Bulan: Desember 2022

7 Bahaya Susu Formula pada Bayi yang Harus Bunda Ketahui

7 Bahaya Susu Formula pada Bayi yang Harus Bunda Ketahui

Banyak ibu-ibu gaul zaman sekarang yang lebih pro memberikan susu formula kepada bayinya. Alasannya karena lebih praktis dibandingkan memberikan ASI. Padahal ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi. Asupan gizi si bayi juga lebih tercukupi dengan ASI dibandingkan dengan susu formula.

Walaupun lebih praktis, susu formula sebenarnya memiliki efek samping yang berbahaya bagi kesehatan bayi itu sendiri. menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ini dia bahaya susu formula yang harus diketahui oleh sang bunda.
  1. Tidak Cocok untuk Bayi

Susu formula terutama yang sudah berbentuk bubuk tidak baik untuk dikonsumsi oleh bayi. Susu formula yang biasanya berasal dari susu sapi hanya diperuntukkan untuk anak sapi, bukan anak manusia. Apabila kebutuhan ASI tidak dipenuhi hingga bayi berumur enam bulan penuh, yang ada bayi lebih mudah terserang berbagai macam penyakit. Misalnya, alergi, eksim, dan gangguan pernapasan.

Baca : manfaat oatmeal untuk bayi – manfaat madu untuk anak dan balita – manfaat pentingnya sarapan untuk anak

  1. Perkembangan Bayi Terganggu

Susu formula juga berbahaya bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Apabila bayi telah diberikan susu formula dua bulan setelah ia dilahirkan, dapat dipastikan ia tidak akan bertumbuh dengan sehat. Bahkan ini akan berpengaruh bagi pertumbuhan otaknya sendiri. Kondisi ini tentu sangat berbeda apabila si bayi diberikan asupan ASI selama enam bulan penuh. Dimana bayi memiliki pertumbuhan fisik dan kognitif yang jauh lebih baik. Pemberian ASI juga dapat menghindarkan anemia pada anak.

Baca : ciri-ciri anemia pada anak – anak tersedak – anak kidal – ciri-ciri anak hiperaktif – autis pada anak

  1. Susu Formula Diperuntukkan untuk Anak Sapi

Kebanyakan susu formula terbuat dari susu sapi. Oleh sebab itu, Prof. Dr. Hiromi Shinya mengatakan kalau susu formula hanya diperuntukkan untuk anak sapi, bukan untuk anak manusia. Ia mengatakan demikian karena kondisi bayi yang masih terbilang cukup lemah. Dimana bayi tersebut membutuhkan nutrisi yang cukup agar ia mampu berkembang lebih baik lagi di kemudian hari.

  1. Susu Formula Mengandung Bahan Kimia

Walaupun pada komposisi dikatakan bahwa susu formula mengandung 90% susu sapi, tetap saja susu formula mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan bayi. Tanpa adanya campuran bahan kimia, tidak mungkin susu formula dapat tahan satu hingga dua tahun kemudian. Semahal apapun susu formula tersebut, tetap saja akan ada campuran bahan pengawet agar komposisi susu masih bagus sampai jangka waktu yang ditetapkan.

  1. Memiliki Kadar Aluminium Tinggi

Susu formula memiliki kadar aluminium yang tinggi. Walaupun kadarnya masih berada di bawah kadar kalsium dan vitamin, akan tetapi, kadar aluminium ini sendiri sangatlah berbahaya bagi kesehatan bayi. Apabila susu formula mengandung kadar aluminium terlalu tinggi, maka akan berdampak bagi perkembangan saraf bayi. Hal ini akan menyebabkan kerusakan pada saraf bayi dan mudah terserang penyakit demensia.

  1. Mudah Terserang Penyakit

Kualitas dan asupan gizi yang terkandung dalam ASI dan susu formula tentu saja berbeda. Padahal bayi membutuhkan asupan gizi yang tinggi untuk menunjang pertumbuhannya. Tentu salah satu cara meningkatkan kekebalan tubuh pada anak adalah dengan memberikan ASI eksklusif. Sedangkan mengonsumsi susu formula terlalu banyak menyebabkan daya tahan tubuh bayi melemah. Hal ini akan berakibat si bayi mudah terserang penyakit.

  1. Susu Formula Mengandung Kasein

Kasein adalah zat yang sering dicampurkan dalam susu formula. Zat ini sendiri memiliki tekstur yang sedikit sulit untuk dicerna oleh pencernaan si bayi. Sehingga seringkali terjadi gangguan pencernaan pada anak, bahkan mencret setelah minum susu formula.

Itulah bahaya susu formula bagi bayi. Apapun kandungan susu formula, tidak ada yang dapat mengalahkan asupan gizi dalam ASI dan manfaat ASI eksklusif untuk bayi . Karena ASI merupakan makanan sehat untuk tumbuh kembang anak. Semahal apapun susu formula yang Bunda berikan, tetap saja akan berbahaya bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Jika Anda ingin anak tumbuh sehat, begitu juga dengan fisiknya, lebih baik kurangi pemberian susu formula kepada bayi.

7 Manfaat Bermain Untuk Anak Usia Dini bagi Tumbuh Kembangnya

7 Manfaat Bermain Untuk Anak Usia Dini bagi Tumbuh Kembangnya

 

Bagi anak usia dini, bermain adalah segalanya karena pada dasarnya dunia yang diinginkannya hanyalah dunia yang menyenangkan, penuh warna, dan bebas dari lika-liku kehidupan. Namun, tidak semua orang tua mengizinkan anaknya untuk bermain karena faktor kesehatan, kulit kusam, dan cuaca yang tidak baik. Menurut penelitian pakar kesehatan, ada beberapa tahapan perkembangan bermain anak yang dapat meningkatkan kemampuan motorik, fisik, sosial, kognitif, dan emosional si anak. Sehingga ia lebih berbaur dan mengenal dunia luar, serta merangsang tumbuh dan kembang anak tersebut. judi baccarat online

 

Berikut adalah manfaat pentingnya bermain untuk pertumbuhan anak di usia dini yang perlu diketahui:
  1. Meningkatkan Ketangkasan Anak

Dengan bermain, anak cenderung lebih tangkas dibandingkan membiarkannya berdiam diri di rumah. Ketangkasan ini meliputi: berjalan, melompat, menendang bola, merangkak, jongkok, dan melempar. Dengan menggerakkan anggota tubuhnya membuat anak aktif bergerak sehingga membuat otot-otot tubuhnya pun menjadi lebih kuat. Dengan kegiatan tersebut, kesehatan tubuh anak juga optimal karena bergerak membuat tubuh anak berolahraga.

Baca: Dampak negatif bermain game untuk anak – Bahaya bermain game untuk anak – Ciri-ciri anak hiperaktif – manfaat liburan untuk anak – manfaat makan bersama keluarga

  1. Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi

Banyak orang tua yang menuntut prestasi akademik dibandingkan kemampuan bersosialisasi. Padahal, kedua komponen ini sama pentingnya bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, biarkan anak Anda untuk berbaur dengan teman-temannya. Biarkan anak menjalin hubungan pertemanan dengan caranya sendiri. Secara otomatis, sosialisasi antara anak dan orang tua juga akan meningkat karena saling membangun komunikasi.

  1. Meningkatkan Kecerdasan Berbahasa

Bahasa sangat membantu anak untuk mengungkapkan apa yang ada di pikirannya. Selain itu, bahasa juga mampu meningkatkan daya ingat si anak sehingga ia lebih mudah mengenali dunia di sekitarnya. Semakin banyak anak bermain, semakin tinggi pula sosialisasi yang dibangunnya. Sehingga kemampuannya untuk mengolah bahasa dan memahami kalimat baru juga akan semakin bertambah.

  1. Mengembangkan Kreativitas Anak

Jika selama ini Anda mengira kalau bermain itu wasting time atau buang-buang waktu, Anda salah besar. Faktanya ada beberapa jenis mainan yang merangsang otak anak, juga mengembangkan kreativitasnya. Kemampuan antara otak kanan dan kiri juga akan semakin meningkat bahkan berjalan dengan seimbang. Sehingga anak dapat tumbuh menjadi anak yang cerdas dan membanggakan di masa depan.

  1. Kemampuan Mengenal Diri Sendiri

Anak usia dini juga perlu diajak untuk mengenal dirinya sendiri. Mulai dari mengetahui nama, hobi, cita-cita, dan lain sebagainya. Semakin banyak anak diizinkan untuk bermain, semakin tinggi pula kemampuannya untuk mengenal dirinya sendiri. Sehingga anak lebih tahu apa yang ia sukai, apa yang tidak dia sukai. Ia juga lebih paham tentang mana yang baik dan mana yang tidak baik.

  1. Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Percaya atau tidak, bermain dapat meningkatkan rasa percaya diri anak secara otomatis. Oleh sebab itu, jangan terlalu sering melarang anak untuk melakukan ini dan itu. Biarkan dia melakukan apapun yang diinginkannya. Selagi hal itu tidak berbahaya, mengapa orang tua melarangnya? Ingat, semakin Anda melarang si anak, semakin rendah pula tingkat kepercayaan dirinya. Ini tentu akan sangat berpengaruh ketika ia tumbuh dewasa nanti.

  1. Mengembangkan Karakter dan Kepribadian Anak

Karakter harus mulai dibangun sejak dini. Hal ini berguna agar anak mengenali siapa dirinya ketika ia tumbuh besar nanti. Selama bermain, anak tentu akan mengalami perselisihan dengan teman seusianya. Sebagai orang tua, jangan terlalu melindungi anak. Biarkan ia menyelesaikan masalahnya sendiri dan biarkan Anda yang menilainya. Karakter dan kepribadian si anak akan terlihat ketika ia menyelesaikan sebuah permasalahan. Apabila anak termasuk orang yang emosional, mulailah untuk mengajarkannya meredam emosi agar sifat ini dapat berubah.

Baca: Bahaya bayi tidak diimunisasi – Efek positif dan negatif televisi bagi pertumbuhan anak – Tanda-tanda anak kurang gizi – Manfaat tidur siang untuk tumbuh kembang anak

Mulai dari sekarang, jangan pernah melarang anak apabila ia ingin bermain. Biarkan dia bermain bersama teman-temannya karena bermain akan memberikan banyak manfaat kepada si anak.

5 Bahaya Anak tidak Diimunisasi Sejak Dini

5 Bahaya Anak tidak Diimunisasi Sejak Dini

Jangankan bayi, kita orang dewasa saja kesakitan jika dikenakan dengan jarum suntik. Sebagian dari orang tua tidak ingin anaknya disuntik karena takut anaknya menangis terus-menerus. Namun, suntik itu diharuskan, apalagi suntik imunisasi. Tujuan suntik ini untuk melawan bakteri dan kuman yang masuk ke tubuh si anak. Cairan yang disuntikkan ke tubuh dianggap salah satu cara meningkatkan kekebalan tubuh anak sehingga anak tidak mudah terserang penyakit.

Ada beberapa jenis-jenis imunisasi dan manfaatnya. Jika imunisasi tidak diberikan, maka anak akan mudah terserang penyakit demam, nafsu makannya berkurang, dan lain-lain. Namun, hal ini sangatlah wajar karena cairan yang disuntikkan sebenarnya lagi bekerja di dalam tubuh si anak. Lalu, apa jadinya ketika si anak tidak diberikan imunisasi?
  1. Mudah Terserang Penyakit Folio

Anak yang tidak diimunisasi memang akan lebih mudah diserang polio karena tulangnya tidak kuat untuk bertumbuh. Inilah yang menjadi penyebab terjadinya kelumpuhan. Maka tak heran sebelum imunisasi polio digalakkan, banyak anak-anak yang menderita lumpuh. Namun, saat ini penyakit polio sudah berkurang karena pemerintah mewajibkan anak-anak untuk suntik polio sewaktu masih balita.

Baca : ciri-ciri anemia pada anak – gejala sinusitis pada anak – gejala hipertensi pada anak – gejala diabetes pada anak

  1. Mudah Terkena Campak

Campak merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kulit menjadi merah-merah. Apabila tidak dilakukan pengobatan, maka campak akan menyebar ke seluruh bagian tubuh dan sulit untuk dihilangkan. Penyakit campak juga sangat mudah menyerang anak-anak, apalagi yang usianya sekitar 1 tahun. Oleh sebab itu, pastikan anak Anda diberi suntik imunisasi untuk mencegah penyakit campak ketika anak masih balita.

Baca : ciri-ciri flu singapura pada anak – gejala kolik pada anak – autis pada anak

  1. Murah Terkena Cacar Air

Cacar air pada anak adalah penyakit yang mudah diobati dengan memberikan suntik imunisasi kepada anak. Apabila tidak, penyakit menular ini akan tersebar ke seluruh tubuh, juga akan membahayakan orang lain yang ada di sekitar si anak.

Cacar air sendiri adalah penyakit kulit yang mirip seperti terkena luka bakar. Dimana kulit akan mengembung dan ada air di dalamnya. Nah, ketika cacar ini sudah masak, maka cacar akan melepuh dan menyisakan luka hitam di tubuh anak. Jika Anda tidak menginginkan tubuh si anak memiliki bekas hitam-hitam, segera bawa anak untuk diimunisasi.

Baca : cara mengatasi keracunan pada anak – cara mengatasi sakit perut pada anak

  1. Mudah Terkena Hepatitis

Hepatitis adalah salah satu penyakit yang mematikan di dunia. Penyakit ini sangat mudah menyerang tubuh seseorang yang lemah. Apabila tidak segera diobati, maka virus hepatitis akan menyebabkan si penderitanya terkena kanker hati.

Penyakit ini banyak terjadi pada ibu hamil. Ketika usia kandungan sudah memasuki 7 bulanan, kondisi fisik si ibu akan melemah, sehingga virus-virus mudah masuk ke dalam tubuhnnya. Ibu yang terkena penyakit hepatitis dikabarkan juga akan menularkan penyakit ini kepada si anak di dalam kandungan. Agar di kemudian hari tidak terjadi bahaya kepada si anak, ibu harus segera membawanya untuk suntik imunisasi. Ibu yang mengandung juga harus selalu menjaga kesehatan dan stamina tubuh agar virus tidak mudah masuk ke dalam tubuh.

Baca : bronkitis akut dan kronis pada bayi dan anak – gejala cacingan pada anak

  1. Mudah Terserang penyakit TBC

Imunisasi BCG adalah jenis imunisasi yang diharuskan untuk mencegah penyakit TBC. Anak yang tidak diberikan imunisasi ini cenderung mudah terkena TBC, apalagi jika si anak merokok ketika beranjak dewasa nanti. Penyakit TBC juga merupakan salah satu penyakit mematikan di Indonesia.

Itulah dampak atau bahaya apabila anak tidak diimunisasi. Selain beberapa penyakit di atas, anak juga lebih mudah diserang penyakit difteri, rubella, radang selaput otak, dan tetanus pada anak. Jika Anda ingin si anak tumbuh sehat ketika ia beranjak dewasa, jangan lupa memberi imunisasi kepadanya. Ingat, lebih baik mencegah daripada mengobati.

6 Tahapan Perkembangan Bermain Anak Usia Dini

6 Tahapan Perkembangan Bermain Anak Usia Dini

Dunia anak adalah dunia bermain. Tiada hari tanpa bermain. Bahkan semua proses untuk belajar dan bersosialisasi juga mereka peroleh dari kegiatan bermain. Itulah salah satu pentingnya bermain untuk pertumbuhan anak. Sejak bayi akan ada gerakan bermain yang mereka pelajari. Bahkan saat mereka hanya menggerak-gerakkan tangan atau kaki mereka, itu adalah cara mereka bermain. Hingga ketika anak beranjak ke usia balita dan batita pun tahapan permainan mereka akan berbeda. Tahapan perkembangan bermain pada anak sesuai dengan perkembangan usianya. Beberapa ahli juga mengungkapkan tahapan perkembangan bermain anak pada usia dini, seperti Mildred Parten.
Baca : efek negatif sering menakut nakuti balita, efek positif dan negatif televisi bagi pertumbuhan anak, manfaat mendongeng bagi pertumbuhan anak, cara jitu mengenali bakat anak, efek pada mental anak yang sering dibentak, kata-kata yang tidak boleh diucapkan orang tua kepada anak Menurut Mildred Parten, ada 6 tahap perkembangan bermain pada anak usia dini, yaitu:

1. Gerakan Kosong (Unoccupied Behavior)

Tahapan yang pertama dari proses bermain anak adalah tahapan yang paling sederhana yang dinamakan gerakan kosong. Dinamakan gerakan kosong karena tahapan permainan anak hanya berupa gerakan yang tidak berarti jika dilihat. Gerakan kosong adalah tahapan dimana anak hanya mengamati sesuatu dan menggerakkan anggota tubuhnya tanpa tujuan tertentu. Biasanya mereka akan menggerakkan tangan dan kakinya.

2. Tingkah Laku Pengamat (Onlocker Behaviour)

Tahapan bermain selanjutnya adalah tingkah laku pengamat, dengan kata lain anak berperan sebagai pengamat. Tingkah laku pengamat adalah tahapan bermain dimana anak memperhatikan anak-anak lain yang sedang bermain. Hanya dengan mengamati ini mereka pun akan merasa senang. Secara tidak langsung, mereka akan merekam apa yang mereka amati dalam memori mereka. Hingga nanti suatu saat mereka akan mencoba untuk mempraktekkan apa saja yang pernah mereka amati. Daya ingat anak mulai berperan dalam tahap ini. Untuk mempertajam daya ingat ada beberapa cara meningkatkan daya ingat anak yang dapat dilakukan oleh orang tua.

3. Bermain Soliter (Solitary Play)

Tahapan bermain soliter adalah tahapan yang mana sudah ada kegiatan permainan yang dilakukan oleh sang anak. Pada tahapan ini anak sibuk bermain sendiri tanpa memperhatikan orang disekelilingnya. Mereka merasa asyik dan nyaman dengan permainan mereka sendiri walaupun ada teman-teman yang berada di sekitar mereka. Inilah tahapan awal mereka bersentuhan langsung dengan jenis permainan tertentu.

4. Bermain Paralel (Parralel Play)

Bermain paralel adalah proses anak bermain bersama teman-teman yang lain tetapi dalam permainan mereka masing-masing. Anak-anak mulai perhatian dengan kehadiran teman-teman di sekitarnya, sehingga akan ada ketertarikan untuk bermain bersama. Akan tetapi mereka tidak melakukan permainan yang sama. Mereka akan tetap memainkan permainan mereka sendiri. Dalam tahap ini mereka belum mau berbagi permainan mereka ke anak-anak yang lain, ataupun mereka belum tertarik untuk memainkan permainan anak-anak lain. Dan dalam proses inilah anak juga mulai belajar berkomunikasi secara langsung dengan anak-anak yang lain.

5. Bermain Asosiatif (Associative Play)

Tahapan perkembangan bermain anak selanjutnya adalah bermain asosiatif. Bermain asosiatif adalah proses bermain dimana anak bermain dengan anak-anak lain dalam kegiatan permainan yang serupa. Anak mulai punya keinginan untuk bermain bersama dalam satu permainan dengan yang lain. Proses komunikasi yang terjalin dengan teman-temannya pun akan lebih intensif. Kegiatan ini juga dapat mempercepat proses anak berlatih bicara. Jika anak kurang bersosialisasi ia dapat terlambat bicara, dan orang tua harus mengetahui dengan benar mengenai anak terlambat bicara, ciri, penyebab dan cara mengatasinya. Permainan yang dilakukan anak dalam tahapan ini adalah permainan sederhana tanpa ada tujuan tertentu yang harus dicapai.

6. Bermain Kooperatif (Cooperative Play)

Pada tahapan ini, anak-anak bermain bersama teman-teman dalam permainan yang sama. Jenis permainan yang dimainkan sudah memiliki tujuan tertentu. Ada juga jenis mainan yang merangsang otak anak. Misalnya ketika anak bermain bola secara beregu. Tujuan dari permainan yang mereka lakukan adalah mereka harus bisa memasukkan bola ke gawang lawan. Permainan mereka akan lebih terorganisir sehingga dalam prosesnya akan ada kerja sama dari setiap anak. Anak akan mulai merasakan perasaan senang ketika bersama teman-temannya dapat meraih tujuan dari permainan tersebut.

Berbeda dengan Mildred Parten, Jean Piaget mengelompokkan tahapan perkembangan bermain anak ke dalam 4 proses yaitu sensori motor play, symbolic/make believe play, social play games with rules, dan games with rules and sports. Proses bermain anak mempunyai banyak manfaat untuk anak. Melalui bermain, perkembangan bahasa, moral, dan sosial akan bertambah.

Dan melalui bermain ini jugalah anak mulai berlatih untuk menghargai, tolong-menolong, dan bersosialisasi dengan anak-anak lain. Untuk itu jangan batasi permainan anak, yang terpenting adalah selalu mengawasi apa yang dilakukan anak. Misalnya mengenai dampak negatif bermain game untuk anak dan bahaya bermain game untuk anak. Dan pastikan mereka bermain dengan benar dan terarah. Sekian informasi mengenai tahapan perkembangan bermain anak pada usia dini. Semoga bermanfaat.

5 Manfaat Liburan Untuk Anak

5 Manfaat Liburan Untuk Anak

 

Siapa bilang liburan itu hanya berguna untuk orang dewasa? Fakta membuktikan kalau liburan juga penting bagi anak-anak. Selain sebagai momen untuk bersenang-senang, liburan juga menjadi salah satu tahapan perkembangan bermain anak. Ada banyak manfaat yang didapatkan dari liburan, baik liburan indoor maupun outdoor. Akan tetapi, liburan yang benar-benar berkesan itu ketika anak-anak diajak untuk melakukan kegiatan di luar ruangan atau outdoor. Berikut adalah manfaat liburan bagi anak-anak, antara lain:

 

  1. Menumbuhkan Kreativitas

Kreativitas anak akan bertumbuh dan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan anak, kreativitasnya akan berkembang secara signifikan. Ada banyak kegiatan yang dapat memancing kreativitas anak, misalnya mengajak liburan ke pantai, memancing, bermain teka-teki, dan membawanya ke kebun binatang. Agar pertumbuhan kreativitas anak semakin cepat, ajaklah anak Anda untuk melakukan hal-hal yang disukainya. Tanyakan kepadanya hobi yang menjadi kegemarannya agar ia juga semangat untuk melakukannya.

Baca: Pentingnya bermain untuk pertumbuhan anak – cara jitu mengenali bakat anak – cara mengasah bakat anak – cara meningkatkan daya ingat anak

  1. Mempelajari Hal-Hal Baru

Liburan yang baik tidak hanya liburan di lingkungan indoor saja, melainkan juga outdoor. Liburan disini juga tidak hanya mengajak anak berenang, pergi ke mall, atau menonton TV. Melainkan juga mengajaknya untuk mengenal alam sekitar, misalnya membawanya ke taman nasional atau kebun binatang. Ada banyak hal baru yang dapat dipelajari anak sewaktu dirinya berada di taman nasional atau kebun binatang. Contohnya, mengetahui nama-nama tumbuhan dan hewan. Selain itu, anak juga lebih dapat bersatu dengan alam sehingga ada keinginan untuk merawat alam sebaik-baiknya. Nexus slot

Baca: Dampak negatif bermain game untuk anak – Bahaya bermain game untuk anak

  1. Meningkatkan Perkembangan Otak

Ketika mengajak anak untuk berlibur, ada dua jenis sistem yang dilatih di dalam otak. Antara lain Play System dan Seeking System. Keduanya merupakan faktor penting yang akan meningkatkan daya berpikir anak. Latihan dua sistem ini tentu tidak akan didapatkan jika anak terus-menerus berada di rumah. Adanya kesinambungan antara dua sistem ini akan membuat anak juga lebih mampu mengontrol emosionalnya. Anak juga tidak akan mudah stres bahkan selalu bahagia, meskipun ia berada dalam situasi yang sulit sekalipun. Hal ini tentu sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak ketika ia beranjak dewasa.

Baca: Jenis mainan yang merangsang otak anak – manfaat mendongeng bagi pertumbuhan anak

  1. Menghilangkan Stres

Anak juga bisa mengalami stres apabila ia terus-menerus dipaksa untuk belajar dan belajar. Ketika anak sudah stres, Anda perlu mengajaknya ke luar rumah. Misalnya, berenang, memancing, dan bermain di pantai. Kegiatan seperti ini otomatis akan membuat otak si anak lebih fresh, sehingga ia mampu melaksanakan rutinitas di hari berikutnya dengan hasil yang maksimal. Sebagai orang tua, Anda perlu mengatur jadwal berlibur. Apakah itu sekali dalam seminggu atau sekali dalam dua minggu. Penjadwalan waktu untuk liburan penting, agar Anda bisa mempersiapkan liburan dengan sebaik-baiknya. Liburan yang dimaksud tidak harus ke luar kota, namun juga bisa di sekitar tempat tinggal Anda.

Baca: Ciri-ciri anak hiperaktif – cara mengatasi rasa takut pada anak – cara meningkatkan rasa percaya  diri anak – cara mengajarkan disiplin pada anak

  1. Lebih Dekat dengan Anggota Keluarga

Waktu liburan adalah momen yang penting untuk mempererat tali persaudaraan di dalam keluarga. Mengapa? Karena aktivitas yang dilakukan saat liburan dikerjakan bersama-sama. Sehingga anggota keluarga dapat semakin dekat antara yang satu dengan yang lainnya. Termasuk meningkatnya hubungan harmonis antara orang tua dan anak.

Baca : manfaat makan bersama keluarga – cara membuat anak lebih terbuka kepada orang tua

Setelah mengetahui manfaat liburan, apakah Anda masih ragu untuk membawa anak pergi liburan? Agar liburan semakin seru, ketahui tips nyaman bepergian dengan si kecil. Pastikan anak mendapatkan liburan yang cukup, agar ia tidak mengalami stres dan lebih semangat menjalani hari-harinya.

12 Macam-Macam Penyakit Mata pada Anak

12 Macam-Macam Penyakit Mata pada Anak

Salah satu organ yang vital dan sangat penting bagi manusia adalah mata. Tanpa mata, kita tidak akan dapat melihat berbagai hal yang ada di sekeliling kita. Kondisi mata harus selalu dijaga untuk selalu sehat karena banyak masalah yang bisa terjadi pada mata manusia. Tidak hanya orang dewasa yang bisa terkena penyakit mata, anak – anak pun juga bisa, malahan anak – anak lebih rentan untuk terkena penyakit mata karena mereka belum selalu ingat untuk mencuci tangan sebelum menyentuh mata. Kebanyakan orang menganggap penyakit mata adalah suatu kondisi yang sepele dan dapat diobati hanya dengan obat tetes biasa, namun pada anak – anak tidaklah demikian.

Pada anak usia dini, penyakit atau kelainan pada matanya sering kali tidak terlihat dengan jelas, karena itu penyakit mata yang dialami anak harus dicermati dengan lebih serius oleh orang tua karena bisa jadi hal itu merupakan tanda dari kelainan mata yang lebih kompleks. Penyakit mata yang dialami anak bisa jadi disebabkan karena penyakit bawaan ataupun hanya karena terkena virus, namun jika tidak ditangani dengan baik dan diketahui sejak awal akan dapat mengganggu perkembangan pada penglihatan anak.

Penyakit dan Kelainan Mata Pada Anak

Kelainan mata dapat juga terjadi sebagai hasil dari bahaya benturan pada kepala bayi dan anak. Orang tua perlu mengetahui apa saja yang termasuk penyakit mata serta kelainan mata yang bisa terjadi pada anak agar dapat melakukan tindakan preventif atau pengobatan sejak awal demi menghindarinya kerusakan penglihatan anak, serta dapat menyebabkan hambatan pada tumbuh kembang anak. Beberapa penyakit dan kelainan mata yang umumnya dijumpai, adalah sebagai berikut :

1. Buta Warna

Kondisi ini merupakan suatu penyakit keturunan pada umumnya dijumpai pada anak laki – laki daripada anak perempuan karena gen buta warna dibawa oleh kromosom Y. Pada anak yang buta warna, sel kerucut di mata yang berfungsi untuk membedakan warna dalam kondisi abnormal sehingga sulit membedakan warna merah biru atau hijau dengan tingkat spektrum warna yang berbeda. Sehingga sejak lahir anak tidak mengenali ketiga warna tersebut dengan baik.

Buta warna ringan masih dapat melihat ketiga warna tersebut dalam spektrum tertentu, namun pada kasus buta warna berat yang terlihat hanyalah warna hitam putih saja. Pengobatan untuk buta warna belum ditemukan sampai sekarang. Diagnosa buta warna dilakukan dengan melakukan tes membaca Ishihara, yaitu ted yang berisi gambar yang bertuliskan angka yang disusun sedemikian rupa sehingga orang yang buta warna tidak akan dapat membacanya dengan tepat.

2. Juling atau Strabismus

Kelainan pada mata ini juga bersifat bawaan lahir. Jenisnya mulai dari ringan hingga berat. Penyebab umumnya yaitu karena terdapat kelainan pada saraf bola mata, yang menyebabkan sumbu bola mata menjadi tidak normal dan perlu dilaukan koreksi. Adapun mata juling bisa juga terjadi setelah kelahiran, misalnya karena menderita katarak berat atau menderita tumor di dalam bola mata. Mata juling perlu dilakukan tindakan koreksi agar tidak mengganggu ketajaman penglihatan anak dan menjaga perkembangannya tetap normal. Jika tidak dilakukan, anak akan sulit melihat engan normal, dan perkembangan mata anak bisa menjadi abnormal. Beberapa gejala mata juling yaitu :

  • Esotropia –  Kondisi dimana satu atau kedua mata mengarah ke hidung seseorang.
  • Eksotropia –  Yaitu kondisi ketika satu atau kedua bola mata mengarah ke luar.
  • Hipertropia –  Yaitu kondisi dimana satu atau kedua mata menghadap atau menatap ke arah atas.
  • Hipotropia – Kondisi mata yang berkebalika dengan hipertropia, yaitu mata menghadap ke bawah.

3. Glaukoma

Glaukoma adalah penyakit mata yang disebabkan oleh tekanan yang meninggi pada bola mata sehingga membuat saraf dan retina mata menjadi rusak. Glaukoma juga bisa didapat sejak lahir atau berdasarkan keturunan, dan biasanya terjadi pada penderita diabetes menahun. Jika demikian, orang tua juga perlu mewaspadai gejala diabetes pada anak.

Tingginya tekanan pada bola mata disebabkan karena ada gangguan pada sistem aliran cairan di dalam bola mata sehingga terbendung dan menekan bola mata. Tekanan ini membuat bola mata dan kepala mengalami nyeri hebat, mata tampak merah, timbulnya gangguan penglihatan pada kasus glaukoma berat seperti penglihatan mengabur dan jangkauan pandangan menyempit. Obat – obatan dapat digunakan untuk mengatasi ini, namun jika tidak berhasil maka bisa dilakukan operasi pembedahan untuk menormalkan cairan pada bola mata.

4. Bufthalmus

Ini juga merupakan penyakit mata yang disebabkan tekanan tinggi pada bola mata sejak lahir. Akibat tekanan tinggi pada bola mata, ukuran mata bayi atau anak bisa menjadi sangat besar dan mengganggu korna mata sehingga anak menjadi takut melihat cahaya, gangguan pada kelopak, bengkaknya kornea, dan warna kornea yang mengeruh. Untuk mengurangi penumpukan cairan dan juga mengurangi tekanan bola mata, dilakukan operasi sayatan atau goniotomy dalam waktu yang sesegera mungkin agar tidak mengganggu perkembangan serta ketajaman penglihatan anak. TAnda – tanda bufthalmus adalah pembesaran bola mata, juga adanya bercak putih pada kornea. Akibatnya anak dapat mengalami kerusakan mata, atau bahkan kehilangan penglihatannya.

5. Katarak

Kita sudah umum mendengar penyakit katarak pada orang tua, namun ternyata katarak juga bisa dialami oleh bayi dan anak – anak. Katarak pada bayi dan anak merupakan kelainan bawaan, terjadi akibat ibu terkena infeks campak jerman, toksoplasmosis, atau penyakit kencing manis ketika sedang mengandung. Faktor keturunan juga bisa menyebabkan hal ini. Jika refleks fundus mata bayi tidak ada atau jika katarak bersifat total, operasi perlu dilakukan agar perkembangan indera penglihatan anak tidak terhambat, seperti menjadi juling atau kondisi bola mata yang abnormal.

6. Ptosis

Penderita penyakit mata ini tampak seperti orang yang mengantuk terus, disebabkan kelopak mata bagian atas tidak dapat terbuka dengan sempurna karena otot yang mengungkit kelopak matanya lemah, sehingga kelopak mata cenderung rendah atau turun. Kelainan ini juga bisa disebabkan oleh pennyakit keturunan yang bernama myastenia gravis. Pengobatannya dilakuka pembedahan sebelum anak mencapai usia setahun.

7. Infeksi Mata

Banyak jenis infeksi pada mata, yang paling sering dialami anak adalah infksi pada selaput lendir putih dan kelopak mata atau juga sering disebut sebagai conjunctivitis atau mata merah. Penyebabnya bisa saja semua jenis virus, kuman, jamur atau parasit, juga alergi, penyakit tb, atau kelenjar getah bening. Jika mata bayi merah sejak lahir bisa juga disebabkan oleh chlamydia yang ada pada kemaluan ibu, atau kuman kencing nanah yang juga berasal dari ibu.

Penyakit mata ini bisa menular jika menggunakan barang yang sama seperti kaca mata, handuk, lensa kontak dan lainnya, kontak mata dengan jari yang terkotaminasi. Penularan dapat terjadi selama mata masih mengeluarkan cairan yang berbentuk seperti kotoran mata atau belek. Belekan pada anak yang berbahaya bahkan bisa terjadi jika tidak ditangani dengan benar. Gejala infeksi mata pada anak yaitu :

  • Terlihat kemerahan di balik kelopak mata yang menyebar hingga sampai ke bagian putih mata.
  • Mata bengkak dan keluar air mata yang berlebihan tidak seperti biasanya.
  • Adanya cairan yang berlebihan yang mengering seperti belek
  • Tidak nyaman melihat cahaya terang.

Ada dua macam konjungtivitis mata yaitu:

  • Konjungtivitis Virus – Konjungtivitis yang disebabkan virus biasanya menyebabkan mata yang sangat merah, cairan mata yang encer, dan mungkin saja ada perdarahan kecil.  Pengobatan khusus untuk sakit mata ini tidak ada, karena pada umumnya mata akan membaik dengan sendirinya. Yang bisa Anda lakukan hanya membersihkan bola mata dengan lembut menggunakan kapas yang dibasahi air hangat untuk membuat anak merasa lebih nyaman. Gunakan satu kapas untuk setiap mata, jangan mencampurnya dengan bekas mata yang lain. Bersihkan mata dengan satu arah yaitu dari bagian dalam ke luar, dan jangan membersihkan bagian dalam kelopak mata. Namun, ada juga kemungkinan pemberian resep obat tetes mata oleh dokter jika dirasa perlu.
  • Konjungtivitis Bakteri – Konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri ditandai dengan belekan yang tebal, cairan mata kekuningan yang menyebabkan kelopak maata atas dan bawah lengket hingga tertutup. Bakteri penyebabnya yang tersering pada anak – anak adalah streptococcus pneumoniaehaemophilus influenzae, dan moraxella catarhalis. kemungkinan memerlukan pengobatan dari dokter berupa salep atau obat tetes mata. Walaupun tampaknya hanya satu mata yang terinfeksi, pengobatan harus dilakukan pada kedua mata.

8. Retinoblastoma

Ini adalah penyakit mata yang penyebabnya adalah neoplasma yang terdapat pada sel batang dan sel kerucut. Penyakit ini adalah tumor ganas yang merupakan salah satu penyakit keturunan dan sering dialami anak – anak, bahkan sejak lahir. Akan tetapi selain itu penyakit mata ini juga bisa terjadi pada anak sebagai akibat dari proses persalinan. Gejalanya sering tidak terlihat dan luput dari pemeriksaan, baru terlihat ketika sudah membesar. Gejala retinoblastoma biasanya berupa mata mendadak juling, sering merah, dan ketajaman pengglihatan anak menurun sehingga harus sering mengganti kaca mata.

9. Rabun Senja

Sesuai dengan namanya, rabun senja ini biasanya akan terlihat atau dirasakan ketika menjelang senja hari. Salah satu penyebabnya aalah kekurangan asupan vitamin A, yang menyebabkan sel – sel batang di retina mata terganggu fungsinya karena tidak mendapatkan vitamin A yang cukup. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, kelainan ini akan menyebabkan timbulnya bercak pada bagian putih mata. Kelainan mata yang dibiarkan akan membuat mata kering dan kornea rusak, mengeriput dan kisut sebelum pecah.

10. Rabun Jauh

Biasanya rabun jauh didapati pada orang dewasa atau dewasa muda, namun zaman sekarang banyak juga anak – anak yang terkena rabun jauh sejak kecil. Ciri dan penyebab mata minus pada anak atau rabun jauh ini biasanya disebabkan oleh terlalu banyak membaca, namun dengan cara yang kurang tepat seperti tiduran, kurang pencahayaan, membaca di dalam kendaraan yang bergerak, dan juga banyak nya frekuensi bermain gadget atau game di telepon genggam dan komputer atau tablet, menonton televisi dalam jarak yang terlalu dekat.

Efek positif dan negatif televisi bagi pertumbuhan anak bisa beragam, salah satu dampak negatifnya adalah mata yang menjadi minus.  Jika tingkat rabun jauh masih ringan, pemakaian kacamata masih mungkin memulihkan kondisi mata, akan tetapi jika tingkatnya sudah tinggi maka kemungkinan setiap tahun perlu menganti kaca mata. Waspadalah jika tingkat rabun jauh bertambah dengan cepat, bisa jadi ini merupakan gejala penyakit lain yang lebih berbahaya.

11. Bintitan

Penyakit mata ini sering kita kenali dengan timbulnya benjolan seperti bisul di kelopak mata dan biasanya sangat mengganggu karena terasa sakit atau gatal, namun biasanya tidak berlangsung lama. Bintitan bisa terjadi karena sering menggosok mata ketika kelilipan atau terkena debu dan benda asing, terkena infeksi dari kuman atau bakteri staphilokokus aureus, atau adanya peradangan atau infeksi dari muara kelenjar yang terdapat di lapisan kelopak mata. Anda dapat mengobati bintitan pada anak dengan cara berikut:

  • Kompres mata yang terkena bintitan dengan air hangat selama sepuluh sampai lima belas menit sebanyak tiga sampai empat kali sehari.
  • Perhatikan jika bintitan tidak membaik dalam kurun waktu 48 jam dan justru memburuk , maka Anda perlu membawa anak ke dokter.
  • Dokter biasanya dapat merekomendasikan antibiotik topikal untuk membantu mencegah kuman menyebar ke bagian mata lainnya.

Adapun upaya yang dapat kita lakukan untuk mencegah bintitan yaitu dengan menggunakan pelindung mata ketika sedang bekerja di tempat yang penuh dengan debu atau polutan, jangan menggosok mata dengan tangan kotor, cuci tangan sebelum memegang area mata, dan selalu mengonsumsi makanan yang mengandung banyak vitamin A.

12. Blepharitis

Ini adalah penyakit mata anak yang terjadi karena infeksi yang lebih kronis daripada konjunctivitis dan mempengaruhi kedua kelopak mata, penyebabnya umumnya adalah bakteri stapylococcus epidermidis. Gejalanya yaitu kelopak mata yang membengkak secara merata, kemerahan dan adanya ketombe di sekitar bulu mata, iritasi, rasa terbakar, dan gatal – gatal pada batas kelopak mata. Dokter biasanya akan meresepkan salep antibiotik seperti bacitrasin atau eritromisin.

Kapan Perlu ke Dokter

Penyakit mata tidak dapat dianggap sepele jika sudah menunjukkan berbagai gejala yang tidak normal, saat itulah Anda perlu membawa anak untuk berkonsultasi dengan dokter agar penyakit dapat cepat ditangani sebelum kondisi mata anak menjadi semakin parah. Perhatikanlah tips memilih dokter anak yang tepat jika hendak membawa anak ke dokter. Gejala yang perlu diwaspadai adalah:

  • Mata anak terasa sakit atau sangat pedih
  • Penglihatan anak mulai bermasalah seperti mengalami pandangan kabur, buram dan sebagainya.
  • Mata semakin bengkak, terasa nyeri dan kemerahan
  • Anak mengalami demam diatas 38 derajat celcius.

Mencegah Penyakit Mata Pada Anak

Melakukan tindakan pencegahan secara teliti pada umumnya akan membantu menghindarkan penyakit mata pada anak. Hal ini akan menghindarkan penyebaran infeksi dan memperburuk penyakit mata yang sedang diderita anak:

  • Hindarilah kebiasaan menyentuh mata terlebih jika tangan tidak bersih.
  • Jika melakukan kontak dengan mata yang terinfeksi, segeralah mencuci tangan.
  • Gunakan kompres baru pada mata yang sakit
  • Cuci handuk atau seprai yang bekas digunakan oleh orang yang sedang sakit mata dengan air panas.
  • Jangan sampai ujung botol tetes mata menyentuh mata atau bulu mata ketika menggunakannya, untuk menjaga kondisi ujung tabung tetap steril..
  • Jangan berbagi obat tetes mata dengan orang yang sedang sakit mata.
  • Pastikan untuk memberikan makanan terbaik untuk bayi sejak awal agar kesehatan mata anak terjaga.

Tips dan Trik Memberi Obat Mata Pada Anak

Memberi obat mata sebagai cara mengatasi sakit mata pada anak tentunya tidak bisa disamakan dengan pengobatan pada orang dewasa yang telah dapat mengendalikan diri dan mengetahui pentingnya pemberian obat tersebut. Diperlukan berbagai tips dan trik tertentu untuk memberikan obat mata pada anak, misalnya sebagai berikut:

  • Salep – Memberikan obat salep kepada anak kemungkinan akan lebih mudah. Anda cukup menarik kelopak mata anak ke bawah an mengoleskan salep tersebut. Salep akan masuk ke dalam mata saat anak mengedipkan mata.
  • Tetes Mata – Mintalah anak untuk berbaring dan mendongakkan kepalanya ke atas. Buka kelopak mata anak lebar – lebar dengan tangan Anda dan gunakan tangan yang satu lagi untuk meneteskan obat ke kelopak mata bagian dalam.

Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah memberikan obat mata kepada anak dan bersihkan mata anak dari kotoran terlebih dulu dengan air hangat.

Penggunaan obat tetes mata tidak bisa digunakan secara sembarangan, terlebih lagi jika obat tetes tersebut dikhususkan untuk satu orang anggota keluarga saja berdasarkan resep dokter. Pada bayi, balita dan anak – anak, penggunaan obat tetes mata juga benar- benar harus berdasarkan resep dokter dan tidak dapat digunakan secara acak atau menggunakan obat tetes mata untuk orang dewasa.

Pengobatan penyakit mata harus dilakukan secara tuntas untuk mencegah terjadinya kerusakan kornea lebih lanjut terutama pada anak – anak. Karena itu, berhati – hatilah untuk memberikan sembarang obat kepada anak saat mereka mengalami penyakit mata, sebaiknya minta petunjuk dokter.

6 Macam-Macam Infeksi Kulit pada Anak yang Sering Terjadi

6 Macam-Macam Infeksi Kulit pada Anak yang Sering Terjadi

Selain batuk pilek, penyakit yang sering menyerang anak adalah penyakit kulit. Hal ini disebabkan oleh sifat anak yang masih suka bermain dalam lingkungan apa pun, baik di dalam atau di luar rumah. Selain itu, daya tahan tubuh anak masih tergolong rentan terhadap penyakit, belum sekuat orang dewasa. Hal ini menyebabkan paparan jamur, virus, dan/atau bakteri dapat dengan mudah menyerang pertahanan tubuhnya. Perubahan cuaca atau alergi juga dapat menjadi penyebab lain dari terjadinya infeksi kulit. Untuk alergi, ada beberapa cara mudah mengatasi alergi pada anak.

Gejala awal yang umum terjadi jika ada masalah pada kulit adalah kulit menjadi gatal atau muncul ruam merah pada kulit. Jika sudah muncul gejala seperti ini, para orang tua harus segera dapat mengatasinya dengan cepat dan tepat. Karena jika tidak dilakukan dapat berlanjut ke arah yang lebih parah. Infeksi sendiri diartikan sebagai gangguan tubuh yang disebabkan oleh masuknya kuman. Infeksi biasanya menular dari satu orang ke orang lain.

Baca : manfaat asi eksklusif untuk bayi, manfaat madu untuk anak dan balita, makanan terbaik untuk bayi, manfaat oatmeal untuk bayi dan anak

Berikut adalah beberapa macam infeksi kulit yang sering menyerang anak:

1. Impetigo

Apakah istilah impetigo sudah familiar di telinga para orang tua? Impetigo adalah penyakit kulit berupa bintik-bintik kecil berwarna merah dan biasanya melepuh. Bintil-bintil ini biasanya berisi nanah hingga nanti ketika sudah kering berubah menjadi koreng. Penyebab impetigo ini akibat kurang terjaganya kebersihan dan daya tahan tubuh anak sedang tidak bagus. Misalnya ketika selesai bermain, anak tidak mencuci tangan menggunakan sabun sehingga masih ada kuman yang tertinggal pada kulit. Pada kondisi yang sama, tubuh anak sedang tidak fit. Hal ini memungkinkan bakteri Streptococcus Pyogenes dapat dengan mudah menyerang tubuh anak. Impetigo biasanya muncul di lengan, wajah, atau tungkai.

2.Biang Keringat

Istilah biang keringat tentunya sudah tidak asing lagi di telinga para orang tua kan? Dalam istilah Jawa, biang keringat sering disebut sebagai kringet buntet. Pada bayi dan anak-anak, biang keringat sangat sering terjadi. Biang keringat berupa bintik-bintik kecil pada kulit dan berwarna merah. Bayi atau anak-anak yang mengalami biang keringat akan merasa sangat gatal di kulitnya. Jika biang keringat ini dibiarkan akan berubah menjadi bintik kecil berisi air. Penyebab biang keringat pada umumnya diketahui karena cuaca yang panas. Saat cuaca panas inilah saluran keringat menjadi tersumbat oleh sel-sel kulit mati dan menyebabkan keringat tidak dapat keluar dari tubuh.

Ada beragam cara mengatasi biang keringat pada anak. Untuk mengurangi biang keringat, biasanya dokter akan menyarankan memberikan bedak tabur khusus dan meminta agar anak dipakaikan pakaian yang longgar dan nyaman dipakai. Namun jika biang keringat sudah parah, dokter akan memberikan salep khusus untuk biang keringat. Untuk bayi, pemberian bedak tabur harus hati-hati karena ada beberapa bahaya bedak tabur bagi bayi.

3. Cacar Air

Para orang tua hendaknya mewaspadai jika anak mengalami demam selama 1 sampai 2 hari dengan suhu yang tinggi, dan kemudian timbul gelembung air di kulit. Selain itu anak akan merasa sangat gatal pada area tersebut. Bisa jadi anak sedang terserang cacar air pada anak. Area gelembung air di kulit akan terasa sangat gatal saat masih basah, dan saat gelembung itu pecah bekas lukanya akan menjadi koreng. Penyakit cacar air disebabkan oleh virus herpes varcella zoster. Pada anak yang telah mendapat vaksin khusus untuk cacar biasanya akan terhindar dari penyakit ini.

4. Eksim

Eksim ditandai dengan adanya ruam di kulit, terasa gatal, kulit terasa bersisik, dan muncul gelembung kecil. Penyebab utama eksim adalah alergi, asma, dan daya tahan tubuh anak yang sedang melemah. Pada kasus ini, dokter akan memberikan krim pelembab khusus untuk mengurangi efek gatal dan kulit bersisik. Orang tua sebaiknya selalu memantau anak agar tidak menggaruk pada area yang terdapat gelembung kecil. Karena jika gelembung ini pecah maka akan menyebar ke area kulit yang lain.

5. Kutil

Kutil disebabkan oleh virus human papilloma virus. Wah seperti virus pada penyakit kanker ya. Tapi tenang, untuk kasus ini kutil yang dimaksud bukanlah kanker. Kutil dapat menular dari satu anak (penderita) ke anak yang lain (bukan penderita). Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menutup bagian kutil dengan perban bersih. Dan juga jangan khawatir karena kutil ini akan sembuh dan menghilang dengan sendirinya. Pada anak dengan daya tahan tubuh yang bagus dan pola hidup sehat, kutil akan sembuh dan menghilang paling lama dalam waktu 8 minggu.

Baca : macam-macam penyakit mata pada anak, ciri-ciri flu singapura pada anak, bronkitis akut dan kronis pada bayi dan anak, cara mengatasi diare pada anak

6. Jamur Kepala

Bukan hanya kulit di badan, tangan, kaki, atau wajah saja yang dapat terkena infeksi kulit. Kepala juga dapat terkena infeksi kulit akibat jamur. Jamur kepala ada yang seperti ketombe, dan ada pula yang dapat menyebabkan kebotakan sebagian. Untuk kasus ini harus diberikan obat khusus untuk anti jamur. Selain itu orang tua harus selalu memperhatikan kebersihan kulit kepala dan rambut. Perhatikan juga jika ada kutu rambut. Orang tua harus paham benar mengenai cara menghilangkan kutu rambut pada anak.

Infeksi pada kulit dapat disembuhkan dengan cepat jika dideteksi dini dan diberikan pengobatan yang tepat pula. Oleh karena itu, setiap orang tua harus selalu cermat dalam mengamati apa pun yang terjadi pada anak. Daya tahan tubuh anak yang baik bisa didapat dari manfaat sayuran untuk anak, kebersihan terjaga, makanan sehat untuk tumbuh kembang anak juga diperhatikan, sehingga segala jenis penyakit termasuk infeksi kulit dapat dihindarkan dengan mudah dari anak.

Waspadai Gejala Penyakit Polio pada Anak

Waspadai Gejala Penyakit Polio pada Anak

Polio (poliomyelitis) adalah penyakit yang timbul akibat virus poliovirus (PV). Dalam menjangkit penderitanya, virus ini masuk ke dalam tubuh melalui mulut, menginfeksi saluran usus, dan mengalir ke saraf pusat melalui saluran darah. Polio dapat menyebabkan kelumpuhan karena otot yang semakin lama semakin melemah. Penyakit polio termasuk penyakit yang menular melalui perantara, antara lain makanan, air, dan anggota tubuh yang terkontaminasi kotoran (tinja) atau ludah orang yang sudah terinfeksi virus polio ini. Polio dapat menjangkit anak maupun dewasa.

Untuk Indonesia sendiri, sebenarnya sudah dinyatakan bebas dari penyakit polio oleh Badan Kesehatan PBB WHO (World Health Organization). Hal ini karena di Indonesia imunisasi polio menjadi salah satu dari imunisasi dasar lengkap yang wajib diberikan pada anak. Imunisasi adalah salah satu cara meningkatkan kekebalan tubuh anak. Polio jika terjangkit pada anak akan menimbulkan gejala ringan seperti flu. Waktu inkubasi virus polio dalam tubuh anak mencapai 21 hari. Artinya, gejala polio baru akan terlihat 21 hari setelah virus tersebut masuk ke dalam tubuh anak. Dan dalam waktu ini, si anak (penderita) sudah dapat menularkan kepada orang lain.

Baca : macam-macam infeksi kulit pada anak, bahaya bayi tidak diimunisasi, manfaat menjemur bayi dan anak, manfaat sayuran untuk anak, manfaat asi eksklusif untuk bayi

Beberapa gejala penyakit polio yang harus diketahui para orang tua adalah sebagai berikut:

1. Gejala Polio Non-Paralitik

Gejala polio non-paralitik adalah gejala awal yang dirasakan oleh anak (penderita). Beberapa gejala tersebut antara lain flu, sakit tenggorokan, demam, mudah lelah, sakit kepala, nyeri pada leher dan punggung, kaku pada tangan dan kaki, muntah, otot lemah dan jika disentuh terasa lembek. Flu memang sering diderita oleh anak pada umumnya, dan para orang tua terkadang menganggap flu merupakan sakit biasa. Akan tetapi harap dicermati jika ketika anak flu apakah disertai dengan keluhan sakit yang lainnya. Bahkan ada jenis flu yang sangat berbahaya yaitu flu singapura dan kita pun harus mengetahui ciri-ciri flu singapura pada anak.

Begitu juga dengan demam. Demam pada anak adalah indikasi tubuh anak sedang melawan serangan kuman dalam tubuhnya. Tentunya kita tidak mengetahui kuman apa itu. Yang terpenting adalah kita mengetahui cara mengatasi demam, dan juga selalu menjaga kondisi badan anak serta berikan makanan sehat untuk tumbuh kembang anak  baik ketika sehat ataupun sakit. Anak penderita polio umumnya akan merasakan otot terasa lemah hingga sangat mudah kelelahan. Hal ini akan terlihat dari perilaku anak yang tidak tertarik untuk bermain atau melakukan aktivitas apa pun. Cermati dan rutin tanyakan apa yang dirasakan oleh anak. Bagian tubuh mana yang terasa sakit, karena terkadang beberapa anak hanya diam dan tidak berkata apa pun kepada orang tua mengenai yang dirasakannya. Kondisi gejala ini dapat berlangsung pada tubuh anak kurang lebih selama 10 hari.

2. Gejala Polio Paralitik

Gejala penyakit polio selanjutnya adalah gejala yang sudah mulai parah, namun gejala ini sebenarnya jarang terjadi. Gejala ini terjadi jika terlambat dilakukan penanganan setelah gejala awal muncul. Kemunculan gejala tergantung pada bagian tubuh mana yang terinfeksi. Bagian tubuh yang dapat terserang virus ini antara lain tulang belakang dan otak. Jenis gejala ini muncul setelah  si anak (penderita) mengalami gejala polio non-paralitik. Gejala polio paralitik meliputi nyeri otot yang parah disertai dengan kelemahan, tidak bisa lagi gerak refleks, dan anggota tubuh menjadi lemas hingga mengarah ke lemah-lumpuh.

3. Gejala Pasca-Polio Syndrome

Gejala penyakit polio tingkat lanjut adalah gejala yang mengarah ke arah kelumpuhan. Beberapa gejala ini meliputi mudah kelelahan meskipun hanya melakukan aktivitas ringan, mengalami atrofi atau mengecilnya otot-otot tubuh, nyeri berkepanjangan pada sendi dan otot, terjadi henti nafas saat tidur, depresi, susah menelan, susah bernafas (terasa sesak nafas), sulit berkonsentrasi karena bagian saraf otak sudah mulai terganggu, dan tubuh tidak tahan dengan cuaca dingin.

Jika para orang tua menemui beberapa gejala penyakit polio di atas terjadi pada anak, maka segera dibawa ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan medis dan juga pemeriksaan laboratorium untuk memastikannya. Lebih baik mencegah daripada mengobati.

Untuk itu, akan lebih baik jika orang tua selalu memperhatikan jenis-jenis imunisasi dan manfaatnya yang diberikan pada anak, salah satunya imunisasi polio. Selain itu, kebersihan pribadi dan lingkungan juga sangat penting untuk diperhatikan. Itulah beberapa informasi mengenai gejala penyakit polio pada anak. Semoga bermanfaat.

7 Bahaya Penyakit Campak pada Anak yang Harus Diwaspadai Orang Tua

7 Bahaya Penyakit Campak pada Anak yang Harus Diwaspadai Orang Tua

Belakangan ini penyakit campak menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orang tua. Pasalnya penyakit campak seringkali menyerang anak-anak, ditambah lagi cepatnya penularan campak. Campak disebabkan oleh paramiksovirus yang dapat ditularkan melalui sentuhan dan pernapasan.

Gejala awal  penyakit campak hampir mirip dengan gejala cacar air pada anak. Yang dimulai dari demam, hidung meler, dan nyeri pada tenggorokan. Setelah itu, muncul bintik-bintik merah yang sangat gatal. Apabila digaruk, bintik-bintik merah tersebut akan menular ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak diobati dengan cepat, maka akan menyebabkan campak komplikasi.

Ini dia bahaya penyakit campak pada anak yang harus diwaspadai oleh orang tua :

  1. Infeksi Pada Telinga

Peradangan pada bagian telinga akan menimbulkan infeksi akibat adanya penumpukan cairan di telinga. Cairan yang sudah menumpuk akan keluar melalui lubang telinga yang sangat bau. Anak-anak yang terkena gejala campak akan mengalami hal ini pada satu atau kedua telinganya. Adapun dampak dari infeksi ini yaitu demam tinggi pada anak.

Baca: Cara mengatasi demam – Cara meningkatkan kekebalan tubuh anak – Gejala sinusitis pada anak – Anemia pada anak – Ciri-ciri anemia pada anak – macam-macam infeksi kulit pada anak

  1. Dehidrasi

Sebelum dehidrasi, penderita akan mengalami muntah, mual, dan diare terlebih dahulu. Apabila tidak ditangani dengan cepat, maka si penderita akan mengalami rasa haus berlebih yang mengakibatkan dehidrasi. Dehidrasi menyebabkan kurangnya pasokan air dalam tubuh sehingga kondisi tubuh si penderita sangat lemah dan hilangnya keseimbangan saat berjalan.

  1. Kejang-Kejang

Penyakit kejang bermula dari demam tinggi yang tidak kunjung ditangani. Adapun gejala kejang berupa kondisi tubuh yang lemah dan semua anggota tubuh menjadi kaku. Apabila kejang mencapai kondisi akut, maka ada kemungkinan anak sedikit kurang tanggap atau timbulnya gejala autis pada anak.

  1. Radang pada Selaput Suara

Penyakit campak juga bisa merambah ke bagian laring yang membuat gangguan pada selaput suara. Gejala ini muncul secara tiba-tiba karena tidak adanya pengobatan langsung. Apabila anak Anda tiba-tiba sulit bersuara, segera periksa keadaannya ke dokter. Apabila tidak ditangani, anak akan kehilangan nafsu makannya, bahkan akan sulit berbicara dan bernafas.

  1. Pneumonia

Pneumonia adalah peradangan pada bagian paru-paru yang disebabkan oleh penyakit campak. Infeksi atau virus akan menggerogoti tubuh dan masuk ke dalam satu atau dua paru-paru sekaligus. Setelah itu, akan terjadi infeksi parah apabila kantung paru-paru dimasuki oleh cairan yang berisi virus. Adapun gejala yang timbul, berupa si penderita menjadi sulit bernapas.

  1. Mata Juling

Mata juling adalah kondisi dimana arah mata tidak seimbang. Artinya bola mata tidak tertuju pada satu posisi, melainkan dua posisi. Mata juling ini sendiri timbul karena virus yang berhasil masuk ke bagian saraf mata. Apabila tidak ditangani dengan cepat, maka mata anak akan juling sampai ia tumbuh dewasa nanti.

  1. Hepatitis

Hepatitis adalah penyakit paling parah yang disebabkan oleh campak. Virus yang berhasil masuk dalam tubuh akan menyebar ke bagian lainnya, termasuk ke bagian liver yang menjadi akar timbulnya penyakit hepatitis. Jika tidak segera ditangani, akan menimbulkan dampak yang cukup parah ke level akut. Adapun gejala yang timbul dapat berupa: demam tinggi, melemahnya kondisi otot sendi, lelah yang berlebihan, kurangnya nafsu makan, sakit perut, dan penglihatan yang tidak jelas.

Baca: Bronkitis akut dan kronis pada bayi dan anak – Makanan terbaik untuk bayi – Makanan sehat untuk tumbuh kembang anak – Cara mengatasi sakit mata pada anak – jenis-jenis imunisasi dan manfaatnya – manfaat madu untuk anak dan balita – waspadai gejala penyakit polio pada anak

Penyakit campak termasuk penyakit yang sepele karena gejalanya hanya berupa bintik-bintik merah. Namun, penyakit ini akan sangat berbahaya jika tidak segera diobati. Apabila anak Anda terkena penyakit campak, segera bawa ke dokter atau obati dengan cara tradisional. Misalnya, dengan memandikannya daun jarak dan mengoleskan tubuh anak dengan madu dan parutan kunyit.

5 Gejala Campak pada Bayi dan Anak yang Harus Diwaspadai

5 Gejala Campak pada Bayi dan Anak yang Harus Diwaspadai

Salah satu penyakit yang sering menyerang bayi dan anak adalah penyakit campak. Penyakit ini menjadi salah satu bahaya bayi tidak diimunisasi. Penyakit campak disebabkan oleh infeksi virus campak (measles virus) yang sangat menular. Biasanya virus ini dapat dideteksi melalui lendir di hidung dan tenggorokan. Virus campak ini dapat menular lewat saluran pernafasan, dapat juga ketika batuk atau bersin. Campak adalah penyakit sekali seumur hidup. Setiap orang tidak akan mengalami campak lebih dari satu kali. Hal ini karena ketika seseorang sudah terkena campak maka tubuhnya akan mempunyai kekebalan terhadap campak selama seumur hidupnya

Bayi dan anak yang terkena campak akan menunjukkan gejala awal seperti demam,batuk pilek, mata merah, ruam merah, kulit kering bersisik. Gejala campak ini sebenarnya baru akan muncul setelah masa inkubasi, yaitu sekitar 7-14 hari setelah bayi dan anak terpapar virus campak. Sebelum masa inkubasi ini, bayi dan anak akan terlihat sehat walaupun sebenarnya ia sudah terpapar virus. Untuk itu para orang tua harus benar-benar memperhatikan kondisi anak agar tidak muncul bahaya penyakit campak pada anak. Agar lebih  jelas, berikut dipaparkan mengenai gejala penyakit campak pada bayi dan anak:

1. Demam

Demam adalah indikasi awal adanya masalah pada tubuh bayi dan anak, tidak terkecuali ketika terpapar virus campak ini. Akan tetapi, demam terkadang dianggap hal yang sepele oleh orang tua. Ketika bayi dan anak demam, sistem kekebalan tubuh mereka sedang berperang melawan serangan virus yang menginfeksi tubuhnya. Demam pada bayi dan anak harus selalu dicermati. Bayi dan anak dikatakan demam jika suhu tubuhnya sudah melebihi 37,5 derajat Celcius. Pada penyakit campak ini, deman pada bayi dan anak mencapai 38-40 derajat Celcius. Para orang tua harus cepat dan tepat dalam mengambil cara mengatasi demam pada bayi dan anak.

2. Batuk Pilek dan Tidak Nafsu Makan

Gejala campak selanjutnya adalah batuk pilek. Penyakit batuk dan pilek ini seringkali juga dianggap sepele. Jika seorang bayi dan anak mengalami pilek atau flu hanya diindikasikan sebagai efek cuaca atau alergi. Perlu diwaspadai juga bahwa flu juga menjadi salah satu gejala penyakit campak. Biasanya flu akan muncul pada hari ke-2 ketika anak demam. Tidak jauh berbeda dengan flu, batuk pun menjadi pertanda tubuh sudah terinfeksi virus. Bahkan ketika bayi dan anak sudah mengalami batuk, itu menjadi pertanda bahwa virus sudah berkembang di badan mereka. Jika memang batuk dan pilek itu merupakan efek dari virus campak, maka dari waktu ke waktu batuk akan semakin parah bersamaan dengan munculnya gejala campak yang lain, misalnya kondisi tubuh bayi dan anak menjadi lemas dan tidak nafsu makan. Orang tua harus punya cara mengatasi batuk pada anak yang ampuh untuk hal ini.

3. Mata Merah dan Berair

Ketika bayi dan anak terserang batuk pilek, ia juga akan menimbulkan gejala penyakit campak yang lain yaitu mata merah dan berair.  Kondisi ini bukanlah satu dari macam-macam penyakit mata pada anak.  Ini merupakan salah satu gejala penyakit campak mulai berkembang pada tubuh bayi dan anak. Ketika fase ini, bayi dan anak akan merasa sangat lemah. Dan untuk bayi biasanya akan sangat rewel. Mata yang berair ini dapat menjadi sarana penularan campak ke anak lain. Kondisi mata merah dan berair memang tidak hanya merupakan gejala penyakit campak. Oleh karena itu para orang tua harus banyak pengetahuan tentang kondisi bayi dan anak, serta segera konsultasi dengan dokter ketika anak sakit.

4. Ruam Merah dan Gatal

Penyakit campak ditandai dengan munculnya ruam merah setelah anak mengalami demam. Ruam ini berupa bintik-bintik merah yang sangat kecil. Biasanya ruam diawali pada wajah, hingga selanjutnya menyebar ke tangan, badan, hingga sekujur tubuh. Ketika ruam ini muncul, biasanya demam pada bayi dan anak mulai menurun. Ruam campak ini akan terasa gatal hingga menyebabkan bayi dan anak akan bertambah rewel. Rasa gatal ini dapat dikurangi dengan mengaplikasikan bedak tabur dingin. Akan tetapi harus dengan petunjuk dokter untuk menghindari bahaya bedak tabur bagi bayi dan anak.

5. Kulit Kering Bersisik

Kulit kering bersisik terkadang merupakan salah satu dari macam-macam penyakit kulit pada anak. Akan tetapi kondisi ini berbeda karena kulit kering bersisik akan terjadi setelah ruam merah muncul di seluruh badan. Kondisi ini biasanya terjadi setelah seminggu pasca semua gejala campak muncul. Ketika bayi atau anak memasuki fase ini menunjukkan bahwa campak mereka mulai sembuh. Pada fase ini, kulit bayi dan anak menjadi kering dan bersisik. Biasanya dokter akan memberikan bedak dingin yang digunakan sampai bayi dan anak-anak benar-benar sembuh.

Baca : ciri-ciri flu singapura pada anak, belekan pada anak yang berbahaya, anak terlambat bicara ciri penyebab dan cara mengatasinya, gejala kolik pada anak, cacar air pada anak

Satu-satunya cara mencegah penyakit campak pada bayi dan anak adalah melalui imunisasi campak. Vaksin ini menjadi salah satu imunisasi wajib bagi bayi dan anak. Pemberian awal vaksin ini adalah ketika bayi berusia 9 bulan. Untuk itu lakukan imunisasi lengkap kepada bayi dan anak agar mereka terhindar dari berbagai penyakit berbahaya. Perbanyak juga pengetahuan mengenai jenis-jenis imunisasi dan manfaatnya.

5 Efek Negatif Sering Menakut-nakuti Balita yang Harus Diwaspadai

5 Efek Negatif Sering Menakut-nakuti Balita yang Harus Diwaspadai

Proses tumbuh kembang balita harus diperhatikan dengan seksama. Apa yang dilakukan atau diajarkan oleh orang tua akan berdampak kepada psikologis balita tersebut. Satu hal yang masih menjadi budaya dalam mendidik seorang anak adalah dengan menakut-nakutinya. Perilaku menakut-nakuti ini pun bermacam-macam, mulai dari menakuti dengan hal seram atau dengan mengancam. Hal ini dilakukan hanya demi sang anak menuruti apa yang dikatakan oleh orang tua dan tidak membantah. Padahal masih banyak cara mendidik anak yang suka membantah daripada menakut-nakuti.

Cara ini dilakukan hampir oleh semua orang tua. Alasannya pun beragam, akan tetapi yang paling sering dijumpai adalah menurut orang tua cara ini efektif untuk melatih anak mau menuruti apa permintaan orang tua. Jika dilihat sekilas memang terlihat baik, tetapi sebenarnya apakah cara ini memang baik untuk dilakukan? Ternyata tidak. Ketika cara ini dilakukan dalam kali pertama atau kedua mungkin tidak berdampak apa-apa. Namun jika cara ini berlangsung dalam jangka waktu lama akan berdampak pada anak, antara lain anak menjadi terlihat kurang nyaman, penakut, atau justru menjadi trauma. Jika anak sampai trauma, orang tua harus tahu cara efektif mengatasi trauma pada anak.

Tapi apakah semua anak akan mengalami hal tersebut? Jawabannya adalah ya. Bahkan menakut-nakuti bayi yang berusia kurang dari 1 tahun juga akan memberikan efek negatif. Otak bayi pada usia ini memang masih dalam tahap perkembangan awal, akan tetapi otak bayi akan menyerap apa yang ia dengar dan ia rasakan. Alhasil bayi akan merasa kurang nyaman, gelisah, dan akhirnya menjadi rewel. Begitu juga dengan batita (usia 1-3 tahun), dapat tumbuh menjadi anak yang penakut. Ia akan beranggapan bahwa apa yang dikatakan oleh orang tuanya adalah hal yang nyata. Lalu bagaimana dengan anak usia batita (usia 3-5 tahun)? Berikut beberapa dampak yang dapat timbul dari menakut-nakuti batita?

Baca : cara mengenali karakter anak – cara mengajarkan disiplin pada anak – cara jitu mengatasi anak yang cengeng dan manja – cara mengatasi anak yang suka mencuri

1. Mimpi Buruk

Anak usia batita sudah mulai bisa berimajinasi. Bahkan ia mulai mengembangkan sendiri daya imajinasinya berdasarkan apa yang ia alami. Bayangkan jika orang tua justru menambahi dengan cerita-cerita seram yang tidak masuk akal. Apa yang diceritakan oleh orang tua akan terekam dalam ingatan anak itu. Ia akan mempercayai apa yang dikatakan orang tua dan menganggap semua itu adalah benar adanya. Semua yang ia tahu dan membuatnya takut dapat terbawa hingga ke alam bawah sadarnya. Alhasil batita dapat mengalami mimpi buruk dalam setiap tidurnya. Jika anak mengalami mimpi buruk di setiap tidurnya, ini akan berdampak buruk bagi kondisi kesehatannya. Bayangkan jika anak kurang tidur, maka daya tahan tubuhnya pun akan menurun. Apa yang dikatakan orang tua harus merangsang otak anak, seperti halnya ketika para orang tua mencari jenis mainan yang merangsang otak anak.

2. Cemas dan Bingung

Kata-kata dalam cerita seram termasuk kata-kata yang tidak boleh diucapkan orang tua kepada anak. Sesuatu yang sering didengar oleh batita akan terekam dalam ingatannya. Dalam setiap kegiatannya, bisa jadi ia terus mengingatnya. Hingga kemudian anak tersebut akan mengalami kecemasan dan kebingungan. Anak usia batita harusnya tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa adanya tekanan dari pihak luar. Anak batita yang selalu mengalami kecemasan akan mengalami tumbuh kembang yang tidak baik, terutama kondisi psikologisnya.

3. Sering Tegang dan Tidak Nyaman

Kecemasan dan kebingungan yang dialami oleh anak batita dapat membuat si anak merasa tidak nyaman dan merasa tegang. Ia akan merasa tidak nyaman bahkan tidak aman walaupun berada di rumah sendiri atau berada di lingkungan orang-orang yang ia kenal. Anak dengan keseharian ini akan menjadi penakut dan enggan bersosialisasi dengan orang lain. Sehingga kemampuan bersosialisasi dan beradaptasinya kurang berkembang dengan baik. Anak seperti ini harus diatasi dengan cara meningkatkan rasa percaya diri anak yang tepat.

4. Sakit

Jangan sembarangan menakut-nakuti anak. Jika selama berhari-hari anak mengalami mimpi buruk, merasa cemas, bingung, tegang, dan tidak nyaman, tidak hanya berdampak pada kondisi psikologisnya. Kondisi kesehatan fisiknya juga akan terganggu. Lama-kelamaan anak bisa sakit karena kecemasan yang ia alami. Tentunya para orang tua tidak ingin anak batitanya mengalami hal seperti ini.

5. Penakut

Anak yang sering ditakut-takuti oleh orang tua atau orang di sekitarnya akan tumbuh menjadi anak yang penakut. Bukan hanya penakut ketika sedang sendirian, akan tetapi takut ketika berada di kerumunan orang banyak. Ia akan bergantung pada satu orang saja yang ia anggap memberikan kenyamanan untuk dirinya. Jika hal ini tidak segera ditangani akan bertahan sampai anak tersebut tumbuh dewasa. Dan nantinya anak tersebutlah yang akan merasakan dampak buruknya jika menjadi orang yang penakut. Penting bagi orang tua untuk mengetahui cara mengatasi rasa takut pada anak.

Masih banyak cara untuk membujuk anak untuk menurut atau melakukan perintah orang tua, tanpa harus menakut-nakuti. Berbicara dengan baik dalam suasana yang nyaman, disertai dengan penjelasan yang dapat dimengerti anak merupakan cara yang lebih baik dilakukan. Untuk itu mulai sekarang stop untuk menakut-nakuti anak ya.

Pentingnya Sopan Santun pada Anak Usia Dini

Pentingnya Sopan Santun pada Anak Usia Dini

Kita seringkali melihat anak kecil berbicara kasar, bahkan sampai membentak orang tuanya. Jika ini terjadi, orang tua perlu mengetahui cara mendidik anak yang suka membantah. Hal ini terjadi karena pengaruh zaman yang semakin modern, dimana orang tua jarang sekali mendidik anak-anaknya perihal sopan santun.

Sebagai orang tua, kita pasti sangat senang apabila melihat anak kita bersikap santun dan hormat. Ditambah lagi dengan tata krama dan nada suara yang halus, dunia ini rasanya seperti surga. Sebelum terlambat, ajarlah anak Anda perihal sopan santun sejak dia masih kecil.

Berikut adalah contoh sopan santun yang harus diajarkan kepada anak sejak dini.

  1. Mengucapkan Terima Kasih

Hal pertama yang perlu diajarkan kepada anak adalah mengucapkan terima kasih ketika dirinya menerima sesuatu. Apapun bentuk pemberian tersebut, baik benda maupun bantuan, usahakan untuk berterima kasih. Karena terima kasih termasuk bentuk penghargaan yang akan membuat si pemberi merasa dihargai.

  1. Meminta Maaf Ketika Melakukan Kesalahan

Ajarkan kepada anak cara mudah mendidik anak untuk minta maaf setiap kali melakukan kesalahan. Apapun bentuk kesalahannya dan kepada siapapun itu, ucapkan kata maaf tanpa pandang bulu. Minta maaf sama artinya dengan mengakui kesalahan. Jika hal ini diterapkan sejak kecil, maka anak akan terbiasa untuk meminta maaf ketika dirinya dewasa tanpa harus diperingatkan lagi.

  1. Meminta Tolong Ketika Butuh Bantuan

Kepada siapapun itu, ucapkan kata “tolong” setiap kali butuh bantuan. Saat meminta bantuan, posisi anak juga harus berada di bawah. Artinya hormat kepada orang yang akan dimintai tolong. Ini merupakan salah satu bentuk tata kesopanan dan cara mengajarkan disiplin pada anak untuk mengatakan “tolong” saat meminta bantuan.

  1. Tersenyum Pada Orang yang Dikenalnya

Jadi orang jangan terlalu jutek. Ajarkan kepada anak Anda untuk selalu tersenyum dan menyapa orang lain yang dikenalnya. Mengucapkan salam dan tersenyum merupakan bukti kalau anak Anda ramah, bukan orang yang angkuh.

Baca: Cara meningkatkan rasa percaya diri anak – Cara mengenali karakter anak – Cara jitu mengenali bakat anak – Cara mengatasi anak yang suka berbohong – Cara membuat anak lebih terbuka kepada orang tua

  1. Tidak Memotong Pembicaraan

Karena rasa ingin tahu dan egois yang tinggi, banyak anak yang suka memotong pembicaraan orang tuanya. Mulai dari sekarang, ajarlah anak Anda untuk bersabar ketika orang lain berbicara. Setelah orang tersebut selesai berbicara, barulah si anak boleh berkomentar. Kalaupun si anak ingin memotong pembicaraan, sebaiknya acungkan tangan sebagai bukti dari interupsi. Ini jauh lebih sopan dibandingkan langsung berkomentar tanpa aba-aba.

  1. Menghormati Orang yang Lebih Tua

Kadang-kadang anak tidak tahu kepada siapa dirinya berbicara. Bahkan banyak anak-anak yang menganggap lawan bicaranya masih seumuran dengannya. Sebagai orang tua, perkenalkan kepada anak dengan orang-orang di sekitarnya dan sebutan apa yang harus ia gunakan ketika berbicara dengan lawan bicaranya. Dengan demikian, si anak juga lebih tahu memposisikan dirinya setiap kali ia berbicara dengan orang lain.

  1. Berbicara dengan Nada Suara yang Lembut

Anak-anak memiliki tingkat emosional yang tinggi. Ketika ia tidak menyukai sesuatu, ia lebih suka berontak dan berbicara dengan suara yang keras. Untuk itu, ajarilah anak Anda untuk berbicara dengan suara yang lembut. Apalagi ketika si anak berbicara dengan orang-orang yang lebih tua dari dirinya.

  1. Memberi dan Menerima Menggunakan Tangan Kanan

Tangan kanan dan kiri memiliki fungsi yang berbeda. Ketika si anak memberi atau menerima sesuatu dari orang, ajarkan dia untuk selalu menggunakan tangan kanan. Ajaran ini sederhana, tapi akan sangat berpengaruh hingga ia dewasa nanti. Hal simpel seperti ini juga lebih mengajarkan sopan santun kepada si anak.

Baca: Cara bijak mengatasi anak yang suka memukul – efek pada mental anak yang sering dibentak – efek negatif sering menakut-nakuti balita – pentingnya mengajari anak berdoa

Walaupun budaya sopan santun mulai terkikis, jangan pernah berhenti untuk mengajarkan si anak tentang sopan santun ini. Adanya sopan santun juga akan membuat si anak lebih menghargai orang lain. Ketika ia berbuat tidak sopan, ingatkan lagi dan lagi akan sopan santun dan hindari kata-kata yang tidak boleh diucapkan orang tua kepada anak.

Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

Adanya pendidikan membuat pengetahuan dan wawasan si anak bertambah. Anak juga akan mengetahui suatu hal yang tidak diketahui sebelumnya. Dengan pendidikan, si anak juga dapat meraih cita-cita yang diinginkannya, termasuk untuk memajukan nusa dan bangsa.

Dalam dunia pendidikan, si anak akan menempuh pendidikan secara bertahap. Mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, hingga jenjang Perguruan Tinggi. Semua jalur pendidikan ini akan ditempuh sehingga si anak lebih matang lagi mempersiapkan dirinya di masa depan.

Pentingnya pendidikan si era sekarang membuat banyak orang tua rela menghabiskan banyak uang untuk menyekolahkan anaknya. Seberapa pentingkah pendidikan tersebut?

  1. Membuat Anak Lebih Berkembang

Perkembangan anak cenderung lebih pesat ketika ia masih berumur sangat belia (di bawah 10 tahun) dibandingkan saat dia sudah dewasa nanti. Sehingga pendidikan dari jenjang paling bawah menjadi momen-momen yang kritis yang akan membentuk diri si anak. Pada tahap ini, si anak juga menjadi lebih paham dan tahu membedakan mana yang harus dilakukannya dan mana yang tidak boleh dilakukannya. Apabila masa emas ini sampai terlewatkan, maka pembentukan diri si anak akan lebih sulit lagi.

Baca: Cara mengajarkan disiplin pada anak – Cara meningkatkan rasa percaya diri anak – Jenis mainan yang merangsang otak anak – Cara mengajarkan anak tentang uang – Cara mudah mendidik anak untuk minta maaf –  Cara mengenali karakter anak – pentingnya sopan santun pada anak

  1. Mempersiapkan Masa Depan Anak

Masa depan anak ditentukan dari pendidikan apa yang ditempuhnya. Semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin besar pula kemungkinan si anak berhasil untuk menggapai mimpinya. Pada tahap ini, orang tua harus bisa memilih sekolah yang terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan si anak. Jangan ragu mengeluarkan biaya besar demi masa depan cemerlang anak Anda.

  1. Memiliki Keterampilan Khusus

Selama mengemban pendidikan, si anak akan mampu mengendalikan sistem motorik dalam dirinya. Baik motorik kasar maupun halus. Disaat ini juga si anak dapat mengetahui apa yang disukai dan apa tidak disukainya. Ada beberapa cara jitu mengenali bakat anak agar menjadi keterampilan khusus yang membedakan dirinya dengan anak orang lain.

  1. Memperluas Wawasan

Pendidikan menambah pengetahuan si anak. Segala sesuatu yang tidak diketahuinya dulu dapat ia ketahui melalui pendidikan. Bahkan tingkat pengetahuannya menjadi lebih luas dan tidak terkotak-kotak hanya pada satu bidang saja. Misalnya, si anak lebih mengenal dunia luar baik dari segi budaya, iklim, demografi, dan kejadian atau peristiwa yang terjadi di dunia ini. Pendidikan juga secara otomatis akan membuka cakrawala secara universal.

  1. Membuat Anak Lebih Teratur

Pendidikan apapun itu, baik Playgroup maupun SMA, keduanya sama-sama membuat anak lebih teratur. Bagaimana tidak, adanya jadwal kegiatan yang sudah tersusun membuat si anak memiliki rutinitas yang sudah terstruktur. Belum lagi peraturan yang ditetapkan di sekolahnya, pasti akan membuat si anak harus patuh dan taat pada peraturan tersebut. Apabila si anak melanggar, akan diberikan sanksi yang tegas. Sehingga dirinya akan selalu berusaha untuk berada di jalur yang benar.

  1. Menanamkan Nilai-Nilai Positif

Program pendidikan yang ditempuh si anak akan secara otomatis mengajarkannya nilai-nilai positif seputar kehidupan. Misalnya, toleransi, menghargai, kejujuran, patuh, dan lain sebagainya. Adanya ajaran ini tentu akan membuat si anak lebih menghargai orang-orang di sekitarnya. Nilai positif ini biasanya akan diajarkan melalui mata pelajaran atau dari pergaulan si anak. Melalui kegiatan ini, nilai-nilai positif tersebut akan tertanam dalam dirinya, sehingga akan terbawa sampai ia dewasa nanti.

Baca : cara membiasakan anak bangun pagi – cara mengatasi rasa takut pada anak – cara jitu mengatasi anak yang cengeng dan manja – cara mengasah bakat anak – cara meningkatkan daya ingat anak

Ada banyak manfaat dari lembaga pendidikan bagi anak usia dini. Oleh sebab itu, jangan ragu untuk menyekolahkan anak Anda sedini mungkin. Pengajaran yang akan diterima anak tentu akan bermanfaat bagi tumbuh kembangnya. Semakin cepat si anak diperkenalkan dengan dunia pendidikan, semakin pesat pula perkembangannya dibandingkan dengan anak seumurannya.

6 Manfaat Makan Bersama Keluarga bagi Anak

6 Manfaat Makan Bersama Keluarga bagi Anak

Makan bersama menjadi momen yang sering dilewatkan mengingat banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh setiap anggota keluarga. Kondisi ini mengakibatkan anggota keluarga lebih suka makan sendiri-sendiri. Misalnya, makan di depan televisi atau makan di kamar. Bahkan di era sekarang, tradisi makan malam sudah hilang dari peredaran. Hal inilah yang menyebabkan renggangnya hubungan silaturahmi antara anggota keluarga.

Baca : efek positif dan negatif televisi bagi pertumbuhan anak – dampak negatif bermain game untuk anak – cara mengatasi anak yang susah makan – cara mengajarkan disiplin pada anak

Untuk membangun kembali hubungan silaturahmi dan kekeluargaan, mulailah untuk menjadikan makan malam sebagai tradisi keluarga. Ini dia manfaat makan malam bersama keluarga yang perlu Anda ketahui:

  1. Meningkatkan Komunikasi

Berkumpul sambil melahap makanan yang disajikan di meja makan tentu dapat meningkatkan komunikasi antara yang satu dengan yang lainnya. Selama berada di meja makan, ada saja topik yang akan dibicarakan. Mulai dari pelajaran anak di sekolah, rapat kerja, bahkan rencana untuk pergi liburan.

Adanya komunikasi yang baik akan merupakan cara membuat anak lebih terbuka kepada orang tua. Mereka juga tidak enggan untuk menceritakan kejadian buruk yang dialaminya pada hari ini maupun pada hari yang sudah lewat. Sehingga anggota keluarga, terlebih orang tua dapat memberikan masukan atas masalah yang dihadapi. Komunikasi juga termasuk salah satu cara mengenali karakter anak.

  1. Mengajarkan Sopan Santun Kepada Anak

Pentingnya sopan santun pada anak bukan hanya tentang menghormati orang yang lebih tua. Namun, juga sopan santun selama berada di meja makan. Mulai dari cara mengunyah makanan, cara memasukkan makanan, hingga larangan berbicara saat sedang makan. Anak-anak yang diajari sopan santun tentu akan bertumbuh menjadi anak dengan tata krama yang bagus.

Selain mengajarkan tata krama ketika makan, makan bersama juga  merupakan cara mudah mendidik anak untuk minta maaf ketika melakukan kesalahan. Hal ini berguna demi keberhasilan si anak di masa yang akan datang.

  1. Asupan Nutrisi yang Lebih Baik

Orang tua senantiasa memperhatikan apa yang dimakan oleh anaknya. Hal ini juga berlaku di meja makan, dimana orang tua akan selalu menyajikan makanan sehat untuk tumbuh kembang anak. Anak dengan gizi yang baik adalah anak yang tumbuhnya sehat dan terhindar dari obesitas.

  1. Meningkatkan Keterampilan Sosial

Keterampilan sosial yang diajarkan di meja makan dapat berupa keterampilan mendengar dan kesabaran. Contohnya, ketika orang tua sedang berbicara, si anak akan mendengar apa yang dikatakan orang tuanya dengan teliti. Anak juga tidak akan meyela atau memotong pembicaraan orang tua.

  1. Meningkatkan Performa Anak-Anak di Sekolah

Makan bersama anggota keluarga menunjukkan adanya hubungan harmonis di dalam keluarga. Sadar atau tidak, situasi ini akan membuat si anak lebih berprestasi di sekolah. Anak juga akan lebih bersemangat untuk belajar dan menjalani hari-harinya selama di sekolah.

  1. Lebih Hemat

Poin yang satu ini tidak perlu dipertanyakan lagi. Makan bersama anggota keluarga tentu akan menghemat pengeluaran. Bagaimana tidak, orang tua menyajikan makanan lezat di meja makan tanpa perlu dibayar sepeser pun. Bandingkan jika anak makan di restoran, apalagi restoran mahal. Berapa biaya yang akan dikeluarkan oleh anak? Selain menambah pengeluaran, bahaya makanan cepat saji untuk kesehatan anak juga patut diwaspadai.

Mempererat hubungan kekeluargaan harus dimulai dari kita selaku orang tua. Karena orang tua adalah panutan di dalam keluarga. Jika orang tua menunjukkan sifat jelek, otomatis si anak juga akan melakukan yang sama. Bahkan apa yang dilakukan si anak jauh lebih buruk dari yang dibayangkan orang tua. Oleh sebab itu, aturlah jadwal makan malam sebaik-baiknya. Selain mempererat kekeluargaan, anak juga terhindar dari jenis makanan yang berbahaya untuk anak.

7 Manfaat Buah untuk Anak agar Asupan Gizinya Terpenuhi

7 Manfaat Buah untuk Anak agar Asupan Gizinya Terpenuhi

Selain manfaat sayuran untuk anak, buah juga menjadi sumber gizi terbaik bagi anak-anak. Rasa buah yang manis dan lezat menjadi daya tarik utama. Namun, ada beberapa anak yang tidak suka makan buah. Hal ini tidak boleh dibiarkan ya Bunda. Pasalnya buah ini juga berfungsi sebagai sumber vitamin, serat, dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Apabila anak tidak suka makan buah, lebih baik dipaksa walaupun yang dimakannya sedikit. Berikut adalah manfaat buah-buahan untuk anak, antara lain:

  1. Mengurangi Obesitas

Indonesia bukanlah negara dengan tingkat obesitas tertinggi. Namun, beberapa masyarakat mengalami obesitas karena pola makannya yang tidak teratur. Agar anak terhindar dari obesitas, mulailah memperkenalkannya dengan buah. Pilihlah buah dengan warna yang terang dan rasa yang manis agar si anak tertarik untuk mengonsumsinya.

Buah juga bisa dijadikan sebagai pengganti cemilan, yang tentunya akan jauh lebih sehat untuk tubuh. Buah juga dapat digunakan sebagai pengganti sarapan, begitu juga dengan manfaat oatmeal untuk bayi dan anak sebagai pengganti nasi. Mengonsumsi buah setiap hari sangat disarankan agar kebutuhan vitamin dan mineral tercukupi.

  1. Memenuhi Asupan Gizi dalam Tubuh

Buah-buahan mengandung serat, vitamin, dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Dengan mengonsumsi buah, asupan gizi dalam tubuh akan terpenuhi sehingga anak terhindar dari tanda-tanda anak kurang gizi. Selain itu, buah-buahan juga membuat anak terhindari dari penyakit, seperti anemia pada anak dan sakit mata.

  1. Melancarkan Sistem Pencernaan

Serat yang terkandung dalam buah-buahan sangat baik untuk melancarkan sistem pencernaan. Apabila terjadi gangguan pencernaan pada anak, berikan buah yang mengandung banyak serat, seperti pepaya dan pisang. Mengonsumsi buah-buahan juga lebih baik untuk mengatasi masalah pencernaan dibandingkan mengonsumsi obat-obatan dari dokter. Dimana obat-obatan tersebut banyak mengandung zat kimia.

  1. Meningkatkan Kinerja Otak

Anak-anak yang mengkonsumsi makanan sehat akan memiliki kinerja otak yang baik dan lancar. Anak juga akan lebih aktif dan bersemangat untuk menjalani hari-harinya. Beberapa penelitian juga membuktikan kalau anak yang sering mengonsumsi buah-buahan memiliki sistem nalar yang bagus. Seperti, mudah menghitung, menangkap materi pelajaran, dan mudah membaca. Walaupun buah-buahan bukanlah faktor utama yang mendukung kinerja otak, namun buah-buahan merupakan makanan sehat untuk tumbuh kembang anak.

  1. Mengurangi Rasa Lapar

Buah-buahan bisa dijadikan sebagai makanan pengganti cemilan yang tentunya lebih sehat dibandingkan mengonsumsi makanan cepat saji. Banyak bahaya makanan cepat saji untuk kesehatan anak. Oleh sebab itu, selalu sediakan buah di meja makan. Apabila perut si anak keroncongan, ia dapat mengonsumsi buah-buahan untuk mengatasi rasa laparnya.

  1. Menjaga Kesehatan Mata

Beberapa buah-buahan mengandung vitamin A yang sangat baik untuk kesehatan mata. Sebut saja wortel dan tomat cara mengatasi mata minus pada anak yang sangat ampuh. Dengan mengonsumsi wortel dan tomat secara teratur, dipercaya dapat menjernihkan penglihatan. Namun, proses penyembuhan dengan buah ini membutuhkan proses yang cukup panjang. Apalagi jika kondisi mata si anak sudah parah.

  1. Mempercantik Kulit

Selain menjadi salah satu makanan terbaik untuk bayi, vitamin yang terkandung dalam buah-buahan juga bagus untuk menjaga kondisi kulit. Anak yang suka mengonsumsi buah-buahan memiliki kulit yang kenyal, putih, dan mulus. Bandingkan dengan anak-anak yang tidak suka makan buah, kondisi kulitnya kusam dan kering.

Baca : cara mengatasi anak yang susah makan – jenis makanan yang berbahaya untuk anak – makanan terbaik untuk bayi – bahaya susu formula pada bayi – manfaat madu untuk anak dan balita

Selain rasanya yang enak, buah-buahan juga memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Apabila anak Anda tidak suka makan buah, Anda bisa menyulap buah tersebut menjadi olahan lezat. Misalnya, jus, smoothie, atau bahkan salad buah. Campurkan olahan ini dengan susu atau coklat untuk menambah cita rasa dari buah tersebut.

3 Bahaya Penyakit Polio pada Anak

3 Bahaya Penyakit Polio pada Anak

Sudahkah anak Anda disuntik polio? Suntik polio merupakan salah satu bentuk waspadai gejala penyakit polio pada anak. Suntik folio sendiri berfungsi untuk mematikan virus-virus dalam tubuh agar pertumbuhan dan perkembangan anak tidak terhambat.

Virus polio sendiri dapat masuk ke dalam tubuh melalui mulut yang nantinya akan menginfeksi saluran usus. Apabila virus tersebut sudah memasuki aliran darah dan tersebar ke sistem tubuh yang lainnya, kondisi si anak akan melemah dan terjadilah kelumpuhan. Salah satu penyebab meningkatnya kelumpuhan di Indonesia karena kurangnya kepedulian dan pengetahuan orang tua tentang suntik polio.

Jenis-Jenis Polio

  • Polio Non-Paralisis – Adalah jenis polio yang sama sekali tidak menunjukkan gejala serius. Bahkan gejalanya sama sekali tidak kelihatan. Namun, seiring berjalannya waktu akan muncul gejala yang mulai serius. Gejala ini akan ditandai dengan sakit kepala, muntah, mengantuk, demam, mual, sembelit, dan sangat sensitif ketika mendapat sentuhan dari apapun di sekitarnya.
  • Polio Paralisis – Polio paralisis terjadi setelah bertahap, dimana virusnya akan menyerang susunan sistem syaraf. Mulai dari syaraf tulang belakang, melemahkan otot tungkai, dan menghancurkan sel tanduk interior. Hancurnya sistem saraf dalam tubuh akan menyebabkan kelumpuhan secara permanen terhadap si anak. Dimana sistem saraf tubuhnya bekerja sangat lambat ketika mengelola apa yang dikonsumsinya. Kelumpuhan yang terjadi biasanya pada bagian otot kaki, sehingga anak tidak dapat berjalan sempurna. Pada kondisi ini juga, makanan dan nutrisi yang hendak disalurkan ke seluruh tubuh akan terhambat masuk ke bagian kaki. Sehingga kaki anak terlihat lebih kecil, dibandingkan dengan ukuran tubuhnya.
  • Polio Burbar – Jenis polio yang menyerang sistem saraf otak karena tidak adanya kekebalan pada sistem batang otak. Polio jenis ini mengakibatkan si penderitanya meninggal dunia karena saraf terpenting dalam tubuh tidak lagi berfungsi dengan baik. Sinyal-sinyal yang harusnya dikirimkan ke semua anggota tubuh juga akan terhambat, serta mengganggu fungsi pergerakan si penderitanya.

Baca: Cara mengatasi demam – Cara mengatasi batuk pada anak –Efek samping nebulizer pada balita – Efek samping anak sering di uap

Inilah beberapa bahaya yang ditimbulkan oleh polio:

  1. Terhambatnya Pertumbuhan

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, suntik polio sangat berguna untuk mematikan virus-virus dalam tubuh. Apabila virus ini tidak segera dimatikan, maka pertumbuhan anak akan terhambat. Tidak hanya pertumbuhan tubuhnya saja, namun juga sistem saraf otak.

Perkembangan sistem saraf yang lambat akan membuat si anak cenderung berperilaku kekanak-kanakan, bahkan menyebabkan autis pada anak. Maka tak heran jika si anak masih suka bermain bersama anak yang usianya jauh lebih muda dan merengek, walaupun usianya sudah tua.

  1. Kelumpuhan

Virus dalam tubuh juga akan menggerogoti sistem saraf dan melemahkan bagian otot yang akan menyebabkan kelumpuhan pada anak. Kelumpuhan yang banyak terjadi biasanya pada bagian kaki, sehingga si anak tidak dapat berjalan normal. Bentuk kakinya juga terlihat aneh dan sedikit mereng karena pertumbuhan dan perkembangan otot tungkainya yang tidak beres. Kelumpuhan ini  membuat si anak membutuhkan bantuan tongkat atau kursi roda setiap kali ia hendak berjalan.

  1. Kematian

Salah satu bahaya bayi tidak diimunisasi adalah terjadinya polio yang dapat berujung pada kematian. Hal ini ditandai dengan rusaknya saraf kranial. Fungsi utama saraf ini adalah mengirimkan perintah ke paru-paru agar bekerja memompa udara yang membuat manusia bernapas. Selain gangguan pada pernapasan, si penderita juga dapat meninggal karena adanya gangguan pada fungsi kerongkongan yang berguna untuk menelan makanan.

Baca: Cara mudah mengatasi lidah putih pada bayi – Tetanus pada anak – Ciri dan penyebab mata minus pada anak – Cara mengatasi mata minus pada anak

Penyakit folio bukanlah penyakit yang boleh dianggap enteng. Jika tidak segera ditindaklanjuti, penyakit ini malah akan membuat si penderitanya meninggal dunia. Oleh sebab itu, segera bawa anak Anda untuk ikut imunisasi polio agar pertumbuhan dan perkembangannya berjalan mulus tanpa gangguan dari virus-virus dalam tubuh.

6 Makanan yang Harus Dihindari Saat Anak Sakit Campak

6 Makanan yang Harus Dihindari Saat Anak Sakit Campak

Penyakit campak merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan dapat menular ke anak yang lain. Orang tua harus mewaspadai bahaya penyakit campak pada anak. Campak dapat dihindari dengan melakukan imunisasi campak. Gejala campak pada bayi dan anak, diantaranya, ia akan merasa demam, batuk pilek, sakit tenggorokan, dan muncul ruam merah di sekujur tubuh anak. Ketika anak mengalami campak, ia harus mendapatkan penanganan yang tepat. Semua penanganan yang dilakukan harus sesuai dengan instruksi dari dokter. Kondisi lingkungan dan pola hidup yang dijalani anak juga harus diperhatikan dengan seksama agar proses pemulihan berjalan cepat.

Salah satu yang harus dilakukan para orang tua jika anaknya terkena campak adalah memperhatikan asupan makanan. Anak harus selalu mendapatkan asupan makanan sehat yang cocok untuk pemulihan tubuh anak dari penyakit campak. Selain itu, mereka juga harus mengetahui jenis makanan yang berbahaya untuk anak atau justru memperlambat proses penyembuhan anak dari penyakit campak. Berikut adalah beberapa daftar makanan yang sebaiknya dihindari ketika anak terkena campak:

1. Makanan Tinggi Kandungan Minyak

Ketika anak sedang sakit campak, usahakan menjauhkannya dari makanan yang mengandung minyak dalam jumlah yang tinggi. Misalkan saja gorengan. Makanan yang mengandung minyak dapat memperburuk saluran tenggorokan. Seperti yang diketahui, ketika anak campak tenggorokannya akan terasa tidak nyaman karena iritasi. Jika ia mengkonsumsi makanan yang berminyak dapat membuat sakit di tenggorokannya dan batuknya juga menjadi lebih parah. Selain tenggorokan, saluran pencernaannya juga dapat diperburuk dengan makanan berminyak ini.

2. Telur

Ketika anak menderita campak, seluruh badannya menjadi gatal dan muncul ruam merah. Kondisi ini menyebabkan anak dapat mengalami reaksi alergi yang berlebihan. Telur adalah makanan tinggi protein yang dapat memperparah kondisi alergi anak. Jika anak tetap mengkonsumsi telur, anak akan merasa tambah gatal pada sekujur tubuhnya. Jadi, walaupun telur berkhasiat dalam mempercepat pemulihan tubuh saat sakit namun para orang tua harus menahan dulu keinginan anak untuk makan telur. Hal ini tentunya untuk kebaikan anak sendiri agar cepat pulih dari penyakit campak.

3. Makanan Tinggi Kandungan Garam

Garam mempunyai khasiat untuk penangkal gondok. Makanan juga akan terasa hambar jika tidak menggunakan garam. Penggunaan garam bukanlah dilarang untuk anak yang sedang terkena penyakit campak. Akan tetapi yang dilarang adalah memberikan makanan yang asin atau mengandung kadar garam tinggi kepada anak yang terkena campak. Makanan seperti ini dapat memperburuk campak pada anak. Garam justru dapat menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan anak. Ketika anak mengalami campak, kondisi elektrolit dalam tubuhnya sedang tidak seimbang. Penambahan makanan asin akan menyebabkan ketidakseimbangan ini bertambah sehingga masa inkubasi virus campak menjadi lebih lama dari waktu normal.

4. Makanan Instan dan Kemasan

Makanan instan memang tidak dianjurkan diberikan kepada anak, baik dalam keadaan sehat ataupun sakit. Jenis makanan cepat saji atau makanan instan mempunyai kandungan garam yang tinggi. Orang tua harus selalu memperhatikan bahaya makanan cepat saji untuk kesehatan anak. Selain makanan instan, makanan kemasan juga tidak baik diberikan kepada anak. Makanan kemasan mengandung bahan pengawet yang tidak bagus untuk kesehatan anak.  Bahan-bahan lain dalam makanan kemasan dapat memperburuk kondisi saluran pernafasan anak yang sedang tidak dalam kondisi bagus ketika sakit campak. Kedua jenis makanan ini dapat memperburuk keseimbangan elektrolit dalam tubuh anak.

5. Susu

Anak diberikan susu sepertinya adalah hal yang wajib bagi orang tua. Hal ini karena kandungan gizinya yang tinggi dan bagus untuk perkembangan anak. Akan tetapi memberikan susu kepada anak yang sedang sakit campak bukanlah pilihan yang tepat. Pemberian susu akan menambah cairan lendir dalam saluran nafas. Hal ini dapat memperburuk batuk pilek yang sedang diderita anak yang sakit campak. Tetapi tidak perlu khawatir anak tidak akan mendapat nutrisi dari susu. Pemberian susu dapat digantikan dengan pemberian jus buah yang dapat mempercepat pemulihan kondisi anak. Ini adalah salah satu manfaat buah untuk anak.

6. Minuman Bersoda dan Berkafein

Minuman bersoda sangat tidak disarankan diberikan kepada anak, baik dalam keadaan sehat atau justru ketika anak sakit. Kandungan dalam minuman bersoda seperti kafein, perasa minuman, pemanis buatan, dan pengawet dalam memperparah kondisi saluran pencernaan anak. Bahkan keluhan lain seperti muntah hingga diare dapat muncul pada anak. Minuman berkafein seperti teh juga sementara dihentikan dahulu. Sebagai gantinya, anak dapat diberikan air putih hangat yang lebih sehat dan bermanfaat bagi anak yang sedang sakit campak.

Baca : manfaat sayuran untuk anak – makanan sehat untuk tumbuh kembang anak –makanan terbaik untuk bayi –cara meningkatkan kekebalan tubuh anak – manfaat asi eksklusif untuk bayi

Bagi anak yang sedang sakit campak, makanan yang diberikan harus benar-benar diperhatikan. Jenis makanan yang dimakan oleh anak akan berdampak pada proses pemulihan kondisi tubuh anak. Selain itu para orang tua harus paham jenis-jenis imunisasi dan manfaatnya, selain itu juga mengenai bahaya bayi tidak diimunisasi. Jika anak sakit campak, selalu perhatikan perkembangan kondisi badannya. Segera konsultasikan kepada dokter jika kondisi anak tak kunjung bertambah baik.

21 Bahaya Asap Rokok pada Anak dan Pertumbuhannya

21 Bahaya Asap Rokok pada Anak dan Pertumbuhannya

Asap rokok tidak hanya berbahaya bagi diri perokok saja, melainkan juga mengandung resiko besar bagi orang – orang di sekitarnya. Orang yang terekspos asap rokok biasa disebut sebagai perokok pasif. Perokok pasif adalah orang – orang yang menghirup asap yang dihembuskan oleh orang lain yang mengisap rokok, cerutu, dan pipa. Jadi, walaupun Anda tidak merokok, menghirup asap rokok orang lain juga bisa membawa resiko kematian. Sekitar tiga ribu perokok pasif meninggal akibat kanker paru dan sekitar sepuluh ribu  orang dewasa mengalami kematian akibat penyakit jantung di Amerika Serikat setiap tahunnya. Sekitar jutaan anak telah menjadi perokok pasif di lingkungan rumahnya sendiri. Menjadi perokok pasif khususnya dapat membahayakan kesehatan anak karena paru – paru anak masih berada dalam tahap perkembangan.

Bahkan, ada teori yang menyatakan bawa perokok pasif bukan saja hanya orang yang terpapar asap rokok, namun juga orang -orang yang terpapar residu dari asap rokok tersebut, yang menempel di berbagai benda di sekitar perokok. Resiko terhadap anak – anak lebih besar karena mereka sedang berada dalam masa pertumbuhan. Jika Anda merokok di dekat anak – anak atau jika mereka terekspos pada asap rokok di tempat lain, mungkin saja ada bahaya yang lebih mengancam daripada yang dikira. Begitu juga pada anak – anak yang orang tuanya merokok hanya di luar rumah, akan tetap terekspos pada bahan kimia dari rokok melalui udara yang mereka hirup.

Racun dalam Asap Rokok

Seperti telah diuraikan sebelumnya, banyaknya kandungan bahan kimia dalam rokok menyebabkan rokok menjadi sarana yang sangat baik dalam menyebarkan racun kimia. Keberadaan asap rokok di rumah akan menyebabkan polusi yang berasal dari nikotin, karbonmonoksida serta aneka bahan kimia yang dapat menjadi sumber karsinogen atau pemicu kanker potensial. Bahan kimia dari rokok ada sekitar 4000 jenis, dan sebagian besar sangat berbahaya, lebih dari lima puluh jenis diantaranya diketahui menjadi penyebab kanker. Bahan kimia yang merupakan racun bagi tubuh yang ada di dalam sebatang rokok diantaranya adalah:

  • Asam asetik  – Bahan kimia ini juga terdapat pada cairan pembersih lantai.
  • Naptalin – Zat yang sama yang juga ada di dalam kamper pewangi pakaian.
  • Asetanisol – Juga terdapat di dalam parfum.
  • Hidrogen Sianida – Bahan yang biasa terdapat di racun tikus
  • Aseton –  Zat kimia yang digunakan untuk menghilangkan cat kuku.
  • Kadmium – Ini adalah zaat kimia yang ada di dalam baterai.
  • Metanol –  Bahan yang biasa digunakan sebagai campuran bahan bakar
  • Polonium 210- Zat radioaktif yang juga terdapat dalam rokok.
  • Sodium Hidroksida – Zat yang membuat perih terdapat pada produk penghilang bulu
  • Formalin – Bahan pengawet
  • Geranol – Zat aktif yang terdapat dalam pestisida
  • Toluene – Salah satu zat dalam bensin
  • Hidrasin – Salah satu bahan dalam pesawat yang menggunakan mesin roket
  • Cinnamalde Hyde – Bahan yang ada pada produk racun untuk anjing atau kucing
  • Urea – Zat ini banyak digunakan pada produk tinta, cat, pupuk dan sebagainya.

Asap rokok mengandung lima kali lipat karbonmonoksida, tiga kali lipat tar dan nikotin, serta amonia yang 46 kali lebih banyak daripada asap yang dihirup oleh perokok itu sendiri. Dengan demikian, resiko kanker bagi para perokok pasif mencapai 50 kali lebih tinggi daripada perokok aktif.  Asap rokok akan menyebarkan semua zat kimia yang ada di dalamnya tidak hanya di ruangan tempat perokok, namun juga ke ruangan lainnya. Bukan itu saja, asap rokok juga dapat bertahan selama 2,5 jam di udara walaupun ruangan dibuka ventilasinya. Bahaya lainnya lagi, asap rokok bisa mengendap atau menempel dilantai dan benda  – benda yang ada di sekitar tempat perokok, menempel di baju dan seluruh tubuh si perokok.

Resiko Jika Anak Terpapar Asap Rokok

Berdasarkan karakteristik yang ada pada penyebaran asap rokok, tentu saja akan ada bahaya yang timbul apabila anak – anak terekspos asap rokok dalam waktu lama. Saluran udara anak yang lebih kecil daripada orang dewasa menyebabkan mereka bernapas lebih cepat, dan karenanya juga akan lebih mudah menghirup asap rokok lebih banyak. Bahaya tersebut tentunya berkaitan dengan kesehatan serta tumbuh kembang anak, yaitu:

1. Sindrom kematian mendadak

Sindrom kematian mendadak atau Sudden Death Infant Syndrome kerap terjadi pada bayi berusia dibwaah satu tahun. Walaupun belum diketahui penyebab pastinya, namun ada dugaan jika salah satu penyebabnya adalah asap rokok atau residu asap rokok yang mengganggu jalan napas atau proses pernapasan bayi. Anak yang lahir dari ibu yang merokok saat hamil memiliki resiko tinggi terhadap SIDS. Bayi yang mengalami SIDS cenderung memiliki kandungan nikotin tinggi pada paru – parunya, ada atau tidaknya keterlibatan faktor yang berhubungan dengan rokok.

2. Bronkitis

Penyakit bronkitis adalah peradangan yang terjadi pada saluran udara utama yang terdapat pada paru – paru yang bisa berkembang menjadi penyakit yang lebih parah, yaitu pneumonia. Bronkitis akut pada bayi dan anak bisa jadi merupakan hasil dari ekspos terhadap asap rokok dan residunya. Agar penyakit anak tidak berkembang menjadi lebih parah, Anda bisa mencoba cara mengatasi batuk pada anak secara herbal terlebih dulu, sesuai dengan porsi yang tepat.

3. Pneumonia

Pneumonia bisa terjadi pada anak yang terjadi karena penyakit bronkitis yang parah dan berlanjut, atau juga dikenal sebagai penyakit paru – paru basah, karena paru – paru penderita biasanya dipenuhi cairan. Pneumonia bisa terjadi karena banyak sebab, antara lain asap rokok dan polusi yang terhirup oleh bayi dan anak dalam jumlah yang besar atau sering. Selain itu, bahaya bedak tabur bagi bayi jika terlalu banyak terhirup juga beresiko membuat anak terkena pneumonia.

4. Menghambat pertumbuhan paru – paru

Paru – paru anak yang masih berkembang akan terganggu apabila terlalu sering terekspos dengan asap rokok. Akibatnya anak dapat menjadi lebih mudah sakit, mudah terkena bronkitis dan pneumonia, dan perkembangan paru – parunya tidak akan menjadi sekuat dan optimal seperti anak yang tumbuh dalam lingkungan bebas rokok. Tidak hanya akan ada berbagai penyakit jika anak terlalu banyak terekspos asap rokok, namun ada juga bahaya bayi tidak diimunisasi yang akan rentan terhadap berbagai penyakit seiring pertumbuhan usianya, misalnya bahaya penyakit polio pada anak.

5. Infeksi telinga

Penelitian juga mengungkapkan bahwa anak – anak yang mempunyai orang tua perokok dan sering merokok di sekitarnya akan cenderung menderita infeksi telinga lebih sering karena adanya penumpukan cairan pada telinga bagian tengah, dan resiko kehilangan pendengaran.

6. Masalah pernapasan

Lembaga EPA di Amerika Serikat melaporkan bahwa perokok pasif meningkatkan resiko infeksi pernapasan seperti batuk – batuk, napas berbunyi, sesak napas ,bronkitis dan pneumonia. Diperkirakan hingga ratusan ribu kasus infeksi pernapasan bagian bawah terjadi pada anak berusia lebih dari 18 bulan yang terekspos asap rokok. Beberapa ribu diataranya berakhir dengan rawat inap di rumah sakit. Anak yang ibunya merokok beresiko mengalami perawatan di rumah sakit karena infeksi pernapasan pada tahun pertama usianya dibandingkan dengan anak yang ibunya tidak merokok, sedangkan anak yang ibunya merokok di ruangan berbeda mempunyai tingkat resiko 56 persen, 73 persen apabila ibu merokok sambil mengasuh anak, dan 95 persen resiko apabila ibu merokok sambil menyusui atau memberi anak makan.

7. Mengajari anak jadi perokok

Anak akan belajar dengan mencontoh, karena itu apabila setiap hari ia hidup dalam lingkungan yang menganggap rokok sebagai sesuatu yang wajar seperti makan dan minum, maka tidak menutup kemungkinan ia akan menjadi perokok pula suatu hari nanti. Bahkan bisa saja anak menjadi perokok dalam usia yang lebih awal karena ingin mencoba – coba.

8. Gangguan perilaku

Anak – anak yang terlahir dari ibu yang merupakan perokok pasif selama kehamilan atau ibu yang merokok selama kehamilan diduga beresiko untuk mengalami ADHD atau Attention Deficit Hiperactivity Disorder dan sejenisnya. Anak perempuan akan lebih mudah terekspos sbagai perokok pasif, akan tetapi anak lelaki akan lebih bermasalah dengan hiperaktivitas atau menunjukkan ciri – ciri anak hiperaktif, agresi, depresi, autis pada anak dan masalah perilaku lainnya, walaupun penyebab gangguan perilaku tersebut bukan hanya dari asap rokok. Salah satu penyebab lainnya yaitu bahaya benturan pada kepala bayi dan anak yang bisa berupa penurunan fungsi kognitif atau pun autisme.

9. Asma

Serangan asma mungkin saja merupakan penyakit yang paling umum diketahui sebagai akibat dari sesoeorang yang menjadi perokok pasif. Sebab, asap rokok dapat tertinggal dan menempel dalam waktu lama di pakaian seseorang yang merokok ataupun berada di lingkungan perokok. Menjadi perokok pasif juga dapat memperburuk kondisi anak yang sudah menderita asma dengan kemungkinan serangan asma yang makin sering dan semakin berat. Anak yang mempunyai ibu yang merokok saat kehamilan mempunyai resiko tinggi terkena asma selama lima tahun pertama hidupnya, sedangkan anak yang ibunya berhenti merokok sebelum kehamilan tidak menunjukkan resiko yang sama. Temukan tips memilih dokter anak yang tepat untuk menangani ketika si kecil menunjukkan gejala asma, terutama jika Anda tinggal di lingkungan perokok.

10. Gangguan Kognitif

Ekspos terhadap asap rokok mempengaruhi kemampuan seorang anak untuk belajar. Asap rokok adalah racun yang mengenai saraf walaupun dalam kandungan yang paling rendah. Diperkirakan jutaan anak mempunyai resiko gangguan kemampuan membaca sebagai akibat dari perokok pasif. Tingkat ekspos yang lebih tinggi trhadap asap rook juga dihubungkan dengan kekurang mampuan dalam maatematika dan kemampuan logika atau penalaran visual. Begitu pula bayi yang lahir dari ibu perokok yang mengisap paling tidak satu bungkus rokok setiap hari diketahui memiliki tingkat IQ lebih rendah dari anak – anak yang lahir dari ibu yang tidak merokok.

11. Berat Badan Lahir Rendah

Menjadi perokok pasif diketahui merupakan salah satu penyebab bayi lahir dengan berat badan rendah yang meningkatkan resiko kematian bayi dan komplikasi kesehatan ketika telah dewasa. Ekspos terhadap asap rokok mengurangi berat lahir bayi dari ibu yang tidak merokok dan juga pada bayi yang lahir dari ibu yang merokok. Bayi yang memiliki berat lahir di bawah normal memiliki resiko tinggi akan mengalami berbagai resiko kesehatan.

Efek Asap Rokok pada Anak di Indonesia

Berdasarkan data yang didapat pada tahun 2015 dari Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI menurut Tempo.co, lebih dari 40 juta anak di Indonesia merupakan perokok pasif yang disebabkan oleh lingkungan tempat tinggalnya seperti berdekatan dengan orang tua perokok dan orang dewasa lainnya yang merokok. Sedangkan UNICEF melaporkan pada tahun 2012 bahwa pneumonia yang disebabkan dari Infeksi Pernapasan Akut atau ISPA menjadi peringkat nomor satu penyebab kematian anak Indonesia, sebesar 14% atau sekitar 21 ribu anak bahkan melebihi kematian karena AIDS, malaria atau TBC.

Baca : bahaya susu formula pada bayi – bahaya popok sekali pakai terhadap kesehatan bayi –bahaya makanan cepat saji untuk kesehatan anak – efek samping anak sering di uap – bahaya bermain game untuk anak

Bahaya Rokok Pada Janin

Jika seorang wanita hamil tetap merokok atau terkena pengaruh dari asap rokok sebagai perokok pasif, maka bayi atau janin yang dikandungnya akan tetap terkena akibat dari asap rokok tersebut juga. Akibatnya bisa sangat serius, seperti:

  1. Terjadi keguguran
  2. Kelahiran prematur
  3. Berat badan lahir yang rendah
  4. Mengalami sindrom kematian bayi mendadak karena ada masalah pada pernapasannya
  5. Mengalami gangguan belajar seperti ADHD dan lainnya.

Resiko kesehatan ini akan meningkat seiring dengan berapa lama dan banyaknya wanita hamil merokok atau terekspos pada asap rokok. Jika Anda merupakan perokok, sangat penting untuk berhenti segera ketika mengetahui kehamilan tersebut.

Bahaya yang terjadi ketika dewasa

Anak – anak yang terekspos asap rokok dalam taraf sedang hingga berat akan memiliki beberapa resiko tersendiri yang akan timbul ketika ia suda dewasa kelak, seperti:

  1. Fungsi paru – paru yang kurang baik dan cenderung mangalami masalah pernapasan saat dewasa.
  2. Resiko mengalami sindrom metabolisme yaitu suatu kelainan yang berhubungan dengan kelebihan lemak di perut yang meningkatkan resiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
  3. Ketika dewasa, anak juga akan menjadi perokok aktif.
  4. Ekspos tingkat sedang pada anak – anak bisa dihubungkan dengan penurunan elastisitas pembuluh aorta di bagian abdomen pada anak usia sebelas tahun dan mengarah kepada penyakit atherosclerosis.
  5. Wanita yang terekspos asap rokok selama enam sampai delapan jam sehari  sebagai anak – anak akan mempunyai resiko sulit mengandung dan dapat mengalami resiko keguguran sebanyak 68 persen.

Melindungi anak dari asap rokok

Sebagai orang tua, Anda mempunyai hak untuk melindungi anak dari asap rokok yang bisa membahayakan dirinya, seperti anak juga mempunyai hak untuk menghirup udara yang bersih dari polusi untuk kelancaran pertumbuhan fisiknya. Walaupun mungkin akan sulit untuk sepenuhnya menjauhkan anak dari rokok, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk melindungi anak dari asap rokok yaitu:

  • Jangan izinkan siapapun untuk merokok di lingkungan rumah Anda atau di dalam rumah Anda, sebaiknya juga tidak menyediakan asbak di rumah agar orang tidak mengira bahwa mereka bebas merokok di rumah Anda.
  • Jangan izinkan juga siapapun untuk merokok di dalam mobil Anda, walaupun dengan jendela yang dibuka.
  • Pastikan sekolah anak atau tempat penitipan anak bebas rokok, begitu pula dengan staf di sekolah.
  • Carilah restoran atau tempat umum yang tidak mengizinkan orang merokok jika hendak makan di luar atau membawa anak berjalan – jalan.
  • Jika ada kerabat atau anggota keluarga yang merokok, pastikan mereka sudah mencuci tangan atau mengganti baju yang terkena asap rokok sebelum berdekatan dengan anak – anak, terutama bayi yang baru lahir.
  • Berhentilah merokok jika Anda sedang mengandung dan minta orang lain untuk tidak merokok di dekat Anda. Akan lebih baik jika berhenti merokok jauh sebelum Anda berencana untuk hamil.
  • Jangan pernah merokok di dalam rumah ataupun di dekat bayi dan anak – anak, begitu pula jika Anda baru saja merokok jangan mendekati bayi dan anak – anak.
  • Jauhkan anak dari lingkungan perokok walaupun pada saat itu tidak ada orang yang merokok di tempat tersebut. Sebabnya, bahan kimia dari rokok masih dapat ditemukan berhari – hari setelahnya pada permukaan semua barang yang terkena asap rokok.
  • Tekankan kepada orang yang bekerja di rumah Anda untuk tidak merokok selama bekerja dan sebelum datang ke rumah Anda.

Dalam hal yang berkaitan dengan rokok, perokok berat maupun orang yang merokok hanya sesekali hampir tidak ada bedanya. Asap rokok tetap akan meninggalkan jejak racun yang berbahaya, walaupun tidak terlihat. Jika Anda merupakan orang tua yang merokok, pastinya akan sangat sulit untuk berhenti. Akan tetapi, berhenti merokok juga merupakan hal penting untuk menjaga kesehatan anak dari pengaruh buruk bahan kimia yang ada pada rokok dan juga merupakan sebentuk cara untuk mengalahkan keegoisan Anda yang tidak hanya meracuni diri sendiri namun juga meracuni orang di sekitar Anda. Banyak bantuan yang tersedia apabila Anda benar – benar ingin menghilangkan kecanduan pada rokok, selain itu berhenti merokok juga akan mendatangkan manfaat yang besar bagi diri Anda sendiri, dan juga untuk orang lain di keluarga Anda yang Anda sayangi.

5 Efek Buruk Telur Bagi Anak-Anak yang Harus Diwaspadai

5 Efek Buruk Telur Bagi Anak-Anak yang Harus Diwaspadai

Telur adalah salah satu lauk favorit anak-anak. Selain itu, telur juga merupakan sumber protein tinggi, cocok bagi anak-anak dan dewasa. Telur juga menjadi pilihan yang mudah bagi para orang tua untuk dapat memenuhi kebutuhan protein anak, jika dibandingkan dengan ikan dan daging. Kandungan protein yang tinggi dalam telur dipercaya sangat cocok diberikan kepada anak-anak. Telur juga dipercaya sebagai makanan sehat untuk tumbuh kembang anak. Hal ini sesuai dengan aktivitas anak yang menguras banyak energi.

Karena alasan mudah didapatkan dan mudah pula dalam pengolahannya, telur akhirnya menjadi primadona bagi para orang tua untuk lauk anak-anaknya setiap makan. Akan tetapi, pernahkah terpikir bahwa telur yang mempunyai banyak manfaat ternyata juga mempunyai efek buruk bagi anak-anak? Telur ternyata dapat menjadi salah satu jenis makanan yang berbahaya untuk anak. Ternyata ada bahaya anak telur setiap hari bagi anak-anak.

Baca : bahaya makanan cepat saji untuk kesehatan anak – anemia pada anak – manfaat oatmeal untuk bayi dan anak – tanda-tanda anak kurang gizi – cara mengatasi anak yang susah makan

Berikut adalah beberapa efek buruk konsumsi telur bagi anak-anak:

1. Meningkatkan Kadar Kolesterol

Usia masih anak-anak bukan berarti ia bebas mengkonsumsi apa pun dan tidak memperhatikan kadar kolesterol dalam tubuhnya. Telur, terutama pada kuning telur, mengandung kadar kolesterol yang tinggi. Ketika anak terlalu banyak mengkonsumsi kuning telur akan membuka gerbang penyakit saat dewasa nanti. Kadar kolesterol yang tinggi dan terjadi penumpukan secara terus menerus dapat menyebabkan aliran darah menjadi tidak lancar. Konsumsi telur memang bagus, akan tetapi tetap batasi dalam konsumsi kuning telur. Hati-hati juga jika anak tersedak saat mengkonsumsi kuning telur.

2. Kebanyakan Protein

Protein memang sangat dibutuhkan oleh anak-anak yang masih dalam tahap pertumbuhan. Akan tetapi akan berdampak buruk jika ada kandungan protein dalam jumlah besar di tubuh anak. Keadaan ini tidaklah bagus untuk ginjal anak. Ketika ada protein dalam jumlah besar di tubuh, ginjal harus bekerja keras dalam menyaring darah. Jika setiap harinya ginjal harus bekerja di luar batas maka dapat menyebabkan cedera ginjal. Bahkan kegagalan ginjal dapat terjadi jika ginjal sudah tidak mampu menyaring kelebihan protein dalam tubuh.

3. Alergi

Beberapa anak dapat mengalami alergi akibat konsumsi telur secara berlebih. Alergi ini disebabkan kandungan albumin dalam telur. Gejala alergi yang muncul antara lain gatal, muncul ruam pada kulit, mual, muntah, hingga pembengkakan kulit. Jika anak masih dibiarkan mengkonsumsi telur akan muncul gejala yang lebih parah yaitu kesulitan bernafas, terjadi pembengkakan pada mulut dan saluran pernafasan, hingga penurunan tekanan darah dan hilangnya kesadaran. Reaksi alergi sering muncul pada anak balita. Ketika gejala ini sudah pernah muncul pada anak, maka hindarkan anak dari telur. Dan juga pilihlah sumber protein lain sebagai pengganti telur. Para orang tua juga harus tahu cara mudah mengatasi alergi pada anak.

4. Kekurangan Biotin

Kekurangan biotin atau vitamin B7 dapat terjadi jika anak lebih suka makan putih telur. Kondisi ini tidak akan menguntungkan bagi anak. Ketika anak kekurangan biotin, kondisi kulitnya akan mengalami masalah seperti dermatitis pada kulit kepala anak. Selain itu, kekurangan biotin dapat menyebabkan otot tubuh anak menjadi lemah, rambut rontok, hingga kram otot. Selalu imbangi antara pemberian kuning telur dan putih telur pada anak. Jangan selalu turuti keinginan anak yang hanya ingin makan bagian tertentu dari telur.

5. Bisul

Kandungan lemak dalam telur cukup tinggi. Bayangkan jika anak makan telur setiap hari dan dalam setiap waktu makannya. Hal ini akan mengganggu kestabilan kadar minyak alami dalam tubuh. Jika hal ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama, salah satu dari macam-macam infeksi kulit pada anak dapat muncul yaitu bisul. Bisul akan lebih mudah muncul pada anak yang memang mempunyai riwayat alergi terhadap telur. Munculnya bisul disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus.

Baca : manfaat pentingnya sarapan untuk anak – cara meningkatkan daya ingat anak – makanan terbaik untuk bayi – cara meningkatkan kekebalan tubuh anak

Walaupun telur mempunyai banyak manfaat untuk perkembangan anak, akan tetapi tetap akan muncul efek buruk dari mengkonsumsi telur secara berlebihan. Maksimal 2 telur untuk setiap harinya. Untuk itu, para orang tua harus berusaha menyeimbangkan jenis makanan dan jenis nutrisi yang masuk dalam tubuh anak. Para orang tua juga harus mempertimbangkan manfaat buah untuk anak dan manfaat sayuran untuk anak. Itulah beberapa efek buruk telur bagi anak-anak. Semoga bermanfaat.

9 Ciri Ciri Anemia pada Anak yang Harus di Waspadai Orang Tua

9 Ciri Ciri Anemia pada Anak yang Harus di Waspadai Orang Tua

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sangat berbahaya. Anemia juga tidak mengenal gender maupun usia dalam penyerangannya. Oleh karena itu, tentunya kita harus tetap wasapada dengan segala kemungkinan yang ada. Karena anemia dapat menyerang segala usia, hal ini berarti bahwa anak-anak pun memiliki peluang besar untuk terkena anemia. Penyakit akibat kekurangan sel darah ini juga kerap sekali menyerang wanita. Hal ini terkait dengan menstruasi yang dialami oleh setiap wanita di setiap bulannya. Saat seorang wanita mengalami menstruasi, sudah sepatutnya dia memperhatikan pola makannya termasuk asupan zat besi.

Kekurangan zat besi menjadi salah satu penyebab kuat seseorang terkena anemia. Zat besi bisa didapat dari berbagai makanan seperti kuning telur dan daging merah. Pada bayi, sumber zat besi yang dapat diperolehnya adalah yang berasal dari Air Susu Ibu. Inilah yang menyebabkan mengapa seorang ibu yang sedang berada di masa menyusui juga harus memperhatikan asupan gizi dan kesehatan dirinya juga, untuk menjaga kesehatan anaknya. Selain kekurangan zat besi, ada juga beberapa alasan mengapa seorang anak terkena anemia. Seorang anak yang terinfeksi cacing maupun malaria juga memiliki potensi besar untuk terjangkit anemia. Agar Anda dapat mengenali apakah anak Anda terkena anemia atau tidak, dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai ciri-ciri anemia pada anak.

1. Merasa Lemah dan Lesu

Sebagai orang tua, Anda tentunya sadar bahwa anak-anak sedang berada pada masa pertumbuhannya. Dia akan bergerak sangat cepat untuk sebuah kemajuan pada dirinya. Dia juga akan belajar dari sekelilingnya mengenai banyak hal, termasuk ketika mereka sedang bermain. Sebagai seorang ibu, untuk mengimbangi keinginan belajarnya, Anda mungkin harus menyediakan mainan yang mampu merangsang otak anak Anda. Akan tetapi, apa jadinya ketika anak Anda malah lesu seperti kekurangan semangat? Semangat tertinggi dalam melakukan sesuatu tentunya adalah semangat yang dimiliki oleh anak-anak sehingga kondisi kesehatannya juga harus terjamin aman.

Ketika seorang anak terkena anemia, maka dia akan sering terlihat lesu di antara teman-temannya yang sedang asyik bermain sambal tertawa. Anehnya, walaupun kinerja yang dilakukan oleh anak tersebut tidak tergolong berat, dia juga terlihat sangat lemas. Tentunya hal ini berdampak buruk akan perkembangan kemampuan sosialnya di kemudian hari karena sudah banyak waktu yang dia lewatkan karena kelesuan tersebut. Kelesuan pada anak yang terkena anemia juga dapat disebabkan karena aliran oksigen yang tidak lancar sehingga otak dan otot tidak memiliki oksigen yang cukup untuk melakukan pembakaran dalam menghasilkan energi.

2. Mata Pucat

Sebagai seorang ibu, tentunya Anda ingin anak Anda menjadi seseorang yang disiplin di kemudian hari. Salah satu caranya adalah mengajarinya untuk bangun pagi sehingga Anda memerlukan cara membiasakan anak bangun pagi. Selain itu, tentunya Anda juga membiasakan anak Anda untuk tidur yang cukup. Pada orang-orang yang tidak tidur dengan cukup, konsentrasinya di keesokan harinya tentu akan bermasalah dan inilah yang harus dihindari pada anak-anak. Mata pucat biasanya juga terjadi pada anak-anak yang kurang tidur. Akan tetapi, ketika anak Anda memiliki jadwal tidur yang teratur namun tetap masih terlihat lesu, Anda patut mencurigai bahwa anak Anda sedang terkena anemia.

Anemia pada anak diketahui membuat matanya terlihat lesu yang didukung oleh kelopak mata yang terlihat kelelahan juga. Oleh karena itu, segeralah membawa anak Anda ke dokter anak terdekat dimana sebelumnya sudah Anda ketahui bagaimana tips memilih dokter anak yang tepat untuk buah hati Anda.

3. Telapak Tangan Terlihat Pucat

Seorang anak yang memiliki kesehatan yang baik, tentunya tidak akan memiliki masalah pada warna telapak tangannya. Warna pada telapak tangan sendiri tentunya dipengaruhi oleh kondisi kesehatan tubuh bagian dalam. Oksigen adalah salah satu penentu warna dari telapak tangan Anda. Seseorang yang kekurangan oksigen akan memberikan sinyal pada telapak tangannya dimana ditemukan warna yang pucat pada kedua telapak tangannya. Anemia pada anak juga memberikan sinyal yang sama karena memang oksigen dan zat besi saling bekerja sama pada system di dalam tubuh.

4. Wajah Pucat

Selain tidak terlihat semangat sewaktu bermain dan didukung dengan mata yang lesu, anak yang terka anemia juga memiliki wajah yang pucat. Kepucatan tersebut diakibatkan oleh adanya kesalahan pada darah yakni kurangnya darah pada anak Anda. Anda mungkin telah memberikannya makan, namun tetap saja terlihat pucat dan tidak bersemangat. Hal ini dapat dicurigai karena bisa saja itu adalah suatu pertanda bahwa anak Anda sedang menderita kelainan darah, yakni anemia. Darah sendiri sangat dibutuhkan tubuh untuk menyebarkan sari-sari makanan sehingga ketika seseorang memiliki masalah dengan darah, tentu tenaga yang dimilikinya juga tidak sefit yang dimiliki oleh orang normal.

5. Sulit Konsentrasi

Konsentrasi sangat dibutuhkan oleh semua anak karena pada masa tersebutlah daya tangkapnya terbilang tinggi sehingga lebih mudah untuknya untuk mempelajari sesuatu. Akan tetapi, ketika seorang anak mengalami masalah konsentrasi, tentunya dia akan menyerap pelajaran lebih sedikit dari teman-temannya. Kesulitan dalam konsentrasi ini juga tentunya sangat berdampak pada prestasi akademis yang dimilikinya. Oleh karena itu, Anda perlu segera mengajaknya ke dokter agar dokter dapat menanganinya lebih dini.

6. Mudah Mengantuk

Anemia pada anak juga memberikan ciri ke 6 pada anak yakni mudah mengantuk. Ketika anak Anda sangat mudah untuk mengantuk bahkan setelah dia bangun pun dia masih meraa mengantuk, bisa jadi karena anemia. Perlu untuk Anda ketahui bahwa kadar zat besi dalam tubuh yang kurang juga akan mempengaruhi oksigen di dalam tubuhnya. Ketika seorang anak tidak mendapatkan asupan oksigen yang dialirkan ke otak dengan cukup, bukan hanya mengurangi konsentrasinya, namun juga membuatnya dengan sangat mudah untuk merasa ngantuk. Selain harus memperhatikan waktu tidur yang baik untuk anak, Anda juga harus mengetahui bagaimana tanda-tanda anak kurang gizi.

7. Menurunnya Sistem Imun

Sistem imun menjadi salah satu pendukung pencegahan anak terhadap infeksi penyakit di lingkungannya. Ketika seorang anak mengalami penurunan pada system imunnya, maka dikhawatirkan dia akan dengan mudah terkena penyakit. Padahal teman-temannya yang lain tidak terserang bahkan masih sangat aktif dengan kegiatan belajarnya. Sebagai orang tua, tentunya kita mengetahui dengan pasti bahwa pentingnya bermain untuk pertumbuhan anak serta manfaatnya untuk tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, kita juga harus memperhatikan bagaimana cara meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak. Perlu untuk Anda ketahui, anemia dapat menurunkan kekebalan tubuhnya dan setelah itu, tubuhnya akan sangat mudah untuk terjangkit penyakit lainnya sehingga dikhawatirkan dapat memperparah keadaannya.

8. Sering Pingsan

Ketika anak Anda sudah masuk dalam tahap sekolah, dia tentunya akan mengadakan Upacara Bendera setiap Seninnya dengan teman dan gurunya di sekolah. Saat upacara, tentunya dia akan berdiri dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, diperlukan stamina yang cukup pada anak Anda. Akan tetapi, pada anak yang terkena anemia, dia akan kerap pingsan pada saat upacara tersebut. Hal ini disebabkan karena oksigen yang ditujukan ke otak tidak cukup sehingga tenaganya berkurang. Bukan hanya itu. Anak yang mengalami anemia juga tidak boleh melakukan kerja yang sangat berat. Pekerjaan yang berat dapat membuatnya sangat kelelahan. Oleh karena itu, banyak anak yang terkena anemia tidak dianjurkan untuk mengikuti olahraga yang berat ketika sedang dalam pelajaran olahraga.

9. Kekurangan Nafsu Makan

Sebagai seorang ibu, nutrisi anak tentunya sangat penting bagi Anda. Oleh karena itu, Anda selalu mengusahakan anak Anda untuk makan tepat waktu yakni 3 kali dalam sehari. Akan tetapi, hal ini tentunya akan sangat sulit dilakukan pada anak yang terkena anemia. Anemia pada anak menyebabkan menurunnya nafsu makan yang dimilikinya sehingga dia tidak begitu menikmati hidangan lezat dan bergizi yang Anda sajikan. Anak tersebut justru lebih memilih untuk tidur sepanjang hari. Tentu, sangat membahayakan kesehatannya.

Artikel Lainnya
  • belekan pada anak yang berbahaya
  • ciri ciri flu singapura pada anak
  • ciri dan penyebab mata minus pada anak
  • cara mengatasi sakit mata pada anak
  • efek positif dan negatif televisi bagi pertumbuhan anak
  • manfaat mendongeng bagi pertumbuhan anak
  • gejala kolik pada anak
  • cara mengajarkan anak tentang uang
  • jenis jenis imunisasi dan manfaatnya
  • jenis mainan yang merangsang otak anak
  • cara mengatasi rasa takut pada anak
  • cara meningkatkan rasa percaya diri anak
  • cara mengenali karakter anak
  • penyebab sariawan pada bayi
  • cara mengatasi keracunan pada anak

Demikian informasi mengenai ciri-ciri anemia pada anak. Dengan artikel ini, diharapkan mampu memberikan pengetahuan pada Anda agar bisa lebih dini mengatasi permasalahan anemia pada anak tersebut. Semoga bermanfaat.

15 Cara Membiasakan Anak Bangun Pagi

15 Cara Membiasakan Anak Bangun Pagi

Membangunkan anak pada pagi hari biasanya menjadi kegiatan yang melelahkan bagi para orang tua, terutama yang memiliki anak yang sudah akan memasuki usia sekolah. Ketika belum waktunya bersekolah, kebanyakan anak diberi kebebasan untuk tidur dan bangun kapan saja mereka mau, sehingga bangun pagi menjadi satu rutinitas yang agak sulit diikuti oleh anak – anak. Ini akan menjadi masalah ketika sudah tiba saatnya mereka memasuki jenjang sekolah, karena tentu saja mereka harus terbiasa bangun pagi agar tidak terlambat. Membangunkan anak yng sedang tidur nyenyak akan menjadi perkara susah  susah gampang bagi para orangtua terutama ibu, karena itu banyak orang tua yang mengeluhkan betapa sulitnya membangunkan sang anak di pagi hari.

Saat pagi menjelang, saat itu akan menjadi satu rutinitas yang panjang dan melelahkan untuk membangunkan anak. Jika hal ini berlangsung setiap hari, tentunya ritual membangunkan anak ini perlahan akan mengacaukan jadwal sekolah anak jika tidak ditepati dengan baik, dan juga akan menjadi momen yang menguras kesabaran orang tua. Karena itulah, orang tua perlu mengatur suatu strategi untuk memudahkan sang anak bangun pagi dengan ceria dan tidak terlambat untuk pergi ke sekolah.

Manfaat Bangun Pagi

Bangun pagi memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita, terutama untuk anak – anak. Banyak orang tua yang ragu membiarkan anak untuk bangun lebih pagi karena takut anak kekurangan waktu tidur, namun sebenarnya yang perlu dilakukan hanya mengatur pola tidur agar anak tetap mendapatkan cukup tidur dan tetap bisa bangun pagi. Manfaat yang akan didapatkan jika bangun pagi yaitu:

  • Mendapatkan udara segar – Bangun pagi memungkinkan kita menghirup udara segar dan sangat penting bagi anak karena udara pagi dapat membantu mengembangkan fungsi tubuhnya. Selain itu, anak juga dapat merasakan sinar matahari pagi yang baik untuk pertumbuhan tulang, itulah manfaat menjemur bayi dan anak yang dilakukan setiap pagi.
  • Mendukung perkembangan kecerdasan anak – Menghirup udara pagi yang masih segar juga dapat mempengaruhi kecepatan aliran darah menuju otak menjadi lebih cepat, yang juga akan menyebabkan otak bekerja lebih cepat. Hal ini tentu jug akan mempengaruhi kecepatan berpikir anak.
  • Mengurangi resiko penyakit jantung – Jika seseorang dibiasakan sejak bayi untuk menghirup udara pagi yang bersih, kecenderungan untuk menderita penyakit yang berhubungan dengan gangguan pembuluh darah pada jantung bisa berkurang. Bangun pagi juga bisa menjadi cara meningkatkan kekebalan tubuh anak dan mencegahnya terkena berbagai macam penyakit.
  • Memberi rutinitas – Terbiasa bangun pagi sejak bayi juga akan membentuk suatu rutinitas pada kegiatan sehari – hari anak. Hal ini juga akan turut membantu menumbuhkan pemahaman tentang disiplin dan membuat anak menjadi bersemangat memulai harinya. Berlatih bangun pagi akan menjadi cara mengajarkan disiplin pada anak sejak dini.
  •  Melatih penglihatan –  Jika sejak bayi sudah dibiasakan untuk bangun pagi dan melihat pemandangan pada pagi hari, organ penglihatan anak yaitu mata juga akan terlatih. Persepsi anak terhadap lingkungan sekitarnya juga bisa terlatih dengan bangun pagi dan berjalan – jalan dengan melihat berbagai pemandangan. Bisa jadi jika terbiasa maka Anda tidak perlu mencari cara mengatasi mata minus pada anak.

Melatih Anak Untuk Bangun Pagi

Agar anak dapat membiasakan diri bangun pagi dengan sendirinya, tentu saja diperlukan beberapa tips yang berguna untuk membangun kebiasaan tersebut.

1. Mengatur Jadwal Tidur

Waktu tidur yang tepat untuk anak -anak sangatlah penting. Anda tidak dapat membebaskan anak untuk bangun dan tidur kapan saja mereka mau, karena kelak akan sangat sulit untuk merubah kebiasaan tersebut, terlebih lagi ketika anak sudah memasuki usia sekolah. Latihlah anak secara perlahan sejak bayi untuk tidur dan bangun di waktu – waktu tertentu yang sama sehingga menjadi rutinitas yang membuatnya terbiasa setiap harinya. Usahakan agar anak cukup tidur dengan mengatur waktu tidur yang baik untuk anak, paling tidak selama delapan jam saat tidur malam.

2. Beri Pijakan Sebelum Tidur

Memberi pijakan sebelum tidur tentang jam berapa anak harus bangun keesokan harinya sangat berguna untuk melatih mereka bangun pagi dan membentuk kebiasaan yang akan dijalaninya seumur hidup. Anda bisa memberikan informasi kepada anak mengenai jam berapa seharusnya waktu mereka bangun pagi dan hal itu dapat diutarakan secara berulang setiap malamnya.

3. Mengatur Alarm

Mengatur alarm pada jam yang sesuai ketika anak harus bangun tidur akan sangat membantu jika anak sulit untuk bangun dengan sendirinya. Anda dapat menyetelnya pada jam weker yang khusus diberikan kepada anak untuk membantunya bangun. Pada awalnya mungkin saja anak masih akan mengalami kesulitan untuk bangun dan mematikan alarmnya sendiri, namun lama kelamaan ia akan terbiasa.

4. Coba Biarkan Anak Bangun Sendiri

Selain itu Anda bisa memancing anak untuk bangun dengan sendirinya. Cobalah buka tirai kamar anak dan biarkan sinar matahari atau cahaya pagi masuk ke kamar, sekitar beberapa saat sebelum jadwal bangun tidurnya. Jangan ragu untuk membuat suara -suara ketika Anda sedang melakukan aktivitas pagi, karena hal tersebut dapat memancing anak untuk tergugah dari tidurnya.

5. Bangunkan Dengan Lembut

Ada  kemungkinan bahwa si kecil akan tetap sulit terbangun walaupun Anda sudah melakukan berbagai langkah agar dia bisa terbangun sendiri. Jika terjadi seperti ini, Anda dapat membantunya untuk bangun. Namun janganlah membangunkan anak dengan suara keras atau bahkan menggunakan tindakan fisik seperti mengguncangnya keras agar anak banguna. Hal itu jusstru akan membuat anak merasa bahwa bangun pagi merupakan kegiatan yang tidak menyenangkan, sehingga ia tidak akan termotivasi. Usahakanlah untuk membangunkan anak dengan lembut sa,bil memmanggilnya agar bangun dengan bisikan atau kata – kata lembut.

6. Rencanakan Kegiatan Pagi Harinya

Merencanakan kegiatan yang akan dilakukan setelah anak bangun sangat berguna untuk memotivasi anak agar ia selalu menantikan pagi hari dengan bersemangat. Apabila anak belum waktunya bersekolah, Anda dapat membuat rencana bersama anak mengenai kegiatan yang ingin dilakukannya keesokan hari.

7. Menyiapkan Keperluan Anak

Salah satu cara untuk memotivasi anak agar bisa bangun pagi adalah dengan mengajaknya untuk melibatkan diri dalam menyiapkan keperluannya untuk esok harinya. Anda dapat melibatkan anak untuk menyiapkan keperljan sekolahnya, menentukan menu sarapan atau menu untuk bekal sekolah dengan jenis makanan sehat untuk tumbuh kembang anak, dan juga pakaian yang akan dikenakannya esok . Libatkan anak untuk mempersiapkan keperluannya sebelum tidur malam.

8. Beri Contoh Pada Anak

Anda tidak bisa menginginkan anak untuk terbiasa bangun pagi jika Anda sendiri bukan orang yang mudah bangun pada malam hari. Suka atau tidak, orang tua harus dapat memberi contoh baik pada anak dalam segala hal, termasuk dalam hal kebiasaan bangun pagi. Jika Anda juga termasuk orang yang sulit bangun pagi, maka saatnya untuk ikut mengubah kebiasaan tersebut.

9. Konsisten

Ketika sedang membiasakan diri untuk melatih suatu kebiasaan baik untuk anak, hal penting yang harus dilakukan adalah bersikap konsisten. Artinya jika Anda ingin anak terbiasa bangun pagi, maka pembiasaan untuk itu haruslah berlangsung secara konstan dan teratur. Dengan kekonsistenan orang tua, perlahan anak akan menyadari pentingnya bangun pagi dan dapat menyesuaikan diri. Namun jika orsng tua selalu bersikap permisif dan tidak memberi dorongan pada anak dengan konsisten, misalnya selalu menyerah ketika anak sulit tidur pada jam yang telah ditentukan, maka akan sulit membentuk kebiasaan bangun tidur anak.

10. Persiapkan Diri Anda Juga

Karena terkadang kegiatan membiasakan anak untuk bangun pagi dapat menjadi aktivitas yang melelahkan para orang tua, maka seyogyanya para orang tua juga mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai hal tidak terduga yang bisa timbul saat sedang melatih anak bangun pagi. Misalnya, dengan bangun lebih pagi dan melakukan aktivitas pribadi lebih awal.

11. Bawa Suasana Ceria

Agar anak mau sukarela bangun pagi dengan sendirinya, perlu diciptakan suasana yang ceria ketika pagi hari. Jangan membuat kesan bahwa kegiatan bangun pagi adalah suatu hal yang menyebalkan bagi anak, usahakan agar suasana pagi hari selalu menyenangkan dan ceria untuk membuat anak bersemangat meneruskan kebiasaan bangun paginya. Bangunkan anak dengan senyum dan wajah ceria Anda, agar ia pun bakan bangun dengan perasaan senang.

12. Beri Reward Kepada Anak

Pemberian reward kepada anak juga merupakan bagian dari cara membiasakan anak untuk bangun pagi. Dengan memberikan reward tertentu atas usahanya bangun pagi, Anda akan memberikan motivasi kepada anak untuk terus membiasakan diri bangun pagi sendiri. Contohnya, jika anak berhasil bangun pagi sendiri pada waktunya, berikan penghargaan kepada anak dengan menambah waktu bermainnya untuk satu hari selama yang Anda izinkan tanpa merusak jadwal tetap harian anak.

13. Perhatikan Pola Tidur Anak

Ada pula kemungkinan anak sulit bangun pagi yang disebabkan karena pola tidurnya bermasalah. Karena itu peting sekali untuk menetapkan pola tidur yang teratur untuk membiasakan tubuh anak dengan ritme kegiatannya sehari – harri. Jika anak masih sulit bangun pagi, cobalah amati apakah pada malam hari anak bisa tidur nyenyak atau tidak, dan bagaimana kebiasaannya sewaktu tidur, apakah ia gelisah atau bisa tidur nyenyak.

14. Atur Kebiasaan Sebelum Tidur

Rutinitas dan aktivitas yang dijalani anak sebelum tidur juga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk membiasakan diri bangun pagi. Contohnya, kalau anak terbiasa bermain gadget atau menonton televisi sesaat sebelum tidur, hal itu juga dapat memberi pengaruh kepada pola tidurnya. Karena asyik menonton televisi atau bermain, biasanya anak akan sulit untuk mematuhi jadwal tidurnya dan akibatnya akan sulit bangun pagi. Sebaiknya perkenalkan anak kepada manfaat mendongeng bagi pertumbuhan anak sebelum tidur.

15. Jangan Beri Makanan Sebelum Tidur

Memberi makan kepada anak diwaktu yang berdekatan dengan jam tidurnya adalah suatu hal yang sangat tidak dianjurkan, karena makanan memerlukan waktu untuk dicerna. Tentu saja jika anak tidur, maka proses pencernaan tidak dapat berlangsung sempurna dan bisa saja menyebabkan anak menjadi sulit tidur dengan lambung yang terisi penuh. Ketahuilah juga apa saja jenis makanan yang berbahaya untuk anak dan makanan terbaik untuk bayi dan anak.

Mengapa Anak Sulit Tidur

Ada beberapa penyebab anak menjadi sulit tidur di malam hari yang perlu Anda ketahui, yaitu:

  • Bayi baru lahir – Untuk bayi yang baru lahir, tentunya sudah tidak mengherankan lagi apabila mreka sulit tidur sepanjang malam dengan nyenyak. Situasi ini biasanya akan berlangsung selama dua bulan pertama dan akan membaik seiring degan pertambahan usia bayi.
  • Tidak terbiasa tidur sendiri  –  Bayi yang selalu mendapatkan bantuan untuk tidur lama kelamaan tidak akan belajat untuk dapat tertidur dengan sendirinya. Contohnya, jika Anda selalu mnggenongnya hingga tertidur setiap malam, maka ia akan sulit untuk dapat tidur sendiri.
  • Terlalu lelah  – Sekitar 11 – 14 jam sehari dibutuhkan anak usia dini dan usia pra sekolah untuk tidur setiap harinya, termasuk tidur siang dan malam. Apabila anak terlalu lelah bermain pada siang harinya, bisa saja ia akan mengalami sulit tidur pada malam hari.
  • Takut Berpisah  – Pada sebagian anak akan ada ketakutan untuk berpisah semacam ini dengan orang tuanya. Akan ada fase ini yang biasanya dialami oleh sebagian besar anak. Jika ini terjadi orangtua dapat menunjukkan kasih sayang kepada anak seperti biasa, jangan sampai bersikap berlebihan.
  • Tidak ada rutinitas sebelum tidur – Melakukan hal yang sama setiap malam sebelum tidur akan membantu anak utuk mengetahui kapan waktu tidurnya. Siapkan rutinitas untuk bersantai dan menenangkan diri sebelum tidur. Misalnya, membacakan cerita, mendongeng, menggosok gigi, dan sebagainya.
  • Menunda waktu tidur – Beberapa anak senang menunda waktu tidur mereka dengan berbagai alasan. Anda dapat menegaskan waktu tidur mereka dengan bersikap lembut dan usahakan untuk bersikap sabar. Tetaplah bersikap tegas pada aturan yang dibuat bahwa saat itu adalah waktu tidur anak.
  • Kurang tidur siang –  Manfaat tidur siang untuk tumbuh kembang anak sebenarnya cukup signifikan. Waktu tidur siang yang kurang juga dapat menjadi penyebab mengapa anak sulit tidur di malam hari. Bila anak terlihat gelisah dan mengantuk, biarkan dia tidur sejenak, tapi jangan terlalu dekat waktunya dengan jadwal tidur malam.
  • Sleep Apnea – Ini adalah gangguan tidur yang langka, ketika saluran napas terhalang oleh amandel yang membesar atau oleh kelenjar adenoid. Anak – anak yang mengalami sleep apnea biasanya mengorok, bernapas berat dan gelisah dalam tidur. Sekitar satu dari seratus anak mengalaminya, dan dalam rentang usia 3 hingga 7 tahun ketika amandel dan kelenjar adenoid dalam tahap yang besar.
  • Mimpi Buruk –  Anak – anak biasanya juga mengalami mimpi buruk. Ini merupakan suatu hal yang normal, dan kebanyakan mimpi buruk tiak membahayakan. Tenangkan anak yang baru saja bermimpi buruk, pastikan anak cukup tidur dan mempunyai rutinitas sebelum tidur yang menenangkan.
  • Tidur Berjalan –  Sebagian anak mengalami tidur sambil berjalan. Walaupun tidak terbangun sepenuhnya, mereka mungkin saja berjalan, bicara, duduk di tempat tidur atau melakukan hal lainnya. Jangan bangunkan anak yang sedang berjalan dalam tidur, karena kemungkinan besar dia akan merasa terkejut dan takut. Bimbing anak perlahan ke tempat tidur, kunci pintu, dan amankan area sekitar tangga. Kebanyakan anak yang berjalan dalam tidur akan mengatasi masalah ini saat remaja.
  • Alergi atau Penyakit – Beberapa masalah kesehatan dapat membuat anak menjadi sulit tidur. Misalnya flu, asma, dan alergi yang semuanya dapat menyebabkan anak kesulitan bernapas. Ketahuilah cara mudah mengatasi alergi pada anak dan apa saja manfaat madu untuk anak dan balita.
  • Suasana kamar – Untuk memudahkan anak tertidur, suasana kamarnya tentu juga harus mendukung. Misalnya, jauh dari keramaian dan suara – suara gaduh yang akan menyebabkan sulit tidur. Pastikan kamar nyaman bebas nyamuk, dengan suhu udara yang tepat serta bersih. Penerangan kamar juga sebaiknya dibuat redup, jangan memasang televisi di dalam kamar anak, atau juga menyalakan radio saat anak akan tidur. Ketahuilah efek positif dan negatif televisi bagi pertumbuhan anak untuk menjadi bahan pertimbangan Anda.
  • Stress – Bukan hanya orang dewasa yang bisa merasakan stres namun anak kecil juga bisa mengalaminya. Bisa jadi anak stres karena jenuh, tekanan yang dialaminya di sekolah, dan berbagai sebab lainnya. Perlu perhatian dari orang tua yang intensif apabila kejadiannya seperti ini agar anak dapat mengatasi stresnya dan kembali seperti biasa.

Tidur bukan hanya berguna agar si kecil tidak menjadi gelisah dan uring-uringan, namun juga sebagai suatu kegiatan yang penting dalam pertumbuhannya, karena saat tidur perkembangan otak dan fisik anak terus berjalan. Satu hal yang pasti ketika si kecil sulit berlatih bangun pagi atau memerlukan waktu yang lama untuk melatih kebiasaan bangun paginya, maka orang tua harus dpat bersikap sangat sabar dan tidak memaksa. Sebab, hal-hal yang dilakukan anak dengan terpaksa pada akhirnya tidak akan membuahan hasil yang baik atau permanen.

Pentingnya Mengajari Anak Berdoa Sejak Usia Dini

Pentingnya Mengajari Anak Berdoa Sejak Usia Dini

Semua orang tua tentunya menginginkan anaknya tumbuh menjadi pribadi yang positif dalam segala hal dan juga memiliki kecerdasan mental, intelektual serta spiritual yang seimbang. Kedua kecerdasan dan kemampuan yang dimiliki seseorang seringkali tidak akan terasa lengkap dan akan terasa kehilangan arah sebelum ada kecerdasan spiritual sebagai petunjuk jalannya. Agama adalah pegangan bagi setiap orang, tanpa keyakinan akan agama maka hidup seorang manusia  akan menjadi kurang berarti dan tidak bertujuan.

Mengajarkan doa kepada anak yang masih dalam masa pertumbuhan sangat efektif sebagai salah satu cara meningkatkan kecerdasan spiritual anak. Namun tugas orang tua untuk mengajarkan anak berdoa pada usia yang masih dini mungkin akan menjadi tugas yang menantang, sebab rentang perhatian dan fokus anak usia dini tentunya masih pendek serta mudah bosan. Walaupun demikian, ingatan anak – anak biasanya sangat baik apabila mereka mendengar hal yang sama terus menerus. Jika terbiasa, kemungkinan besar anak akan mudah menghafal doa – doa yang diperlukan untuk dipelajarinya.

Pengertian Berdoa

Secara bahasa, arti doa adalah panggilan atau seruan. Secara istilah artinya doa adalah permohonan seseorang kepada Tuhannya, untuk kepentingan manusia tersebut di dunia dan akhirat. Doa adalah salah satu cara manusia untuk berkomunikasi dengan Sang Pencipta. Ucapan dari dalam hati kepada Tuhan yang berisi segala sesuatu yang diinginkan manusia, dengan berbicara melalui suara hatinya. Berdoa berarti berbicara kepada Tuhan sebagai diri sendiri dengan jujur dan tulus hati.

Manfaat Berdoa

Doa merupakan bagian yang penting dalam setiap usaha yang dilakukan manusia. Memanjatkan doa juga berarti bahwa manusia mengakui bahwa segala permintaan dan keinginannya tidak akan terlaksana kecuali dengan persetujuan Tuhan. Secara garis besar, doa dapat disebut sebagai suatu permohonan dan pujian kepada Tuhan yang dilakukan oleh manusia sebagai hambaNya. Berdoa dapat menghindarkan seseorang dari kesombongan dan rasa tinggi hati. Anak yang terbiasa berdoa sejak kecil kelak juga akan tumbuh sebagai anak soleh yang dapat mendoakan orang tuanya. Manfaat lainnya dari berdoa yaitu:

  • Menjalankan ibadah serta menunjukkan bentuk kesetiaan kepada Tuhan yang dianut.
  • Dengan berdoa dapat mencegah bencana.
  • Mempertebal iman seseorang.
  • Mendekatkan diri kepada Tuhan.
  • Doa dapat menjadi benteng untuk perbuatan atau niat buruk
  • Melepaskan emosi terpendam
  • Mengurangi rasa stres mental dan fisik.
  • Membantu untuk mengendalikan diri.
  • Menjauhkan diri dari semua penyakit yang berhubungan dengan stress.
  • Membuat orang menjadi pribadi yang lebih baik
  • Membuat orang bahagia
  • Memudahkan segala urusan
  • Terhindar dari kemurkaan Tuhan serta kealpaan beribadah
  • Mendapatkan jalan keluar untuk pemecahan masalah
  • Menjalani hidup dengan lebih optimis dengan keyakinan bahwa doa akan dikabulkan
  • Menjaga diri dari tindakan yang tidak baik.
  • Menentramkan hati yang gelisah
  • Menjalin hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa

Cara Mengajarkan Anak Berdoa

Mengajarkan anak berdoa berarti melakukan langkah awal untuk mengenalkannya dengan Tuhan. Jika orang tua ingin anak dapat berdoa dengan benar, berikut adalah langkah – langkah yang dapat dilakukan untuk mengajarkan berdoa kepada anak:

  • Berikan pengertian mengenai pentingnya berdoa dengan bahasa yang dapat dimengerti anak – anak.
  • Tunjukkan sikap tubuh dan suara yang pantas untuk berdoa.
  • Mulailah dari doa singkat lebih dulu seperti berdoa sebelum makan atau sebelum tidur.
  • Bacakan terlebih dulu doa – doa singkat tersebut oer kalimat lalu minta anak untuk mengulanginya
  • Terus ulangi membacakan satu doa sampai anak dapat menghafalnya sendiri
  • Ajarkan juga arti atau makna dari setiap doa tersebut kepada anak
  • Tambahkan doa lain setelah anak dapat mengingat satu macam doa.
  • Jangan memaksa apabila anak tidak mau diajak belajar berdoa, karena dapat membuatnya semakin enggan berdoa.
  • Bantu anak untuk mengingat orang yang ingin dia doakan secara khusus.
  • Buatlah anak memahami bahwa berdoa bisa dilakukan kapan saja dan dalam suasana hati apapun
  • Jelaskan kepada anak bahwa doa yang pantas adalah doa yang mengandung kata – kata baik
  • Ajarkan juga untuk bersyukur dalam doa selain meminta.
  • Sering – sering mengajak anak untuk berdoa sebelum memulai suatu kegiatan.
  • Jika anak sudah dapat membaca, berikan buku tata cara berdoa khusus untuk anak – anak, atau melalui aplikasi doa yang ada di gadget Anda.
  • Ajak anak untuk berdoa bersama – sama sesekali
  • Mengajarkan anak berdoa juga bisa dilakukan melalui berbagai manfaat mendongeng bagi pertumbuhan anak atau cerita keagamaan.

 

Manfaat Belajar Berdoa

 

Tentunya setiap orang tua menginginkan anak memiliki karakter positif agar bisa menjadi orang yang beragama dalam perkembangannya dan menjadi manusia yang berguna. Belajar berdoa tentunya mempunyai segudang manfaat yang dapat mempengaruhi perkembangan karakter anak kelak. Apa saja manfaat tersebut, simaklah pembahasan berikut ini:

1. Mempelajari Pengendalian Diri

Berdoa membutuhkan saat yang tenang dan waktu khusus untuk dapat berfokus pada apa yang akan diminta kepada Tuhan. Dengan demikian, anak pun akan belajar untuk mengendalikan dirinya karena harus bersikap tenang saat berdoa, tidak boleh tertawa, bermain – main, ataupun sambil berlari – lari. Berdoa juga sekaligus dapat menjadi cara mengajarkan disiplin pada anak dan cara membuat anak lebih terbuka kepada orang tua, karena terbiasa mengungkapkan isi hatinya ketika belajar berdoa dengan bimbingan orang tua. Belajar mengendalikan diri juga menjadi cara bijak mengatasi anak yang suka memukul dan cara mudah mendidik anak untuk minta maaf.

2. Mengasah Kemampuan Berbahasa

Kalimat yang baik dan benar haruslah digunakan saat berdoa, karena itulah anak akan mempelajari cara merangkai kalimat dan kata – kata yang enak didengar melalui kegiatan berdoa. Hal ini sekaligus akan memperkaya koleksi kosa kata anak dan menggunakan kata – kata yang mudah dipahami untuk merangkai doanya. Mungkin juga bahkan dapat menjadi solusi untuk anak terlambat bicara, ciri, penyebab dan cara mengatasinya serta cara jitu mengatasi cadel pada anak dengan sering berlatih bicara saat berdoa.

3. Mengajarkan Empati

Mengajarkan anak berdoa tentunya juga mengajarkan agar anak selalu mendoakan hal – hal yang baik untuk dirinya sendiri serta orang – orang dekatnya. Secara perlahan anak akan mulai dapat mengembangkan rasa empati terhadap keadaan orang lain, dan ini akan membantu dirinya untuk menjadi orang yang lebih peka terhadap lingkungan serta situasi. Mengajarkan empati juga diperlukan sebagai bagian dari cara mendidik anak yang suka membantah dan cara mengatasi anak yang suka mencuri.

4. Membangun Kecerdasan Spiritual

Anak kecil tentu masih mempunyai keterbatasan dalam kemampuan mengenal Tuhan beserta konsep agama, namun memperkenalkan konsep tersebut sejak anak berusia dini sangat diperlukan. Jika sejak dini telah diperkenalkan dengan hal tersebut, paling tidak anak sudah terbiasa dengan konsepnya. Ketahuilah juga mengenai serba serbi perkembangan anak lainnya, seperti anak terlambat bicara, efek positif dan negatif televisi bagi pertumbuhan anak, serta gejala autis pada anak.

5. Mengajarkan Bersyukur

Salah satu tujuan dari berdoa adalah untuk memanjatkan rasa syukur kita sebagai manusia yang telah mendapat banyak karunia dari Tuhan. Dengan belajar berdoa, anak akan terbiasa untuk mengucapkan syukur dan mengetahui apa saja karunia yang telah dia rasakan selama hidupnya. Anda juga dapat mencoba cara mengajarkan anak tentang uang.

6. Mengajarkan Kerendahan Hati

Segala sesuatu yang didapatkan semuanya melalui kerja keras dan imbalannya adalah kemudahan hidup yang kita dapatkan. Kerja keras kita untuk hidup tentunya akan menentukan kondisi kehidupan kita juga, namun manusia tetap harus menyadari bahwa jika Tuhan berkehendak maka rencana manusia bisa bubar begitu saja. Hal itulah yang akan menunjukkan betapa kecilnya kekuasaan manusia bila dibandingkan dengan kekuasaan Tuhan. Mengajari anak berdoa juga dapat menjadi cara mengenali karakter anak dan cara meningkatkan daya ingat anak karena ia akan terbiasa mengingat bermacam – macam doa.

7. Membuat Anak Percaya Diri

Anda sebagai orang tua tentunya sering ikut bangga dan senang ketika anak melakukan sesuatu yang membanggakan. Begitu pula jika anak telah lancar mengucapkan doanya sendiri. Jika diberi respons positif atau apresiasi atas usahanya berdoa, maka itu akan menjadi suatu hal yang akan mendorong anak termotivasi untuk lebih giat berdoa  dan menjadi cara meningkatkan rasa percaya diri anak .

8. Belajar Menghargai

Segala sesuatu yang dimiliki merupakan karunia yang tidak terhingga. Anda dapat mengajarkan anak untuk menghargai apa saja yang dia miliki, misalnya mainan, kesempatan bersekolah, keluarga, teman – teman dan segala hal yang telah didapatkannya. Dengan berdoa anak akan belajar menghargai apa yang dia miliki baik itu benda ataupun hal – hal yang lebih abstrak.

9. Mempelajari Etika

Secara langsung anak akan mempelajari salah satu bentuk etika saat ia berdoa, sebab adab atau aturan berdoa adalah untuk berdoa dengan sikap tubuh, suara atau intonasi yang baik. Anak juga akan mempelajari nilai – nilai kebaikan dengan berdoa, karena kejujuran dan kerendahan hati sangat diperlukan ketika sedang berdoa kepada Tuhan.

10. Mengenal Tuhan

Konsep mengenai Tuhan tentunya masih sangat abstrak dan sulit dibayangkan oleh anak kecil, akan tetapi jika anak telah dibiasakan untuk berdoa sejak usia dini maka perlahan ia akan mulai dapat menerima konsep tersebut. Dengan berdoa orang tua akan mengajarkan bahwa dunia dan segala isinya ini bisa ada berkat ciptaan Tuhan yang harus disyukuri dan diterima apa adanya.

11. Mengenalkan Kejujuran

Jika kita berdoa tentunya tidak dapat dilakukan dengan berbohong. Tuhan Maha mengetahui jika sebuah doa diucapkan dengan kebohongan, maka bukan saja doa tidak akan dikabulkan, namun juga itu berarti meremehkan kekuasaan Tuhan. Dengan rajin berdoa, anak akan terlatih kejujurannya dan terbiasa mengungkapkan kebenaran dalam setiap ucapannya, dan menjadi cara mengatasi anak yang suka berbohong.

12. Mengenalkan Agama Pada Anak Sejak Dini

Konsep keagamaan sangatlah penting sebagai dasar kehidupan setiap orang, maka dari itu perlu dikenalkan sejak dini. Mengenalkan kebiasaan berdoa kepada anak akan membuat anak menjadi terbuka terhadap konsep keagamaan dan memupuk keimanannya sejak awal, sehingga akan menjadi dasar yang baik bagi jiwa anak.

Tata Cara Berdoa

Agar doa dikabulkan, kita harus mengikuti adab dan tata cara tertentu yang pantas dilakukan ketika sedang memanjatkan doa. Adab – adab mengenai tata cara berdoa yang pantas dan sesuai aturan inilah yang harus diajarkan oleh orang tua kepada anak, yaitu:

  • Mencari waktu yang tepat agar bisa berkonsentrasi dalam berdoa
  • Mengangkat tangan dengan telapak menghadap ke arah atas
  • Pandangan mata diarahkan ke bawah
  • Berdoa dengan suara yang lirih dan perlahan
  • Isi doa tidak dibuat berpanjang – panjang atau dibuat seperti nyanyian atau sajak
  • Berkonsentrasi dan merendahkan hati ketika memanjatkan doa
  • Memantapkan hati agar yakin bahwa doanya pasti dikabulkan
  • Mengulang doa selama belum terkabulkan
  • Tidak tergesa – gesa dalam berdoa.
  • Memohon ampunan kepada Tuhan dan memujiNya sambil berdoa
  • Jangan mendoakan keburukan untuk siapapun, namun berdoalah untuk kebaikan.

Apa Saja Yang Perlu Didoakan?

Dalam tata cara berdoa tentunya ada adab – adab tertentu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, karena berdoa pun harus dengan sikap tubuh yang khidmat. Selain itu, isi doa juga tidak kalah pentingnya. Kita tidak dapat mendoakan hal – hal yang buruk kepada orang lain, melainkan hanya pantas untuk memanjatkan doa yang baik, seperti:

  1. Meminta Perlindungan – Isi doa untuk meminta perlindungan adalah untuk dijauhkan dari hal – hal yang dapat mencelakakan diri kita dan agar selalu diberi perlindungan dari hal yang buruk. Terkadang ketika menyaksikan atau mendengar terjadinya hal yang buruk menimpa orang lain, akan ada ketakutan di dalam diri bahwa kita dapat mengalami hal yang serupa. Memanjatkan doa untuk meminta perlindungan juga dapat dilakukan lebih terperinci tentang suatu peristiwa khusus yang ingin dihindari, dan menjaga keselamatan diri sendiri serta keluarga dan orang lain yang kita kenal.
  2. Berdoa Untuk yang Membutuhkan – Ajarkan kepada anak bahwa kita juga dapat memanjatkan doa kepada orang lain yang sedang mengalami kesusahan untuk membantu mendukung orang tersebut bangkit dari cobaan yang sedang diterimanya. Hal ini sekaligus akan mengajarkan anak untuk memiliki rasa empati dan belas kasih terhadap sesama. Anda dapat mengajarkan kepada anak bahwa kita dapat berdoa untuk membantu orang lain walaupun tidak bisa melakukan sesuatu yang nyata untuk orang tersebut.
  3. Menahan Godaan – Anak juga dapat mempelajari cara menahan dorongan hati yang mengarah kepada perbuatan yang tidak benar atau merugikan dirinya dengan berdoa. Ketika ia berdoa untuk mendapatkan keputusan yang benar, maka doa tersebut bertujuan untuk menemukan kejernihan pikiran untuk memutuskan suatu masalah yang sedang dihadapi. Membiasakan diri anak untuk selalu mendoakan hal yang benar bagi dirinya sendiri sejak kecil akan membuatnya terbiasa meminta bimbingan agama dan Tuhan untuk membuat keputusan yang besar. Berdoa juga akan membantu dalam cara mengatasi rasa takut pada anak.
  4. Mengucapkan Syukur – Berdoa juga dapat menjadi jalan untuk menyatakan rasa terima kasih atas semua karunia dan berkat yang telah kita peroleh dalam hidup. Bersyukur tidak hanya berlaku untuk nikmat besar yang didapatkan, namun juga untuk setiap nikmat sekecil apapun. Dengan demikian anak akan terbiasa untuk mensyukuri segala hal yang dialaminya walaupun hal itu sangat kecil artinya, dan kelak ia dapat menjadi orang yang mudah bersyukur pula, dan selalu merasa cukup akan apa yang diperolehnya.
  5. Mendoakan Keluarga yang Telah Tiada – Berdoa tidak hanya ditujukan untuk orang yang masih hidup saja, namun juga berguna kepada orang – orang yang telah meninggalkan kita terutama keluarga. Kita dapat mengajarkan kepada anak bahwa orang yang sudah tiada pun memerlukan doa yang tulus dari keluarganya agar semua dosanya diampuni dan semua kebaikannya diterima ketika berada di alam kubur.
  6. Berdoa Untuk Mencari Jalan Keluar – Doa adalah hal yang sangat berguna ketika kita sedang dilanda kesusahan, atau ketika kita tidak bisa berpikir dengan jernih untuk mengatasi masalah yang sedang dialami untuk mencari jalan keluarnya. Dengan berdoa kita meminta pertolongan kepada Tuhan agar diberikan pikiran yang terbuka untuk dapat mengatasi masalah dengan baik.
  7. Memohon Ampun Dari Dosa – Kita bisa mengajarkan kepada anak bahwa manusia itu selama hidupnya tidak akan akan lepas dari dosa, karena itu berdoa adalah salah satu bentuk untuk meminta ampunan kepada Tuhan agar menghapus dosa – dosa yang telah dilakukan manusia.

Ketika orang tua mengajarkan anak untuk berdoa, itu artinya bahwa orang tua sedang memberi dasar – dasar ilmu spiritualisme kepada anak, dan hal ini akan menjadi landasan bagi aspek keagamaan anak seumur hidupnya. Doa dan agama merupakan salah satu cara untuk bertahan hidup dengan menjadikan keduanya sebagai pegangan hidup dan panduan hidup seseorang. Memahami konsep doa dan agama juga berarti menyadarkan seseorang atau anak sejak dini bahwa masih ada hal yang lebih besar dan lebih berkuasa daripada diri manusia dalam kehidupannya, karena itulah dia harus menjalani hidupnya dengan baik dan bermanfaat, serta menjadi manusia yang beragama dengan taat.

15 Cara Mengajari Anak Menyikat Gigi dengan Benar

15 Cara Mengajari Anak Menyikat Gigi dengan Benar

Menyikat gigi adalah salah satu kebiasaan sehat yang perlu ditularkan kepada anak sejak usianya yang masih dini agar kebersihan mulutnya selalu terjaga dan terpelihara. Seiring pertambahan usia anak, makanan yang dikonsumsinya pun akan semakin beragam sehingga meningkatkan resiko untuk mengalami kerusakan pada gigi. Misalnya mengonsumsi berbagai makanan manis seperti permen, minuman kemasan, coklat dan sebagainya yang akan membuat gigi mengalami kerusakan seperti keropos, berlubang, sampai bau mulut yang tidak sedap.

Walaupun kelihatannya sederhana, namun bukanlah hal yang mudah untuk menggosok gigi karena membutuhkan teknik tertentu yang ditujukan untuk membersihkan gigi secara menyeluruh. Menyikat gigi merupakan hal yang baru untuk anak, karena itu tanggapan anak terhadap kegiatan baru ini akan berbeda – beda sesuai dengan watak masing – masing anak. Akan tetapi jika dilakukan dengan menyenangkan maka kegiatan ini akan menjadi suatu kebiasaan yang akan mudah diterima dan dikerjakan anak dengan senang hati.

Cara Menyikat Gigi yang Tepat

Perlu diketahui bahwa ketika menyikat gigi kita harus memperhatikan beberapa hal untuk menjamin bahwa prosesnya tuntas dan benar – benar membersihkan gigi.

  • Menyikat gigi haruslah dapat membersihkan semua bagian gigi dan gusi dengan baik, termasuk ruang antar gigi dan pinggiran gusi.
  • Gerakan menyikat gigi jangan sampai merusak jaringan gusi dan mengabrasi lapisan gigi dengan melakukan tekanan yang berlebihan.
  • Menyikat gigi minimal dapat dilakukan dua kali sehari sebelum tidur malam, setelah sarapan atau maksimal tiga kali sehari setelah makan pagi, siang dan sebelum tidur malam.
  • Gosok mulai dari gigi belakang sebelah kanan atau kiri sambil digerakkan ke depan lalu berakhir pada gigi belakang sisi lainnya.
  • Menyikat gigi bisa dengan gerakan vertikal yaitu arah ke atas dan ke bawah dalam kondisi rahang tertutup pada gigi yang menghadap ke pipi bagian dalam, dan menggosok dari arah atas ke bawah dengan kondisi mulut terbuka pada gigi yang menghadap lidah.
  • Melakukan gerakan horizontal yaitu ke depan dan belakang pada sisi gigi yang menghadap pipi bagian dalam dan menghadap lidah.
  • Melakukan gerakan memutar mulai dari arah depan hingga belakang gigi.

Belajar Menyikat Gigi

Sebaiknya mengajarkan sikat gigi kepada anak sejak ia berusia satu tahun agar anak terbiasa untuk melakukannya sendiri. Berikut ini adalah beberapa tips atau cara mengajari anak menyikat gigi:

1. Mulai Sejak Usia Dini

Akan lebih mudah untuk membiasakan anak menyikat gigi jika telah dilakukan sejak usianya masih dini. Anda bahkan bisa memulainya sejak anak belum memiliki gigi, yaitu sejak ia bayi. Banyak tersedia sikat gigi bayi yang lembut di toko perlengkapan bayi agar Anda bisa sesegera mungkin mengajari anak untuk menggosok gigi. Atau menggosok gusi anak dengan menggunakan kain kasa yang dicelupkan ke dalam air hangat setelah anak selesai menyusu atau setelah selesai makan. Anak usia dini biasanya belum dibolehkan untuk menggunakan pasta gigi, hingga ia berusia dua tahun keatas. Untuk ilmu tentang kesehatan anak, ada beberapa penyakit yang perlu diwaspadai yaitu seperti cacar air pada anak, bronkitis akut pada anak, karena itu perlu menerapkan tips memilih dokter anak yang tepat.

2. Berikan Anak Kebebasan Memilih

Kebebasan memilih perlu diterapkan agar anak juga merasa terlibat dan memahami bahwa sikat gigi diperlukan untuk kepentingan dirinya sendiri. Biarkan anak memilih sendiri pasta gigi dan sikat gigi yang dia sukai, jika perlu ajaklah anak untuk membelinya bersama ke supermarket. Sekarang ini banyak pilihan pasta gigi beragam rasa dan sikat gigi bergambar tokoh – tokoh kartun lucu yang pasti akan disukai anak – anak. Anda hanya perlu memastikan anak memilih sikat gigi dan pasta gigi yang tepat untuk usianya.

3. Jadikan Saat yang Menyenangkan

Usahakan untuk menjadikan pengalaman belajar menggosok gigi bagi anak menjadi pengalaman yang menyenangkan. Anak balita memang belum dapat menggosok gigi hingga ke garis – garis atau cela diantara gigi dan gusi, namun sebaiknya Anda tidak terlalu mempermasalahkan hal ni. Pengalaman menggosok gigi adalah pengalaman yang sangat baru bagi anak, karena itu biarkanlah mereka menikmati dulu pada awalnya. Menjadikan setiap saat menyenangkan bagi anak juga berlaku pada cara membiasakan anak bangun pagi dan sebagai tips nyaman bepergian dengan si kecil.

4. Membangun Kebiasaan

Hal pertama yang perlu dibiasakan adalah bagaimana membangun budaya sikat gigi yang rutin pada anak – anak. Hal ini berguna untuk membentuk kebiasaan menyikat gigi pada anak. Jika sudah terbiasa, mereka akan langsung menyikat gigi dengan sendirinya ketika sudah tiba waktu menyikat gigi. Setelah anak sudah terbiasa, Anda bisa mulai mengajarkan teknik menggosok gigi yang tepat kepada anak secara bertahap. Teknik menggosok gigi anak akan semakin membaik jika telah sering dipraktekkan.

5. Beri Contoh

Untuk mengajarkan anak cara menyikat gigi yang benar, orang tua perlu mendampingi dan memberi contoh agar anak mudah meniru cara orang tua menyikat gigi. Memberi contoh adalah cara yang paling baik untuk mengajarkan sesuatu kepada anak. Peluang anak untuk mau belajar menyikat gigi lebih besar dengan mencontoh orang tua daripada jika orang tua hanya menyuruh saja tanpa memberi contoh. Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui juga mengenai cara mengatasi sakit mata pada anak dan belekan pada anak yang berbahaya.

6. Ajak Anak Menyikat Gigi

Terkadang anak – anak masih bisa bersikap tidak konsisten. Ada kalanya ia lelah, atau sudah mengantuk sehingga menjadi malas untuk sikat gigi. Untuk memotivasi anak, terkadang sangat penting untuk sesekali menemani anak ketika menyikat gigi. Jika perlu, kumpulkan seluruh anggota keluarga dan biasakan untuk menyikat gigi bersama – sama. Atau jika tidak maka cukup dengan ayah dan ibu saja.

7. Jelaskan Akibatnya

Agar anak mau belajar menyikat gigi, ia harus memahami apa yang akan terjadi jika giginya tidak disikat. Orang tua dapat mengajarkan dengan menggunakan kata – kata yang mendidik mengenai akibatnya tidak menggosok gigi, yaitu gigi akan menjadi sakit atau menyebabkan bau mulut. Hindari mengancam atau menakut – nakuti anak agar ia mau sikat gigi, karena hal tersebut tidak akan menjadi efektif.

8. Sesuaikan Usia Anak

Anak yang baru berusia dua tahun pada umumnya belum memiliki keterampilan motorik yang baik pada mulutnya untuk berkumur dan meludah dengan benar. maka dari itu seharusnya belum dipaksakan untuk menggunakan pasta gigi. Walaupun telah banyak pasta gigi yang diklaim aman untuk anak batita, namun tetap saja faktanya pasta gigi tersebut mengandung bahan kimia yang tidak akan bagus efeknya apabila terlalu sering ditelan oleh anak. Gunakan saja dikat gigi dan air hangat untuk berkumur dua kali sehari.

9. Bila Anak Menolak, Cari Tahu Penyebabnya

Ada kalanya anak akan menolak ketika hendak diajak untuk mulai belajar menyikat gigi, atau sesekali ia akan terlihat enggan untuk menyikat giginya sendiri. Anda perlu mencari tahu penyebabnya jika anak menunjukkan sikap seperti ini. Bisa jadi anak mengalami sakit gigi akibat gigi bolong atau sikat gigi yang digunakan kurang nyaman untuk giginya.

10.Tentukan Waktu Menggosok Gigi 

Para ahli mengatakan bahwa waktu menyikat gigi yang ideal adalah selama dua menit. Anak kecil tentunya belum dapat mengukur seberapa lama tepatnya dua menit tersebut, oleh karena itu mereka memerlukan bantuan dari Anda untuk memberi tahu kapan tepatnya mereka bisa selesai menyikat gigi. Anda juga bisa memutarkan lagu yang berdurasi dua menit agar anak terbiasa menyikat gigi sendiri.

11. Jangan Permasalahkan Teknik

Tentu saja seorang anak tidak akan dapat langsung menguasai teknik menggosok gigi. Untuk permulaan, jangan sampai Anda mempermasalahkan teknik anak yang masih canggung atau tidak benar, belum dapat membersihkan gigi hingga ke sela – sela dengan tuntas. Terpenting pada saat ini adalah kemauannya untuk belajar. Apabila Anda terlalu meributkan kekurangan anak, bisa jadi ia akan kehilangan kemauan untuk belajar menyikat gigi.

12. Ajarkan Menyikat Lidah

Tidak hanya gigi, lidah pun perlu dibersihkan. Tetapi membersihkan lidah tidak perlu sesering menggosok gigi. Sisa – sisa makanan atau susu yang mungkin masih menempel di lidah akan bisa lenyap dengan menggosok lidah. Anda dapat mengajarkan kepada si balita untuk menyikat lidahnya sesekali dengan menyikat permukaan lidah secara perlahan selagi menyikat giginya. Lidah juga merupakan komponen yang penting untuk kemampuan bicara anak. Kasus anak terlambat bicara ciri penyebab dan cara mengatasinya bisa jadi berasal dari anatomi mulut, dan kerap kali orang tua juga perlu mencari cara mengatasi cadel pada anak yang juga bisa disebabkan karena anatomi lidah anak.

13. Evaluasi

Semakin lama anak belajar menyikat gigi maka ia akan semakin pandai melakukannya. Namun Anda juga perlu mengawasi anak untuk mengetahui sejauh mana kemajuannya dalam menyikat gigi. Agar anak tidak merasa terlalu dipaksa atau dituntut, Anda dapat berkompromi. Misalnya, membiarkan anak menyikat giginya pada pagi hari dan malam harinya didampingi oleh Anda. Menyikat gigi pada waktu yang sama setiap harinya juga merupakan salah satu cara mengajarkan disiplin pada anak.

14. Berikan Pujian

Pujian merupakan alat pemberi motivasi yang efektif untuk anak agar ia tetap bersemangat dengan kegiatannya. Agar semangat anak untuk belajar menyikat gigi tidak surut, Anda perlu memberikan apresiasi dengan memuji kemampuannya menyikat gigi sendiri dengan tuntas. Untuk masalah penyakit dan tumbuh kembang anak, ketahuilah bagaimana gambaran tetanus pada anak, autis pada anak, gejala kolik pada anak dan gejala sinusitis pada anak.

15. Ciptakan Permainan

Agar anak tertarik untuk mulai belajar menyikat gigi, Anda bisa mengenalkan konsepnya dengan mengajaknya bermain dulu. Contohnya, berpura – pura menyikat gigi dengan boneka atau bermain peran sebagai dokter gigi dan pasiennya dengan anak. Atau Anda juga bisa menunjukkan film anak – anak yang sedang menggosok gigi, kartun, buku atau video tentang menyikat gigi. Namun waspadalah pada efek positif dan negatif televisi bagi pertumbuhan anak dan ciri serta penyebab mata minus pada anak yang dapat saja terjadi jika terlalu banyak menggunakan gadget.

Manfaat Menyikat Gigi Untuk Anak

Supaya anak menyadari pentingnya menyikat gigi, orang tua juga harus mengetahui dengan detil tentang manfaat menyikat gigi dengan benar dan teratur, lalu dapat memberi penjelasan yang memuaskan kepada anak.

  • Sikat Gigi Mencegah Gigi Berlubang – Dengan sikat gigi secara teratur pada malam hari dan pagi hari setelah sarapan, maka akan mengurangi resiko penumpukan plak dalam rongga mulut dan dengan demikian mencegah resiko gigi berlubang, yang kita ketahui sangat mengganggu apabila belum diobati dengan benar.
  • Sikat Gigi Menyegarkan Nafas – Kotoran yang tertinggal di dalam rongga mulut biasanya menjadi penyebab nafas kurang sedap, walaupun masih banyak penyebab nafas kurang sedap lainnya. Akan tetapi paling tidak dengan kebiasaan menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur, akan menghilangkan kotoran di rongga mulut dan menyegarkan nafas.
  • Menghilangkan Kuman – Ketika kita tidur kuman di dalam mulut tetap beraktivitas, justru meningkat dua kali lipat. Sedangkan air liur yang mengandung bahan pembasmi kuman justru berkurang karena tidak ada aktivitas pada mulut. Karena itulah kegiatan menyikat gigi menjadi penting untuk mengurangi kuman dalam rongga mulut.
  • Mengurangi Resiko Penyakit Gigi – Aktivitas kuman yang tinggi dalam rongga mulut saat kita tidur akan beresiko menimbulkan penyakit karies gigi atau peradangan pada gusi, misalnya karena konsumsi makanan atau minuman manis sebelumnya. Bila rajin menyikat gigi sejak kecil maka resiko tersebut bisa diminimalkan.
  • Melatih Gerakan Refleks dan Motorik Anak – Anak akan belajar menggosok gusinya dengan tangan dan sikat gigi. Gerakan ini akan merangsang otak untuk terlatih melakukan gerakan refleks yang dapat membentuk gerak terkendali. Misalnya, mengendalikan tangan untuk memasukkan benda ke mulut.
  • Merangsang Sistem Pendengaran Anak – Menurut beberapa ahli, gerakan menyikat gigi yang akan membuat otot rahang bawah bergerak akan merangsang sistem pendengaran anak dengan baik karena kontraksi otot – otot tersebut.
  • Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak – Memiliki gigi yang terawat baik akan membuat anak merasa percaya diri dan lebih mudah untuk bergaul dengan lingkungan sekitarnya atau teman sebayanya. Anak akan mudah tersenyum dan juga keterampilan sosialnya bisa meningkat karena menemukan cara meningkatkan rasa percaya diri anak dengan gigi yang bagus.

Cara Memilih Sikat Gigi Anak

Walaupun Anda akan menyerahkan pemilihan sikat gigi kepada anak, namun bukan berarti Anda akan lepas tangan membiarkan anak memilih sembarang sikat gigi, bukan? Karena itu, ada beberapa hal yang dapat dijadikan panduan untuk memilih sikat gigi anak yang tepat:

  1. Bahan yang Aman – Sikat gigi merupakan barang yang akan dimasukkan ke dalam mulut, karenanya haruslah terbuat dari bahan yang aman untuk manusia. Contohnya, tidak mengandung BPA, bentuknya mudah ditekuk, mudah dibersihkan dan tidak menimbulkan alergi bagi anak.
  2. Ukuran yang Cocok – Sikat gigi anak yang cocok seharusnya juga sesuai dengan tangan anak sehingga anak Anda nyaman memegangnya. Ukuran kepala sikat yang sesuai untuk anak – anak adalah sekitar 1,5 cm.
  3. Bentuknya – Bentuk kepala sikat gigi anak seharusnya bulat dan kecil untuk memudahkan Anda atau anak menyikat gigi dan gusi hingga ke bagian yang dalam dan sulit. Bentuk ini juga akan menghindari kemungkinan si kecil tersedak ketika sedang menyikat gigi akibat bentuk sikat yang terlalu besar. Bahaya anak tersedak adalah sebab anak kecil tidak dapat menggunakan sikat gigi untuk orang dewasa.
  4. Bulu Sikat  – Pilihlah bulu sikat yang lembut karena gusi serta gigi anak masih lembut dan sangat sensitif, penting agar tidak melukai gusinya dengan bulu sikat yang kasar. Bila perlu sebelum digunakan rendam terlebih dulu dengan air panas selama beberapa saat. Jika masih kasar, jangan berikan kepada anak, gantilah dengan yang halus.
  5. Gagang Kokoh – Pegangan yang mantap dibutuhkan ketika Anda atau anak sedang memegang sikat gigi tersebut agar tangan tidak tergelincir dan menyebabkan gusi anak terluka. Carilah sikat gigi yang mempunyai bentuk pegangan yang cocok untuk tangan anak dengan lekukan yang tepat untuk menampung buku – buku jari pada tempat yang tepat juga.
  6. Desain Menarik – Tidak hanya bentuknya, namun sikat gigi anak juga harus mempunyai desain dan warna yang menarik khas anak – anak. Gunanya tentu agar anak – anak menjadi semakin tertarik dan bersemangar menyikat gigi dengan alat bergambar tokoh kesukaannya.

Tidak hanya perlu memperhatikan bentuk sikat gigi anak, namun tidak kalah pentingnya Anda dapat memperhatikan kandungan dalam pasta gigi anak. Kandungan fluoride yang direkomendasikan untuk anak adalah 25 mg bagi anak di bawah 3 tahun, sedangkan 5mg untuk anak berusia antara 3 hingga 6 tahun. Menelan fluoride terlalu banyak bisa menyebabkan fluorosisi, yaitu munculnya noda putih pada gigi dewasa anak. Itulah sebabnya ada anjuran bahwa anak yang belum bisa berkumur dan meludahkan air dari mulut agar tidak diberi pasta gigi lebih dulu.

25 Tips Nyaman Bepergian dengan si Kecil

25 Tips Nyaman Bepergian dengan si Kecil

Bagi keluarga yang masih mempunyai anak kecil, tentunya tidak dapat menghindarkan untuk membawa anak  jika akan bepergian kemanapun, termasuk juga jika bepergian untuk berlibur. Bepergian dengan anak-anak memang bisa menjadi suatu hal yang rumit dan menguras tenaga para orang tua. Banyak sekali faktor yang terlibat jika Anda akan mengajak anak-anak bepergian dalam jarak jauh. Tidak penting apakah ini adalah pertama kali atau kesekian kalinya Anda bepergian dengan membawa anak, bepergian dengan anak akan selalu menjadi hal yang menantang.

Mulai dari awal persiapan hingga kembali pulang, perjalanan akan selalu penuh dengan resiko tidak terduga. Karena itulah tanpa persiapan yang matang, bisa jadi perjalanan Anda akan menjadi hal yang tidak diharapkan alias tidak lancar. Perencanaan adalah kunci utama untuk mensukseskan rencana Anda jika membawa anak-anak. Hal ini sangat penting untuk mengurangi kecemasan dan resiko kacaunya rencana perjalanan Anda sekeluarga.

Merencanakan Perjalanan dengan Si Kecil

Anda perlu mempersiapkan rencana yang matang hingga kepada hal-hal yang mendetil apabila akan membawa anak-anak dalam perjalanan. Beberapa hal yang perlu direncanakan dengan seksama yaitu:

1. Menentukan Rute Perjalanan

Hal yang paling utama adalah kenyamanan anak-anak, oleh karena itu apabila tempat tujuan Anda cukup jauh, sebaiknya pilihlah rute yang paling singkat. Kalau pun terpaksa memilih rute yang memakan waktu lebih lama, usahakan untuk memberi jeda pada setiap waktu keberangkatan agar anak-anak bisa beristirahat sejenak. Sesuaikan rute yang akan ditempuh dengan daya tahan anak. Jika Anda merasa bahwa anak dapat bertahan, maka jangan ragu untuk memilih rute tertentu.

2. Santai

Bepergian bersama anak kecil tidak akan menjadi suatu hal yang bisa diburu-buru, karena mereka belum terbiasa dengan ritme perjalanan tersebut. Anda harus melakukan perjalanan dalam tempo yang lambat. Karena itulah sangat penting untuk merencanakan perjalanan yang agak lama dari biasanya agar anak-anak memiliki waktu untuk memulihkan diri dan menyesuaikan diri dengan perjalanan. Bepergian dengan waktu yang sempit akan sangat melelahkan bagi anak kecil yang kondisi tubuhnya belum terbiasa.

3. Kemas Barang Secukupnya

Ketika bepergian dengan anak-anak, barang bawaan yang minimal adalah suatu keharusan. Penting untuk membawa barang secukupnya agar Anda tidak terlalu disibukkan dengan urusan bagasi dan lalai mengawasi anak. Tidak perlu khawatir kekurangan pakaian ganti, karena Anda dapat mencari laundry di tempat tujuan untuk memudahkan. Bawalah barang secukupnya disesuaikan dengan jumlah hari Anda menginap dan sesuai dengan kebutuhan anak-anak.

4. Utamakan Kebutuhan Anak

Anak-anak tidak sefleksibel orang dewasa, karena itu kebutuhan mereka selama liburan haruslah terpenuhi semuanya. Pastikan Anda membawa baju ganti yang lebih dari cukup untuk anak sebagai persiapan untuk keadaan yang tidak terduga. Siapkan beberapa mainan atau buku kesukaannya dalam tas khusus untuk digunakan selama perjalanan, juga obat-obatan dan keperluan anak lainnya. Jika anak sudah cukup besar, ia bisa membawa sendiri tas tersebut.

5. Siapkan Akomodasi

Sudah barang tentu, bepergian dengan anak-anak menuntut kita untuk lebih sigap dan terencana. Untuk itu, sangat penting agar Anda menyiapkan segala sesuatunya dengan baik, termasuk penginapan dan transportasi. Bila perlu, Anda dapat menggunakan internet dan aplikasi-aplikasi yang beragam untuk mencari harga yang paling sesuai untuk akomodasi Anda serta tujuan yang ramah anak. Pilihlah perusahaan transportasi atau penginapan yang telah mendapatkan nama baik sejak lama sehingga akan menjamin pelayanan yang prima untuk Anda serta anak.

6. Rencanakan Jauh Hari

Untuk keperluan tertentu seperti liburan, agar anak-anak dapat menikmatinya tentu kita harus memastikan bahwa kesulitan yang dihadapi saat berlibur adalah minimal, agar mendapatkan harga tiket transportasi atau penginapan yang murah Anda perlu merencanakannya jauh-jauh hari. Sebab, transportasi dan penginapan yang dipesan mendadak bisa jadi akan memakan biaya yang mahal.

7. Sesuaikan Cuaca di Tempat Tujuan

Mencari informasi di tempat tujuan juga sangat penting untuk dilakukan, apakah Anda akan bepergian ke iklim tropis atau ke iklim yang dingin. Mempersiapkan bawaan dan baju ganti yang sesuai dengan kondisi tempat yang akan kita datangi akan menambah kenyamanan anak-anak dalam bepergian. Siapkanlah baju hangat jika tempat tujuan berhawa dingin, atau baju yang berbahan nyaman dan menyerap keringat jika akan mengunjungi tempat berhawa panas.

8.  Cek Jadwal Keberangkatan

Mengatur ulang perjalanan jika terdapat kesalahan pada perencanaannya tentu saja akan sangat merepotkan.  Pastikan jadwal keberangkatan Anda tidak ada yang salah atau terlewat, jika perlu lakukan cek ulang berkali-kali untuk memastikannya. Cek juga jadwal  dengan maskapai penerbangan jika akan menggunakan pesawat terbang sehari sebelum berangkat agar Anda mengetahui info perubahan jadwal, jika ada. Tinggalkan alamat email dan nomor telepon yang jelas yang dapat dihubungi jika ada perubahan pada menit terakhir.

9. Sediakan Biaya yang Cukup

Seperti telah disinggung diatas, bepergian bersama anak merupakan suatu kegiatan yang penuh dengan kemungkinan tidak terduga. Dalam beberapa aspek mungkin biaya perjalanan bisa ditekan hingga hemat, namun akan ada pos pengeluaran yang memerlukan dana lebih, biasanya untuk kenyamanan anak-anak maupun kejadian tidak terduga lain. Sebaiknya tidak bepergian dengan anak-anak dengan biaya yang terlalu minim untuk menghindari kerepotan di kemudian hari.

10. Periksa Peraturan Perjalanan

Tidak kalah pentingnya untuk memeriksa dengan teliti panduan perjalanan serta peraturan yang berlaku mengenai bepergian dengan anak kecil di maskapai penerbangan ataupun moda transportasi lainnya. Hal yang sama juga berlaku di tempat tujuan menginap Anda. Ini berguna agar Anda dan anak tidak mengalami kendala akibat ketidak tahuan mengenai peraturan perjalanan yang ada.

11. Lakukan Riset Mengenai Tempat Tujuan

Akan sulit merencanakan kegiatan berlibur secara spontan jika bepergian bersama anak, karena itu persiapan yang lebih matang pun diperlukan. Misalnya, untuk mengecek tujuan wisata yang akan dikunjungi, juga adat kebiasaan tempat tujuan serta kondisi keamanannya. Anda bisa mengecek apakah di tempat tujuan mudah didapatkan transportasi umum, tempat makan, keamanan yang terjamin, dan sebagainya. Jangan lupa pula untuk mencari tempat atau fasilitas kesehatan darurat yang mudah dijangkau, juga adat kebiasaan setempat.

12. Temui Dokter

Jika akan bepergian ke luar negeri, usahakan untuk membawa anak ke dokter langganan terlebih dulu. Mintalah saran kepada dokter mengenai bagaimana kondisi kesehatan anak, apakah memungkinkan untuk dibawa bepergian jauh dan sebagainya. Anda bisa meminta saran bagaimana cara menjaga kondisi anak agar ketika waktunya berangkat ia tetap sehat dan berada dalam kondisi tubuh yang fit. Dokter dapat memberi multivitamin untuk anak atau memberinya vaksin tertentu yang diperlukan, misalnya untuk malaria jika Anda akan mengunjungi tempat yang masih berpotensi. Ketahuilah tips memilih dokter anak yang tepat untuk kesehatan anak . Dengan berkonsultasi kepada dokter yang tepat juga Anda dapat mengetahui jenis-jenis imunisasi dan manfaatnya yang mungkin dibutuhkan oleh anak jika akan bepergian ke suatu tempat.

13. Mencari Promo Wisata

Dengan semakin meningkatnya minat orang untuk berlibur dan juga banyaknya aplikasi yang memudahkan Anda untuk merencanakan perjalanan, memesan penginapan serta tiket dengan mudah maka pastinya juga banyak terdapat promosi potongan harga yang akan dapat membantu menekan biaya perjalanan. Rajin-rajinlah mengecek promo yang tersedia terutama lewat aplikasi di internet yang mungkin bisa Anda gunakan.

14. Siapkan Surat-surat Penting

Melakukan perjalanan tanpa membawa surat – surat penting yang berisi data pribadi seperti KTP, SIM, dan lain sebagainya termasuk paspor jika Anda bepergian keluar negeri sangatlah beresiko. Memang tidak seorang pun ingin berpikiran akan terjadi hal yang buruk selama berlibur, akan tetapi semua identitas dan surat-surat penting ini berguna untuk perlindungan diri Anda dan anak-anak jika terjadi hal yang tidak diharapkan.

15. Siapkan Fisik Anak

Melakukan perjalanan membutuhkan kondisi fisik yang prima, terlebih lagi untuk anak – anak. Anda dapat mengusahakan agar fisik anak kuat menempuh jarak yang akan ditempuh dengan memastikan anak memiliki jadwal tidur dan waktu tidur yang cukup sebelum bepergian. Cukup tidur akan membuat anak tidak mudah lelah dan tetap dalam kondisi yang fit ketika akan memulai dan selama melakukan perjalanan. Anda bisa mencoba manfaat mendongeng bagi pertumbuhan anak agar mereka dapat tidur nyenyak sebelum bepergian. Manfaat madu untuk anak dan balita juga dapat Anda coba sebagai cara meningkatkan kekebalan tubuh anak. Jangan lupakan juga manfaat pentingnya sarapan untuk anak sebelm memulai perjalanan.

Tips Ketika Dalam Perjalanan

Tidak hanya setumpuk hal yang harus diperhatikan selama persiapan keberangkatan Anda dan anak-anak namun ketika sedang berada dalam suatu perjalanan juga diperlukan berbagai tips tertentu agar anak tidak mudah menjadi bosan dan tetap aman. Hal-hal yang perlu dilakukan selama perjalanan yaitu:

  • Berbagi Tugas

Jika Anda bepergian bersama suami atau anggota keluarga lainnya, sebaiknya diskusikan dan buat kesepakatan lebih dulu apa tugas masing-masing selama perjalanan, dan bagaimana mengenai giliran untuk menjaga anak-anak. Kesepakatan di awal sangat diperlukan untuk mencegah perbedaan pendapat di jalan yang akan membuang waktu Anda, karena harus berdebat mengenai giliran siapa yang dapat menjaga anak. Kerjasama antar orang dewasa yang bergabung dalam suatu perjalanan sangat penting untuk tetap menjaga agar perjalanan tetap menjadi saat yang menyenangkan bagi semua orang.

  • Sibukkan Anak

Kerewelan anak selama perjalanan biasanya sulit dihindari, suasana yang monoton dan membatasi gerak mereka biasanya memang akan membuat jenuh anak-anak. Untuk tetap menyibukkan anak-anak dan juga mengajarkan nilai-nilai kerjasama kepada mereka, Anda dapat memberi tugas kepada anak yang sudah lebih besar. Misalnya untuk mengawasi anak yang lebih kecil, membantu membawakan barang, dan lain-lain yang tentunya disesuaikan dengan kemampuan anak. Selain itu, Anda juga dapat membawakan buku serta mainan yang biasanya dapat menarik perhatian anak, sehingga dapat mengalihkan mereka dari kebosanan selama perjalanan. Berikan jenis mainan yang merangsang otak anak, dan bukannya sekedar mainan yang akan membuatnya sibuk tapi membuatnya kecanduan seperti gadget.

  • Bawa Bekal yang Cukup

Apabila Anda melakukan perjalanan yang cukup jauh tentunya akan sulit mencari tempat yang menjual minuman dan makanan yang cocok untuk anak-anak, karena itulah sebaiknya Anda menyediakan cemilan atau kudapan yang biasanya dimakan oleh anak sebagai pengganjal perut jika mereka lapar dan belum memasuki waktu makan atau sedang berada di atas kendaraan yang menuju destinasi Anda, dan tidak memungkinkan untuk mencari tempat makan. Bawalah juga air putih yang mencukupi agar tidak mudah mengalami dehidrasi dalam perjalanan. Jangan lupa juga untuk mengawasi jenis makanan yang berbahaya untuk anak. Siapkan makanan terbaik untuk bayi dan anak, dan juga berikan makanan sehat untuk tumbuh kembang anak misalnya manfaat oatmeal untuk bayi dan anak. Bisa jadi melakukan perjalanan dapat menjadi cara mengatasi anak yang susah makan, karena ia mengalami suasana baru yang membuatnya berselera untuk mulai makan dengan benar.

  • Bawa Obat-obatan

Jika membawa anak kecil, orang tua memang harus selalu siap dengan pertolongan pertama untuk kecelakaan seperti plester dan sebagainya. Juga sangat penting untuk membawa obat apabila si kecil mempunyai penyakit yang memerlukan obat khusus. Siapkan juga plester kompres demam, obat penurun panas, obat gosok, termometer, dan alat-alat dasar lainnya jika kelak diperlukan. Jangan lupakan pula lotion anti nyamuk untuk aktivitas di tempat yang beresiko. Obat dapat menjadi solusi untuk cara mengatasi sakit perut pada anak, cara mengatasi batuk pada anak, cara mengatasi demam, dan cara mengatasi diare pada anak dalam perjalanan.

  • Beri Anak waktu Istirahat

Kondisi tubuh anak kecil tentunya tidak seperti orang dewasa yang mampu melalui berjam – jam perjalanan tanpa istirahat sebelum mencapai tempat tujuan. Dalam hal inilah orang tua harus peka akan kebutuhan anak. Jika perjalanan jauh dan memakan waktu lama membuat anak lelah, maka beri mereka kesempatan untuk memulihkan diri dengan beristirahat sejenak.

  • Tentukan Peraturan Untuk Anak

Bepergian bukan berarti menghilangkan semua aturan yang harus dipatuhi oleh anak. Sebelum dan ketika bepergian, sebaiknya Anda menegaskan lagi kepada anak mengenai apa saja aturan yang harus mereka patuhi, beserta alasannya. Misalnya, tetap menentukan waktu tidur yang baik untuk anak selama perjalanan, agar ritme tidur mereka tidak menjadi kacau. Buatlah anak mengerti bahwa dalam perjalanan yang akan dilakukannya ia tetap harus menampilkan tingkah laku yang baik. Kesepakatan mengenai peraturan selama perjalanan dengan anak akan mempermudah Anda untuk melakukan perjalanan tersebut dengan lancar. Hal ini juga sekaligus dapat menjadi cara mengajarkan disiplin pada anak. Jika perlu, ciptakan kode – kode tertentu untuk keamanan anak yang mudah dimengerti.

  • Beri Anak Reward

Untuk memotivasi anak agar ia terus dapat mengikuti peraturan, Anda dapat memberinya reward, atau semacam tanda yang menunjukkan penghargaan atas perjuangannya. Misalnya, jika ia berhasil untuk melewati beberapa jam perjalanan tanpa mengeluh atau melaksanakan tugasnya selama perjalanan dengan baik, berikan anak stiker untuk menghargai setiap usahanya. Anda juga dapat memberikan reward dalam bentuk lain yang sederhana. Hal ini akan menjadi cara meningkatkan rasa percaya diri anak, karena ia akan merasa bahwa usaha kerasnya dihargai oleh orang tuaya.

  • Periksa Rute Perjalanan

Pada masa sekarang ini, kegunaan GPS sangat besar ketika Anda melakukan perjalanan. Terutama jika bepergian ke tempat tujuan yang asing bagi Anda, kegunaan GPS dapat dipakai untuk mencari arah yang benar pada setiap tujuan dan juga sebagai pegangan agar Anda tidak mengalami penipuan tarif atau rute dari transportasi umum yang digunakan. Sebab sudah menjadi pengetahuan umum bahwa di beberapa tempat memang akan selalu ada oknum nakal yang memanfaatkan ketidak tahuan para pendatang untuk kentungannya sendiri.

  • Jangan Menyuap Anak

Seringkali ketika orang tua ingin anak berkelakuan baik maka tanpa sadar mereka menawarkan cara untuk menyuap sang anak dengan beragam makanan manis seperti coklat, kembang gula atau permen. Sebaiknya hindari memberikan anak makanan semacam ini, karena bisa jadi asupan gula akan membuat anak semakin bersemangat dan Anda akan semakin kerepotan mengimbangi antusiasme mereka.

  • Libatkan Anak

Anda bisa mengajak anak berdiskusi setiap kali mengunjungi atau melewati suatu tempat yang baru. Jelaskan  kepada anak mengenai tempat tersebut dan dorong anak untuk berdiskusi aktif dan memancing rasa ingin tahunya. Anda bisa mencari informasi mengenai tempat – tempat tersebut di internet jika Anda sendiri tidak banyak mengetahuinya.

Pada intinya, melakukan perjalanan dengan anak – anak memerlukan kesabaran dan kerjasama yang baik antara kedua orang tua. Karena itulah, pastikan juga agar kondisi mental dan fisik orang tua berada dalam keadaan yang prima ketika akan melakukan perjalanan agar dapat menangani situasi yang timbul selama perjalanan dengan baik. Kondisi fisik dan mental yang prima juga diperlukan agar Anda dan pasangan dapat menciptakan suasana berlibur yang menyenangkan untuk Anda sekeluarga, dan bukannya mengisi perjalanan dengan ketegangan serta pertengkaran yang akan disaksikan oleh anak – anak.

6 Cara Mengatasi Sakit Mata pada Anak

6 Cara Mengatasi Sakit Mata pada Anak

Sakit mata bisa menyerang siapa pun termasuk bayi dan anak–anak. Tentu hal ini akan membuat panik para orang tua. Dan dengan sigap orang tua akan langsung memberikan obat tanpa terlebih dulu di bawa ke dokter mata ataupun mengetahui penyebabnya. Cara mengatasi sakit mata pada anak untuk pertama kali hendaknya harus diketahui dulu penyebabnya sebelum memberikan obat mata supaya tidak terjadi iritasi.

Sakit mata merah atau konjungtivitis yakni kondisi peradangan pada selaput tipis dilapisan depan mata. Dimana selaput tipis ini memiliki peran untuk melindungi kornea, lapisan bening dan transparan sebagai penerima cahaya masuk mata. Peradangan pada selaput ini membuat pembuluh darah terlihat memerah disertai rasa gatal luar biasa yang bila dikucek dan digaruk akan menimbulkan bengkak di sekitar area mata.

Penyebab Sakit mata pada Anak

Dalam beberapa kasus, pada umumnya, penyebab sakit mata yang terjadi pada anak disebabkan oleh :

  • virus dan bakteri – Bisa ditularkan melalui kondisi tangan yang kotor. Karena anak – anak suka menyentuh hal – hal di sekitarnya dan tanpa cuci tangan langsung mengucek mata. Hal inilah yang menyebabkan virus dan bakteri mudah masuk ke kornea mata.
  • masuknya kuman atau debu yang tanpa sengaja – Hal ini bisa saja terjadi tanpa pengawasan orang tua. Karena sebagaimana kita tahu, anak – anak akan dengan mudah mengucek mata bila dirasa ada hal yang tidak nyaman dengan matanya tanpa terlebih dulu memberitahukan kepada orang tua.
  • radiasi berlebihan – Yang berasal dari benda elektronik di sekitar anak seperti terlalu lama bermain dengan handphone, tablet, ipad, komputer, laptop ataupun televisi.
  • kurangnya konsumsi vitamin A – Pentingnya konsumsi sayur dan buah yang kaya akan Vitamin A akan dirasakan oleh orang tua setelah sang anak mengalami sakit mata karena hal ini. Supaya terhindari dari sakit mata karena kurangnya vitamin A, Anda sebagai orang tua harus mulai memperkenalkan sayur dan buah sedini mungkin, supaya ketika anak sudah mengenal rasa, tidak tebang pilih makanan.
  • serbuk sari tumbuhan – Hal ini mungkin jarang terjadi sebagai penyebab umum sakit mata pada anak. Tapi, jangan diabaikan begitu saja. Ketika anak bermain di lingkungan yang dikelilingin oleh tanaman berbunga seyogyanya orang tua mengawasi dengan ketat. Karena halusnya serbuk sari yang terbang terbawa angin ini, anak tidak akan tahu dan menghindar, alhasil rasa gatal serbuk sari yang masuk mata akan mengakibatkan peradangan karena dikucek terus menerus.
  • bulu hewan yang beterbangan seperti bulu kucing – Mengenalkan anak untuk cinta pada hewan peliharaan sangatlah bagus. Alangkah baiknya bila hewan yang dipelihara ini juga diperhatikan kesehatan dan kondisi tubuhnya. Jangan sampai, anak Anda mengalami sakit mata karena bulu hewan yang terbang seperti bulu pada kucing.
  • polusi udara – Sebaiknya bila mengajak anak keluar rumah dan mengendarai kendaraan terbuka seperti sepeda motor, Anda sebagai orang tua jangan lupa untuk menyiapkan kacamata anak. Supaya polusi udara, angin dan debu jalanan, tidak dengan mudah melukai kornea mata anak. Dan sang anak bisa nyaman berkendara.

Untuk mengatasi sakit mata pada anak ini dapat dilakukan dengan penanganan yang tepat sesuai dengan penyebabnya. Kondisi mata merah yang disebabkan oleh virus, biasanya akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Sedangkan, mata memerah akibat infeksi bakteri, ditandai dengan kelopak mata yang menjadi rapat atau bengkak karena cairan kuning yang keluar pada mata, atau umumnya di masyarakat dikenal dengan belekan, orang tua harus mendatangi dokter untuk pengobatannya.

Untuk masalah mata merah karena infeksi bakteri ini, biasanya dokter akan memberikan antibiotic yang berupa obat tetes mata atau salep. Jika kondisi mata memerah dan meradang selama dua minggu dan tak kunjung sembuh, dokter mata akan meresepkan antibiotic chloramphenicol dalam bentuk obat tetes mata ataupun salep dan asam fusidat (fusidic acid). Kedua obat antibiotic ini memiliki efek samping berupa rasa perih ringan pada mata selama beberapa saat.

Berikut tips dan trik yang bisa Anda lakukan untuk mengobati mata sang anak dengan obat dokter :

  1. Salep – Kemungkinan berhasil mengobati dengan salep obat mata ini lebih tinggi daripada obat tetes mata. Dengan salep, Anda bisa membujuk anak untuk melihat kotoran di kelopak matanya, lantas oleskan salep pada bagian bawah kelopak mata. Dan ketika anak Anda berkedip, salep obat mata tadi akan masuk ke dalam mata.
  2. Tetes mata – Dengan obat tetes mata Anda bisa mengajak sang anak untuk rebahan dan memejamkan mata. Lalu teteskan obat tetes mata tersebut pada sudut mata bagian dalam. Dan ketika anak Anda berkedip, obat tetes mata tadi akan masuk ke dalam mata.

Sebelum Anda memberikan obat tetes mata maupun salep pada Anak, seyogyanya Anda mencuci tangan terlebih dulu supaya steril. Untuk membersihkan kotoran mata sang anak, Anda dapat mengelapnya menggunakan air hangat, supaya kotoran mudah terangkat dan tidak menimbulkan rasa sakit sekitar mata bila digosok keras. Dan bila Anda sudah berkomitmen menggunakan obat antibiotic dari dokter mata, jangan lupa untuk menghabiskan antibiotic tersebut guna mencegah infeksi mata terulang kembali.

Bagian terpenting dalam pengobatan ini sebenarnya adalah menjaga kebersihan area mata karena keluarnya cairan kuning yang mengakibatkan kelopak mata menjadi lengket, kotorannya menjadi keras dan mata menjadi bengkak. Dan bila dibersihkan menggunakan tangan kosong akan terasa sangat sakit. Tapi, bila dibersihkan dengan cotton bud yang sebelumnya dicelupkan di air hangat, tentu tidak akan meninggalkan rasa sakit. Lalu, jika memungkinkan, ketika sang anak memejamkan matanya, kompres kedua matanya dengan air hangat supaya cairan kuning yang keluar dari mata tidak mengeras dan membuat kelopak mata susah terbuka dan bengkak.

Selain pengobatan dengan obat dokter, ada cara alami yang Anda bisa lakukan sendiri tanpa bahan kimia tentunya. Meski agak merepotkan untuk mengobatinya karena membutuhkan waktu lama, namun asal telaten, sakit mata merah sang anak tentu bisa terobati.

Cara mengatasi sakit mata pada anak menggunakan bahan alami, di antaranya :

  1. bawang putih – sebelum anak tidur, ambil dulu bawang putih, potong ujungnya sedikit, lalu gosokkan pada kelopak mata bagian bawah. Tunggu hingga reaksi rasa perih atau gatal muncul. Jika sudah muncul rasa tersebut, bilas dengan air bersih mengalir. Lanjutkan proses ini ketika menjelang tidur hingga masalah sakit mata anak Anda sembuh.
  2. daun sirih – tak perlu diragukan lagi manfaat daun sirih untuk pengobatan. Dengan daun sirih, Anda bisa merebus daun sirih ini hingga mendidih. Lalu tuang pada baskom atau wadah yang berukuran lebar, dan tunggu hingga hangat – hangat kuku. Setelah tidak terlalu panas, dekatkan kelopak mata pada air rebusan daun sirih tersebut sembari mata dikedip – kedipkan supaya air rebusan daun sirih tersebut membilas kuman atau bakteri pada kelopak mata bawah.
  3. daun melati – dengan daun melati, Anda dapat menumbuknya satu genggam setelah dicuci bersih. Lalu tempelkan pada kedua mata dalam kondisi mata terpejam hingga tumbukan daun melati tersebut mengering. Jika sudah mongering, Anda dapat menggantinya dengan yang baru hingga sakit matanya sembuh.
  4. susu murni – bahan alami yang dapat mengobati sakit mata pada bayi sebenarnya adalah asi ibu. Tapi untuk anak – anak dan dewasa, Anda bisa menggunakan susu sapi murni atau susu UHT. Caranya cukup mudah, Anda tinggal membasahi kapas dengan susu UHT dan menempelkannya pada kedua mata hingga kapas kering dan mengeras.

Meski bahan alami ini mudah didapatkan, alangkah baiknya bila disertai pengawasan orang tua lebih lanjut. Sebab ditakutkan ada reaksi alergi pada bahan – bahan alami tersebut. Dan sebisa mungkin, pengobatan dengan cara alami ini jangan diterapkan pada anak bayi, karena masih memiliki kondisi mata yang sangat sensitif sekali.

Setelah Anda menerapkan pengobatan dengan bahan alami namun tidak kunjung berhasil meski seminggu lamanya, ada baiknya Anda harus segera membawanya ke dokter mata untuk penanganan yang lebih lanjut, guna meminimalisir kondisi mata bengkak meradang.

Artikel Lainnya
  • Tips Memilih Dokter Anak yang Tepat
  • Cara Mengatasi Sakit Perut pada Anak
  • Cara Menghilangkan Kutu Rambut pada Anak
  • Anak Terlambat Bicara – Ciri, Penyebab dan Cara Mengatasinya
  • Efek Positif dan Negatif Televisi Bagi Pertumbuhan Anak
  • Tips Nyaman Bepergian dengan si Kecil
  • Gejala Kolik pada Anak
  • Autis pada Anak
  • Tetanus pada Anak
  • manfaat mendongeng bagi pertumbuhan anak
  • gejala sinusitis pada anak
  • cacar air pada anak
  • anemia pada anak
  • bronkitis akut dan kronis pada bayi dan anak
  • cara mengatasi sakit perut pada anak

Itulah tadi cara mengatasi sakit mata pada anak yang bisa Anda coba terapkan kepada buah hati anda sebagai langkah awal pengobatan sebelum kondisi semakin merah meradang dan butuh penanganan dokter mata.

22 Ciri dan Penyebab Mata Minus pada Anak yang Harus Diwaspadai

22 Ciri dan Penyebab Mata Minus pada Anak yang Harus Diwaspadai

Semakin maraknya era digital, menjadikan anak sedari kecil sudah akrab dengan gadget. Radiasi cahaya berlebihan yang berlangsung setiap hari dan terus menerus dengan jarak pandang yang terlalu dekat, menjadikan anak rentan akan bahaya miopi atau mata minus. Sebagai orang tua, Anda harus mengenal betul ciri dan penyebab mata minus pada anak.

Kondisi mata minus pada anak sebelum usia 18 tahun namun sudah berkacamata peluang untuk pulih ke mata normal atau kondisi minusnya mengecil semakin besar. Sebab pada kondisi di bawah 18 tahun, masalah mata minus ini masih belum stabil, lain hal bila sudah memasuki usia 18 – 25 tahun, kondisi minusnya stabil dan susah diturunkan.

Taraf kerusakan mata minus atau rabun jauh ini berbeda pada tiap anak. Sehingga penanganan yang diberikan pun sangat berbeda. Bila kondisi mata minus masih kecil, maka dengan terapi penggunaan kacamata saja yang tidak terlalu sering sudah cukup dan bisa menyembuhkan mata sang anak kembali ke kondisi normal.

Ciri mata minus pada anak yang harus Anda perhatikan dan waspadai :

  1. Mengalami kesulitan melihat benda berjarak jauh dan harus memicingkan mata terlebih dulu supaya terlihat.
  2. Ketika menonton tv, membaca buku, bermain gadget selalu dalam jarak dekat.
  3. Mata sering berair dan pedih.
  4. Sering mengalami sakit kepala.
  5. Ketika melihat benda dengan jarak jauh sellau mengedipkan matanya berkali – kali supaya terlihat jelas.
  6. Mata selalu merah setiap kali diajak fokus membaca, menonton televisi atau melihat benda berjarak jauh.
  7. Pandangan untuk melihat benda jarak jauh semakin kabur ketika malam hari menjelang.
  8. Lebih suka duduk di bangku paling depan ketika jam pelajaran di kelas berlangsung.
  9. Sering menabrak ketika hanya berjalan saja.
  10. Sering memiringkan kepala ketika membaca atau bermain gadget.
  11. Terlalu sering menggosok mata karena kondisi mata yang pedih, perih, gatal dan terus berair.

Ketika anak Anda sudah mengalami ketiga atau semua ciri – ciri mata minus ini, Anda harus dengan sigap membawa anak Anda ke dokter mata untuk diperiksa lebih lanjut. Penanganan masalah mata lebih dini akan meminimalisir bertambahnya ukuran lensa kacamata.

Setelah dokter memberikan kacamata yang tepat untuk anak Anda. Jangan lupa berkunjung ke dokter mata atau ke optik kacamata tiap 3 bulan sekali untuk memeriksa kondisi mata sang anak. Apakah minusnya berkurang atau bertambah. Supaya dokter bisa langsung mengganti lensa kacamata yang tepat sesuai dengan kondisi mata sang anak. Tentunya agar anak merasa nyaman ketika membaca, bermain atau melihat benda jarak jauh.

Penyebab mata minus pada anak, diantaranya :

  1. Karena keturunan dari orang tua baik ayah maupun ibu. Bila kondisi mata minus orang tua lebih dari 20 diopter, tentu sang anak akan mengalami masalah minus juga dan kemampuan untuk pulih dari mata minus sangatlah susah meski mengikuti terapi sekalipun.
  2. Ukuran pada mata terlalu panjang.
  3. Bentuk kornea mata terlalu melengkung.
  4. Pernah mengalami cedera mata sebelumnya.
  5. Mengalami kelainan mata sejak bayi.
  6. Kurang mengkonsumsi zat karoten seperti yang terdapat pada bayam, wortel, tomat dan sayuran berwarna lainnya.
  7. Tidur dalam kamar dengan kondisi lampu menyala.
  8. Melihat bacaan yang berhuruf kecil, sehingga mata dipaksa untuk fokus dan bekerja keras.
  9. Mata terlalu sering kelelahan dan kurang diistirahatkan.
  10. Kebiasaan membaca, menulis atau bermain gadget dalam jarak terlalu dekat.
  11. Terlalu sering menonton televisi, bermain gadget atau membaca dalam kondisi pencahayaan yang kurang sehingga mata bekerja terlalu keras.

Faktor penyebab mata minus pada anak ini jika terdeteksi lebih dini, akan memudahkan pengobatan dan penanganan yang tepat dengan memberikan lensa kacamata sesuai dengan kondisi mata minus sang anak. Sehingga kondisi mata minus bertambah bisa dihindari. Juga Anda bisa mengajak sang anak untuk mengikuti terapi mata, sehingga sang anak terhindar dari memakai kacamata untuk aktifitas sehari – hari, tentu akan membuat anak semakin tidak nyaman.

Jika Anda tidak ingin buah hati semakin bertambah ketebalan kacamatanya atau Anda ingin mencegah supaya sang anak terhindar dari mata minus, berikut cara mencegah mata minus pada anak :

  • Ajarkan anak sedari dini untuk duduk dalam postur tubuh yang benar. Seperti jarak baca buku minimal 30 cm dari mata dan harus membacanya dalam kondisi duduk bukan sembari rebahan
  • Ajarkan anak untuk menonton televisi atau bermain di depan computer dalam jarak minimal 2 meter supaya radiasinya tidak langsung menyakitkan kornea mata
  • Pastikan kamar tidur anak dalam kondisi penerangan yang baik yakni tidur tidak dalam kondisi lampu menyala atau kondisi kamar yang terlalu gelap
  • Batasi waktu anak untuk menonton televisi atau bermain gadget
  • Ajarkan anak untuk mengistirahatkan mata selama 30 menit setelah lama menonton televisi atau bermain gadget
  • Ajak anak untuk berlama – lama beraktifitas di luar ruangan supaya mata sang anak tidak terlalu lelah karena terlalu lama terkena radiasi televisi atau gadget
  • Ketika mengajak anak bermain di luar rungan dalam waktu lama atau mengajak berkendara, ajarkan pada anak untuk menggunakan kacamata hitam guna meminimalisir radiasi sinar UV
  • Kenalkan pada anak sejak usia dini untuk mengkonsumsi segala macam sayur dan buah tanpa terkecuali, supaya anak terbiasa menjalani pola makan sehat dan tidak pilih – pilih makanan dan terhindar dari kurangnya zat karoten yang bisa memicu terjadinya masalah mata minus
  • Anda sebagai orang tua minimal setahun sekali memeriksakan mata sang anak untuk mencegah kondisi mata minus anak semakin memburuk. Namun bila sang anak sudah aktif bersekolah, minimal tiap 6 bulan sekali periksakan kondisi mata sang anak. Supaya pencegahan bertambahnya mata minus yang semakin parah bisa terhindar
  • Jika ternyata anak menderita masalah mata minus, berikan kacamata yang tepat berdasar resep dari dokter mata atau optik kacamata, supaya anak merasa nyaman ketika membaca, melihat benda jauh, menonton televisi atau bermain gadget

Kondisi rabun jauh atau minus memang tidak bisa disembuhkan seutuhnya, namun untuk mencegahnya Anda bisa menerapkan beberapa langkah di atas supaya sang anak terhindar dari mata minus atau jika sudah memiliki mata minus, kondisinya tidak semakin parah.

Banyak yang berpikiran mata minus pada sang anak tidak bisa disembuhkan seutuhnya, itu adalah pendapat yang salah. Yang benar, ketika anak belum memasuki usia 18 tahun, kondisi mata minusnya belum stabil sehingga peluang untuk sembuh sangat besar.

Berikut 3 langkah mengobati mata minus pada anak :

1. Mengobati mata minus menggunakan air rebusan daun sirih

Manfaat daun sirih untuk kesehatan tak diragukan lagi. Salah satunya daun sirih dapat meminimalisir kondisi mata minus, yakni dengan cara :

  • Merebus 3 lembar daun sirih yang masih segar lalu diamkan air rebusan daun sirih hingga kondisi hangat. Setelah hangat, kedipkan mata berulang kali dalam wadah air rebusan daun sirih tadi. Lakukan pengobatan ini seminggu 3 kali supaya kotoran dalam mata anak Anda bersih juga kondisi minusnya berkurang.
  • Cara berikutnya yakni dengan menempelkan daun sirih segar yang berwarna hijau muda pada kedua mata ketika berangkat tidur. Lakukan pengobatan ini setiap hari ketika menjelang tidur malam saja selama dua bulan penuh. Agak sedikit merepotkan, tapi banyak orang yang bercerita diluaran sana, bila cara merepotkan ini sangat manjur untuk mengurangi mata minus bahkan dapat menyembuhkan mata minus yang tidak lebih dari 20 diopter kembali ke kondisi mata normal seperti semula.

2. Mengobati mata minus dengan melatih pandangan mata sang anak

Terapi selanjutnya dapat Anda coba terapkan pada sang anak yang terlalu sering terkena radiasi seperti terlalu lama bermain di depan komputer, gadget, main playstation ataupun menonton televisi.

Cara kerja terapi melatih pandangan ini yakni :

  • Rubah pola pandang anak Anda dengan cara, setelah 15-20 menit terpaku di depan layar komputer, gadget, ataupun telivisi, suruh sang anak berkedip perlahan – lahan sembari mengalihkan pandanganya dengan melihat objek yang berjarak pandang jauh 10 – 20 meter, sampai betul – betul sang anak mengerti objek berjarak pandang jauh tersebut apa.
  • Selain cara itu, ajarkan pada anak, setelah 15 – 20 menit, untuk pergi sebentar meninggalkan cahaya radiasi, entah pergi ke kamar mandi, ambil cemilan, minum atau ditinggal sholat. Supaya mata tidak terlalu tegang dan lelah karena terus menerus terkena radiasi.

Kedua cara ini sangat ampuh untuk mengobati mata lelah karena radiasi dan menghindari kondisi mata buram karena terlalu lama terpaku radiasi.

3. Mengobati mata minus dengan tidak memakai kacamata terus menerus

Cara yang satu ini selalu diajarkan oleh dokter mata atau ahli pembuat lensa di optik kacamata. Dimana, penderita mata minus tidak boleh terus menerus memakai kacamata tanpa melepasnya sama sekali. Sebab, jika terlalu lama berkacamata dan tanpa melepasnya hingga bertahun – tahun, kondisi mata minusnya akan semakin bertambah, karena sudah ketergantungan kacamata.

Berikut perilaku berkacamata yang Anda ataupun anak Anda bisa terapkan :

  • Memakai kacamata hanya ketika membutuhkannya saja, jangan dipakai terus menerus meski tidak sedang membutuhkan sekalipun
  • Ketika tidur atau rebahan, ajarkan anak untuk tidak membaca atau bermain gadget. Waktunya tidur ya tidur. Waktunya untuk mengisitirahatkan otot – otot mata yang tegang dan kelelahan.
  • Jika cara ini diterapkan setiap hari, dalam jangka waktu 2 hingga 3 bulan, kondisi mata minus akan benar – benar berkurang hingga berangsur sembuh normal.

Untuk benar – benar mendapatkan kondisi mata minus berkurang hingga berangsur sembuh, komitmen untuk menjaga dan menjalankan terapi ini harus benar – benar dilakukan. Disiplin sangat penting untuk diajarkan kepada sang anak supaya benar – benar bisa lepas kacamata dan tidak ketergantungan kacamata hingga dewasa. Dengan begitu, kondisi mata minusnya tidak semakin parah dan memburuk.

Artikel Lainnya
  • Gejala Sinusitis pada Anak
  • Cacar Air pada Anak
  • Cara Menghilangkan Kutu Rambut pada Anak
  • Anak Terlambat Bicara – Ciri, Penyebab dan Cara Mengatasinya
  • Gejala Kolik pada Anak
  • Tetanus pada Anak
  • Cara Mengatasi Sakit Mata pada Anak
  • Tips Nyaman Bepergian dengan si Kecil
  • Efek Positif dan Negatif Televisi bagi Pertumbuhan Anak
  • Tips Memilih Dokter Anak yang Tepat
  • Manfaat Mendongeng bagi Pertumbuhan Anak
  • jenis jenis imunisasi dan manfaatnya
  • autis pada anak
  • anak kidal
  • ciri ciri anak hiperaktif

Semoga info mengenai ciri dan penyebab mata minus pada anak ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita sebagai orang tua untuk lebih waspada dalam menjaga kesehatan mata anak.

Ciri Ciri FLu Singapura pada Anak

Ciri Ciri FLu Singapura pada Anak

Sebagai orang tua, tentunya Anda menginginkan anak Anda dalam kesehatan yang maksimal. Anda tentunya tidak ingin anak Anda terkena penyakit yang dapat membahayakannya. Biasanya penyakit banyak disebabkan virus maupun bakteri yang pada umumunya sangat mudah ditemukan di kalangan masyarakat. Meskipun virus dan bakteri memiliki sifat yakni tidak kasat mata, sehingga membutuhkan bantuan miskroskop untuk melihatnya, akan tetapi, dampak dari virus dan bakteri tersebut sangat berbahaya bagi anak-anak Anda. Pencegahan adalah salah satu cara yang dapat Anda lakukan dengan selalu mengendalikan anak Anda dalam lingkungannya. Selain itu, tentunya juga Anda harus mengendalikan asupan gizi anak Anda. Hal tersebut disebabkan karena daya tahan tubuh memang sangat diuji saat berada di tempat yang memiliki banyak virus dan bakteri.

Berbicara mengenai virus dan bakteri, biasanya virus yang lebih mendominasi dalam menyerangan anak-anak. Contoh kecil dari akibat serangan virus yang sangat umum dijumpai sebagai penyakit pada anak-anak adalah flu. Flu memang mengakibatkan ketidaknyamanan pada siapapun termasuk pada anak-anak sehingga diperlukan penanganan khusus untuk itu. Ketika anak Anda sudah terlanjur terkena virus dan sifatnya membahayakan, tentunya Anda akan segera membawa anak Anda ke dokter. Selain itu, juga pastinya terdapat banyak tips memilih dokter anak yang tepat untuk anak Anda, terkait memang anak membutuhkan dokter yang khusus untuknya. Berbicara mengenai flu, terdapat salah satu jenis flu yakni flu singapura. Agar Anda dapat memberikan penanganan cepat pada anak Anda, berikut akan dijelaskan mengenai ciri-ciri dlu singapura pada anak.

1. Demam Tinggi

Anak-anak memang sangat rentan terhadap penyakit yang satu ini. Ada berbagai macam penyebab yang membuat anak Anda terkena demam, bisa saja daya tahan tubuh yang lemah atau bahkan virus atau bakteri yang terlampau kuat. Manfaat dongeng bagi pertumbuhan anak yang Anda lantunkan juga menjadi tidak begitu menarik lagi baginya karena konsentrasinya yang berkurang akibat demam. Ketika anak Anda mengalami demam, tentunya Anda membutuhkan cara mengatasi demam anak Anda tersebut.

2. Sakit Tenggorokan

Rasa sakit pada tenggorokan kerap juga terjadi sesaat anak mengalami demam tinggi. Hal ini tentunya sangat berbahaya bagi kesehatannya. Alasan bahwa sakit tenggorokan dapat membahayakan kesehatannya karena ketidaknyamanan anak dalam menelan makanan tentunya akan berdampak pada selera makannya. Sakit tenggorokkan tentunya dapat membuatnya tidak nyaman juga saat berbicara. Biasanya ciri sakit pada tenggorokan membuat anak menangis dalam frekuensi yang berlebihan. Anda tentu merasa kasian ketika melihat buah hati Anda terus-terusan menangis karena merasa sakit. Oleh karena itu, segeralah membawanya ke dokter karena bisa saja sakit tenggorokan tersebut disebabka karena sudah terjangkitnya anak Anda akan flu singapura.

3. Hilangnya Nafsu Makan

Pada anak yang menderita flu singapura, seperti yang sebelumnya telah dijelaskan di poin kedua, biasanya anak tersebut kehilangan selera makannya. Anak-anak memang kerap sekali sangat sulit untuk diberikan makan. Ada yang beralasan karena memang tidak selera makan atau ada juga karena anak tersebut merasa kenyang dengan sangat cepat. Biasanya rasa kenyang yang terlampau cepat tersebut disebabkan karena lambatnya proses makan anak tersebut. Ketika makan, anak yang sulit diberi makan adalah mereka yang juga cepat merasa kenyang. Mengingat bahwa tubuhnya membutuhkan asupan energy, tentunya Anda tidak akan membiarkan anak Anda untuk terus-terusan bermalas-malasan untuk makan, karena tentu sangat membahayakan kondisi fisiknya. Terlebih lagi dia masih sangat aktif bermain dan belajar.

4. Lidah, Gusi dan Pipi Seperti Melepuh

Pada anak yang menderita penyakit flu singapura, biasanya juga akan mengalami ciri-ciri lidah, gusi dan pipinya yang terluka. Luka yang berada pada tiga tempat tersebut biasanya terkesan melepuh. Hal ini tentunya sangat membuat Anda, sebagai seorang ibu sangat khawatir terhadap kondisi kesehatan anak Anda tersebut. Lidah yang sangat berperan saat dia mengkonsumsi makanan. Sehingga ketika terjadi luka di lidahnya, dia akan memberikan respon yakni menangis da nada sedikit rasa takut untuk makan. Begitu juga halnya dengan gusi. Makanan dan minuman memang kerap sekali menyentuh gusi. Sementara itu, pada pipi yang memerah dan melepuh, biasanya digunakan adanya alergi pada anak tersebut.

5. Rewel pada Bayi

Bayi memang masih sangat sensitive terhadap perubahan pada sekitarnya. Bahkan, suara yang sangat kecil saja mampu membuatnya menangis. Akan tetapi, hal tersebut adalah sebuah kewajaran bagi anak karena memang mereka berusaha memberitahu bahwa ada sesuatu yang menyakiti dan mengganggunya. Sehingga tidak perlu diambil pusing. Namun, ketika anak Anda menangis dan rewel tanpa adanya masalah yang kasat mata, Ana patut mencurigainya bahwa anak Anda tersebut sedang terserang flu singapura. Flu singapura memang kerap sekali menyerang anak-anak hingga membuat mereka menangis dan kesakitan.

6. Sakit Perut

Ciri keenam yang dapat digunakan untuk mencurigai apakah anak Anda terkena flu singapura adalah rasa sakit yang luar biasa yang dideritanya. Anak yang menderita sakit perut pastinya memiliki sesuatu yang salah pada system pencernaannya. Kesalahan pada system pencernaan tentunya memiliki banyak penyebab, mungkin saja pola makannya yang salah. Selain itu, flu singapura ternyata juga mengganggu system pencernaan anak-anak. Hal ini karena system imunnya yang sudah diserang sehingga organ pencernaannya bekerja lebih lemah dari biasanya.

7. Kulit Melepuh

Selain pada gusi, pipi dan lidah, ternyata bagian kulit anak Anda juga akan diserang akibat flu singapura ini. Kulit yang melepuh tentunya sangat membuat Anda, sebagi seorang sosok ibu menjadi tidak tenang karena takut sesuatu yang buruk terjadi terhadap anak Anda. Kulit yang melepuh pada anak yang terkena flu singapura akan terlihat banyak bitnik-bintik di kulitnya. Pertanda ini juga mirip dengan pertanda seorang anak terkena penyakit deman berdarah. Akan tetapi, jika lepuhan juga menyebar ke daerah mulut, lutut, kaki, dan telapak tangan, segeralah memeriksanya ke dokter untuk penanganan yang lebih cepat.

8. Tubuh Terasa Tidak Nyaman

Pada anak yang terkena flu singapura juga memberikan ciri yakni tubuh terasa tidak nyaman. Flu singapura sendiri adalah salah satu penyakit yang sering menyerang anak-anak akibat virus coxsacievirus. Anak-anak tentunya memiliki kesan yang sangat aktif dimana dia akan melakukan banyak sekali aktivitas seperti bermain dengan teman-temannya. Ketika dia terkena flu singapura, tentunya dapat sangat merugikannya dan menyiksanya juga. Apalagi, jika dia melihat teman-temannya sedang asyik bermain sedangkan dia hanya terbaring di kamarnya. Hal ini juga tentunya tidak baik bagi mereka yang sudah mulai sekolah karena flu singapura ini membuatnya tidak bisa terlampau banyak bergerak. Biasanya dia bangun pagi untuk segera bergegas ke sekolah, karena Anda sendiri sudah mengetahui bagaimana cara membiasakan anak bangun pagi.

Cara Mencegah Anak Terjangkit Flu Singapura

Beberapa tips atau cara dapat orang tua lakukan untuk mencegah penularan flu singapura pada anak-anak, diantaranya adalah :

  1. Jika Anda adalah seorang ibu yang senang membawa anak Anda ke tempat umum untuk bermain ataupun untuk bersantap, jangan lupa untuk mencuci kaki dan tangannya setelahnya. Pastikan bahwa tubuh anak Anda bersih agar terhindar dari penularan flu singapura.
  2. Selain itu, Anda juga tentunya harus mengajari dia tentang bagaimana menjaga kebersihan diri sendiri sehingga dia bisa menjaga dirinya ketika Anda sedang tidak ada disekitarnya, seperti mencuci tangan.
  3. Hindari kontak tangan yang kotor dengan hidung maupun mulut. Kontak tersebut dipercaya sangat tidak baik untuk kesehatan mengingat kondisi tangan anak Anda sangat tidak memungkinkan karena kotor.
  4. Poin keempat mengenai pencegahan penularan flu singapura pada anak adalah dengan membiasakan dia untuk memakai perlengkapan yang sudah Anda sediakan dari rumah, misalkan sendok. Hindari pemakaian sendok yang sama antara anak Anda dengan anak lainnya karena bisa saja anak tersebut sedang terjangkit flu singapura atau tidak higenis.
  5. Ketika anak Anda terjangkit, pastikan bahwa dia beristirahat dengan cukup. Hal ini dimaksudkan untuk memulihkan keadaan kesehatan anak Anda. Selain itu, dengan beristirahat juga tentunya dia sedang mencoba untuk tidak menularkan virus tersebut kepada teman-temannya.
Artikel Lainnya
  • cacar air pada anak
  • autis pada anak
  • gejala sinusitis pada anak
  • Gangguan Pencernaan pada Anak
  • Cacar Air pada Anak
  • Cara Mengatasi Sakit Perut pada Anak
  • bronkitis akut dan kronis pada bayi dan anak
  • jenis jenis imunisasi dan manfaatnya
  • anak tersedak
  • cara jitu mengenali bakat anak
  • manfaat tidur siang untuk tumbuh kembang anak

Demikian informasi mengenai ciri ciri flu singapura pada anak yang juga dilengkapi dengan cara pencegahannya. Dengan artikel ini diharapkan mampu membantu Anda dalam menjaga kesehatan anak Anda. Semoga bermanfaat.

Belekan pada Anak yang Berbahaya

Belekan pada Anak yang Berbahaya

Belekan pada mata disebabkan karena lendir kotoran mata bercampur dengan air mata yang mengering. Lendir kotoran mata ini sendiri berasal dari debu, polusi udara, sel kulit mati, dan benda asing yang masuk ke dalam mata dan berpotensial belekan pada anak yang berbahaya.

Mengalami mata belekan sangat normal untuk terjadi. Namun jika kondisi mata belekan ini sudah disertai mata berair terus menerus dengan kantong mata yang berasa lengket dan susah untuk dibuka, Anda sebagai orang tua harus mewaspadai hal ini. Sebab, reaksi mata berair menunjukkan adanya respon alami tubuh terhadap benda asing yang mengganggu kerja mata.

Oleh sebab itu jangan abaikan mata belekan pada anak, perhatikan dan kenali belekan yang biasa atau yang butuh penangan yang lebih serius pada anak Anda.

Beberapa jenis-jenis mata belekan pada anak yang harus Anda waspadai, diantaranya :

  1. Adanya kotoran mata berupa lendir berwarna hijau atau abu yang kental

Kondisi ini pertanda adanya infeksi mata karena bakteri piogenik yang memproduksi nanah, atau bahasa ilmiahnya konjungtivitas bacterial. Dimana kondisi ini disebabkan oleh bakteri Streptococcus, Haemophilus atau Staphylococcus yang berasal dari kulit diri sendiri atau saluran napas bagian atas, juga karena ketularan orang lain yang sedang mengalami masalah yang sama.

Kondisi peradangan karena bakteri ini ditandai dengan korena mata berwarna merah, kotoran mata berasa seperti berpasir, mata berasa perih dan gatal sekali juga ketika bangun tidur terasa mata susah sekali untuk dibuka karena lengket dengan belek dan harus dilap basah dulu jika ingin melek.

  1. Munculnya lendir mata kekuningan yang disertai rasa sakit

Kondisi ini timbul biasanya disertai dengan sensasi sakit dan nyeri ketika sedang berkedip dan muncul benjolan kecil di ujung kelopak mata, mirip seperti bintitan tapi bukan yang disebabkan oleh hordoleum atau bintitan. Hordoleum ini muncul lantaran ada bakteri Stafilokokus. Jadi, lendir yang keluar pada mata ketika bangun tidur ini bewarna kuning dan diikuti rasa sakit pada sekitar mata.

  1. Munculnya rasa sakit seperti lebam pada bagian wajah, rahang pipi, sekitar hidung atau pojok mata bagian dalam

Hal ini lumrah terjadi jika mata mengalami dakriosistitis, yakni kondisi infeksi pada saluran air mata di dekat hidung atau bahasa mudahnya infeksi saluran air mata yang disebabkan oleh bakteri S. Aureus, S. Pneumoniae dan Pseudomonas. Jika Anda sebgaai orang tua menemukan kondisi seperti ini kepada anak Anda, sebaiknya langsung diberikan penanganan oleh dokter mata berupa obat antibiotik, supaya keadaannya tidak semakin memburuk.

  1. Adanya kotoran mata yang tebal dan kasar di seluruh kelopak mata dan bulu mata

Kondisi kotoran mata yang tebal dan kasar ini bisa disebabkan oleh bakteri kulit yang bernama Blepharitis. Dimana bakteri ini tumbuh untuk menginfeksi kelopak mata dan bulu mata yang disertai dengan tanda mata mengalami kemerahan dan diikuti peradangan di sekitar area mata. Juga akan timbul sisik kulit seperti ketombe pada bagian kelopak mata ketika bangun tidur.

  1. Kondisi lendir kotoran mata yang berbusa

Ini terjadi lantaran ada masalah dengan kelenjar meibom (MGD) yang tidak bisa bekerja maksimal dan menyebabkan munculnya kotoran mata yang berlendir kehijauan seperti ada nanah, diikuti lendir mata yang berbusa dan peradangan di sekitar mata.

  1. Timbul sensasi kelilipan terus menerus

Kondisi mata yang seperti kelilipan terus menerus ini bisa menular. Hal ini disebabkan oleh adanya virus kongjungtivitis yang mengganggu bagian pernapasan atas hingga menimbulkan sensasi pembengkakan pada bagian kelopak mata, pandangan mata menjadi kabur dan mata akan terus berair tanpa henti.

  1. Munculnya lendir kotoran mata berwarna putih, lengket, tebal dan kasar

Penyebab dari kondisi abnormal ini bisa dibilang banyak sekali, di antaranya karena alergi konjungtivitis yang disebabkan oleh serbuk sari tanaman, debu polusi, make up, alergi terhadap cairan lensa mata ataupun obat tetes mata. Selain itu juga disebabkan oleh pemakaian lensa kontak yang terus menerus dan tidak pernah dilepas termasuk berenang dan tidur sekalipun, terjadi karena herpes mata (infeksi karena virus yang terjadi berulang), peradangan pada kornea mata, atau juga infeksi pada mata karena parasit.

Jika anak Anda mengalami salah satu dari masalah tersebut, sebaiknya segera bergegas memberikan pertolongan pada dokter mata, terlebih bila mendadak mata belekannya berupa nanah atau terjadi pendarahan pada cedera mata. Jika Anda mengabaikan begitu saja salah satu dari semua masalah ini, jangan salahkan diri sendiri bila sampai mata sang anak mengalami kebutaan permanen.

Kondisi mata belekan pada anak ini memang tidak boleh dibiarkan begitu saja. Harus segera dilakukan penanganan pertama ketika sang anak sudah menunjukkan gejala sakit mata seperti mata terus menerus berair hingga sang anak tidak berhenti menguvek mata. Guna mendapat pertolongan yang cepat dan pencegahan untuk masalah mata serius nantinya.

Tindakan pertama kali yang harus diberikan kepada anak ketika mengalami belekan pada anak yang berbahaya :

  • Untuk sementara, jangan ijinkan anak bermain ke luar rumah, supaya debu dan udara kotor tidak masuk mata. Misalkan anak masih ingin keluar rumah, berikan anak kacamata guna meminimalisir sakit mata belekan yang lebih parah
  • Kurangi waktu bermain bersama teman atau bertemu keluarga yang lain guna pencegahan penularan kepada yang lain
  • Berikan obat tetes mata untuk pertama kali ketika anak sedang mengucek mata terus menerus. Namun ketika sudah memasuki hari ketiga tidak kunjung sembuh juga malah timbul rasa nyeri dan bengkak di sekitaran mata, hidung, pipi, atau semua area wajah diikuti rasa sakit ketika menelan makanan, segeralah bawa ke dokter mata untuk penanganan obat yang lebih lanjut.

Selain tiga langkah tindakan pertama tersebut, ada beberapa bahan alami yang bisa dibuat sendiri untuk pengobatan awal mata belekan pada anak yang berbahaya :

1. Daun sirih

Siapkan daun sirih muda beberapa lembar, lantas cuci bersih dan rebus dengan garam hingga mendidih. Jika sudah mendidih peras air daun sirih tersebut. Nah, perasan air daun sirih inilah yang akan menjadi obat mata belekan pada anak Anda. Caranya minta anak Anda cuci muka menggunakan air perasan daun sirih ini dengan cara menenggelamkan seluruh wadah ke baskom air yang berisi perasan daun sirih sembari anak mengedipkan mata berulang kali guna membersihkan kotoran atau mensterilkan virus di dalam mata. Lakukan pengobatan ini setiap hari dengan tiga kali dalam sehari. Jika tidak kunjung sembuh, segera periksakan ke dokter mata.

2. Bawang putih

Bawang putih yang terkenal akan banyak khasiatnya ini, bisa Anda gunakan sebagai obat mata menjelang anak tidur siang atau tidur malam. Caranya yakni, cuci muka anak Anda hingga bersih dan lap kering dengan handuk. Lalu ambil 1 ruas bawang putih, kupas dan cuci bersih. Setelah itu, potong bagian ujung bawang putih yang lancip tersebut. Gunakan bawang putih yang sudah dipotong tadi sebagai obat oles mata untuk kelopak mata bagian bawah saja. Sensasi pedih dan gatal yang timbul karena bawang putih untuk sementara harus ditahan hingga sembuh. Namun bila tak kunjung sembuh, periksakan sang anak ke dokter mata.

3. Madu

Madu yang merupakan bahan alami untuk mengatasi beragam penyakit ini, ternyata juga bisa dijadikan alternatif pertolongan herbal ketika anak mengalami mata belekan. Caranya, minta sang anak untuk cuci muka terlebih dahulu hingga bersih dan lap menggunakan handuk kering. Setelah itu, bersihkan area mata dengan mengusapnya menggunakan kapas yang sudah dibasahi air hangat. Gunakan kapas hanya untuk satu kali pemakaian saja. Setelah itu, teteskan setetes madu murni pada area bawah kelopak mata sang anak. Nanti akan muncul sensasi dingin menjalar di kornea mata. Lakukan pengobatan ini setiap hari. Namun jika sudah lebih dari tiga hari tidak menunjukkan kesembuhan, segera periksakan anak ke dokter mata.

Artikel Lainnya
  • Ciri dan Penyebab Mata Minus pada Anak
  • Cara Mengatasi Sakit Mata pada Anak
  • Cara Membiasakan Anak Bangun Pagi
  • Tips Nyaman Bepergian dengan si Kecil
  • Efek Positif dan Negatif Televisi bagi Pertumbuhan Anak
  • Tips Memilih Dokter Anak yang Tepat
  • Manfaat Mendongeng bagi Pertumbuhan Anak
  • Cara Menghilangkan Kutu Rambut pada Anak
  • Gejala Kolik pada Anak
  • Autis pada Anak
  • tetanus pada anak
  • cacar air pada anak
  • anemia pada anak
  • cara jitu mengatasi cadel pada anak
  • cara mengajarkan anak tentang uang

Itulah tadi beberapa langkah pertolongan pertama juga alternatif obat herbal yang bisa Anda berikan kepada sang anak untuk antisipasi kondisi mata belekan yang lebih parah. Langkah pertolongan pertama tadi memang harus disegerakan, supaya peradangan karena mengucek mata terus menerus, tidak mengakibatkan mata rabun pada anak. Dan sebagai orang tua, jangan pernah abaikan kesehatan mata untuk anak Anda. Karena mata adalah aset yang sangat berharga, jangan lupa untuk memberinya kacamata ketika bepergian menggunakan kendaraan bermotor. Juga rajinlah meneteskan obat tetes mata minimal satu minggu dua kali, guna mengatasi mata kering karena terlalu lama kena radiasi layar televisi atau gadget juga untuk membersihkan kornea mata dari debu polusi.

Anak Kidal – Fakta dan Keunikkannya

Anak Kidal – Fakta dan Keunikkannya

Kebanyakan orang melakukan kegiatan sehari-hari dengan tangan kanan secara otomatis. Gerakan dengan tangan kanan ini dilakukan sejak seseorang lahir, bahkan tanpa berpikir terlebih dulu. Hal ini tidak memerlukan banyak penyesuaian, hanya perlu latihan untuk memperkuat motorik agar tangan terbiasa melakukan berbagai macam gerakan.

Namun, ada juga orang yang tangan kirinya lebih dominan alias kidal. Di dunia barat, orang yang kidal merupakan hal yang biasa. Tetapi di Indonesia yang masih menganut budaya ketimuran, semua hal yang dianggap sopan harus dilakukan dengan tangan kanan. Sedangkan menggunakan tangan kiri dianggap sebagai gerakan yang kurang sopan.

Karakteristik otak anak yang kidal

Kidal berhubungan erat dengan perkembangan otak. Kemampuan anak menggunakan tangannya sangat berkaitan dengan fungsi otak. Otak besar kita terdiri dari dua bagian yaitu kiri dan kanan. Otak kanan berfungsi mengatur bagian tubuh sebelah kiri, sedangkan otak kiri bertugas mengatur bagian otak sebelah kanan. Pada anak kidal, fungsi otak kanannya lebih dominan daripada otak kiri, dan mengalami perkembangan yang lebih baik. Otak kiri berfungsi sebagai pengatur kemampuan berbahasa, bicara, menulis, dan segala hal yang berkaitan dengan tata bahasa. Sementara otak kanan fungsinya sebagai pengatur kemampuan kreativitas dan persepsi, pengenalan dimensi ruang, situasi, kewaspadaan, dan konsentrasi.

Tanda jika anak kidal

Kidal merupakan sesuatu yang didapatkan melalui keturunan. Anak yang kidal dapat kita kenali sejak kecil. Hal ini dapat kita kenali dari tingkah laku anak yang aktif. Semakin mudah mengenali anak kidal dari seberapa aktif tangannya bereksplorasi. Segera setelah anak mengembangkan kemampuan motoriknya, anak akan menunjukkan tangan mana yang dominan. Sekitar usia 2 sampai 3 tahun paling tidak akan terlihat bila anak kidal, dan akan semakin jelas ketika usianya mencapai 5 tahun.

Menentukan anak kidal atau tidak

Sebelum menarik kesimpulan apakah si kecil termasuk orang yang bertangan kidal atau bukan, sebaiknya Anda usahakan bersikap tenang agar dapat bersikap obyektif. Tidak semua anak yang kerap menggunakan tangan kirinya adalah anak yang kidal. Kebanyakan batita dan balita akan tampak menggunakan tangan kanan dan kirinya secara bergantian ketika sedang beraktivitas sehari – harinya. Namun pada akhirnya sang anak memang akan memilih tangan mana yang dirasakan lebih nyaman untuk beraktivitas, dan Anda bisa melihat dengan jelas apakah ia kidal atau tidak. Tanda – tanda yang harus diperhatikan adalah:

  • Tangan mana yang digunakan ketika ia akan mengambil suatu benda
  • Tangan mana yang digunakan ketika akan makan
  • Tangan yang dipakai untuk menggosok gigi
  • Tangan yang dipakai untuk menyisir rambut
  • Tangan yang dipakai untuk mengaduk. Perhatikan arah adukannya, anak kidal biasanya akan mengaduk berlawanan dengan arah jarum jam.
  • Perhatikan dari arah mana anak mulai menggambar atau menulis. Jika ia kidal, anak akan mulai dari arah kanan.
  • Ketika diminta berdiri di atas satu kaki, perhatikan apakah ia lebih suka berdiri di atas kaki kiri.

Tantangan dengan anak kidal

Ketika Anda sudah mengetahui bahwa si kecil kidal, itu pertanda bahwa Anda harus lebih kreatif dalam mendidik dan mendukungnya. Menjadi orang bertangan kidal bukanlah sesuatu yang buruk atau negatif, akan tetapi dunia memang lebih mudah bagi orang yang bertangan kanan. Sebagian besar barang atau benda dibuat untuk orang yang bertangan kanan. Ada beberapa barang yang tidak bisa digunakan oleh orang bertangan kiri, misalnya gunting. Juga beragam tantangan lain seperti mengikat tali sepatu, pengaturan tenpat duduk, mengancingkan pakaian, dan membaca, sebab si kidal akan membaca dari kiri ke kanan.

Refleks anak kidal

Bertangan kidal artinya refleks tangan kiri lebih baik daripada tangan kanan. Anak yang kidal akan merasakan kecenderungan untuk melakukan berbagai aktivitas dengan tangan kiri. Karena sering digunakan dengan kecenderungan tangan kiri maka otot – otot nya juga lebih kuat, sehingga tangan kananlah yang menjadi tangan yang lebih lemah refleksnya.

Fakta – fakta tentang orang kidal

Berikut ini ada beberapa fakta tentang kidal yang perlu diketahuiterutama oleh para orang tua dan keluarga anak yang kidal agar dapat lebih memahami sang anak:

  1. Kidal dapat terjadi karena faktor keturunan. Pada tahun 2007 seorang peneliti bernama Clyde Francks menemukan bahwa seseorang yang kidal dapat didukung oleh faktor keturunan. Ketika melakukan studi terhadap penderita disleksia, ia menemukan gen yang berkaitan dengan kelainan kesimetrisan otak. Gen ini diturunkan dari pihak ayah. Namun bukan berarti hal ini menyatakan bahwa kidal adalah suatu kelainan otak.
  2. Kidal bukan selalu bawaan lahir. Sekitar 10% lebih orang di dunia adalah orang yang kidal. Artinya mungkin saja diantara setiap satu dari sepuluh orang mungkin saja lahir dengan bawaan kidal. Namun kidal tidak hanya terjadi karena bawaan lahir saja, tapi juga bisa karena tangan kanan tidak bisa melakukan fungsinya dengan benar, misalnya ada kelemahan otot yang membuat tangan kanan tidak bisa berfungsi dengan semestinya.
  3. Anak kidal membutuhkan peralatan khusus. Seperti telah disebutkan di atas, anak yang kidal memerlukan beberapa benda khusus yang bisa digunakannya dalam keseharian. Pada benda – benda tertentu, anak kidal tidak bisa menggunakan benda yang dibuat untuk orang bertangan kanan. Begitu juga ketika anak melakukan aktivitas, diperlukan teknik yang berbeda dari orang bertangan kanan.
  4. Orang kidal lebih pemalu. Pada tes perilaku yang dilakukan di Skotlandia menunjukkan bahwa orang kidal lebih pemalu. Rata – rata menyatakan bahwa mereka lebih takut membuat kesalahan dan menerima kritikan. Karena itu pula mereka biasanya bersikap lebih ragu – ragu.
  5. Orang kidal lebih sensitif. Ditemukan juga bahwa beberapa orang yang kidal memiliki ketidakseimbangan ketika memproses emosi di bagian otak kanan dan kiri mereka. Hal ini ternyata dipengaruhi oleh pemakaian tangan kiri dan kanan . Bisa jadi ini menjadi penyebab orang kidal yang mudah bad mood dan labil, sehingga orang yang kidal terkesan lebih sensitif daripada orang lainnya.
  6. Orang yang kidal lebih artistik. Sebuah penelitian juga mengungkapkan bahwa orang kidal lebih berbakat dalam bidang seni. Sebuah survei yang melibatkan lebih dari dua ribu orang kidal menunjukkan bahwa hasilnya sebagian besar orang kidal lebih berbakat dalam seni dan bidang artistik.
  7. Ada hari spesial bagi orang kidal. Komunitas orang kidal yang bernama Left Handler’s Club di Inggris mulai memperingati hari orang kidal sejak tahun 1900. Sejak itu setiap tanggal 13 Agustus diperingati sebagai hari untuk orang kidal.
  8. Orang kidal ber IQ tinggi. Otak orang yang kidal lebih terstruktur sehingga kerap memiliki kemampuan intelektual di atas rata – rata dalam berbagai bidang. Mensa, organisasi yang beranggotakan para pemilik IQ tertinggi di dunia menyatakan setidaknya 20 % dari anggotanya adalah para pengguna tangan kiri.
  9. Punya resiko gangguan mental lebih tinggi. Schizophrenia adalah salah satu bentuk gangguan mental yang diartikan sebagai gangguan biokimia komplek yang membuat seseorang sulit membedakan kenyataan dengankhaan. Sebuah penelitian menyatakan bahwa walaupun orang kidal hanya menempati sejumlah 10% dari populasi, sebanyak 40% orang yang menderita skizoprenia adalah orang kidal. Penelitian lainnya lagi menyatakan bahwa satu gen tertentu dapat meningkatkan resiko seseorang untuk menjadi kidal namun sekaligus juga mengalami skizoprenia. Daripada orang bertangan kanan, orang kidal lebih beresiko mengalaminya atau juga mengalami gangguan bipolar.
  10. Anak kidal berpikir secara berbeda. Sisi otak sebelah kiri yang mengontrol sisi tubuh bagian kanan termasuk tangan kanan mengatur kemampuan bicara, bahasa, logika, matematika dan sains. Sedangkan sisi otak kanan yang mengontrol bagian tubuh sebelah kiri temasuk tangan kiri, mengatur kemampuan bermusik, seni, persepsi, dan emosi. Sisi otak kanan mengatur pemikiran abstrak dan imajinasi, sedangkan sisi kiri berpikir secara logis. Fungsi otak anak yang bertangan kanan biasanya cenderung kaku. Sisi kanan hanya mengatur bahasa dan logika, sedangkan sisi kiri hanya mengatur emosi dan persepsi. Namun otak anak kidal biasanya lebih fleksibel.

Keuntungan dari Menjadi Kidal

Kidal bukanlah suatu cacat atau kerugian besar bagi seseorang, hal itu hanya menunjukkan bahwa otaknya bekerja dengan cara yang berbeda. Bahkan ada beberapa keuntungan yang didapatkan dari menjadi seorang yang kidal, diantaranya:

  • Anak yang kidal lebih kreatif dan memiliki peluang besar untuk mengembangkan bakatnya di dunia seni. Namun, banyak juga orang kidal yang frustasi dan menyerah karena keterbatasan sarana yang cocok bagi mereka. Karena itu, untuk menjamin keberhasilan mereka dalam bidang seni diperlukan peralatan yang tepat.
  • Dalam dunia olah raga dimana kedua lawan harus saling berhadapan, pitcher baseball yang bertangan kiri selalu dicari, begitu juga dengan pemain tenis, petinju, pemain anggar, dan banyak lagi. Hal ini disebabkan tak lain karena lawannya yang bertangan kanan akan mengalami kesulitan saat menyesuaikan diri dengan lawan bertangan kiri.
  • Mata orang yang kidal lebih mudah menyesuaikan dari pandangan ketika berada di bawah air.
  • Orang bertangan kiri tercatat lebih mudah lulus tes mengemudi.
  • Orang kidal bisa mengetik sekitar 3400 kata pada keyboard QWERTY standar, dibandingkan dengan orang bertangan kanan yang hanya bisa mengetik 450 kata saja.
  • Memiliki kemampuan memecahkan masalah yang lebih baik adalah juga salah satu kelebihan orang bertangan kiri. Mereka bisa dengan cepat memproses informasi yang didapatkannya.
  • Orang yang bertangan kiri juga lebih baik dalam melakukan multi tasking, karena terbiasa berpikir cepat untuk mengatasi tantangan yang mereka hadapi di dunia orang bertangan kanan.

Cara Mengatasi Anak Kidal

Orang tua dapat membantu anak yang kidal untuk tetap mengembangkan potensi dirinya seperti anak lainnya yang bertangan kanan, sehingga anak dapat mandiri dan tidak merasaa tersisih dalam kehidupan sosisal atau pergaulannya.

1. Jangan memaksa

Beberapa anggapan menyatakan bahwa jika anak terlihat lebih cenderung menggunakan tangan kiri, maka ia harus dilaatih untuk menggunakan tangan kanannya. Hal itu bisa jadi benar namun dalam melatih tangan kanan anak diperlukan kesabaran. Orang tua tidak bisa memaksa anak untuk mempelajari gerakan tubuh atau tangan sebelah kanan, karena secara alamiah anak bergerak dengan tangan kiri. Itu berarti perlu waktu yang panjang dan usaha yang telaten untuk melatih tangan kanan anak.

2. Latih tangan anak

Ketika berhubungan dengan aspek sosial, sebaiknya orang tua melatih tangan anak yang sebelah kanan agar terbiasa. terkadang, tangan kanan dianggap lebih baik untuk digunakan. Misalnya untuk berjabat tangan, memberikan sesuatu kepada orang lain, atau menerima pemberian orang lain. Anak yang kidal pasti akan merasa canggung untuk menggunakan benda yang dibuat untuk orang bertangan kanan. Karena itulah sebaiknya tangan kanan anak juga dilatih agar ia dapat menggunakan kedua tangannya dengan leluasa dan menyeimbangkan antara aktivitas otak kanan serta otak kirinya.

3. Gunakan trik

Mendidik anak yang kidal tidak bisa menggunakan metode yang terlalu kaku. Orang tua harus pandai berimprovisasi agar ia tidak merasa semakin rendah diri dan sensitif karena merasa dirinya berbeda dengan teman – temannya yang lain. Sesuaikan cara pendekatan orang tua terhadap anak yang kidal dengan karakter anak, sehingga orang tua juga dapat mengetahui celah yang bisa digunakan untuk dapat berkomunikasi dan memahami karakter anak.

4. Bekerja sama dengan sekolah anak

Sebagai orang tua dari anak yang kidal, sangat penting untuk menjalin kerjasama atau hubungan yang baik dengan sekolah anak. Usahakan agar semua pihak yang bertanggung jawab terhadap anak saat ia berada di sekolah mengetahui kondisi anak dan bisa memberi dukungan kepada anak yang kidal dengan cara yang sepatutnya. Orang tua terutama harus menyampaikan kondisi ini kepada guru yang mengajar anak sehari – hari. Pentingnya menemukan sekolah dan guru yang tepat juga harus diperhatikan oleh orang tua. Jangan memaksakan anak untuk bersekolah di tempat yang tidak dapat memahami dirinya.

5. Puji anak ketika dia berhasil

Melebihi anak lainnya, pujian sangat berpengaruh kepada anak yang kidal. Ketika anak kerap kali merasa tidak percaya diri karena berbeda dengan anak lainnya, sebuah pujian yang diberikan karena ia telah melakukan suatu keberhasilan akan meningkatkan rasa percaya dirinya dengan sangat efektif.

6. Bersabarlah

Anak yang kidal terkadang dianggap kurang sopan karena ia sering lupa menggunakan tangan kanannya untuk kegiatan yang membutuhkan tata krama seperti makan, bersalaman, atau memberikan barang kepada orang lain. Sebaiknya orang tua tidak langsung menegur atau memarahi anak karena ia lupa menggunakan tangan kanannya, sebab hal itu akan menghambat aktivitas otak kanannya. Ketika anak kidal banyak melakukan aktivitas dengan tangan kirinya, banyak orang yang akan menganggapnya kurang sopan. Orang tua biasanya akan bereaksi dengan memberikan teguran keras, memarahi, bahkan tidak jarang membentaknya karena merasa malu dengan periaku anak. Yang terpenting harus diingat bahwa anak tidak melakukan semua itu dengan sengaja, akan tetapi karena hal itu dikendalikan oleh otaknya.

Masalah yang Sering Dialami Anak Kidal

Dalam dunia yang dihuni oleh mayoritas orang bertangan kanan, seorang anak yang kidal tentu menjadi minoritas. Masalah yang dihadapi orang kidal biasanya berkisar tentang masalah teknis, seperti :

  • Sulit menggunakan komputer jika menggunakan mouse yang khusus dibuat oleh orang yang bertangan kanan, karena fungsi mouse dengan kebiasaan tangan akan tertukar.
  • Peralatan olahraga yang dibuat untuk orang bertangan kanan sehingga menyulitkan mereka untuk mahir dalam olahraga.
  • Alat tulis yang tidak sesuai yang mempengaruhi kemampuan menulis mereka, sehingga hasil tulisan seringkali menjadi kotor atau berantakan.
  • Sulit mempelajari alat musik yang tidak dibuat khusus untuk pemakaian tangan kiri.
  • Terhambat kreativitasnya dalam seni melukis juga karena peralatan yang tidak sesuai.
  • Penataan meja makan yang khusus dibuat untuk orang bertangan kanan ketika sedang berada di restoran yang menyajikan fine dining.
  • Mengalami ejekan dan sikap yang merendahkan dari orang lain yang tidak mengerti kondisi anak yang bertangan kiri.
  • Menggunting memakai gunting biasa juga akan menjadi kesulitan bagi anak yang bertangan kiri dan akan berakibat kepada hasil guntingan tidak rapi dan banyak kertas yang terbuang.
  • Menjadi objek keingintahuan dan keheranan orang lain yang tidak begitu sensitif dengan kondisi mereka yang bertangan kiri.
  • Makan bersama juga dapat menjadi kesulitan tersendiri karena siku orang yang kidal biasanya akan berbenturan dengan orang yang makan menggunakan tangan kanan, kecuali jika orang kidal ditempatkan di ujung meja sehingga ia bisa makan dengan nyaman.

Diatas semua hal yang perlu Anda lakukan bagi anak yang kidal, hal yang terutama harus dilakukan adalah memberikan dukungan kepadanya. Sekarang ini telah banyak benda – benda yang dibuat khusus untuk orang yang kidal, jadi dengan benda – benda tersebut akan memudahkan anak untuk melakukan berbagai aktivitasnya sehari – hari.

Artikel lainnya
  • anak tersedak penyebab bahaya dan cara mengatasinya
  • bahaya benturan pada kepala bayi dan anak
  • cara mengatasi mata minus pada anak
  • bahaya bedak tabur bagi bayi
  • gejala hipertensi pada anak
  • jenis mainan yang merangsang otak anak
  • manfaat oatmeal untuk bayi dan anak
  • cara mendidik anak yang suka membantah
  • manfaat menjemur bayi dan anak
  • cara mengatasi cegukan pada bayi
  • ciri ciri anak hiperaktif
  • gejala diabetes pada anak
  • jenis makanan yang berbahaya untuk anak
  • cara mengatasi bayi yang mudah terkejut ketika tidur
  • tanda tanda anak kurang gizi

Mungkin benda – benda khusus tersebut masih sulit ditemukan di negara kita, karena itu juga sangat penting untuk membiasakan anak menggunakan kedua tangannya agar hidupnya lebih mudah. Selain itu, usahakanlah untuk tidak selalu mengkhawatirkan kondisi anak. Kidal bukanlah suatu situasi yang buruk, namun anak akan dapat mengatasinya dengan dukungan dan kasih sayang orang tua.

5 Bahaya Anak Terjatuh Terlentang – Penyebab, Penanganan dan Pencegahan

5 Bahaya Anak Terjatuh Terlentang – Penyebab, Penanganan dan Pencegahan

Memiliki anak yang aktif adalah suatu kebahagiaan tersendiri bagi orangtua. Dengan aktifnya anak bergerak, kadangkala orangtua juga merasa was-was dengan bahaya anak terjatuh atau terluka. anak dapat terjatuh atau terluka pada saat bermain, atau bayi terjatuh saat mulai belajar berjalan, terjatuh dari gendongan dan sebagainya.

Terjatuh adalah hal yang wajar terjadi pada anak-anak, terutama pada batita yang masih belajar berjalan. Selain pada batita yang belajar berjalan, biasanya anak juga akan terjatuh ketika mereka bermain atau berlari-lari. Namun yang berbahaya ketika anak terjatuh dengan posisi terlentang.

Penyebab Anak Terjatuh

Banyak faktor atau penyebab yang membuat anak terjatuh, entah hal tersebut terjadi secara sengaja ataupun tak disengaja. Beberapa diantaranya adalah :

  1. Anak Tersandung – Saat anak-anak bermain, ada baiknya kita menyingkirkan barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan. letakkan barang tersebut di tempat yang tidak dapat dijangkau anak -anak, di gudang misalnya. Menyingkirkan barang-barang yang tidak terpakai untuk menghindari anak tersandung ketika bermain saat mereka berlari ataupun berjalan.
  2. Jatuh dari Tangga – Jika memiliki anak tangga dirumah, maka orangtua perlu memperhatikan keamanan anak. Yang dapat orangtua lakukan adalah pertama berikan pintu pada tangga agar anak tidak bisa melewati atau turun naik tangga sendiri. Dengan memberikan pintu tangga, maka anak akan lebih aman dan terhindar dari kemungkinan jatuh dari tangga. Karena hal ini dapat menyebabkan berbagai risiko seperti gegar otak, kelumpuhan dan bahkan kematian pada anak.
  3. Tempat Tidur Terlalu Tinggi – Dalam memilih tempat tidur anak, pertimbangkan beberapa hal untuk keamanan anak. Apalagi jika memilih tempat tidur bertingkat, resiko terjatuh lebih besar karena turun naik ke tempat tidur lebih sering anak lakukan.
  4. Lantai Licin – Ketika lantai sedang di pel, pastikan anak berada di tempat yang aman dan tidak sedang berjalan, bermain atau berlari di area tersebut. pada lantai licin, saat terpeleset jatuh dengan posisi terlentang sangatlah mungkin. hal ini sangat berbahayakarena dapat mengakibatkan anak mengalami gegar otak atau patah tulang.
  5. Terpeleset Sandal – Memilih sandal yang tepat untuk anak juga penting. Pilihlah sandal dengan sol yang sesuai dengan ukuran kaki anak. Sandal yang aman atau memiliki bahan anti selip walaupun digunakan di tempat yang basah. Orangtua seringkali membeli sepatu atau sandal yang ukurannya lebih besar dari ukuran kaki anak agar awet dan tidak sering membeli sandal. Sebaiknya lebih mengutamakan kenyamanan dan keselamatan anak. Karena jika kita memberikan anak sandal yang lebih besar dari ukuran kakinya, anak bisa terpeleset atau tersandung dalam beberapa posisi. Seperti lutut yang terjatuh duluan, muka yang terjatuh ke bawah dan bahkan jatuh dengan posisi terlentang.
  6. Susah Menjangkau Mainan – Masa anak-anak memang indentik dengan masa dimana aktivitas mereka dihabiskan untuk bermain. Hal inilah yang membuat orang tua lebih sering membelikan anak mainan baru. Tentu setiap anak memiliki mainan kesayangan, yang selalu mereka gunakan ketika bermain. Banyaknya mainan terkadang membuat orangtua lebih suka meletakkannya di atas meja, lemari atau tempat yang lainnya. Namun harus diingat, jika ingin menyimpan mainan anak, sebaiknya ditempat yang mudah di jangkau oleh mereka. karena meletakkan mainan pada tempat yang sulit di jangkau anak, seperti di atas meja akan membuat anak kesulitan untuk menjangkaunya. Mungkin saja mereka akan berpikir untuk memanjat dengan kursi atau yang lainnya, dan ini berbahaya bagi anak. Mereka dapat terpeleset dan jatuh terlentang saat akan mengambil mainan tersebut. Oleh sebab itu sebaiknya menyiapkan box mainan agar anak mudah menyimpan, meletakkan atau mengambil mainannya.
  7. Anak Memanjat Kursi – Anak-anak seringkali mencoba untuk menirukan orang dewasa di sekitar mereka. Seperti duduk di kursi atau naik ke tempat tidur. Jika tempat tersebut tidak tinggi mungkin tidak bermasalah untuk anak-anak. namun jika tempat tersebut tinggi dan anak-anak memanjat untuk menaikinya, tentu saja resiko terjatuh akan dialami oleh anak. Karena itu orangtua perlu ekstra mengawasi apa yang anak lakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
  8. Lantai Kamar Mandi Licin – Kasus kematian akibat terpeleset di kamar mandi adalah yang paling sering terjadi. Membersihkan dan menyikat lantai kamar mandi agar tidak licin sudah pasti harus dilakukan. Jika anak terpeleset di kamar mandi, akibatnya sangat fatal sekali seperti gegar otak, patah tulang, kejang, dan bahkan kematian. Oleh sebab itu selalu perhatikan lantai kamar mandi agar tidak licin, sehingga anak tidak terpeleset.
  9. Jatuh dari Sepeda – Bermain sepeda adalah hal yang sangat disukai anak-anak. Dalam bermain sepeda, anak-anak perlu pengawasan orang dewasa. karena bisa sajahal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
  10. Bertengkar dengan Teman – Sekarang ini, tayangan di televisi seringkali mempertontonkan hal yang tidak seharusnya dilihat anak-anak. Atau permainan games di ipad, handphone, komputer dan lainnya. Seperti acara boxing, perkelahian atau kekerasan yang lainnya, karena anak akan meniru gaya atau tingkah laku tersebut ketika bertengkar dengan teman atau saudaranya.

Penyebab Bayi Terjatuh

Bukan saja anak-anak yang sudah aktif berjalan, berlarian dan melompat yang memiliki resiko terjatuh, namun bayi mungil pun memiliki resiko yang sama. Bahkan saat tidur pun bayi bisa terjatuh, jika bayi tersebut sudah bisa berguling. Selain itu ada beberapa hal lainnya yang menjadi penyebab bayi terjatuh, yaitu :

  • Belajar membalikkan badan – Pada tahap bayi sudah dapat membolak balikkan tubuhnya ke kanan dan kiri, maka saat ini bayi sudah harus penjagaan ektra dari orangtua. Jika di letakkan di tempat tidur tanpa ada pembatas mungkin saja bayi terjatuh, karena bayi sudah mampu bergerak ke sana kemari. Sebagai pengamanan ada baiknya meletakkan kasur di bawah ranjang atau meletakkan bayi di kasur bawah (tanpa ranjang).
  • Belajar Berdiri – Pada bayi dalam masa belajar berdiri, sering kali mereka terjatuh dan bangun lagi. Hal ini wajar karena anak terus mencoba untuk menyeimbangkan berat badannya. Tidak meninggalkan bayi sendiri tentunya pilihan yang baik untuk orangtua. Atau mengalasi lantai dengan kasur tipis, matras atau media lainnya yang relatif aman untuk si kecil. Sehingga jika si kecil terbentur atau terjatuh tidak berakibat fatal.
  • Belajar Berjalan – Setelah melewati tahap belajar berdiri, anak pastinya akan mencoba untuk belajar berjalan. Pastikan anak berjalan di tempat yang aman dan tidak licin, jauhkan benda-benda yang bisa mengganggu proses berjalan anak.
Sebagai orangtua memberikan keamanan dan kenyamanan untuk anak sangatlah penting untuk mengatisipasi resiko-resiko yang tidak diharapkan dan mereka bisa menjalani aktivitasnya dengan ceria.

Bahaya Anak Jatuh Dengan Posisi Terlentang

Dari segala posisi saat anak terjatuh, pada saat anak jatuh terlentanglah yang paling berbahaya, karena posisi terjatuh ini berhubungan dengan otak anak. Beberapa hal yang dapat terjadi pada anak ketika anak jatuh terlentang adalah :

  1. Gegar Otak

Pada saat anak terjatuh dengan bagian kepala belakangnya membentur lantai, bisa saja anak mengalami gegar otak. Dalam masa pertumbuhan bayi dan anak, hal ini dapat menghambat fungsi kognitif anak, mengakibatkan gangguan syaraf bahkan dapat mengalami amnesia.

  1. Patah Tulang

Terjatuh dari tempat tinggi atau tertimpa suatu benda/barang juga dapat mengakibatkan tulang anak patah. Jika terjadi pada tulang belakang anak sangat berbahaya. Selain menganggu pertumbuhan tulang juga dapat mengakibatkan kelainan pada struktur tulang anak.

  1. Pendarahan Bagian Dalam Tubuh

Terjatuh juga dapat membuat organ-organ dalam tubuh anak mengalami pendarahan. Bukan hanya pendarahan akibat luka di kulit atau tubuh bagian luar, pendarahan atau luka didalam tubuh juga dapat terjadi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, jika anak terjatuh dan orangtua menemukan hal-hal yang tidak semestinya atau perilaku anak tidak seperti biasanya, ada baiknya orangtua segera membawa anak ke rumah sakit untuk memeriksakannya lebih lanjut.

  1. Syaraf Terjepit

Kejadian syarat terjepit bukan hanya di derita oleh orangtua saja, anak-anak pun dapat mengalaminya apabila anak terjatuh dengan posisi punggung membentur lantai. Selain dapat mengakibatkan keseleo pada tulang, retak, mengganggu struktur tulangnya, dapat juga mengakibatkan kelumpuhan pada saraf. Banyak hal yang dapat terjadi pada kondisi anak terjatuh, maka dari itu waspadalah terhadap segala aktivitas anak Anda. Terutama anak-anak yang masih belum mengerti apakah sesuatu itu berbahaya atau tidak.

  1. Kematian

Hal terburuk dan paling fatal yang tidak diharapkan semua orangtua adalah resiko kematian. Karena itu, orangtua diharapkan tidak lalai menjaga anak-anaknya dalam setiap kesempatan.

Yang Harus diLakukan jika Anak Jatuh Terlentang

  • Perhatikan posisi ketika anak jatuh
  • Perhatikan bagian tubuh anak manakah yang terbentur
  • Jika anak jatuh dari ketinggian, perkirakan berapa meter tingginya
  • Perhatikan reaksi anak saat terjatuh
  • Carilah apakah ada bagian tubuh anak yang memar atau benjol ( kepala, paha, lengan dan punggung ).
  • Jika ada bagian yang memar atau benjol berikan minyak tawon, minyak Sumbawa atau minyak kelapa, cara ini dilakukan untuk mengurangi memar pada bagian tubuh anak.
  • Jika menemukan benjol dan memar berlebihan hingga berdarah, bawalah ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan observasi medis.
  • Jika anak masih bayi, coba gerakkan tangan , kaki dan lihatlah kepala anak ke kanan, ke kiri.
  • Jika setelah jatuh anak merasa pusing bawalah ia ke dokter.
  • Jika setelah jatuh anak mual dan muntah bawalah anak ke rumah sakit .
  • Jika anak lebih diam setelah jatuh, bawalah anak ke dokter atau rumah sakit sesegara mungkin.
  • Catatlah urutan kejadian terjatuhnya anak jika dirasa perlu.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menangani anak terjatuh. Lakukan observasi sederhana di rumah, catatlah apa saja yang di alami anak dan dikeluhkan anak. Jika tiba-tiba menemukan anak terjatuh, tanpa melihat bagaimana kejadiannya, berikut beberapa tips yang bisa orangtua lakukan :

  • Perhatikan posisi anak saat menemukannya dalam keadaan jatuh
  • Perhatikan tingkat kesadaran anak, perhatikan apakah anak menangis atau tidak.
  • Jika menemukan anak hanya diam saja, sebaiknya segera bawa ke dokter atau rumah sakit.
  • Jika menemukan anak jatuh dalam keadaan terlentang, sebaiknya segera lakukan observasi dasar.
  • Gerakkan kaki dan tangan anak ( hal ini untuk mengetahui bagian mana yang sakit dan jika anak merasa sakit berlebihan, sebaiknya bawalah anak ke dokter)
  • Jika menemukan anak dalam keadaan tidak sadar, cepat bawa anak ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan tim medis untuk meminimalisir kemungkinan terburuk yaitu kematian.

Cara Menghindari Anak Jatuh Terlentang

  1. Letakkan barang yang tidak terlalu penting digudang.
  2. Pilihlah tempat tidur yang nyaman dan aman untuk anak, terutama pada bayi.
  3. Berikan pintu pada tangga, agar anak tidak naik turun tangga dan terpeleset.
  4. Letakkan mainan anak dalam box khusus tempat mainannya, agar anak mudah menjangkau mainannya.
  5. Bersihkan kamar mandi, dan sikat lantai kamar mandi secara teratur.
  6. Jangan biarkan anak main di dalam kamar mandi.
  7. Jika keluar dari kamar mandi biasakan mengeringkan telapak kaki dengan keset, dan jangan lupa ajarkan anak untuk berkeset ketika keluar dari kamar mandi.
  8. Jika lantai sedang di pel, sebaiknya jangan perbolehkan anak berjalan.
  9. Ajarkan anak cara duduk atau naik ke tempat tidur dengan benar.
  10. Berikan anak sandal yang sesuai dengan ukuran kakinya, dan pilihlah sandal anti selip untuk anak
Artikel Lainnya
  • cara mengatasi anak kidal
  • anak tersedak
  • bahaya benturan pada kepala bayi dan anak
  • cara mengatasi mata minus pada anak
  • bahaya bedak tabur bagi bayi
  • gejala hipertensi pada anak
  • jenis mainan yang merangsang otak anak
  • manfaat oatmeal untuk bayi dan anak
  • cara mendidik anak yang suka membantah
  • manfaat menjemur bayi dan anak
  • cara mengatasi cegukan pada bayi
  • ciri ciri anak hiperaktif
  • gejala diabetes pada anak
  • jenis makanan yang berbahaya untuk anak
  • cara mengatasi bayi yang mudah terkejut ketika tidur

Walaupun orangtua sudah melakukan pencegahan, pengawasan dan penjagaan semaksimal mungkin, tetap ada kemungkinan bayi atau anak terjatuh. Jika sudah terjadi, lakukan observasi untuk mencegah hal-hal buruk yang lebih fatal.

Bayi Tidur Tengkurap – Resiko dan Manfaatnya

Bayi Tidur Tengkurap – Resiko dan Manfaatnya

Tidur yang nyenyak sangat penting bagi  bayi terutama yang baru lahir. Hal – hal yang menentukan apakah seorang bayi mendapatkan cukup tidur dipengaruhi banyak faktor, seperti keadaan lingkungan sekitar, rutinitas sebelum tidur, cukup makan atau mendapatkan susu, dan juga pemilihan waktu tidur yang tepat serta posisi tidur yang tepat juga. Setiap bayi biasanya memiliki posisi tidur favoritnya sendiri. Ketika mulai tertidur, posisi tubuh bayi secara otomatis akan menyesuaikan dengan posisi yang dia sukai.

Bayi – bayi diketahui senang tengkurap. Sekilas posisi tidur tengkurap memang membuat bayi terlihat lucu dan menggemaskan. Namun dibalik itu semua ternyata ada beberapa kekurangan yang terdapat pada posisi tidur bayi yang tengkurap tersebut. Banyak orang tua yang merasa khawatir untuk membiarkan bayi tidur tengkurap terlalu lama atau tanpa pengawasan, karena itu mereka lebih suka menidurkan bayi dengan posisi telentang. Sebenarnya tidak hanya telentang atau tengkurap saja, pada dasarnya ada beberapa posisi tidur bayi yang bisa diamati oleh para orang tua.

Posisi Tidur Bayi

Pada umumnya para bayi biasa tidur dalam tiga posisi berikut yaitu:

  • Telentang – Biasanya bayi yang berusia antara nol sampai tiga bulan tidur dalam posisi telentang karena belum banyak bergerak dan berguling. Posisi tidur telentang dianggap oleh para ahli sebagai posisi yang paling aman karena dapat menurunkan tingkat resiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) sampai 50%.
  • Miring – Posisi ini lebih sering terlihat pada bayi yang lahir secara prematur, terutama pada bayi prematur yang masih menggunakan alat bantu untuk pernafasannya. Biasanya posisi tidur untuk bayi prematur ini dimiringkan tubuhnya ke kanan agar proses dalam pengosongan lambungnya dapat berjalan optimal.
  • Tengkurap – Posisi tidur ini seringkali menjadi perdebatan di kalangan para ahli, karena dianggap bisa menjadi penyebab utama sindrom kematian bayi mendadak atau SIDS. Para orang tua pun terbagi antara menyetujui bayi tidur tengkurap dan yang lebih cemas jika bayinya terbiasa tidur tengkurap.

Resiko Tidur Tengkurap Bagi Bayi

Untuk bayi yang belum bisa mengendalikan anggota tubuhnya sendiri dan yang sistem motoriknya belum matang, tidur tengkurap memang bisa menimbulkan banyak bahaya. Bahaya untuk bayi jika tidur tengkurap yaitu:

  1. Mengganggu pernafasan bayi

Tidur tengkurap dengan wajah menghadap ke alas tidur akan membuat bayi sulit bernafas karena hidung dan mulutnya akan terhalang oleh alas tidur tersebut. Jika hidung tersumbat, maka pertukaran udara untuk bernafas akan sulit. Karbondioksida yang keluar akan dihirup lagi oleh bayi. Tengkurap juga akan membuat dada bayi tertekan karena menopang tubuhnya dan sulit untuk mengembang ketika bernapas, membuat bayi rentan akan mengalami sesak napas. Anda juga perlu mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan pernafasan bayi, yaitu bahaya bedak tabur bagi bayi, cara mengatasi cegukan pada bayi, dan serba serbi mengenai anak tersedak.

  1. Menghambat kinerja otak bayi

Ketika bayi dalam posisi tengkurap, organ tubuhnya mulai dari kepala hingga kaki akan tertekan oleh berat badannya. Hal itu juga akan mempengaruhi peredaran darah di tubuh bayi, dan juga mempengaruhi peredaran darah ke otak bayi yang akan berakibat mengganggu fungsi otak bayi. Perkembangan otak bayi juga dapat terganggu ketika terjatuh, ada bahaya benturan pada kepala bayi dan anak, bahaya anak terjatuh terlentang, dan namun ada pula faktor yang dapat mengoptimalkan perkembangan otak bayi dengan beberapa jenis mainan yang merangsang otak anak.

  1. Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)

Sindrom kematian bayi mendadak adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi dimana seorang bayi yang tampak sehat bisa meninggal secara tiba-tiba. Biasanya hal ini rentan terjadi pada bayi berusia satu bulan hingga satu tahun. Walaupun telah dilakukan berbagai penelitian akan tetapi masih belum diketahui faktor penyebab yang pasti, namun posisi tidur tengkurap bayi ditenggarai sebagai salah satu penyebabnya.

Penyebab SIDS

Kombinasi antara faktor fisik dan lingkungan tidur bayi bisa menjadikannya lebih rentan terhadap SIDS. Faktor penyebab ini bisa bervariasi dari satu anak dengan anak lainnya.

  1. Faktor Fisik

Faktor fisik yang biasa dihubungkan dengan SIDS termasuk beberapa hal berikut ini:

  • Abnormalitas otak – Beberapa bayi yang lahir dengan bermasalah, membuat mereka lebih rentan mengalami kematian dengan SIDS. Pada banyak bayi yang mengalami SIDS, bagian otak yang mengatur pernapasan serta kegiatan tubuh saat tidur belum berkembang dengan baik sepenuhnya.
  • Berat Badan Lahir yang Rendah – Bayi yang lahir prematur atau merupakan bagian dari kelahiran multiple seperti anak kembar, meningkatkan kemungkinan bahwa otak bayi belum berkembang sepenuhnya, jadi tubuh bayi belum mengembangkan kontrol yang baik terhadap pernapasan dan detak jantungnya sendiri.
  • Infeksi pernapasan – Banyak dari bayi yang mengalami SIDS baru saja sembuh dari penyakit flu, yang juga bisa berperan dalam masalah pernapasan.
  1. Faktor Lingkungan Tidur Bayi

Benda – benda yang ada di boks bayi atau posisi tidurnya dikombinasikan dengan masalah fisik pada bayi dapat meningkatkan resiko SIDS. Contohnya seperti berikut ini:

  • Tidur pada perut atau sisi tubuh – Bayi yang ditempatkan pada perutnya atau pada posisi miring lebih mudah mengalami kesulitan bernapas ketimbang yang diletakkan pada posisi telentang.
  • Tidur pada permukaan yang terlalu lembut – Berbaring dengan wajah menghadap ke bawah pada kasur berbulu atau pada kasur air dapat menghalangi jalur pernapasan bayi. Menyelimuti bayi hingga ke kepala juga sangat beresiko.
  • Tidur dengan orang tua – Sementara resiko SIDS menurun ketika bayi tidur di satu ruangan yang sama dengan orang tuanya, resiko yang sama justru meningkat apabila bayi tidur satu tempat tidur dengan orang tua.

Sebagaimana diuraikan pada point diatas, posisi tengkurap memang sangat rawan untuk bayi dengan faktor – faktor fisik tertentu untuk mengalami SIDS, namun bukan berarti bayi yang tidak memiliki faktor fisik tertentu bisa bebas dari resiko mengalami SIDS pula ketika sedang tidur dalam posisi tengkurap.

Faktor Resiko SIDS

SIDS bisa menyerang bayi manapun, namun para peneliti telah mendapatkan beberapa faktor resiko yang mungkin menyebabkan seorang bayi lebih rentan mengalami SIDS yaitu:

  • Bayi laki – laki lebih mungkin terkena SIDS daripada bayi perempuan.
  • Bayi lebih rapuh pada usia sekitar dua sampai tiga bulan pertama hidupnya, sehingga pada usia itu lebih mungkin terserang SIDS.
  • Untuk alasan yang kurang dimengerti dan belum ditemukan penyebabnya, bayi berkulit hitam dan Indian Amerika serta penduduk asli Alaska lebih mungkin mengalami SIDS.
  • Bayi yang mempunyai sepupu atau kerabat yang meninggal akibat SIDS juga mempunyai resiko lebih besar terhadap SIDS.
  • Bayi yang hidup bersama perokok lebih mempunyai resiko tinggi terhadap SIDS, karena menjadi perokok yang pasif dengan menghirup asap rokok setiap harinya. Sayangnya, tidak semua orang menyadari bahayanya merokok di dekat bayi dan anak – anak sehingga masih banyak orang tua atau keluarga perokok yang mengekspos bayi dan anak terhadap racun dari asap rokok.

Lahir terlalu awal atau memiliki berat badan lahir yang rendah juga meningkatkan resiko bayi mengalami SIDS, begitu juga dengan saat kehamilan jika ibu berusia lebih muda dari dua puluh tahun, seorang perokok, menggunakan obat – obatan dan alkohol, serta tidak mendapatkan perawatan yang layak setelah melahirkan. Untuk menambah pengetahuan Anda tentang seluk beluk membesarkan seorang anak, perlu diketahui ciri – ciri anak hiperaktif , cara mengatasi mata minus untuk anak, dan apa saja manfaat oatmeal untuk bayi dan anak.

Posisi Tidur yang Tepat Untuk Bayi

Para ahli masih menganggap bahwa resiko bayi mengalami SIDS masih tinggi sampai bayi berusia 12 bulan. Karena itulah disarankan untuk menidurkan bayi dalam posisi telentang sampai usianya setidaknya satu tahun. Ada kekhawatiran para orang tua bahwa bayi yang tidur telentang dapat tersedak atau menelan muntahnya sendiri, namun sejauh ini tidak ada bukti bahwa hal tersebut beresiko terjadi karena bayi memiliki perlindungan pada sistem pernapasannya. Walaupun bayi yang tidur telentang mungkin saja akan mengalami kurang tidur karena ia lebih mudah terkejut atau sering terbangun, akan tetapi secara keseluruhan posisi terlentang sangat lebih aman dibandingkan tidur tengkurap.

Kapan Bayi Boleh Tidur Tengkurap?

Ketika bayi berusia satu sampai empat bulan, sangat tidak disarankan untuk membiarkannya tidur tengkurap. Pada umumnya bayi yang berusia tiga sampai enam bulan bisa tengkurap sendiri, akan tetapi usia yang paling tepat untuk menidurkan bayi dengan posisi tengkurap adalah pada usia empat bulan. Sebab, pada usia ini bayi telah mampu menopang kepala dan lehernya dengan sadar. Bayi juga sudah mampu mendorong badannya dengan menggunakan sikunya, karena otot – otot dan kemampuan motoriknya sudah mulai berkembang dengan baik. Sementara itu, Anda dapat melatih bayi untuk tidur lebih teratur di waktu yang tepat sehingga ia cepat memperoleh pola tidur yang benar. Dan juga ketahuilah beberapa hal yang berhubungan dengan kesehatan serta tumbuh kembang anak, seperti gejala hipertensi pada anak, gejala diabetes pada anak, dan apa saja manfaat menjemur bayi dan anak secara teratur di pagi hari.

Cara lain Membuat Bayi Tengkurap

Bila Anda masih ingin mendapatkan manfaat tengkurap untuk bayi namun masih khawatir membiarkannya tidur tengkurap terlalu lama, ada cara lain untuk membuat bayi tengkurap tanpa harus tidur nyenyak yaitu:

  • Bila Anda sedang berbaring, letakkan bayi tengkurap di perut Anda.
  • Anda bisa menengkurapkan bayi pada alas yang padat dan aman bagi bayi, seperti diatas selimut di lantai.
  • Gendong si bayi di lengan Anda dengan posisi tengkurap.

Hal yang harus diingat adalah jangan pernah membuat bayi tengkurap di saat ia baru saja minum ASI, makan atau minum susu karena dapat membuatnya muntah. Tunggu ketika bayi tampak rileks dan senang serta tidak terlalu mengantuk, baru Anda bisa memancingnya untuk tengkurap.

Cara Melatih Bayi Tengkurap

Untuk mendapatkan manfaat tengkurap bagi bayi, Anda bisa juga mulai melatih bayi tengkurap sejak usianya menginjak empat bulan. Hal – hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan saat melatih bayi tengkurap adalah:

  • Bagi waktu tengkurap – Bayi seringkali rewel jika ditengkurapkan terlalu lama, hal ini tentu saja karena ia merasa bosan. Untuk mensiasati hal tersebut, Anda bisa membagi waktu bayi tengkurap menjadi beberapa kali. Perhatikan ketika bayi mulai merasa tidak nyaman, Anda bisa menggendongnya sebentar dan kembali meletakkan bayi dalam posisi tengkurap setelah ia kelihatan tidak rewel lagi. Hal ni juga berarti Anda bisa memberi kesempatan kepada bayi untuk beristirahat sehingga ia tidak merasa bosan.
  • Sediakan mainan kesukaannya – Agar bayi tidak mudah bosan ketika sedang tengkurap, Anda bisa menyediakan mainan kesukaan si bayi di sekelilingnya tempat ia tengkurap. Hal ini juga sekaligus berguna untuk mengalihkan perhatian bayi dan melatih motoriknya karena ia akan berusaha sendiri untuk meraih benda tersebut. Anda juga bisa menyediakan cermin di hadapan si bayi. Ia tidak akan mudah bosan karena tertarik dengan bayangannya sendiri di cermin.
  • Sabar – Melatih bayi untuk terbiasa melakukan sesuatu pastinya membutuhkan kesabaran yang besar. Tak jarang bayi akan menangis untuk menunjukkan bahwa ia bosan, tidak suka dan tidak ingin ditengkurapkan. Jika ini terjadi, janganlah memaksa bayi untuk tengkurap. Kesabaran Anda akan diuji untuk dapat menunggu sampai bayi memiliki mood yang baik. Sabar juga menjadi kunci dari cara mendidik anak yang suka membantah, cara mengatasi anak yang suka mencuri, dan cara mengatasi rasa takut pada anak.

Keuntungan Tengkurap Untuk Bayi

Tidur tengkurap tidak selamanya berakibat buruk pada bayi. Ada juga beberapa keuntungan atau manfaat yang didapatkan bayi dari aktivitas tengkurap tersebut, seperti berikut ini :

  1. Tengkurap dapat membantu pembentukan tengkorak bayi

Bayi memiliki tulang tengkorak yang masih belum sempurna pembentukannya, sehingga bentuk kepalanya dapat berubah. Karena itu tidur tengkurap diyakini dapat memberikan keseimbangan bagi bentuk kepala bayi agar tidak peyang. Kepala bayi yang peyang atau gepeng bisa terjadi karena terlalu lama telentang atau miring ke satu sisi.

  1. Tengkurap dapat melatih otot leher bayi

Bayi yang dalam posisi tengkurap dapat melatih kekuatan otot lehernya. Hal ini disebabkan karena ketika bayi tengkurap, ia akan terdorong untuk mengangkat kepalanya sendiri. Kemampuan mengangkat lehernya ini akan mulai tampak ketika bayi berusia mulai empat bulan. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa bayi yang lebih banyak tidur telentang sulit menggunakan lehernya dan sulit menggerakkan anggota tubuhnya, sebalinya bayi yang sering ditengkurapkan akan lebih mudah untuk belajar menggerakkan tangan, kaki dan lehernya untuk bergerak maju dan mundur.

  1. Tengkurap dapat membantu melatih kemampuan motorik bayi

Bayi yang sudah bisa mengangkat kepalanya sendiri dan menggerakkan tangan serta kakinya maju dan mundur akan lebih mudah untuk mengembangkan kemampuan motoriknya yang lain seperti berguling, merangkak, berdiri lalu berjalan.

  1. Kualitas tidur bayi bisa lebih baik

Bayi bisa tidur lebih nyenyak saat berada dalam posisi tengkurap. Hal ini disebabkan posisi tengkurap dapat lebih meredam refleks bayi yang kerap terkejut saat sedang tidur. Bayi yang baru lahir seringkali menunjukkan refleks moro, yaitu refleks yang tampak seperti gerak terkejut. Dengan begitu tidur tengkurap bisa menjadi cara mengatasi bayi yang mudah terkejut saat tidur dan juga akan mempengaruhi kualitas tidurnya sehingga bayi bisa tidur lebih nyenyak dan tidak rewel.

  1. Tengkurap dapat menguatkan paru – paru

Ketika tidur tengkurap, posisi paru – paru yang berhadapan dengan kasur akan menopang tubuh bayi sehingga akan membentuk tulang paru – paru yang lebih kuat. Tulang paru – paru yang kuat akan mendukung juga pada pembentukan paru – paru yang bekerja lebih baik.

Tips Ketika Bayi Tidur Tengkurap

Bagi para orang tua yang ingin mendapatkan manfaat tidur tengkurap bagi bayi, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan untuk keamanan dan keselamatan di bayi sendiri.

  • Selalu awasi bayi ketika ia sedang tidur tengkurap. Carilah tanda – tanda bayi mulai tidak nyaman. Ketika bayi mulai terlihat sulit bernafas, segera ubah posisi tidurnya.
  • Batasi waktu bayi tidur tengkurap, jangan terlalu lama. Bayi cukup tidur tengkurap sekitar 30 menit saja.
  • Biarkan bayi tengkurap sendiri, jangan sekali – sekali memaksanya untuk tengkurap.
  • Walaupun alas tidur bayi merupakan bagian yang tak kalah penting, hindari untuk menggunakan alas tidur yang terlalu empuk karena dapat mengganggu pernafasan bayi.
  • Pastikan sprei terpasang dengan pas pada tempat tidur bayi.
  • Pastikan pernafasan bayi tidak terganggu dan hidung serta mulutnya tidak tertutup apapun.
  • Pakaikan bayi busana yang nyaman, menyerap keringat dan sesuai dengan suhu udara saat bayi tidur.
  • Usahakan untuk tidak menaruh terlalu banyak aksesoris atau mainan seperti boneka, bantal ekstra, selimut yang besar atau bantalan di boks bayi.
  • Jika bisa, jangan tengkurapkan bayi untuk tidur pada malam hari, karena bisa jadi Anda tidur nyenyak dan tidak bisa mengawasinya atau memindahkan posisi tidurnya semalaman.

Walaupun terbukti bahwa tidur dengan posisi tengkurap bisa memberikan banyak manfaat bagi bayi, namun tetap diperlukan adanya suatu tindakan preventif untuk mencegah bahaya yang bisa dialaminya. Untuk itu para orang tua terutama ibu sebaiknya memperhatikan keamanan bayi dengan menerapkan berbagai tips yang mengarah kepada keamanan si bayi, dan jangan sampai lengah ketika sedang menengkurapkan bayi.

13 Cara Jitu Mengatasi Cadel pada Anak

13 Cara Jitu Mengatasi Cadel pada Anak

Cadel adalah istilah yang biasa disematkan untuk balita yang kesulitan menyebutkan lafal beberapa huruf, seperti huruf R,L,S,V,F dan lainnya saat sedang belajar bicara. Hal ini sebenarnya wajar terjadi, karena anatomi lidah anak yang belum sempurna. Sebab itulah para balita sering terdengar tidak jelas ketika mengucapkan sesuatu. Dalam pengucapan kata-kata yang digunakan untuk berkomunikasi, artikulasi yang tepat sangat diperlukan. Sebabnya karena jika melafalkan suatu kata yang tidak sempurna, bunyi yang keluar tentu akan berbeda dengan arti sebenarnya.

Jika cadel terjadi pada anak balita, kasus seperti ini masih dianggap normal dan akan membaik seiring dengan pertambahan usianya. Namun kebanyakan anak biasanya sudah bisa berbicara dengan jelas pada usia 7 tahun keatas. Kalau si kecil masih juga terdengar cadel walaupun usianya sudah bukan balita lagi, maka hal tersebut perlu diselidiki lebih lanjut. Ketahuilah, bahwa masalah cadel yang tidak ditangani dengan tepat bisa terbawa hingga anak dewasa nanti.

Penyebab Anak Cadel

Masalah cadel pada anak cukup sulit untuk dideteksi apakah akan berlanjut setelah mencapai usia lima tahun atau lebih, karena menyangkut sistem otak yang mengatur fungsi bahasa, yaitu Area Broca. Area ini mengatur koordinasi pada area vokal dan area wernicke untuk bagian pemahaman terhadap kata-kata. Anak yang masih menemui kesulitan mengucapkan kata-kata dengan jelas bisa saja merupakan akibat dari beberapa hal berikut ini:

  1. Penggunaan dot atau empeng – Menggunakan dot terlalu lama bisa membuat anak mengalami cadel karena lidah anak terdorong ke depan dan berada di antara giginya. Kondisi demikian bisa membuat anak tidak jelas ketika mengucapkan huruf S dan Z.
  2. Tongue Tied – Kondisi yang juga disebut Ankyloglossia ini merupakan suatu keadaan dimana ketika Frenulum Lingue,  jaringan yang menempel di bawah lidah sampai ke bagian bawah mulut terlalu pendek. Keadaan ini akan membatasi pergerakan lidah ketika berbicara, dan hal ini biasanya terjadi sejak bayi lahir atau merupakan bawaan lahir.
  3. Kelainan Fisiologis lain – Cadel juga bisa disebabkan oleh kelainan fisiologis lain seperti kelainan pendengaran dan gangguan pada otak, atau kelainan pembentukan langit – langit mulut.
  4. Lingkungan – Dalam kondisi ini, anak menjadi cadel bukan karena masalah perkembangan fisiknya, melainkan karena orang tuanya membiasakan berbicara dengan logat cadel dengan sang anak. Sehingga si kecil menganggap bahwa hal itu adalah cara berbicara yang normal untuk dilakukan.
  5. Psikologis – Banyak faktor psikologis yang menyebabkan anak menjadi cadel, misalnya terlalu dimanja, mencari perhatian orang-orang di sekelilingnya, atau mengikuti tontonan di televisi yang dia lihat dan banyak lagi.

Gangguan Fonologis

Masalah cadel pada anak merupakan salah satu gangguan fonologis atau phonological disorder. Gangguan ini berarti anak tidak mampu memproduksi bunyi atau suara dari kata-kata sesuai dengan tahapan usianya, sementara ia sebenarnya memiliki perbendaharaan kata yang cukup banyak. Kendalanya adalah si anak tidak bisa mengucapkannya dengan jelas. Biasanya,anak tidak menguasai artikulasi dari huruf R, S, T, F, Z, L dan C. Gangguan fonologis dapat dibagi menjadi dua macam yaitu:

  • Ringan

Gangguan fonologis dikatakan termasuk ringan apabila pada anak usia 3 tahun yang belum dapat mengucapkan huruf L, R atau S. Misalnya, mengucapkan ‘es krim’ menjadi ‘es klim’, ‘rumah’ menjadi ‘lumah’ dan sebagainya. Gangguan ringan ini akan hilang sejalan dengan pertambahan usia anak dan jika orang tua juga terbiasa melatih anak berbicara dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

  • Berat

Gangguan fonologis berat terjadi ketika anak mengucapkan beberapa huruf dengan bunyi yang sama, sebagian atau semua huruf, menghilangkan sebagian atau semua huruf, atau menggantikan beberapa huruf dalam pengucapannya dengan lafal yang tidak jelas sehingga sulit dimengerti. Misalnya, ‘pulang’ menjadi ‘puang’.

Beberapa Macam Cadel

Cadel bisa dibedakan menjadi beberapa macam sesuai dengan kondisi lidah anak yaitu:

  1. Interdental – Yaitu cadel yang disebabkan oleh lidah yang menonjol pada antara dua gigi depan.
  2. Dental – Penyebabnya adala posisi lidah yang menyentuh kedua gigi depan anak, sehingga anak sulit melafalkan huruf S, T atau Z.
  3. Lateral – Cadel ini terjadi ketika udara yang masuk ke rongga mulut justru mengarah ke lidah bagian bawah, sehingga jika melafalkan huruf S tidak terdengar mendesis.
  4. Palatal – Disebabkan karena lidah menyentuh langit – langit mulut yang lunak saat berbicara sehingga anak melafalkan kata – kata secara berbeda.

Apa yang harus dilakukan?

Ketika melihat bahwa buah hati Anda misalnya cenderung cadel dalam pengucapan dan artikulasi walaupun usianya sudah melewati balita, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut terlebih dulu:

  • Mengamati

Jika anak cadel, orang tua dapat melakukan pengamatan terlebih dulu terhadap kondisi cadel anak. Amatilah bagaimana anak meletakkan lidahnya terhadap gigi saat berbicara. Sebaiknya hal ini dilakukan di depan cermin agar anak bisa melihat bagaimana caranya sendiri ketika mengucapkan berbagai kata atau huruf yang belum dia kuasai. Dengan mengamati, Anda bisa mengetahui pada bagian mana masalah cadel anak yang harus diperbaiki.

  • Bantuan Ahli

Masalah cadel dapat diatasi dengan bantuan terapi bicara yang dilakukan oleh seorang ahli. Pada awalnya, seorang ahli terapi akan melihat terlebih dulu bagaimana cara si kecil mengucapkan berbagai huruf lainnya. Tes dengan berbagai pengucapan kata dan huruf akan diberikan kepada anak untuk menentukan terapi yang tepat.

Mengatasi Cadel Pada Anak di Rumah

Bagi orang tua yang memiliki anak cadel, tidak perlu cemas karena masalah ini bisa diatasi dengan beberapa terapi yang cocok untuk melatih kemampuan artikulasi anak. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melatih anak cadel di rumah yaitu:

  1. Untuk mengatasi masalah cadel dari rumah yang sekiranya disebabkan oleh faktor psikologis, maka diperlukan kerjasama seluruh anggota keluarga. Orang tua bisa meminta anggota keluarga lain untuk tidak mengajak anak berbicara dengan logat cadel lagi, melainkan berusaha mengajaknya bicara menggunakan pengucapan dan bahasa yang benar.
  2. Bantu anak mengucapkan kata yang benar ketika ia berbicara cadel. Gunakan kata – kata yang bijak agar anak tidak merasa malu ketika dikoreksi atau malah menjadi mogok mengucapkan kata – kata. Ingatlah jangan mengucapkan kata kata yang tidak boleh diucapkan orang tua kepada anak.
  3. Sering mengajak anak berbicara dengan menggunakan kata – kata yang benar setiap hari, sebagai cara meningkatkan rasa percaya diri anak bahwa ia bisa berbicara dengan tepat dan jelas.
  4. Pujilah anak ketika ia berhasil mengucapkan kata dengan benar sehingga ia termotivasi untuk terus berusaha memperbaiki artikulasinya sendiri. Jangan memarahi anak ketika ia tidak bisa mengucapkan satu kata dengan benar, ingatlah bahwa ada efek pada mental anak yang sering dibentak dalam jangka panjang kelak.
  5. Biasakan anak untuk menggunakan sedotan. Gerakan mengisap dengan menggunakan sedotan ini bisa melatih anak untuk memperbaiki kekuatan motorik mulutnya yang penting untuk mengembangkan kemampuannya berbicara.
  6. Latih anak di depan cermin untuk merapatkan giginya saat mengucapkan huruf S.
  7. Pentingnya bermain untuk pertumbuhan anak bisa mendorongnya untuk bersmangat berlatih berbicara. dengan jelas. Ajak anak bermain meniup gelembung sabun atau meniup terompet mainan untuk melatih kekuatan motorik mulutnya. Bisa juga memberikan jenis mainan yang merangsang otak anak sekaligus. Berhati – hatilah agar anak tidak sampai jatuh terpeleset sabun karena ada bahaya anak terjatuh telentang.
  8. Jangan biasakan anak mengisap ibu jarinya karena dapat memicu cadel. Mengisap ibu jari biasa dilakukan bayi  ketika bayi tidur tengkurap dan akan berlanjut sampai anak besar jika dibiarkan saja.

Mengatasi Cadel Pada Anak dengan Terapi

Selain dengan latihan sendiri di rumah, Anda dapat meminta bantuan ahli terapi bicara untuk mengatasi masalah cadel pada anak.

  1. Terapi Gerakan Lidah  – Terapi untuk lidah cadel bisa dilakukan dengan cara menggetarkan lidah yaitu dengan cara melafalkan vokal secara konsisten mulai dari huruf A sampai Z menggunakan titik artikulasi yang tepat dan jelas. Atau juga dengan berlatih mengucapkan huruf vokal seperti AIUEO dengan cepat dan jelas.
  2. Terapi Hipnotis – Metode hipnotis termasuk berlatih mengucapkan kata  yang benar secara bertahap sampai membentuk suatu rangkaian kalimat yang benar dengan intonasi yang benar pula.
  3. Terapi Psikologis – Terapi ini dilakukan dengan meyakinkan keluarga untuk mendukung latihan anak dengan tidak mengucapkan kata – kata dengan lafal cadel, melainkan membantu memberi contoh bagaimana cara pengucapan yang benar.
  4. Latihan Otot Lidah – Latihan ini berguna untuk kekuatan otot lidah. Caranya dengan menjulurkan lidah keluar sepanjang mungkin lalu menarik lidah ke dalam sambil memutarnya di dalam rongga mulut berulang kali. Latihan ini dapat dilakukan sebelum tidur atau pada pagi hari setelah bangun tidur agar otot lidah dapat terbiasa mengucapkan kata – kata dengan lafal dan intonasi yang benar.
  5. Mengunyah permen karet – Walaupun kedengarannya lucu, mengunyah permen karet sambil berlatih mengucapkan kata – kata yang sulit diucapkan karena dapat mengendurkan ketegangan pada rongga mulut yang kaku dan merangsang syaraf di sekitar mulut.

Sambil melatih anak untuk memperbaiki artikulasinya, Anda juga bisa mendukungnya dengan makanan sehat untuk tumbuh kembang anak, manfaat pentingnya sarapan untuk anak dan menetapkan manfaat tidur siang untuk tumbuh kembang anak setiap hari.

Berlatih mengucapkan huruf R

Sebagian besar orang yang cadel kesulitan mengucapkan huruf R dengan benar. Anda bisa melatih si kecil sendiri atau menggunakan bantuan ahli terapi bicara dengan menggunakan beberapa metode latihan untuk mengucapkan huruf R berikut:

  • Membuat gerakan yang benar dengan mulut dan lidah

Huruf R dihasilkan dari gerakan bibir bawah dan gigi bagian atas atau menggetarkan lidah dengan gigi atas bagian belakang, hampir sama dengan gerakan mulut saat melakukan cara pengucapan huruf T dan D. Cobalah untuk mengucapkan huruf R dengan lafal seperti mengucapkan R dalam bahasa Inggris yaitu ‘errrr’ . Perhatikan gerakan lidah yang tidak menyentuh gigi bagian dalam. melainkan hanya sampai di tengah bagian dalam mulut saja. Saat mengucapkan R, lidah harus digetarkan untuk mendapatkan bunyi yang tepat. Anda juga bisa memperkenalkan kata – kata yang memiliki huruf R kepada anak untuk belajar diucapkan.

  • Menggetarkan lidah

Pertama – tama, jaga agar lidah rileks di dalam mulut dan hembuskan napas. Menghembuskan napas akan membantu aliran udara ke mulut dari paru – paru yang dapat mendorong lidah bervibrasi. Posisikan lidah sedikit menempel pada bagian belakang gigi depan, lalutarik napas dan hembuskan keluar dengan tidak mengubah posisi lidah.

  • Latih anak dengan frasa khusus

Frasa ‘Ular melingkar-lingkar di atas pagar’ bukan hanya berguna untuk permainan saja, namun sebenarnya frasa ini baik untuk melatih artikulasi sehingga sering digunakan untuk melatih orang yang sulit mengucapkan huruf R. Anda bisa membantu melatih anak untuk sering mengucapkannya. Bantu anak untuk mengulangi frasa ini hingga lidahnya terbiasa dengan frasa tersebut dan bisa mengucapkannya tanpa kesulitan.

  • Ulangi terus menerus

Untuk dapat mengucapkan huruf R dengan sempurna mungkin saja akan membutuhkan waktu lama bagi seorang anak. Anda dapat memberinya motivasi agar tidak mudah jenuh berusaha berlatih mengucapkan huruf R. Dorong si kecil untuk lebih sering mengucapkan berbagai kata yang mengandung huruf R ketika dia sudah bisa mengucapkannya dengan benar.

Pentingnya untuk dapat mengucapkan huruf R tunggal dengan benar disebabkan karena lafal huruf R yang biasanya sama dalam sebagian besar bahasa. Jadi, jika anak sudah menguasai artikulasi huruf R yang tepat, ia tidak akan kesulitan untuk mengucapkan huruf  R dalam bahasa – bahasa yang berbeda.

Akibat dari Cadel

Masalah cadel pada anak seharusnya memang ditangani dan ditindaklanjuti dengan serius, karena jika tidak bisa saja anak kelak akan mengalami berbagai masalah. Mulai dari masalah sosial, karena ia sulit berkomunikasi dengan lafal yang benar untuk membuat orang lain mengerti kata – kata yang dia ucapkan. Lambat laun karena kesulitan menyampaikan maksudnya dengan jelas, hal itu akan mempengaruhi kepercayaan diri anak dan kemampuannya bersosialisasi. Selain itu juga dapat mempengaruhi kemampuan belajarnya di sekolah, terutama menulis. Karena terbiasa mengucapkan beberapa kata – kata yang tidak jelas, anak akan sulit mengeja kata tersebut dengan benar. Ia akan cenderung mengeja kata – kata sesuai dengan yang biasa ia ucapkan, bukan sesuai dengan susunan huruf yang benar.

Mitos Seputar Cadel

Sayangnya, orang yang cadel biasanya mendapat banyak mitos negatif yang sebenarnya tidak berhubungan sema sekali dengan masalah cadelnya tersebut. Terutama dari lingkungan sekitarnya. Beberapa mitos seputar orang cadel yaitu:

  1. Orang cadel berlidah pendek – Memang benar ada hubungannya berlidah pendek dengan cadel. Setidaknya, anatomi lidah yang kurang sempurna membuat seseorang kesulitan mengucapkan beberapa huruf tertentu, sehingga ia menjadi cadel. Namun letak mitosnya adalah bahwa banyak orang yang mengatakan kalau orang cadel harus sering menjulurkan lidah agar lidahnya menjadi lebih panjang. Sebenarnya, latihan menjulurkan lidah tersebut gunanya untuk merilekskan otot lidah yang tegang agar lebih luwes dalam mengucapkan huruf – huruf tertentu, dan sama sekali bukan untuk memanjangkan lidah.
  2. Orang cadel pintar berbahasa asing – Mitos ini berasal dari kebiasaan mengamati orang asing yang berusaha mengucapkan bahasa kita. Karena lafal yang sangat jauh berbeda, ucapan mereka pun terdengar aneh dan membuat mereka dijuluki cadel. Dari hal inilah maka berkembang mitos jika orang cadel itu adalah orang yang akan mudah mempelajari bahasa asing seperti bahasa Inggris dan lainnya, karena cara pengucapan mereka sudah mirip dengan orang – orang asing tersebut.
  3. Orang cadel kurang makan pedas – Bila dilihat dari sisi logika, sama sekali tidak ada hubungannya antara makan pedas dan kemampuan seseorang untuk berartikulasi dengan baik. Karena itulah hal ini termasuk suatu mitos yang sulit dibuktikan kebenarannya.
  4. Dikira berasal dari suku tertentu – Beberapa orang bisa jadi langsung mencap orang cadel sebagai keturunan suku tertentu, padahal dalam kenyataannya tidak begitu. Karena cara mereka berbicara yang berbeda, orang lain biasanya langsung menganggap kalau orang cadel mempunyai logat tertentu.
  5. Orang cadel mencari perhatian – Mungkin saja memang ada orang yang ingin mencari perhatian dengan berbicara cadel, karena ia menganggap hal itu lucu dan membuat orang lain memperhatikannya. Namun kebiasaan itu akan berimbas kepada orang yang benar – benar cadel, karena orang lain mengira mereka hanya berpura – pura dan dianggap menjengkelkan.

Terlepas dari semua mitos tersebut, orang cadel seringkali menjadi sasaran ejekan orang lain karena mereka berbeda. Begitu jugalah yang akan dialami oleh anak kecil yang cadel seumur hidupnya, ia pasti akan selalu bertemu dengan orang yang mempermainkan kondisi cadelnya tersebut. Sama kondisinya dengan anak kidal atau saat ada anak yang menampakkan ciri ciri anak hiperaktif.  Saat inilah orang tua harus menanamkan kepada anak bahwa cadel bukanlah kondisi yang membutuhkan ejekan dan membuat anak menjadi tidak percaya diri. Tanamkan kepada anak bahwa cadel merupakan suatu keunikan dan menjadi ciri khas dirinya dibandingkan dengan orang lain.

(lebih…)

Anak Terlambat Bicara – Ciri, Penyebab dan Cara mengatasinya

Anak Terlambat Bicara – Ciri, Penyebab dan Cara mengatasinya

Perkembangan sang buah hati sekecil apapun itu akan menjadi hal yang ditunggu dan menggembirakan orang tua. Termasuk juga jika si kecil sudah mulai terdengar mengoceh dan bergumam, walaupun belum jelas apa yang dia gumamkan. Kata-kata pertama yang keluar dari mulut seorang anak akan menjadi suatu keajaiban tersendiri bagi orang tuanya. Pada umumnya ketika anak menginjak usia dua tahun, ia akan mulai bisa mengucapkan lebih dari satu atau dua patah kata. Anak seusia itu biasanya sudah belajar untuk menggabungkan beberapa kata menjadi sebuah kalimat yang sudah dapat dimengerti oleh orang tuanya atau pengasuhnya.

Anak dapat dikatakan mengalami keterlambatan bicara bila pada usia dua tahun belum dapat mengatakan lebih dari satu atau dua patah kata saja. Setiap anak memang memiliki tingkat kecepatan yang berbeda dalam setiap masa perkembangannya. Misalnya, ada anak yang sudah pintar bicara pada usia dua tahun, tetapi ada juga yang masih berjuang untuk merangkai kata – kata menjadi sebuah kalimat. Namun walaupun begitu, anak tetap akan berkembang sesuai dengan masa tahapan perkembangan yang normal. Jika anak terlihat tidak mengalami perkembangan sesuai tahapan yang normal, maka bisa jadi anak memang mengalami keterlambatan.

Tahapan Perkembangan Bicara Anak

Perkembangan bicara anak sama pentingnya dengan tahapan perkembangannya yang lain. Hal ini seharusnya menjadi topik yang dapat dibicarakan serta didiskusikan dengan dokter anak setiap kali waktu konsultasi rutin tiba, karena terkadang bisa menjadi sulit untuk melihat apakah anak sekadar belum berkembang atau mempunyai masalah yang harus diatasi dengan bantuan profesional, seperti cara jitu mengatasi cadel pada anak yang juga membutuhkan bantuan terapi bicara.

  • Sebelum 12 bulan

Pada usia ini, penting untuk memperhatikan tanda – tanda apakah anak menggunakan suaranya untuk berkomunikasi dengan lingkungannya. Mengoceh dan menggumam adalah beberapa tanda perkembangan awal. Ketika anak mulai berusia sekitar sembilan bulan, mereka mulai menggabungkan beberapa suara dan nada yang berbeda secara bersamaan, mungkin bahkan membentuk kata ‘mama’ atau ‘papa’ tanpa benar – benar mengerti artinya. Menjelang usia dua belas bulan, anak biasanya terlihat menaruh perhatian terhadap suara dan mulai mengenali nana – nama benda yang umum. Mulai sejak lahir, Anda bisa memberikan jenis mainan yang merangsang otak anak untuk mendukung tumbuh kembangnya, dan pada usia awal bayi, waspadalah jika bayi tidur tengkurap karena ada resikonya.

  • Usia 12-15 bulan

Anak – anak pada rentang usia ini seharusnya juga memiliki pilihan kosa kata yang lebih luas ketika sedang mengoceh, seperti menyebutkan huruf P, B, M, D atau N, mulai meniru atau mengulangi suara yang dibuat oleh anggota keluarga lain, mengatakan lebih dari satu kata secara spontan. Biasanya kata benda akan dikuasai terlebih dulu, mengerti dan memahami kalimat perintah sederhana seperti, “Tolong ambilkan mainan itu”. Ketika anak sudah bisa meraih dan mengambil sesuatu, Anda juga bisa mengamati apakah ada tanda – tanda anak kidal pada si kecil. Pada usia ini anak juga sudah mulai belajar berjalan, waspadailah bahaya anak terjatuh telentang ketika ia sedang mencoba berjalan sendiri.

  • Usia 18-24 bulan

Walaupun ada banyak faktor yang mempengaruhi, kebanyakan anak pada usia ini dapat menyatakan lebih dari 20 kata ketika berusia 18 bulan dan 50 kata ketika ia menginjak usia 2 tahun. Memasuki usia dua tahun, anak mulai menggabungkan dua kata untuk membentuk kalimat sederhana, dan mengenali objek yang umum dalam gambar atau kenyataan yang dia lihat sehari – hari, menunjuk mata, telinga dan hidungnya ketika ditanya, dan mengikuti dua tahap kalimat perintah seperti “Tolong ambilkan mainan itu dan berikan kepada Mama”. Pada usia dini, Anda bisa lebih mengetahui cara mengenali karakter anak karena ia sudah mulai menunjukkan dirinya sendiri.

  • Usia 2 sampai 3 tahun

Pada usia ini, orang tua sering melihat pencapaian besar pada anak mereka. Kosa kata anak seharusnya meningkat menjadi banyak kata yang sulit untuk dihitung dan anak biasanya dapat menggabungkan tiga atau lebih kata – kata menjadi satu kalimat. Pemahaman anak juga biasanya meningkat, pada usia tiga tahun seorang anak akan dapat mengerti kalimat seperti ” Taruhlah mainan itu di meja” atau “Taruhlah mainan itu di bawah meja”. Anak juga biasanya mulai memahami konsep deskriptif seperti besar dan kecil, dan mengidentifikasi warna.

Perbedaan Antara Bicara dan Bahasa

Bahasa dan bicara seringkali disalah artikan, namun ada perbedaan yang signifikan antara keduanya yaitu:

  • Bicara adalah ekspresi verbal dari bahasa dan termasuk artikulasi, yang mana merupakan cara untuk membentuk suara dan kata – kata.
  • Bahasa mempunyai cakupan lebih luas dan merujuk kepada seluruh sistem untuk mengekspresikan dan menerima informasi yang bermakna. Bahasa dimengerti melalu proses komunikasi verbal, non verbal dan tertulis.

Walaupun masalah pada bahasa dan kemampuan bicara berbeda, keduanya seringkali menjadi tumpang tindih. Seorang anak dengan kemampuan bahasa yang bermasalah mungkin saja mampu mengucapkan kata – kata dengan baik namun tidak bisa menggabungkan lebih dari dua kata dalam pembicaraannya.

Sementara pada anak lain, pembicaraannya mungkin saja sulit dimengerti namun ia bisa menggunakan dua kata atau lebih untuk menyampaikan maksudnya. Yang lainnya mungkin saja bisa berbicara dengan baik namun mempunyai kesulitan untuk mengikuti perintah dan arahan.

Ciri – ciri Anak Terlambat Bicara

Walaupun pada usianya anak Anda belum dapat berbicara sesuai dengan yang seharusnya terjadi, jangan dulu terburu – buru untuk memvonis si kecil mengalami terlambat bicara atau speech delay. Ada beberapa ciri yang dapat digunakan untuk memastikan apakah seorang anak mengalami speech delay atau tidak, yaitu:

  1. Tidak Responsif  – Biasanya pada anak yang mengalami keterlambatan bicara sudah dapat dilihat tandanya sejak ia berusia satu tahun. Anak akan terlihat jarang atau tidak mengoceh dan bisa jadi tidak merespon apa yang ia dengar. Tidak responsif juga bisa merupakan tanda autis pada anak.
  2. Kosakata anak yang terbatas – Memasuki usia tiga tahun rata – rata anak akan dapat menguasai hingga ratusan kosa kata atau yang tidak dapat dihitung. Anak yang menguasai kosa kata jauh di bawah jumlah tersebut, kemungkinan besar dapat mengalami keterlambatan bicara. Anda bisa melihat jika anak terus menerus menggunakan kata yang sama dan sepertinya ia tidak tahu cara lain untuk menyampaikan maksudnya.
  3. Sulit berbicara dalam kalimat – Ketika berusia dua sampai tiga tahun umumnya anak sudah bisa berbicara menggunakan dua kalimat sederhana, mampu mengajukan pertanyaan dan mengikuti lirik lagu yang sederhana, mengucapkan tiga bagian tubuh yang dia ketahui.
  4. Sulit mengucapkan kata tertentu – Keterlambatan bicara berhubungan dengan kesulitan perkembangan bicara yang dialami anak, yaitu kesulitan untuk menggerakkan mulut dan lidah. Karena itu bagi anak yang mengalami keterlambatan bicara biasanya akan sedikit kesulitan untuk mengucapkan kata – kata atau huruf tertentu, dan salah dalam mengucapkan kata.
  5. Ucapannya sulit dipahami – Tanda ini sulit untuk dikenali, karena ketika anak berbicara kurang jelas dan tidak berurutan biasanya orang tua sebagai orang yang paling dekat dengan anak akan langsung mengetahui maksudnya. Jadi, sulit untuk mengatakan apakah seorang anak benar–benar mengalami keterlambatan bicara dengan cara demikian.  Namun jika sudah memasuki usia 3 tahun keatas anak masih belum bisa menyampaikan maksudnya dengan jelas, ada kemungkinan ia akan mengalami keterlambatan bicara.
  6. Banyak menggunakan bahasa tubuh – Ketidakmampuan anak untuk menyatakan perasaan atau maksudnya akan membuat anak mencari cara lain untuk itu. Misalnya, dengan menggunakan bahasa tubuh. Jika anak lebih banyak menggunakan bahasa isyarat untuk menyatakan kemauannya seperti menunjuk dan lain – lain daripada berbicara, bisa saja anak mengalami keterlambatan bicara.

Penyebab Anak Terlambat Bicara

Keterlambatan bicara pada anak tidak terjadi begitu saja, namun ada beberapa penyebab yang menjadi alasan mengapa si kecil mengalami hal tersebut yaitu:

1. Gangguan pada kemampuan berbahasa

Gangguan ini berupa kesulitan untuk memproduksi suara seperti berbicara, meniru bunyi, sulit menggunakan bahasa lisan ketika bicara dengan orang lain, serta akan sulit memahami orang lain juga. Hal ini terjadi karena otak beberapa anak bekerja secara berbeda.

2. Gangguan Pendengaran

Anak yang mengalami gangguan pendengaran kesulitan menangkap nada dan intonasi suara atau bahkan tidak bisa menangkap suara – suara sama sekali, sehingga ia tidak paham bagaimana seharusnya berbicara dengan benar atau bagaimana menggunakan intonasi yang tepat ketika berbicara. Dengan begitu, anak akan mengalami kesulitan ketika meniru atau menggunakan bahasa secara jelas.

3. Pengaruh Televisi

Menonton televisi juga berpengaruh terhadap kemampuan bicara anak, karena alat hiburan ini hanya bekerja satu arah saja. Jika seorang anak yang masih sangat kecil terbiasa menonton televisi sendirian, ia bisa jadi akan tumbuh dengan tidak menyadari keadaan sekelilingnya, termasuk tidak merasa perlu untuk menjalin kontak dengan orang lain. Kurangnya interaksi dengan manusia  lain akan membuat anak tidak tahu caranya belajar berbicara.

4. Hambatan Pada Otak

Anak dapat mengalami keterlambatan bicara jika ia memiliki suatu gangguan di otak yang menghalangi fungsinya. Adanya gangguan pada daerah oral motor anak, akan menyebabkan anak bermasalah dalam pengolahan suara. Untuk memproduksi suara, diperlukan fungsi bibir, lidah dan rahang. Terjadinya gangguan pada ketiga organ mulut tersebut, akan menyebabkan keterlambatan bicara.

5. Lahir Prematur

Bayi prematur adalah anak yang lahir sebelum waktunya karena satu dan lain hal yang menjadi penyebabnya. Pada anak yang dilahirkan prematur, kondisi organ – organ tubuhnya belum sepenuhnya siap untuk dilahirkan, karena itu ada kemungkinan anak akan mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembangnya, salah satunya adalah keterlambatan bicara.

6. Hambatan pada saraf 

Anak dapat mengalami keterlambatan bicara karena ada hambatan pada sistem neurologisnya. Contohnya jika anak mengalami celebral palsy atau distrofi otot yang dapat mempengaruhi otot – otot yang diperlukan untuk berbicara sehingga anak akan kesulitan untuk sekedar memproduksi sebuah kata yang ada artinya.

7. Autisme

Autisme merupakan suatu gangguan pada anak yang terkait erat dengan masalah komunikasi. Autisme pada anak menggambarkan bahwa seorang anak yang memiliki autisme akan mengalami hambatan besar dalam berkomunikasi dengan orang lain. Keterlambatan bicara bahkan dinyatakan sebagai salah satu tanda awal dari autisme pada anak.

8. Gangguan Pada Pengolahan Auditori

Yang dimaksud dengan pengolahan auditori adalah cara seseorang mendapatkan pemahaman tentang suatu situasi berdasarkan kata – kata. Anak yang pengolahan auditorinya terganggu akan mengalami kesulitan untuk memahami apa yang dikatakan orang lain.

9. Terlalu sering menonton televisi atau gadget

Televisi dan gadget seperti telepon genggam, tablet, dan bermain laptop adalah alat hiburan yang bersifat satu arah saja. Anak yang terbiasa menerima saja tanpa melakukan proses interaksi hanya dapat menerima informasi yang masuk tanpa harus mencerna dan memprosesnya. Akibatnya anak bisa tidak mengerti pentingnya interaksi secara sosial dengan orang lain, dan ia akan mengira bahwa komunikasi satu arah hanya bentuk komunikasi yang wajar dilakukan.

10. Minim interaksi dengan orang tua

Terkadang orang tua yang sibuk sulit meluangkan waktu untuk mengajak balitanya bercakap – cakap, ada pula orang tua yang tidak menyadari pentingnya membangun komunikasi dan memberi contoh kepada anak mengenai pentingnya berkomunikasi dengan orang lain, sehingga anak tidak terstimulasi untuk banyak berbicara.

Apa yang harus dilakukan

Perkembangan bicara anak sangat dipengaruhi oleh orang tua. Pada banyak kasus, kesulitan anak untuk berbicara dapat diatasi dengan keterlibatan orang tua. Cobalah lakukan beberapa langkah ini untuk menstimulasi anak yang terlambat bicara:

  • Ulangi ucapannya  – Anak yang terlambat bicara terkadang sulit dimengerti maksud ucapannya. Anda bisa mengulang kata – kata yang dia ucapkan sambil bertanya apa yang dia maksud, bila perlu ajak anak untuk – menunjukkan maksudnya tersebut.
  • Banyak berekspresi – Ketika berkomunikasi dengan anak, usahakan untuk aktif bergerak dan menunjukkan ekspresi yang jelas, misalnya menunjuk benda yang kita maksud atau menggerak – gerakan botol susu atau gelas ketika mengajak anak minum.
  • Bercerita – Anda juga bisa berbicara dengan anak menggunakan cara seperti sedang bercerita. Katakan pada anak dalam kalimat yang baku, lengkap dan berpola Subjek – Objek – Predikat – Keterangan agar anak mengenal pola kalimat dan berbicara dengan bahasa yang runtut.
  • Bermain peran – Bermain peran atau berpura – pura menjadi orang lain atau berpura – pura melakukan suatu hal dengan anak akan merangsang daya imajinasinya dan kemampuan verbalnya juga. Misalnya, bermain berjualan di pasar, pura – pura menelepon dengan telepon mainan dan mengobrol di telepon tersebut.
  • Jangan lupa memuji – Untuk memotivasi anak, Anda bisa memujinya setiap kali ia berhasil menambah kosa katanya, menyusun sebuah kalimat, dan berbicara dengan jelas . Berilah pujian sambil tersenyum dan pelukan agar anak mengerti bahwa kemajuan yang dicapainya tersebut merupakan hal yang sangat baik.
  • Ajak anak bergaul – Mungkin Anda merasa takut anak akan merasa minder karena ia belum bisa bicara dengan jelas, jadi membuka pergaulan anak dengan kawan – kawan sebayanya tidak menjadi pilihan. Namun bergaul dengan kawan sebaya sebenarnya justru dapat memberikan anak motivasi untuk terus berusaha berbicara dengan benar, karena ia ingin bergabung dengan teman – temannya. Anda hanya harus memastikan bahwa anak terlibat di dalam lingkungan yang baik yang tidak akan menurunkan rasa percaya dirinya dengan mengejek kemampuan bicara anak, atau lingkungan yang akan memberikan pengaruh buruk.

Berkonsultasi dengan spesialis

Jika Anda atau dokter mencurigai adanya masalah dalam perkembangan bicara anak, evaluasi awal dengan ahli patologi sangat penting untuk dilakukan. Ketika melakukan evaluasi, seorang ahli patologis akan melakukan berbagai tes mengenai keseluruhan perkembangan anak dan kemampuan berbahasa anak:

  • Mencari tahu apa yang dipahami anak dengan menguji bahasa reseptif yang dikuasai anak.
  • Menguji bahasa ekspresif anak, melihat apakah anak bisa mengekspresikan maksudnya dengan menggunakan bahasa.
  • Melihat apakah anak berusaha berkomunikasi dengan cara lain, misalnya menunjuk, menggerakkan kepala, dan anggota tubuh lainnya karena ia belum lancar berbicara.
  • Melihat perkembangan suara dan kejelasan bicara anak ketika berkomunikasi dengan orang lain.
  • Melihat perkembangan motorik oral anak seperti lidah, mulut, langit – langit mulut, bekerja dengan mengamati cara anak makan, bicara, menelan dan sebagainya.

Jika para ahli memutuskan bahwa anak memerlukan terapi bicara, maka peran serta orang tua sangat penting. Orang tua perlu mengamati seluruh proses terapi agar dapat mempelajari caranya dan ikut berpartisipasi. Ahli terapi bicara juga akan menunjukkan pada orang tua bagaimana caranya menerapkan terapi di rumah untuk memperbaiki kemampuan bicara anak. Ketika gangguan bicara, bahasa, pendengaran atau perkembangan lainnya terjadi, penanganan yang awal akan membantu mendukung kebutuhan anak. Karena itulah, berapapun usia anak, mengenali adanya masalah dalam tumbuh kembangnya merupakan suatu hal yang sangat penting agar masalah apapun yang ada dapat diatasi sejak awal, misalnya cara mendidik anak yang suka membantah dan cara mengatasi anak yang suka mencuri. Begitu pula dalam hal mendeteksi penyakit seperti gejala sinusitis pada anak, bronkitis akut dan kronis pada bayi dan anak, ataupun gejala kolik pada anak.

Anemia pada Anak – Jenis, Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Anemia pada Anak – Jenis, Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Anemia adalah penyakit kekurangan darah yang biasanya diderita oleh kaum wanita. Masalahnya antara lain karena setiap bulan wanita mendapatkan siklus menstruasi. Kehilangan banyak darah ketika masa menstruasi adalah penyebabnya. Anemia atau kurang darah tepatnya adalah penyakit yang terjadi karena penderitanya kekurangan kadar hemoglobin atau sel darah merah di dalam tubuh. Hemoglobin adalah sel darah merah yang fungsinya untuk mengangkut oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh. Selain kaum wanita, yang paling banyak terkena anemia adalah anak-anak.

Pada umumnya anemia yang banyak ditemukan di Indonesia atau di negara-negara berkembang adalah anemia karena kekurangan zat besi dalam tubuh. Apabila sel darah merah mengalami kekurangan zat besi, maka hal itu akan berakibat kepada penurunan kemampuan hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, yang pada akhirnya dapat mengganggu metabolisme tubuh.

Jenis Jenis Anemia

Anemia bisa juga dideskripsikan sebagai penurunan kemampuan sel darah untuk mengantarkan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Anemia dapat dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan penyebabnya yaitu:

1. Anemia Karena Kekurangan Asam Folat

Kekurangan asam folat atau vitamin B9 dalam darah adalah penyebab anemia ini. Asupan asam folat yang tidak cukup adalah sumber dari anemia jenis ini. Sayuran banyak mengandung asam folat, namun kandungan asam folatnya bisa hilang apabila sayuran dimasak terlalu matang. Orang yang banyak mengonsumsi alkohol atau minuman keras bisa menderita kekurangan asam folat. Selain itu, wanita hamil juga rentan mengalami kekurangan asam folat karena banyaknya jatah asam folat yang didistribusikan ke kandungannya. Gejala yang timbul apabila mengalami anemia jenis ini adalah lemas, letih, mudah lupa dan juga mudah marah atau tersinggung. Untuk mengatasinya, bisa menambahkan makanan yang mengandung asam folat ke dalam menu harian Anda seperti hati sapi, asparagus dan kacang merah.

2. Anemia Pernisiosa

Ini adalah anemia yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dan biasanya diderita oleh orang berusia antara 50-60 tahun. Walaupun biasanya penyebabnya berupa keturunan, namun pada beberapa kasus juga ditemukan penyebabnya dari penyakit autoimun. Penyakit autoimun adalah gangguan ketika sistem kekebalan tubuh justru menyerang jaringan tubuh yang sehat dan merusaknya. Gejalanya adalah sesak nafas, letih, jantung berdebar dan mati rasa atau kesemutan pada bagian kaki.

3. Anemia Aplastik

Hilangnya atau berkurangnya sel darah merah adalah penyebab anemia aplastik. Karena cedera tertentu, darah yang berfungsi membentuk jaringan dalam sumsum tulang menjadi hancur. Hal ini menyebabkan penderita kesulitan untuk melawan infeksi dan menjadi mudah mengalami perdarahan. Gejala anemia jenis ini adalah lesu, pucat, bercak keunguan pada bawah kulit, detak jantung yang cepat, mengalami infeksi, jantung tidak cukup kuat untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Penyebab pastinya hingga sekarang belum diketahui, namun menurut dugaan sementara, anemia aplastik disebabkan oleh paparan dari racun tertentu dan virus hepatitis.

4. Anemia Sel Sabit

Ini merupakan jenis anemia turunan dan penyebabnya adalah kondisi sel darah merah yang abnormal. Sel darah merah pada anemia ini berbentuk seperti sel bulan sabit. Penyakit ini tidak dapat dicegah dan dapat bersifat mengancam jiwa penderitanya. Gejala pada anemia jenis ini yaitu adanya serangan nyeri pada bagian lengan, kaki dan perut, bagian putih mata berwarna kuning, demam, rasa letih yang kronis, detak jantung cepat dan pucat. Anemia ini dapat berkembang menjadi borok, gangguan tulang, syok dan perdarahan pada otak.

5. Polisitemia

Penyakit anemia ini umumnya diderita oleh pria paruh baya, ditandai dengan peningkatan jumlah sel darah merah (eritrosit) serta sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit) dalam tubuh. Proses reproduksi sel tubuh serta sel sumsum tulang dewasa terjadi sangat cepat, tidak seperti normalnya yang biasa. Sampai sekarang penyebabnya belum diketahui. Gejala yang timbul biasanya berupa warna keunguan pada kulit, mata yang merah, sakit kepala, pusing dan pembesaran limpa.

6. Anemia Kekurangan Zat Besi

Jenis anemia ini adalah yang paling umum diderita oleh banyak orang. Zat besi di dalam darah yang terlalu sedikit, umum ditemukan pada wanita, anak – anak dan remaja. Gejala anemia jenis ini biasanya berupa perasaan lemas, letih, pucat, sakit kepala, mudah marah serta pada tingkat yang lebih parah bisa termasuk sesak napas, detak jantung cepat, rambut dan kuku yang menjadi rapuh.

Penyebab Anemia Pada Anak

Kekurangan zat besi pada anak yang berakibat kepada terjadinya anemia, berasal dari beberapa faktor yang dapat menjadi penyebabnya, antara lain:

  • Pertumbuhan anak yang pesat – Pada tahun-tahun pertama, biasanya anak akan mengalami fase dimana ia bertumbuh dengan cepat sekali atau juga bisa disebut dengan Growth Spurt. Hal ini sangat wajar terjadi dan justru menjadi indikasi bahwa tumbuh kembang anak berada pada tahap yang sangat baik. Namun, pertumbuhan anak yang pesat juga memerlukan asupan zat gizi dalam jumlah banyak untuk mengimbanginya. Selain itu, Anda juga perlu mengenali berbagai masalah yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak seperti apa saja ciri ciri anak hiperaktif, bagaimana karakteristik seorang anak kidal, dan bagaimana cara jitu mengatasi cadel pada anak.
  • Kesalahan pola makan anak – Kebutuhan  zat besi yang ada di tubuh bayi hanya bisa dicukupi oleh ASI selama enam bulan saja. Itulah sebabnya mengapa pada usia enam bulan bayi mulai dianjurkan untuk memasuki tahap MPASI atau makanan pendamping ASI. Kebutuhan zat besi bayi akan dicukupi melalui asupan makanan mulai usia enam bulan, sehingga tidak hanya bergantung kepada ASI saja. Bila tahapan makan anak tidak dijalankan sebagaimana mestinya, bisa saja anak akan mengalami kekurangan zat besi yang serius. Karena itulah usahakan selalu untuk memberikan makanan sehat bagi tumbuh kembang anak yang penuh gizi dan nutrisi, seperti makanan – makanan yang banyak mengandung zat besi tersebut.
  • Anak mengalami infeksi – Ketika anak menderita suatu infeksi, kuman penyakit yang ada di tubuhnya menggunakan zat besi sebagai alat untuk tumbuh dan berkembang biak. Itulah sebabnya mudah bagi anak untuk mengalami anemia saat ia sedang menderita suatu penyakit infeksi. Infeksi ini juga dapat terjadi pada usus dan mengganggu penyerapan zat besi. Penyebab infeksi ini biasanya adalah cacing tambang atau bakteri dan kuman yang masuk ke tubuh anak saat anak bermain di tempat kotor. Salah satu gejala infeksi usus adalah apabila anak mengeluarkan darah ketika buang air besar. Agar anak tidak mudah terkena anemia, Anda juga perlu mengetahui pentingnya manfaat tidur siang untuk tumbuh kembang anak dan manfaat pentingnya sarapan untuk anak yang penuh gizi.
  • Gangguan Fisiologis – Penyebab anak mengalami anemia juga bisa disebabkan karena ada gangguan pada proses penyerapan zat besi di tubuhnya. Usus adalah organ tubuh yang menjadi tempat terjadinya proses penyerapan zat besi. Gangguan tersebut bisa jadi karena ada penyakit di selaput lendir usus yang dapat menimbulkan diare atau juga karena ada zat tertentu yang mengganggu proses penyerapan zat besi tersebut.

Gejala Anemia

Anda dapat menentukan apakah si kecil menderita anemia atau tidak dari beberapa gejala yang tampak. Sebagian besar gejala anemia pada anak sama dengan gejala anemia orang dewasa. Gejalanya terdiri dari beberapa tahap ringan dan sedang seperti lelah, lesu, pusing  dan pucat. Pada tahap ini anak akan merasa cepat lelah dan tidak bisa beraktivitas seperti biasanya, mungkin saja dapat mengganggu pelajarannya di sekolah. Sedangkan anemia yang memasuki tahap berat dapat mengganggu fungsi jantung dan menimbulkan gejala seperti sesak nafas, jantung berdebar, kedua kaki bengkak, sampai mengalami gagal jantung. Bayi yang mengalami anemia biasanya akan lebih rewel, terlihat pucat, susah makan/minum ASI atau susu, suhu tubuh terkadang dingin dan mudah jatuh sakit dibandingkan anak sebayanya yang lain.

Akibat Penyakit Anemia pada Anak

Bila tidak segera diatasi, gejala anemia dalam jangka panjang bisa mengakibatkan berbagai gangguan pada organ dan sistem tubuh anak seperti berikut:

  1. Anak akan terhambat pertumbuhannya, misalnya terlihat lebih kecil dan kurus dibandingkan anak lain seusianya dan menurut standar usia anak tertentu. Anda juga perlu mengetahui jenis mainan yang merangsang otak anak untuk mendukung perkembangan motorik halusnya.
  2. Mengalami gangguan pada kulit dan selaput lendir di tubuh.
  3. Gangguan sistem pencernaan, karena anemia juga mempengaruhi berkurangnya asam lambung.
  4. Gangguan pada otot gerak anak dan sistem kekebalan tubuh. Akibat gangguan pada otot, bisa saja ada bahaya anak terjatuh telentang.
  5. Berkurangnya kemampuan jantung untuk memompa darah.
  6. Mengalami gangguan kognitif, seperti kurang kemampuan belajar dan mengganggu perkembangan intelektual anak.
  7. Gangguan mental apabila anak sudah mengalami anemia sejak bayi dan tidak diatasi hingga usianya dua tahun lebih.
  8. Mengalami gangguan konsentrasi, penurunan daya ingat, dan rendahnya kemampuan memecahkan masalah.

Proses Terjadinya Anemia

Anemia pada anak akan terjadi dalam tiga tahap, yaitu pertama ketika anak mengalami kekurangan zat besi, maka tubuh akan menggunakan cadangan zat besi yang ada. Hal ini lama kelamaan akan membuat cadangan zat besi di tubuh anak menipis dan akan habis, namun anak belum akan menunjukkan gejala pucat. Sebabnya karena di dalam darah masih ada juga cadangan zat besi berupa serum iron dan transferin. Cadangan zat besi yang di dalam darah ini menandakan terjadinya fase kedua. Kemudian ketika memasuki stadium tiga, kadar hemoglobin mulai menurun dan bila dilakukan pemeriksaan darah akan terlihat bahwa sel darah merah menjadi lebih kecil dan pucat daripada sel darah merah yang normal. Waktu berlangsungnya tahap – tahap dalam anemia tergantung kepada jumlah kekurangan zat besi yang ada di tubuh anak.

Mengatasi Anemia Pada si Kecil

Karena sebagian besar anemia yang terjadi pada anak adalah anemia karena defisiensi zat besi, maka Anda bisa mengatasi anemia pada anak dengan memfokuskan kepada pemenuhan kebutuhan zat besi anak. Ada beberapa cara mengatasi anemia pada anak yaitu:

  • Mencari penyebab dari kekurangan zat besi tersebut.

Apabila penyebabnya sudah bisa dideteksi, maka akan jauh lebih mudah menentukan langkah apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kadar zat besi dalam tubuh. Sebab jika akar permasalahannya tidak ditemukan dan hanya berobat saja, maka ada kemungkinan anemia yang dialami anak akan kembali berulang. Tidak hanya perbaikan asupan zat gizi saja, perbaikan gizi secara keseluruhan pada anak juga dapat mencegah gejala diabetes pada anak, gejala hipertensi pada anak, dan mencegah bronkitis akut dan kronis pada bayi dan anak seiring dengan kekebalan tubuh anak yang makin kuat.

  • Suplemen

Untuk kasus anemia ringan, pengobatan bisa dilakukan dengan pemberian preparat besi atau sulfat ferosus. Proses pemberian preparat besi ini waktunya tidak bisa ditentukan, tergantung sampai kadar hemoglobin  kembali normal. Sebelum menempuh jalan dengan suplemen, sebaiknya lakukan tes untuk mengetahui seberapa besar nilai hemoglobin di tubuh anak. Selain itu, sebaiknya pemberian suplemen benar – benar dilakukan atas saran dokter agar tidak berlebihan. Karena konsumsi suplemen zat besi yang berlebihan dapat berakibat fatal kepada anak.

  • Makanan Bergizi

Kekurangan zat gizi bisa diatasi dengan pemberian makanan yang mengandung zat besi untuk anak. Sumber zat besi bisa didapatkan dari makanan hewani maupun nabati. Namun yang lebih mudah diserap adalah zat besi yang berasal dari makanan yang berasal dari hewan. Zat besi yang berasal dari tumbuhan seperti kacang – kacangan, sayuran, gandum, dan wijen ternyata tingkat penyerapannya sangat rendah. Vitamin C dapat membantu dalam penyerapan zat besi agar lebih optimal, karena itu Anda bisa memadukan makanan yang kaya akan zat besi dengan makanan yang mengandung vitamin C. Pemberian makanan yang bergizi berguna sebagai cara mengatasi diare pada anak dan juga sebagai cara mengatasi keracunan pada anak. Daging sapi adalah salah satu makanan yang dapat menjadi sumber zat besi terbaik, selain ikan, unggas, makanan laut, dan telur.

Mencegah Anemia Pada Anak

Anemia karena kekurangan zat besi adalah jenis anemia yang paling lumrah diderita anak – anak. Untuk mencegah anak mengalami anemia, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

  1. Pemberian ASI eksklusif – Pentingnya pemberian ASI eksklusif bagi anak telah berulangkali ditekankan oleh para tenaga medis. Manfaat ASI eksklusif untuk bayi akan sangat berpengaruh kepada tumbuh kembang anak dan menjadi salah satu cara meningkatkan kekebalan tubuh anak, terutama jika anak mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan. Karena itulah bagi ibu yang mampu, seringkali ditekankan untuk memberikan ASI eksklusif bagi sang buah hati.
  2. Waktu MPASI yang Tepat – Aturan pemberian makanan pendamping ASI atau MPASI adalah ketika anak memasuki usia enam bulan. Penentuan usia yang tepat untuk anak memulai makanan padat tentunya ada penyebab yang jelas. Yaitu, ketika usia enam bulan usus anak sudah siap untuk menerima makanan padat. Serta, asupan zat besi yang didapat anak dari ASI tidak akan mencukupi lagi ketika anak memasuki usia tersebut. Karena itulah maka perlu diberikan makanan pendamping ASI yang bergizi berupa makanan terbaik untuk bayi. Bila anak tidak diberikan makanan yang tepat, tidak saja ada resiko terkena anemia tetapi bisa menjadi salah satu penyebab perut kembung pada bayi dan gangguan pencernaan pada anak.
  3. Hindari Makanan Penghambat Zat Besi –Anda juga perlu mengetahui bahwa ternyata ada juga makanan yang dapat menghambat penyerapan zat besi. Jenis makanan ini dapat menjadi jenis makanan yang berbahaya untuk anak jika dikonsumsi melewati batas. Makanan tersebut salah satunya yang dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi yaitu:
    • Makanan yang termasuk ke dalam golongan Polifenol, seperti teh, paprika, kunyit.
    • Golongan Asam Fitrat seperti kacang – kacangan, dan gandum.
    • Golongan Asam Oksalat: Makanan jenis ini sangat mudah mengikat zat besi sehingga membentuk senyawa kompleks yang akan sulit diserap oleh tubuh misalnya bayam, ubi manis, wortel, kacang tanah, teh hitam, kopi dan cokelat.

Sedangkan beberapa makanan yang dapat membantu penyerapan zat besi pada anak adalah golongan makanan yang mangandung vitamin C seperti brokoli, tomat, jeruk, strawberry dan lainnya juga golongan organik seperti asam laktat, tartart, asam sitrat dan malart. Manfaat menjemur bayi dan anak juga dapat meningkatkan kemampuan anak menyerap zat gizi ke dalam tubuhnya.

Bahaya yang bisa dialami anak sebagai akibat dari penyakit anemia memang akan sangat merugikan tumbuh kembangnya, karena itu orang tua memang harus waspada terhadap tanda – tanda anemia pada anak atau adanya tanda tanda anak kurang gizi. Jangan pernah menganggap remeh apabila anak sulit makan atau kurang makan makanan yang bergizi, terlihat lesu dan tidak bersemangat terus menerus untuk melakukan aktivitasnya sehari – hari. Selain itu, kekurangan zat besi juga dapat dicegah sejak anak berada dalam kandungan dengan konsumsi makanan yang mengandung gizi mencukupi bagi ibu yang hamil, misalnya pemberian tablet zat besi.

17 Gejala Sinusitis pada Anak dan Cara Pengobatannya

17 Gejala Sinusitis pada Anak dan Cara Pengobatannya

Sinusitis adalah peradangan atau inflamasi yang terjadi pada dinding sinus, yaitu suatu rongga kecil berisi udara yang letaknya di belakang tulang pipi dan dahi. Sinusitis merupakan penyakit umum yang bisa dialami semua orang dari berbagai tingkatan usia. Pada seorang anak, area sinus belum mengalami perkembangan yang sempurna hingga ia mencapai usia akhir masa remajanya. Tidak seperti pada orang dewasa, sinusitis pada anak kecil umumnya lebih sulit didiagnosa karena gejala sinus bisa mirip dengan gejala penyakit karena virus atau alergi.

Sinus adalah ruangan – ruangan kecil yang saling berhubungan melalui saluran udara di dalam tulang tengkorak. Ketika terinfeksi dan menjadi bengkak atau menjadi iritasi, maka disebut sinusitis atau infeksi sinus. Anak – anak yang lebih kecil rentan terhadap infeksi terutama pada masa beberapa tahun pertama kehidupannya. Umumnya penyakit sinus berasal dari flu yang diderita anak namun lama kelamaan diperparah oleh alergi. Jadi jika anak masih saja sakit setelah melewati beberapa minggu kemungkinan ada resiko alergi yang bisa mengarah ke sinusitis.

Macam Sinus dan Letaknya

Sinus tidak hanya ada satu macam saja. Pada area rongga hidung tersebut dan sekitarnya terdapat beberapa macam sinus yang letaknya berdekatan:

  • Sinus Frontalis – Yaitu sinus yang terletak di dahi.
  • Sinus Maksilaris – Letak sinus ini di dalam tulang pipi.
  • Sinus Etmoid – Letaknya di belakang hidung, dan di dekat sudut mata.
  • Sinus Sfenoid – Terletak di belakang sinus etmoid.

Semua sinus saling berhubungan dengan hidung, gunanya untuk pertukaran udara dan sekresi berupa ingus. Hidung dan juga sinus memiliki lapisan selaput lendir yang berhubungan satu sama lain. Sinus pada anak sebenarnya tidak akan berkembang sebelum ia berusia 20 tahun, namun tetap beresiko untuk mengalami infeksi sinus karena sinus maksilaris dan sinus etmoid telah ada sejak anak masih kecil.

Penyebab Sinusitis Pada Anak

Anak – anak yang sedang menderita sinusitis biasanya akan menjadi mudah kesal, tidak berselera makan, dan tampak bernapas melalui mulut, suaranya akan terdengar sengau seolah sedang mengalami pilek berat. Banyak hal yang dapat menyebabkan sinus mengalami peradangan dan lalu tersumbat, seperti penyakit flu yang merupakan infeksi virus pada sinusitis akut, atau juga infeksi bakteri. Adapun penyebab sinustis kronis adalah :

  • Polip – Polip yang ada di dalam hidung adalah jaringan yang tumbuh yang dapat menghalangi saluran hidung.
  • Kondisi Medis Lain  – Adanya komplikasi dari penyakit lain yang menyebabkan sinusitis karena kondisi tubuh menurun seperti fibrosis kistik, infeksi gigi, HIV, dan lainnya.
  • Alergi – Anak dengan bakat alergi juga dapat mengalami sinusitis karena saluran sinusnya terhalang. Contoh, hay fever, asma, dan rinitis alergi.
  • Deviasi Septum Hidung – Septum adalah dinding yang ada diantara lubang hidung. Penyimpangan dalam pembentukan septum bisa menghalangi saluran sinus.
  • Bakteri – Sinusitis juga dapat terjadi karena infeksi bakteri. Bakteri yang paling sering menyebabkan sinusitis adalah Streptococcus Pneumonia, Haemophilus Influenzae, dan Moraxella Catarhallis.

Gejala Umum Sinusitis

Sinusitis menunjukkan gejala – gejala secara umum seperti berikut:

  1. Sakit kepala, biasanya pada anak berusia enam tahun keatas. Tekanan tinggi akibat pembengkakan pada sinus bisa terjadi di seluruh bagian tengkorak sehingga menyebabkan sakit kepala.
  2. Mengalami demam diatas 38 derajat celcius
  3. Hidung tersumbat dan keluar cairan berwarna kuning kehijauan yang kental. Tersumbatnya hidung disebabkan karena peradangan atau infeksi yang menyebabkan bengkaknya sinus atau hidung bagian dalam.
  4. Terasa nyeri pada bagian wajah dan sakit ketika ditekan, rasa sakit ini terjadi karena jaringan yang meradang di bagian ujung saraf di dinding sinus.
  5. Kehilangan fungsi indera penciuman sementara karena pembengkakan area selaput di dalam hidung, sehingga menghambat bau yang dihirup.
  6. Daya perasa atau pengecap yang berkurang karena terpengaruh daya penciuman yang menurun.
  7. Nafas berbau atau halitosis
  8. Sakit tenggorokan, batuk, mual dan muntah.
  9. Area sekitar mata mengalami pembengkakan atau sembab.
  10. Pilek yang lama, sekitar 10 sampai 15 hari juga menandakan bahwa bisa jadi ini adalah gejala sinusitis.
  11. Waspadailah bila anak mengalami bersin terus menerus, karena ini juga bisa menjadi tanda dari sinusitis.

Sinusitis pada anak berbeda dengan sinusitis pada orang dewasa. Pada anak – anak, lebih sering mengalami napas berbau, batuk, gelisah, lesu, dan terlihat sembab pada area mata, disertai ingus yang berwarna kuning kehijauan.

Gejala dan Jenis Sinusitis Menurut Masa Berlangsungnya

Menurut waktu berlangsungnya penyakit sinusitis, ada beberapa macam penyakit sinusitis dan gejalanya yang bisa diuraikan yaitu:

  1. Sinusitis Akut – Gejala sinusitis akut ini dapat timbul mendadak dan bertahan selama 14 hari sampai satu bulan. Beberapa gejala yang muncul yaitu timbulnya mukus atau cairan hidung berwarna kuning kehijauan dari hidung, sakit kepala, dan merasa nyeri pada wajah terutama pada area sekitar mata, pipi, hidung, dan dahi. Rasa sakit itu akan lebih terasa ketika sedang dalam posisi membungkuk, indera penciuman yang terganggu, batuk, hidung beringus, demam, napas bau, mengalami kelelahan dan sakit gigi. Biasanya muncul setelah mengalami flu atau gangguan pernapasan saluran atas.
  2. Sinusitis Sub Akut – Yaitu sinusitis yang bisa berlangsung selama satu sampai tiga bulan, atau antara empat sampai delapan minggu. Gejalanya hampir mirip dengan sinusitis akut, biasanya terjadi jika pengobatan tidak terlalu berhasil pada sinusitis akut.
  3. Sinusitis Kronis – Gejala yang biasa tampak pada sinusitis kronis yaitu jika hidung terasa tersumbat, ada nanah di rongga hidung dan cairan hidung berubah warna, demam, rasa penuh di wajah. Kondisi sinusitis dapat dikatakan memburuk apabila terdapat bengkak, nyeri dan kemerahan di sekitar mata dan dahi, sakit kepala hebat, demam yang tinggi, penglihatan ganda, rasa kaku pada leher, dan penderita sering merasa kebingungan. Gejala yang timbul bisa bertahan sampai tiga bulan atau lebih.
  4. Sinusitis Berulang – Sinusitis berulang yaitu apabila seseorang mengalami beberapa kali serangan penyakit ini dalam jangka waktu satu tahun.

Gejala Sinusitis Menurut Penyebabnya

Berdasarkan penyebabnya, sinusitis memiliki beberapa jenis yang perlu Anda ketahui:

  1. Sinusitis Rhinogenik – Yaitu sinusitis yang terjadi karena ada kelainan atau masalah di hidung. Segala sesuatu yang menyumbat hidung dapat menjadi penyebab dari sinusitis, seperti flu biasa, rinitis alergi atau terjadinya pembengkakan pada lapisan hidung, polip, atau penyimpangan septum.
  2. Sinusitis Dentogenik / Odontogenik – Yaitu sinusitis yang terjadi karena kelainan gigi, yang sering menyebabkan terjadinya sinusitis infeksi pada gigi geraham bagian atas.

Penyakit Akibat Komplikasi Sinusitis

Apabila penyakit sinusitis akut tidak mendapatkan pengobatan dengan benar, penyakit tersebut bisa menjadi sinusitis kronis. Dan apabila sinusitis kronis tidak juga mendapatkan pengobatan yang layak, bisa terjadi komplikasi – komplikasi seperti berikut:

  • Infeksi yang menyebar ke dinding otak bisa menyebabkan meningitis.
  • Mengalami kerusakan sebagian atau seluruh indera penciuman.
  • Mengalami masalah dalam penglihatan, misalnya kehilangan sebagian penglihatan atau mengalami kebutaan.
  • Munculnya infeksi pada kulit atau pada tulang.

Anak Dengan Resiko Sinusitis

Pada beberapa anak, resiko menderita sinusitis lebih besar daripada anak lainnya. Hal itu disebabkan karena:

  • Ketika terkena flu biasa, membran mukosa hidungnya membengkak.
  • Saluran drainase hidung tersumbat.
  • Ada perbedaan struktur yang mempersempit saluran hidung, bisa disebabkan karena kelainan struktur tulang hidung sejak lahir atau karena trauma luar yang menyebabkan luka di wajah.
  • Adanya polip di hidung.
  • Kekurangan kekebalan tubuh atau sedang mengonsumsi obat yang menekan kekebalan tubuh.
  • Anak memiliki bakat alergi.

Mendiagnosis Sinusitis

Seperti penyakit lain yaitu  gejala diabetes pada anak dan gejala hipertensi pada anak, sinusitis jugs membutuhkan diagnosa yang tepat. Untuk mendiagnosis sinusitis tentu saja diperlukan konsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan gejala dan melakukan pemeriksaan fisik.  Tes yang dilakukan untuk pemeriksaan sinusitis seperti meraba atau menekan sinus untuk memastikan keras atau lembutnya, memeriksa gigi untuk melihat adanya peradangan sinus paranasal, tes kultir lendir, endoskopi hidung, x ray, tes alergi, CT scan sinus, tes darah. Beberapa tes yang umum dilakukan adalah:

  1. Sinar X Pada Sinus – Yaitu suatu tes diagnostik yang menggunakan energi elektromagnetik untuk membuat gambar dari jaringan internal tubuh seperti tulang dan lainnya.
  2. Computed Tomography Scan (CT Scan) – Yaitu pencitraan diagnostik yang menggunakan kombinasi sinar X dan teknologi komputer terkini untuk menunjukkan gambar dengan posisi horizontal atau aksial dari tubuh. Prosedur ini dapat menunjukkan secara detil gambaran dari bagian  tubuh seperti tulang, otot, lemak dan organ.
  3. Kultur Sinus – Yaitu tes yang dilakukan di laboratorium dengan mengambil sampel dari bagian dalam hidung dan menggunakannya untuk menumbuhkan bakteri dan mikroorganisme untuk membantu menegakkan diagnosis.

Pengobatan Penyakit Sinusitis

Pengobatan yang ada saat ini tujuannya hanya untuk meringankan gejala dari penyakit sinussitis, karena pada umumnya penyakit ini tidak akan berkembang lebih parah jika faktor- faktro pemicunya tidak terjadi. Ada beberapa cara pengobatan yang bisa dilakukan untuk meringankan gejala sinusitis yaitu:

Semprotan Hidung – Berbahan dasar saline, yaitu campuran air matang, garam, dan soda bikarbonat. Saline ini yang disemprotkan penderita beberapa kali sehari ke dalam hidung mereka. Gunanya untuk membersihkan saluran hidung.

  • Saline Nasal Irrigation – Untuk mengurangi  kumpulan cairan dan membersihkan zat yang menyebabkan iritasi serta alergi.
  • Kompres  – Biasanya berupa kompres hangat untuk membantu mengurangi rasa nyeri di hidung.
  • Pereda Sakit – Untuk meringankan sakit dan nyeri yang biasa dirasakan para penderita sinusitis.
  • Dekongestan – Untuk menggunakan obat ini sebaiknya lakukan konsultasi lebih dulu dengan dokter, obat ini juga tidak bisa digunakan jika melebihi tiga hari pemakaian. Dengan kata lain, penggunaan yang diizinkan hanya selama satu minggu.
  • Kortikosteroid Hidung – Fungsinya untuk mencegah dan mengatasi peradangan pada hidung.
  • Imunoterapi – Pengobatan dengan cara ini biasanya digunakan untuk penderita yang mempunyai resiko alergi untuk meringankan reaksi tubuh terhadap alergen.
  • Antibiotik – Dokter akan memberikan pengobatan dengan menggunakan antibiotik apabila sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri.

Prosedur Operasi Sinusitis

Apabila dengan metode – metode pengobatan yang ada, gejala sinusitis tidak juga membaik, maka bisa jadi penyebabnya adalah kelainan pada struktur sinus yang menyumbat saluran keluar sinus. Dokter akan mengambil jalan untuk mengoperasi atau membedah sinus. Prosedur yang harus dilalui saat membedah sinus yaitu:

  • Bius

Sebelum pembedahan, hidung akan dibuat mati rasa terlebih dulu, bisa menggunakan bius lokal atau bius umum sesuai hasil konsultasi pasien dan dokter.

  • Endoskopi

Pada tahap pertama, dokter akan melakukan endoskopi, yaitu memasukkan selang kecil yang dilengkapi kamera di bagian ujungnya untuk melihat dan memperbesar keadaan bagian dalam hidung. Dengan teknik ini, dokter akan dapat melihat bagian dalam hidung berupa saluran drainase dari sinus.

  • Tindakan

Setelahnya, dokter akan melakukan tindakan yang diperlukan seperti pengangkatan jaringan atau dilatasi kateter balon, yaitu pemompaan balon kecil yang fungsinya untuk membuka saluran drainase dan sinus. Selain itu, dokter juga akan memasukkan implan yang bisa larut dengan sendirinya dan berisi steroid mometasone, yang bertujuan untuk membuat saluran drainase sinus tetap terbuka.  Tindakan ini tentunya bertujuan untuk membuat sinus berfungsi dengan normal kembali.

Mencegah Sinusitis Pada Anak

Jika Anda khawatir si kecil mampunyai resiko terkena sinusitis, Anda bisa mencegahnya dengan beberapa cara tertentu. Ada beberapa cara untuk mencegah sinusitis pada anak yaitu:

1. Menjaga Kebersihan

Kebanyakan penyebaran penyakit dimulai dari kontak dengan orang yang terinfeksi dan kuman tersebut akan langsung masuk ke mulut, hidung dan mata ketika tangan digunakan untuk mengusap bagian – bagian tersebut. Untuk mencegahnya, Anda harus membiasakan diri untuk membersihkan dan mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah makan, dan jangan gunakan cairan pembersih tangan secara berlebihan karena justru akan memancing timbulnya mikroorganisme kekebalan anti bakteri.

2. Menjaga Cairan Tubuh

Agar tubuh berfungsi normal dan menjaga mikroorganisme tetap menjauh dari tubuh maka kondisi mulut dan hidung harus selalu dalam keadaan lembab dan terhidrasi. Sebab, jika kondisinya terlalu kering maka akan rentan terhadap iritasi, infeksi dan inflamasi. Jaga cairan tubuh dengan minum delapan gelas air putih setiap harinya. Hindari soda dan minuman berenergi.

3. Mengontrol Alergi

Hindari  pemicu alergi atau alergen seperti debu, makanan, suhu dingin, polusi dan lainnya adalah cara mudah mengatasi alergi pada anak. Memang ada pengobatan untuk alergi seperti antihistamin, namun Anda tidak dapat menggunakannya secara berlebihan, karena dapat menyebabkan membran mucus menjadi kering. Anak-anak adalah perokok pasif yang mempunyai resiko lebih besar untuk mengalami infeksi sinus dan paru-paru. Memang tidak mungkin untuk menghindari semua faktor tersebut secara utuh, namun menggunakan masker bisa menjadi cara yang efektif untuk menangkalnya.

4. Menghindari Ekspos Terhadap Faktor Iritan

Selain alergen, ada banyak bahan kimia penyebab iritasi yang dapat memicu iritasi dan inflamasi di dalam saluran hidung, yang membuat resiko terinfeksi meningkat. Faktor iritan tersebut antara lain bahan pembersih kimia, asap rokok, partikel asbes, polutan, debu, cairan pemutih dan lain – lain.

5. Menggunakan Suhu Hangat

Udara dingin bisa memancing penderita sinus untuk kambuh. Anda bisa membantu anak untuk:

  • Menghirup udara hangat atau uap untuk menghindarkan berkembangnya sinusitis pada saat anak sedang alergi atau flu.
  • Keluarkan lendir hidung secara perlahan, dengan menutup satu lubang dan mengeluarkan lendir dari lubang hidung yang lain.
  • Minum banyak air putih untuk mencairkan dan mencegah lendir mengental.
  • Mengonsumsi makanan atau minuman yang hangat, dan juga menghirup uap air hangat . Bisa juga mengompres wajah dengan air hangat.

6. Memperkuat Kekebalan Tubuh

Untuk tipe infeksi apapun, semua bentuk pencegahan bergantung kepada respon dan ketahanan imun tubuh yang sehat. Cara meningkatkan kekebalan tubuh anak dan mempertahankan sistem kekebalan tubuh yang prima untuk anak – anak adalah:

  • Pastikan Anda mengatur waktu tidur yang baik untuk anak agar anak mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap malamnya, juga memberikan manfaat tidur siang untuk tumbuh kembang anak ketika anak membutuhkan tambahan waktu istirahat.
  • Banyak makan buah-buahan dan sayuran, kurangi makanan manis dan instan. Beri anak makanan yang sehat seperti manfaat madu untuk anak dan balita, manfaat oatmeal untuk bayi dan anak, juga jauhkan dari beberapa jenis makanan berbahaya untuk anak.
  • Menjaga kebersihan dan asupan cairan ke dalam tubuh. Menjaga kebersihan diri sendiri seperti tangan juga merupakan salah satu cara mengatasi diare pada anak.
  • Pastikan anak melakukan aktivitas fisik yang cukup. Beri waktu agar dapat merasakan manfaat olah raga untuk anak yang dapat memperkuat sistem tubuhnya.

Untuk mencegah sebelum anak mengalami sinusitis yang semakin parah, orang tua perlu waspada dan mengenali tanda-tanda yang ada sebelum terlambat. Artinya, jika flu anak sudah menunjukkan gejala yang tidak biasa maka janganlah meremehkan hal tersebut. Segeralah konsultasikan anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan terbaik, seperti halnya mendiagnosa penyakit lainnya misalkan anemia pada anak, cacar air pada anak, atau bronkitis akut dan kronis pada bayi dan anak. Dengan demikian, anak akan mendapatkan penanganan yang tepat saat ia membutuhkan dan bisa pulih dengan cepat.

Tetanus pada Anak – Gejala, Pencegahan dan Pengobatannya

Tetanus pada Anak – Gejala, Pencegahan dan Pengobatannya

Untuk orangtua yang memiliki anak balita atau berusia di bawah itu, Anda tentu sering mendengar tentang jenis jenis imunisasi dan manfaatnya yang dianjurkan atau diwajibkan oleh pihak petugas kesehatan. Salah satunya adalah imunisasi tetanus. Tetanus merupakan penyakit yang masih sering ditemukan pada anak-anak, terutama di negara-negara berkembang. Tetanus merupakan salah satu penyakit infeksi yang menyerang tubuh manusia.

Kata Tetanus diambil dari bahasa Yunani yaitu Tetanos atau Teinein yang artinya menegang. Konon tetanus pertama kali disebutkan atau dikaji oleh orang Mesir Kuno pada sekitar tahun 3000 SM. Tetanus juga dikenal sebagai penyakit kejang mulut, adalah sebuah penyakit serius namun dapat dicegah yang mempengaruhi otot dan syaraf tubuh.

Tentang Penyakit Tetanus

Penyakit tetanus disebabkan oleh bakteri bernama Clostridium Tetani yang biasa ditemukan pada tanah, debu dan bahkan pada usus manusia atau binatang. Bakteri tersebut dapat memasuki tubuh manusia atau tubuh anak melalui luka di kulit. Ketika bakteri sudah berada di dalam tubuh, bakteri tersebut memproduksi racun berupa neurotoksin yang merusak syaraf dan menyebabkan beberapa kekejangan otot. Racun tersebut dapat beredar di dalam tubuh melalui aliran darah dan kelenjar getah bening. Ketika racun semakin menyebar, itu mempengaruhi aktivitas syaraf normal dan menyebabkan kejang yang bisa begitu kuat sehingga dapat merobek otot atau bahkan menyebabkan patah tulang belakang. Jika tidak ditangani dengan benar, tetanus dapat menjadi penyakit yang mengancam nyawa manusia.

Penyebab Tetanus

Kebanyakan tetanus berasal dari luka yang terkontaminasi atau luka yang dalam, seperti luka karena menginjak sebatang paku. Terkadang luka yang diderita sangat kecil sehingga orang tersebut tidak menemui dokter untuk berobat. Luka yang melibatkan kulit mati seperti gangren, luka terbakar, radang dingin, atau luka yang hancur juga beresiko terkena tetanus. Selain itu, luka yang terkontaminasi oleh tanah, ludah atau kotoran yang tidak dibersihkan dengan benar, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, juga berada dalam keadaan resiko tetanus.

Tanda dan Gejala Tetanus Pada Anak

Gejala tetanus yang dapat dilihat adalah apabila anak menunjukkan otot yang kaku dan lemah hanya di sekitar area otot. Hal seperti ini disebut tetanus lokal, dan gejalanya bisa menghilang tanpa melakukan perawatan. Pada bayi baru lahir, gejala umumnya akan terlihat pada tiga sampai empat belas hari setelah kelahiran. Sedangkan pada anak yang lebih tua, gejala kemungkinan akan berkembang dalam hitungan hari atau bulan sejak terinfeksi. Tanda dan gejala tetanus yang umum adalah seperti berikut ini:

  • Pada bayi baru lahir, sulit mengisap dan terus menangis.
  • Kejang rahang, yaitu kekejangan otot di sekitar rahang dan leher yang menyebabkan rahang anak terkunci.
  • Kekejangan otot yang menyakitkan, dipicu oleh cahaya, sentuhan atau suara.
  • Otot wajah yang kaku, atau alis yang tertarik dan bibir membentuk seringai atau ringisan.
  • Otot perut, lengan dan kaki yang kaku.
  • Sulit bernapas dan menelan.
  • Merasa gelisah dan terganggu, detak jantung atau napas cepat.
  • Sakit kepala atau mengalami kejang – kejang.
  • Berkeringat, sulit buang air kecil dan demam ringan.

Macam – macam Tetanus dan Gejalanya

Penyakit tetanus tidak hanya berupa satu macam saja, melainkan ada beberapa macam disertai dengan gejala yang berbeda namun mirip satu sama lain:

1. Tetanus Pada Umumnya

Gejala yang timbul pada tetanus pada umumnya seperti telah disebutkan di atas yaitu:

  • Sikap lekas marah dan lemah pada otot
  • Merasa kejang atau nyeri otot
  • Kesulitan menelan makanan karena kaku otot leher
  • Kesulitan mengunyah atau tersenyum karena kejang otot mulut.
  • Kejang pada sebagian besar otot tubuh yang dalam beberapa kasus cukup kuat untuk menyebabkan dislokasi sendi dan patah tulang.
  • Kaku otot leher dan dada menyebabkan kesulitan bernapas.
  • Ada juga gejala lain seperti tinja berdarah, diare, sakit kepala, demam, sensitif terhadap cahaya atau sentuhan, sakit tenggorokan, berkeringat, denyut jantung cepat.

2. Tetanus Cephalic

Ini adalah bentuk paling langka dari penyakit tetanus. Biasanya berhubungan dengan luka di wajah atau kepala dan berkaitan dengan ostitis media. Masa inkubasinya hanya satu atau dua hari. Tanda cephalic tetanus ditandai pada kejang mulut dan disertai setidaknya satu otot wajah lain yang melemah. Juga ditandai dengan kelumpuhan syaraf otak, dan bisa berkembang menjadi gejala tetanus umum.

3. Tetanus Lokal

Jenis ini terjadi jika kejang otot hanya mempengaruhi tempat terjadinya luka. Kejang otot pada tetanus lokal dapat memburuk dalam beberapa kasus dan juga berkembang menjadi gejala tetanus umum.

4. Tetanus Neonatal

Tipe tetanus ini terjadi pada bayi yang lahir dalam kondisi tidak steril terutama ketika bekas tali pusar terkontaminasi bakteri. Imunisasi tetanus pada ibu hamil akan menurunkan kekebalan tubuh yang didapat ibu kepada bayinya.

Anak yang Beresiko Tetanus

Seorang anak bisa memiliki peluang untuk terkena tetanus dibandingkan dengan anak lainnya karena beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu:

  • Ibu tidak menerima imunisasi tetanus
  • Bekas tali pusarnya tidak dibersihkan dengan baik.
  • Melewatkan dosis vaksin tetanus pada anak
  • Mengalami luka akut atau kronis seperti luka bakar, luka tusukan atau luka yang menghancurkan.
  • Memiliki luka yang tidak dibersihkan.
  • Mengalami patah tulang yang menyebabkan tulang menusuk kulit anak.
  • Pernah menjalani operasi atau perawatan gigi.
  • Mengalami luka akibat gigitan serangga.

Mendiagnosa Penyakit Tetanus

Diagnosa yang tepat sangat penting untuk penanganan penyakit pada anak. Tidak saja untuk penyakit tetanus, tetapi juga untuk cacar air pada anak, bronkitis akut pada bayi dan anak, gejala hipertensi pada anak, dan gejala diabetes pada anak. Petugas kesehatan atau dokter yang memeriksa anak Anda akan memeriksa luka anak dan menanyakan tentang gejala apa saja yang dialaminya. Katakan jika Anda tidak langsung membersihkan luka dengan menyeluruh atau jika Anda melihat kotoran atau benda asing lain di dalam luka. Dokter akan mencari beberapa gejala khas seperti kejang rahang, untuk membantu menegakkan diagnosa tetanus. Jika infeksinya sudah dipastikan, anak akan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Ia akan ditempatkan pada ruangan yang gelap dan sunyi untuk mencegah kejang otot. Tindakan lainnya bisa berupa:

  • Obat – obatan yang diperlukan untuk menghentikan atau mencegah kejang pada otot. Anti toksin juga mungkin diberikan untuk mencegah toksin menyebar di tubuh anak. Obat – obatan lain akan diberikan untuk mencegah infeksi bakteri atau mengontrol rasa sakit, juga vaksin tetanus.
  • Tindakan operasi bisa dilakukan untuk menyingkirkan jaringan tubuh yang terpengaruhi oleh tetanus, membersihkan luka dari kotoran dan benda asing lainnya dan menghilangkan jaringan yang mati.

Tidak ada tes laboratorium yang dapat menguji penyakit tetanus, walaupun begitu ada tes sederhana yang bisa dilakukan yaitu tes spatula. Caranya dengan menyentuh dinding tenggorokan dengan menggunakan spatula. Orang normal akan menunjukkan reaksi menghindar, sedangkan pada penderita tetanus ia akan menggigit spatula tersebut dan menutup mulut.

Pengobatan Tetanus

Tetanus dapat diatasi dengan pemberian beberapa obat – obatan yaitu :

  1. Antitoksin atau Anti Tetanus Serum (ATS) – Saat ini sudah tersedia anti toksin tetanus berupa tetanus immunoglobulin, namun ini hanya bisa menetralkan racun yang belum terikat jaringan saraf.
  2. Antibiotik – Penggunaan antibiotik diperlukan untuk membunuh bakteri yang menyebabkan tetanus. Dapat diberikan secara oral atau diminum maupun melalui cara suntikan.
  3. Vaksin – Pemberian vaksin untuk tetanus adalah suatu keharusan untuk mencegah penyakit ini kembali, karena sekali mengalami penyakit tetanus tidak akan membuat seseorang kebal terhadap penyakit ini. Di Indonesia, vaksin tetanus termasuk ke dalam bagian dari vaksin DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus) yang harus dijalani sebanyak lima tahap yaitu pada usia 2, 4, 6 dan 18 bulan, lalu pada usia 5 tahun. SEtelahnya adalah pemberian booster TD setiap 10 tahun.
  4. Obat penenang dan obat lainnya- Kejang otot yang kuat terkadang membutuhkan obat penenang yang kuat. Dokter mungkin akan meresepkan obat seperti diazepam. Obat penenang seringkali menyebabkan pernapasan yang dangkal, maka kemungkinan alat bantu pernapasan diperlukan. Sedangkan magnesium sulfat dan jenis beta blocker lainnya bisa digunakan untuk mengontrol aktivitas otot tak sadar semisal detak jantung dan pernapasan.

Langkah Pencegahan Tetanus

Tetanus memang penyakit yang sangat mengkhawatirkan karena dapat membuat orang kehilangan anggota tubuh bahkan hingga mengancam nyawa. Penyakit tetanus pada anak bisa dicegah sebelumnya jika Anda melakukan beberapa langkah berikut:

  • Lakukan Imunisasi Tetanus Untuk Anak

Imunisasi atau pemberian vaksin untuk anak merupakan cara meningkatkan kekebalan tubuh anak. Carilah informasi dan keterangan pada petugas kesehatan mengenai vaksin untuk tetanus, karena terkena tetanus tidak akan membuat anak mendapatkan kekebalan seperti halnya penyakit cacar pada anak. Vaksin tetanus diberikan kepada anak dalam beberapa dosis. Untuk wanita hamil, biasanya vaksin tetanus diberikan pada trimester kedua kehamilan untuk mencegah bayi tertular tetanus melalui proses kelahiran.

  • Imunisasi Tetanus Pada Ibu Hamil

Pemberian imunisasi tetanus atau suntikan TT (Tetanus Toxoid) pada ibu hamil sangat berguna untuk mencegah tetanus pada ibu dan bayi. Hal ini bertujuan untuk mencegah tetanus pada proses persalinan, karena selalu ada resiko mengalami luka pada rahim atau pada jalan lahir dan tali pusat bayi. Terutama pada persalinan berisiko tinggi yaitu yang menggunakan alat – alat tidak steril. Pemberian imunisasi ini akan membentuk dalam tubuh ibu dan dapat diteruskan kepada bayi dan akan melindunginya beberapa bulan setelah kelahiran.

  • Bersihkan Setiap Luka Segera

Tekan luka anak jika mengalami pendarahan untuk menghentikannya. Bersihkan luka menggunakan air dan sabun, hilangkan semua kotoran dan benda asing dari luka. Ganti perban setiap hari atau jika basah dan kotor.

  • Bersihkan Tali Pusar Bayi Sesuai Petunjuk

Ingatlah untuk selalu mencuci tangan sebelum memeriksa bekas tali pusar bayi. Bersihkan dengan lembut dan juga kulit di sekitarnya dengan sabun ringan dan air hangat setiap memandikannya. Usaplah dengan alkohol menggunakan cotton bud sesekali. Tepuk dengan lembut menggunakan handuk, segera ganti perban jika terkena kotoran atau air seni bayi, atau ganti perban ketika mengganti popok.

Efek Samping Vaksin Tetanus

Perhatikan kondisi anak ketika Anda akan memberikan imunisasi tetanus. Jika anak mengalami sakit yang lumayan parah saat jadwal imunisasi, sebaiknya tunda dulu pemberian imunisasi tersebut. Vaksin tetanus yang diberikan kepada anak berupa vaksin DTP, DTap, atau TdaP. Efek samping yang biasa muncul setelah pemberian vaksin biasanya berupa beberapa hal berikut:

  • Demam ringan. Anda bisa memberikan parasetamol atau ibuprofen untuk cara mengatasi demam dan meredakan demam anak, namun hindari memberikan aspirin karena pada beberapa kasus dapat menyebabkan kerusakan hati dan otak.
  • Bengkak pada bagian yang disuntik.
  • Kulit yang disuntik agak memerah dan sakit.
  • Anak terlihat lelah dan rewel, waspadai jika setidaknya selama tiga jam anak tidak berhenti menangis atau mengalami kejang dan pingsan.

Efek samping ini akan muncul dalam waktu satu sampai tiga hari setelah pemberian vaksin. Efek yang sangat jarang terjadi adalah kejang, koma, kerusakan otak, masalah saraf dan alergi yang parah. Jika timbul efek samping yang diluar dugaan seperti gangguan pada sistem syaraf anak atau otak setelah 7 hari pemberian vaksin, alergi berat, demam tinggi, jangan teruskan pemberian vaksin dan konsultasikan dengan dokter anak.

Komplikasi Tetanus

Penyakit tetanus dapat menimbulkan beberapa komplikasi seperti berikut:

  1. Cacat tubuh – Penggunaan obat penenang biasanya diperlukan untuk mengendalikan kejang otot yang diderita karena tetanus. Namun, efek penggunaan obat penenang yang terus menerus bisa menyebabkan imobilitas permanen pada anak.
  2. Cedera Otak – Pada bayi,  kekurangan oksigen karena tetanus bisa menyebabkan kerusakan otak permanen, gangguan ringan atau hingga celebral palsy. Cedera otak juga merupakan salah satu akibat dan bahaya benturan pada kepala bayi dan anak.
  3. Patah tulang – Seperti telah disebutkan di atas, kekejangan yang kuat bisa menyebabkan patah tulang di tubuh anak. Salah satu bahaya anak terjatuh telentang adalah juga dapat mengalami patah tulang.
  4. Pneumonia Pernapasan – Kekakuan otot dapat menyebabkan kesulitan menelan dan batuk yang berakibat pada timbulnya pneumonia pernapasan, karena menghirup cairan di dalam perut, dan bisa mempengaruhi sistem pernapasan bagian bawah. Bahaya bedak tabur bagi bayi dan anak juga berkaitan dengan sistem pernapasan anak, karena butiran bedak bisa terhirup ke dalam sistem pernapasan bayi dan anak.
  5. Laryngospasm – Yaitu jika laring atau kotak suara mengalami kekejangan sementara, biasanya berlangsung antara tiga puluh sampai enam puluh detik. Akibatnya udara tidak dapat memasuki paru – paru dan menyebabkan kesulitan bernapas. Setelah ini biasanya pita suara akan menjadi rileks kembali, namun pada beberapa kasus justru dapat menyebabkan mati lemas karena kekurangan oksigen.
  6. Kejang Teitanic – Yaitu kejang yang mirip dengan kejang epilepsi. Bisa muncul pada beberapa kasus tetanus ketika infeksi sudah mencapai otak. Bisa terjadi beberapa kali dan cukup berat pada orang yang terinfeksi tetanus.
  7. Gagal Ginjal Akut – Hal ini bisa terjadi jika otot – otot hancur atau rusak dengan cepat dan menyebabkan protein otot bocor ke air seni.
  8. Pulmonary Embolism – Ini adalah kondisi serius yang dapat mengancam nyawa, terjadi ketika aliran darah di paru – paru tersumbat dan mempengaruhi sirkulasi darah serta proses pernapasan.
  9. Kematian – Kegagalan pernapasan menjadi penyebab yang paling umum sebagai akibat dari  komplikasi tetanus karena kekejangan otot dada membuat penderita tidak bisa bernapas sama sekali. Kesulitan bernapas juga akan membuat tubuh kekurangan oksigen yang menyebabkan serangan jantung.

Kapan Harus Mencari Pertolongan

Ketika menyangkut gejala tetanus dan juga penyakit lain pada anak, Anda harus tahu kapan waktu yang tepat untuk mencari pertolongan medis. Beberapa tanda yang bisa jadi mengarah kepada situasi gawat darurat anak yang harus diperhatikan yaitu:

  • Apabila anak mengalami kesulitan bernapas atau mengalami kesulitan menelan.
  • Detak jantung anak amat cepat atau tidak biasa.
  • Anak menderita kejang otot di wajah.
  • Anak mulai merasakan kejang atau tegang otot di sekitar luka.
  • Ada luka yang besar atau tidak dapat dibersihkan dengan menyeluruh.
  • Ada luka terbuka atau luka tusukan pada tubuh anak.
  • Tidak yakin atau lupa mengenai kapan waktu pemberian vaksin tetanus terakhir, atau tidak yakin mengenai apakah sudah mendapatkan vaksin sama sekali.
  • Anda mempunyai kekhawatiran dan pertanyaan mengenai kondisi anak.
  • Anak berkeringat sangat banyak tidak seperti biasanya.

Sebagai orang tua, Anda mempunyai hak untuk menentukan bentuk perawatan anak dan sebaiknya Anda memiliki dasar – dasar tentang perawatan kesehatan anak. Contohnya, bagaimana menangani anemia pada anak, mengetahui cara mengatasi anak tersedak, cara mengatasi mata minus pada anak dan cara mengatasi sakit perut pada anak. Sangat penting untuk mempelajari kondisi kesehatan anak dan bagaimana perawatan yang tepat, dengan mendiskusikannya bersama dokter anak mengenai perawatan apa yang Anda inginkan untuk anak. Pembahasan diatas hanya ditujukan untuk tujuan pemberian informasi, dan bukan sebagai saran medis resmi. Anda tetap harus berkonsultasi dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Autis pada Anak – Ciri, Gejala dan Cara Mengobatinya

Autis pada Anak – Ciri, Gejala dan Cara Mengobatinya

Autisme berhubungan dengan perilaku saraf yang kompleks mencakup gangguan interaksi sosial, perkembangan bahasa mental, dan juga kemampuan berkomunikasi yang ditunjukkan melalui tingkah laku yang kaku dan berulang – ulang. Autisme tidak hanya berupa satu bidang saja, saat ini kajian tentang autisme disebut Autism Spectrum Disorder (ASD) karena bidangnya sangat luas, mencakup banyak gejala yang berhubungan dengan gangguan terhadap kemampuan seseorang.

Pada umumnya anak autis akan bisa dideteksi gejalanya pada usia awal sebelum mencapai tiga tahun. Beberapa anak telah memperlihatkan tandanya sejak lahir. Lainnya tampak berkembang dengan normal pada awalnya, namun tiba – tiba menunjukkan gejala pada usia 18 – 36 bulan. Anak dengan autisme memiliki kesulitan berkomunikasi, termasuk kesulitan untuk mengerti bagaimana cara orang lain berpikir dan bagaimana perasaan orang lain. Mereka sangat sulit mengekspresikan diri dengan kata – kata, gestur, ekspresi wajah atau sentuhan.

Autism Spectrum Disorder (ASD)

Beberapa sindrom lain yang juga merupakan bentuk autisme yang berbeda – beda yang termasuk kedalam spektrum ASD adalah:

1. Sindrom Asperger

Jenis spektrum autisme ini terlihat normal dan biasa seperti anak lain pada umumnya, dan sering disebutkan sebagai Hing Functioning Autism alias penderita autisme yang dapat berfungsi tinggi dalam kehidupan sehari – harinya. Anak yang memiliki sindrom Asperger juga memiliki inteligensi baik, berbeda dengan anak autis lainnya yang kebanyakan memiliki IQ rendah walaupun tidak mengalami retardasi mental. Anak – anak dengan asperger juga tidak memiliki masalah dengan perkembangan bahasanya.

Akan tetapi, anak – anak dengan sindrom asperger juga memiliki masalah dengan interaksi sosial, dan hal ini terlihat dari kesulitan dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara sosial, juga memiliki keterbatasan aktifitas dan perilaku. Selain itu, ada juga kesulitan dalam berkomunikasi non verbal, kontak mata yang tidak terlihat secara normal, sering menampakkan ekspresi wajah yang datar, dan jarang dapat berkomunikasi dengan teman sebayanya. Juga ada kecenderungan untuk membicarakan satu topik yang sangat menarik minatnya berulang – ulang.

2. Pervasive Developmental Disorder, not otherwise specified (PDD NOS)

Ini adalah istilah yang merujuk pada Atypical Autism, yaitu ketika seorang anak tidak menunjukkan gejala spektrum autisme yang spesifik seperti asperger, autis, rett syndrom, atau CDD. PDD Nos adalah diagnosa yang diberikan kepada seorang anak yang tidak memenuhi kriteria diagnostik keempat hal tersebut. Intensitas gangguan yang dialami anak – anak berbeda, ada yang hanya mengalami gangguan sosial saja, dan ada yang hanya mengalami gangguan belajar saja. Istilah ini diberikan jika anak menunjukkan beberapa gejala autistik namun tidak mengalami keseluruhan gejala untuk bisa didiagnosa sebagai golongan spektrum autistik lainnya.

3. Sindrom Autis

Istilah ini telah dikenal sejak lama, dan merupakan jenis gangguan yang lebih menyeluruh daripada sindrom Asperger ataupun PDD NOS. Dalam tipe ini, berbagai gangguan dan hambatan yang ada pada Asperger juga PDD NOS akan terlihat namun dalam tingkat yang lebih intensif.

4. Childhood Disintegrative Disorder (CDD)

Gangguan ini dikenal dengan istilah Infantile Autisme, adalah yang paling langka dan berat di antara spektrum autisme lainnya. Pada istilah ini menggambarkan anak yang tumbuh secara normal, lalu dengan cepat mulai kehilangan kemampuan mental, sosial dan bahasa, biasanya terjadi antara usia dua sampai empat tahun, selain itu anak – anak ini juga mulai menunjukkan kelainan seperti kejang.

Dulu para ahli masih menambahkan satu lagi istilah ke dalam spektrum autis yaitu Sindrom Rett , karena banyaknya ciri – ciri atau gejala yang menunjukkan kesamaan dengan autisme. Hanya saja, sindrom Rett berbeda dalam hal bahwa selain kehilangan kemampuan untuk melakukan berbagai kemampuan yang telah dimiliki, hal itu dibarengi pula dengan kehilangan kemampuan untuk menggunakan tangan, perkembangan yang menjadi melambat dan juga ada kecenderungan degeneratif sehingga pada akhirnya diketahui bahwa penyebab sindrom Rett sebagian besarnya adalah masalah genetis. Sindrom ini banyak terjadi pada anak perempuan daripada anak laki – laki.

Gejala Anak Autis

Penting bagi orang tua untuk dapat mengenal apa saja ciri atau gejala yang dapat menunjukkan tanda – tanda autis pada anak. Gejala dan ciri datri autisme bisa terlihat dari beberapa hal yang lebih rinci, seperti berikut ini:

1. Gejala yang menyangkut interaksi dan komunikasi dalam bersosialisasi:

Tampak ada gangguan pada interaksi sosial dan kemampuan berkomunikasi yang meliputi kepekaan anak terhadap lingkungan sosial dan juga masalah dalam penggunaan bahasa verbal dan non verbal.

  • Anak mengalami perkemnbangan bicara yang lamban atau tidak  bisa bicara sama sekali.
  • Tidak peka terhadap perasaan orang lain dan tidak pernah mengungkapkan emosi.
  • Mempunyai kemampuan pendengaran normal, namun tidak merespon saat namanya dipanggil.
  • Tidak mau dipeluk atau bermanja – manja dengan orang tua atau keluarga dekat lainnya.
  • Menghindari kontak mata, minim kontak mata atau tidak mau melakukan kontak mata sama sekali.
  • Jarang menggunakan bahasa tubuh untuk mengungkapkan maksudnya.
  • Jarang berekspresi saat berkomunikasi.
  • Kalau berbicara, menggunakan nada yang datar seperti robot.
  • Hanya mau bicara saat meminta sesuatu, tidak mau bicara atau meneruskan obrolan.
  • Sering mengulang kata – kata atau frasa favoritnya walaupun tidak mengerti makna dari perkataan tersebut secara tepat.
  • Anak tidak memahami interaksi sosial yang umum, misalnya cara menyapa seseorang.
  • Terlihat cenderung tidak memahami petunjuk sederhana atau instruksi sederhana.

2. Gejala dari Pola Perilaku

Kategori ini berupa hal yang meliputi keterbatasan pola pikir, perilaku, minat yang juga berupa pengulangan.

  • Anak terlihat memiliki kelainan dalam pola gerakan, misalnya selalu berjalan dengan berjinjit.
  • Anak tidak menyukai perubahan, ia lebih suka melakukan rutinitas yang telah dikenalnya.
  • Tidak bisa diam.
  • Anak sering melakukan gerakan repetitif atau berulang, misalnya mengayunkan tubuh ke depan dan ke belakang berulang – ulang.
  • Cara bermainnya kurang imajinatif, misalnya ketika menyusun balok hanya berdasarkan ukuran dan warna, tidak berdasarkan pada mencoba berbagai bentuk yang berbeda.
  • Pemilih terhadap makanan, misalkan ia hanya mau makan berdasarkan tekstur atau warna makanan yang disukainya.
  • Sering terpaku pada kegiatan tertentu dengan fokus yang terlalu intens dan berlebihan.
  • Sensitif terhadap cahaya, suara, dan sentuhan, tetapi kurang responsif terhadap rasa sakit.

Pada anak dengan autisme, umumnya juga terkena pengaruh atau menunjukkan gejala sindrom lain, seperti gangguan hiperaktif atau Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD), sindrom Tourette (mengalami kedutan berulang di area tubuh tertentu), gangguan obsesif kompulsif (OCD), depresi, mengalami gangguan kecemasan menyeluruh, gangguan belajar, gangguan sensorik, dan gangguan bipolar.

Ciri Umum Anak Autis

Selain gejala diatas, ada beberapa ciri umum yang biasanya terlihat pada seorang anak dengan autisme. Ciri umum yang biasa terlihat pada anak dengan autisme tersebut adalah:

  1. Ada gangguan dalam kemampuan sosial – Anak dengan autisme akan berinteraksi secara berbeda dengan orang lain secara sosial. Bila gejalanya ringan, ciri – ciri yang tampak biasanya berupa kecanggungan ketika berhadapan dengan orang lain, sering mengeluarkan komentar yang menyinggung, tampak tidak nyaman dan terasing saat bersama orang lain. Tidak tertarik pada permainan bersama, berbagi dan bermain secara bergantian, dan tidak melakukan kontak mata.
  2. Sulit Berempati – Memahami perasaan orang lain adalah hal yang sulit bagi anak autis sehingga sulit juga untuk merasakan empati terhadap orang lain, termasuk mengenali bahasa tubuh atau intonasi suara. Anak lebih banyak membicarakan dirinya sendiri dan melakukan komunikasi satu arah. Kelak, kemampuan untuk berempati ini dapat dilatih sehingga anak bisa belajar untuk mengembangkan hal tersebut terhadap orang lain.
  3. Tidak Menyukai Kontak Fisik – Ketika anak lain senang disentuh dan dipeluk sebagai ungkapan kasih sayang, anak dengan autisme tidak. Mereka justru cenderung menghindari bentuk apapun yang berupa kontak fisik. Akan tetapi gejala ini tidak berlaku pada semua anak dengan autisme, karena masih ada sebagian anak yang senang melakkan kontak fisik dengan orang yang dekat dengannya.
  4. Sensitif – Anak dengan autisme tidak menyukai suara keras, beberapa aroma tertentu, dan cahaya terang. Juga perubahan suhu yang mendadak, karena mereka merasa terganggu. Bagi anak dengan autisme, semua hal itu menandakan perubahan yang mendadak yang tidak mereka sukai. Pada beberapa anak, mereka lebih menyukai jika diberi tahu terlebih dulu mengenai apa yang akan terjadi karena bisa mempersiapkan diri.
  5. Gangguan Bicara – Ciri autisme berikutnya juga bisa terlihat pada kemampuan bicara anak. Sekitar 40% dari anak yang mengalami autisme tidak dapat berbicara sama sekali atau hanya dapat menyebutkan beberapa kata saja. Lainnya bisa mengucapkan beberapa patah kata pada usia dua belas sampai delapan belas bulan, namun setelah itu mengalami stagnasi dalam kemampuan bicaranya. Sisanya baru bisa berbicara saat usianya sudah agak besar, dan semuanya berbicara dengan intonasi yang datar dan formal, juga menunjukkan echolalia yaitu suka mengulang kata atau frasa tertentu.
  6. Tindakan Berulang – Kepastian adalah sesuatu hal yang disukai anak autis sehingga mereka sangat menikmati untuk melakukan hal yang sama terus menerus. Perubahan pada rutinitas sehari – hari akan sangat mengganggu bagi anak autis.Ttindakan berulang yang mereka sukai bisa bervariasi. Hal ini disebut dengan stimulating activities atau stimming, dan biasanya menjadi obsesi bagi sang anak.
  7. Ketidak seimbangan perkembangan anak – Pada anak  – anak biasanya proses perkembangan berjalan dengan seimbang antara satu aspek dengan aspek lainnya. Namun pada anak autis biasanya ia akan menunjukkan perkembangan yang pesat di satu sisi dan hambatan perkembangan di sisi lain. Misal, perkembangan bicara terhambat sementara perkembangan motorik sangat pesat.

Penyebab Autisme

Sayangnya pada saat ini penyebab autisme masih belum dapat diketahui secara pasti, namun ada dugaan mengenai beberapa faktor yang dapat menjadi pemicu gangguan ini pada anak, yaitu:

  • Jenis Kelamin – Diketahui bahwa pada anak laki – laki, resiko autisme meningkat sebanyak empat kali lebih tinggi dibandingkan anak perempuan.
  • Faktor Keturunan – Jika sebelumnya pernah memiliki anak dengan autisme atau kerabat yang mengidap autisme, ada resiko anak akan memiliki gangguan autisme yang sama. Resiko tersebut sebesar 1-20 kali lebih besar.
  • Resiko Kehamilan – Jika pada kehamilan janin terpapar sesuatu seperti obat – obatan, minuman alkohol, terutama jika ibu menderita epilepsi dan mengonsumsi obat, anak bisa terlahir dengan autisme. Jenis obat yang dapat meningkatkan resiko autisme adalah valproic acid, yang biasa digunakan untuk mengatasi gangguan mood dan bipolar disorder, dan juga thalidomide yang biasa digunakan untuk mengatasi mual dan muntah selama kehamilan.
  • Gangguan lainnya – Yaitu jika anak juga mengalami sindrom down, distrofi otot, neurofibromatosis, sindrom Tourette, Cerebral Palsy.
  • Kelahiran Prematur – Anak yang lahir prematur khususnya pada masa kehamilan 26 minggu atau kurang, juga memiliki resiko mengalami autisme.
  • Usia Orangtua – Resiko anak menderita autisme semakin besar jika usia orang tua juga semakin tinggi ketika mempunyai anak. Walaupun belum diketahui hubungan pastinya, beberapa peneliti menduga hal ini ada kaitannya dengan mutasi genetika.
  • Perkembangan Otak Anak – Kelainan pada perkembangan otak anak yaitu pada area cerebral korteks dan cerebellum yang mengatur konsentrasi, pergerakan dan pengaturan mood, serta ketidakseimbangan neurotransmitter seperti dopamin dan serotonin di otak.

Ada sejumlah dugaan yang belum terbukti kebenarannya mengenai beberapa penyebab autisme pada anak, seperti diet atau asupan makanan dan minuman, keracunan merkuri, perubahan saluran pencernaan, vitamin dan mineral yang tidak mampu dikelola tubuh dengan benar, dan akibat vaksinasi.

Mendiagnosa Autisme

Untuk mendiagnosa autisme, biasanya dilihat dari gejala yang ditunjukkan oleh anak dan melibatkan banyak ahli seperti psikiater anak, psikolog anak, ahli saraf anak, dokter spesialis anak, dan ahli terapi wicara. Mereka akan melakukan beberapa observasi secara mendalam kepada anak, yang bisa berlangsung dalam beberapa tahap. Karena otak manusia mempunyai susunan yang sangat rumit, sangat sulit memastikan penyebabnya dengan tepat. Tidak ada langkah pemeriksaan yang spesifik untuk mendiagnosa autisme secara akurat, namun ada beberapa jenis pemeriksaan yang mungkin dianjurkan:

  • Pemeriksaan fisik – Yang diperiksa dalam tahap ini bukan hanya fisik anak, melainkan juga anggota keluarga dengan meneliti riwayat kesehatan serta ciri fisik lainnya untuk mengeliminasi kemungkinan adanya penyakit lain.
  • Perkembangan kemampuan –  Para ahli biasanya akan memantau perkembangan kemampuan anak dengan mengikuti sejumlah kegiatan agar aktivitas dan kemampuannya dapat diamati serta diperiksa secara seksama. Yang akan diperiksa biasanya meliputi kemampuan bicara, perilaku, pola pikir dan interaksi anak dengan orang lain.

Walaupun demikian, pemeriksaan ini belum tentu mampu menjamin hasil yang akurat dan pasti. Jika para ahli tidak dapat menemukan diagnosa yang tepat, ada kemungkinan anak akan dianjurkan untuk kembali diperiksa saat gejalanya makin terlihat atau jika sudah lebih besar.

Terapi Autis

Tidak ada obat yang dapat digunakan untuk menyembuhkan autisme, karena kelainan ini tergolong tidak dapat disembuhkan. Namun yang bisa dilakukan untuk anak dengan autisme adalah terapi untuk memperbaiki perilaku yang dirancang untuk memperbaiki gejala spesifik dan meningkatkan perkembangan anak secara signifikan. Tujuannya agar anak – anak dengan autisme kelak bisa menjalani kehidupan sehari – hari dengan mandiri. Terapi yang biasa dilakukan adalah:

  • Terapi perilaku dan komunikasi, diperlukan agar penderita autisme dapat berkomunikasi dengan lebih mudah. Salah satu terapi perilaku yang sering dilakukan adalah Cognitive Behavioral Therapy atau terapi perilaku kognitif.
  • Terapi keluarga, hal ini diperlukan agar orang tua atau keluarga dekat lainnya bisa mengetahui cara berkomunikasi yang tepat dengan penyandang autis. Terapi keluarga juga dapat menjadi jalan untuk masalah lain, misalnya menjadi cara mengatasi anak yang suka mencuri, cara mengatasi anak yang suka berbohong, dan cara efektif mengatasi trauma pada anak.
  • Terapi psikologi, terapi ini dilakukan apabila anak dengan autisme juga menunjukkan gejala penyakit kejiwaan seperti depresi, gangguan kecemasan dan lainnya.
  • Obat – obatan, yang walaupun tidak bisa menyembuhkan gejala autisme namun perlu diberikan dalam beberapa situasi tertentu seperti antidepresan untuk gangguan kecemasan, SSRI atau penghambat pelepasan selektif serotonin untuk depresi, melatonin untuk gangguan tidur, anti psikotik untuk perilaku yang agresif dan membahayakan, obat untuk gangguan pencernaan, terapi untuk menghilangkan logam berat dari dalam tubuh.

Pantangan Makanan Bagi Anak dengan Autisme

Walaupun masih ada pro dan kontra mengenai pantangan untuk anak autis, namun dalam beberapa kasus ada menunjukkan perbaikan bagi anak yang menjalani diet tertentu. Anak dengan autisme disarankan untuk menghindari makanan yang mengandung gluten dan kasein, keduanya adalah jenis makanan yang berbahaya untuk anak dengan autisme. Gluten yaitu protein dari gandum, dan kasein adalah protein dari susu. Dengan menjalani diet bebas gluten dan kasein serta memberikan makanan sehat untuk tumbuh kembang anak diyakini dapat memperbaiki gangguan pencernaan pada anak dan juga mengurangi gejala yang timbul.

Jika Anda termasuk orang tua yang sedang cemas karena menemukan perkembangan yang tidak biasa mengenai si kecil, sebaiknya tidak terburu – buru untuk menarik kesimpulan sendiri atau memberi label pada anak sesuai pengetahuan Anda saja. Yang terbaik memang  segera usahakan untuk berkonsultasi dengan ahlinya. Namun sebelum itu, lakukan riset lebih dulu mengenai kondisi anak dan terapis atau ahli mana yang mempunyai rekomendasi baik dan yang bisa membuat orang tua serta anak merasa nyaman pada sesi konsultasi kelak.

7 Gejala Kolik Pada Anak dan Cara Pencegahannya

7 Gejala Kolik Pada Anak dan Cara Pencegahannya

Tangis bayi menjadi hal yang lazim terdengar ketika suatu keluarga baru menyambut kehadiran seorang anak. Ketika Anda menjadi orang tua baru, mengasuh seorang bayi yang terus menerus rewel dan gelisah adalah suatu tantangan, bahkan hal yang tidak jarang menimbulkan stres karena bertanya – tanya bagaimana cara menenangkan si kecil. Seperti lazimnya bayi baru lahir, kebanyakan anak akan mengungkapkan perasaannya melalui tangisan.

Hal itu tentunya disebabkan karena si kecil masih belum dapat mengungkapkan perasaannya dalam bentuk kata – kata. Maka memang ada sebagian bayi yang akan banyak mengekspresikan dirinya melalui tangisan. Namun begitu, tidak semua tangis bayi bisa dianggap normal. Orang tua harus mulai waspada apabila si bayi selalu menangis tanpa henti selama berjam – jam dan sangat sulit untuk ditenangkan, karena bisa jadi hal itu menunjukkan bahwa ada sesuatu hal yang salah. Banyak hal yang bisa membuat bayi atau anak gelisah, salah satunya bisa jadi ia sedang mengalami kolik.

Apa Itu Kolik?

Sampai sekarang, apa yang menyebabkan kolik sebenarnya masih menjadi sebuah misteri. Kolik sering tidak dianggap sebagai suatu gangguan kesehatan, karena itu sering tidak terdiagnosis. Bagi beberapa bayi, sekitar 15-25% dari mereka akan menangis lebih banyak daripada bayi lainnya. Bayi – bayi ini biasanya tampak sehat dan tidak menunjukkan gejala sakit, lapar, mengompol, buang air besar, kepanasan atau kedinginan. Beberapa ahli menyebut kondisi seperti ini sebagai kolik, yang membuat kolik lebih kepada suatu observasi perilaku, bukan sebagai diagnosa suatu penyakit.

Faktanya, tangisan sudah menjadi bagian dari pengasuhan seorang bayi. Sebenarnya tidak ada perbedaan yang mencolok mengenai apa yang membedakan kolik dengan tangisan biasa, namun pada sebagian besar kasus, tanda anak yang kolik dapat dengan mudah dilihat sehingga Anda akan tahu apakah si kecil hanya sedang protes atau memang sedang mengalami kolik. Pada anak yang kolik, ia akan sulit ditenangkan, tangisannya lama kelamaan semakin keras bahkan berubah menjadi jeritan, dan berlangsung selama beberapa jam, berhari – hari,dan beberapa minggu.

Kapan Anak Menderita Kolik

Karena hal diatas tersebut, maka definisi tentang kolik seringkali subjektif. Namun para dokter anak telah menentukan setidaknya tiga hal mendasar untuk menandai apakah seorang anak mengalami kolik atau tidak, yaitu :

  • Rutinitas menangis dimulai sejak anak berusia setidaknya tiga minggu, biasanya pada sore hari, walaupun sebenarnya tangisan bisa dimulai kapan saja.
  • Menangis selama tiga jam lebih dalam sehari non stop.
  • Menangis selama lebih dari tiga hari seminggu, lebih dari tiga minggu berturut – turut.
  • Kondisi ini akan memuncak selama 6-8 minggu, dan mereda dalam 3-4 bulan usia anak.

Penyebab Kolik Pada Anak

Apa sebenarnya penyebab kolik pada seorang anak, mengapa sebagian anak mengalaminya dan anak lain tidak, atau mengapa sebagian anak lebih rentan terhadap kolik daripada yang lain masih belum dapat ditentukan dengan pasti. Sebagian ahli menyatakan bahwa kolik adalah salah satu tahap yang harus dilalui sebagian anak dalam perkembangannya. Banyak ahli mengatakan penyebab kolik adalah gangguan pencernaan, alergi, intoleransi laktosa, dan lainnya.  Pada bayi yang kolik banyak ditemukan gas di dalam perutnya, namun juga dapat dikatakan bahwa gas tersebut terjadi akibat bayi menelan udara selama menangis berjam – jam. Beberapa teori menyatakan penyebab kolik yaitu:

1. Indera yang terstimulasi berlebihan

Bayi baru lahir mempunyai semacam mekanisme untuk mengacuhkan suara dan lingkungan sekitar mereka agar bisa tidur dan makan tanpa terganggu. Akan tetapi ketika usia anak hampir mendekati bulan pertamanya, kemampuan ini menghilang. Menyebabkan anak lebih sensitif terhadap stimulasi dari sekelilingnya. Dengan semua stimulasi yang dialami, beberapa anak akan menjadi kewalahan dan melampiaskan stressnya dengan tangisan di penghujung hari. Kolik berhenti apabila anak telah belajar untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan menyaring stimulasi dari sekitarnya.

2. Pencernaan yang belum sempurna

Mencerna makanan adalah suatu tugas besar untuk sistem pencernaan bayi yang  baru berkembang. Makanan bisa saja lewat terlalu cepat dan tidak tercerna sepenuhnya, sehingga menghasilkan sakit perut karena gas di dalam saluran pencernaan.

3. Asam lambung yang naik

Para peneliti telah menemukan bahwa penyakit GERD (gastroesophageal reflux disease) pada anak – anak bayi terkadang bisa menjadi pemicu kolik. GERD merupakan hasil dari organ yang belum berkembang sepenuhnya yaitu otot yang menahan asam lambung dari membalik ke arah kerongkongan dan mulut, yang dapat mengiritasi esofagus. Gejalanya termasuk sering meludah, sulit makan, dan anak sangat terganggu, lekas marah sebelum dan sesudah makan. Kabar baiknya, sebagian besar anak telah melewati GERD pada usia sebelum satu tahun.

4. Alergi Makanan atau Sensitifitas

Beberapa ahli juga menyatakan bahwa kolik terjadi sebagai hasil dari alergi terhadap protein susu atau intoleransi laktosa pada anak yang mengkonsumsi susu formula. Adapun yang lebih jarang, kolik merupakan kondisi reaksi dari makanan yang dimakan ibu yang menyusui bayi. Yang manapun, semuanya dapat menyebabkan sakit perut yang berujung pada kolik, Anda perlu mengenali berbagai jenis makanan yang berbahaya untuk anak.

5. Paparan Asap Rokok

Beberapa penelitian menyatakan bahwa ibu yang merokok selama atau setelah kehamilan lebih mungkin memiliki bayi yang kolik, perokok pasif juga dapat menjadi penyebabnya. Walaupun demikian, belum jelas mengapa asap rokok dapat menyebabkan kolik pada bayi.

6. Ketidakseimbangan Kimia Otak

Ada pula teori yang menyatakan bahwa kolik terjadi sebagai hasil dari ketidakseimbangan  dari senyawa kimia di otak, yaitu serotonin dan melatonin. Bayi yang mengalami kolik mungkin saja memiliki kadar serotonin lebih yang membuat otot – otot usus berkontraksi. Hal ini akan memuncak pada sore hari, karena pada saat itulah kadar serotonin sedang meninggi. Ketidak seimbangan ini akan mereda ketika tubuh bayi mulai dapat memproduksi melatonin, yang dapat menenangkan otot – otot pencernaan. Ketika berada di dalam kandungan, anak mendapatkan melatonin yang cukup dari ibu namun tingkat melatonin menurun setelah kelahiran sampai bayi mulai mamproduksinya sendiri saat usia 3 atau 4 bulan, waktu yang sama dimana serangan kolik mulai mereda.

Gejala Kolik Pada Anak

Pada umumnya anak yang sedang mengalami kolik akan menunjukkan berbagai gejala seperti berikut:

  • Ada demam yang dialami anak
  • Anak muntah dan terlihat kesakitan
  • Bayi yang menjerit dan menangis tanpa sebab
  • Bayi atau anak menangis berlebihan setiap selesai minum susu, waktu bangun tidur, dan di malam hari.
  • Wajah kemerahan, kaki diangkat dan dientak – entakkan saat menangis.
  • Anak yang sudah bisa bicara akan mengatakan bahwa perutnya sakit.
  • Adanya peningkatan aktivitas usus, perut anak kembung atau sering meludah.

Tanda yang Harus Diwaspadai

Kolik bisa saja membuat kondisi anak menurun dan memerlukan pertolongan medis segera. Anda dapat membawa anak ke dokter apabila:

  • Tubuh anak terkulai saat diangkat.
  • Suara tangisannya lama kelamaan menjadi tinggi.
  • Muntah dengan cairan berwarna hijau.
  • Buang air kecil dalam volume yang jauh lebih sedikit dari biasanya.
  • Demam mencapai 38 derajat pada anak berusia di bawah tiga bulan, atau 39  derajat pada anak yang berusia diatas tiga bulan.
  • Ada darah dalam feses nya.
  • Kurang mengonsumsi cairan
  • Terjadi kejang
  • Beberapa bagian kulit anak terlihat pucat atau membiru warnanya.
  • Ubun – ubun anak tampak menonjol.
  • Anak mengalami kesulitan pernapasan.

Menenangkan Anak yang Kolik

Anda mungkin akan merasa sangat lelah dan kewalahan untuk menghentikan tangisan anak ketika ia mengalami kolik. Walaupun sikap tenang lebih mudah dikatakan daripada dilakukan, beberapa tips berikut ini dapat membantu Anda untuk menangani anak yang sedang kolik. Cara yang digunakan untuk menenangkan anak yang sedang mengalami kolik biasanya berbeda – beda untuk setiap anak, karena penyebabnya pun sulit untuk diketahui dengan pasti. Namun Anda bisa melakukan beberapa hal ini secara umum untuk menenangkan anak ketika ia kolik :

  1. Memijat perutnya dengan lembut, tanpa tekanan. Ini bisa juga menjadi cara mengatasi sakit perut pada anak.
  2. Gendong anak ketika menangis, menggunakan gendongan kain atau bahan yang lembut dan selimuti.
  3. Cobalah untuk memandikan atau menyeka anak di dalam air hangat.
  4. Jangan memindah – mindahkan si kecil ke satu tempat ke tempat lain tanpa tujuan karena akan membuatnya semakin kencang menangis.
  5. Tempatkan anak di ruangan yang sejuk, redup dan sunyi.
  6. Membawa anak berjalan – jalan dalam gendongan, dalam kursi goyang atau dengan mobil yang memiliki goyangan lembut untuk membuatnya tenang .
  7. Bersenandung atau membujuknya dengan suara – suara lembut.
  8. Jangan mengguncang bayi walaupun ia tidak bisa berhenti menangis sama sekali, karena itu sangat berbahaya. Efeknya bisa sama dengan bahaya benturan pada kepala bayi dan anak.
  9. Ketika bayi menangis, segeralah menanggapi dengan datang ke sisinya. Tangisan bukan hanya berupa protes bayi, namun mereka juga menangis untuk mengendalikan situasi yang mereka inginkan, yaitu memanggil ibu untuk datang ke sisinya.
  10. Bantu anak santai dengan menciptakan lingkungan yang tenang.
  11. Ajak anak keluar rumah untuk menghirup udara segar jika memungkinkan.
  12. Lakukan juga cara mengatasi demam jika anak mengalaminya.

Seperti telah disebutkan diatas, penanganan pada anak yang kolik bisa berbeda – beda. Beberapa anak ada yang bisa tenang jika mendengar suara mesin seperti mesin cuci dan mesin penyedot debu sambil tertidur, ada yang tenang ketika diayun – ayun, dan juga ada yang bisa tenang ketika digendong saja. Untuk mengetahui cara apa yang paling disukai anak, tentu orang tua harus mencoba berbagai stimulasi yang berbeda sehingga anak bisa tenang.

Mencegah Kolik Pada Anak

Anda bisa mencoba untuk mencegah anak mengalami kolik dengan beberapa cara berikut, yaitu:

  • Mengganti dot pada botol susu dengan yang ukuran lubangnya lebih sesuai. Ukuran lubang dot yang terlalu besar atau terlalu kecil beresiko membuat anak menghirup banyak udara ketika meminum susu.
  • Mengganti botol susu yang mempunyai teknologi anti kolik sebagai pencegahan. Saat ini sudah banyak botol yang mempunyai teknologib terkini, atau Anda juga bisa menggunakan cup feeder untuk memberi susu kepada anak.
  • Manfaat ASI eksklusif untuk bayi memang sangat besar sebagai makanan terbaik untuk bayi, namun terkadang apa yang ibu konsumsi pun dapa memberi pengaruh kepada bayi. Cobalah untuk menghindari konsumsi produk susu sapi untuk sementara jika Anda masih menyusui, juga makanan pedas dan kafein sebagai cara mudah mengatasi alergi pada anak.
  • Selalu usahakan agar bayi bersendawa setelah minum susu atau ASI. Tempatkan ia dalam posisi tegak lurus di bahu Anda, sangga kepalanya lalu tepuk – tepuk lembut punggung atas bayi untuk memancingnya bersendawa, dan juga cara mencegah cegukan pada bayi.

Pengobatan Kolik

Ada obat – obatan yang dapat di berikan untuk meringankan kolik pada bayi atau anak. Salah satunya adalah simetikon. Obat ini diberikan dengan cara diteteskan pada susu aatu ASI yang diberikan dalam botol. Manfaat cairan ini adalah membantu untuk melepaskan gelembung udara atau gas yang ada di dalam pencernaan bayi, yang membuat perutnya terasa tidak nyaman. Penggunaan obat ini harus mendapat pengawasan dan rekomendasi dokter ahli.

Efek Dari Kolik Bagi Anak dan Orang Tuanya

Walaupun kolik tidak melukai pada umumnya, namun kolik tetap dapat mendatangkan akibat yang cukup signifikan. Pertama, kolik memberikan tekanan berat bagi para orang tua baru, yang seringkali masih berkutat dengan membiasakan diri terhadap situasi barunya, dan juga merasakan akibat dari kelelahan karena mengasuh anak yang terus menangis berjam – jam, berhari – hari dan berminggu – minggu.

Akibat yang bisa terjadi biasanya ibu akan menyerah untuk memberikan ASI karena terlalu lelah, atau mengalami produksi ASI tersendat karena kelelahan tersebut, bahkan bisa kering sama sekali, memberi obat berlebihan kepada anak dengan harapan agar ia bisa segera tenang, sindrom bayi terguncang karena terlalu keras diayun, dan lebih lagi adalah stres pasca melahirkan atau post partum depression yang akan sangat membahayakan bagi ibu dan bayi.

Saran Untuk Para Orang Tua

Untuk menghindari bahaya stres dan kelelahan yang akan berakibat tidak baik bagi anak dan orang tuanya terutama ibu, ada beberapa langkah yang bisa ibu lakukan yaitu:

  1. Mencari Bantuan – Temukan waktu untuk Anda sendiri beberapa menit atau bahkan beberapa jam dalam sehari. Pertimbangkanlah pasangan Anda, ibu, saudara atau kerabat lain yang sekiranya bisa mengambil alih urusan mengasuh anak selama Anda beristirahat atau melakukan hal lainnya. Jangan lupa untuk menginformasikan kepada mereka apa yang biasanya terjadi agar mereka juga bisa siap menghadapi polah anak. Anda juga bisa bergabung dengan grup tertentu seputar pengasuhan anak. Mendapatkan dukungan akan membantu menjaga kejernihan pikiran Anda dan juga memberikan sedikit jarak dari kehebohan sehari – hari.
  2. Pastikan: Kolik Atau Penyakit? – Kolik sebenarnya normal dan tidak perlu menjadi sesuatu yang perlu dikhawatirkan, walaupun Anda merasa sangat lelah karena kerewelan anak yang seakan tidak bisa berhenti. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa anak rewel karena merasakan sesuatu yang lain. Karena itulah, jika merasakan sesuatu yang tidak biasa, Anda perlu segera membawa anak ke dokter. Kewaspadaan orang tua sangat penting untuk mendukung berbagai diagnosa mengenai anak, seperti mengenali gejala diabetes pada anak, gejala hipertensi pada anak, dan hal-hal lainnya yang patut menjadi perhatian orang tua.

Fakta dan Mitos Mengenai Kolik

Banyak pendapat yang simpang siur tentang bagaimana mengasuh bayi dan juga beragam tips – tips yang terkadang sulit dibuktikan kebenarannya. Untuk membedakan antara mitos dan fakta mengenai kolik, simaklah beberapa uraian berikut ini:

  • Mitos 1 –  Anak yang mengalami kolik akan tumbuh menjadi anak yang tidak bahagia. Faktanya, kolik bukanlah gambaran tentang kepribadian seorang anak. Sekali anak telah bebas dari kolik, Anda akan melihat bahwa ia memiliki dan mengembangkan kepribadian yang berbeda dan beragam.
  • Mitos 2 – Kegelisahan Anda sebagai orang tua baru membuat bayi menangis. Faktanya, bayi tidak bisa merasakan kegelisahan orang tuanya secara insting, namun mereka merasakan ketegangan Anda dan bahasa tubuh Anda ketika menyentuhnya sehingga merasa tidak nyaman.
  • Mitos 3 – Kolik terjadi karena stimulasi yang berlebihan. Faktanya, anak yang menangis karena kolik biasanya disebabkan karena merindukan suasana, stimulasi atau suara – suara yang mereka dengar saat masih berada di dalam kandungan.
  • Mitos 4 – Obat – obatan bisa meringankan kolik. Faktanya, ada beberapa orang tua yang merasa bahwa sejenis antihistamin dapat menghentikan tangis bayi dan membantunya tidur, namun pada beberapa bayi hal itu justru memicu tangisan yang bertambah buruk. Walaupun dokter memberi resep obat, namun terkadang, dokter memberi resep obat karena desakan orang tua atau karena melihat kondisi orang tua.

Yang harus disadari para orang tua terutama ibu baru adalah, bahwa semua ini bukanlah kesalahan orang tua yang menyebabkan anak kolik, bukan juga ketidak mampuan untuk mengurus si kecil. Menyadari bahwa semua ini merupakan bagian dari masa pengasuhan bayi Anda dapat menghindarkan diri dari stres, termasuk stres paska melahirkan yang biasa dialami para ibu. Anda harus tetap memperhatikan dan merawat diri sendiri untuk menjaga kesehatan tubuh demi si kecil.

Anak Tersedak – Penyebab, Bahaya dan Cara Mengatasinya

Anak Tersedak – Penyebab, Bahaya dan Cara Mengatasinya

Tersedak merupakan suatu peristiwa yang terjadi secara tidak sengaja dan lumrah terjadi pada anak-anak. Bahkan orang dewasa pun seringkali mengalaminya. Tersedak terjadi karena trakea pada anak tersumbat oleh makanan, benda kecil, muntah, minuman dan lain sebagainya. Tersedak merupakan mekanisme awal saat anak menelan, yang dalam waktu bersamaan melakukan aktivitas tertentu seperti berbicara, berjalan atau bahkan memasukkan makanan berlebihan ke dalam mulut.

Menurut Muttaqin (2008) mekanisme menelan dimulai dengan persiapan makanan untuk bisa ditelan, yaitu dikunyah (saraf trigeminus) dan makanan dipindah–pindahkan (oleh lidah yang dipersyarafi saraf hipoglosus) untuk dapat dipecahkan dan digiling oleh gigi geligi kedua sisi. Kemudian makanan didorong ke orofaring. Pemindahan ini dilakukan oleh otot–otot lidah, arkus faringeus, dan dibantu oleh otot stilofaringeus (saraf faringeus). Adanya tekanan diruang mulut meningkatkan kontraksi otot–otot pipi (saraf fasialis). Agar tekanan meninggi ini mampu mendorong makanan ke orofaring, palatum mole menutup hubungan antara nasofaring dan orofaring (saraf vagus). Agar makanan yang dipindahkan dari mulut ke orofaring tidak tiba di laring, pintu laring ditutup oleh epiglotis (saraf vagus).

Menurut Sherwood (2011), makanan dicegah masuk ke trakea terutama oleh elevasi laring dan penutupan erat pita suara di pintu masuk laring atau glotis. Bagian pertama adalah laring atau voice box, yang dilintangi oleh pita suara. Sewaktu menelan, pita suara melakukan tugas yang tidak berkaitan dengan berbicara. Kontraksi otot laring mendekatkan kedua pita suara satu sama lain sehingga pintu masuk glotis tertutup. Lalu, mengapa bisa tersedak? Karena pada saat kita akan menelan, namun kita juga ingin berbicara hal tersebut mengakibatkan epiglotis secara otomatis dan mendadak terbuka sehingga menyebabkan bolus masuk ke laring, dan laring berusaha untuk mengeluarkan benda asing tersebut sehingga mengalami hal yang dinamakan dengan “tersedak”. Disamping itu, saat menelan sekali dimulai maka gerakan ini tidak bisa dihentikan meskipun berlangsung secara volunter, sebab berlangsung sekitar 1 detik.

Pada umumnya tersedak lebih sering terjadi pada bayi dengan usia 6 bulan ke bawah, hal ini terjadi karena bayi belum memiliki reflek menelan ASI dengan baik. Dan ketika bayi berusia diatas 6 bulan, maka bayi lebih mampu mengatasi atau memiliki reflek yang sudah bagus. Bayi sudah mampu mengatur keluar masuknya udara ataupun makanan dan minuman, hal ini terjadi karena rongga napasnya sudah lebih lebar dibandingkan saat usianya dibawah 6 bulan dan oleh sebab itu mereka akan lebih jarang tersedak pada usia tersebut. Tersedak pada bayi bisa batuk-batuk karena berusaha mengatur keluar masuknya udara, dan hal ini menimbulkan mual dan reflek dengan memuntahkan isi perutnya.

Penyebab Anak Tersedak

Walaupun tersedak terjadi secara tidak sengaja, namun tetap ada faktor yang menyebabkannya. Di bawah ini beberapa hal yang menjadi pemicu terjadinya tersedak pada anak, diantaranya :

  1. Makan sambil Berbicara – Ada baiknya orangtua mengajarkan anak ketika makan sebaiknya tidak berbicara atau mengobrol, apalagi saat mulut sedang penuh dengan makanan. Tersedak makanan dapat terjadi karena makanan dan udara yang masuk saling bertabrakan. Oleh sebab itu anak akan mudah tersedak dan makanan tidak bisa masuk ke jalan yang benar. Hal ini berbahaya bagi anak, karena anak bisa kekurangan oksigen.
  2. Makan sambil Berjalan – Dalam aturan keluarga manapun, tentunya makan sambil berjalan bukanlah hal yang baik. Setiap orang tua pasti akan mengajarkan anaknya untuk makan dengan duduk dan tenang. Karena makan sambil berjalan juga akan menimbulkan bahaya tersedak pada anak. Anak bisa saja tersedak dengan tiba-tiba sehingga anak  panik dan mengakibatkan anak kekurangan oksigen. Jika hal itu terjadi, orang tua dapat mengatasinya dengan cara memberikan anak sedikit minuman untuk mendorong masuknya makanan ke jalan masuk yang benar.
  3. Terburu-buru – Makan dengan tergesa-gesa atau mengunyah terlalu banyak makanan di dalam mulut juga menjadi salah satu faktor penyebab tersedak. Ajarkan anak untuk makan dan mengunyah dengan perlahan, tanpa harus merasa dikejar waktu.
  4. Memasukkan Benda Asing ke dalam Mulut – Anak-anak, terutama balita umumnya seringkali memasukkan mainan atau sesuatu ke dalam mulut, baik dalam ukuran besar maupun kecil. Hal ini harus menjadi perhatian orangtua, karena selain berbahaya akibat tersedak, bisa saja sesuatu barang tersebut tajam atau kotor.
  5. Makanan yang Keras dan Licin – Makanan yang belum bisa di kunyah anak dengan baik seperti permen, buah-buahan yang kecil (rambutan, leci, strawberi dan lainnya), biji-bijian, umumnya juga dapat membuat anak tersedak. Ada baiknya orang tua tidak memberikannya terlebih dahulu kepada anak. Jika pun orang tua ingin memberikan buah-buahan, potonglah buah tersebut kecil-kecil sehingga anak dapat mengunyahnya dengan aman.
  6. Potongan sayur atau daging yang Besar – Dalam beberapa kasus, anak-anak tersedak karena sayuran yang berserat. Potongan sayuran yang terlalu panjang membuat anak sulit untuk mengunyah dan menelan. Begitu juga daging yang potongannya terlalu besar dan teksturnya berserat. Contoh seperti sate. Anak-anak umumnya belum pandai untuk mengunyah dan menelan makanan tersebut. Orangtua harus memotong kecil makanan sesuai ukuran tenggorokan anak.
  7. Makan sambil bermain – Kadangkala orangtua seringkali menyuapi anak-anak makan sambil bermain. Selain tidak baik untuk kesehatan karena mainan anak belum tentu bersih, anak juga kdang bermain sambil meloncat atau berlarian. Hal ini bukan hanya membuat anak beresiko tersedak namun juga tidak baik untuk pencernaannya.

Penyebab Bayi Tersedak

Sama halnya dengan anak, bayi pun dapat tersedak. Beberapa hal yang dapat menjadi penyebab bayi tersedak, diantaranya adalah :

  1. Bayi tidak dibantu Sendawa – Penyebab bayi tersedak ketika selesai di susui ASi, umumnya karena orangtua tidak membantu bayinya bersendawa. Saat bayi selesai makan ataupun minum akan lebih baik jika orangtua membantunya agar bisa bersendawa. Membantu anak bersendawa perlu karena reflek yang ia miliki belum mampu berfungsi secara optimal, hal ini terjadi karena ia masih kecil dan masih belum bisa mengangkat lehernya dengan sempurna.
  2. Posisi yang Kurang Tepat saat Memberikan Bayi ASI – Ketika memberikan bayi makan, sebaiknya ibu mengatur posisi tubuh bayi untuk tegak. Jangan biarkan bayi makan dalam posisi tidur atau setengah tidur. Begitu juga ketika ibu menyusui bayinya, sebaiknya ibu mengatur posisi bayi untuk lebih tegak sekitar 30 derajat dari posisi tidurnya. Begitu juga ketika menyusui dengan berbaring, besar sekali kemungkinan anak gumoh lalu tersedak dan bahkan cairan tersebut bisa masuk ke telinga anak.
  3. Terlalu Memaksa Bayi untuk Menyusui – Mencegah dehidrasi pada anak memang penting, tapi memberikan bayi ASI berlebihan juga bukanlah hal yang baik. Hal ini dapat menyebabkan anak tersedak saat anak kekenyangan, dan akan membuat anak sulit untuk mengatur keluar masuknya udara. Jika memberikan anak ASI/susu dengan botol, gunakanlah botol khusus anti tersedak, sehingga dapat membantu bayi agar terhindar dari efek tersedak.
  4. Tersedak karena Pilek – Ada kalanya bayi memiliki kondisi tubuh yang kurang fit, sehingga bayi mengalami pilek atau flu pada waktu tertentu. Jika bayi pilek otomatis hidungnya akan tersumbat, dan ia akan bernapas dengan bantuan mulutnya. Tentu hal ini akan sangat mengganggu aktivitas bayi dalam menyusui sehingga membuat bayi tersedak dan sulit bernapas akibat cairan yang ada pada hidungnya.
  5. Kelainan pada Bayi – Kelainan bisa saja terjadi pada bayi, yang mengakibatkan bayi memiliki kesulitan dalam makan ataupun minum. Faktor kelainan juga dapat menyebabkan anak tersedak, karena reflek bayi kurang bagus ketika menelan makanan ataupun minuman. Pada bayi yang memiliki kelainan tentu akan lebih sulit dalam mengatur refleknya untuk menelan makanan atau minuman, gangguan ini dapat mempengaruhi reflek syaraf bayi.

Pertolongan Pada Anak Yang Tersedak

Walaupun anak tersedak bukanlah hal yang setiap hari terjadi, tetapi tetap saja bisa terjadi pada anak-anak. Untuk mengatisipasi hal tersebut, sebagai orangtua, kita juga harus tahu apa tindakan yang harus kita ambil untuk membantu mengurangi resiko tersedak pada anak-anak kita. Beberapa langkah penanganan anak yang tersedak adalah sebagai berikut :

  • Orang tua sebaiknya tidak panik berlebihan, baik bunda ataupun ayah harus tenang
  • Pastikan anak dalam keadaan sadar
  • Berikan anak sedikit minum (tergantung benda yang membuat anak tersedak dan jika dirasakan perlu)
  • Posisikan tubuh anak dengan tegap atau dibalik arah bawah
  • Jika orangtua melihat benda asing di mulut anak, segara minta anak memuntahkan barang tersebut atau orangtua dapat mengambilnya dari mulut anak (jika posisi barang tersebut masih bisa di ambil mengunakan jari)
  • Tepuklah punggung anak agar anak dapat memuntahkan sesuatu yang membuatnya tersedak
  • Berikan anak napas buatan

Jika bantuan tersebut tidak sukses membantu anak, maka lakukan langkah berikutnya,

  • Berikan anak oksigen atau ruangan yang terbuka / besar agar udara dapat keluar masuk dengan lancar
  • Periksa detak nadi di bagian leher anak selama 10 detik
  • Posisikan badan anak miring agar anak dapat bernapas dengan sempurna dan lancar
  • Bawalah anak ke rumah sakit terdekat, agar anak mendapatkan penanganan medis dengan tepat. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kematian.

Penanganan Pada Bayi Yang Tersedak

Dalam penanganan pada bayi yang tersedak sedikit berbeda dengan penanganan pada anak-anak. Kita harus menggunakan teknik dengan menekan punggung bayi atau menepuknya dengan telapak tangan kita. Di bawah ini beberapa langkah untuk memberi pertolongan pada bayi tersedak.

  • Orang tua harus tenang
  • Pastikan bayi dalam keadaan sadar
  • Posisikan bayi dalam gendongan duduk atau menekuk ( berlutut )
  • Bukalah baju si bayi agar temperatur tubuh bayi tidak panas
  • Gendong bayi dengan posisi wajah mengarah ke bawah di atas tangan Anda. Posisi ini lebih jelasnya kaki anak di atas dan posisi kepala di bawah ( posisi menggendong terbalik )
  • Sanggah kepala anak dengan hati-hati dan pastikan Anda dapat menjangkaunya.
  • Jangan menekan leher anak, agar tidak menyumbat saluran napas bayi.
  • Tepuk bagian punggung bayi sebanyak 5 kali, dengan menggunakan pangkal tangan.
  • Setelah memberikan tepukan di punggung, sanggah leher bagian belakang bayi (balikkan badan) bayi pada posisi terlentang, dan tetap posisikan kepala bayi lebih rendah dari pada kaki bayi.
  • Lakukan penekanan dada sebanyak 5 kali, dan untuk menepuknya gunakan 2 jari bunda saja yakni jari telunjuk dan tengah.
  • Jika bayi hilang kesadaran bawalah segera ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis, agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan seperti kematian

Bahaya Anak dan Bayi Tersedak

Dalam beberapa keadaan, tersedak dapat berakibat fatal. Ini diakibatkan penderita tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup sehingga dapat menyebabkan penderita kehilangan kesadaran bahkan kematian. Beberapa bahaya yang terjadi akibat tersedak, yaitu :

1. Dapat merusak otak anak

Jika anak dibiarkan tersedak selama 4 hingga 6 menit, maka anak berpotensi mengalami kerusakan pada sebagian otaknya. Otak membutuhkan oksigen setiap harinya, dan jika anak tersedak maka asupan oksigen yang dibutuhkan otak tidak dapat dipenuhi. Sehingga hal ini dapat memicu kerusakan otak pada anak, untuk menghindari hal tersebut segeralah berikan anak pertolongan pertama ketika ia tersedak.

2. Merusak fungsi otak dan kognitif anak

Jika kita tidak menanggapi anak yang tersedak selama 6 hingga 10 menit, maka dampak yang terjadi pada anak adalah kerusakan pada fungsi otak. Seperti yang sudah di jelaskan di atas, jika anak tersedak maka asupan oksigen yang dibutuhkan otak tidak dapat dipenuhi. Dan dengan tidak dipenuhinya kebutuhan oksigen selama 6 hingga 10 menit, maka akan mengakibatkan kerusakan fungsi otak dan kognitif anak.

3. Otak anak rusak secara permanen

Akibat yang lebih buruk jika anak tersedak dibiarkan terjadi dalam waktu lebih lama bahkan lebih dari 10 menit. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan otak secara permanen, bahkan kematian mendadak. Jangan biarkan otak anak mengalami kekurangan asupan oksigen, karena jika otak anak mengalami kekurangan dalam asupan oksigen hal ini akan sangat berbahaya bagi perkembangan si kecil. Berikan pertolongan pertama pada anak sesuai dengan langkah-langkah di atas, jika orangtua merasa tidak yakin lebih baik segera membawa anak ke rumah sakit agar anak segera menerima penanganan medis.

Cara Mencegah Anak atau Bayi agar tidak Tersedak

Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Dan tentu saja hal ini akan jauh lebih baik di bandingkan melakukan penanganan pada anak yang tersedak. Untuk menghidari atau mencegah anak atau bayi tersedak, berikut beberapa tipsnya.

  • Ajarkan anak untuk makan di meja makan
  • Berikan anak porsi makanan yang sesuai dengan usianya
  • Berikan anak minuman di samping piring makannya
  • Jangan ajak anak berbicara saat ia makan
  • Ajarkan untuk makan dan minum dengan dalam posisi duduk
  • Berikan anak banyak waktu untuk menghabiskan makanannya dengan santai dan tenang
  • Jauhkan mainan ketika anak sedang makan atau minum susu
  • Jika anak masih dalam usia bayi, berikan ASI sesuai dengan keinginannya
  • Jangan memaksa anak untuk minum ASI secara berlebihan
  • Jauhkan bayi dari mainan yang bisa di masukkan dalam mulutnya
  • Berikan botol yang mampu mengontrol daya hisap bayi agar tidak tersedak
  • Posisikan bayi 30 derajat saat menyusui
  • Bantulah bayi untuk bersendawa setelah makan atau menyusui
Artikel Lainnya
  • bahaya benturan pada kepala bayi dan anak
  • cara mengatasi mata minus pada anak
  • bahaya bedak tabur bagi bayi
  • gejala hipertensi pada anak
  • jenis mainan yang merangsang otak anak
  • manfaat oatmeal untuk bayi dan anak
  • cara mendidik anak yang suka membantah
  • manfaat menjemur bayi dan anak
  • cara mengatasi cegukan pada bayi
  • ciri ciri anak hiperaktif
  • gejala diabetes pada anak
  • jenis makanan yang berbahaya untuk anak
  • cara mengatasi bayi yang mudah terkejut ketika tidur
  • tanda tanda anak kurang gizi
  • waktu tidur yang baik untuk anak

Kadang dalam beberapa hal, penyebab terjadinya sesuatu memang sepele, namun dapat berakibat fatal. Karena itu orang tua harus lebih berhati-hati dalam mengawasi anak-anaknya, terutama yang berusia balita.

17 Cara Mengajarkan Anak tentang Uang Sesuai Usianya

17 Cara Mengajarkan Anak tentang Uang Sesuai Usianya

 

Uang, satu kata tersebut sudah cukup untuk membuat orang tertarik. Tak bisa dipungkiri, uang merupakan salah satu benda yang penting di dalam kehidupan kita. Berfungsi sebagai alat tukar yang digunakan sehari – hari untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, tak pelak lagi uang menjadi sedemikian penting yang kita butuhkan. Tanpa uang, manusia akan sulit memenuhi kebutuhan hidupnya karena uang digunakan untuk membiayai berbagai macam barang keperluan kita sehari – hari, termasuk kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal.

 

Mengenalkan uang sejak dini kepada anak perlu dilakukan agar anak juga dapat mulai mengenal konsep uang sejak awal. Dengan mengajarkan konsep tentang uang, anak akan belajar menghargai dan mengerti nilai uang dalam kehidupannya, serta memahami dari mana asal semua benda yang dia miliki dan yang dia gunakan. Tidak pernah ada kata terlalu dini untuk mengajarkan tentang pemahaman keuangan kepada anak. Dengan pengajaran yang benar, anak akan memahami arti uang dan diharapkan dapat mengelola keuangannya sendiri dengan bijak.

Cara yang Baik Untuk Memulai Mengajarkan Tentang Uang

Banyak orang tua merasa bingung untuk mulai mengajarkan keuangan kepada anak. Kebingungan itu terkadang bersumber dari ketidak tahuan tentang bagaimana memulainya. Ada beberapa acuan yang dapat Anda gunakan jika ingin mengajarkan tentang uang dengan efektif kepada anak, yaitu:

  • Memperkenalkan nilai mata uang – Anda bisa menunjukkan kepada anak uang yang kita gunakan sehari – hari. Mulailah memperlihatkan kepada anak mulai dari nilai uang terkecil sampai nilai yang paling besar dan bantu anak untuk mengenali ciri – ciri dari setiap nilai mata uang, misalnya angka yang tertera, warna, gambar serta nomor seri dan tanda tersembunyinya. Tunjukkan bedanya antara uang asli dengan uang mainan yang tidak dapat digunakan untuk bertransaksi sungguhan.
  • Mulailah dari memberikan uang saku – Untuk anak yang berusia antara lima sampai tujuh tahun, Anda bisa mencoba memberikan uang saku. Karena tujuannya adalah untuk memperkenalkan anak dengan uang, maka uang saku yang diberikan tidak perlu berjumlah banyak. Bahkan Anda dapat memberikan jumlah terkecil dari mata uang kita kepada anak. Biarkan anak memegang uang sakunya selama sehari untuk membiasakan dirinya dengan uang tersebut. Setelah itu Anda bisa menganjurkan kepada anak untuk menyimpan uangnya di dalam dompet anak atau celengan. Perlahan Anda bisa meningkatkan jumlah uang saku anak menjadi jumlah yang dapat ia belanjakan jika anak sudah mulai terbiasa dengan uang.
  • Mengajak Anak Berbelanja – Pada tahap awal pengenalan uang, tidak perlu mengajak anak untuk berbelanja ke supermarket yang besar. Anda cukup mengajaknya ke warung dekat rumah dan tanyakan kepada anak apa yang ingin dibelinya. Tentu saja sebelumnya Anda bisa membicarakan kepada anak mengenai barang apa yang bisa ia beli dan apa yang tidak diizinkan untuk dibeli. Biarkan anak membayar dengan uang sakunya dan jelaskan mengenai proses jual beli setelahnya.
  • Libatkan Anak dalam Perencanaan Keuangan – Tentu saja Anda tidak perlu melibatkan anak terlalu jauh dalam tahap ini. Cukup biarkan ia melihat diatas kertas perhitungan Anda akan kebutuhan rumah tangga selama satu bulan, dengan demikian ia akan mendapat gambaran tentang kemana perginya uang orang tuanya. Hal ini akan membantu anak mengembangkan pemahaman bahwa uang yang dimiliki adalah terbatas jumlahnya dan tidak dapat digunakan sesuka hati.
  • Mencontohkan Manfaat Menabung – Menabung adalah bagian dari perencanaan keuangan. Anda dapat mengarahkan anak untuk mulai menabung uang sakunya setiap hari. Jelaskan kepada anak pentingnya menabung dengan bahasa yang mudah dimengerti. Misalnya, jika ia menginginkan mainan, maka ajak anak untuk menabung sampai uangnya cukup untuk membeli mainan tersebut. Anak bisa menabung di celengan atau ke bank dengan bantuan orang tua.
  • Membayar Tagihan – Masih berhubungan dengan perencanaan keuangan, ajaklah anak ketika Anda akan membayar tagihan rumah tangga. Dengan demikian anak akan melihat bahwa uang yang dimiliki dan dihasilkan orang tuanya digunakan untuk hal – hal yang penting seperti tagihan listrik, air, gas, dan lain sebagainya.
  • Beri Upah Kepada Anak – Untuk mengajarkan anak tentang nilai dari suatu kerja keras, cobalah untuk memberi sedikit apresiasi berupa uang ketika ia sudah melakukan sesuatu yang baik . Misalnya ketika anak membantu membersihkan rumah atau mencuci mocil, Anda bisa memberinya upah. Jumlah uang yang diberikan tentunya tidak perlu besar, hanya pastikan cukup untuk menunjukkan kepada anak bahwa uang harus diperoleh dengan kerja keras. Bisa juga ketika anak menginginkan suatu benda, maka Anda bisa menganjurkan agar ia membantu di rumah dengan imbalan upah yang bisa ditabungnya untuk membeli benda tersebut.
  • Beri Contoh Anak Untuk Berhemat – Anda bisa mencontohkan anak untuk berhemat ketika memutuskan untuk membeli suatu barang. Contohnya, katakan pada anak untuk menunda membeli mainan lagi, karena bulan ini ia telah mendapat jatahnya. Atau ajak anak untuk membandingkan harga suatu barang di berbagai tempat atau di toko dengan barang lain yang serupa agar bisa membeli barang tersebut dengan harga yang paling murah. CAra lain yaitu Anda dapat memberi jatah kepada anak untuk membeli barang atau makanan seharga tertentu. Jika anak menginginkan yang harganya berada di atas anggaran yang ditetapkan, maka jangan izinkan ia untuk membelinya. Ingatkan lagi bahwa ia hanya bisa membeli barang senilai yang Anda tentukan.
  • Ajarkan Anak Untuk Berbagi – Mengenalkan anak akan uang tidak hanya melalui cara berbelanja, namun juga melalui cara saling berbagi dengan yang membutuhkan. Hal ini juga sekaligus akan menumbuhkan empati di hati anak ketika melihat orang lain yang kesusahan, dan tidak mengajarkannya menjadi seorang yang pelit.
  • Ajarkan Uang Melalui Permainan – Pentingnya bermain untuk pertumbuhan anak tidak dapat dibantah, anak kecil sangat membutuhkan waktu bermain untuk mengasah kreativitasnya. Bermain peran bersama anak juga dapat menjadi cara untuk mengajarkan anak akan nilai uang. Anda bisa mengajak anak bermain monopoli atau bermain peran sebagai pedagang dan pembeli dengan menggunakan uang mainan ataupun uang asli. Anak lebih mudah menyerap sesuatu ketika ia berada dalam kondisi santai dan senang.
  • Ajarkan Anak Untuk Menunda Keinginan – Tidak semua hal dapat diperoleh dalam suatu waktu sekaligus. Hal ini penting untuk diajarkan kepada anak karena berkaitan juga dengan masalah keuangan. Walaupun memiliki keuangan yang cukup baik, seyogyanya Anda tidak membiasakan untuk menuruti segala keinginan anak. Ajarkanlah anak untuk menunda keinginannya akan sesuatu yang membutuhkan uang agar anak dapat mengerti bahwa uang ada bukan untuk dihamburkan melainkan untuk digunakan sesuai keperluan.
  • Tunjukkan Bedanya Antara Kebutuhan dan Keinginan – Anak kecil seringkali belum bisa membedakan antara apa yang dia butuhkan dengan apa yang dia inginkan. Tugas orang tua adalah untuk mengajarkan anak membedakan keinginan dan kebutuhan tersebut. Contohnya, tunjukkan kepada anak bahwa makanan, pakaian dan tempat tinggal adalah suatu hal yang dibutuhkan setiap orang untuk kelangsungan hidupnya, dan untuk memenuhi kebutuhan tersebutlah maka uang diperlukan. Sedangkan mainan adalah suatu keinginan, tetapi tidak mendesak atau mempengaruhi kelangsungan hidup kita jika kita tidak memilikinya.

Mengajarkan Uang Kepada Anak Sesuai Usianya

Pendidikan tentang keuangan dapat kita sesuaikan dengan usia anak. Pada setiap tingkat usia, pemahaman anak tentang uang akan berbeda – beda. Kita tidak dapat langsung mengajarkan tentang uang saku kepada anak yang masih balita, misalnya. Kita harus dapat menyesuaikan pengajaran tentang uang dengan tingkat penalaran anak sesuai usianya dan secara bertahap.

1. Mengajarkan Uang Kepada Anak Berusia 3-5 th

Untuk anak yang masih berusia dini, kita dapat mengajarkan kepada anak mengenai uang dimulai dari hal yang mendasar lebih dahulu. Misalnya kita dapat menanamkan kepada anak bahwa semua orang memerlukan uang untuk membeli sesuatu benda, dan uang tersebut didapatkan dengan cara bekerja. Tanamkan bahwa ada kalanya seseorang perlu menunggu untuk mendapatkan atau membeli suatu benda yang diinginkan karena ada perbedaan antara membutuhkan dan menginginkan sesuatu. Ada beberapa aktivitas yang bisa dilakukan untuk mengenalkan anak balita dengan uang yaitu:

  • Perkenalkan anak dengan benda yang termasuk kebutuhan pokok sehari – hari dan perbedaannya dengan benda yang diinginkan. Tunjukkan wujud benda tersebut ketika mengajak anak berbelanja.
  • Perlihatkan bermacam – macam pekerjaan yang harus dilakukan oleh orang  – orang sehari – hari untuk mendapatkan uang tersebut. Anda bisa mulai dengan menjelaskan tentang pekerjaan Anda atau pasangan kepada anak.
  • Ajarkan bahwa ada benda yang bisa didapat secara cuma – cuma dan ada benda yang harus didapat dengan membayar menggunakan uang. Memahami bahwa tidak semua barang adalah miliknya dan harus didapatkan dengan cara yang benar sangat penting bagi seorang anak. Hal ini juga dapat menjadi cara mengatasi anak yang suka mencuri.
  • Tunjukkan beragam uang logam dan uang kertas dan perkenalkan cirinya kepada anak. Anda bisa menyuruh anak untuk mengambilkan uang dengan gambar tertentu agar ia mudah untuk menghafal bentuk atau wujud uang tersebut.

2. Mengajarkan Uang Kepada Anak Berusia 6-10 th

Pada anak usia sekolah memang ia akan belajar mengenai berhitung dan matematika namun di sekolah tidak akan diajarkan mengenai cara pengelolaan uang yang efektif. Karena itulah pendidikan tentang uang sebaiknya dimulai di rumah. Pada tahap usia ini Anda bisa menanamkan konsep bahwa kita harus membuat keputusan dengan bijak tentang bagaimana menggunakan uang yang kita miliki dan pentingnya untuk mencari perbandingan ke beberapa tempat sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu. Aktivitas yang dapat dilakukan untuk memperkenalkan anaka kepada pemahaman tentang uang adalah beberapa hal berikut ini:

  • Melibatkan anak ketika Anda membuat keputusan sederhana yang berkaitan dengan uang. Misalnya, ketika akan membeli suatu barang yang kualitasnya sama, Anda memilih benda yang harganya lebih murah sehingga akan lebih hemat.
  • Siapkan celengan untuk anak agar ia dapat mulai belajar menabung uang jajannya sendiri. Anda juga bisa membuatkan rekening di bank untuk anak dan mengajaknya untuk menyetorkan uang tabungannya sendiri.
  • Anda juga dapat mengajarkan pentingnya menabung kepada anak dan bagaimana menyimpan informasi tentang keuangan pribadi dari orang lain.

3. Mengajarkan Uang Kepada Anak Berusia 11-13 th

Pada tingkat usia ini pemahaman anak tentang uang tentu sudah semakin meningkat. Saat inilah Anda bisa mengajarkan tentang seberapa besar uang saku anak yang harus disisihkan untuk ditabung. Misalnya, menyisihkan uang untuk menabung setidaknya sebesar 10% dari uang saku anak. Beri pemahaman kepada anak bahwa semakin awal kita menabung, maka semakin besar pula uang yang akan dikumpulkan pada akhirnya. Anda bisa mengajarkan tentang uang melalui kegiatan – kegiatan berikut:

  • Ketika anak menginginkan suatu benda, ajaklah ia menabung untuk dapat membeli benda tersebut. Dengan begitu anak akan tahu rasanya harus mengumpulkan uang untuk dapat memiliki sesuatu yang ia inginkan.
  • Beri tahu anak agar menyimpan nomor rekening tabungan mereka di bank dengan baik dan jangan menyebarkannya di media sosial atau kemanapun karena dapat mengundang kejahatan.
  • Ajak anak untuk memeriksa jumlah tabungannya baik itu di celengan atau di bank secara berkala.

4. Mengajarkan Uang Kepada Anak Berusia 14-18 th

Tahap usia ini berada pada saat anak akan bersiap untuk memasuki jenjang sekolah yang lebih tinggi yaitu menengah atas dan juga bangku kuliah. Ia juga sudah cukup umur untuk mengerti tentang penggunaan beberapa produk keuangan seperti kartu kredit dan apa saja bahaya yang bisa timbul dari pemakaian kartu kredit tersebut. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman anak tentang keuangan yaitu:

  • Menghitung biaya yang diperlukan ketika anak kuliah di tempat yang diinginkannya, seperti biaya makan, uang kuliah, transportasi, kebutuhan sehari – hari dan tempat tinggal sampai lulus kuliah kelak.
  • Berikan juga perhitungan tentang berapa banyak biaya yang bisa Anda keluarkan untuk membiayainya, serta alternatif sumber biaya lain seperti beasiswa, pekerjaan sampingan dan lain – lain.
  • Mungkin anak telah sangat terbiasa melihat Anda menggunakan kartu kredit. Pada tahap ini Anda dapat mengajarkan tentang manfaat kartu kredit dan bahayanya.

5. Mengajarkan Uang Kepada Anak Ketika Berusia 18 th keatas

Memasuki usia dewasa muda, seharusnya pengajaran yang kita berikan tentang keuangan telah meresap dengan baik ke dalam pola pikir anak sehingga tidak akan sulit untuk melanjutkan pendidikan keuangan yang sesuai dengan dirinya. Berbagai aktivitas yang dapat Anda tunjukkan kepada anak yaitu:

  • Melibatkan anak dalam investasi atau asuransi yang Anda miliki agar ia dapat mempelajari seluk beluk tentang hal tersebut dan kelak anak dapat memberikan saran untuk membantu Anda.
  • Tunjukkan pentingnya memiliki tabungan untuk dana cadangan bagi hal – hal yang darurat diluar tabungan yang telah direncanakan.
  • Bantu anak untuk merencanakan penggunaan uang sakunya selama satu bulan agar ia terbiasa mengatur keuangannya sendiri.
  • Anda bahkan bisa mendorong anak untuk mulai mencoba mencari uang sendiri dengan memanfaatkan kelebihan yang ia punya pada saat ini.

Manfaat Mengajarkan Uang Kepada Anak

Mengajarkan tentang uang kepada anak secara bijak akan  membawa banyak manfaat yang dapat berguna bagi perkembangan kepribadian serta masa depan anak. Apa saja manfaat tersebut, berikut ini adalah beberapa diantaranya:

  1. Anak dapat mengenal konsep kerja keras untuk mendapatkan uang. Ia akan belajar bahwa selalu ada usaha yang diperlukan dan tidak selalu untuk mendapatkan sesuatu hal yang diinginkan. Cara mengatasi anak yang cengeng dan manja untuk lebih mandiri juga dapat dilakukan melalui pendidikan tentang uang.
  2. Dalam diri anak telah terbangun konsep yang baik mengenai keuangan sehingga kelak ia dapat mengelola keuangannya sendiri dengan mandiri.
  3. Anak juga mengenal pentingnya menabung untuk mempersiapkan kebutuhan akan masa depannya sendiri.
  4. Anak akan terbiasa hidup sederhana dan berhemat karena menghargai bagaimana sulitnya mendapatkan uang.
  5. Anak dapat lebih menghargai kerja keras orang tua dalam memberikan segala fasilitas dan kebutuhan anak.
  6. Belajar menabung juga dapat menjadi cara mengajarkan disiplin kepada anak untuk menahan diri dari keinginan konsumtif dan memanfaatkan uang dengan bijak.
  7. Mengenal uang juga dapat menjadi cara meningkatkan rasa percaya diri anak bahwa ia bisa mengatur keuangannya sendiri dan belajar berkomunikasi dengan orang lain dengan berbelanja sendiri.
  8. Mengajarkan tentang uang akan menjadi cara meningkatkan daya ingat anak ketika ia berusaha mengenali jenis – jenis dan niai uang dengan ciri yang berbeda, dan dengan demikian juga melatih otak anak untuk menghapalnya.
  9. Belajar tentang uang juga akan mengajarkan anak tentang kejujuran karena ia akan belajar tentang uang yang harus diperoleh dengan cara yang halal. Karena itulah belajar tentang uang juga dapat menjadi cara mengatasi anak yang suka berbohong.

Memberikan pemahaman tentang uang ini juga berguna untuk cara mendidik anak yang suka membantah dan cara membuat anak lebih terbuka kepada orang tua, karena orang tua akan banyak berdiskusi dengan anak untuk menemukan cara mengenali karakter anak guna menentukan bagaimana cara terbaik mengajarkannya tentang uang. Karena itulah, Anda tidak perlu khawatir untuk mengajarkan tentang uang kepada anak sejak dini.

15 Manfaat Mendongeng bagi Pertumbuhan Anak

15 Manfaat Mendongeng bagi Pertumbuhan Anak

 

Dunia anak selalu lekat dengan imajinasi dan fantasi yang hebat. Kemampuan anak-anak untuk berkhayal dan mengembangkan cerita yang ada di dalam kepalanya sangat hebat, terkadang bahkan di luar nalar para orang tua. Karena itulah, anak sangat menyukai apabila mendengar suatu cerita dongeng. Mendongeng biasanya menjadi bagian dari kegiatan yang dilakukan oleh anak dan orang tuanya sebelum tidur. Cerita pengantar tidur yang dikisahkan oleh orang tua mampu membawa imajinasi anak yang seakan tanpa batas tersebut.

 

Anak-anak selalu menyukai cerita yang bagus, sehingga mampu membawa mereka ke dunia yang penuh keajaiban. Mendongeng, bisa menjadi kegiatan yang penting untuk menunjang tumbuh kembang anak. Namun, kegiatan mendongeng sebelum tidur yang dilakukan orang tua pada masa kini sudah jauh berkurang, disebabkan oleh gaya hidup modern dan kesibukan orang tua. Kebiasaan mendongeng sebelum tidur digantikan dengan kebiasaan anak untuk menghibur diri melalui benda elektronik yaitu gadget atau menonton televisi.

Kegunaan Mendongeng Bagi Tumbuh Kembang Anak

Orang tua pada masa ini mendapatkan bahwa lebih mudah untuk membiarkan anak tidur dengan sebelumnya menonton film kartun atau bermain gadget, karena mereka sendiri menjadi punya lebih banyak waktu untuk melakukan hal-hal lain. Padahal, kegiatan mendongeng mempunyai sejumlah manfaat yang sangat baik untuk perkembangan anak-anak. Apa saja manfaat mendongeng bagi anak-anak, simaklah pembahasan berikut ini:

  1. Dongeng Menghidupkan Imajinasi Anak

Hampir semua anak sangat suka mendengarkan cerita, mereka terkadang hidup di dalam dunia hasil imajinasinya sendiri. Mereka senang mendengarkan cerita tentang tokoh favoritnya dan berusaha menghidupkan sang tokoh dalam imajinasinya. Melalui dongeng, anak belajar memberikan gambaran visual mengenai tokoh-tokoh dan latar belakang dari dongeng tersebut. Dengan demikian, kemampuannya berimajinasi pun akan semakin terasah.

  1. Mengajarkan Nilai Kehidupan

Dengan menceritakan kepada anak sebuah dongeng yang memiliki makna dan nilai-nilai positif, Anda juga dapat mengajarkan berbagai nilai dalam kehidupan kepada anak, seperti kejujuran, keberanian, kemandirian, kebaikan hati, belas kasih, empati, kebijaksanaan, dan lain sebagainya. Tidak hanya mengajarkan mengenai kebaikan, dongeng juga dapat menjadi cara untuk mengajarkan kepada anak mengenai beberapa sikap buruk yang tidak boleh ditiru. Bahkan, dongeng juga dapat menjadi cara mengajarkan anak tentang uang dan menjadi cara mengatasi anak yang suka mencuri dengan menyisipkan beberapa pelajaran moral dan etika di dalam cerita.

  1. Menanamkan Akar Budaya Kepada Anak

Seringkali orang tua menceritakan dongeng yang berasal dari daerah asal mereka sendiri, karena cerita itulah yang paling dikenalnya. Selain itu, telah banyak cerita dongeng dari tiap daerah yang kisahnya telah dibukukan. Melalui cerita tersebut, anak akan belajar bahwa ada kebudayaan yang berbeda dengan budaya keluarganya, dan juga mulai mengenal berbagai adat dan kebiasaan budaya lain melalui cerita dongeng yang ia dengar.

  1. Meningkatkan Kemampuan Verbal Anak

Membacakan cerita kepada anak juga membuat mereka dapat mengenal bahasa dan mempelajari kata-kata serta frasa yang baru. Melalui dongeng, anak akan belajar bagaimana caranya mengucapkan suatu kata, mempelajari intonasi suara ketika ayah atau ibu sedang bercerita, dan dengan begitu dapat belajar caranya mengekspresikan sesuatu lewat kata-kata dan suara. Anak juga akan memiliki banyak kosa kata baru yang ia dapat dari mendengarkan dongeng tersebut.

  1. Mengembangkan Kemampuan Mendengar

Kebanyakan anak karena sifatnya yang aktif sukar untuk memusatkan perhatian dengan cara mendengarkan. Ketika sedang dibacakan cerita atau didongengkan, seorang anak akan belajar untuk fokus mendengarkan apa yang diucapkan oleh ayah atau ibunya. Anak akan belajar berkonsentrasi untuk menyerap apa yang dia dengar, memahaminya, dan mencerna cerita tersebut di dalam pikirannya.

  1. Meningkatkan Kreativitas

Mendengarkan suatu cerita membuat anak mudah membayangkan tokoh – tokohnya, lokasinya, alur cerita dan makna yang terkandung di dalam cerita tersebut. Hal ini akan membantu anak meningkatkan daya imajinasi serta kreativitasnya, dan mudah menerima berbagai hal baru sebagai seseorang yang berpikiran terbuka. Orang tua juga mendapatkan cara mengenali karakter anak dengan baik melalui interaksi yang terjalin.

  1. Menajamkan Pikiran

Dengan mendongeng, orang tua dapat menjadikannya sebagai sarana untuk memperkuat kapasitas pikiran si kecil. Anak akan belajar untuk mengenali berbagai tokoh dan alur cerita yang beragam serta membedakan berbagai kisah yang didengarnya. serta menarik makna positif dari dongeng yang diceritakan orang tua. Anak akan belajar menganalisis berbagai karakter yang berbeda dari mendengarkan dongeng tersebut, dengan demikian ia akan terbiasa melatih pikirannya untuk bersikap kritis.

  1. Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak

Anak-anak tidak dapat mempelajari nilai moral dalam kehidupannya seorang diri. Anak akan belajar mengenai hal tersebut melalui berbagai kesempatan, salah satunya adalah melalui dongeng. Dalam cerita dongeng terkandung banyak sekali pelajaran moral dan juga berbagai ekspresi emosional para tokohnya, seperti marah, sedih, kecewa, senang, dan banyak lagi. Melalui bimbingan orang tua, anak akan dapat membedakan berbagai macam emosi yang ia rasakan dengan dongeng sebagai contohnya, dan juga belajar untuk mengelola atau mengendalikan emosi yang dirasakannya. Misalnya, dongeng akan menjadi cara mengatasi rasa takut pada anak yang berlebihan terhadap sesuatu hal, cara bijak mengatasi anak yang suka memukul, dan cara mengajarkan disiplin pada anak.

  1. Memperkenalkan Anak Pada Rasa Empati

Anak akan mulai merasakan kepekaan terhadap berbagai situasi sosial di sekitar mereka melalui berbagai kisah dongeng yang didengarnya. Dengan demikian ia akan belajar merasakan kesulitan orang lain dan juga kesusahan yang dialami orang lain. Dalam cerita dongeng banyak mengajarkan tentang pentingnya membantu sesama dan bersikap penuh belas kasih serta kemurahan hati, yang akan mengajarkan kepada anak caranya berempati kepada sesama. Dongeng juga dapat menjadi cara mendidik anak yang suka membantah agar merasakan empati kepada orang tuanya, dengan demikian anak akan sedikit mengerti perasaan orang lain.

  1. Membangun Minat Baca Anak

Untuk anak yang belum dapat membaca, ia akan mengetahui berbagai dongeng dari penuturan orang tua. Hal ini lama kelamaan dapat menimbulkan minat membaca pada anak karena ia pasti ingin dapat membaca sendiri dongeng – dongeng yang menarik minatnya, dan bersikap lebih aktif untuk dapat membaca cerita yang dia inginkan kapan saja tanpa perlu menunggu untuk dibacakan.

  1. Mempererat Ikatan Dengan Orang Tua

Ketika sedang mendongeng tentunya posisi anak berada dekat dengan orang tua, hal ini akan membuat ikatan dengan orang tua menjadi lebih erat. Selain itu, mendongeng berarti menyisihkan waktu untuk bersama dengan anak sambil bermanja-manja, berpelukan, dan tertawa bersama. Ikatan yang erat dengan orang tua melalui kegiatan mendongeng dapat menjadi cara meningkatkan rasa percaya diri anak dan cara membuat anak lebih terbuka kepada orang tua.

  1. Melatih Daya Ingat Anak

Ketika selesai bercerita, orang tua dapat menanyakan kepada anak mengenai dongeng yang baru saja didengarnya. Hal ini berguna untuk melatih daya ingat anak agar terbiasa untuk mengevaluasi sesuatu hal, dan mengingat hal-hal yang penting dari cerita tersebut sehingga dongeng dapat menjadi cara meningkatkan daya ingat anak. Anda juga bisa menanyakan kepada anak nama-nama tokoh atau alur cerita yang baru saja ia dengar.

  1. Mempermudah Pendidikan Anak

Dalam cerita dongeng tidak hanya ada kisah saja namun juga dalam buku dongeng yang bagus seringkali cerita dongeng itu menjadi pengantar untuk memperkenalkan anak dengan kata-kata baru, gambar-gambar, dan huruf serta angka yang dapat menjadi penambah pengetahuan anak mengenai berbagai hal baru dan menjadi cara mengasah bakat anak. Bisa jadi melalui dongeng anak akan dapat segera mengenali nama benda dan bentuknya melalui gambar yang ia lihat di buku cerita.

  1. Memperbaiki Kemampuan Berkomunikasi

Terkadang karena keterbatasan kemampuan anak dalam berkomunikasi, ia akan merasa ragu untuk menanyakan berbagai hal kepada orang lain. Padahal pikiran anak sejatinya sangat dipenuhi oleh keingin tahuan yang besar. Melalui dongeng, anak akan belajar bagaimana caranya untuk bertanya dengan cara yang benar, dan menyampaikan maksudnya dengan cara yang lebih dipahami. Bahkan, dongeng dapat membawa anak teralihkan perhatiannya sehingga menjadi cara mengatasi anak yang susah makan dengan efektif. Anda dapat mengajak si kecil makan sambil mendongengkan cerita yang menarik untuknya.

  1. Mengajarkan Anak Menghadapi Berbagai Situasi

Situasi yang sulit atau canggung dapat membuat anak merasa bingung. Melalui cerita tentang berbagai karakter yang berhasil melewati berbagai situasi yang sulit dapat membantu anak untuk mengerti berbagai konsep ini dengan lebih baik. Bahwa di dalam hidup, kesulitan dan kesusahan juga ada sebanyak kebahagiaan dan kesenangan yang dirasakan. Anak dapat menjadi lebih siap untuk menghadapi kehidupan dan berbagai situasi. Melalui dongeng pula, akan menjadi cara mudah mendidik anak untuk minta maaf apabila melakukan kesalahan dan menjadi cara mengatasi anak yang suka berbohong, juga cara mendidik anak yang cengeng dan manja dengan nilai-nilai keberanian yang ada di dalam cerita dongeng.

Cara Mendongeng Yang Tepat

Hal yang tidak kalah penting dari kegiatan mendongeng itu sendiri adalah kemampuan untuk menceritakan semuanya dengan baik. Penceritaan yang baik dapat membawa anak masuk semakin jauh ke dalam cerita dan membuatnya mudah membayangkan cerita tersebut. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mendongeng yaitu:

Pilih Cerita yang Tepat – Beberapa dongeng yang dimaksudkan untuk anak – anak sebenarnya mengandung pesan yang tidak cocok atau tidak dapat dimengerti oleh anak usia dini, contohnya sangkuriang yang menyukai ibunya sendiri, bahkan tidak semua dongeng fabel dapat memberikan pesan moral yang sesuai untuk anak. Sebelum menutuskan suatu cerita yang akan dibacakan untuk anak, Anda perlu memilahnya terlebih dulu dengan mengetahui isi ceritanya.

  • Durasi Cerita  – Sebuah dongeng harus memiliki durasi yang cukup, tidak terlalu panjang sehingga membuat anak bosan ataupun juga tidak terlalu singkat sehingga anak – anak kesulitan menangkap pesan moral yang ada. Tentukanlah durasi cerita yang pas agar tidak membuat anak menjadi bosan.
  • Tempat yang Nyaman – Pilihlah tempat yang cukup nyaman untuk kegiatan mendongeng, yaitu tempat yang cukup dapat menyediakan suasana yang membangun untuk dongeng yang akan dibacakan. Bila mungkin pilih tempat yang minim gangguan agar Anda dapat membangun suasana yang sesuai bagi dongeng tersebut, matikan televisi, telepon genggam, dan sumber bunyi lainnya.
  • Pembukaan – Bukalah kegiatan mendongeng dengan kalimat yang dapat menarik minat anak untuk mendengarkan dan mengikuti kisahnya lebih lanjut. Terangkan di awal kalimat latar belakang Anda menceritakan kisah tersebut dan dari mana Anda mengetahuinya, dan mengapa cerita ini akan menjadii menarik.
  • Ekspresif – Seorang pendongeng harus dapat bersikap ekspresif agar para pendengar atau penontonnya dapat tertarik kepada kisah yang dibawakan. Ekspresi tidak hanya melalui wajah saja, namun juga melalui nada dan intonasi suara, serta gerakan tubuh dan tangan yang dapat menggambarkan dengan tepat suasana dan cerita dalam dongeng tersebut.
  • Improvisasi – Untuk membuat cerita menjadi lebih menarik, Anda bisa melakukan improvisasi dengan bebas namun tidak melenceng dari jalan cerita. Tidak perlu mengikuti persis seperti kata – kata yang di buku, Anda dapat menggunakan kalimat sendiri agar cerita semakin menarik dan mudah dipahami anak.
  • Intonasi – Jagalah intonasi suara Anda cukup keras untuk didengar anak namun dengan pengucapan yang perlahan dan jelas. Suara Anda haruslah dapat memberikan nuansa yang cocok dengan cerita yang dibawakan serta dapat menggiring imajinasi anak untuk mengikuti cerita tersebut.
  • Interaksi – Mendongeng adalah kegiatan yang bersifat dua arah, karena itu penting untuk melibatkan si kecil dalam kegiatan tanya jawab selagi membacakan dongeng. Kegunaan sesi tanya jawab ini untuk melatihnya bersikap kritis dan membantu anak memahami isi dongeng tersebut, dan juga merangsang otak anak untuk berpikir.
  • Buku yang Tepat – Anak suka dengan gambar dan ilustrasi yang berwarna warni, karena itu pastikan buku Anda mempunyai gambar-gambar yang dapat menunjukkan dengan jelas kepada anak mengenai apa yang terjadi di dalam cerita untuk mendukung perkembangan imajinasinya. Pastikan juga gambar yang dimuat cocok untuk dilihat oleh anak-anak.
  • Fokus – Anda tidak perlu menambahkan kegiatan lain atau pelajaran apapun selagi mendongeng untuk anak, misalnya sambil mengajari anak membaca atau mengenal berbagai huruf. Fokuslah pada kegiatan mendongeng itu saja agar anak dapat menikmati waktunya bersama orang tua.

Mendongeng Tanpa Buku

Dongeng adalah salah satu bentuk atau cara berkomunikasi yang telah ada sejak zaman dahulu. Tradisi, legenda, sejarah dan cerita kuno telah diwariskan secara turun temurun melalui sebuah dongeng. Banyak orang yang bisa mendongeng tanpa menggunakan buku sebagai panduannya berdasarkan cerita-cerita lama tersebut. Jika Anda lebih tertarik untuk memperkenalkan dongeng kuno kepada anak tanpa menggunakan buku, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut untuk memulainya:

  1. Lakukan Riset

Riset perlu dilakukan untuk memperdalam pengetahuan Anda mengenai cerita-cerita kuno yang pernah Anda dengar sewaktu kecil. Banyak dari cerita-cerita ini telah diceritakan ulang melalui beberapa generasi yang kemudian menurunkan ceritanya kembali kepada keturunan berikutnya. Walaupun demikian, cerita-cerita ini masih saja banyak yang menyukainya. Apabila Anda tidak yakin mengenai benang merah cerita tersebut, Anda dapat memperoleh cerita yang lengkap melalui riset yang dilakukan.

  1. Tanyakan Kepada Keluarga

Sebuah keluarga biasanya menyimpan cerita-cerita kuno yang dapat Anda teruskan kepada si kecil. Mungkin Anda bahkan telah mendengar sendiri cerita tersebut sewaktu kecil dan telah melupakan beberapa bagian dari cerita tersebut. Anda bisa bertanya kepada anggota keluarga lain mengenai kisah tersebut agar dapat meneruskannya kepada si kecil.

  1. Menciptakan Kisah Sendiri

Anda pun dapat menciptakan kisah sendiri berdasarkan pengalaman hidup yang telah dilalui untuk diceritakan kembali kepada anak. Misalnya kisah-kisah lucu yang Anda alami, dan juga beberapa pelajaran hidup yang telah Anda dapatkan. Kisah yang dikarang sendiri biasanya akan menjadi lebih orisinil dan juga dapat merangsang kreativitas Anda dalam meramu cerita yang dapat memberikan pengaru baik kepada anak.

  1. Mempelajari Tekniknya

Mendongeng juga memerlukan keterampilan khusus. Anda dapat mengasah kemampuan mendongeng agar anak semakin tertarik dengan mencari informasi mengenai para pendongeng profesional. Anda dapat melihat video atau pertunjukan di televisi, bergabung dengan komunitas pendongeng, dan mengamati ketika para pendongeng tersebut sedang beraksi, bahkan bertanya langsung kepada ahlinya untuk mempelajari kemahiran mendongeng dari mereka.

Mungkin bagi beberapa orang tua, kegiatan mendongeng akan menjadi sesuatu yang kurang menarik karena menghabiskan waktu mereka yang sedikit. Terutama bagi para orang tua yang sangat sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas sehari-hari. Namun jika Anda mengetahui manfaat mendongeng yang sangat positif untuk tumbuh kembang anak, Anda pasti akan ingin mencobanya untuk si kecil. Anda bisa memulai  selama sepuluh sampai lima belas menit sebelum anak tidur siang atau malam. Pastikan kegiatan mendongeng ini dilakukan dengan suasana hati yang baik sehingga prosesnya akan menyenangkan bagi anak dan orang tua.

11 Tips Memilih Dokter Anak yang Tepat

11 Tips Memilih Dokter Anak yang Tepat

Memilih dokter yang cocok bagi anak adalah suatu keputusan yang sangat penting. Sebagian besar masa-masa ketika anak baru saja lahir akan dihabiskan di ruang praktek dokter anak, entah itu untuk kegiatan pemeriksaan rutin, imunisasi, atau ketika si kecil sakit. Bagi para orang tua baru, memilih dokter diantara sekian banyak pilihan adalah suatu kegiatan yang memusingkan, mungkin bahkan merasa seperti memilih kucing di dalam karung apabila benar-benar tidak mempunyai bayangan atau gambaran yang jelas tentang seorang dokter anak yang baik.

Penentuan dokter yang cocok untuk anak Anda kelak menjadi suatu hal yang perlu dilakukan sebelum melahirkan, karena setelah si bayi lahir, Anda akan memiliki terlalu banyak hal untuk dikerjakan sehingga mustahil mempunyai waktu untuk mempertimbangkan pilihan dokter anak dengan seksama. Selain itu, memiliki pilihan dokter anak yang telah mantap sebelum melahirkan juga akan membawa manfaat positif bagi anak, karena ia akan ditangani secara medis oleh dokter yang Anda pilih ketika proses kelahiran, sehingga dokter tersebut akan mengetahui riwayat kesehatan si kecil sejak ia lahir.

Pemilihan Dokter yang Tepat

Waktu yang baik untuk menentukan dokter mana yang akan Anda percaya untuk menangani sang anak yaitu ketika usia kehamilan berada pada usia 28 sampai 34 minggu. Pada usia kandungan seperti ini, biasanya orang tua telah dapat menentukan kriteria apa yang dicari dan diinginkan dari seorang dokter anak. Anda bisa melakukan beberapa hal untuk mulai menentukan dokter anak yang tepat, yaitu:

1. Melakukan Riset

Pilihan seseorang mengenai dokter anak seringkali merupakan hasil rekomendasi dari orang lain, karena itu Anda perlu mencari setidaknya beberapa nama dokter yang menurut teman-teman serta kerabat Anda dapat menjadi kandidat yang cocok. Anda juga dapat mencari referensi kepada perusahaan asuransi mengenai nama-nama dokter yang direkomendasikan, menyimak forum-forum mengenai ibu dan anak di internet, bahkan membaca artikel mengenai dokter anak di majalah atau sumber terpercaya manapun.

2. Tentukan Lokasi Praktek Dokter

Menemukan dokter anak yang memiliki lokasi praktek tidak jauh dari tempat tinggal adalah suatu keharusan, karena ketika berurusan dengan anak kecil, perkara yang sering muncul adalah sebuah urgensi. Anda harus mempertimbangkan kemudahan mencapai lokasi praktek dokter jika sewaktu-waktu terjadi keadaan darurat pada si kecil. Mulai dari akses kendaraan, rute kendaraan umum, lokasi parkir, dan tingkat keamanan pada lokasi tersebut.

3. Tentukan Tipe Dokter yang Diinginkan

Setiap orang mempunyai kebutuhan yang berbeda, karena itu pula dapat mempunyai keinginan dan harapan yang berbeda mengenai sosok dokter yang mereka butuhkan. Ada yang memilih dokter wanita karena lebih lembut dan keibuan, ada pula yang menyukai dokter muda yang masih mudah diajak berdiskusi dan berpikiran terbuka, namun ada juga yang memilih dokter yang sudah senior dengan alasan sudah berpengalaman yang banyak. Untuk mendapatkan tipe dokter yang cocok bagi anak, Anda perlu menjumpai dokter secara langsung dan menentukan kriteria apa saja yang dicari.

4. Temui Dokter Secara Langsung

Jika memungkinkan, jadwalkan untuk pertemuan secara langsung dengan dokter-dokter yang telah menjadi pilihan Anda, katakanlah minimal tiga orang kandidat yang telah dipilih untuk menjadi dokter bagi anak Anda. Pastikan terlebih dulu apakah para dokter ini menetapkan tarif untuk kunjungan pre natal tersebut. Saat berhasil membuat janji temu, Anda bisa mendiskusikan apa saja yang ingin Anda tanyakan kepada dokter dan melihat bagaimana ia menanggapi pembicaraan Anda, juga bagaimana cara dokter tersebut berkomunikasi dengan para orang tua.

5. Tanyakan Hal yang Relevan

Siapkan pertanyaan yang relevan dengan maksud dan tujuan Anda ketika bertemu dengan dokter anak tersebut, yaitu pertanyaan yang dapat memberikan gambaran mengenai cara kerja dokter dan bukan pertanyaan yang ditujukan untuk menyelidiki sang dokter. Bertanyalah sehingga Anda dapat melihat bagaimana reaksi dokter terhadap setiap pertanyaan, dan Anda dapat menentukan apakah ia adalah orang yang Anda cari dengan tanya jawab tersebut.

6. Cek Reputasi Dokter

Seorang dokter yang telah banyak berpengalaman akan memiliki berbagai hal baik terkait dengan namanya. Anda dapat mencari berbagai hal yang telah menjadi pencapaian sang dokter yang akan membuktikan bahwa ia adalah seorang tenaga medis yang kompeten. Anda juga dapat menyelidiki latar belakang pendidikannya dan keanggotaan sang dokter dalam asosiasi kedokteran resmi.

Siapkan pertanyaan yang penting yang akan memberi jawaban dan gambaran untuk Anda mengenai apakah ia adalah dokter yang dapat selalu hadir ketika terjadi keadaan darurat, bagaimana caranya berkomunikasi, apakah ia peduli kepada pasien, bagaimana kecenderungannya terhadap pemberian obat, imunisasi, ASI, apakah ia orang yang adil atau suka menghakimi para pasien, tingkat keramahan, kemudahan dihubungi, dan banyak hal lainnya sesuai kriteria Anda.

7. Cari Tahu Apakah Dokter Tersebut Berkeluarga

Bagi beberapa orang mungkin pertanyaan ini akan terdengar usil dan tidak perlu, namun Anda perlu menanyakannya karena dalam beberapa kasus, dokter yang telah berkeluarga dan memiliki anak akan menjadi suatu nilai tambah bagi para orang tua karena biasanya akan memiliki lebih banyak empati kepada pasiennya. Namun, hal ini tidak selalu dapat dijadikan patokan karena beberapa dokter yang belum berkeluarga atau memiliki anakpun tetap dapat merasakan empati kepada pasiennya.

8. Minta Pendapat Pasien Lainnya

Ketika berkunjung untuk sesi pra natal ke kantor dokter anak, Anda dapat berbincang dengan pasien lainnya mengenai dokter tersebut. Tanyakan kesan-kesan mereka selama anak mereka menjadi pasiennya, apa kelebihan dan kekurangan dari praktek dokter tersebut. Perhatikan, apakah ruangan tunggu dan ruang prakteknya adalah tempat yang nyaman dan cocok untuk anak-anak, setidaknya memiliki beberapa benda yang dapat menarik perhatian anak dan membuat anak tidak rewel selama menunggu giliran berkonsultasi. Perhatikan juga keadaan tempat praktek dokter, apakah kebersihannya terjaga.

9. Dokter yang Mendukung ASI

Menemukan dokter anak yang mendukung pemberian air susu ibu dan mengerti manfaat ASI eksklusif untuk bayi tentunya sangat penting, karena melalui dokterlah Anda akan mendapatkan penjelasan dan dukungan yang tepat untuk mengetahui seluk beluk tentang menyusui sebagai orang tua baru yang belum berpengalaman. Carilah dokter yang dapat memberi penjelasan dan bantuan medis secara modern, namun juga dapat menyesuaikan dengan situasi ibu dan bayi.

10. Menyamakan Pandangan

Salah satu hal yang penting lainnya yaitu untuk menyamakan persepsi Anda dengan sang dokter. Anda dapat mencari tahu bagaimana pandangan dokter mengenai tumbuh kembang bayi, pola pengasuhan, pemberian imunisasi, ASI, sunat, pengobatan alternatif. Dan jika tidak, apakah sang dokter terlihat dapat menerima pendapat atau masukan dari pihak lain? Hal ini penting, karena Anda tidak dapat memercayakan kondisi medis anak kepada orang yang tidak mempunyai pandangan sama dengan Anda, atau terhadap orang yang tidak terbuka dan bersedia berdiskusi bersama.

11. Kenali Tipe Dokter

Ada tipe dokter yang akan memberikan banyak pilihan kepada Anda beserta nilai-nilai positif dan negatif mengenai sesuatu hal dan membiarkan orang tualah yang memutuskan, ada pula yang lebih suka memberikan arahan mengenai apa yang dia pikir merupakan pilihan terbaik, ada yang merasa dirinya mampu memutuskan tanpa mengetahui pendapat orang tua. Karena hal-hal inilah Anda perlu menyamakan pandangan dengan dokter tersebut.

Pertanyaan yang Perlu Diajukan

Seringkali kita merasa terintimidasi oleh sikap seorang dokter sehingga urung mengajukan berbagai pertanyaan yang seharusnya diajukan. Namun tetaplah mengingat, bahwa Anda sedang mencari seseorang untuk mengurus berbagai hal terkait dengan kondisi medis sang buah hati, karena itu tetapkanlah hati untuk mencari tahu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Anda dapat mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

  • Rumah sakit mana saja yang bekerja sama dengan sang dokter? Hal ini penting, pastikan bahwa rumah sakit pilihan Anda untuk bersalin nanti telah menjalin kerja sama dengan dokter yang dipiih.
  • Biaya, seperti asuransi yang ditanggung dan berapa tarif untuk konsultasi serta berbagai tindakan medis.
  • Apakah dokter akan menyertai saat kelahiran anak ataukah hanya bertemu saat kunjungan pertama setelah lahir?
  • Apakah jam praktek dokter dapat disesuaikan dengan jadwal Anda, misalnya jadwal pada hari kerja atau akhir pekan.
  • Bagaimana cara para staf dokter bekerja, apakah ada nomor darurat yang bisa dihubungi, apakah akan ada waktu untuk Anda sekedar bertanya tanpa perlu menemui dokter secara langsung kelak, bagaimana cara stafnya berkomunikasi dengan pasien, apakah ramah dan sangat membantu, dan lain-lain.
  • Apakah sang dokter dapat dihubungi diluar praktek, misalnya melalui telepon, sms, email atau sarana media sosial lainnya.
  • Berapa lama waktu yang diperlukan untuk menunggu agar mendapatkan janji temu dengan dokter.
  • Bagaimana penanganan anak yang sakit, apakah ada ruang terpisah untuk anak yang sakit dan yang tidak.
  • Apa yang harus dilakukan ketika dokter tidak dapat dihubungi dalam keadaan darurat.
  • Apakah ia memiliki dokter cadangan yang dapat menggantikan jika sewaktu-waktu berhalangan untuk memenuhi tanggung jawabnya?
  • Apakah para staf dokter memiliki kualitas yang dibutuhkan untuk mengurus seorang anak dalam kriteria medis?
  • Apakah peralatan yang dimiliki lengkap, paling tidak untuk memberikan pertolongan pertama?

Menguji Kecocokan

Ketika telah memilih seorang dokter yang menurut Anda paling memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya, Anda juga tetap harus melihat seberapa jauh pilihan tersebut benar-benar dapat memenuhi kebutuhan anak. Caranya dengan mengamati hal-hal berikut ini:

  1. Interaksi – Jika si kecil sudah lahir, Anda dapat melihat interaksi yang dilakukan dokter dengan anak ketika sedang dilakukan pemeriksaan. Cermati apakah dokter benar – benar tulus memberikan perhatian sepenuhnya terhadap keadaan kesehatan anak dan bagaimana caranya membuat anak merasa nyaman, dengan melihat respon anak terhadap dokter. Misalnya, bagaimana sikap dokter ketika memeriksa gejala diabetes pada anak, anak terlambat bicara, atau masalah anemia pada anak dan lainnya.
  2. Ketelitian – Seorang dokter yang berkualitas dan kompeten akan bisa langsung Anda lihat pada kesempatan awal. Dokter yang teliti dan mau menyimak keluhan pasien dengan seksama sangat dibutuhkan saat ini, karena posisi Anda sebagai orang tua yang tentunya ingin mengetahui detail mengenai kesehatan anak. Pastikan sang dokter memeriksa semua yang dibutuhkan dan tidak menganjurkan pemeriksaan yang tidak perlu atau berlebihan, misalnya apa saja jenis jenis imunisasi dan manfaatnya bagi anak.
  3. Tarif – Tidak dapat dibantah bahwa biaya akan menjadi salah satu ukuran dalam memilih dokter anak. Biasanya, kita akan sulit mengetahui tarif pasti dari sebuah sesi konsultasi dengan dokter sebelum benar-benar bertemu dengan dokter tersebut. Dengan sekali kunjungan, biasanya langsung tergambar berapa kira-kira biaya yang dibutuhkan untuk setiap kali kita memerlukan jasa sang dokter. Ketahuilah bahwa tidak selamanya tarif yang tinggi itu adalah dokter terbaik, demikian juga tidak selalu tarif murah menyatakan kemampuan dokter yang kurang baik.

Kapan Saatnya Membutuhkan Dokter Anak

Memiliki dokter anak yang telah terpercaya bukan berarti Anda dapat menyerahkan begitu saja semua masalah yang terjadi pada anak. Anda perlu jeli untuk menentukan kondisi yang penting dan yang masih dapat ditangani sendiri, atau melalui konsultasi telepon dengan waktu genting ketika anak benar-benar perlu dibawa untuk mendapatkan pertolongan dokter. Misalnya dalam beberapa situasi seperti berikut:

  • Anak mengalami masalah pencernaan

Masalah pencernaan tidak hanya bisa diderita oleh orang tua, tetapi juga anak-anak. Gangguan pencernaan adalah penyebab perut kembung pada bayi. Gejala lainnya seperti muntah, batuk, flu dan diare. Anak wajib dibawa ke dokter apabila terdapat darah pada feses atau muntahnya. Sakit perut di titik tertentu, diare berat hingga dehidrasi, juga merupakan kondisi yang wajib dibawa ke dokter.

  • Anak mengalami demam

Pada anak yang masih berusia di bawah tiga bulan, Anda perlu membawanya ke dokter walaupun demamnya masih berada di bawah suhu 38 derajat celcius. Jika anak sudah berusia diatas tiga bulan, Anda dapat membawanya ke dokter apabila telah mengalami demam lebih dari tiga hari dan tampak lemah serta lesu, dan cara mengatasi demam yang dilakukan tidak berhasil. Dan dalam usia berapapun jika demam anak mencapai suhu 40 derajat celcius, Anda perlu membawa anak ke dokter secepatnya, terutama jika demam disertai gejala lain seperti lesu, muntah, sulit makan, dehidrasi, kejang, susah bernapas, sulit terjaga, dan menangis terus menerus. Demam dapat menjadi salah satu gejala tetanus pada anak. Jangan meremehkan demam pada anak Anda, karena banyak kasus anak yang fatal terjadi hanya karena orangtua menyepelekan demam pada anak mereka.

  • Anak mengalami konstipasi

Pada bayi yang mendapatkan ASI, akan ada saat-saat dimana si kecil tidak buang air besar namun hal itu tidak akan berlangsung lama. Bila anak mengalami kesulitan buang air besar yang disertai dengan gejala lain seperti perut membengkak, muntah, lesu, tidak ada nafsu makan. Adapun konstipasi yang perlu diwaspadai adalah pada bayi yang berusia empat bulan kebawah jika tidak buang air besar setiap hari, dan pada bayi usia empat minggu keatas yang tidak buang air besar dalam seminggu. Anda juga dapat untuk mengecek gejala kolik pada anak yang baru lahir.

  • Kekurangan Cairan

Ketika anak mengalami diare atau muntah-muntah ada kemungkinan besar ia akan mengalami dehidrasi. Jika anak telah mengalami buang air besar sebanyak melebihi delapan kali sehari dan muntah darah atau feses mengandung darah dan berlendir, maka itu adalah waktunya anak dibawa ke dokter, dan juga jika anak mengalami muntah yang tidak berhenti selama kurun waktu 24 jam.

  • Flu dan Batuk

Anak-anak sangat sering mengalami flu dan batuk, seperti diketahui oleh Anda yang telah memiliki anak. Biasanya dalam tingkat yang ringan, dengan istirahan yang cukup dan obat tradisional maka anak dapat segera sehat kembali. Namun jika disertai gejala lain seperti sesak napas, batuk berbunyi, muntah, sulit tidur, demam yang melebihi tiga hari, dan tampak dehidrasi, maka anak perlu dibawa ke dokter. Anda juga dapat mengecek gejala sinusitis pada anak jika anak sering mengalami batuk dan pilek. Penyakit flu yang lama  juga dapat mengarah kepada bronkitis akut pada bayi dan anak.

  • Ruam

Penyebab ruam dapat terjadi karena berbagai hal, antara lain karena reaksi alergi, iritasi akibat sabun atau produk  perawatan bayi lainnya, ataupun infeksi. Bila ruam tidak menunjukkan tanda-tanda membaik selama tiga hari, disertai demam dan muntah, tidak berubah warna saat ditekan, Anda wajib membawa anak ke dokter. Ruam yang tampak  berisi cairan juga dapat menjadi tanda gejala cacar air pada anak.

Satu hal yang paling penting, ketika Anda telah memutuskan untuk membawa anak berkonsultasi dengan seorang dokter, jangan biarkan pendapat orang lain menggoyahkan keyakinan Anda. Selama Anda tetap bersikap objektif dan yakin bahwa dokter tersebut adalah yang paling tepat untuk si kecil, maka tidak ada alasan untuk merasa ragu akan pilihan tersebut. Anda bisa merasa yakin terhadap seorang dokter apabila anak tetap terlihat nyaman dan terjaga kesehatannya selama ditangani oleh sang dokter.

20 Efek Positif dan Negatif Televisi bagi Pertumbuhan Anak

20 Efek Positif dan Negatif Televisi bagi Pertumbuhan Anak

Televisi adalah salah satu media yang paling awal mempengaruhi kehidupan anak. Untuk sebagian orang, televisi sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan mereka. Sehingga ketika memiliki anak, sang anak pun juga akan mengenal televisi lebih dini. Bagi seorang anak, sulit untuk menghindari televisi sementara para orang dewasa di sekelilingnya justru sering terhubung dengan alat elektronik tersebut. Sebenarnya tidak hanya televisi, anak-anak pada masa kini telah terekspos pada banyak alat-alat elektronik yang canggih seperti hp, tablet, dan komputer. Akan tetapi televisi telah eksis dan dikenal anak bahkan sebelum mereka bisa bicara, berguling, tumbuh gigi, atau belajar mengendarai sepeda. Sebabnya, karena di sebagian rumah tangga, televisi tetap menyala bahkan ketika tidak ada seorangpun yang menonton.

Teknologi sebenarnya dapat menjadi bagian dari masa perkembangan anak, selama penggunaannya tepat guna dan menjadi suatu hal yang memberikan pengaruh positif. Misalnya, anak usia sekolah mendapatkan informasi yang berkaitan dengan pelajaran melalui internet. Namun jika penggunaannya berlebihan, hal itu akan menjadi suatu yang negatif, memberikan pengaruh buruk pada perkembangan anak. Terlebih lagi, orang tua sering menggunakan televisi sebagai pengganti pengasuh, karena menginginkan anaknya untuk tenang sehingga kerap menyuguhi anak dengan tayangan televisi tanpa batasan waktu, juga tanpa pengawasan yang diperlukan.

Faktor yang Mempengaruhi 

Untuk mengerti apa saja efek yang didapatkan anak dari menonton televisi, Anda harus memahami bagaimana televisi mempengaruhi perilaku anak terlebih dulu. Seberapa banyak televisi mempengaruhi anak, perlu dilihat dari berbagai aspek antara lain:

  • Berapa lama anak menonton televisi setiap harinya.
  • Usia anak saat pertama kali mengenal televisi
  • Perkembangan kepribadian anak atau tipe kepribadian anak
  • Apakah anak mendapatkan pendampingan dari orang tua ketika menonton
  • Konten apa yang ditonton anak
  • Apakah ada penjelasan dari orang tua mengenai apa yang ditonton anak.

Efek Negatif Televisi

Tidak dapat dipungkiri, konten-konten yang ada di televisi tidak selamanya memberikan pengaruh baik bagi penontonnya, terutama anak-anak. Beberapa efek negatif yang dapat dialami anak karena menonton televisi yaitu:

1. Mengekspos Anak Terhadap Kekerasan

Televisi seringkali menampilkan tayangan mengandung kekerasan yang jauh lebih parah daripada kenyataan sesungguhnya. Anak yang telah menyaksikan tayangan semacam ini dengan cukup sering bisa jadi merasa bahwa dunia yang dia tinggali adalah tempat yang menakutkan. Selain itu, jika anak sering menyaksikan kekerasan maka ia akan memiliki pola pikir bahwa kekerasan adalah suatu hal biasa yang dapat diterima.

2. Meningkatkan Sikap Agresif

Ada hubungan antara media yang penuh kekerasan dan agresivitas, namun masih belum jelas apakah media yang membuat anak dapat berperilaku agresif ataukah anak yang sudah memiliki kecenderungan melakukan kekerasan menjadi tertarik terhadap tayangan kekerasan di televisi. Ada pula kemungkinan bahwa anak yang cenderung agresif lebih memilih tayangan yang mendorong sifat agresifnya.

3. Obesitas

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa anak yang menonton televisi melebihi empat jam sehari menjadi beresiko tinggi untuk mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Hal ini tentu erat hubungannya dengan kekurangan gerak atau aktivitas yang dilakukan anak, sebab menonton televisi adalah suatu kegiatan yang minim gerakan. Selain itu, anak biasanya terpengaruh oleh iklan makanan yang tidak sehat yang tampak lezat di televisi, padahal sebagian besar merupakan jenis makanan berbahaya untuk anak. Akan sulit mengenalkan makanan sehat untuk tumbuh kembang anak jika ia sudah terbiasa melihat makanan yang tidak sehat.

4. Perilaku Buruk 

Anak dapat mengadopsi perilaku beberapa karakter di televisi yang mendorong kehidupan seks bebas, konsumsi alkohol, merokok, memakai obat  obatan terlarang, bersikap rasis, sering mengeluarkan kata-kata kasar, tidak santun, hubungan sesama jenis, pembullyan terhadap temannya, dan masih banyak lagi.

5. Mempengaruhi Pendidikan Anak

Menonton televisi dapat mempengaruhi proses belajar dan performa anak di sekolah apabila mengambil waktu yang seharusnya dipergunakan untuk aktivitas yang penting bagi perkembangan fisik dan mental anak. Akibatnya anak dapat mengalami penurunan konsentrasi belajar yang berefek pada pencapaiannya di sekolah. Pentingnya bermain untuk pertumbuhan anak daripada menonton televisi terus menerus perlu disadari para orang tua sehingga seharusnya diberikan jenis mainan yang merangsang otak anak daripada menonton televisi. Sebagian besar waktu luang anak seharusnya dihabiskan untuk melakukan aktivitas seperti bermain, membaca, berolah raga, dan lainnya.

6. Mempengaruhi Proses Perkembangan Anak 

Sementara televisi yang menayangkan konten berpendidikan belum akan dapat mempengaruhi anak yang berusia di bawah dua tahun, kebiasaan menonton televisi pada usia tersebut akan merampas waktu yang seharusnya digunakan untuk perkembangan fisiknya, terutama perkembangan otak dengan bermain dan berinteraksi dengan orang lain. Menonton televisi juga dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk mengembangkan motorik, bahasa, kreativitas dan kemampuan sosialnya. Terlalu banyak menonton televisi dapat membuat kemampuan inteligensi anak menjadi tumpul, membuatnya menjadi orang yang pasif, apatis, dan kemampuan untuk berimajinasi serta berpikir logis, bahkan dapaat membuat anak terlambat bicara menjadi semakin sulit mengatasi hambatan tersebut.

7. Konsumtif

Satu lagi efek negatif televisi adalah tumbuhnya sifat konsumtif pada anak. Jumlah iklan yang anak lihat di televisi telah mengekspos mereka kepada banyak merk atau produk yang tidak mereka butuhkan. Iklan-iklan tersebut dapat mendorong anak untuk tertarik kepada makanan atau minuman yang tidak menyehatkan, dan mulai menganggap bahwa semua itu adalah makanan dan minuman yang baik dan wajar disantap kapan saja. Orang tua juga dapat menerima paksaan dari anak untuk membelikan sesuatu barang yang mereka lihat di televisi.

8. Meningkatkan Resiko Penyakit

Para peneliti dari Universitas Sydney melaporkan bahwa ada hubungan dengan jumlah total waktu anak menonton televisi dengan pembuluh retina pada anak. Anak-anak yang menonton televisi dalam waktu lama dilaporkan memiliki pembuluh yang lebih sempit, yang dapat meningkatkan resiko sakit jantung. Sedangkan pada tahun 2014 dipublikasikan penelitian yang menyebutkan bahwa anak berusia diantara 2-10 tahun yang menonton televisi lebih dari dua jam sehari lebih berpotensi memiliki penyakit tekanan darah. Kekurangan gerak juga dapat memperburuk kondisi tersebut.

9. Menjauhkan Anak dari Anggota Keluarga

Menonton televisi adalah kegiatan yang bersifat satu arah saja sehingga tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk berinteraksi dengan orang lain. Apabila kegiatan anak dan anggota keluarga yang lain sehari-hari hanya terfokus kepada menonton televisi, hal tersebut akan mengurangi waktu yang seharusnya dimiliki untuk menjalin ikatan antara satu sama lain sebagai sebuah keluarga. Kurangnya ikatan emosional dengan anggota keluarga lain bisa memberi pengeruh negatif pada tahap perkembangan karakter anak. Padahal cara mendidik anak yang suka membantah, cara mendidik anak yang suka mencuri, atau cara membuat anak lebih terbuka kepada orang tua akan bergantung pada kedekatan yang terjalin dengan anggota keluarga lainnya.

10. Matang Secara Seksual Sebelum Waktunya

Konten bermuatan seksual sekarang bisa disebut ditayangkan secara bebas di media massa, termasuk televisi. Apabila anak sering dibiarkan menonton tayangan apa saja tanpa ada pendampingan orang tua, kemungkinan sangat besar ia akan terekspos pada tayangan bermuatan seksual. Akibatnya, anak dapat menjadi lebih cepat matang secara seksual berkat tayangan yang ia tonton. Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, bisa saja ia akan mencoba mempraktekkan apa yang diketahuinya dengan cara yang salah. Pemahaman tentang seksualitas yang salah dapat tertanam di otak anak, terlebih lagi jika ia tidak mendapatkan informasi yang benar secara seimbang. Inilah yang mendasari banyaknya kasus perkosaan yang dilakukan oleh anak kecil kepada teman sebayanya, anak-anak yang kecanduan konten porno, terjerumus ke dalam pergaulan bebas, dan banyak kasus lainnya.

11. Merusak Mata

Menonton televisi dalam waktu lama dapat membuat anak mengalami kelelahan otot mata atau juga bisa disebut sebagai Asthenopia. Hal ini terutama dapat dialami oleh anak yang berusia kurang dari satu tahun, karena sebenarnya pada usia ini anak mengalami rabun dekat, yaitu kondisi dimana bayangan suatu benda jatuh di belakang retina. Anak pada usia tersebut masih menyesuaikan jarak pandangnya yang sedang berkembang. Terlalu fokus menonton akan membuat mata anak lelah karena terus menerus berusaha menempatkan bayangan pada titik yang benar. Apabila anak yang lebih besar sering menonton televisi dalam jarak dekat, bukan tidak mungkin orang tua akan harus mencari cara mengatasi mata minus pada anak.

12. Tidak Dapat Membedakan Kenyataan

Ekspos tayangan televisi yang bertubi-tubi pada seorang anak akan membuatnya kehilangan sense of reality atau pemahaman terhadap kenyataan. Anak akan sulit membedakan antara hal yang dapat dilakukan di dunia nyata dengan imajinasi yang dilihaatnya pada acara televisi. Akibatnya, ia akan kesulitan juga untuk membedakan hal yang benar dan salah, serta memahami berbagai nilai moral yang berlaku.

13. Malas

Anak-anak yang kecanduan dengan tontonan televisi dapat membuat anak menjadi malas. Mereka lebih mengutamakan menonton acara-acara kesayangan mereka ketimbang belajar, mengerjakan PR maupun melaksanakan tugas-tugasnya seperti membantu orangtua.

Efek Positif Televisi

Kendati banyak efek negatif yang dapat dialami oleh anak akibat menonton televisi, namun apabila dilakukan dengan sejumlah peraturan tertentu, televisi dapat menjadi suatu hal yang positif bagi anak. Manfaat positif yang bisa didapatkan dari menonton televisi yaitu:

1. Televisi Sebagai Sarana Pendidikan

Beberapa stasiun televisi memfokuskan diri pada produksi tayangan yang mendidik dan memberi informasi kepada penontonnya, terutama anak-anak. Contohnya, tayangan Sesame Street, Hi Five, Mr. Maker, dan banyak lagi. Lalu ada saluran lain yang mengkhususkan diri kepada konten ilmiah, sejarah, dokumenter, geografi, dunia hewan, lingkungan dan matematika, serta banyak lagi informasi yang berguna. Anak juga dapat mengetahui berbagai bahasa yang berbeda dari seluruh dunia. Memberi izin kepada anak untuk menonton saluran-saluran pendidikan ini dengan pengawasan akan memberi mereka pengetahuan akan apa yang terjadi di dunia pada saat ini.

2. Sarana Hiburan

Televisi adalah salah satu sumber hiburan utama bagi anak-anak. Suara dan imaji yang beragam serta penuh warna akan menarik minat anak dan membuat mereka memperhatikannya. Mulai dari film hingga pada film kartun, ada beberapa program yang dapat membuat anak terpikat. Pastikan bahwa isi tayangan tersebut memang layak untuk anak, berdasarkan tingkat pemahaman dan usianya.

3. Olahraga

Manfaat olahraga untuk anak usia dini sangat besar, karena dapat mendukung perkembangan kemampuan motorik anak. Cara yang paling baik untuk memperkenalkan anak pada kegiatan berolah raga adalah melalui televisi. Dorong mereka untuk menonton berbagai tayangan olah raga yang berbeda seperti sepak bola, renang, senam, tenis, bola basket dan sebagainya dengan pendampingan orang tua. Jelaskan kepada anak mengenai aturan permainan, cara bermain, dan berbagai fakta menarik seputar cabang olahraga tertentu. Jika anak mulai tertarik kepada salah satu jenis olahraga, ajak mereka untuk mencobanya.

4. Membuka Wawasan Anak

Televisi memungkinkan kita menjelajah bagian dunia lain yang tidak mungkin didatangi sendiri, tanpa harus melangkahkan kaki keluar rumah atau mengeluarkan biaya perjalanan. Tayangan yang tepat dapat membawa anak ke ebrbagai negara dan mempelajari tentang beragam budaya di dunia. Anak dapat mempelajari berbagai tradisi, sifat dan tingkah laku orang – orang di belahan dunia lain, selain itu juga dapat menjadi cara meningkatkan daya ingat anak dengan menghafal berbagai pengetahuan positif yang diserapnya melalui televisi.

5. Memberi Inspirasi

Program televisi yang bagus tidak hanya bisa mendidik pemirsanya saja, akan tetapi juga memberi inspirasi. Progtam pendidikan akan memberi anak ide untuk melakukan sesuatu berdasarkan apa yang dia tonton. Contohnya, acara televisi yang berisi tentang praktek kerajinan tangan dapat memberi anak ide untuk mencoba sesuatu yang baru dengan menggunakan clay, cat atau kertas. Selain itu, acara dokumenter mengenai beragam profesi juga dapat mendorong anak untuk menentukan minatnya kelak, dan dorongan untuk berbuat suatu kreativitas bisa menjadi cara mengasah bakat anak sejak dini.

6. Hiburan

Menonton televisi merupakan salah satu kegiatan yang dapat memberikan hiburan murah pada anak-anak. Ketika mereka sedang jenuh atau lelah dengan tugas sekolah, menonton televisi dapat menjadi hiburan untuk menyegarkan pikiran anak. Sehingga dengan demikian anak akan kembali bersemangat dan merasa terhibur.

7. Mendukung Kemampuan Visual Anak

Melalui tontonan televisi, anak dapat mulai mengenali bentuk-bentuk visual dari berbagai kosa kata yang diketahuinya. Misalnya, bagaimana bentuk huruf, penampilan dan karekteristik hewan-hewan, bentuk-bentuk geometri, dan lain sebagainya. Kemampuan visual anak yang meningkat akan membantunya untuk memahami sesuatu hal dengan lebih baik.

Tips Menonton Televisi

Untuk mengurangi efek negatif yang akan timbul pada saat anak menonton televisi, diperlukan sejumlah pembatasan dan aturan tertentu yang harus dipatuhi oleh anak. Pihak yang dapat memberikan peraturan dan pembatasan seperti ini tentu saja adalah orang tua sebagai pihak yang terdekat dengan anak. Hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh para orang tua yaitu:

  • Jangan membiarkan anak berusia dua tahun untuk menonton televisi, karena pada usia semuda itu mereka tidak dapat merasakan manfaatnya.
  • Batasi waktu menonton hanya maksimal selama dua jam sehari untuk anak.
  • Dampingi anak ketika menonton televisi dan berikan penjelasan kepadanya untuk beberapa adegan yang diperlukan.
  • Perlakukan televisi sebagai suatu reward bagi anak, sehingga kesempatan menonton televisi akan menjadi hal yang bermanfaat dan bisa mendorong anak untuk berperilaku positif. Anda juga bisa menjadikannya sebagai suatu konsekuensi jika anak tidak mengikuti  peraturan maka ia akan kehilangan hak istimewa nya untuk menonton selama beberapa waktu.
  • Orang tua juga harus rela mengurangi atau bahkan meniadakan acara menonton televisi untuk memberikan contoh baik kepada anak.
  • Pilihkan acara yang layak ditonton anak, jika perlu orang tua dapat memasang parental control untuk mencegah anak menonton acara yang tidak layak untuknya.
  • Matikan televisi ketika tidak ditonton.
  • Ajak anak untuk bersikap aktif ketika menonton televisi, misalnya dengan mengikuti alunan lagu atau tarian yang dilihatnya, juga mengajak anak berdiskusi tentang tayangan yang ditontonnya.
  • Beri anak kegiatan untuk mengalihkan pikirannya dari televisi seperti mainan – mainan edukatif dan kegiatan yang merangsang kreativitas.
  • Matikan televisi saat anak sedang konsentrasi belajar, dan jangan biarkan anak belajar di ruangan dengan televisi menyala.
  • Tidak perlu menaruh televisi di kamar tidur anak, karena hal itu akan memberinya akses tanpa batas untuk menonton sendirian berbagai acara yang tidak layak untuk anak.

Besarnya pengaruh negatif televisi pada perkembangan anak harus disadari oleh para orang tua. Masih banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa dampak menonton televisi tanpa pendampingan yang layak bisa sangat merusak mental anak. Kita tidak dapat menyamakan anak yang masih mengembangkan kemampuan perseptifnya dengan orang dewasa yang memang sudah memiliki kemampuan untuk menyaring mana saja hal-hal yang baik serta yang buruk. Terlebih lagi jika anak diberi kebebasan menonton apa saja yang ada di televisi tanpa dipilihkan orang tua. Karena itulah sebaiknya tidak memanfaatkan televisi sebagai alat untuk menenangkan anak sementara orang tua melakukan kesibukannya sendiri. Akan jauh lebih baik jika memberikan anak permainan yang mendidik untuk membuatnya tenang ketika orang tua perlu melakukan hal lain.

14 Jenis-Jenis Imunisasi Dan Manfaatnya

14 Jenis-Jenis Imunisasi Dan Manfaatnya

Kata imunisasi sudah tidak asing lagi bagi kita, terutama para ibu yang memiliki bayi dan anak-anak. Imunisasi berarti kekebalan atau ketahanan tubuh. Untuk bayi dan anak-anak, beberapa jenis imunisasi diwajibkan, karena pada umumnya daya tahan tubuh bayi dan anak masih lemah.

( Barbara Loe Fisher, Presiden Pusat Informasi Vaksin Nasional Amerika ) Vaksin bertanggung jawab terhadap peningkatan jumlah anak-anak dan orang dewasa yang mengalami gangguan sistem imun dan syarat, hiperaktif, kelemahan daya ingat, asma, sindrom keletihan kronis, lupus, artritis reumatiod, sklerosis multiple, dan bahkan epilepsi. Bahkan AIDS yang tidak pernah dikenal dua dekade lalu, menjadi wabah di seluruh dunia saat ini”.

Imunisasi adalah sebuah program kegiatan dalam mencegah penyakit menular yang dilakukan dengan pemberian vaksin pada manusia, sehingga mereka adapat resisten terhadap virus atau penyakit yang hendak menyerang. Imunisasi adalah program yang dapat kita lakukan semenjak bayi hingga usia anak sekolah.  Anak akan diberikan vaksinasi yang mengandung virus atau bakteri yang sudah dilemahkan untuk merangsang sistem imun anak agar dapat membentuk antibodi atau daya tahan tubuh yang kuat pada tubuh mereka. Dan antibodi yang sudah terbentuk atau lebih kuat, akan bermanfaat bagi tubuh anak agar terhindar dari serangan virus ataupun bakteri yang akan datang di kemudian hari.

(Dr. Richard Moskowitz, Harvard University) “Vaksin menipu tubuh supaya tidak lagi menimbulkan reaksi radang. Sehingga vaksin mengubah fungsi pencegahan sistem imun”.

Cara pemberian imunisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dapat dilakukan dengan cara disuntikan pada anak, disemprotkan ke dalam mulut anak atau hidung anak dan di teteskan ke dalam mulut anak. Beberapa vaksin biasanya diberikan hanya sekali seumur hidup ketika anak masih bayi, namun ada juga beberapa vaksinasi yang diberikan beberapa kali agar anak memiliki kekebalan tubuh yang sempurna hingga ia dewasa nanti. Dan tentu pemberian vaksinasi ini hanya bisa dilakukan tenaga medis seperti dokter atau bidan yang ahli dibidangnya.

Pada dasarnya seorang bayi yang baru lahir sudah memiliki antibodi dari ibunya, dan ini diterima bayi ketika ia masih berada di dalam kandungan. Walaupun bayi sudah menerima vaksinasi untuk kekebalan tubuh dari ibunya sebelum ia lahir, tapi kekebalan tersebut hanya akan bertahan hingga beberapa bulan atau bahkan beberapa minggu saja. Dan setelah itu bayi akan rentan sekali terserang virus atau bakteri, sehingga hal tersebut membuat bayi harus mampu untuk memproduksi antibodi untuk dirinya sendiri.

Dengan memberikan imunisasi maka bayi atau anak memiliki kekebalan tubuh yang lebih kuat, sehingga mereka siap dan mampu untuk menghadapi gejala munculnya penyakit di masa mendatang seperti campak, polio, cacar, gondok, atau tetanus, dan lainnya sesuai dengan jenis vaksin yang pernah diberikan pada anak. Selain itu imunisasi juga dapat mencegah jenis penyakit menular.

Pada umumnya imunisasi akan menimbulkan efek samping yang ringan. Namun orangttua kerap kali merasakan khawatir ketika anaknya akan menerima vaksinasi. Hal ini sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan, karena efek samping dari imunisasi tergolong ringan.

Efek Samping Dari Imunisasi

  • Nyeri pada bagian yang disuntik
  • Timbul bekas suntikan
  • Mual / Muntah
  • Demam
  • Lemas
  • Hilang nafsu makan
  • Pusing disertai demam

Efek samping dari imunisasi yang tergolong parah seperti timbulnya reaksi alergi dan kejang mendadak, namun kasus ini sangat jarang sekali terjadi. Dibandingkan dengan efek samping yang timbul setelah pemberian imunisasi, pertimbangkanlah dengan efek manfaat yang di dapatkan anak setelah pemberian imunisasi tersebut. Bahkan semakin modernnya zaman, kini para ahli membuat inovasi baru, dengan menciptakan vaksin tanpa menimbulkan efek atau reaksi demam pada anak.

Hak anak untuk memperoleh imunisasi juga di atur negera melalui Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009. Di dalam undang-undang tersebut dinyatakan bahwa, setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi dan pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak. Penyelenggaran imunisasi tertuang dalam peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2013.

Jenis-Jenis Imunisasi Untuk Anak

Menjaga kesehatan anak tidak hanya memberikan makanan yang bergizi, namun memberikan imunisasi sesuai usianya juga penting. Dengan diaturnya program imunisasi dalam Undang-Undang kesehatan dan Konvensi Hak Anak dalam PBB, maka sudah menjadi tanggungjawab pemerintah dan orang tua untuk wajib memberikan imunisasi guna menjaga kesehatan anak-anak.

Imunisasi yang diberikan pada anak-anak sudah memiliki jadwal yang telah di evaluasi oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia). Penjadwalan ini di evaluasi berdasarkan adanya epidemiologis penyakit atau yang biasa disebut perubahan pada penyakit. Selain itu pembuatan jadwal imunisasi juga terbentuk karena adanya kebijakan dari kementerian kesehatan, WHO, rencana pengadaan vaksin Indonesia dan kebijakan yang dibuat secara global.

Berikut beberapa jenis imunisasi yang umumnya diberikan kepada anak-anak, yaitu :

1. BCG (Bacillus Calmette-Guerin)

Imunisasi BCG adalah imunisasi yang diberikan guna membentuk ketahanan tubuh terhadap penyakit TB  (Tuberkulosis). Penyakit ini tidak mencegah infeksi TB, melainkan mengurangi resiko serangan virus tubercle bacii yang dapat hidup didalam darah atau misalnya seperti meningitis TB dan TB miller. Oleh sebab itulah imunisasi ini dilakukan agar anak memiliki kekebalan tubuh yang aktif, dengan memberikan jenis basil yang sudah dilemahkan kedalam tubuh anak. Vaksin BCG ini diberikan hanya satu kali, biasanya di kurun waktu usia anak dibawah 3 bulan.

2. Hepatitis B

Imunisasi ini termasuk imunisasi yang wajib diberikan pada anak untuk mencegah masuknya VHB, virus ini adalah virus penyebab timbulnya  penyakit Hepatitis B. Penyakit Hepatitis B adalah penyakit yang muncul akibat adanya sirosis atau yang bisa disebut pengerutan hati. Jika penyakit ini berkembang didalam hati, maka akan berubah menjadi lebih parah yaitu kanker hati. Dalam imunisasi ini terdapat kombinasi pada jenis vaksin seperti DPT dan HepB, berdasarkan penelitian Biofarma vaksin ini dapat merespon antibodi pada anak lebih optimal dibandingkan dengan vaksinasi yang diberikan secara terpisah. Vaksin hepatitis B diberikan 3 kali untuk anak. Rentang ke-1, setelah anak lahir, rntang ke-2, sebulan setelah vaksin pertama, rentang ke-3, antara usia anak 4-6 bulan.

3. Polio

Imunisasi polio adalah imunisasi yang diberikan guna merangsang kekebalan tubuh anak terhadap serangan virus polio. Polio adalah virus yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan sesak napas pada si penderitanya. Pada pemberian imunisasi polio, vaksin polio digolongkan menjadi dua macam yaitu OPV (Oral Polio Vaccine) dan IPV (Inacivated Polio Vaccine). Pada OPV vaksin yang akan disuntikan kedalam tubuh anak adalah berupa virus yang sudah dilemahkan. Sedangkan yang satunya adalah IPV yaitu suntikan yang berisi virus polio yang sudah dimatikan. Vaksin Polio diberikan 6 kali secara bertahap saat beberapa hari setelah anak lahir, anak menginjak usia di bulan ke-2, usia anak di bulan ke-4, usia anak di bulan ke-6, usia anak 18 bulan dan terakhir ketika anak berusia 5 tahun.

4. DPT

Imunisasi DPT adalah imunisasi yang diberikan agar anak terhindar dari penyakit difteri, pertusis dan tetanus. Pemberian vaksin ini dilakukan sebanyak 3 kali pada anak usia 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan. Metode yang dilakukan pada pemberian vaksin ini dengan cara disuntikan pada anak. Pada imunisasi ini efek samping yang akan dirasakan anak adalah demam, rasa nyeri pada bagian yang disuntik, dan anak akan rewel selama kurang lebih 2 hari.

5. Campak

Imunisasi campak adalah imunisasi yang dilakukan guna mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh virus Morbili. Sebenarnya antibodi ini sudah diterima bayi dari ibunya, namun semakin bertambahnya usia semakin menurun pula antibodi yang ia dapatkan dari ibunya. Oleh sebab itu si kecil membutuhkan bantuan vaksinasi campak untuk menguatkan kembali antibodinya. Vaksinasi campak diberikan 2 kali, yaitu ketika anak berusia 9 bulan dan saat anak berusia 6 tahun.

6. HIB

HIB adalah imunisasi yang diberikan guna mencegah penyakit HIB. Dengan memberikan imunisasi ini, akan mencegah resiko serangan virus atau bakteri lain. Imunisasi ini dilakukan ketika bayi berusia 2 bulan, 3 bulan dan 5 bulan.  Pada vaksin HIB terdapat sebuah vaksin kombinasi DPT dan HIB yang memiliki daya imunogenitas yang tinggi namun tidak akan mempengaruhi respon pada imun yang lain.

7. PCV

Bayi yang berisiko tinggi mengalami kolonisasi pneumokokus, yaitu bayi yang terindikasi dengan infeksi pada saluran napas bagian atas, merupakan perokok pasif, tidak memperoleh ASI, dan bayi yang bermukim di negara yang memiliki 4 musim (pada musim dingin). Umumnya vaksin ini hanya disarankan oleh dokter, tergantung beberapa indikasi tersebut diatas.

8. ROTAVIRUS

Imunisasi ROTAVIRUS adalah imunisasi dengan menggunakan vaksin yang dapat mencegah timbulnya penyakit rotavirus yang dapat menyebabkan kematian pada anak. Pada imunisasi ini vaksin yang diberikan adalah vaksin monovalent ( Rotarix ) dan pentavalen ( Rotareq ) Beberapa penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa vaksin rotavirus terbukti sangat efektif dalam melindungi tubuh anak. Para peneliti menyimpulkan bahwa vaksin ini efektif, karena pada rumah sakit yang mendapatkan kasus tersebut terbukti dapat menekan jumlah pasien diare sebanyak 50%. Dan penurunan kasus pada pasien tersebut terjadi sekitar kurang lebih 2 tahun setelah program imunisasi tersebut dijalankan.

9. INFLUENZA

Imunisasi influenza adalah imunisasi yang diberikan guna mencegah timbulnya flu pada anak. Imunisasi ini diberikan pada anak berusia 6 bulan hingga 2 tahun. Imunisasi ini berguna untuk mencegah datangnya flu yang dapat ditularkan melalu udara, bersin ataupun batuk. Vaksinasi pada imunisasi ini disarankan untuk anak yang memiliki penyakit asma, ginjal dan diabet. Gejala yang akan dirasakan anak adalah demam, batuk, pilek dan bahkan terasa pegal-pegal pada tubuh anak.

10. VARISELA

Imunisasi varisela adalah imunisasi yang diberikan pada anak guna mencegah timbulnya virus varicella zostar atau yang biasa kita sebut cacar air. Virus ini memang bisa saja menyerang siapa saja baik anak-anak maupun orang dewasa. Pada pemberian vaksin ini, anak harus dalam keadaan sehat, tidak demam, tidak memiliki neomisin dan defisiensi imun seluler. Oleh sebab itu imunisasi menjadi cara efektif untuk mencegah timbunya virus varicella zostar atau cacar air.

11. TIFOID

Imunisasi tifoid atau yang sering disebut tifus adalah imunisasi yang diberikan pada anak guna mencegah terjadinya tifus pada anak. Imunisasi ini disarankan untuk anak usia 2 tahun, dan diberikan 3 tahun sekali pada anak. Penyakit ini terjadi karena adanya bakteri salmonella typhi yang sering ditemukan di air ataupun tempat tinggal yang kurang terjaga kebersihannya.

12. HEPATITIS  A

Imunisasi hepatitis A adalah imunisasi yang dapat diberikan pada anak usia 2 tahun. Imunisasi yang akan diberikan kepada anak berupa vaksinasi yang dapat mencegah timbulnya virus peradangan pada hati anak. Pemberian vaksinasi ini dilakukan dua kali, dan jarak antara suntikan pertama dan kedua berjarak antara 6 bulan hingga 12 bulan / 1 tahun.

13. HPV

Imunisasi HPV adalah imunisasi yang dapat diberikan pada anak usia remaja. Usia ini berguna untuk mencegah kanker serviks pada wanita sejak dini. Imunisasi ini dapat diberikan pada anak usia 12 tahun, dan sesuai dengan  ketentuan dokter. Pada imunisasi ini anak harus diberikan vaksin sebanyak 3 dosis, dosis kedua diberikan 2 bulan setelah dosis pertama dan dosis ketiga diberikan 6 bulan setelah dosis pertama.

14. MMR

Adalah imunisasi yang dilakukan untuk otak. Imunisasi ini sebenarnya tidak banyak disarankan oleh dokter, karena terjadi banyak kasus timbul gejala autisme setelah anak mendapatkan imunisasi ini. Akan lebih baik jika bunda mengeonsultasikan pada dokter dan mencari efek samping dari imunisasi ini melalui banyak sumber.

Beberapa jenis penyakit yang terjadi pada anak memang tidak terlalu berbahaya, namun mengantisipasi tentu lebih baik daripada mengobati. Beberapa manfaat yang didapat dari pemberian imunisasi pada anak, adalah :

  • Mencegah anak dari serangan penyakit, dewasa ini banyak sekali bermunculan jenis-jenis penyakit yang begitu mengkhawatirkan. Seperti flu burung, flu singapura, sapi gila, dan lainnya. Walaupun bisa diobati, namun ada penderita yang mengalami catat dalam anggota tubuhnya. Atau bisa juga dengan terlampau seringnya mengkonsumsi obat atau antibiotik membuat beberapa organ tubuh penderita menurun fungsi kerjanya. Denagn memberikan imunisasi, orangtua telah membentengi tubuh anak setidaknya mencegah atau mengurangi resiko yang lebih besar.
  • Memperkecil resiko penyakit menular, dengan musim yang tak jelas seperti sekarang, anak-anak tentu lebih rentan terhadap perubahan cuaca dan penyebaran penyakit. pemberian imunisasi kepada anak, setidaknya membuat anak dapat melakukan berbagai aktivitasnya di luar rumah dengan tenang tanpa kekhawatiran orangtua akan lingkungan yang kotor, kuman/virus yang berterbangan dan sebagainya.
  • Menghemat anggaran keluarga dan pemerintah, pemberian imunisasi diharapkan anak-anak akan tumbuh menjadi lebih baik, lebih sehat, lebih kuat. Dengan imunisasi juga diharapkan penyebaran berbagai jenis penyakit menular dan berbahaya menjadi lebih kecil sehingga biaya atau anggaran untuk berobat pun menjadi lebih hemat. Jika anak-anak yang menjadi generasi penerus bangsa sehat, tentunya masa depan bangsa pun lebih baik.

Program atau jadwal imunisasi untuk anak, biasanya sudah tersedia dalam buku panduan ketika anak lahir. Dan petugas rumah sakit (suster, dokter) memberikan catatan baik waktu untuk melakukan imunisasi maupun catatan jika imunisasi tersebut sudah dilakukan.

Artikel Lainnya
  • cara mengatasi anak kidal
  • anak tersedak
  • bahaya benturan pada kepala bayi dan anak
  • cara mengatasi mata minus pada anak
  • bahaya bedak tabur bagi bayi
  • gejala hipertensi pada anak
  • jenis mainan yang merangsang otak anak
  • manfaat oatmeal untuk bayi dan anak
  • cara mendidik anak yang suka membantah
  • manfaat menjemur bayi dan anak
  • cara mengatasi cegukan pada bayi
  • ciri ciri anak hiperaktif
  • gejala diabetes pada anak
  • jenis makanan yang berbahaya untuk anak
  • cara mengatasi bayi yang mudah terkejut ketika tidur

Beberapa hal yang perlu di perhatikan ketika memberikan vaksinasi kepada anak, waktu pemberian vaksinasi, kondisi kesehatan anak dan imunisasi yang wajib/harus diberikan. Tidak semua jenis imunisasi diwajibkan pemberiannya. Ada beberapa jenis imunisasi sifatnya dianjurkan (boleh dilakukan imunisasi atau boleh diabaikan). Untuk hal-hal tersebut, sebaiknya orangtua berkonsultasi terlebih dahulu kepada pihak medis atau dokter, karena bisa saja yang tadinya bersifat anjuran karena perubahan kondisi dan penyebaran penyakit yang lebih serius menjadi bersifat wajib. Selain itu agar hasil yang didapat anak bisa maksimal.

14 Cara Mengatasi Sakit Perut pada Anak Super Efektif

14 Cara Mengatasi Sakit Perut pada Anak Super Efektif

Sakit perut adalah penyakit yang cukup umum kita alami sehari – hari. Semua orang pasti pernah merasakan sakit perut setidaknya beberapa kali dalam hidupnya. Sakit perut bisa menyerang siapa saja baik orang dewasa maupun anak-anak. Ketika anak sakit tentunya orang tua sangat khawatir, terutama sang ibu. Jika orang dewasa atau anak-anak yang lebih besar menderita sakit perut, mereka sudah bisa mengungkapkan apa yang dirasakan saat mengalami sakit tersebut.
Namun jika bayi yang belum bisa bicara merasakan sakit di perutnya, tentunya ia hanya akan menangis dan rewel seharian karena tidak bisa menyatakan apa yang dirasakan. Hal ini malah akan membuat orang tua semakin panik dan cemas karena tidak tahu apa yang harus dilakukan. Karena itulah, agar bisa mengenali gejala sakit perut yang berbahaya pada anak dan tahu apa yang harus dilakukan, ada baiknya Anda menyimak pembahasan berikut ini.

Jenis Sakit Perut Anak 

Ketika anak yang belum bisa atau belum lancar bicara, mengalami sakit perut, Anda dapat melihat tanda-tandanya dari sikapnya yang lebih rewel dari biasanya, tidak  memiliki nafsu makan, dan suka menarik kakinya ke arah perutnya. Ada dua jenis sakit perut pada anak dan beberapa penyebabnya yaitu:

  • Sakit Perut Normal – Kondisi seperti ini biasanya terjadi ketika anak mengalami sakit perut yang umumnya tidak disertai oleh gejala lain. Rasa sakitnya biasanya akan hilang dalam beberapa jam saja. Penyebab sakit perut normal dapat disebabkan karena fases atau tinja yang lama ditak dapat dikeluarkan sehingga anak mengalami konstipasi atau sembelit, alergi terhadap makanan atau minuman terntentu, kondisi asam lambung yang kurang baik, mengalami panas dalam sehingga terjadi radang pada tenggorokan, kolik, kembung, masuk angin, depresi atau cemas, dan lainnya.
  • Sakit Perut Serius – Sakit perut pada anak dikatakan serius ketika rasa sakitnya tidak berkurang selama 24 jam atau justru semakin memburuk dan menyebabkan anak menjadi lemas serta lesu karena terus menahan sakit. Secara umum penyebabnya adalah usus buntu, keracunan, aliran makanan di dalam usus yang tersumbat, tukak pada lambung, hernia, masalah pada batu empedu, mengalami infeksi saluran kemih, tumor atau kanker, dan lainnya.

Penyakit yang Menyebabkan Sakit Perut Anak

Selain faktor diatas, sakit perut juga dapat terjadi karena adanya suatu penyakit lainnya yang mempengaruhi kondisi di dalam tubuhnya, diantaranya adalah :

1. Gastroenteritis 

Penyakit yang juga dikenal dengan nama radang usus ini bisa menyebabkan sakit perut pada anak. Radang usus bisa timbul karena infeksi virus, yaitu dari jenis rotavirus, adenovirus, calicivirus, dan astrovirus. Bisa juga karena infeksi bakteri yaitu dari jenis salmonella, shigella, staphylococcus, campylobacter atau e-coli.

2. Alergi susu dan intoleransi laktosa

Gejala alergi susu pada anak – anak paling sering terjadi pada anak – anak dengan gejala seperti mual, muntah, diare, sakit perut dan timbul ruam di kulit. Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh merespon terhadap protein yang terdapat di dalam susu. Intoleransi laktosa terjadi ketika tubuh tidak dapat mencerna laktosa dalam susu karena tubuh tidak memproduksi enzim untuk mencerna laktosa tersebut. Gejalanya mirip dengan alergi susu, antara lain mual, kembung, sakit perut, dan gas dalam perut.

3. Sembelit

Sembelit atau sulit buang air besar juga kerap dialami anak – anak. Sembelit ini terjadi ketika anak kurang mengonsumsi makanan yang mengandung serat seperti sayur dan buah. Cara yang aman untuk mengatasinya hanya dengan mengusahakan agar anak makan serat lebih banyak lagi.

4. Radang Usus Buntu

Penyakit radang usus buntu ditandai dengan nyeri perut di bagian bawah sebelah kanan, demam dan muntah. Usus yang terkena infeksi dan meradang akan menyebabkan apendisitis atau peradangan di usus buntu.

5. Gastritis

Peradangan atau luka yang terjadi di permukaan lambung disebut gastritis atau maag. Penderita maag biasanya akan merasa mual, muntah dan bahkan merasa sakit sampai ke ulu hati. Orang yang memiliki penyakit maag biasanya tidak dianjurkan makan makanan pedas atau asam.

6. Batu Empedu

Pada saluran empedu bisa terdapat batu yang terbentuk dari timbunan kerak atau kristal di dalamnya. Sakit perut yang dirasakan adalah sakit pada bagian perut sebelah kanan yang terkadang bisa hilang timbul. Gejala lainnya juga muntah, demam dan mual. Pengobatannya juga bisa dilakukan secara operasi.

7. Hernia Inguinalis

Kelemahan pada otot perut membuat usus menonjol dan terlihat di bawah kulit. Biasanya terlihat pada perut bagian bawah dan umumnya dialami sebagian besar oleh anak laki – laki.  Gejalanya adalah rasa sakit pada bagian pusar sampai selangkangan atau paha dan adanya demam.

8. Infeksi Saluran Kemih

Anak juga bisa mengalami sakit perut yang disebabkan oleh infeksi saluran kemih. Gejalanya nakan terasa sakit pada daerah bawah perut mulai dari pertengahan pusar sampai ke bawah kemaluan, atau tepatnya di daerah tempat kandung kemih terletak.

9. Pneumonia

Walaupun penyakit ini juga sering dikenal sebagai radang paru – paru, namun penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus Streptococcus ini juga dapat membuat penderitanya mengalami sakit perut. Sakit perut ini bisa terasa sampai ulu hati yang dapat menyebabkan mual, muntah bahkan demam.

10. Diare

Anak yang mengalami diare yaitu feses menjadi lembek atau cair akan mengalami sedikitnya buang air besar tiga kali sehari, bahkan lebih. Penyebabnya yang paling sering dan umum adalah karena makanan yang tidak higienis. Oralit adalah cairan yang paling baik untuk mencegah anak yang diare mengalami dehidrasi.

Mengatasi Sakit Perut Pada Anak

Orang tua perlu mengetahui bagaimana cara mengatasi sakit perut pada anak agar dapat segera memberikan pertolongan kepada anak ketika ia mengalami sakit perut. Beberapa hal untuk mengatasi masalah sakit perut yang juga sekaligus dapat menjadi cara mencegah sakit perut adalah:

  • Membiasakan anak dengan kebersihan, misalnya mengajarkan anak untuk cuci tangan sebelum makan, sehabis bepergian, memegang suatu benda yang kurang bersih, dan lain-lain.
  • Mengatur asupan makan anak seperti menghindarkan anak untuk makan makanan pedas, kecut, asam, tidak higienis, makanan yang kurang matang/tidak matang, dan lain – lainnya yang dapat memicu anak untuk mengalami sakit perut.
  • Menjaga higienitas di rumah dan di luar rumah misalnya selalu mencuci bahan makanan yang akan dikonsumsi sampai bersih, mencuci peralatan makan dengan cermat, dan lainnya.
  • Menjaga agar anak tidak jajan sembarangan dan menghindarkan dari jenis makanan  yang berbahaya untuk anak dengan selalu membawa bekal dari rumah dan selalu memastikan anak mengonsumsi menu sehat yang banyak seratnya seperti sayur dan buah. Hal ini juga berguna sebagai cara meningkatkan kekebalan tubuh anak.
  • Jika anak sedang sakit perut, Anda bisa memberinya makanan dalam porsi kecil namun sering.
  • Berikan juga anak cairan dalam porsi sedikit namun sering. Manfaaat madu untuk anak dan balita dapat Anda gunakan dengan memberi anak air madu sebagai salah satu asupan cairan saat anak sakit perut.
  • Usahakan agar anak beristirahat dan tidak melakukan banyak kegiatan.
  • Hindarkan minuman berkarbonasi atau berkafein sampai dua hari atau 48 jam setelah semua gejala penyakit perut hilang.
  • Sebelum membawa anak ke dokter, cobalah untuk memberikan pertolongan pertama lebih dulu dengan mengenali gejala – gejala anak sakit perut.

Gejala Sakit Perut dan Pertolongan Pertama

Jika anak sering mengeluh sakit perut, penting bagi Anda untuk mengenali gejalanya terlebih dulu dan bagaimana cara memberikan pertolongan pertama untuk anak yang sakit perut.

  1. Kembung dan kram perut, Bila si kecil mengalami kembung dan kram perut, biasanya disebabkan karena ia terlalu banyak makan atau banyak gas di dalam lambungnya. Anda bisa mengompres perut anak dengan air hangat dan mengusap perutnya dengan lembut menggunakan obat gosok yang menghangatkan perut anak.
  2. Mual, muntah, diare, demam serta menggigil, Jika anak mengalami gejala seperti ini biasanya terjadi karena penyakit flu perut. Anda bisa memberinya banyak makanan cair seperti sup untuk mencegah anak mengalami dehidrasi karena kekurangan cairan tubuh.
  3. Kram perut, muntah, diare dan demam, Gejala ini biasanya tampak pada anak yang keracunan makanan. Berikan banyak asupan cairan untuk mencegahnya dehidrasi dan segera bawa anak ke dokter sebelum bertambah parah.
  4. Muntah, buang angin atau sakit perut setelah makan atau minum produk olahan susu, Hal ini kemungkinan besar merupakan tanda dari intoleransi laktosa pada anak. Untuk cara mengatasinya Anda bisa berkonsultasi kepada dokter anak yang berpengalaman menangani masalah seperti ini. Anda juga bisa mencari cara mengatasi alergi pada anak dengan berkonsultasi dengan dokter.
  5. Sakit perut, sakit tenggorokan dan demam yang naik turun, Gejala ini biasanya timbul saat anak mengalami radang tenggorokan yang disebabkan bakteri strepotococcus. Untuk gejala seperti ini, Anda juga perlu menemui dokter karena biasanya gejala infeksi tenggorokan membutuhkan pengobatan yang lebih intensif.
  6. Sakit yang hebat di sekitar pusar atau bagian kanan perut, Kemungkinan penyakit yang dialami anak yang timbul dari gejala seperti ini adalah usus buntu. Kondisi sepeeti ini juga memerlukan penanganan dokter yang cermat, karena itu sebaiknya langsung bawa anak ke dokter jika gejala ini terjadi.
  7. Sakit yang tidak dapat dijelaskan, Ketika anak mengeluh sakit perut padahal sebenarnya anak tampak sehat – sehat saja, ada kemungkinan ia sedang banyak pikiran atau stress sehingga mempengaruhi kesehatannya. Anda bisa mencoba mengajak anak bicara dari hati ke hati untuk mencari penyebabnya.

Sakit Perut Berulang

Menurut IDAI, sakit perut pada anak dapat digolongkan berulang apabila kerap terjadi anak merasakan tidak nyaman atau sakit pada perutnya dalam kurun waktu 12 bulan terakhir selama paling sedikit 12 minggu. Ada beberapa jenis sakit perut yang berulang yaitu:

  • Dispepsia – Yaitu rasa sakit pada perut bagian atas tepatnya di atas pusar. Anak dapat merasakan tidak nyaman di perutnya seperti rasa kenyang, perut terasa cepat penuh, sering merasa mual dan sendawa, serta muntah.
  • Sakit perut fungsional – Sakit perut ini dirasakan di daerah sekitar pusar, dan bisa berlangsung terus menerus pada anak usia sekolah atau anak remaja serta dapat mengganggu aktivitas anak. Biasanya sakit perut semacam ini berhubungan dengan masalah psikologis anak.
  • Sindrom usus iritabel – Umumnya keluhan ini akan hilang setelah tubuh melakukan proses defekasi, yaitu proses pengeluaran sisa makanan dalam usus menjadi feses. Ada kemungkinan kelainan organ apabila mengalami pendarahan, sakit di malam hari, demam dan penurunan berat badan.
  • Migren Perut – Rasa sakit yang dirasakan ketika mengalami migren perut adalah di daerah tengah perut. Sekali serangan bisa berlangsung selama beberapa jam atau beberapa hari, kemudian tidak sakit selama beberapa minggu sampai beberapa bulan. Migren perut ini bisa juga dibarengi dengan migren kepala dan sensitif terhadap cahaya.
  • Erofagi – Yaitu kondisi dimana udara tertelan berlebihan oleh anak sehingga mengganggu asupan makanan atau minuman. Anak biasanya akan bersendawa berulang kali. Orang tua peru memperhatikan apabila anak mengalami hal ini, walaupun keluhan – keluhan biasanya akan hilang ketika anak tidur.
  • Sakit perut berulang tanpa kelainan organ biasanya lebih sering ditemukan pada anak berusia empat sampai lima belas tahun. Ada beberapa pertanda anak tidak mengalami kelainan organ yaitu jika anak tidak merasakan sakit yang bertambah dan tidak sakit pada malam hari. Karena sebagian besar kasus sakit perut berulang bukanlah disebabkan oleh kelainan organ, maka perlu ada kerjasama yang baik antara orang tua, dokter dan anak untuk menentukan penyebabnya.

Memperbaiki Pola Makan Anak

Untuk mencegah sakit perut pada anak yang disebabkan karena pola makan yang salah, Anda bisa mencoba memperbaiki pola makan anak dengan beberapa cara berikut ini:

1. Perbanyak serat dalam makanan anak.

Kurangnya serat bisa menyebabkan anak mudah mengalami sembelit, yaitu kesulitan buang air besar. Berikan makanan berserat kepada anak dalam takaran yang ideal dan tidak berlebihan, karena porsi yang terlalu banyak juga dapat menyebabkan masalah perut kembung. Contoh makanan berserat ideal yaitu untuk anak usia 1-3 tahun membutuhkan serat sebanyaak 14 gram sehari dan makanan yang setara dengan itu adalah satu buah pisang ukuran sedang, setengah cangkir kacang – kacangan dan sepotong roti gandum. Manfaat oatmeal untuk bayi dan anak juga dapat Anda coba seabgai salah satu alternatif makanan berserat.

2. Perbaiki kondisi pencernaan anak

Bakteri baik sangat diperlukan dalam sistem pencernaan untuk menjaganya tetap dapat berfungsi dengan normal. Sesekali Anda bisa memberikan yogurt untuk anak. Yogurt adalah produk olahan susu yang kaya akan bakteri baik atau probiotik. Bakteri baik dalam yodurt dapat membantu mengoptimalkan kinerja sistem pencernaan dengan menekan bakteri jahat dan mengatasi gangguan pencernaan yang ringan.

3. Kurangi makanan mengandung gula

Pencernaan dapat lebih sukar mencerna beberapa jenis makanan yang mengandung gula dan dapat menyebabkan produksi gas yang berlebihan pada perut. Akibatnya perut anak dapat menjadi kembung dan sakit. Hal ini berlaku termasuk segala jenis makanan yang mengandung gula, termasuk buah – buahan apabila dikonsumsi secara berlebihan. Makanan yang mengandung gula juga dicurigai sebagai salah satu makanan yang dapat memperjelas ciri – ciri anak hiperaktif dan mempunyai bahaya menimbulkan gejala diabetes pada anak apabila dikonsumsi kelewat berlebihan.

4. Hindari memberikan minuman bersoda

Gas yang dihasilkan dari konsumsi minuman bersoda juga dapat menyebabkan perut anak kembung dan terasa sakit, maka pastikan untuk tidak membiasakan anak meminum minuman jenis ini. Selain itu, minuman bersoda atau berkarbonasi juga biasanya mengandung kadar gula tinggi yang tidak baik untuk kesehatan anak.

5. Kenali karakter pencernaan anak

Beberapa anak dapat memiliki intoleransi terhadap beberapa jenis makanan tertentu seperti susu dan kacang. Anda harus dapat mengenali apakah anak Anda memiliki intoleransi terhadap makanan tertentu. Misalnya ketika anak selalu saja mencret atau muntah – muntah sesudah minum susu, maka itu berarti kemungkinan ia memiliki intoleransi terhadap susu. Salah satu manfaat ASI untuk bayi adalah membantu bayi mengembangkan sistem pencernaan yang sehat dan optimal.

Hal yang perlu diwaspadai ketika anak sakit perut

Selain dari gejala yang biasa tampak, Anda juga perlu mewaspadai beberapa hal tertentu yang dapat menunjukkan bahwa sakit perut pada anak telah menjadi sesuatu yang serius daripada sekedar sakit perut biasa, yaitu:

  • Rasa sakit pada perut yang meningkat dalam waktu beberapa jam dan membuat anak semakin gelisah.
  • Sakit perut yang juga disertai demam tinggi yang sukar turun
  • Anak muntah berwarna hijau, kuning atau berdarah
  • Perut buncit, tegang dan bengkak serta menonjol tidak seperti biasanya
  • Sakit perut disertai buang air kecil yang sering
  • Ketika buang air kecil, air seni berwarna coklat kehitaman, disertai darah, dan nanah, begitu juga ketika buang air besar.

Satu hal yang perlu diperhatikan ketika anak mengalami sakit perut sebaiknya tidak langsung memberinya obat tanpa mengetahui apa persisnya sakit perut yang diderita anak. Walaupun di pasaran banyak obat yang mengklaim dapat mengatasi sakit perut pada anak, Anda perlu berhati – hati sebelum memutuskan akan memberikan obat kepada anak tanpa berkonsultasi dengan dokter lebih dulu karena akibatnya bisa menjadi fatal.

Bronkitis Akut dan Kronis pada Bayi dan Anak

Bronkitis Akut dan Kronis pada Bayi dan Anak

Bronkitis adalah peradangan atau infeksi yang terjadi pada saluran udara utama yang berhubungan dengan paru-paru, yang juga dikenal dengan nama bronkus. Ketika virus yang menyebabkan flu, batuk atau sinusitis menyebar dan berkembang biak sampai ke bronkus, itulah saatnya terjadi penyakit bronkitis. Saluran udara akan membengkak, dipenuhi oleh lendir dan meradang karena kuman yang berkembang biak di dalam saluran udara tersebut.

Mekanisme pernapasan manusia adalah ketika bernapas, itu berarti menghirup udara yang kaya akan oksigen dan membuang karbondioksida dari dalam tubuh. Dalam tubuh manusia ada saluran udara yang fungsinya mengalirkan udara untuk pernapasan melalui hidung, tenggorokan, lalu ke trakea, bronkus dan akhirnya ke paru-paru. Bronkus adalah bagian dari saluran nafas yang mempunyai bentuk seperti pipa. Letaknya ada di bagian dada dan terhubung dengan paru-paru.

Penyebab Bronkitis Pada Anak

Bronkitis berasal dari kata bronkus yang artinya adalah saluran napas besar dan itis, yang menunjukkan reaksi peradangan tersebut. Penyebab bronkitis yang paling umum pada anak adalah infeksi virus atau sejenisnya, terutama Respiratory Syncytial Virus atau RSV dan berbagai jenis virus lainnya seperti adenovirus dan virus penyebab influenza. Virus ini bisa menyebar melalui cairan hidung.

Jenis Bronkitis

Dilihat berdasarkan lama waktu sakitnya, bronkitis dapat dibagi menjadi dua macam yaitu bronkitis akut yang dapat bertahan selama dua atau tiga minggu dan bronkitis kronis yang dapat bertahan selama setidaknya tiga bulan dalam satu tahun dan dapat berulang pada tahun berikutnya. Anak – anak di bawah usia lima tahun kebanyakan terserang bronkitis akut, dan juga merupakan jenis bronkitis yang paling sering terjadi.

Gejala Bronkitis

Sesuai jenis bronkitis yang ada, gejalanya juga berbeda bagi bronkitis akut dan kronis. Berikut ini adalah gejala yang akan tampak apabila anak mengalami salah satu jenis bronkitis tersebut:

1. Bronkitis Akut

Anda perlu mewaspadai bahwa penyakit si kecil adalah bronkitis apabila telah menunjukkan beberapa tanda atau gejala seperti berikut ini, yang dapat menunjukkan gejala bronkitis akut:

  • Batuk sudah berlangsung selama lima hari atau lebih. Batuk terjadi karena reflek tubuh yang berusaha mengeluarkan lendir yang ada di dalam bronkus.
  • Anak mengalami batuk berdahak
  • Keluar dahak berwarna bening, putih, bahkan hijau atau kuning.
  • Ada rasa nyeri dada ketika batuk
  • Penyakit tidak selalu disertai demam, tetapi mungkin saja demam ringan akan muncul sekali – sekali yang menunjukkan proses bahwa tubuh melawan bakteri atau virus penyebab penyakit tersebut.

2. Bronkitis Kronis

Selain dari gejala bronkitis akut, anak juga dapat menunjukkan gejala bronkitis kronis yang perlu Anda kenali segera agar bisa cepat memberikan penanganan terbaik pada anak:

  • Anak batuk disertai dahak yang berwarna kuning atau hijau yang sudah berlangsung selama paling sedikit tiga bulan berturut – turut dalam setahun, atau bahkan dua tahun berturut – turut.
  • Mengalami sesak napas atau kesulitan bernapas akibat saluran bronkus yang menyempit.
  • Kadang – kadang nafasnya berbunyi dan mudah merasa sangat lelah.

Waspadai beberapa hal berikut pada anak

Untuk lebih jelasnya berikut ini ada beberapa hal yang dapat menunjukkan gejala bronkitis yang dapat dilihat jelas pada anak, yang perlu diwaspadai oleh orang tua:

  • Anak batuk terus menerus – Kebanyakan orang tua mungkin menganggap anak yang sedang batuk sebagai hal yang biasa, namun sebaiknya tidak meremehkan serangan batuk yang diderita anak tersebut. Batuk yang terus menerus dan berlangsung dalam waktu lama selama sekitar satu hingga tiga minggu yang tidak segera sembuh, orang tua perlu mewaspadai bahwa batuk tersebut terjadi karena peradangan paru-paru yang menyebabkan bronkitis.
  • Flu yang cukup lama – Penderita bronkitis juga mengalami flu yang berlangsung cukup lama dan tidak kunjung sembuh. Flu berkepanjangan juga bisa terjadi karena alergi, namun untuk menentukan penyebabnya dengan benar sebaiknya segera periksakan anak ke dokter jika anak mengalami flu yang sulit sembuhnya.
  • Mengalami kesulitan bernapas atau sesak – Karena bronkitis sangat berhubungan dengan sistem pernafasan, penderitanya pun akan menunjukkan beberapa gejala tertentu. Yang paling jelas terlihat adalah sesak napas yang bisa menandakan bahwa infeksi di saluran pernapasan sudah cukup parah. Masalah pernapasan ini juga akan membuat penderita merasa cepat lelah dan sulit untuk beraktivitas dengan aktif. Jika Anda menemukan gejala ini ada pada anak, sebaiknya segera periksakan anak ke dokter untuk dapat benar-benar memastikan penyebabnya.

Anak yang Beresiko Terkena Bronkitis

Beberapa faktor yang membuat resiko anak terkena bronkitis semakin besar yaitu jika anak hidup diantara lingkungan perokok, masih berada di bawah usia enam bulan, lahir prematur, kurang mendapat asupan ASI, dan berada di lingkungan yang padat penduduk sehingga kualitas udara yang dihirup kurang baik.

Bronkitis Pada Bayi 

Bronkitis pada umumnya menyerang anak di bawah usia dua tahun, khususnya pada bayi yang berusia tiga sampai enam bulan. Pada bayi, gejala bronkitis ditandai dengan gejala infeksi saluran pernapasan atas yang ringan atau ISPA. Kemudian bayi akan mengalami batuk yang memburuk dalam dua atau tiga hari, ada muntah, dan suara seperti berdesis ketika bernapas, bahkan bisa mengalami lebam kebiruan dan cuping hidungnya membesar setiap kali menarik napas.

Mengatasi Bronkitis Pada Bayi dan Anak

Jika kondisi bayi dan anak masih berada dalam tahap ringan, Anda perlu mengetahui beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meringankan gejalanya di rumah yaitu:

  1. Bayi yang telah memasuki tahap MPASI dapat diberikan banyak cairan untuk mencegahnya mengalami dehidrasi dan meringankan gejala bronkitis yang dideritanya. Begitu juga dengan anak yang sudah berusia lebih besar, beri cairan pada anak dalam jumlah banyak untuk mencegahnya dehidrasi. Paling baik untuk memberinya air putih saja. Gunakan manfaat ASI eksklusif untuk bayi agar bayi tidak menjadi dehidrasi.
  2. Jika bisa, lembabkan udara di dalam ruangan agar bayi dapat bernafas lebih mudah dan juga perhatikan kebersihan ruangan agar terhindar dari kotoran serta debu yang dapat mempengaruhi sistem pernapasannya.
  3. Bila anak atau bayi mengalami batuk berdahak, Anda dapat membantunya dengan menguapi pernapasan bayi atau anak dengan menggunakan alat humidifier. Jika tidak memilikinya, biasanya dokter anak akan menyarankan untuk melakukannya di fasilitas kesehatan seperti klinik atau rumah sakit.

Cara Mencegah Bronkitis

Pada dasarnya cara mencegah agar tidak terkena penyakit bronkitis adalah melalui sistem pertahanan tubuh yang baik. Oleh sebab itu, kondisi imunitas tubuh anak perlu dijaga agar tidak mudah tertular penyakit. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kondisi tubuh agar tidak mudah terkena bronkitis yaitu:

  • Meningkatkan kekebalan tubuh – Banyak cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit dari virus atau kuman tertentu. Salah satunya adalah dengan mendapatkan vaksinasi yang tepat. Saat ini vaksinasi untuk penyakit influenza sudah tersedia. Anda bisa mendapatkannya untuk mencegah tertular flu yang bisa menyebabkan bronkitis. Kekebalan tubuh anak juga bisa diperoleh dari manfaat menjemur bayi dan anak pada waktu yang tepat serta jenis jenis imunisasi dan manfaatnya yang ada bagi anak-anak. Juga, perhatikan tanda tanda anak kurang gizi agar tidak sampai mempengaruhi kekebalan tubuh anak.
  • Melindungi pernapasan – Banyak orang yang memiliki resiko tinggi terhadap penyakit bronkitis karena sering terpapar polusi udara yang pekat seperti asap, debu dan beragam serbuk yang beterbangan di udara. Memakai masker atau penutup mulut dan hidung merupakan salah satu cara untuk menghindari terhirupnya hal – hal tersebut kedalam paru – paru dan mencegah resiko terkena bronkitis.
  • Menjauhi orang yang sedang terkena flu – Karena salah satu penyebab bronkitis adalah virus flu, maka sebaiknya menjauhi dulu orang yang sedang terkena flu agar tidak tertular. Minta orang tersebut mengenakan masker ketika berada di dekat anak – anak dan meminimalkan kontak untuk mencegah penularan seperti menghindari minum dan makan dari peralatan yang sama pada waktu yang sama, terkena bersin, atau lain-lain.
  • Mengatur pola makan – Salah satu penunjang kekebalan tubuh adalah asupan makanan yang baik dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Menjaga pola makan yang seimbang dan penuh gizi seperti memperbanyak sayuran atau buah akan membantu tubuh mendapatkan asupan gizi yang diperlukan agar ketahanan tubuh semakin baik. Begitu juga dengan manfaat pentingnya sarapan untuk anak yang dapat menjaga energinya tetap penuh untuk beraktivitas. Berilah makanan terbaik untuk bayi dan anak agar mereka mendapatkan asupan gizi yang diperlukan. Penyebab perut kembung pada bayi dan gangguan pencernaan pada anak juga bisa disebabkan karena pola makan yang kurang baik.
  • Menjaga kebersihan – Infeksi virus yang menjadi penyebab penyakit bronkitis dapat dicegah dengan selalu menjaga kebersihan pribadi, terutama tangan. Sering mencuci tangan setiap selesai beraktivitas akan membantu untuk mencegah penyebaran kuman atau virus penyakit, dan juga dapat menjadi cara mengatasi diare pada anak dan cara mengatasi keracunan pada anak, dan juga menghindari gejala cacingan pada anak.
  • Menghindari perokok – Untuk menghindari resiko terkena bronkitis, sebisa mungkin anak harus dijauhkan dari lingkungan yang banyak perokok. Asap rokok yang dihirup membuat saluran udara teriritasi dan akan memproduksi lendir yang akan menjadi salah satu faktor resiko terkena bronkitis. Begitu pula jika orang tua adalah perokok, sebaiknya sebisa mungkin berdekatan dengan anak dalam keadaan bersih dari sisa asap rokok yang berbahaya bagi anak.

Mengobati Bronkitis Pada Anak

Jika anak mengalami bronkitis biasanya orang tua akan membawanya untuk berkonsultasi dengan dokter. Namun ada beberapa pengobatan dengan menggunakan bahan alami yang bisa digunakan untuk memulihkan kondisi tubuh anak dari penyakit bronkitis:

1. Bawang Putih

Hampir setiap masakan kita menggunakan bawang putih sebagai bumbu utamanya. Tidak hanya untuk bumbu masakan, bawang putih juga mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan tubuh dan kecantikan. Dalam bidang kesehatan, bawang putih dapat melancarkan peredaran darah, merangsang sistem imun serta dapat menjadi antioksidan alami. Untuk mengobati bronkitis, bawang putih dapat dikonsumsi langsung dalam porsi yang sewajarnya. Selain itu, bawang putih dapat menjadi cara meningkatkan kekebalan tubuh anak agar tidak mudah sakit.

2. Bawang Merah

Bawang merah mempunyai khasiat untuk mengencerkan dahak yang menggumpal dan menyumbat saluran pernapasan. Untuk pengobatan bronkitis, bawang merah dapat dikonsumsi langsung atau dengan menambahkan irisan bawang merah pada makanan sehari – hari pada makanan sehat untuk tumbuh kembang anak. Cara lain yaitu dengan mengonsumsi jus bawang merah sebanyak satu atau dua sendok makan setiap pagi.

3. Garam Inggris atau Garam Epsom

Gejala bronkitis akut dapat Anda atasi dengan menggunakan garam inggris atau garam epsom. Hanya saja, garam ini tidak dikonsumsi melainkan digunakan untuk campuran pada air mandi. Caranya yaitu dengan menambahkan sekitar satu kilogram garam inggris ke dalam 60 liter air hangat. Tunggu sampai garam tersebut larut dalam air, , lalu gunakan air selama sekitar setengah jam untuk mandi atau berendam.

4. Biji Wijen

Khasiat biji wijen untuk mengobati bronkitis yaitu dapat mengurangi nyeri pada rongga dada. Cara menggunakan biji wijen untuk penyakit bronkitis yaitu:

  • Campur setengah sendok teh biji wijen dengan dua sendok makan air, lalu dimakan langsung.
  • Campur satu sendok teh biji rami, satu sendok teh biji wijen, sedikit garam dan satu sendok teh madu murni. Minum campuran ini setiap malam sebelum tidur.

5. Jahe

Jahe bukan hanya bermanfaat sebagai bahan untuk pengobatan flu biasa, namun juga dapat digunakan untuk mengobati bronkitis. Jahe mempunyai sifat anti inflamasi yang dapat mengurangi masalah iritasi, peradangan atau pembengkakan pada paru – paru. Cara menggunakan jahe untuk mengatasi penyakit bronkitis yaitu:

  • Siapkan secangkir air mendidih, campur satu sendok teh bubuk jahe kering. Tambahkan satu sendok teh lada hitam lalu aduk hingga rata. Tambahkan satu sendok madu dan minum campuran ini tiga kali sehari.
  • Campur satu sendok teh bubuk jahe kering, satu sendok teh lada hitam, dan satu sendok teh bubuk cengkeh ke dalam secangkir air panas. Diamkan sampai agak dingin lalu tambahkan satu sendok teh madu atau susu, minum tiga kali sehari.
  • Siapkan beberapa ruas jahe, bersihkan dan kupas lebih dulu. Rebus jahe tersebut dengan air secukupnya sampai mendidih, lalu minum jika sudah agak mendingin.

6. Daun Sambiloto

Daun ini berkhasiat untuk menghilangkan rasa sakit, anti radang, bisa menjadi penawar racun, menghilangkan bengkak dan menjadi penurun panas. Cara menggunakan daun sambiloto untuk penyakit bronkitis yaitu:

  • Ambil daun sambiloto beberapa lembar dan bersihkan.
  • Rebus dengan air sebanyak tiga gelas sampai tersisa air sejumlah satu setengah gelas.
  • Minumlah air rebusan daun sambiloto tersebut secara teratur.

7. Kumur Air Garam

Salah satu cara mengatasi batuk pada anak yaitu dengan kumur air garam. Peradangan yang terjadi pada tenggorokan dan rasa gatal akibat lendir yang mengental di tenggorokan dapat diatasi dengan cara berkumur air garam beberapa kali sehari. Cara menggunakan air garam untuk berkumur yaitu:

  • Siapkan segelas air hangat
  • Campur dengan beberapa sendok garam dan aduk rata
  • Kumur menggunakan air garam sebanyak tiga sampai lima kali sehari.

8. Madu

Madu sangat bermanfaat sebagai pengobatan untuk batuk yang juga merupakan salah satu gejala dari penyakit bronkitis, karena mengandung manfaat antibiotik. Manfaat madu untuk anak dan balita juga sangat baik sebagai cara mengatasi alergi pada anak dan mengatasi penyebab sariawan pada bayi . Cara menggunakan madu untuk mengobati bronkitis mudah saja, Anda tinggal mencampurkan madu ke dalam minuman yang biasa diminum anak sehari – hari seperti susu atau air putih secara rutin sampai batuknya berangsur reda.

9. Daun Sirih

Selain manfaatnya untuk menghilangkan jerawat di wajah, sirih juga dapat digunakan untuk mengatasi bronkitis. Caranya cukup dengan merebus beberapa lembar daun sirih yang sudah dibersihkan dengan beberapa butir gula batu di dalam panci dengan takaran dua gelas air. Diamkan sampai mendidih dan tersisa sebanyak satu gelas, lalu minumkan larutan itu kepada si penderita bronkitis.

10. Kulit Jeruk Mandarin

Manfaat kulit jeruk mandarin yang berhubungan dengan bronkitis antara lain anti asma, peluruh atau pengencer dahak, dan anti peradangan. Cara menggunakan kulit jeruk mandarin yaitu:

  • Anda bisa merebus kulit jeruk ini secukupnya dengan tiga gelas air.
  • Biarkan mendidih hingga tersisa sebanyak satu gelas.
  • Kemudian bagi menjadi tiga bagian untuk diminum tiga kali sehari.
  • Minumkan kepada penderita bronkitis selama sepuluh hari agar sembuh.
  • Bisa juga dicampur dengan daun beringin secukupnya untuk hasil yang lebih efektif.

Pada umumnya, jika tidak ada tanda infeksi yang serius ketika anak dibawa ke dokter maka tidak akan ada pemberian antibiotik yang diperlukan. Jika dokter memberikan resep antibiotik untuk anak yang sedang mengalami bronkitis tanpa tanda-tanda infeksi yang bisa dilihat atau yang sudah jelas, maka orang tua perlu mendiskusikan dengan dokter mengenai perlunya obat tersebut.

Cacar Air pada Anak – Gejala dan Cara mengatasinya

Cacar Air pada Anak – Gejala dan Cara mengatasinya

Sebagai orang tua, tentunya kita ingin agar anak selalu sehat dan ceria. Untuk itu, sejak lahir para orang tua sudah membekali anak dengan berbagai macam tindakan yang berguna untuk membuat anak selalu sehat dan memiliki kekebalan tubuh yang baik. Seperti mengusahakan untuk memberi ASI selama enam bulan agar mendapatkan manfaat ASI eksklusif untuk bayi, memberi makanan terbaik untuk bayi dan makanan sehat untuk tumbuh kembang anak sebagai cara meningkatkan kekebalan tubuh anak,  dan memberikan beberapa jenis jenis imunisasi dan manfaatnya sehingga diharapkan dapat memberikan kekebalan pada tubuh anak akan serangan penyakit tertentu.

ads

Sayangnya, walau bagaimanapun kita tidak dapat sepenuhnya mencegah anak agar tidak terkena penyakit. Jenis – jenis penyakit yang dapat menyerang anak – anak masih ada banyak sekali, diantaranya adalah bronkitis akut dan kronis pada bayi dan anak, gejala diabetes pada anak, gejala hipertensi pada anak, flu, campak dan penyakit cacar. Pada penyakit cacar, virus menyerang kulit dan menyebabkan timbulnya bintil – bintil yang berwarna merah dan melepuh. Umumnya penyakit cacar ini diderita anak yang berusia dibawah sepuluh tahun. Anak kecil masih rentan terkena cacar air karena kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna.

Proses Penularan

Cacar air umumnya disebabkan oleh virus Varicella Zoster yang termasuk ke dalam kelompok virus herpes. Ini merupakan penyakit yang sangat menular dan penularannya sangat cepat. Bisa melalui kontak langsung dengan penderita, melalui barang – barang yang digunakan penderita seperti handuk, seprai, dan selimut dari pecahan vesikel atau bintil, atau lewat percikan air liur saat bersin atau batuk. Virus masuk ke saluran pernapasan atas dan memperbanyak diri, kemudian menyebar ke peredaran darah dan akan menimbulkan gejala klinis.

Bahkan, seseorang dapat dikatakan sudah terkena virus cacar air jika telah melakukan kontak atau berada di ruangan yang sama dengan penderita cacar air. Saat – saat yang harus dihindari untuk berdekatan dengan penderita adalah satu atau dua hari sebelum timbulnya ruam dan sekitar seminggu setelah ruam muncul atau sebelum ruam mengering. Namun, apabila seseorang telah terkena infeksi pertama dari virus ini maka tubuhnya akan membentuk semacam kekebalan, sehingga sangat jarang ada seseorang yang terkena penyakit cacar hingga melebihi satu kali seumur hidupnya.

Gejala Cacar Air

Gejala utama berupa ruam akan timbul pada kulit, tampak merah – merah dan akan berubah menjadi berupa bintil yang melepuh. Bintil yang berisi cairan terasa sangat gata akan mengering dalam kurun waktu tujuh sampai empat belas hari. Biasanya bintil terdapat di wajah, telinga, kepala, dada, perut, lengan, dan kaki, bahkan di dalam mulut atau di sekitar alat kelamin anak. Gejala lainnya adalah:

  • Demam
  • Merasa mual
  • Tidak ada nafsu makan
  • Sakit kepala
  • Mengalami kelelahan
  • Otot terasa nyeri atau sakit.

Setelah mengalami semua gejala tersebut dan juga terjadi pembesaran kelenjar getah bening, lalu dalam waktu dua puluh empat sampai tiga puluh enam jam kemudian muncul bintik – bintik merah yang mendatar atau makula, biasanya dimulai dari badan meyebar ke wajah, lengan dan kaki. Bintik tersebut kemudian menonjol atau yang biasa disebut dengan papula, berisi cairan atau vesikel yang terasa gatal. Selama tiga atau empat hari, bintik ini akan muncul secara bertahap hingga dapat ditemui dalam semua bentuk tahapan mulai dari bintik biasa, bintik berisi cairan, dan bintik yang mengering.

Pengobatan Cacar Air

Tujuan dari pengobatan yang dilakukan terhadap penyakit cacar air adalah untuk mengurangi tingkat keparahan gejala yang dialami. Beberapa hal yang dapat dilakukan ketika anak terkena cacar air adalah:

  • Pemberian obat seperti paracetamol atau obat antihistamin biasanya juga bukan untuk mengobati cacar air, melainkan untuk menghilangkan demam dan rasa tidak nyaman yang diderita anak.
  • Khusus untuk bayi baru lahir, dapat diberikan suntikan immunoglobulin untuk mencegah cacarnya menjadi semakin parah.
  • Anda bisa mengoleskan losion kalamin ke tubuh anak untuk mengurangi gatal – gatal di tubuhnya.
  • Jangan berikan anak yang sedang menderita cacar obat aspirin karena bisa menyebabkan anak menderita sindrom Reye, yaitu suatu penyakit yang dapat mengakibatkan kerusakan yang serius kepada organ hati dan otak.
  • Ada juga pemberian obat virus Acyclovir yang tujuannya bukan untuk menyembuhkan cacar air namun untuk meringankan saja gejala yang dirasakan oleh penderita. Anti virus ini harus diberikan dalam jangka waktu 48 jam setelah pertama kali muncul ruam.
  • Banyak memberi anak cairan seperti ASI, susu atau air  minum untuk menghindari kemungkinan dehidrasi.
  • Jangan menggaruk bintil yang ada karena dapat menimbulkan luka dan infeksi, sebab virus berdiam di dalam bintil – bintil atau gelembung tersebut. Anda dapat membungkus tangan anak dengan sarung tangan saat ia tidur untuk mencegah garukan. Jaga kebersihan kuku anak dan juga agar kukunya tetap pendek.
  • Pilihkan pakaian yang nyaman untuk dipakai seperti pakaian yang menyerap keringat, berbahan katun dan longgar. Ketika mencuci seprai atau pakaiannya, pastikan untuk menggunakan larutan antiseptik.
  • Mandikan anak seperti biasa jika memungkinkan. Jika tidak, anak cukup diseka menggunakan air hangat yang sudah dibubuhi cairan antiseptik.
  • Waspadai apabila anak mengalami bintil yang terinfeksi, demam yang meninggi, bengkak, bernanah, sakit kepala dan juga gatal yang tidak kunjung hilang.
  • Usahakan agar anak cukup beristirahat untuk pemulihan tubuhnya dan jangan dulu membiarkan anak bermain di luar rumah.
  • Beri anak makanan yang bergizi untuk memperkuat ketahanan tubuhnya terhadap penyakit cacar tersebut, misalnya makanan yang mengandung vitamin K.
  • Hindari pemakaian bedak tabur untuk mengurangi gatal yang dapat memperluas penyebaran cairan berisi virus.
ads

Komplikasi Penyakit Cacar Air

Cacar air termasuk penyakit ringan yang jarang berkembang menjadi suatu kasus yang lebih serius, walaupun kelihatannya semua bintil yang melepuh itu merupakan penyakit yang berat. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa masih ada beberapa resiko akan efek samping dan komplikasi berkaitan dengan penyakit cacar air yaitu:

  1. Infeksi Bakteri – Infeksi akibat bakteri adalah komplikasi yang paling umum terjadi pada area kulit, terutama disebabkan oleh bakteri Strepcococcus Pyogenes dan Staphylococcus Aureus. Keduanya termasuk tipe bakteri yang kebal terhadap pengobatan dengan methicillin. Infeksi terjadi akibat garukan pada bintil – bintil sehingga kulit terluka dan bakteri menjadi mudah masuk ke luka tersebut. Bahayanya, infeksi ini dapat menjadi kasus yang berat dan menyebar ke seluruh tubuh.
  2. Komplikasi Saraf – Komplikasi yang melibatkan sistem saraf pusat yang terjadi dalam bentuk radang di seluruh otak dengan gejala kejang – kejang, rasa kaku di area tengkuk, dan penurunan kesadaran. Selain itu juga bisa berupa gangguan berjalan dan bicara.
  3. Radang Paru – Komplikasi yang paling serius adalah terjadinya radang paru akibat cacar air tersebut, atau juga disebut varicella pneumonia. Muncul kurang lebih tiga sampai lima hari setelah cacar air gejala awal timbul. Sesak napas, napas yang cepat, batuk, demam, batuk darah, nyeri dada, dan tubuh membiru karena kekurangan oksigen. Lebih umum terjadi pada orang dewasa, wanita hamil, dan perokok.
  4. Komplikasi Lainnya – Walaupun sangat jarang, penyakit cacar air juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi lainnya seperti peradangan jantung, peradangan ginjal, peradangan hati, peradangan kornea mata, peradangan pada telinga, peradangan pembuluh darah arteri, dan kelainan darah.

Cara Pencegahan

Anda dapat melakukan beberapa hal berikut ini untuk mencegah atau meminimalisasi kemungkinan penularan cacar air kepada anak atau juga kemungkinan anak yang terkena cacar menularkannya kepada orang lain:

  • Bila salah satu anggota keluarga atau anak terkena cacar air, buatlah suatu tempat isolasi untuk mereka agar terpisah untuk sementara dari anggota keluarga lainnya yang belum pernah terkena penyakit cacar air.
  • Usahakan untuk tinggal di dalam rumah selama masa inkubasi penyakit, yaitu mulai dari timbulnya gejala, terbentuknya lesi atau bintil sampai mengering.
  • Memberi anak vaksin cacar air. Apabila anak tetap terkena cacar setelah divaksin, setidaknya vaksin tersebut dapat mengurangi tingkat keparahan penyakit. Anak dapat diberikan vaksin jika telah berusia diatas satu tahun.
  • Jangan memecah bintil atau lesi yang timbul saat menderita cacar air, karena disitulah tempat virus berdiam. Jika dipecah, virus dapat berpindah ke tempat lain menyebabkan bintil semakin banyak atau dapat menulari orang lain.

Pantangan Makanan

Penderita cacar harus menjaga asupan makanannya untuk sementara agar kondisi ruam atau lesi tidak bertambah parah, karena ternyata jenis makanan tertentu dapat membuat kondisi tersebut memburuk. Sebabnya, karena kondisi daya tahan tubuh yang sedang menurun membuat tubuh rentan terhadap alergi yang dapat memperburuk gatal karena lesi atau gelembung cacar tersebut. Apa saja makanan yang harus dihindari, simaklah beberapa macam makanan tersebut berikut ini:

  • Makanan berminyak atau gorengan yang bisa menambah kadar minyak di wajah.
  • Produk susu seperti keju, susu sapi cair, dan lainnya.
  • Makanan yang amis seperti ikan, makanan laut, telur dan lainnya.
  • Buah – buahan asam seperti jeruk dan sejenisnya.
  • Makanan asin
  • Makanan pedas
  • Junk food atau fast food

Pada intinya, untuk mempercepat pemulihan penyakit cacar dan membuat gelembung – gelembung cacar cepat mengering diperlukan kondisi tubuh yang memiliki daya tahan kuat, serta kondisi kulit yang bagus agar bekas luka akibat lesi juga cepat menghilang. Rata – rata jenis makanan diatas dapat membuat kulit menjadi iritasi dan menyulitkan penyembuhan bekas cacar. Karena itulah, sebaiknya menghindari makanan – makanan yang seperti diatas dan mengonsumsi makanan sehat untuk memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit cacar.

Obat Tradisional Untuk Cacar

Bahan – bahan berikut ini akan sangat berguna untuk membantu penyembuhan penyakit cacar. Apa saja bahan alami yang bagus untuk mengobati cacar? Kita bisa menyimak ulasannya berikut:

1. Jagung

Parutan jagung bisa mengecilkan gelembung cacar dan mengurangi gatal yang sangat mengganggu. Caranya dengan membalurkan parutan jagung ke kulit yang mengalami cacar tersebut.

2. Kunyit

Sama dengan jagung, kunyit juga berfungsi untuk mengurangi gatal dan gelembung cacar. Kunyit dapat diminum ataupun dioleskan ke kulit.

3. Kacang hijau

Anda dapat merendam kacang hijau hingga melunak, setelah itu tumbuklah sampai halus dan balurkan hati – hati kepada kulit yang terkena cacar.

4. Mengkudu

Buah ini memiliki ciri khas dengan baunya yang menyengat serta rasanya yang pahit. Jarang orang yang menyukai buah ini, namun khasiatnya untuk kesehatan sangat besar. Terutama untuk membantu mengatasi penyakit seperti cacar air. Cara membuatnya yaitu dengan membersihkan dan memotong buah mengkudu secukupnya. Lalu hancurkan dengan blender untuk dibuat jus. Dapat dikonsumsi setiap hari untuk menyembuhkan cacar air.

5. Temulawak

Menggunakan temulawak untuk mempercepat penyembuhan penyakit cacar air dapat dilakukan dengan mencampurkannya bersama kencur. Siapkan 15 gr kencur dan 15 gr temulawak, lalu rebus dalam air sebanyak 600ml, biarkan mendidih dan tersisa setengahnya. Campuran ini bisa diminum dua atau tiga kali sehari. Temulawak juga bisa dibuat sebagai penambah nafsu makan bagi anak yang sulit makan.

6. Daun Jarak

Cara menggunakan daun jarak untuk cacar air adalah, ambil daun jarak sebanyak 5 hingga 7 lembar lalu rebus kurang lebih selama sepuluh hingga lima belas menit. Kemudian campurkan dengan air dan gunakan untuk mandi dua kali sehari hingga sembuh.

7. Cendana 

Bekas hitam dari lesi cacar dapat diatasi menggunakan cendana. Cara menggunakan cendana yaitu dengan menghancurkan beberapa potong sampai halus lalu dicampurkan dengan sedikit air. Perhatikan warna campuran, jika berwarna coklat setelah diaduk, maka ramuan tersebut bisa digunakan untuk dioleskan ke bekas luka.

8. Bengkoang

Salah satu khasiat bengkoang adalah untuk memulihkan bekas luka cacar yang ada di wajah. Cara menggunakannya adalah dengan menghaluskan bengkoang dan gunakan menjadi masker di wajah untuk memudarkan bekas – bekas cacar yang menghitam.

9. Kulit Pisang

Khasiat kulit pisang diantaranya adalah untuk menghilangkan kulit mati. Anda dapat menggosokkan kulit pisang pada bekas cacar air yang menghitam, lakukan dua kali sehari selama sepuluh menit.

10. Madu

Manfaat antiseptik dari madu berfungsi mencegah bekas luka menjadi terinfeksi. Anda bisa mengoleskan madu pada bekas cacar air anak.

11. Daun Pegagan

Proses peremajaan kulit dari dalam bisa dibantu dengan menggunakan manfaat dari daun pegagan. Daun ini dapat dibuat menjadi jus dan ditambahkan madu sehingga ada rasa enak yang membuat anak tidak enggan mengonsumsinya.

12. Air Kelapa Muda

Penderita cacar air umumnya merasa panas dan gerah, hal itu bisa dikurangi dengan konsumsi air kelapa. Selain diminum, air kelapa juga dapat digunakan sebagai obat luar untuk mempercepat pengeringan bintil cacar.

13. Lidah Buaya

Tumbuhan yang sangat mudah didapat ini banyak sekali manfaatnya untuk kulit. Salah satunya adalah untuk menghilangkan noda hitam di kulit, baik itu bekas jerawat atau termasuk juga untuk bekas cacar. Lidah buaya atau aloe vera juga dapat menghaluskan bekas luka yang ada di kulit. Caranya cukup dengan mengoleskan gel lidah buaya, biarkan mengering kemudian dibersihkan, lakukan secara teratur.

14. Lemon

Buah asam yang satu ini memiliki khasiat memutihkan yang alami, karena itu sangat cocok digunakan untuk menghilangkan bekas luka akibat cacar. Hana dibutuhkan sedikit olesan lemon pada kulit yang bernoda, namun usahakan agar jangan sampai terkena sinar matahari pada saat sedang menggunakan lemon di kulit. Cara menggunakannya juga sama, oleskan sedikit air lemon tersebut pada bekas luka, biarkan mengering lalu bilas.

Menghilangkan Bekas Cacar Air Secara Medis

Selain menggunakan bahan alami, kecanggihan teknologi masa sekarang tidak harus berangkat sendiri, bekas cacar air pada anak pun bisa dihilangkan dengan menggunakan prosedur medis. Jadi Anda tidak perlu khawatir apabila kulit si kecil yang tadinya mulus tidak bisa kembali seperti semula. Cara medis yang dapat dilakukan untuk menghilangkan bekas cacar yaitu:

  • Mikrodermabrasi – Jenis perawatan ini akan membantu proses regenerasi sel kulit yang telah rusak, begitu juga dengan kulit yang pernah terkena cacar. Dokter akan menghapus lapisan kulit yang rusak sehingga jaringan di bawahnya tidak terganggu. Perawatan ini banyak dilakukan untuk modern.
  • Laser – Penggunaan sinar laser berguna untuk memecah pigmen hitam pada kulit yang terdapat bekas cacar sehingga pertumbuhan kolagen dalam lapisan kulit dibawahnya dapat dirangsang untuk membantu penghilangan bekas luka yang didapat dari penyakit cacar.
  • Eksisi – Teknik ini adalah ideal untuk bekas cacar yang membandel, yang sulit diatasi dengan cara lainnya. Jaringan parut akan diihapus oleh ahlinya atau dokter dengan cara dibedah. Memang akan meninggalkan bekas, akan tetapi teknik ini dapat membuat bekas cacar menjadi jauh lebih kecil.
Artikel Lainnya
  • anemia pada anak
  • cara jitu mengatasi cadel pada anak
  • cara mengajarkan anak tentang uang
  • cara mengatasi sakit perut pada anak
  • bayi tidur tengkurap
  • cara mengenali karakter anak
  • anak kidal
  • anak tersedak
  • bahaya benturan pada kepala bayi dan anak
  • cara mengatasi mata minus pada anak
  • bahaya bedak tabur bagi bayi
  • manfaat menjemur bayi dan anak
  • jenis mainan yang merangsang otak anak
  • manfaat oatmeal untuk bayi dan anak
  • cara mendidik anak yang suka membantah

Jika ingin mencobanya pada anak-anak, sebaiknya tidak menggunakan perawatan tercanggih lebih dulu. Hal ini karena kulit anak masih bisa beregenerasi dengan cepat sekali. Bahan alami akan jauh lebih baik bagi anak karena tidak terlalu beresiko, namun sebelum menggunakannya Anda tetap harus mengujinya lebih dulu untuk keamanan. Gunakan bahan-bahan alami itu hanya setelah bekas cacar tidak lagi terisi virus, melainkan sudah kering dan tinggal bekasnya saja. Juga jangan sampai menggunakan terlalu banyak agar tidak menimbulkan reaksi alergi.

Cara Menghilangkan Kutu Rambut pada Anak dengan Cepat dan Alami

Cara Menghilangkan Kutu Rambut pada Anak dengan Cepat dan Alami

Mengetahui anak menyimpan kutu di kepalanya pasti membuat hampir semua ibu panik. Kutu rambut sangat mudah menular kepada orang lain, umumnya dari kontak antara kepala anak yang berkutu dengan kepala anak yang lainnya. Tidak hanya itu saja, penggunaan barang yang sama juga bisa menularkan kutu rambut, misalnya handuk, sisir, topi, helm, pakaian, dan banyak lagi yang berhubungan dengan kepala. Selain itu kutu juga menyebabkan rasa gatal karena gigitannya pada kulit kepala, terlebih lagi pada orang yang memiliki alergi.

Jika tidak dibasmi segera, kutu dapat berkembang menjadi suatu epidemi yang berlangsung seperti lingkaran yang tidak berujung, karena penularan akan terus menerus terjadi selama pembersihannya tidak berlangsung maksimal dan tuntas. Terutama, pada sekolah dimana anak – anak berusia antara 3-12 tahun berkumpul. Kutu memang tidak berbahaya secara signifikan, tetapi akibat yang ditimbulkannya sangat tidak nyaman. Kulit kepala anak dapat mengalami iritasi dan luka karena sering digaruk.

Tanda – tanda kutu rambut

Anda perlu mengetahui gejalanya ketika anak mengalami kutu rambut. Ketika anak mengalami rambut berkutu, yang paling terlihat adalah gerakan menggaruk, karena kutu menyebabkan gatal di kulit kepala, jadi anak mungkin akan mengalami lecet dan goresan di kulit kepala. Untuk melihat kutu dan telurnya, terkadang diperlukan kaca pembesar karena ukurannya yang kecil, namun biasanya Anda akan melihat kutu tersebut menempel di helaian rambut anak dekat dengan kulit kepala dan tidak bisa dihilangkan hanya dengan mengibaskan rambut saja. Sedangkan kutu biasanya ditemukan di area rambut dekat leher, telinga, dan puncak kepala. Masalah yang dapat dialami seorang anak bukan hanya kutu rambut saja, melainkan juga ada gejala cacingan pada anak, gangguan pencernaan pada anak, dan cara mengatasi keracunan pada anak.

Menghilangkan Kutu Rambut Dengan Sisir Serit

Menghilangkan kutu rambut sebenarnya merupakan gabungan dari berbagai cara yang ada. Namun, cara utama yang tetap harus dilakukan adalah menggunakan sisir serit untuk menghilangkan kutu dan telur yang masih tertinggal di rambut.  Pada dasarnya, cara menghilangkan kutu rambut pada anak bisa dilakukan secara manual yaitu dengan menyisir menggunakan sisir serit dan mengambil kutu rambut satu persatu. Menghilangkan kutu akan lebih efektif jika sebelum atau setelah menggunakan ramuan apapun dilanjutkan dengan cara ini. Cara menggunakan sisir serit untuk menghilangkan kutu yaitu:

  • Anda bisa membasahi rambut atau keramas terlebih dulu.
  • Siapkan baskom yang berisi air hangat dan sabun pencuci piring atau air yang dicampur dengan cuka putih.
  • Siapkan juga sisir serit yang telah dibersihkan dengan air panas.
  • Beri handuk di pundak anak untuk menampung telur atau kutu yang berjatuhan.
  • Siapkan tempat yang terang dan alasi lantai dengan koran untuk menampung telur serta kutu yang tercecer.
  • Bagi rambut menjadi beberapa bagian dan mulai menyisir perlahan.
  • Sisirlah mulai dari akar rambut hingga ke ujung, uraikan jika ada yang kusut.
  • Amati sisir serit, jika terlihat ada kutu atau telur yang menyangkut, bersihkan menggunakan tisu lalu dengan mencelupkan ke dalam baskom.
  • Keringkan sisir serit dengan tisu sampai bersih dari kutu dan telurnya, lalu mulailah menyisir kembali.
  • Lakukan terus sampai seluruh rambut bersih dari kutu dan telurnya.
  • Keramas lagi setelah rambut bersih.
  • Keringkan rambut menggunakan hair dryer, suhu panas dapat mematikan telur kutu yang masih tertinggal.

Selain masalah kutu rambut, ada beberapa masalah kesehatan lain yang perlu diketahui oleh orang tua yang kerap terjadi pada seorang anak yaitu cara mengatasi biang keringat pada anak, cara mengatasi diare pada anak, dan penyebab perut kembung pada bayi.

Menghilangkan Kutu dengan Produk Khusus

Menghilangkan kutu di rambut anak menjadi satu hal yang harus dilakukan dengan cepat agar tidak menyebar kemana – mana dan menulari orang lain sehingga menciptakan lingkaran penularan yang tidak berkesudahan. Ada beberapa produk mengandung bahan kimia yang biasa digunakan untuk menghilangkan kutu pada rambut dengan cepat, yaitu:

1. Sampo Phyretrum

Phyretrum adalah bahan aktif alami yang terkandung dalam sampo anti kutu, yang berasal dari bunga krisan. Kandungan phyretrins dalam bunga krisan menyerang sistem syaraf pada kutu hidup. Cara menggunakannya yaitu:

  • Oleskan produk pada rambut kering dan tunggu sepuluh menit.
  • Tambahkan air setelahnya sampai berbusa dan bilas sampai bersih.
  • Sisir rambut dengan sisir serit.
  • Pemakaian kedua direkomendasikan pada waktu seminggu sampai sepuluh hari kemudian untuk menghilangkan sisa kutu yang masih ada.

2. Lotion Permethrin 1%

Permethrin merupakan versi sintetis dari Pirethrin. Cara kerjanya tidak jauh berbeda, yaitu menyerang kutu yang hidup. Cara menggunakannya yaitu:

  • Pakai lotion ini pada rambut yang lembab secara merata.
  • Biarkan selama sepuluh menit, bilas dan sisir dengan sisir serit.
  • Ulangi apabila kutu ada yang masih hidup  tujuh hari setelah perawatan.

3. Lotion Spinosad

Lotion yang dibuat dengan resep dokter ini mengandung spinosad, yaitu insektisida natural yang dibuat dari bakteri yang ditemukan di tanah. Pada tahun 2011 produk ini telah disetujui di Amerika untuk pasien berusia empat tahun keatas. Cara menggunakannya yaitu:

  • Lapisi kulit kepala dengan lotion ini dan sampai ke ujung rambut.
  • Biarkan selama sepuluh menit, bilas dan gunakan sisir serit.
  • Efek sampingnya adalah iritasi pada mata dan kulit, jadi penggunaannya harus sangat berhati – hati.

4. Lotion Ivermectin

Disetujui pada tahun 2012 di Amerika, lotion Ivermectin 0,5 % juga ditemukan dari bakteri yang hidup di tanah. Cara kerjanya melumpuhkan kutu beserta telurnya dan bisa digunakan pada anak berusia enam bulan keatas. Cara menggunakannya sama dengan lotion yang lain.

5. Lotion Benzyl Alkohol 5%

Obat ini dipasarkan di Amerika pada tahun 2009, bisa digunakan untuk anak berusia enam bulan keatas. Cara kerjanya dengan membuat kutu dewasa kehabisan napas sehingga mati lemas, namun lotion ini tidak dapat membunuh telur kutu. Cara menggunakannya yaitu:

  • Siramkan ramuan ke rambut dan kulit kepala yang kering.
  • Tunggu selama sepuluh menit, lalu bilas.
  • Anda bisa keramas setelahnya, dan melanjutkan dengan sisir serit untuk membuang telur kutu dan kutu dewasa yang sudah mati.

6. Lotion Malathion 0,5%

Ramuan ini merupakan insektisida yang diresepkan dan bisa membunuh kutu dewasa serta beberapa telurnya. Namun ramuan ini berbahaya karena mudah terbakar dan bisa menyebabkan kulit mengalami luka bakar hingga dua sampai tiga tingkat. Tidak disarankan untuk anak berusia di bawah enam tahun. Cara menggunakannya yaitu:

  • Gunakan pada rambut kering, biarkan untuk mengering di udara terbuka selama delapan sampai dua belas jam.
  • Jangan menggunakan alat pengering rambut atau terekspos kepada sumber panas.
  • Keramas dan bilas rambut, jika bisa di wastafel sebelum menggunakan sisir serit.
  • Jika masih ada kutu yang hidup selama tujuh sampai sembilan hari setelahnya, ulangi perawatan.

7. Sampo Lindane 1%

Neurotoksin ini dapat membunuh kutu dan telurnya, namun bahan yang terkandung di dalamnya dicurigai merupakan bahan pembawa kanker atau karsinogen. Penggunaan yang salah atau berlebihan dapat menyebabkan efek samping yang serius, termasuk kejang dan kematian. Bahkan walaupun digunakan secara tepat sesuai petunjuk, tetap ada resiko menyebabkan sebagian orang mengalami kejang, menurut FDA Amerika. Karena berbagai resikonya, obat ini tidak lagi direkomendasikan untuk membasmi kutu. Pemakaian obat ini hanya diperuntukkan pada orang yang tidak berhasil menghilangkan kutu dengan pengobatan apapun.

Menghilangkan Kutu dengan Bahan Alami

Mungkin Anda menjadi khawatir ketika membaca berbagai resiko yang dapat dialami dengan menggunakan bahan kimia untuk menghilangkan kutu rambut. Masih ada alternatif lainnya jika Anda ragu menggunakan bahan kimia. Anda bisa mencoba menggunakan bahan alami yang memang akan memberikan hasil lebih lambat, namun lebih aman. Bahan – bahan tersebut adalah:

1. Minyak Zaitun

Bahan utama yang biasanya ada di dapur ini berkhasiat sebagai ramuan yang dapat membasmi kutu secara efektif. Kutu akan tercekik dan kehabisan nafas ketika minyak ini menutupi saluran nafasnya. Namun hal ini hanya akan berhasil apabila minyak zaitun diaplikasikan ke seluruh kepala dan dilakukan semalaman dengan ditutup menggunakan shower cap, sebab kutu dapat menahan kurangnya udara selama berjam – jam. Anda tetap akan harus menyisir dengan sisir serit keesokan harinya, tetapi minyak zaitun dapat membantu melepaskan telur dari rambut sehingga mudah dibersihkan.

2. Mayones

Kandungan minyak yang banyak pada mayones dapat membuat kutu mati lemas. Cara menggunakan mayones untuk menghilangkan kutu rambut yaitu:

  • Ambil mayones secukupnya, oleskan ke kepala dan rambut secara merata.
  • Bungkus rambut dengan shower cap atau handuk selama lebih dari enam jam.
  • Bilas rambut dan keramas dengan sampo sampai bersih.
  • Keringkan dengan hair dryer pada suhu panas sedang.
  • Sisir rambut menggunakan sisir serit sampai seluruh kutu dan telurnya habis dari rambut.
  • Ulangi selama seminggu sekali sampai rambut benar – benar terbebas dari kutu.

3. Cuka Putih

Sifat asam pada cuka sangat efektif untuk membunuh kutu rambut dengan cepat berkat kandungan asam asetat di dalamnya. Selain itu, asam asetat juga dapat meluruhkan telur kutu dengan cepat. Cara menggunakan cuka untuk rambut yaitu:

  • Siapkan dua sendok makan cuka dan dua sendok makan minyak kelapa.
  • Oleskan campuran cuka dan minyak kelapa pada kulit kepala dan rambut sebelum tidur.
  • Tutup rambut dan biarkan semalaman.
  • Bilas dan cuci rambut keesokan harinya dengan sampo biasa.
  • Anda bisa melakukan cara ini pada rambut anak dua kali seminggu selama dua bulan.

4. Bawang putih

Kandungan sulfur yang tinggi di dalam bawang putih dapat mematikan kutu dengan cepat. Kekurangannya hanya terletak pada baunya yang menyengat. Cara menggunakan bawang putih untuk menghilangkan kutu rambut pada anak yaitu:

  • Siapkan lima siung bawang putih lalu hancurkan sampai halus.
  • Campur dengan satu sendok makan air putih atau secukupnya saja.
  • Saring bawang putih untuk diambil sarinya
  • Oleskan bawang pada kulit kepala, gunakan shower cap dan tutup selama dua jam.
  • Setelahnya, bilas menggunakan air hangat dan sampo
  • Anda bisa melakukan cara ini setiap hari sampai seluruh kutu di rambut anak menghilang.

5. Lemon

Sifat asam juga ada pada jeruk lemon dan bisa membunuh kutu serta telurnya yang menempel pada rambut. Cara menggunakan lemon untuk menghilangkan kutu pada rambut anak yaitu:

  • Siapkan dua buah lemon dan peras airnya.
  • Campurkan dengan air bersih secukupnya.
  • Tuangkan ke kulit kepala secara merata dan diamkan selama setengah jam.
  • Bilas rambut dengan air hangat sesudahnya
  • Lakukan cara ini sebanyak dua kali seminggu.

6. Alkohol 70%

Alkohol juga dapat membunuh kutu beserta telur – telurnya di rambut dengan efektif. Cara menggunakan alkohol untuk menghilangkan kutu di rambut anak yaitu:

  • Semprotkan alkohol ke kulit kepala secara menyeluruh sampai semua bagian kepala terasa dingin.
  • Hati – hati agar tidak masuk ke mata anak karena dapat menyebabkan iritasi mata.
  • Biarkan dulu selama lima sampai sepuluh menit.
  • Kemudian oleskan kondisioner pada kepala sampai merata.
  • Gunakan sisir serit untuk menyisir rambut
  • Keramas dengan menggunakan sampo biasa.
  • Lakukan cara ini sekali seminggu sampai semua kutu menghilang dari rambut anak.

7. Listerine

Obat kumur ini juga mengandung alkohol dalam persentase yang tinggi. Namun Anda harus sangat berhati – hati untuk menggunakannya, karena beresiko tertelan oleh anak – anak ataupun mengenai mata dan menyebabkan iritasi. Pastikan juga agar anak tidak mengalami luka terbuka di kepala yang dapat terkena listerine. Cara menggunakan listerine untuk menghilangkan kutu di rambut anak yaitu:

  • Basahi rambut anak dengan listerine sampai merata dan tutup dengan shower cap.
  • Biarkan selama setengah jam atau lebih baik lagi biarkan semalaman.
  • Bilas rambut dengan air hangat dan oleskan cuka ke kulit kepala untuk merontokkan telur kutu.
  • Sisir rambut dengan sisir serit keesokan paginya sampai bersih dari telur dan kutu.

Membersihkan peralatan yang digunakan

Sangat penting untuk membersihkan secara tuntas peralatan yang digunakan saat menyisir rambut dari kutu dan telurnya. Cara membersihkan peralatan yang efektif yaitu:

  • Bersihkan dulu sisir serit dan peralatan lain yang digunakan dari kutu dan telurnya yang masih tertinggal di sela – sela sisir.
  • Rendam semua peralatan dalam air mendidih bersuhu diatas 54 derajat celcius selama lima sampai sepuluh menit, agar pasti tidak ada kutu yang masih hidup atau telurnya di sisir tersebut.
  • Anda juga dapat mencampur dua cangkir air mendidih dengan satu cangkir amonia. Rendam sisir serit dan peralatan lainnya selama lima belas menit di dalam larutan tersebut.
  • Bersihkan semuanya dengan sikat gigi bekas di bawah air mengalir.
  • Pisahkan penyimpanannya dari orang lain.

Sebagai orang tua, Anda pasti sangat tidak ingin melihat si kecil dalam keadaan kotor atau berantakan. Misalnya, ketika ia mengompol maka ada cara mudah menghilangkan kebiasaan mengompol pada anak, atau anak menunjukkan tanda tumbuh gigi. Karena itulah, perlu melakukan cara menjaga kebersihan pada anak, terutama agar bebas dari kutu rambut.

Mencegah Kutu Datang Kembali

Sementara menghilangkan kutu di rambut anak, Anda juga dapat sambil melakukan pembersihan untuk memastikan agar kutu tidak kembali dan tidak menyebar. Langkah – langkah yang bisa dilakukan adalah:

  1. Mencuci semua sprei, sarung bantal, pakaian, sisir, helm dan handuk  serta barang lain yang digunakan anak menggunakan air panas minimal 50% celcius. Pisahkan dari pakaian anggota keluarga yang lainnya.
  2. Gunakan vacuum cleaner untuk menyedot tempat tidur, sofa, karpet dan lainnya.
  3. Telur kutu yang tertinggal dapat menetas setelah beberapa lama. Setelah rambut anak bebas kutu, ulangi lagi proses yang sama untuk rambut anak sekitar sepuluh sampai dua belas hari sesudahnya untuk mencegah kembalinya kutu.
  4. Jangan lupa menyisir rambut dengan sisir serit dua sampai tiga hari sekali selama sepuluh hari tersebut.
  5. Sebaiknya Anda dan anggota keluarga yang lain juga menjalani proses yang sama untuk membasmi kutu rambut walaupun belum merasa tertular, untuk tindakan pencegahan.
  6. Selama belum ada tanda bahwa rambut anak benar – benar terbebas dari kutu, jangan dulu gunakan benda yang sama dengan anak.
  7. Usahakan untuk menghindari bersentuhan kepala dengan orang lain.
  8. Keringkan rambut dengan hair dryer untuk mematikan sisa telur dan kutu yang tertinggal. Namun hati – hati janganlah menggunakan hair dryer setelah melakukan perawatan dengan bahan kimia atau juga ketika baru saja menggunakan bahan asam pada kulit kepala dan rambut, seperti jeruk lemon atau cuka.

Tidak hanya harus menguasai cara menghilangkan kutu dari rambut anak, para orang tua terutama ibu juga harus membekali diri dengan ilmu seperti cara mengatasi lidah putih pada bayi, cara mengatasi batuk pada anak, dan juga cara mengatasi demam yang dialami anak. Karena beberapa dari obat kutu mengandung bahan kimia berbahaya, sebaiknya Anda mencari informasi dengan lengkap terlebih dulu sebelum memutuskan menggunakannya agar tidak terkena resiko dari penggunaannya. Resiko tersebut seperti kanker, iritasi mata, keracunan, dan lain – lain. Adapun untuk kasus kutu yang sudah menahun tak kunjung teratasi, dan Anda sudah mencoba segala cara untuk menghilangkannya, sebaiknya meminta bantuan dokter agar masalahnya cepat teratasi.