
-
Tidak Cocok untuk Bayi
Susu formula terutama yang sudah berbentuk bubuk tidak baik untuk dikonsumsi oleh bayi. Susu formula yang biasanya berasal dari susu sapi hanya diperuntukkan untuk anak sapi, bukan anak manusia. Apabila kebutuhan ASI tidak dipenuhi hingga bayi berumur enam bulan penuh, yang ada bayi lebih mudah terserang berbagai macam penyakit. Misalnya, alergi, eksim, dan gangguan pernapasan.
Baca : manfaat oatmeal untuk bayi – manfaat madu untuk anak dan balita – manfaat pentingnya sarapan untuk anak
-
Perkembangan Bayi Terganggu
Susu formula juga berbahaya bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Apabila bayi telah diberikan susu formula dua bulan setelah ia dilahirkan, dapat dipastikan ia tidak akan bertumbuh dengan sehat. Bahkan ini akan berpengaruh bagi pertumbuhan otaknya sendiri. Kondisi ini tentu sangat berbeda apabila si bayi diberikan asupan ASI selama enam bulan penuh. Dimana bayi memiliki pertumbuhan fisik dan kognitif yang jauh lebih baik. Pemberian ASI juga dapat menghindarkan anemia pada anak.
Baca : ciri-ciri anemia pada anak – anak tersedak – anak kidal – ciri-ciri anak hiperaktif – autis pada anak
-
Susu Formula Diperuntukkan untuk Anak Sapi
Kebanyakan susu formula terbuat dari susu sapi. Oleh sebab itu, Prof. Dr. Hiromi Shinya mengatakan kalau susu formula hanya diperuntukkan untuk anak sapi, bukan untuk anak manusia. Ia mengatakan demikian karena kondisi bayi yang masih terbilang cukup lemah. Dimana bayi tersebut membutuhkan nutrisi yang cukup agar ia mampu berkembang lebih baik lagi di kemudian hari.
-
Susu Formula Mengandung Bahan Kimia
Walaupun pada komposisi dikatakan bahwa susu formula mengandung 90% susu sapi, tetap saja susu formula mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan bayi. Tanpa adanya campuran bahan kimia, tidak mungkin susu formula dapat tahan satu hingga dua tahun kemudian. Semahal apapun susu formula tersebut, tetap saja akan ada campuran bahan pengawet agar komposisi susu masih bagus sampai jangka waktu yang ditetapkan.
-
Memiliki Kadar Aluminium Tinggi
Susu formula memiliki kadar aluminium yang tinggi. Walaupun kadarnya masih berada di bawah kadar kalsium dan vitamin, akan tetapi, kadar aluminium ini sendiri sangatlah berbahaya bagi kesehatan bayi. Apabila susu formula mengandung kadar aluminium terlalu tinggi, maka akan berdampak bagi perkembangan saraf bayi. Hal ini akan menyebabkan kerusakan pada saraf bayi dan mudah terserang penyakit demensia.
-
Mudah Terserang Penyakit
Kualitas dan asupan gizi yang terkandung dalam ASI dan susu formula tentu saja berbeda. Padahal bayi membutuhkan asupan gizi yang tinggi untuk menunjang pertumbuhannya. Tentu salah satu cara meningkatkan kekebalan tubuh pada anak adalah dengan memberikan ASI eksklusif. Sedangkan mengonsumsi susu formula terlalu banyak menyebabkan daya tahan tubuh bayi melemah. Hal ini akan berakibat si bayi mudah terserang penyakit.
-
Susu Formula Mengandung Kasein
Kasein adalah zat yang sering dicampurkan dalam susu formula. Zat ini sendiri memiliki tekstur yang sedikit sulit untuk dicerna oleh pencernaan si bayi. Sehingga seringkali terjadi gangguan pencernaan pada anak, bahkan mencret setelah minum susu formula.
Itulah bahaya susu formula bagi bayi. Apapun kandungan susu formula, tidak ada yang dapat mengalahkan asupan gizi dalam ASI dan manfaat ASI eksklusif untuk bayi . Karena ASI merupakan makanan sehat untuk tumbuh kembang anak. Semahal apapun susu formula yang Bunda berikan, tetap saja akan berbahaya bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Jika Anda ingin anak tumbuh sehat, begitu juga dengan fisiknya, lebih baik kurangi pemberian susu formula kepada bayi.