‘papa’ tanpa benar – benar mengerti artinya. Menjelang usia dua belas bulan, anak biasanya terlihat menaruh perhatian terhadap suara dan mulai mengenali nana – nama benda yang umum. Mulai sejak lahir, Anda bisa memberikan jenis mainan yang merangsang otak anak untuk mendukung tumbuh kembangnya, dan pada usia awal bayi, waspadalah jika bayi tidur tengkurap karena ada resikonya.

  • Usia 12-15 bulan

Anak – anak pada rentang usia ini seharusnya juga memiliki pilihan kosa kata yang lebih luas ketika sedang mengoceh, seperti menyebutkan huruf P, B, M, D atau N, mulai meniru atau mengulangi suara yang dibuat oleh anggota keluarga lain, mengatakan lebih dari satu kata secara spontan. Biasanya kata benda akan dikuasai terlebih dulu, mengerti dan memahami kalimat perintah sederhana seperti, “Tolong ambilkan mainan itu”. Ketika anak sudah bisa meraih dan mengambil sesuatu, Anda juga bisa mengamati apakah ada tanda – tanda anak kidal pada si kecil. Pada usia ini anak juga sudah mulai belajar berjalan, waspadailah bahaya anak terjatuh telentang ketika ia sedang mencoba berjalan sendiri.

  • Usia 18-24 bulan

Walaupun ada banyak faktor yang mempengaruhi, kebanyakan anak pada usia ini dapat menyatakan lebih dari 20 kata ketika berusia 18 bulan dan 50 kata ketika ia menginjak usia 2 tahun. Memasuki usia dua tahun, anak mulai menggabungkan dua kata untuk membentuk kalimat sederhana, dan mengenali objek yang umum dalam gambar atau kenyataan yang dia lihat sehari – hari, menunjuk mata, telinga dan hidungnya ketika ditanya, dan mengikuti dua tahap kalimat perintah seperti “Tolong ambilkan mainan itu dan berikan kepada Mama”. Pada usia dini, Anda bisa lebih mengetahui cara mengenali karakter anak karena ia sudah mulai menunjukkan dirinya sendiri.

  • Usia 2 sampai 3 tahun

Pada usia ini, orang tua sering melihat pencapaian besar pada anak mereka. Kosa kata anak seharusnya meningkat menjadi banyak kata yang sulit untuk dihitung dan anak biasanya dapat menggabungkan tiga atau lebih kata – kata menjadi satu kalimat. Pemahaman anak juga biasanya meningkat, pada usia tiga tahun seorang anak akan dapat mengerti kalimat seperti ” Taruhlah mainan itu di meja” atau “Taruhlah mainan itu di bawah meja”. Anak juga biasanya mulai memahami konsep deskriptif seperti besar dan kecil, dan mengidentifikasi warna.

Perbedaan Antara Bicara dan Bahasa

Bahasa dan bicara seringkali disalah artikan, namun ada perbedaan yang signifikan antara keduanya yaitu:

  • Bicara adalah ekspresi verbal dari bahasa dan termasuk artikulasi, yang mana merupakan cara untuk membentuk suara dan kata – kata.
  • Bahasa mempunyai cakupan lebih luas dan merujuk kepada seluruh sistem untuk mengekspresikan dan menerima informasi yang bermakna. Bahasa dimengerti melalu proses komunikasi verbal, non verbal dan tertulis.

Walaupun masalah pada bahasa dan kemampuan bicara berbeda, keduanya seringkali menjadi tumpang tindih. Seorang anak dengan kemampuan bahasa yang bermasalah mungkin saja mampu mengucapkan kata – kata dengan baik namun tidak bisa menggabungkan lebih dari dua kata dalam pembicaraannya.

Sementara pada anak lain, pembicaraannya mungkin saja sulit dimengerti namun ia bisa menggunakan dua kata atau lebih untuk menyampaikan maksudnya. Yang lainnya mungkin saja bisa berbicara dengan baik namun mempunyai kesulitan untuk mengikuti perintah dan arahan.

Ciri – ciri Anak Terlambat Bicara

Walaupun pada usianya anak Anda belum dapat berbicara sesuai dengan yang seharusnya terjadi, jangan dulu terburu – buru untuk memvonis si kecil mengalami terlambat bicara atau speech delay. Ada beberapa ciri yang dapat digunakan untuk memastikan apakah seorang anak mengalami speech delay atau tidak, yaitu:

  1. Tidak Responsif  – Biasanya pada anak yang mengalami keterlambatan bicara sudah dapat dilihat tandanya sejak ia berusia satu tahun. Anak akan terlihat jarang atau tidak mengoceh dan bisa jadi tidak merespon apa yang ia dengar. Tidak responsif juga bisa merupakan tanda autis pada anak.
  2. Kosakata anak yang terbatas – Memasuki usia tiga tahun rata – rata anak akan dapat menguasai hingga ratusan kosa kata atau yang tidak dapat dihitung. Anak yang menguasai kosa kata jauh di bawah jumlah tersebut, kemungkinan besar dapat mengalami keterlambatan bicara. Anda bisa melihat jika anak terus menerus menggunakan kata yang sama dan sepertinya ia tidak tahu cara lain untuk menyampaikan maksudnya.
  3. Sulit berbicara dalam kalimat – Ketika berusia dua sampai tiga tahun umumnya anak sudah bisa berbicara menggunakan dua kalimat sederhana, mampu mengajukan pertanyaan dan mengikuti lirik lagu yang sederhana, mengucapkan tiga bagian tubuh yang dia ketahui.
  4. Sulit mengucapkan kata tertentu – Keterlambatan bicara berhubungan dengan kesulitan perkembangan bicara yang dialami anak, yaitu kesulitan untuk menggerakkan mulut dan lidah. Karena itu bagi anak yang mengalami keterlambatan bicara biasanya akan sedikit kesulitan untuk mengucapkan kata – kata atau huruf tertentu, dan salah dalam mengucapkan kata.
  5. Ucapannya sulit dipahami – Tanda ini sulit untuk dikenali, karena ketika anak berbicara kurang jelas dan tidak berurutan biasanya orang tua sebagai orang yang paling dekat dengan anak akan langsung mengetahui maksudnya. Jadi, sulit untuk mengatakan apakah seorang anak benar–benar mengalami keterlambatan bicara dengan cara demikian.  Namun jika sudah memasuki usia 3 tahun keatas anak masih belum bisa menyampaikan maksudnya dengan jelas, ada kemungkinan ia akan mengalami keterlambatan bicara.
  6. Banyak menggunakan bahasa tubuh – Ketidakmampuan anak untuk menyatakan perasaan atau maksudnya akan membuat anak mencari cara lain untuk itu. Misalnya, dengan menggunakan bahasa tubuh. Jika anak lebih banyak menggunakan bahasa isyarat untuk menyatakan kemauannya seperti menunjuk dan lain – lain daripada berbicara, bisa saja anak mengalami keterlambatan bicara.

Penyebab Anak Terlambat Bicara

Keterlambatan bicara pada anak tidak terjadi begitu saja, namun ada beberapa penyebab yang menjadi alasan mengapa si kecil mengalami hal tersebut yaitu:

1. Gangguan pada kemampuan berbahasa

Gangguan ini berupa kesulitan untuk memproduksi suara seperti berbicara, meniru bunyi, sulit menggunakan bahasa lisan ketika bicara dengan orang lain, serta akan sulit memahami orang lain juga. Hal ini terjadi karena otak beberapa anak bekerja secara berbeda.

2. Gangguan Pendengaran

Anak yang mengalami gangguan pendengaran kesulitan menangkap nada dan intonasi suara atau bahkan tidak bisa menangkap suara – suara sama sekali, sehingga ia tidak paham bagaimana seharusnya berbicara dengan benar atau bagaimana menggunakan intonasi yang tepat ketika berbicara. Dengan begitu, anak akan mengalami kesulitan ketika meniru atau menggunakan bahasa secara jelas.

3. Pengaruh Televisi

Menonton televisi juga berpengaruh terhadap kemampuan bicara anak, karena alat hiburan ini hanya bekerja satu arah saja. Jika seorang anak yang masih sangat kecil terbiasa menonton televisi sendirian, ia bisa jadi akan tumbuh dengan tidak menyadari keadaan sekelilingnya, termasuk tidak merasa perlu untuk menjalin kontak dengan orang lain. Kurangnya interaksi dengan manusia  lain akan membuat anak tidak tahu caranya belajar berbicara.

4. Hambatan Pada Otak

Anak dapat mengalami keterlambatan bicara jika ia memiliki suatu gangguan di otak yang menghalangi fungsinya. Adanya gangguan pada daerah oral motor anak, akan menyebabkan anak bermasalah dalam pengolahan suara. Untuk memproduksi suara, diperlukan fungsi bibir, lidah dan rahang. Terjadinya gangguan pada ketiga organ mulut tersebut, akan menyebabkan keterlambatan bicara.

5. Lahir Prematur

Bayi prematur adalah anak yang lahir sebelum waktunya karena satu dan lain hal yang menjadi penyebabnya. Pada anak yang dilahirkan prematur, kondisi organ – organ tubuhnya belum sepenuhnya siap untuk dilahirkan, karena itu ada kemungkinan anak akan mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembangnya, salah satunya adalah keterlambatan bicara.

6. Hambatan pada saraf 

Anak dapat mengalami keterlambatan bicara karena ada hambatan pada sistem neurologisnya. Contohnya jika anak mengalami celebral palsy atau distrofi otot yang dapat mempengaruhi otot – otot yang diperlukan untuk berbicara sehingga anak akan kesulitan untuk sekedar memproduksi sebuah kata yang ada artinya.

7. Autisme

Autisme merupakan suatu gangguan pada anak yang terkait erat dengan masalah komunikasi. Autisme pada anak menggambarkan bahwa seorang anak yang memiliki autisme akan mengalami hambatan besar dalam berkomunikasi dengan orang lain. Keterlambatan bicara bahkan dinyatakan sebagai salah satu tanda awal dari autisme pada anak.

8. Gangguan Pada Pengolahan Auditori

Yang dimaksud dengan pengolahan auditori adalah cara seseorang mendapatkan pemahaman tentang suatu situasi berdasarkan kata – kata. Anak yang pengolahan auditorinya terganggu akan mengalami kesulitan untuk memahami apa yang dikatakan orang lain.

9. Terlalu sering menonton televisi atau gadget

Televisi dan gadget seperti telepon genggam, tablet, dan bermain laptop adalah alat hiburan yang bersifat satu arah saja. Anak yang terbiasa menerima saja tanpa melakukan proses interaksi hanya dapat menerima informasi yang masuk tanpa harus mencerna dan memprosesnya. Akibatnya anak bisa tidak mengerti pentingnya interaksi secara sosial dengan orang lain, dan ia akan mengira bahwa komunikasi satu arah hanya bentuk komunikasi yang wajar dilakukan.

10. Minim interaksi dengan orang tua

Terkadang orang tua yang sibuk sulit meluangkan waktu untuk mengajak balitanya bercakap – cakap, ada pula orang tua yang tidak menyadari pentingnya membangun komunikasi dan memberi contoh kepada anak mengenai pentingnya berkomunikasi dengan orang lain, sehingga anak tidak terstimulasi untuk banyak berbicara.

Apa yang harus dilakukan

Perkembangan bicara anak sangat dipengaruhi oleh orang tua. Pada banyak kasus, kesulitan anak untuk berbicara dapat diatasi dengan keterlibatan orang tua. Cobalah lakukan beberapa langkah ini untuk menstimulasi anak yang terlambat bicara:

  • Ulangi ucapannya  – Anak yang terlambat bicara terkadang sulit dimengerti maksud ucapannya. Anda bisa mengulang kata – kata yang dia ucapkan sambil bertanya apa yang dia maksud, bila perlu ajak anak untuk – menunjukkan maksudnya tersebut.
  • Banyak berekspresi – Ketika berkomunikasi dengan anak, usahakan untuk aktif bergerak dan menunjukkan ekspresi yang jelas, misalnya menunjuk benda yang kita maksud atau menggerak – gerakan botol susu atau gelas ketika mengajak anak minum.
  • Bercerita – Anda juga bisa berbicara dengan anak menggunakan cara seperti sedang bercerita. Katakan pada anak dalam kalimat yang baku, lengkap dan berpola Subjek – Objek – Predikat – Keterangan agar anak mengenal pola kalimat dan berbicara dengan bahasa yang runtut.
  • Bermain peran – Bermain peran atau berpura – pura menjadi orang lain atau berpura – pura melakukan suatu hal dengan anak akan merangsang daya imajinasinya dan kemampuan verbalnya juga. Misalnya, bermain berjualan di pasar, pura – pura menelepon dengan telepon mainan dan mengobrol di telepon tersebut.
  • Jangan lupa memuji – Untuk memotivasi anak, Anda bisa memujinya setiap kali ia berhasil menambah kosa katanya, menyusun sebuah kalimat, dan berbicara dengan jelas . Berilah pujian sambil tersenyum dan pelukan agar anak mengerti bahwa kemajuan yang dicapainya tersebut merupakan hal yang sangat baik.
  • Ajak anak bergaul – Mungkin Anda merasa takut anak akan merasa minder karena ia belum bisa bicara dengan jelas, jadi membuka pergaulan anak dengan kawan – kawan sebayanya tidak menjadi pilihan. Namun bergaul dengan kawan sebaya sebenarnya justru dapat memberikan anak motivasi untuk terus berusaha berbicara dengan benar, karena ia ingin bergabung dengan teman – temannya. Anda hanya harus memastikan bahwa anak terlibat di dalam lingkungan yang baik yang tidak akan menurunkan rasa percaya dirinya dengan mengejek kemampuan bicara anak, atau lingkungan yang akan memberikan pengaruh buruk.

Berkonsultasi dengan spesialis

Jika Anda atau dokter mencurigai adanya masalah dalam perkembangan bicara anak, evaluasi awal dengan ahli patologi sangat penting untuk dilakukan. Ketika melakukan evaluasi, seorang ahli patologis akan melakukan berbagai tes mengenai keseluruhan perkembangan anak dan kemampuan berbahasa anak:

  • Mencari tahu apa yang dipahami anak dengan menguji bahasa reseptif yang dikuasai anak.
  • Menguji bahasa ekspresif anak, melihat apakah anak bisa mengekspresikan maksudnya dengan menggunakan bahasa.
  • Melihat apakah anak berusaha berkomunikasi dengan cara lain, misalnya menunjuk, menggerakkan kepala, dan anggota tubuh lainnya karena ia belum lancar berbicara.
  • Melihat perkembangan suara dan kejelasan bicara anak ketika berkomunikasi dengan orang lain.
  • Melihat perkembangan motorik oral anak seperti lidah, mulut, langit – langit mulut, bekerja dengan mengamati cara anak makan, bicara, menelan dan sebagainya.

Jika para ahli memutuskan bahwa anak memerlukan terapi bicara, maka peran serta orang tua sangat penting. Orang tua perlu mengamati seluruh proses terapi agar dapat mempelajari caranya dan ikut berpartisipasi. Ahli terapi bicara juga akan menunjukkan pada orang tua bagaimana caranya menerapkan terapi di rumah untuk memperbaiki kemampuan bicara anak. Ketika gangguan bicara, bahasa, pendengaran atau perkembangan lainnya terjadi, penanganan yang awal akan membantu mendukung kebutuhan anak. Karena itulah, berapapun usia anak, mengenali adanya masalah dalam tumbuh kembangnya merupakan suatu hal yang sangat penting agar masalah apapun yang ada dapat diatasi sejak awal, misalnya cara mendidik anak yang suka membantah dan cara mengatasi anak yang suka mencuri. Begitu pula dalam hal mendeteksi penyakit seperti gejala sinusitis pada anak, bronkitis akut dan kronis pada bayi dan anak, ataupun gejala kolik pada anak.