14 Cara Mengatasi Sakit Perut pada Anak Super Efektif

14 Cara Mengatasi Sakit Perut pada Anak Super Efektif

Des 21, 2022 by admin
14 Cara Mengatasi Sakit Perut pada Anak Super Efektif
Sakit perut adalah penyakit yang cukup umum kita alami sehari – hari. Semua orang pasti pernah merasakan sakit perut setidaknya beberapa kali dalam hidupnya. Sakit perut bisa menyerang siapa saja baik orang dewasa maupun anak-anak. Ketika anak sakit tentunya orang tua sangat khawatir, terutama sang ibu. Jika orang dewasa atau anak-anak yang lebih besar menderita sakit perut, mereka sudah bisa mengungkapkan apa yang dirasakan saat mengalami sakit tersebut.
Namun jika bayi yang belum bisa bicara merasakan sakit di perutnya, tentunya ia hanya akan menangis dan rewel seharian karena tidak bisa menyatakan apa yang dirasakan. Hal ini malah akan membuat orang tua semakin panik dan cemas karena tidak tahu apa yang harus dilakukan. Karena itulah, agar bisa mengenali gejala sakit perut yang berbahaya pada anak dan tahu apa yang harus dilakukan, ada baiknya Anda menyimak pembahasan berikut ini.

Jenis Sakit Perut Anak 

Ketika anak yang belum bisa atau belum lancar bicara, mengalami sakit perut, Anda dapat melihat tanda-tandanya dari sikapnya yang lebih rewel dari biasanya, tidak  memiliki nafsu makan, dan suka menarik kakinya ke arah perutnya. Ada dua jenis sakit perut pada anak dan beberapa penyebabnya yaitu:

  • Sakit Perut Normal – Kondisi seperti ini biasanya terjadi ketika anak mengalami sakit perut yang umumnya tidak disertai oleh gejala lain. Rasa sakitnya biasanya akan hilang dalam beberapa jam saja. Penyebab sakit perut normal dapat disebabkan karena fases atau tinja yang lama ditak dapat dikeluarkan sehingga anak mengalami konstipasi atau sembelit, alergi terhadap makanan atau minuman terntentu, kondisi asam lambung yang kurang baik, mengalami panas dalam sehingga terjadi radang pada tenggorokan, kolik, kembung, masuk angin, depresi atau cemas, dan lainnya.
  • Sakit Perut Serius – Sakit perut pada anak dikatakan serius ketika rasa sakitnya tidak berkurang selama 24 jam atau justru semakin memburuk dan menyebabkan anak menjadi lemas serta lesu karena terus menahan sakit. Secara umum penyebabnya adalah usus buntu, keracunan, aliran makanan di dalam usus yang tersumbat, tukak pada lambung, hernia, masalah pada batu empedu, mengalami infeksi saluran kemih, tumor atau kanker, dan lainnya.

Penyakit yang Menyebabkan Sakit Perut Anak

Selain faktor diatas, sakit perut juga dapat terjadi karena adanya suatu penyakit lainnya yang mempengaruhi kondisi di dalam tubuhnya, diantaranya adalah :

1. Gastroenteritis 

Penyakit yang juga dikenal dengan nama radang usus ini bisa menyebabkan sakit perut pada anak. Radang usus bisa timbul karena infeksi virus, yaitu dari jenis rotavirus, adenovirus, calicivirus, dan astrovirus. Bisa juga karena infeksi bakteri yaitu dari jenis salmonella, shigella, staphylococcus, campylobacter atau e-coli.

2. Alergi susu dan intoleransi laktosa

Gejala alergi susu pada anak – anak paling sering terjadi pada anak – anak dengan gejala seperti mual, muntah, diare, sakit perut dan timbul ruam di kulit. Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh merespon terhadap protein yang terdapat di dalam susu. Intoleransi laktosa terjadi ketika tubuh tidak dapat mencerna laktosa dalam susu karena tubuh tidak memproduksi enzim untuk mencerna laktosa tersebut. Gejalanya mirip dengan alergi susu, antara lain mual, kembung, sakit perut, dan gas dalam perut.

3. Sembelit

Sembelit atau sulit buang air besar juga kerap dialami anak – anak. Sembelit ini terjadi ketika anak kurang mengonsumsi makanan yang mengandung serat seperti sayur dan buah. Cara yang aman untuk mengatasinya hanya dengan mengusahakan agar anak makan serat lebih banyak lagi.

4. Radang Usus Buntu

Penyakit radang usus buntu ditandai dengan nyeri perut di bagian bawah sebelah kanan, demam dan muntah. Usus yang terkena infeksi dan meradang akan menyebabkan apendisitis atau peradangan di usus buntu.

5. Gastritis

Peradangan atau luka yang terjadi di permukaan lambung disebut gastritis atau maag. Penderita maag biasanya akan merasa mual, muntah dan bahkan merasa sakit sampai ke ulu hati. Orang yang memiliki penyakit maag biasanya tidak dianjurkan makan makanan pedas atau asam.

6. Batu Empedu

Pada saluran empedu bisa terdapat batu yang terbentuk dari timbunan kerak atau kristal di dalamnya. Sakit perut yang dirasakan adalah sakit pada bagian perut sebelah kanan yang terkadang bisa hilang timbul. Gejala lainnya juga muntah, demam dan mual. Pengobatannya juga bisa dilakukan secara operasi.

7. Hernia Inguinalis

Kelemahan pada otot perut membuat usus menonjol dan terlihat di bawah kulit. Biasanya terlihat pada perut bagian bawah dan umumnya dialami sebagian besar oleh anak laki – laki.  Gejalanya adalah rasa sakit pada bagian pusar sampai selangkangan atau paha dan adanya demam.

8. Infeksi Saluran Kemih

Anak juga bisa mengalami sakit perut yang disebabkan oleh infeksi saluran kemih. Gejalanya nakan terasa sakit pada daerah bawah perut mulai dari pertengahan pusar sampai ke bawah kemaluan, atau tepatnya di daerah tempat kandung kemih terletak.

9. Pneumonia

Walaupun penyakit ini juga sering dikenal sebagai radang paru – paru, namun penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus Streptococcus ini juga dapat membuat penderitanya mengalami sakit perut. Sakit perut ini bisa terasa sampai ulu hati yang dapat menyebabkan mual, muntah bahkan demam.

10. Diare

Anak yang mengalami diare yaitu feses menjadi lembek atau cair akan mengalami sedikitnya buang air besar tiga kali sehari, bahkan lebih. Penyebabnya yang paling sering dan umum adalah karena makanan yang tidak higienis. Oralit adalah cairan yang paling baik untuk mencegah anak yang diare mengalami dehidrasi.

Mengatasi Sakit Perut Pada Anak

Orang tua perlu mengetahui bagaimana cara mengatasi sakit perut pada anak agar dapat segera memberikan pertolongan kepada anak ketika ia mengalami sakit perut. Beberapa hal untuk mengatasi masalah sakit perut yang juga sekaligus dapat menjadi cara mencegah sakit perut adalah:

  • Membiasakan anak dengan kebersihan, misalnya mengajarkan anak untuk cuci tangan sebelum makan, sehabis bepergian, memegang suatu benda yang kurang bersih, dan lain-lain.
  • Mengatur asupan makan anak seperti menghindarkan anak untuk makan makanan pedas, kecut, asam, tidak higienis, makanan yang kurang matang/tidak matang, dan lain – lainnya yang dapat memicu anak untuk mengalami sakit perut.
  • Menjaga higienitas di rumah dan di luar rumah misalnya selalu mencuci bahan makanan yang akan dikonsumsi sampai bersih, mencuci peralatan makan dengan cermat, dan lainnya.
  • Menjaga agar anak tidak jajan sembarangan dan menghindarkan dari jenis makanan  yang berbahaya untuk anak dengan selalu membawa bekal dari rumah dan selalu memastikan anak mengonsumsi menu sehat yang banyak seratnya seperti sayur dan buah. Hal ini juga berguna sebagai cara meningkatkan kekebalan tubuh anak.
  • Jika anak sedang sakit perut, Anda bisa memberinya makanan dalam porsi kecil namun sering.
  • Berikan juga anak cairan dalam porsi sedikit namun sering. Manfaaat madu untuk anak dan balita dapat Anda gunakan dengan memberi anak air madu sebagai salah satu asupan cairan saat anak sakit perut.
  • Usahakan agar anak beristirahat dan tidak melakukan banyak kegiatan.
  • Hindarkan minuman berkarbonasi atau berkafein sampai dua hari atau 48 jam setelah semua gejala penyakit perut hilang.
  • Sebelum membawa anak ke dokter, cobalah untuk memberikan pertolongan pertama lebih dulu dengan mengenali gejala – gejala anak sakit perut.

Gejala Sakit Perut dan Pertolongan Pertama

Jika anak sering mengeluh sakit perut, penting bagi Anda untuk mengenali gejalanya terlebih dulu dan bagaimana cara memberikan pertolongan pertama untuk anak yang sakit perut.

  1. Kembung dan kram perut, Bila si kecil mengalami kembung dan kram perut, biasanya disebabkan karena ia terlalu banyak makan atau banyak gas di dalam lambungnya. Anda bisa mengompres perut anak dengan air hangat dan mengusap perutnya dengan lembut menggunakan obat gosok yang menghangatkan perut anak.
  2. Mual, muntah, diare, demam serta menggigil, Jika anak mengalami gejala seperti ini biasanya terjadi karena penyakit flu perut. Anda bisa memberinya banyak makanan cair seperti sup untuk mencegah anak mengalami dehidrasi karena kekurangan cairan tubuh.
  3. Kram perut, muntah, diare dan demam, Gejala ini biasanya tampak pada anak yang keracunan makanan. Berikan banyak asupan cairan untuk mencegahnya dehidrasi dan segera bawa anak ke dokter sebelum bertambah parah.
  4. Muntah, buang angin atau sakit perut setelah makan atau minum produk olahan susu, Hal ini kemungkinan besar merupakan tanda dari intoleransi laktosa pada anak. Untuk cara mengatasinya Anda bisa berkonsultasi kepada dokter anak yang berpengalaman menangani masalah seperti ini. Anda juga bisa mencari cara mengatasi alergi pada anak dengan berkonsultasi dengan dokter.
  5. Sakit perut, sakit tenggorokan dan demam yang naik turun, Gejala ini biasanya timbul saat anak mengalami radang tenggorokan yang disebabkan bakteri strepotococcus. Untuk gejala seperti ini, Anda juga perlu menemui dokter karena biasanya gejala infeksi tenggorokan membutuhkan pengobatan yang lebih intensif.
  6. Sakit yang hebat di sekitar pusar atau bagian kanan perut, Kemungkinan penyakit yang dialami anak yang timbul dari gejala seperti ini adalah usus buntu. Kondisi sepeeti ini juga memerlukan penanganan dokter yang cermat, karena itu sebaiknya langsung bawa anak ke dokter jika gejala ini terjadi.
  7. Sakit yang tidak dapat dijelaskan, Ketika anak mengeluh sakit perut padahal sebenarnya anak tampak sehat – sehat saja, ada kemungkinan ia sedang banyak pikiran atau stress sehingga mempengaruhi kesehatannya. Anda bisa mencoba mengajak anak bicara dari hati ke hati untuk mencari penyebabnya.

Sakit Perut Berulang

Menurut IDAI, sakit perut pada anak dapat digolongkan berulang apabila kerap terjadi anak merasakan tidak nyaman atau sakit pada perutnya dalam kurun waktu 12 bulan terakhir selama paling sedikit 12 minggu. Ada beberapa jenis sakit perut yang berulang yaitu:

  • Dispepsia – Yaitu rasa sakit pada perut bagian atas tepatnya di atas pusar. Anak dapat merasakan tidak nyaman di perutnya seperti rasa kenyang, perut terasa cepat penuh, sering merasa mual dan sendawa, serta muntah.
  • Sakit perut fungsional – Sakit perut ini dirasakan di daerah sekitar pusar, dan bisa berlangsung terus menerus pada anak usia sekolah atau anak remaja serta dapat mengganggu aktivitas anak. Biasanya sakit perut semacam ini berhubungan dengan masalah psikologis anak.
  • Sindrom usus iritabel – Umumnya keluhan ini akan hilang setelah tubuh melakukan proses defekasi, yaitu proses pengeluaran sisa makanan dalam usus menjadi feses. Ada kemungkinan kelainan organ apabila mengalami pendarahan, sakit di malam hari, demam dan penurunan berat badan.
  • Migren Perut – Rasa sakit yang dirasakan ketika mengalami migren perut adalah di daerah tengah perut. Sekali serangan bisa berlangsung selama beberapa jam atau beberapa hari, kemudian tidak sakit selama beberapa minggu sampai beberapa bulan. Migren perut ini bisa juga dibarengi dengan migren kepala dan sensitif terhadap cahaya.
  • Erofagi – Yaitu kondisi dimana udara tertelan berlebihan oleh anak sehingga mengganggu asupan makanan atau minuman. Anak biasanya akan bersendawa berulang kali. Orang tua peru memperhatikan apabila anak mengalami hal ini, walaupun keluhan – keluhan biasanya akan hilang ketika anak tidur.
  • Sakit perut berulang tanpa kelainan organ biasanya lebih sering ditemukan pada anak berusia empat sampai lima belas tahun. Ada beberapa pertanda anak tidak mengalami kelainan organ yaitu jika anak tidak merasakan sakit yang bertambah dan tidak sakit pada malam hari. Karena sebagian besar kasus sakit perut berulang bukanlah disebabkan oleh kelainan organ, maka perlu ada kerjasama yang baik antara orang tua, dokter dan anak untuk menentukan penyebabnya.

Memperbaiki Pola Makan Anak

Untuk mencegah sakit perut pada anak yang disebabkan karena pola makan yang salah, Anda bisa mencoba memperbaiki pola makan anak dengan beberapa cara berikut ini:

1. Perbanyak serat dalam makanan anak.

Kurangnya serat bisa menyebabkan anak mudah mengalami sembelit, yaitu kesulitan buang air besar. Berikan makanan berserat kepada anak dalam takaran yang ideal dan tidak berlebihan, karena porsi yang terlalu banyak juga dapat menyebabkan masalah perut kembung. Contoh makanan berserat ideal yaitu untuk anak usia 1-3 tahun membutuhkan serat sebanyaak 14 gram sehari dan makanan yang setara dengan itu adalah satu buah pisang ukuran sedang, setengah cangkir kacang – kacangan dan sepotong roti gandum. Manfaat oatmeal untuk bayi dan anak juga dapat Anda coba seabgai salah satu alternatif makanan berserat.

2. Perbaiki kondisi pencernaan anak

Bakteri baik sangat diperlukan dalam sistem pencernaan untuk menjaganya tetap dapat berfungsi dengan normal. Sesekali Anda bisa memberikan yogurt untuk anak. Yogurt adalah produk olahan susu yang kaya akan bakteri baik atau probiotik. Bakteri baik dalam yodurt dapat membantu mengoptimalkan kinerja sistem pencernaan dengan menekan bakteri jahat dan mengatasi gangguan pencernaan yang ringan.

3. Kurangi makanan mengandung gula

Pencernaan dapat lebih sukar mencerna beberapa jenis makanan yang mengandung gula dan dapat menyebabkan produksi gas yang berlebihan pada perut. Akibatnya perut anak dapat menjadi kembung dan sakit. Hal ini berlaku termasuk segala jenis makanan yang mengandung gula, termasuk buah – buahan apabila dikonsumsi secara berlebihan. Makanan yang mengandung gula juga dicurigai sebagai salah satu makanan yang dapat memperjelas ciri – ciri anak hiperaktif dan mempunyai bahaya menimbulkan gejala diabetes pada anak apabila dikonsumsi kelewat berlebihan.

4. Hindari memberikan minuman bersoda

Gas yang dihasilkan dari konsumsi minuman bersoda juga dapat menyebabkan perut anak kembung dan terasa sakit, maka pastikan untuk tidak membiasakan anak meminum minuman jenis ini. Selain itu, minuman bersoda atau berkarbonasi juga biasanya mengandung kadar gula tinggi yang tidak baik untuk kesehatan anak.

5. Kenali karakter pencernaan anak

Beberapa anak dapat memiliki intoleransi terhadap beberapa jenis makanan tertentu seperti susu dan kacang. Anda harus dapat mengenali apakah anak Anda memiliki intoleransi terhadap makanan tertentu. Misalnya ketika anak selalu saja mencret atau muntah – muntah sesudah minum susu, maka itu berarti kemungkinan ia memiliki intoleransi terhadap susu. Salah satu manfaat ASI untuk bayi adalah membantu bayi mengembangkan sistem pencernaan yang sehat dan optimal.

Hal yang perlu diwaspadai ketika anak sakit perut

Selain dari gejala yang biasa tampak, Anda juga perlu mewaspadai beberapa hal tertentu yang dapat menunjukkan bahwa sakit perut pada anak telah menjadi sesuatu yang serius daripada sekedar sakit perut biasa, yaitu:

  • Rasa sakit pada perut yang meningkat dalam waktu beberapa jam dan membuat anak semakin gelisah.
  • Sakit perut yang juga disertai demam tinggi yang sukar turun
  • Anak muntah berwarna hijau, kuning atau berdarah
  • Perut buncit, tegang dan bengkak serta menonjol tidak seperti biasanya
  • Sakit perut disertai buang air kecil yang sering
  • Ketika buang air kecil, air seni berwarna coklat kehitaman, disertai darah, dan nanah, begitu juga ketika buang air besar.

Satu hal yang perlu diperhatikan ketika anak mengalami sakit perut sebaiknya tidak langsung memberinya obat tanpa mengetahui apa persisnya sakit perut yang diderita anak. Walaupun di pasaran banyak obat yang mengklaim dapat mengatasi sakit perut pada anak, Anda perlu berhati – hati sebelum memutuskan akan memberikan obat kepada anak tanpa berkonsultasi dengan dokter lebih dulu karena akibatnya bisa menjadi fatal.